Keinsinyuran

7 Jurusan Kuliah Teknik Terbaik dengan Prospek Kerja Menjanjikan

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 15 Mei 2024


KOMPAS.com - Jurusan kuliah atau program studi (prodi) Teknik menjadi salah satu prodi yang diminati oleh calon mahasiswa jurusan IPA. Teknik sendiri merupakan bidang yang mengombinasikan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan suatu permasalahan.  Ada banyak sekali ilmu teknik yang bisa kamu pelajari, khususnya jika kamu melanjutkan studi pada kampus yang memiliki konsentrasi pada bidang ini. 

Beberapa di antaranya teknik fisika, teknik nuklir, teknik metalurgi, teknik perminyakan, teknik nuklir, teknik penerbangan, teknik perkapalan, dan lainnya. Berbekal keilmuan yang dipelajari di bangku perkuliahan, pada umumnya penguasaan Ilmu Teknik menjadi nilai jual yang patut dibanggakan.Saat ini, lulusan Ilmu Teknik memiliki prospek kerja yang sangat luas. Hampir seluruh sektor membutuhkan ahli teknik. Jenis dan jenjang karier yang ditawarkan cukup bervariasi. 

Merangkum laman platform edukasi Quipper Campus, berikut 7 prodi teknik yang menawarkan prospek kerja menjanjikan: 

1. Teknik Sipil 

Teknik sipil adalah bidang ilmu yang mempelajari perencanaan/perancangan, manufaktur, manajemen/pengelolaan, dan konservasi dari beragam fasilitas dan sistem untuk mendukung sebuah kota, pedesaan, dan perkotaan. Artinya, seorang lulusan teknik sipil perlu menguasai ilmu terkait desain (saat melakukan perancangan), konsturksi (saat melakukan pembangunan dan menyusun sistem pengelolaan), hingga pemeliharaan lingkungan (saat melihat dampak pembangunan dari berbagai aspek). 

Jenis bangunan yang dimaksud di sini meliputi banyak hal, seperti gedung perkantoran, jembatan, jalan raya, bandara, stasiun, komplek perumahan, serta beragam fasilitas umum lainnya. Oleh karena itu, pilihan topik penelitiannya juga sangat beragam, seperti jembatan dan bantaran sungai/tepi laut, desain jalan, teknologi untuk melindungi manusia dari bencana seperti; banjir dan gempa bumi, serta konservasi lingkungan di suatu wilayah. 

Prospek kerja lulusan Teknik Sipil sangat cerah mengingat Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur. 

Jadi, lulusan Teknik Sipil banyak dibutuhkan oleh sektor pembangunan seperti kontraktor. 

Selain itu, lulusan Teknik Sipil bisa kerja apa lagi? Perlu kamu ketahui, bahwa lulusan Teknik Sipil juga bisa bekerja sebagai konsultan atau di sektor perbankan yang bertugas untuk mengaudit pengajuan kredit konstruksi. Dewasa ini, lulusan Teknik Sipil yang memiliki ketertarikan di bidang hukum mulai banyak yang menjadi Pengacara Hak Paten dan bertugas menilai apakah suatu hal baru dan inovatif layak diberi hak paten. Setiap jenis pekerjaan di seluruh bidang ini menawarkan jenjang karier yang menjanjikan. 

Berbekal keilmuan yang dipelajari di bangku perkuliahan, pada umumnya rata-rata gaji awal lulusan Teknik Sipil berada pada kisaran Rp 5 juta. Besaran ini sangat bergantung pada area tempat bekerja, jabatan saat diterima, serta pengalaman yang kamu miliki. Baca juga: 10 Universitas dengan Jurusan MIPA Terbaik di Indonesia 2022 

2. Teknik Mesin 

Jurusan Teknik Mesin tidak melulu soal mesin motor, mobil, dan kegiatan perbengkelan lainnya. Tapi kamu juga akan belajar hal-hal terkait konversi energi, konstruksi dan perancangan, teknik produksi, juga material. 

Secara umum kamu akan mempelajari mesin dengan menggunakan dasar fisika dan matematika, seperti pergerakan mesin, aliran air untuk mesin, material dan desain mesin, elemen penting seperti roda gigi dan sumber mata air, metode pengolahan, metode produksi, pengendalian melalui komputer, dsb. 

