Industri Kontruksi
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek yang sangat krusial dalam industri konstruksi, mengingat tingginya angka kecelakaan kerja yang terjadi di sektor ini. Paper berjudul “Description of Work Instructions as Part of the Mechanical Hazard Risk Control in a Construction Company” oleh Sabhinaya Vanyaska Gitawangi dan Y. Denny A. Wahyudiono mengkaji bagaimana instruksi kerja dapat berperan dalam mengurangi risiko bahaya mekanis dalam proses produksi tiang pancang di PT. WIKA Beton PPB Pasuruan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran instruksi kerja dalam mengendalikan risiko bahaya mekanis dalam produksi tiang pancang. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dari dokumen perusahaan, termasuk dokumen identifikasi bahaya (IBPR-P), prosedur kerja, dan instruksi kerja.
Beberapa risiko mekanis utama yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi terpukul oleh cetakan atau produk akibat sling putus, putusnya PC Strand saat proses stressing, terhunjamnya tubuh oleh PC Strand, serta runtuhnya tumpukan produk di stockyard. Keempat risiko ini dikategorikan sebagai risiko tinggi dalam matriks risiko sebelum penerapan instruksi kerja.
Penelitian ini memberikan data konkret mengenai dampak dan mitigasi risiko dalam produksi tiang pancang. Tingkat kecelakaan di sektor konstruksi di Indonesia mencapai 32% dari total kasus kecelakaan kerja, dengan 123.040 kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia pada tahun 2017. PT. WIKA Beton PPB Pasuruan menggunakan berbagai alat berat dalam produksi tiang pancang, yang meningkatkan risiko kecelakaan akibat bahaya mekanis. Setelah penerapan instruksi kerja, seluruh risiko yang sebelumnya tergolong tinggi berhasil diturunkan ke tingkat risiko rendah.
Sebelum penerapan instruksi kerja, bahaya mekanis seperti terpukul cetakan akibat sling putus, putusnya PC Strand saat stressing, terhunjamnya tubuh oleh PC Strand, dan runtuhnya tumpukan produk termasuk dalam kategori risiko tinggi. Namun, setelah penerapan instruksi kerja, semua risiko tersebut berhasil dikendalikan hingga ke tingkat risiko rendah.
Analisis dan Implikasi bagi Industri Konstruksi
Penelitian ini menegaskan bahwa penerapan instruksi kerja memiliki peran signifikan dalam menekan risiko kecelakaan kerja. Beberapa implikasi utama dari temuan ini antara lain pentingnya instruksi kerja dalam pengendalian bahaya, pengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi, keterkaitan dengan regulasi keselamatan kerja, serta relevansi dengan tren industri 4.0 yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan keselamatan di tempat kerja.
Instruksi kerja yang dirancang dengan baik dapat mengurangi kemungkinan kesalahan operasional dan memastikan pekerja memahami standar keselamatan yang harus diterapkan. Dengan berkurangnya kecelakaan kerja, perusahaan dapat menghindari waktu henti produksi yang disebabkan oleh insiden keselamatan, sehingga meningkatkan efisiensi produksi. Pemerintah Indonesia melalui PP No. 50 Tahun 2012 mengharuskan perusahaan dengan lebih dari 100 pekerja untuk menerapkan sistem manajemen K3. Studi ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap regulasi ini tidak hanya meningkatkan keselamatan kerja tetapi juga mengoptimalkan proses produksi.
Dalam era Industri 4.0, penggunaan teknologi seperti sensor pemantauan otomatis dan sistem manajemen risiko berbasis data dapat melengkapi penerapan instruksi kerja dalam meningkatkan keselamatan di tempat kerja.
Implementasi instruksi kerja yang sistematis dapat secara signifikan mengurangi risiko bahaya mekanis dalam industri konstruksi. Dengan adanya instruksi kerja yang jelas dan teknis, kecelakaan akibat kelalaian atau kurangnya pemahaman prosedur dapat diminimalisir.
Untuk penelitian selanjutnya, direkomendasikan agar diteliti efektivitas kombinasi antara instruksi kerja dengan teknologi keselamatan berbasis digital guna meningkatkan kepatuhan pekerja dan meminimalkan risiko lebih lanjut.
Sumber Artikel:
Gitawangi, S. V. & Wahyudiono, Y. D. A. (2022). Description of Work Instructions as Part of the Mechanical Hazard Risk Control. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 11(3).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam lingkungan industri menjadi aspek yang semakin krusial, terutama di sektor otomasi dan manufaktur. Analisis checklist menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan terhadap elemen utama ISO 45001 di perusahaan yang telah tersertifikasi sangat bervariasi:
Meskipun tingkat kepatuhan cukup tinggi, penelitian ini menemukan bahwa kepatuhan administratif tidak selalu mencerminkan penerapan yang efektif dalam praktik sehari-hari.
