Inovasi Berkelanjutan dalam Last Mile Delivery: Solusi Efisien untuk Masa Depan Logistik

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

28 Februari 2025, 09.51

pixabay.com

Pendahuluan

Seiring meningkatnya e-commerce dan tuntutan pengiriman cepat, last mile delivery menghadapi tantangan besar dalam hal biaya, efisiensi, dan keberlanjutan lingkungan. Paper ini membahas solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini, termasuk penggunaan kendaraan listrik, drone, pusat konsolidasi perkotaan (UCC), dan smart lockers.

Tantangan Last Mile Delivery

  • Biaya tinggi: Last mile delivery mencakup lebih dari 50% total biaya logistik e-commerce.
  • Polusi & kemacetan: Kendaraan pengiriman berkontribusi pada peningkatan CO₂ dan kepadatan lalu lintas.
  • Efisiensi operasional: Banyak pengiriman gagal akibat ketidakhadiran penerima atau keterbatasan rute.

Solusi Berkelanjutan untuk Last Mile Logistics

1. Smart Lockers: Efisiensi & Reduksi Biaya

  • Studi Kasus: Amazon Hub Locker
    • Menyediakan lokasi penyimpanan paket yang dapat diambil pelanggan kapan saja.
    • Mengurangi biaya logistik hingga 30% karena mengurangi pengiriman gagal.
    • Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi emisi CO₂ hingga 21% dibandingkan pengiriman rumah.
  • Kelebihan:
    • Mengurangi lalu lintas kendaraan karena kurir mengantarkan paket dalam jumlah besar ke satu lokasi.
    • Fleksibilitas bagi pelanggan untuk mengambil paket kapan saja tanpa harus menunggu kurir.

2. Kendaraan Listrik: Mengurangi Emisi & Biaya Operasional

  • Studi Kasus: IKEA Retail
    • Menargetkan 100% pengiriman menggunakan kendaraan listrik pada 2025.
    • Di Shanghai, IKEA telah mencapai 100% pengiriman bebas emisi.
    • Efisiensi biaya: Pemeliharaan kendaraan listrik lebih murah dibanding diesel.
  • DHL Cubicycle (Cargo Bike)
    • Menggunakan sepeda listrik empat roda dengan kapasitas 125 kg.
    • Mengurangi emisi CO₂ hingga 30% dibandingkan van diesel.
    • Meningkatkan fleksibilitas pengiriman di perkotaan yang memiliki aturan ketat bagi kendaraan bermotor.

3. Urban Consolidation Centers (UCCs): Optimalisasi Rantai Pasok

  • Studi Kasus: DHL di Barcelona
    • Mengurangi jumlah kendaraan pengiriman di dalam kota hingga 30%.
    • Menurunkan emisi CO₂ sebesar 25% dan meningkatkan efisiensi rute distribusi.
    • Mempercepat waktu pengiriman karena pengemasan dan pengiriman dilakukan dalam satu pusat distribusi.

4. Drone Delivery: Masa Depan Logistik

  • Studi Kasus: Amazon Prime Air
    • Menggunakan drone untuk pengiriman dalam waktu kurang dari 30 menit.
    • Mengurangi emisi karbon hingga 40% dibandingkan kendaraan darat.
    • Kendala utama: regulasi penerbangan dan kapasitas muatan terbatas.
  • Wing (Google)
    • Mengembangkan sistem pengiriman berbasis drone di AS, Australia, dan Finlandia.
    • Mengurangi kemacetan lalu lintas dan mempercepat pengiriman barang ringan.

5. Packaging Ramah Lingkungan & Manajemen Limbah

  • Studi Kasus: Carlsberg Group
    • Mengurangi limbah kemasan hingga 30% dengan material daur ulang.
    • Menggunakan sistem pengumpulan botol kaca untuk meningkatkan tingkat daur ulang.
    • Kemasan lebih ringan mengurangi biaya transportasi dan konsumsi energi.

Kesimpulan & Rekomendasi

Paper ini menunjukkan bahwa solusi berkelanjutan dalam last mile delivery dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan dampak lingkungan.

Rekomendasi untuk Industri Logistik & E-commerce

Adopsi kendaraan listrik & AI untuk mengoptimalkan rute dan mengurangi emisi.
Pengembangan smart lockers untuk mengurangi pengiriman gagal dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Implementasi pusat konsolidasi perkotaan (UCCs) untuk meningkatkan efisiensi distribusi.
Kolaborasi dengan pemerintah untuk mempercepat regulasi drone dan kendaraan otonom.

Dengan strategi yang tepat, masa depan last mile delivery akan lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.

Sumber Artikel:
[SLD18.pdf] – Sustainable Solutions in Last Mile Logistics