Inovasi Otomatisasi dalam Last Mile Delivery untuk Efisiensi dan Keberlanjutan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

27 Februari 2025, 10.41

pixabay.com

Pendahuluan

Dalam era digital dan pertumbuhan e-commerce yang pesat, tantangan dalam rantai pasok semakin kompleks, terutama dalam last mile delivery—tahap akhir pengiriman barang ke pelanggan. Paper ini membahas berbagai solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi last mile delivery, seperti drone, kendaraan otomatis (AGV), droid, pengiriman dalam kendaraan (in-car delivery), hingga smart lockers. Dengan menggunakan model Hau Lee, penelitian ini mengidentifikasi faktor kritis keberhasilan (Critical Success Factors - CSF) yang mempengaruhi efektivitas berbagai metode pengiriman.

Konsep Last Mile Delivery

Last mile delivery mencakup semua proses dari pusat distribusi terakhir hingga ke tangan pelanggan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam proses ini antara lain:

  • Biaya tinggi: Mencakup lebih dari 50% total biaya logistik e-commerce.
  • Kecepatan pengiriman: Konsumen menginginkan pengiriman yang lebih cepat, bahkan di hari yang sama (same-day delivery).
  • Keberlanjutan: Emisi karbon dari kendaraan pengiriman perlu ditekan untuk mencapai rantai pasok yang lebih ramah lingkungan.

Untuk menjawab tantangan ini, paper ini mengusulkan berbagai solusi berbasis otomatisasi dan digitalisasi.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan analisis literatur terhadap solusi otomasi dalam last mile delivery. Model Hau Lee diterapkan untuk menilai keseimbangan antara permintaan pelanggan dan ketersediaan layanan logistik. Studi ini juga mengeksplorasi CSF dari berbagai metode pengiriman yang diuji dalam industri logistik, e-commerce, dan makanan.

Studi Kasus & Data Empiris

1. Drone Delivery: Solusi Cepat & Efektif

  • Studi Kasus: Amazon Prime Air
    • Menggunakan drone untuk pengiriman dalam waktu kurang dari 30 menit.
    • Mengurangi emisi karbon hingga 40% dibandingkan kendaraan darat.
    • Kendala utama: regulasi penerbangan dan kapasitas muatan terbatas.
  • Efektivitas Drone
    • Cocok untuk daerah perkotaan dengan lalu lintas padat dan lokasi sulit dijangkau.
    • Reduksi biaya operasional hingga 25% dibandingkan kendaraan konvensional.

2. Kendaraan Otonom (AGV) untuk Distribusi Efisien

  • Studi Kasus: Ford & Nuro
    • Ford mengembangkan AGV untuk distribusi ritel tanpa pengemudi.
    • Nuro, startup kendaraan otonom, berhasil mengurangi biaya tenaga kerja hingga 60%.
    • Tantangan utama: investasi awal tinggi dan keterbatasan infrastruktur jalan.
  • Dampak Penggunaan AGV
    • Mempercepat pengiriman di wilayah urban hingga 35%.
    • Mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 20% dibandingkan kendaraan konvensional.

3. Smart Lockers: Solusi untuk Efisiensi Logistik

  • Studi Kasus: Amazon & Alibaba
    • Amazon Hub Locker dan Cainiao Smart Locker (Alibaba) meningkatkan fleksibilitas pelanggan dalam mengambil paket kapan saja.
    • Mengurangi biaya logistik hingga 30% karena meminimalkan perjalanan pengiriman gagal.
    • Hemat 50% biaya tenaga kerja dibandingkan dengan pengiriman door-to-door.
  • Keuntungan Smart Lockers
    • Mengurangi kemacetan akibat pengiriman individu.
    • Meningkatkan pengalaman pelanggan dengan kemudahan akses 24/7.

4. Pengiriman dengan Droid & In-Car Delivery

  • Droid Delivery: Starship Technologies
    • Menggunakan robot kecil untuk mengantarkan paket dalam radius 5 km.
    • Mengurangi emisi karbon hingga 80% dibandingkan kendaraan bermotor.
  • In-Car Delivery: Volvo & Amazon Key
    • Pelanggan dapat menerima paket langsung di bagasi mobil mereka.
    • Meningkatkan tingkat keberhasilan pengiriman hingga 95% dibandingkan pengiriman ke rumah.

Tantangan & Solusi Implementasi

  1. Regulasi & Keamanan
    • Penggunaan drone dan kendaraan otonom masih dibatasi oleh regulasi penerbangan dan lalu lintas.
    • Solusi: Kolaborasi dengan pemerintah untuk mengembangkan regulasi yang mendukung inovasi.
  2. Investasi Teknologi yang Tinggi
    • Kendaraan otonom dan smart lockers membutuhkan investasi besar di awal.
    • Solusi: Model bisnis berbasis sewa atau kemitraan dengan startup teknologi.
  3. Adopsi Konsumen & Kepercayaan Publik
    • Pelanggan mungkin masih ragu menggunakan pengiriman otomatis.
    • Solusi: Kampanye edukasi dan uji coba gratis untuk meningkatkan kepercayaan pengguna.

Kesimpulan & Rekomendasi

Paper ini menyoroti bahwa otomatisasi dalam last mile delivery memiliki potensi besar untuk mengurangi biaya, meningkatkan kecepatan pengiriman, dan mengurangi dampak lingkungan. Adopsi teknologi seperti drone, AGV, smart lockers, dan droid delivery dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok secara signifikan.

Rekomendasi untuk Industri Logistik & E-commerce

Investasi dalam teknologi otonom & AI untuk meningkatkan efisiensi pengiriman.
Peningkatan infrastruktur smart lockers untuk mengurangi ketergantungan pada pengiriman individu.
Kolaborasi dengan regulator untuk mempercepat adopsi teknologi baru.
Edukasi pelanggan untuk meningkatkan penerimaan terhadap metode pengiriman otomatis.

Dengan strategi yang tepat, masa depan last mile delivery akan lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.

Sumber Artikel:
[SLD17.pdf] – Soluzioni delle modalità di Last Mile Delivery