Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Helena Carvalho dan V. Cruz-Machado dari UNIDEMI, Universidade Nova de Lisboa, membahas integrasi empat paradigma utama dalam manajemen rantai pasok: Lean, Agile, Resilience, dan Green (LARG_SCM). Studi ini menyoroti bagaimana kombinasi strategi ini dapat meningkatkan efisiensi, daya tanggap, ketahanan, dan keberlanjutan rantai pasok global.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini menguraikan empat paradigma utama dalam manajemen rantai pasok:
Keempat paradigma ini memiliki trade-off, tetapi integrasi mereka dapat menciptakan rantai pasok yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Studi Kasus: Dampak Gangguan Global dan Integrasi LARG_SCM
Paper ini mengkaji dampak berbagai gangguan global pada rantai pasok dan bagaimana strategi LARG_SCM dapat membantu:
Dengan mengadopsi kombinasi strategi lean, agile, resilience, dan green, perusahaan dapat lebih tangguh dalam menghadapi disrupsi.
Strategi Integrasi LARG dalam Rantai Pasok
Paper ini mengusulkan pendekatan holistik dengan strategi berikut:
1. Lean Supply Chain untuk Efisiensi
2. Agile Supply Chain untuk Adaptabilitas
3. Resilient Supply Chain untuk Ketahanan
4. Green Supply Chain untuk Keberlanjutan
Metrik Keberhasilan Integrasi LARG
Untuk menilai efektivitas strategi ini, paper ini mengusulkan beberapa KPI utama:
Kritik dan Evaluasi
Meskipun paper ini menawarkan wawasan berharga, ada beberapa aspek yang dapat dikembangkan lebih lanjut:
Kesimpulan
Paper ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana integrasi Lean, Agile, Resilience, dan Green dalam rantai pasok dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, ketahanan, dan keberlanjutan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko, meningkatkan daya saing, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Sumber Artikel: Carvalho, H., & Cruz-Machado, V. (2023). Integrating Lean, Agile, Resilience, and Green Paradigms in Supply Chain Management (LARG_SCM). UNIDEMI, Universidade Nova de Lisboa.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Daniel Meyer dari KTH Royal Institute of Technology, membahas bagaimana Vendor Managed Inventory (VMI) digital solutions dapat meningkatkan resiliensi rantai pasok dalam menghadapi gangguan besar. Studi ini berfokus pada penerapan teknologi untuk meningkatkan visibilitas, fleksibilitas, dan ketahanan rantai pasok setelah gangguan seperti pandemi COVID-19.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini menyoroti bahwa resiliensi rantai pasok bergantung pada:
Studi Kasus: Gangguan Global dan Dampaknya
Paper ini mengutip berbagai kasus gangguan besar:
Strategi Meningkatkan Resiliensi dengan VMI Digital Solutions
Untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok, paper ini mengusulkan strategi berikut:
1. Penerapan Teknologi Digital dalam Rantai Pasok
2. Desain Jaringan Pasok yang Adaptif
3. Optimalisasi Manajemen Risiko
Metrik Keberhasilan VMI Digital Solutions
Untuk mengukur efektivitas strategi ini, paper ini mengidentifikasi beberapa KPI utama:
Kritik dan Evaluasi
Walaupun paper ini memberikan wawasan mendalam, ada beberapa aspek yang dapat diperbaiki:
Kesimpulan
Paper ini menyajikan kerangka kerja yang kuat untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok dengan VMI digital solutions. Dengan menerapkan strategi berbasis teknologi, perusahaan dapat meningkatkan transparansi, fleksibilitas, dan daya saing di era gangguan global yang semakin kompleks.