Faktanya, lulus dari Teknik Mesin kamu akan banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di balik komputer sebagai engineer, maintenance planner, ataupun designer. Karena perusahaan-perusahaan di industri otomotif, kedirgantaraan, manufaktur dan otomatisasi, bioteknologi, maupun minyak dan gas membutuhkanmu dalam melakukan perancangan produk tertentu. 
Jadi, peluang karier untuk lulusan Teknik Industri sangat besar. Jenis dan jenjang karier yang ditawarkan pun cukup bervariasi. Begitu pula dengan gaji yang kompetitif untuk entry level. 

3. Teknik Industri 

Teknik Industri adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana mengoptimalisasi kegiatan manusia seperti produksi, pengelolaan dan ekonomi. Lulusan Teknik Industri nantinya bertanggung jawab atas optimalisasi praktis dari sistem produksi pabrik, proposal strategi, serta desain optimal manajemen perusahaan. 

Di jurusan Teknik Industri, kamu akan banyak melakukan penyelesaian masalah melalui pendekatan matematis. Peluang karier yang menanti lulusan Teknik Industri sangat banyak. Jenis dan jenjang karier yang ditawarkan juga sangat bervariasi. Kamu bisa bekerja di perusahaan ataupun institusi lain dengan gaji yang kompetitif. Bidang pekerjaan yang dapat dipilih oleh Sarjana Teknik Industri antara lain sistem informasi, produksi dan penjaminan mutu, logistik, konsultan manajemen, dan marketing. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk bekerja di sektor lainnya. 

4. Teknik Elektro 

Teknik Elektro merupakan bidang ilmu yang mempelajari listrik dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Kamu akan dibekali dengan ilmu dan pengetahuan seputar konsep, perancangan, pengembangan, serta produksi perangkat listrik dan elektronik. Kamu juga akan banyak membahas metode pembangkit dengan sumber energi baru, metode penyimpanan energi, dan metode kontrol penghematan energi. 

5. Teknik Nuklir 

Teknik Nuklir difokuskan pada upaya mencari solusi atas masalah limbah nuklir dan keterbatasan bahan bakar nuklir. Selain itu yang dipelajari di teknik nuklir ialah bagaimana mengembangkan konsep reaktor nuklir baru, mengaplikasikan teknologi nuklir pada bidang pertanian, kesehatan, industri, hidrologi, lingkungan, juga pertambangan. Berbekal keilmuan yang dipelajari di bangku perkuliahan, pada umumnya penguasaan Ilmu Teknik menjadi nilai jual yang patut dibanggakan. 

Saat ini, lulusan Ilmu Teknik memiliki prospek kerja yang sangat luas. Hampir seluruh sektor membutuhkan ahli teknik. Jenis dan jenjang karier yang ditawarkan cukup bervariasi. Kebutuhan sumber daya manusia di bidang iptek nuklir cukup besar. Kamu bisa bekerja di institusi seperti BATAN, PLTN, PLN, Pertamina, serta Alstom. Selain itu kamu pun bisa bekerja sebagai tenaga fisika medis karena lulusan Teknik Nuklir punya dasar fisika radiasi yang kuat. 

Gajinya pun sangat kompetitif dengan melihat kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, area tempat bekerja, serta level yang dimasuki. 

6. Teknik Perminyakan 

Salah satu jurusan yang dianggap memiliki prospek kerja menjanjikan adalah Jurusan Teknik Perminyakan. Pada jurusan ini kamu akan diajarkan tentang ilmu eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam. Fokus kajian keilmuan Jurusan Teknik Perminyakan adalah pada tambang minyak bumi, panas bumi, dan gas alam. Hal tersebut tidak terlalu jauh berbeda dengan kajian Jurusan Teknik Pertambangan yakni seputar pengeboran, eksplorasi, dan distribusi. 

Perbedaan kedua jurusan tersebut adalah pada objeknya. Jurusan Teknik Pertambangan mengkaji tentang penambangan benda padat seperti batu bara, emas, nikel, aspal, dan lain-lain, sementara Jurusan Teknik Perminyakan mengkaji tentang tentang penambangan benda cair (fluida) dan gas. 

