Energi dan Sumber Daya Mineral

PLN: Pasokan Batu Bara Sudah Cukup

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Keandalan pasokan ini dapat terus terjaga selama suplai batu bara terpenuhi.

"Kami memastikan pasokan daya listrik cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik siang maupun malam hari, meskipun di beberapa daerah mengalami peningkatan konsumsi listrik seiring dengan pulihnya perekonomian nasional," ungkap Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi, Selasa (11/1).

Khusus di regional Jawa, Madura dan Bali (Jamali), terjadi kenaikan beban puncak sebesar 300 megawatt (MW) dari 26,9 gigawatt (GW) menjadi 27,2 GW, sementara daya mampu pasok mencapai 28,2 GW. Sehingga masih terdapat cadangan sekitar 1 GW. Namun PLN juga masih memiliki pembangkit emergency 2,8 GW yang siap dinyalakan sewaktu-waktu diperlukan.

"Begitu pula dengan sistem kelistrikan di luar Jamali saat ini masih dalam kondisi aman dengan cadangan yang cukup," terang dia.

Intervensi pemerintah melalui kebijakan larangan ekspor batu bara telah memberikan dampak positif terhadap pasokan batu bara ke pembangkit PLN. Hingga kini, PLN telah mendapatkan komitmen pasokan dari tambang untuk menjaga keamanan produksi listrik.

Total kebutuhan batu bara untuk mencapai HOP ideal minimal 20 hari berkisar antara 16 sampai 20 juta MT sesuai tingkat kesuksesan pengiriman batu bara, yang dipenuhi dari kontrak reguler maupun penugasan khusus dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM. Kebutuhan ini secara bertahap akan dipenuhi sampai dengan 31 Januari 2022.

Selain itu, kebutuhan armada angkut untuk memenuhi HOP minimal 20 hari sampai dengan akhir Januari 2022 ini sebanyak 130 vessel shipment dan 711 tongkang shipment mulai terpenuhi secara bertahap dan akan segera merapat ke PLTU sesuai waktu dan lokasi yang telah ditentukan. Ketersediaan kapal ini juga bisa terealisasi berkat dukungan Ditjen Perhubungan Laut (Hubla) dan INSA (Indonesian National Shipowners Association) atau Asosiasi Pengusaha Pelayaran di Indonesia.

“Kami berkoordinasi dan komunikasi secara intens dengan Dirjen Hubla dan INSA untuk memastikan kapal tersedia dan datang tepat waktu,” ucap Agung.

Saat ini, kondisi ketersediaan batu bara terus meningkat dan sudah mengalami perbaikan dibandingkan kondisi pada 31 Desember 2021.

Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara. Upaya-upaya extra ordinary untuk percepatan proses bongkar muat batu bara ke pembangkit dipastikan melalui skema line up masing-masing unit pembangkit. Dengan demikian penerimaan batubara akan berjalan efektif dan meningkatkan tingkat kesuksesan dari eksekusi atas komitmen penugasan dari Pemerintah ini.

"Berbagai skema pengaturan produksi pada sistem kelistrikan kami lakukan agar listrik tetap menyala, misalnya untuk di Sistem Jamali, PLTU hanya dibebankan sekitar 74 persen dari total kapasitasnya. Ini dilakukan sambil menunggu kedatangan pasokan batu bara tambahan," ujar Agung.

PLN terus berupaya meningkatkan stabilitas pasokan energi primer, khususnya batu bara agar dapat mencapai minimal 20 hari operasi serta mempertahankannya secara jangka panjang.

Sebagai langkah korektif dan memperkuat sistem, PLN terus mengembangkan aplikasi pemantauan batu bara yang ada di PLN saat ini, yaitu batu bara online menjadi super sistem digital yang mampu memberikan peringatan dini terkait ketersediaan batu bara yang sudah mendekati level tertentu, sistem antrean loading batu bara, bahkan sampai pemantauan data pemasok dalam mengirimkan batu bara sesuai komitmen kontraktualnya. Semua sistem administrasi akan dibuat digitalize yang terverifikasi dengan legal dan sah digunakan.