Sumber Artikel:
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Jorge Calvo, Vanesa Berlanga Silvent, dan del Olmo Arriaga Josep Lluís, membahas pentingnya resiliensi dan kelincahan rantai pasok dalam menghadapi disrupsi global. Dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, geopolitik, dan teknologi, perusahaan harus mengadopsi strategi rantai pasok yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan cepat. Artikel ini mengkaji literatur teoretis mengenai konsep tersebut serta pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan ketahanan operasional.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini menguraikan dua pendekatan utama dalam manajemen rantai pasok:
Kedua konsep ini sangat berkaitan dengan strategi mitigasi risiko, termasuk perencanaan sebelum gangguan, tindakan cepat saat terjadi disrupsi, serta proses pemulihan dan stabilisasi pasca-krisis.
Faktor Risiko dalam Rantai Pasok
Penulis mengidentifikasi lima kategori risiko utama yang dapat memengaruhi rantai pasok:
Studi Kasus: Dampak Krisis Global pada Rantai Pasok
Paper ini menyajikan beberapa contoh gangguan global yang telah menguji ketahanan rantai pasok:
Strategi Meningkatkan Resiliensi dan Kelincahan
Untuk menghadapi tantangan tersebut, perusahaan perlu menerapkan strategi berikut:
1. Manajemen Risiko Proaktif
2. Desain Rantai Pasok Fleksibel
3. Optimasi Logistik dan Produksi
Pengukuran Keberhasilan: KPI dalam Resiliensi Rantai Pasok
Paper ini mengidentifikasi beberapa metrik utama dalam mengukur efektivitas strategi rantai pasok:
Kritik dan Evaluasi
Meskipun artikel ini memberikan wawasan yang mendalam, ada beberapa aspek yang dapat dikembangkan lebih lanjut:
Kesimpulan
Paper ini memberikan landasan teoretis yang kuat mengenai pentingnya resiliensi dan agility dalam rantai pasok untuk menghadapi tantangan global. Dengan menerapkan strategi mitigasi risiko, perusahaan dapat meminimalkan dampak gangguan serta meningkatkan daya saing mereka dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks.
Sumber Artikel: Calvo, J., Berlanga, V., & del Olmo, J. L. (2020). Supply chain resilience and agility: a theoretical literature review. International Journal of Supply Chain and Operations Resilience, 4(1), 37–69.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Alexander Andersson dan Hanna Klinga dari Chalmers University of Technology, mengeksplorasi strategi dan metrik untuk meningkatkan resiliensi rantai pasok. Dengan meningkatnya kompleksitas rantai pasok global, organisasi harus mengadopsi strategi yang dapat mengantisipasi, merespons, dan pulih dari gangguan. Studi ini memberikan kerangka kerja komprehensif berdasarkan literatur dan wawancara dengan 11 responden dari Assa Abloy Entrance Systems.
Ringkasan Isi
1. Definisi dan Faktor Penentu Resiliensi Rantai Pasok
Resiliensi rantai pasok didefinisikan sebagai kemampuan suatu sistem untuk menyerap, beradaptasi, dan pulih dari gangguan. Paper ini mengidentifikasi beberapa determinan utama:
2. Studi Kasus: Dampak Gangguan terhadap Assa Abloy Entrance Systems
Paper ini menyajikan berbagai gangguan utama yang memengaruhi rantai pasok Assa Abloy:
3. Strategi Meningkatkan Resiliensi Rantai Pasok
Paper ini mengusulkan berbagai strategi untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok:
4. Pengukuran Resiliensi Rantai Pasok
Untuk mengevaluasi efektivitas strategi resiliensi, paper ini menyajikan 34 metrik berbasis KPI, termasuk:
Analisis dan Kritik
Paper ini menawarkan wawasan berharga dengan menyajikan strategi berbasis bukti dan studi kasus nyata. Namun, ada beberapa area yang dapat dikembangkan lebih lanjut:
Kesimpulan
Paper ini berhasil memberikan pemahaman mendalam mengenai strategi dan metrik dalam meningkatkan ketahanan rantai pasok. Studi kasus Assa Abloy Entrance Systems menjadi ilustrasi nyata bagaimana perusahaan dapat menghadapi gangguan besar dan mengembangkan strategi adaptif. Dengan menambahkan lebih banyak data kuantitatif dan mengeksplorasi peran teknologi, studi ini dapat menjadi referensi yang lebih kuat bagi akademisi dan praktisi rantai pasok.