Selain memiliki lapangan pekerjaan yang cukup luas, jenjang karier pada teknik perminyakan juga luas. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali universitas internasional terbaik di luar negeri yang akan menerima kamu jika ingin mendalami lebih dalam lagi terkait ilmu migas. Maka untuk kamu yang bercita-cita menjadi dosen atau para ahli, maka kesempatan akan terbuka lebar. Lulusan atau ahli di bidang ini sangat banyak dicari. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan perminyakan ataupun pertambangan yang membutuhkan ahli dalam bidang perminyakan. Gaji yang ditawarkan juga tidak main-main, sehingga prospek dari pekerjaan ini memang sangat bagus. 

7. Teknik Metalurgi 

Di jurusan ini kamu mengkaji mineral, logam, lengkap dengan sifat-sifatnya. Kamu akan belajar bagaimana proses pengolahan mineral termasuk juga batubara, proses ekstraksi logam dan pembuatan paduan, hubungan perilaku sifat mekanik logam dengan strukturnya, proses penguatan logam serta fenomena-fenomena kegagalan dan degradasi logam. Meski peminatnya masih sangat sedikit, tetapi perusahaan yang membutuhkan tenaga ahli dalam bidang metalurgi cukup banyak. Setiap tahun, terdapat peningkatan kebutuhan atau lowongan kerja yang terbuka untuk lulusan Jurusan Teknik Metalurgi. 

Ada beberapa jenis pekerjaan yang bisa digeluti di masa depan. Salah satu jenis pekerjaannya adalah menjadi manager produksi industri baja atau besi. Selain itu, lulusan teknik khusus logam juga bisa menjadi seorang tenaga ahli dalam perusahaan manufaktur terutama yang menggunakan bahan baku berupa logam. Di sini lulusan teknik jurusan ilmu logam bisa menjadi ahli teknik dalam sektor produksi dan engineering. Banyak juga yang akhirnya dibutuhkan sebagai tenaga QC atau quality control. Industri minyak dan tambang pun membutuhkan lulusan jurusan ilmu logam ini. 

Industri minyak dan tambang mempunyai risiko yang cukup besar sehingga membutuhkan tenaga QC yang bertugas dalam melakukan pengecekan kondisi struktur baja yang bisa berubah seiring berjalannya waktu.

Sumber: www.kompas.com

Selengkapnya
7 Jurusan Kuliah Teknik Terbaik dengan Prospek Kerja Menjanjikan

Keinsinyuran

Ilham Akbar Habibie Rangkul Semua Insinyur untuk Realisasikan Indonesia Emas

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 15 Mei 2024


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ilham Akbar Habibie masuk dalam bursa calon wakil ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia 2021 – 2024 yang pemilihannya akan diselenggarakan di Bali 16 – 18 Desember 2021 pada Kongres PII ke XXII.

Ilham diusung sejumlah DPD dan DPC PII karena memiliki pengalaman dan kemampuannya sangat tepat untuk menjadi wakil ketua umum PII

Putra pertama dari presiden ke-3 RI, Prof B.J. Habibie ini dinilai akan mampu merangkul semua kalangan Insinyur di Indonesia, melakukan inovasi, sinergi dan kolaborasi untuk memajukan organisasi PII.

Ilham mengatakan, organisasi PII adalah organisasi yang sesuai dengan idealismenya, memegang kunci penting untuk mencapai Indonesia Emas, yakni Indonesia menjadi negara maju dengan ekonomi kuat, SDM berkualitas, dan berbudi luhur.

“Saya melihat PII ini adalah organisasi yang cocok untuk menjadi wadah semua insinyur di Indonesia, mengerti bagaimana situasinya, lebih komprehensif," kata Ilham dalam keterangannya, Kamis (9/12/2021).

PII kata dia, mempunyai kekuatan berjaring untuk menghadapi situasi, kondisi yang sering kali menghambat kita di Indonesia membuat produk dan jasa industri yang bermuatan nilai tambah tinggi.

Untuk mengatasi hambatan itu perlu adanya organisasi yang kuat mendukung para insinyur dalam berkarya.

"Dalam hal itu PII adalah salah satu organisasi yang sesuai dengan idealisme saya sendiri, karena saya melihat negara dan bangsa ini merupakan suatu bangsa besar, namun perlu peningkatan daya saing, kekuatan ekonomi dan teknologi.