"Kami juga memastikan komitmen penugasan pemerintah dan pemenuhan DMO reguler akan dipenuhi oleh para mitra pemasok dengan memastikan setiap detil kebutuhan baik dari sisi kargo (volume batu bara) maupun dari sisi Armada (vessel/tongkang) melalui pemantauan day per day," tutur Agung.

Tak hanya itu, PLN pun telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk jangka menengah panjang seperti mengubah kontrak jangka pendek menjadi jangka panjang dengan klausul winwin dan continuous improvement pada sistem digitalisasi.

Sementara terkait pasokan Liquefied Natural Gas (LNG), dengan dukungan pemerintah dan para pemasok, PLN telah mendapatkan tambahan pasokan yang dapat digunakan untuk memaksimalkan pembangkit listrik berbahan bakar gas. 

Di tengah pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, lanjut Agung, pasokan listrik yang andal sangat dibutuhkan. Untuk itu, PLN akan memastikan bahwa listrik tidak padam. PLN terus berupaya dalam menjaga keandalan pasokan listrik yang berkualitas, mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.

"Kami mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan pemerintan dan para mitra pemasok batu bara dan LNG yang telah membantu PLN mengamankan energi primer untuk pembangkit demi menghindari pemadaman listrik ke masyarakat," pungkas Agung.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pasokan batubara untuk pembangkit PLN sudah aman. Oleh karena itu, pemerintah membuka lagi keran ekspor meski secara bertahap.

"Pasokan untuk PLN sudah aman. HOP antara 15-25 hari itu sudah tercukupi semua," ujar Luhut di Kantornya, Senin (10/1/2022) malam.

Luhut mengatakan, pembukaan ekspor akan dilakukan pada Rabu (12/1/2022) secara bertahap. Ini dilakukan sesuai dengan kepatuhan pengusaha batu bara atas aturan Domestic Market Obligation (DMO).

Selain itu, Luhut mengatakan nantinya tidak ada lagi skema DMO yang berlaku. PLN nantinya akan membeli batu bara sesuai harga pasar.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
PLN: Pasokan Batu Bara Sudah Cukup

Energi dan Sumber Daya Mineral

Pasokan Cukup, Stok Batu Bara untuk PLTU Mencapai 15 Hari

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


PT PLN (Persero) terus memastikan pemenuhan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) telah sesuai rencana. Dengan terpenuhinya batu bara tersebut PLN optimis dapat menjaga keandalan suplai listrik ke pelanggan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kondisi sistem kelistrikan di seluruh Indonesia dalam kondisi cukup. Sementara pasokan batu bara di 17 pembangkit yang sebelumnya dalam kondisi kritis, kini rata-rata telah mencapai 15 hari operasi (HOP).

"Dengan dukungan pemerintah dan seluruh stakeholders, pasokan batu bara telah sesuai rencana. Dan ke depan kami berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga pasokan batu bara untuk bahan bakar PLTU melalui pengamanan secara berlapis," ujar Darmawan, Jumat (4/2/2022).

Darmawan mengungkapkan, PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam monitoring dan pengendalian pasokan batu bara, yang semula berfokus pada pengawasan di titik bongkar (estimated time of arrival/ETA) menjadi berfokus di titik muat/loading.

"Dengan ini maka jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batubara maupun armada angkutannya, akan dapat dideteksi lebih dini dan corrective action dapat dilakukan as early as possible sehingga kepastian pasokan dapat lebih terjaga," terang Darmawan.

Dia menjelaskan, langkah pengawasan dilakukan tak hanya melalui fisik di lapangan tetapi juga dengan integrasi sistem monitoring digital antara sistem PLN dengan sistem di Dirjen Minerba ESDM.

"Sistem ini memberikan informasi target loading dan terintegrasi dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM yang mencatat realisasi loading dari setiap pemasok," ujar Darmawan.

Dari sistem pemantauan ini, lanjut Darmawan, PLN bisa mengetahui kebutuhan batu bara hingga beberapa waktu ke depan. Di satu sisi, PLN juga melakukan reformasi kontrak untuk memastikan pasokan batu bara aman.