Sumber Artikel: Andersson, A., & Klinga, H. (2023). Supply chain resilience: A study of strategies and metrics. Chalmers University of Technology.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Di tengah dinamika pasar yang terus berubah, rantai pasok memerlukan strategi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat dan efisien. Paper ini, yang ditulis oleh Helena Carvalho, Susana Garrido Azevedo, dan V. Cruz-Machado, membahas integrasi pendekatan agile dan resilient untuk meningkatkan kinerja operasional dan daya saing rantai pasok. Dengan kerangka konseptual yang kuat, penelitian ini menjelaskan bagaimana kedua pendekatan tersebut dapat membantu perusahaan menghadapi gangguan dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
Kerangka Konseptual
Penelitian ini memperkenalkan kerangka yang menghubungkan pendekatan agile dan resilient dengan kinerja rantai pasok melalui:
Pendekatan Agile
Pendekatan agile menekankan respons cepat terhadap perubahan pasar dengan mengintegrasikan teknologi informasi, pengurangan waktu siklus, dan kolaborasi dalam proses desain dan produksi. Beberapa praktik utama meliputi:
Pendekatan Resilient
Resilient menekankan kemampuan untuk pulih dari gangguan dan meminimalkan dampak negatif terhadap rantai pasok. Beberapa fitur utama adalah:
Studi Kasus
Sebuah perusahaan otomotif di Eropa yang diulas dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana implementasi pendekatan agile dan resilient:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa integrasi pendekatan agile dan resilient dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi perusahaan. Kedua pendekatan ini membantu perusahaan meningkatkan fleksibilitas, visibilitas, dan kolaborasi, yang semuanya berdampak langsung pada kinerja rantai pasok dan daya saing di pasar global. Dengan kerangka konseptual yang disajikan, penelitian ini menjadi panduan praktis bagi manajer rantai pasok dalam mengembangkan strategi berbasis data untuk menghadapi tantangan modern.
Sumber Artikel:
Carvalho, H., Azevedo, S. G., & Cruz-Machado, V. Agile and resilient approaches to supply chain management: influence on performance and competitiveness.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Dalam era disrupsi digital, rantai pasok yang berkelanjutan dan kompetitif menjadi kebutuhan mutlak. Paper ini, ditulis oleh Mahak Sharma, Rose Antony, Ashu Sharma, dan Tugrul Daim, mengintegrasikan elemen-elemen Industry 4.0 (I4.0), green practices (GP), agility, dan resilience ke dalam kerangka konseptual baru yang disebut IGRASS. Tujuannya adalah membangun rantai pasok pintar yang mampu menghadapi tantangan modern melalui optimalisasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan.
Tujuan Penelitian
Kerangka IGRASS: Integrasi Pendekatan Multidimensi
IGRASS adalah pendekatan terpadu yang mencakup:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan structural equation modelling (SEM) dan pendekatan Artificial Neural Networks (ANN) untuk mengevaluasi 234 responden dari sektor rantai pasok di Inggris. Data dikumpulkan dari Oktober 2022 hingga Januari 2023.
Hasil Penelitian
Studi Kasus: Industri Manufaktur di Inggris
Salah satu studi kasus dari penelitian ini menunjukkan bagaimana perusahaan manufaktur di Inggris berhasil:
Kesimpulan dan Implikasi
Pendekatan IGRASS memberikan peta jalan bagi perusahaan untuk menciptakan rantai pasok yang lebih pintar, hijau, dan tangguh. Paper ini menekankan bahwa integrasi teknologi digital dan praktik hijau adalah kunci keberhasilan di masa depan. Selain itu, hasil penelitian memberikan panduan praktis bagi pengelola rantai pasok untuk meningkatkan daya saing global dan keberlanjutan jangka panjang.
Sumber Artikel:
Sharma, M., Antony, R., Sharma, A., & Daim, T. Can smart supply chain bring agility and resilience for enhanced sustainable business performance?.