Data dari enam perusahaan menunjukkan hasil yang beragam dalam efektivitas OHSMS terhadap tingkat kecelakaan kerja. Dari laporan yang dianalisis, tercatat:
Implementasi OHSMS dalam Industri Otomasi
Dalam salah satu perusahaan otomasi yang diteliti, implementasi ISO 45001 tidak selalu berbanding lurus dengan perbaikan keselamatan kerja. Perusahaan mencatat 7 kasus cedera dengan kehilangan waktu kerja (LTI), 9 kasus perawatan medis (MTC), dan 17 kasus pertolongan pertama (FAC) dalam 20 bulan terakhir.
Namun, data menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran keselamatan:
Kelebihan
Kekurangan
Rekomendasi untuk Implementasi Lebih Lanjut
Pentingnya penerapan sistem manajemen keselamatan kerja berbasis ISO 45001 dalam industri manufaktur. Meskipun sistem ini tidak selalu menjamin pengurangan kecelakaan, penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsinya mengalami peningkatan kesadaran keselamatan dan kepatuhan terhadap prosedur K3.
Namun, keberhasilan implementasi sangat bergantung pada keterlibatan pekerja, komitmen manajemen, serta evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas sistem. Untuk memastikan manfaat jangka panjang, perusahaan perlu beralih dari sekadar kepatuhan administratif menuju integrasi budaya keselamatan yang lebih menyeluruh.
Sumber Artikel
Chetan S & Malaviya, R. (2023). Review of Occupational Health and Safety Management System and Hazards Controls in the Motion & Industrial Automation Products Manufacturing Industries. International Journal of Advanced Research in Science, Communication and Technology (IJARSCT), 3(3), 341-357.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan dan kesehatan kerja (Occupational Safety and Health - OSH) merupakan aspek penting dalam dunia industri, terutama di lingkungan yang berisiko tinggi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang dapat mendeteksi kepatuhan pekerja terhadap penggunaan APD seperti helm dan rompi keselamatan secara real-time, guna meningkatkan manajemen keselamatan kerja dan mengurangi risiko kecelakaan di tempat kerja.
Dua teknologi utama:
- YOLOv8: Algoritma deep learning terbaru untuk deteksi objek yang cepat dan akurat.
- Django: Framework berbasis Python untuk membangun antarmuka pengguna berbasis web.
Sistem dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Sistem diuji menggunakan 230 data uji dengan metrik berikut:
Sistem mampu mendeteksi keberadaan APD dengan baik, ditunjukkan melalui warna bounding box:
PLTU Paiton, sebagai pembangkit listrik terbesar di Indonesia dengan kapasitas 4.600 MW, memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Pada tahun 2018, terjadi kecelakaan kerja akibat jatuh dari lantai enam saat memindahkan material. Dengan sistem deteksi APD ini, pengawasan dapat dilakukan secara otomatis, sehingga pelanggaran dapat langsung teridentifikasi dan ditindaklanjuti.
Hasil implementasi sistem menunjukkan:
Meskipun sistem ini terbukti efektif, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi:
Kelebihan
✅ Menggunakan metode YOLOv8 yang canggih dengan akurasi tinggi.
✅ Implementasi sistem berbasis Django memungkinkan deteksi real-time.
✅ Studi kasus di PLTU Paiton memberikan bukti nyata manfaat sistem ini.
Kekurangan
❌ Sistem masih bergantung pada kualitas kamera dan pencahayaan yang baik.
❌ Tidak ada perbandingan langsung dengan metode deteksi APD lainnya seperti Mask R-CNN atau Faster R-CNN.
❌ Tidak membahas aspek biaya dan efisiensi penerapan sistem di industri lain selain PLTU.
Namun, secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan keselamatan kerja di industri berisiko tinggi.
Untuk meningkatkan efektivitas sistem, beberapa langkah dapat dilakukan:
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja. Dengan implementasi YOLOv8 dan Django, sistem deteksi APD ini mampu memberikan solusi real-time yang efektif dalam mengurangi pelanggaran keselamatan di tempat kerja.
Meskipun terdapat beberapa tantangan, pendekatan yang diusulkan dalam penelitian ini membuka peluang bagi pengembangan lebih lanjut, terutama dalam integrasi dengan sistem keselamatan yang lebih luas. Dengan perbaikan yang tepat, sistem ini dapat menjadi standar baru dalam pemantauan kepatuhan terhadap APD di berbagai sektor industri.