"PLN juga memperbaiki mekanisme perjanjian, yaitu kontrak yang semula bersifat fleksibel jangka pendek diubah menjadi kontrak yang lebih firm dan jangka panjang serta langsung dengan pemilik tambang yang memiliki kredibilitas dengan kualitas (spesifikasi) dan volume batu bara yang dibutuhkan PLN," ujar Darmawan.

Tak kalah penting, PLN juga terus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan para pengusaha kapal melalui INSA (Indonesian National Shipowners Association). Langkah ini dilakukan secara intens untuk memastikan realisasi pasokan batu bara termasuk penugasan dari Kementerian ESDM dapat terlaksana dan terkirim sesuai jadwal yang dibutuhkan.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Pasokan Cukup, Stok Batu Bara untuk PLTU Mencapai 15 Hari

Energi dan Sumber Daya Mineral

Energi Panas Bumi

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Temperatur di bawah permukaan bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman dengan temperatur gradien panas bumi rata-rata 25 °C/km. Suhu di pusat bumi belum dapat ditentukan dengan pasti, namun diperkirakan memiliki suhu antara 4.400 - 6.000 °C.[1] Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi: "Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan."[2]

Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini terbentuk. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari beberapa fenomena:

  • Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
  • Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat bumi.
  • Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.

Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau air) sejak peradaban Romawi, tetapi sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, tetapi terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.

Pangeran Piero Ginori Conti mencoba generator panas bumi pertama pada 4 July 1904 di area panas bumi Larderello di Italia. Grup area sumber panas bumi terbesar di dunia, disebut The Geyser, berada di Islandia, kutub utara. Pada tahun 2004, lima negara (El Salvador, Kenya, Filipina, Islandia, dan Kostarika) telah menggunakan panas bumi untuk menghasilkan lebih dari 15% kebutuhan listriknya.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan. Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi berada pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih. Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur membatasi efisiensi dari mesin kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas terbuang, kecuali jika bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya untuk pemanas ruangan. Efisiensi sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil.


Projek Energi Panas Bumi di Kalifornia

Eksplorasi Panas Bumi

Kegiatan eksplorasi panas bumi dimulai dari pencarian titik penghasil panas bumi. Pencarian titik ini menggunakan peta patahan pada suatu daerah. Titik potensial berada pada perpotongan antara beberapa patahan panjang.[3]

Pada calon titik tersebut, dilakukan penggalian shallow drilling (5 m) untuk mengumpulkan data tambahan mengenai :

  1. Kondisi temperatur dan tekanan pada reservoir panas bumi.
  2. Identifikasi retakan yang bisa ditembus fluida dan uap ke atas permukaan

Data-data tersebut diproses dari data galian, diantaranya :

  1. Analisis tanah galian, untuk mendeteksi mineral yang sudah berubah akibat proses hidrotermal di dalam tanah.
  2. Pengukuran konsentrasi radon dan merkuri pada gas di lubang galian.
  3. Analisis komponen gas lubang galian menggunakan kromatografi gas.
     

Pemanfaatan Sumber Panas Bumi

Energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dan untuk berbagai jenis aplikasi penggunaan langsung panas lainnya (misalnya untuk keperluan pemanasan, budidaya ikan, pemandian air panas).

Dibandingkan dengan teknologi energi terbarukan lainnya, seperti energi surya atau tenaga angin yang bergantung pada cuaca dan intensitas sinar matahari, produksi energi dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cukup stabil. Maka dari itu, panas bumi cukup unggul karena dapat menyediakan alternatif beban listrik dasar (bahasa inggris: Base load) yang pada umumnya dipenuhi oleh pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil atau energi nuklir. Selain itu, energi panas bumi juga dapat menggantikan sumber energi yang digunakan untuk tujuan pemanasan (misalnya sebagai pemanas ruangan).