“PII adalah salah satu organisasi kunci untuk mencapai Indonesia Emas,” ungkap Ilham Habibie.

Ilham merupakan pakar penerbangan berdarah Gorontalo ini mewarisi kecerdasan orang tuanya untuk terus berkiprah dan mengembangkan teknologi, sesuai dengan impian orang tuanya, membuat pesawat terbang sendiri.

Terlahir di Jerman Barat, Ilham memulai sekolah di Elementary School Windmuehlenweg, kemudian ke High School Hochrad, dan akhirnya menempuh studi di Technical University of Munich, Jerman.

Di Universitas Munich ini, Ilham menuntaskannya dari gelar insinyur hingga doktor dalam teknik penerbangan dengan hasil summa cum laude.

Sumber: www.tribunnews.com

Selengkapnya
Ilham Akbar Habibie Rangkul Semua Insinyur untuk Realisasikan Indonesia Emas

Keinsinyuran

Persatuan Insinyur Indonesia Akan Dampingi Pengembangan Wisata di Yogyakarta

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 14 Mei 2024


Yogyakarta (ANTARA) - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah Yogyakarta bakal menyiapkan program pendampingan pelaku sektor pariwisata untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Itu adalah komitmen insinyur DIY untuk memberikan pengaruh positif di lingkungan DIY, sehingga perlu adanya kontribusi yang nyata," kata Ketua PII DIY Tribudi Utama dalam acara "Jagongan Jogja Seri 1" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu. Sektor wisata, kata dia, menjadi andalan DIY untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Menurut Tribudi, pendampingan sektor wisata meliputi segala turunanya yaitu sektor akomodasi, makanan, dan perjalanan.

"Kami harus mengatur langkah konkret bagaimana mengembangkan destinasi wisata khususnya di daerah Gunung Kidul dan Kulon Progo pada pasca pandemi," kata dia. Tribudi menyampaikan bahwa alasan sektor wisata dijadikan target pendampingan oleh PII selain faktor dampak pandemi juga selaras dengan visi pembangunan DIY pada 2025.

"Profesi insinyur hadir sebagai pemecah masalah dan dapat memberikan solusi dalam berbagai bidang. Seperti misalnya pada bidang teknik industri yang dituntut tidak hanya memahami sisi teknikal tetapi juga sisi manajemen dari suatu industri, termasuk diantaranya adalah industri pariwisata," kata dia. Kepala Bappeda Kulonprogo Triyono menyatakan pertumbuhan ekonomi DIY di masa pandemi mengalami penurunan drastis yaitu -2,69 persen.

"Pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo pada tahun 2020 sebesar -4,06 persen jauh lebih rendah dibanding realisasi tahun 2019 sebesar 13,49 persen. Perkembangan ini sejalan dengan perekonomian nasional yang juga terkontraksi sebesar 2,07 persen pada tahun 2020 dan pertumbuhan ekonomi DIY sebesar -2,69 persen,” jelasnya. Triyono juga menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 berdampak luar biasa sehingga memengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat Kulonprogo hingga tergolong status jatuh miskin.

"Kelemahan perekonomian ini kemudian kami coba untuk mencari peluang dari pengembangan dan pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport untuk meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya melalui sektor wisata," kata dia.

Sumber: www.antaranews.com

Selengkapnya
Persatuan Insinyur Indonesia Akan Dampingi Pengembangan Wisata di Yogyakarta

Keinsinyuran

Airlangga: Profesor Insinyur Harus Tingkatkan Daya Saing dan Adaptivitas

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 14 Mei 2024


Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan profesor maupun insinyur dituntut memiliki daya saing dan tingkat adaptasi tinggi serta adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Di era industri 4.0 saat ini, seorang insinyur dituntut memiliki daya saing dan tingkat adaptasi yang tinggi untuk dapat bersaing secara global serta dapat mengejar dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat,” kata Menko Airlangga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut dikarenakan sektor industri merupakan salah satu sektor yang mencatatkan pertumbuhan yang terus membaik pada masa pandemi dan terus tumbuh 6,58 persen (yoy) sejak Q2-2021. Kemudian dilanjutkan pada Q3-2021 sebesar 3,68 persen (yoy).