Sumber Artikel
Nisa, K., Fajri, F. N., & Arifin, Z. (2023). Implementation of Personal Protective Equipment Detection Using Django and Yolo Web at Paiton Steam Power Plant (PLTU). Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika (JITEKI), 9(2), 333-347.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan kerja merupakan aspek fundamental dalam industri manufaktur, terutama dalam pengoperasian mesin yang memiliki potensi bahaya tinggi. Dengan menggunakan metode pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Model – SEM) dan analisis statistik lanjutan, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang cara meningkatkan keselamatan kerja melalui pengelolaan faktor keselamatan mesin yang lebih baik.
Analisis faktor dilakukan untuk mengekstrak faktor dominan yang mempengaruhi keselamatan mesin. Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) menggunakan software AMOS 20 untuk memahami hubungan antar faktor keselamatan. SPSS versi 20 digunakan untuk analisis statistik deskriptif dan uji korelasi Pearson.
Tujuh faktor dominan yang mempengaruhi keselamatan mesin dalam industri manufaktur, yaitu bahaya mekanis, kondisi lingkungan, pelatihan dan prosedur, risiko dan kecelakaan, bahaya listrik, peralatan pelindung diri (PPE), serta pemeliharaan dan perbaikan.
Hubungan antara Faktor Keselamatan
Analisis korelasi menunjukkan bahwa risiko dan kecelakaan memiliki korelasi positif tinggi dengan PPE, menunjukkan bahwa penggunaan PPE yang tepat berkontribusi terhadap pengurangan kecelakaan. Pelatihan dan prosedur berkorelasi negatif dengan bahaya mekanis, mengindikasikan bahwa pelatihan yang memadai dapat mengurangi risiko bahaya mekanis. Pemeliharaan dan perbaikan berkorelasi positif dengan kondisi lingkungan, mengindikasikan bahwa lingkungan kerja yang lebih baik dapat mengurangi kebutuhan perbaikan mendadak.
Implementasi Keselamatan Mesin di Industri Suku Cadang Otomotif
Sebagai bagian dari penelitian ini, implementasi kebijakan keselamatan di sebuah pabrik suku cadang otomotif dianalisis. Hasilnya menunjukkan penurunan kecelakaan kerja sebesar 28% dalam satu tahun setelah diterapkan SOP keselamatan berbasis pelatihan intensif. Kepatuhan terhadap PPE meningkat dari 65% menjadi 90% dalam enam bulan setelah dilakukan inspeksi ketat dan penerapan sanksi bagi pelanggar. Waktu henti mesin akibat kecelakaan berkurang sebesar 40%, menunjukkan efisiensi produksi yang lebih tinggi.
Kelebihan
Penelitian ini menggunakan metode statistik yang kuat seperti SEM untuk menganalisis hubungan antar faktor keselamatan. Studi kasus memberikan bukti nyata efektivitas kebijakan keselamatan. Data yang dikumpulkan dari berbagai kategori pekerja memberikan perspektif yang luas.
Kekurangan
Paper ini tidak membahas faktor psikologis pekerja dalam kaitannya dengan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan. Tidak ada perbandingan dengan industri lain untuk mengetahui apakah hasil ini dapat digeneralisasikan. Penelitian juga tidak mengeksplorasi dampak biaya dari implementasi kebijakan keselamatan yang lebih ketat.
Rekomendasi untuk Implementasi Lebih Lanjut
Untuk meningkatkan efektivitas keselamatan mesin di industri manufaktur, langkah-langkah berikut dapat diterapkan:
Pentingnya keselamatan mesin dalam industri manufaktur. Dengan menerapkan pendekatan berbasis data dan analisis struktural, penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pelatihan, pemantauan kondisi mesin, dan kepatuhan terhadap PPE dapat secara signifikan mengurangi kecelakaan kerja.
Dengan adopsi teknologi baru seperti AI dan IoT, serta pendekatan manajemen yang lebih disiplin, industri manufaktur dapat mencapai lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
Sumber Artikel
Swaminathan, G. S. (2020). A Study on the Impact of Potential Machine Safety Factors in Achieving Accident-Free Workplace. International Journal of Creative Research Thoughts (IJCRT), 8(7), 5082-5089.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan mesin merupakan aspek krusial dalam industri manufaktur yang beroperasi di bawah regulasi keselamatan yang ketat. Dengan meningkatnya tuntutan akan keamanan dan efisiensi di sektor manufaktur, penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan dapat menerapkan metodologi desain keselamatan yang tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Terdapat empat tahap utama dalam pendekatan ini:
Empat studi kasus yang menunjukkan bagaimana pendekatan keselamatan diterapkan dalam desain mesin industri:
Penelitian ini mengungkap beberapa faktor utama yang mempengaruhi keselamatan mesin:
Regulasi Directive 98/37/EC mendorong perubahan signifikan dalam desain keselamatan mesin di Uni Eropa. Beberapa dampak utama dari implementasi regulasi ini meliputi:
Kelebihan
✅ Menyediakan pendekatan sistematis untuk integrasi keselamatan dalam desain mesin.