Sumber energi panas bumi dengan suhu tinggi penting untuk kebutuhan pembangkit listrik (suhu lebih dari 150 °C), sedangkan sumber daya suhu menengah hingga rendah (di bawah 150 °C) dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi yang memanfaatkan panas, termasuk aplikasi industri.[4] Dengan adanya teknologi suhu rendah melalui siklus biner (bahasa inggris: binary cycle), listrik dapat dihasilkan dengan memanfaatkan fluida panas bumi dengan suhu minimal sekitar 70 °C.[5]

Aplikasi penggunaan langsung yang memanfaatkan panas dari energi panas bumi meliputi pemanas bangunan tempat tinggal, kantor atau rumah kaca, untuk produksi makanan seperti dehidrasi makanan, dan pemanas kolam renang.
 

Tipe Energi Panas Bumi

Energi panas bumi bisa didapatkan dalam bentuk uap, cairan, atau kombinasi uap dan cairan. Berdasarkan keadaan fluida yang diekstraksi, secara alamiah pembangkit tenaga panas bumi terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu sumber panas bumi didominasi cairan atau didominasi uap. Selain itu, sistem panas bumi yang ditingkatkan (bahasa inggris: enhanced geothermal system) merupakan salah satu tipe energi panas bumi yang dapat diekstraksi melalui rekayasa dengan menginjeksikan air bertekanan tinggi ke reservoir bawah tanah melalui berbagai metode stimulasi, termasuk stimulasi hidrolik.[6]
 

Resorvoir Didominasi Uap

Situs yang didominasi uap memiliki suhu dari 240 °C hingga 300 °C yang menghasilkan uap super panas. Komponen penting dari reservoir yang didominasi uap adalah adanya uap yang tersimpan dan cairan yang tidak bergerak (atau hampir tidak bergerak), panas yang tersimpan di dalam batuan, adanya sebuah lapisan kondensat di atasnya, dan adanya kemungkinan zona yang dapat mendidihkan cairan. Batas-batas reservoir, di bagian sisi dan atas, harus memiliki permeabilitas yang buruk atau sangat buruk untuk mencegah reservoir terisi dengan air.[7]
 

Reservoir Didominasi Cairan

Reservoir yang didominasi cairan pada umumnya memiliki suhu antara 20 -350 °C.[8] Contoh pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memiliki reservoir didominasi cairan adalah pembangkit listrik Wayang Windu, yang merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia.
 

Fluida Panas Bumi

Fluida panas bumi adalah media yang digunakan untuk menghantarkan panas bumi, dapat berupa air panas atau uap air. Fluida panas bumi mengandung berbagai variasi senyawa-senyawa dan konsentrasi larutan. Parameter kimiawi yang paling sederhana untuk mengkarakterisasi fluida panas bumi adalah:[9]
 

Total Padatan Terlarut (Bahasa Inggris: Total Dissolved Solids (TDS))

Total padatan terlarut biasanya dinyatakan dalam bagian per juta (ppm) atau dalam miligram per liter (mg/L). Satuan tersebut memberikan gambaran mengenai jumlah garam yang terlarut dalam air. Parameter ini dapat diukur di lapangan dengan menggunakan konduktivitas meter. Konduktivitas meter merupakan sebuah instrumen untuk mengukur total padatan terlarut di dalam suatu larutan dengan mengukur konduktivitas elektrik spesifik di dalam larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi garam yang terlarut, maka semakin tinggi pula konduktivitas elektrik larutannya.

Jumlah spesies kimia yang terlarut dalam fluida panas bumi tergantung pada temperatur dan kondisi geologi lokasi fluida panas bumi tersebut ditemukan. Pada umumnya, reservoir panas bumi dengan temperatur rendah memiliki total padatan terlarut yang cukup rendah dibandingkan dengan fluida panas bumi dengan temperatur tinggi. Namun demikian, ada pula kasus-kasus pengecualian yang terjadi. Total padatan terlarut dapat berkisar dari 100 hingga 300.000 mg/L. Sebagai contoh, beberapa sumber fluida panas bumi dengan temperatur yang tinggi di negara-negara barat memiliki total padatan terlarut antara 6.000 - 10.000 mg/L. Namun demikian, sebagian dari sumber fluida panas bumi di Impenal Valley, California, memiliki kandungan garam mencapai 300.000 g/L.

Total padatan terlarut biasanya terdiri dari natrium (Na), kalsium (Ca), kalium (K), klorin (Cl), silika (SiO2), sulfat (SO4), dan bikarbonat (HCO3).
 