“Momentum perbaikan dari sektor industri tentunya juga menjadi hal yang positif bagi para pelaku industri termasuk di dalamnya para insinyur dari bidang ilmu teknik industri,” ujarnya.

Ke depan, sektor industri diperkirakan masih akan dapat meneruskan tren pertumbuhan positifnya dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Optimisme pertumbuhan positif pada sektor industri ini dicerminkan oleh berbagai leading indicator yang terus berada pada area yang positif. PMI Manufaktur kembali berada di wilayah ekspansif dengan mencatatkan angka 53,5 pada Desember 2021.

Dalam kaitannya dengan perkembangan dunia industri, profesi Insinyur termasuk bidang teknik industri, dikenal sebagai problem solver yang mampu memberikan solusi praktis dan menyelesaikan berbagai masalah dengan keluasan ilmu yang dimiliki sehingga profesi ini bisa menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, diharapkan teknik industri perlu melakukan transformasi dari manajemen shop floor ke modern digital engineering yang dikenal sebagai Industry 4.0.

Jenis-jenis teknologi yang perlu dipelajari secara terus menerus dan dikuasai oleh para Insinyur Teknik Industri agar mampu terus bersaing di era Industri 4.0 ini diantaranya seperti Internet of Things (IoT), Big Data, Augmented Reality, Kecerdasan Buatan, Integrated System, Cloud Computing, dan Additive Manufacturing.

Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa menghadapi era revolusi industri 4.0, pemerintah telah meluncurkan Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Pada peta jalan tersebut, terdapat 5 subsektor industri yang diutamakan pada Industri 4.0, diantaranya yakni industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, serta industri kimia.

“Ke depan, kebutuhan insinyur-insinyur yang berkualitas tinggi akan muncul dari 5 subsektor industri tersebut dan hal ini haruslah dapat dipenuhi oleh Badan Kejuruan Teknik Industri,” tuturnya.

Menurutnya, Presidensi G20 Indonesia bisa menjadi tempat para insinyur untuk turut berkontribusi dalam penciptaan berbagai lighthouse projects sesuai tiga visi presidensi kali ini, yaitu di bidang arsitektur kesehatan, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

“Di samping memiliki kemampuan teknikal dengan kualitas yang baik, para Insinyur Teknik Industri juga haruslah memiliki kemampuan manajerial dan komunikasi yang baik agar terus dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat,” kata Airlangga.

Sumber: www.antaranews.com

Selengkapnya
Airlangga: Profesor Insinyur Harus Tingkatkan Daya Saing dan Adaptivitas

Keinsinyuran

Rektor UGM Lantik 228 Insinyur Baru

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 14 Mei 2024


REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Panut Mulyono melantik 228 insinyur baru secara daring pada Selasa yang merupakan lulusan dari program studi profesi insinyur di UGM.

Lulusan dari program studi profesi insinyur yang merupakan hasil kerja sama antara UGM dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ini meluluskan 198 orang insinyur dari Fakultas Teknik UGM dan 30 orang insinyur dari Fakultas Peternakan.

"Hingga saat sejak program dimulai pada 2017 lalu sudah ada 1.259 orang insinyur yang telah dilantik," kata Dekan Fakultas Peternakan Prof Ali Agus melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (4/8).

Lulusan insinyur dari Fakultas Teknik yang meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi melalui jalur rekognisi pengalaman lampau (RPL) diraih oleh Agus Subekti dengan nilai IPK 3,98. Sedangkan peraih IPK tertinggi dari jalur reguler diraih oleh Trio Yonathan Teja Kusuma dengan IPK 3,98.Adapun peserta termuda diraih oleh Jonathan Dian yang lulus di usia 25 tahun 8 bulan.

Sementara predikat peserta usia tertua diraih oleh Peggy Surjawati Zacharia yang dilantik pada usia 64 tahun 6 bulan. Dari Fakultas Peternakan, sebanyak 30 orang insinyur baru yang dilantik terdiri dari lima orang dari jalur reguler dan 25 orang dari jalur RPL.