✅ Studi kasus yang komprehensif memberikan gambaran nyata implementasi di berbagai industri.
✅ Berfokus pada pemenuhan standar keselamatan Eropa, yang dapat menjadi acuan global.
Kekurangan
❌ Tidak membahas secara mendalam dampak biaya implementasi fitur keselamatan terhadap harga produk akhir.
❌ Kurangnya eksplorasi terhadap teknologi modern seperti AI dan IoT dalam pemantauan keselamatan mesin.
❌ Fokus utama pada regulasi Eropa tanpa membandingkan dengan standar keselamatan di kawasan lain.
Meskipun demikian, penelitian ini tetap memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami bagaimana desain mesin yang aman dapat diterapkan dalam industri manufaktur modern.
Berdasarkan temuan penelitian ini, beberapa langkah dapat diambil untuk meningkatkan efektivitas keselamatan mesin:
Dengan mengadopsi langkah-langkah ini, industri manufaktur dapat lebih siap menghadapi tantangan dalam meningkatkan keselamatan mesin dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Pendekatan inovatif dalam perancangan keselamatan mesin dengan menekankan pentingnya analisis risiko dan integrasi fitur keselamatan sejak tahap desain awal. Dengan mengacu pada regulasi Uni Eropa, penelitian ini menegaskan bahwa penerapan standar keselamatan yang ketat tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi.
Meskipun masih ada ruang untuk perbaikan, seperti eksplorasi teknologi baru dalam pemantauan keselamatan, penelitian ini tetap menjadi referensi penting bagi produsen dan insinyur dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
Sumber Artikel
Kivistö-Rahnasto, J. (2000). Machine Safety Design: An Approach Fulfilling European Safety Requirements. VTT Publications 411, Technical Research Centre of Finland.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan kerja di lingkungan pendidikan teknik memiliki peran penting dalam mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan desain survei deskriptif dengan melibatkan 316 responden, yang terdiri dari:
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik sensus, di mana seluruh populasi dijadikan bagian dari studi ini. Instrumen penelitian berupa kuesioner 90 item yang telah diuji validitasnya oleh lima ahli dan diuji reliabilitasnya menggunakan Cronbach’s alpha dengan koefisien 0.86, menunjukkan tingkat konsistensi yang tinggi.
Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan rata-rata (mean) untuk menjawab pertanyaan penelitian dan Analisis Varians (ANOVA) untuk menguji hipotesis nol dengan tingkat signifikansi 0.05.
Faktor Pribadi
Tindakan Tidak Aman
Faktor Lingkungan Kerja
Kesadaran dan Kepatuhan terhadap Protokol Keselamatan
Pemeliharaan dan Manajemen Bengkel
Pengawasan dan Regulasi
Dampak Implementasi Keselamatan di Bengkel Teknik
Kelebihan
✅ Menggunakan data empiris yang kuat dengan sampel yang representatif.
✅ Mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan secara komprehensif.
✅ Menyediakan strategi yang dapat diterapkan secara praktis di bengkel teknik.
Kekurangan
❌ Fokus utama masih pada wilayah Nigeria, tanpa membandingkan dengan sistem keselamatan di negara lain.
❌ Tidak membahas aspek biaya dan tantangan implementasi kebijakan keselamatan.
❌ Belum menyertakan teknologi berbasis IoT atau AI dalam solusi keselamatan kerja.
Untuk meningkatkan efektivitas keselamatan kerja di bengkel teknik, beberapa langkah dapat dilakukan:
Pentingnya keselamatan kerja di bengkel pendidikan teknik. Dengan memahami faktor penyebab kecelakaan dan menerapkan strategi yang tepat, lingkungan bengkel dapat dibuat lebih aman dan mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif.
Meskipun terdapat beberapa kekurangan, penelitian ini tetap menjadi referensi penting bagi pengambil kebijakan dan institusi pendidikan dalam menciptakan budaya keselamatan di dunia teknik.
Sumber Artikel
Oviawe, J. I. (2018). Strategies for Preventing Accidents and Maintaining Industrial Safety in Technical Education Workshops. ATBU, Journal of Science, Technology & Education (JOSTE), 6(4), 217-226.