Tingkat Keasaman (pH)

pH biasanya digunakan untuk mengetahui tingkat asam atau basa suatu larutan dengan menggunakan pH meter. pH dari fluida panas bumi berkisar antara moderat-alkalin (8.5) hingga moderat asam (5.5).


Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Energi Panas Bumi

Energi dan Sumber Daya Mineral

Duet Jasa Marga-Bukit Asam, Bangun PLTS di Tol Bali Mandara

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Jalan Tol Bali Mandara nantinya akan dipasang satu set Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas maksimum 400 kilowatt peak (kWp).

Implementasi tersebut diwujudkan dengan dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Fasilitas PLTS di Jalan Tol Bali Mandara antara PT Bukit Energi Investama atau BEI dan PT Jasamarga Bali Tol atau JBT.

Pemasangan PLTS ini bertujuan dalam mendukung kegiatan usaha JBT sekaligus menjadi provinsi tuan rumah Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 yang diharapkan bisa terealisasi sesuai target.

Sejauh ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Bukit Asam Tbk tengah menjajaki potensi kerja sama pengembangan PLTS di jalan tol Jasa Marga Group.

Penjajakan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail dan Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur di Merusaka Nusa Dua, Bali, Rabu (2/2/2022).

Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail menyambut baik potensi kerja sama yang diharapkan dapat membawa kontribusi positif bagi setiap pihak.

Menurut Arsal, kemitraan ini mencerminkan implementasi strategi untuk mencapai transformasi bisnis Bukit Asam pada tahun 2026 sebagai perusahaan energi.

"Kemudian, peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan menjadi salah satu strategi bisnis yang kian gencar untuk dikembangkan," ujar Arsal dalam rilis, Rabu (2/2/2022).

Subakti berpendapat, penandatanganan MoU ini merupakan kolaborasi yang sangat baik dalam mengawali hubungan kemitraan Bukit Asam dan Jasa Marga, serta selaras dengan komitmen Jasa Marga untuk mewujudkan jalan tol berkelanjutan.

Sebab, kata dia, Jasa Marga sebagai pemegang pangsa pasar terbesar dan pemimpin di industri jalan tol di Indonesia berpotensi mengembangkan bisnis di koridor infrastruktur konektivitas perseroan.

"Jasa Marga memiliki potensi pengembangan bisnis prospektif di sepanjang koridor jalan tol Jasa Marga Group serta peluang kemitraan dan kerja sama yang produktif untuk kemajuan bersama,” pungkasnya.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Duet Jasa Marga-Bukit Asam, Bangun PLTS di Tol Bali Mandara

Energi dan Sumber Daya Mineral

Perkuat Kerjasama Kelembagaan, UKSW Gandeng Kedubes Ukraina

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus memperluas jalinan kerjasamanya, khususnya dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kali ini, penjajakan kerjasama dilakukan UKSW dengan Kedutaan Besar Ukraina. Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional (BKHI), Debora Natalia Sudjito, S.Pd., MPs., Ed., yang ditemui di ruang kerjanya hari ini (1/11) menuturkan penjajakan kerjasama ini diawali pertemuannya dengan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Dr. Vasyl Hamianin, pekan lalu di Jakarta.

“Sebelumnya salah seorang Staf Kedubes Ukraina, Maryna Barabash Vasyl, dan CEO YA Limited Ukraina, Petrus Freddy Cahyono, berkunjung ke kampus dan menyatakan maksud baiknya untuk bekerja sama dengan universitas di Indonesia, salah satunya UKSW. Niatan ini langsung diwujudkan dengan mengundang kami untuk bertemu Duta Besar Ukraina dan kami memenuhi undangan tersebut pekan lalu di Jakarta,” terangnya.