Lulusan yang memiliki IPK tertinggi untuk jalur RPL diraih oleh Mohammad Winugroho yang lulus dengan IPK 3,94. Sedangkan IPK tertinggi dari jalur reguler diraih oleh Bayu Andri Atmoko dan Besse Mahbuba We Tenri Gading yang sama-sama memiliki IPK 3,98.

Predikat insinyur termuda dari Fakultas Peternakan diraih oleh Ahmad Endang Two Sulfiar yang lulus di usia 25 tahun 4 bulan. Sedangkan predikat peserta tertua diraih oleh Mohammad Winugroho yang lulus pada usia 68 tahun 7 bulan.

"Dengan demikian, sejak dilaksanakan program profesi insinyur 2017, Fakultas Peternakan sampai saat ini sudah meluluskan 336 orang," kata dia.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto menyampaikan agar para lulusan insinyur baru menjalankan kode etik insinyur Indonesia di antaranya selalu mengutamakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Energi Agus Subekti yang menjadi salah satu peserta lulusan insinyur baru yang dilantik UGM mengatakan bahwa selama menjalani masa pendidikan, dosen, tenaga kependidikan, pimpinan fakultas dan universitas berperan besar mengasah, mengasuh dan melayani peserta agar bisa lulus tepat waktu.

Sumber: rejogja.republika.co.id

Selengkapnya
Rektor UGM Lantik 228 Insinyur Baru

Keinsinyuran

Dwi Satriyo Annurogo Mencalonkan Diri Jadi Waketum PII

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 14 Mei 2024


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Direktur Utama Petrokimia Gresik (PG) Dwi Satriyo Anurogo menyatakan maju menjadi calon wakil ketua umum (Waketum) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2021-2023. Pemilihan Waketum sendiri akan digelar dalam Kongres ke-XXII PII di Bali pada 16 hingga 18 Desember mendatang.

Dwi Satriyo mengaku langkahnya maju menjadi calon waketum merupakan panggilan jiwa seorang insinyur untuk membangun PII. Insinyur Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini berharap mampu memberikan lebih banyak manfaat bagi Indonesia melalui karya inovatif di berbagai bidang keinsinyuran.

Ia juga mengaku keputusannya untuk maju sebagai calon waketum didorong keinginan banyak pihak, terutama pengurus wilayah dan anggota PII. “Dukungan datang dari berbagai pihak, ini sangat penting karena harmonisasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam memajukan organisasi untuk membangun negeri,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan, Sabtu (4/12).

Dirut PG menambahkan, tagline yang diusungnya, ‘Beragam Seirama, Berani Berkarya untuk Indonesia’, memiliki filosofi setiap insinyur dengan beragam disiplin ilmu harus memiliki semangat inovasi untuk terus berkarya di era disruptif dan serba digital ini. Tujuannya, keberagaman disiplin ilmu dan semangat inovasi yang seirama tersebut, muncul karya-karya yang bermanfaat untuk kemajuan Indonesia.

Sebagai sosok yang telah lama berkecimpung di industri pupuk dan perkebunan, Dwi Satriyo memiliki bekal pengalaman dalam menciptakan teknologi pertanian dan berbagai solusi di sektor agroindustri dalam mendukung ketahanan pangan nasional untuk mewujudkan kemandirian bangsa. Sejumlah misi telah disusun untuk menyukseskan visi tersebut.

Pertama, peningkatan peran PII sebagai wadah insinyur Indonesia dalam berkontribusi untuk pembangunan nasional dengan mengedepankan etika dan tanggung jawab profesi. Kedua, meningkatkan daya saing insinyur Indonesia melalui akselerasi sertifikasi insinyur Indonesia sebagai standar profesi.

“Kami akan mendorong, khususnya para insinyur muda untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis yang akan digelar PII di beberapa wilayah di Indonesia. Dengan demikian, insinyur muda akan semakin mandiri dan kompetitif,” ujarnya.

Misi ketiga, berperan aktif dalam sinergi pemangku kebijakan dan pelaku teknologi untuk menyelaraskan tujuan dan aktivitas menuju Indonesia maju dan sejahtera. "Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, kita harus bersinergi untuk turut aktif dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," ujar Dwi Satriyo.

Sumber: news.republika.co.id

Selengkapnya
Dwi Satriyo Annurogo Mencalonkan Diri Jadi Waketum PII
« First Previous page 2 of 7 Next Last »