Debora menyebutkan dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Ukraina menyambut baik UKSW dan menawarkan kerjasama keduabelah pihak, khususnya dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

“Duta Besar Ukraina menawarkan komitmen kerjasama untuk kepentingan dua negara. Tentunya ini merupakan kesempatan yang baik karena seperti yang kita ketahui Ukraina termasuk salah satu negara yang sangat produktif dengan penelitian dan pengembangan high technology, hal ini sesuai dengan renstra rektor di bidang kerjasama dan penelitian,”  kata Debora. Selain dengan Kedubes Ukraina, dalam pertemuan tersebut UKSW juga menyambut baik kerjasama yang ditawarkan oleh YA Limited Ukraina, sebuah perusahaan yang bergerang dalam bidang nano microbiology technology.

Lebih lanjut disampaikannya, hal ini merupakan peluang kerjasama yang strategis karena di UKSW sendiri banyak fakultas, program studi, dan juga pusat studi yang dapat berperan langsung dalam hal penelitian high technology. Selain penelitian, disebutkannya bentuk kerjasama lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan pertukaran dosen dan juga mahasiswa.

Tidak hanya berhenti pada pertemuan, Debora menuturkan saat ini UKSW tengah melakukan follow up salah satunya dengan mengadakan diskusi dan juga menyusun proposal prospek kerja sama dengan Kedubes Ukraina dan YA Limited Ukraina tersebut.

“Setelah tahap ini terlewati, baru kemudian kita menyusun dan menandatangani MoU. Harapannya kerjasama keduabelah pihak ini dapat segera terealisir dan membawa manfaat baik,” imbuhnya.


Sumber Artikel: uksw.edu

Selengkapnya
Perkuat Kerjasama Kelembagaan, UKSW Gandeng Kedubes Ukraina

Energi dan Sumber Daya Mineral

Prof. Tutuka Ariadji Paparkan Strategi Transisi Energi Nasional

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Republik Indonesia, Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D. yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung memaparkan tentang strategi transisi energi yang harus dilakukan Indonesia pada acara Inspirasi Untuk Bangsa: 63 Tahun ITB yang diselenggarakan pada Jumat (4/2/2022).

Prof. Tutuka menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah memasang target besar pada tahun 2030. “Pemerintah menetapkan target produksi migas, yakni 1 juta barel minyak dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030, untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang akan terus meningkat,” jelas Prof. Tutuka.

Menurutnya, target ini sangat menantang, apalagi saat ini Indonesia masih sangat bergantung dengan bahan bakar minyak. Namun, tentunya target ini tetap harus dicapai untuk merealisasikan transisi energi untuk masa depan Indonesia.

Sumber energi yang paling dekat dan memungkinkan untuk dikembangkan saat ini adalah gas. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan potensi gas, mulai dari membuat konversi pembangkit listrik dengan gas dan juga jaringan gas kota untuk sarana transisi energi dari gas. Namun, produksi minyak juga harus tetap dikembangkan. “Ke depannya, renewable energy menjadi hal yang sangat penting untuk masa depan energi di Indonesia,” pungkas Prof. Tutuka.

Kemudian, perkembangan terkait energi listrik terutama kendaraan bertenaga listrik juga dibahas pada acara ini. Prof. Tutuka mendukung pengembangan energi listrik sebagai salah satu sumber energi terbarukan karena dapat membantu mengurangi beban pada kebutuhan energi fosil yang terlampau besar di Indonesia. Namun, tentunya untuk merealisasikan pemakaian, pendistribusian, dan penerapan dari teknologi listrik untuk energi, Indonesia masih harus banyak belajar dari negara yang sudah banyak memanfaatkan energi listrik.

Profesor Tutuka juga menjelaskan bahwa menjalankan industri migas memerlukan modal yang sangat besar. Bukan hanya itu, modal yang sangat besar juga tidak menjamin keberhasilan sepenuhnya karena banyaknya kemungkinan risiko yang hadir ketika bekerja di sektor migas. Maka dari itu, tidak banyak nama perusahaan baru yang menguasai dunia migas.

Namun, risiko yang besar tidak membuat perusahaan migas Indonesia menyerah untuk melangkah besar. “Sampai saat ini, Pertamina bisa memenuhi kebutuhan migas Indonesia sampai 70 persen,” tegasnya.


Sumber Artikel: itb.ac.id

Selengkapnya
Prof. Tutuka Ariadji Paparkan Strategi Transisi Energi Nasional
« First Previous page 3 of 12 Next Last »