Oceanografi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025
KOMPAS.com - Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas. Lautan di Indonesia ini masih bisa dieksplorasi dan tentu dijaga keanekaragaman hayatinya.
Jika kamu suka dengan laut, jurusan kuliah Oseanografi bisa dipilih untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Jurusan Oseanografi merupakan cabang dari ilmu kelautan.
Meski sama-sama punya nuansa laut, namun jurusanOseanografi berbeda dengan Ilmu Kelautan. Yuk simak serba serbi jurusan Oseanografi, mulai dari mata kuliah hingga prospek kerja dari jurusan ini.
Merangkum dari laman Ruang Guru, Kamis (18/11/2021), ada perbedaan Ilmu Kelautan dan Oseanografi. Jurusan Ilmu Kelautan lebih menekankan pada pembelajaran studi ilmiah sedangkan jurusan Oseanografi lebih kepada eksplorasi dan kondisi fisik laut.
Jurusan Oseanografi
Jurusan Oseanografi mempelajari berbagai fenomena laut yang bisa diaplikasikan ke banyak bidang, seperti rekayasa, lingkungan, bencana laut, perikanan, dan mitigasi bencana.
Oseanografi juga bersifat lebih eksploratif. Mahasiswa jurusan Oseanografi bisa mengamati fenomena kelautan dari segala aspek saat masuk ke jurusan ini.
Mulai dari perubahan kondisi air laut, bagaimana kehidupan biota di dalamnya, atau bahkan melacak penyebab terjadinya bencana alam kelautan.
Sedangkan jurusan Ilmu Kelautan sendiri lebih banyak mempelajari ilmu seperti fisika, kimia, geologi, dan biologi yang dikaitkan ke dalam berbagai aspek mengenai laut, termasuk biota dan sumber dayanya.
Hal ini yang menyebabkan jurusan Ilmu Kelautan dikaitkan dengan topik perikanan. Sehingga saat ini lebih dikenal sebagai jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Materi kuliah jurusan Oseanografi
Saat memilih jurusan Oseanografi, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teoritis atau belajar di kelas.
Mahasiswa jurusan Oseanografi akan mengikuti kegiatan seru lainnya karena banyak belajar di luar kelas yang makin memperkaya ilmu serta pengalaman.
Kondisi alam Indonesia sebagai negara maritim bisa menjadi laboratorium nyata yang bisa dieksplorasi lebih dalam dan menjadi bahan pengamatan.
Berikut beberapa mata kuliah di jurusan Oseanografi yang akan dipelajari, seperti:
Kampus dengan jurusan Oseanografi
Hingga saat ini baru ada dua universitas negeri di Indonesia yang membuka jurusan Oseanografi, yaitu Universitas Diponegoro (Undip) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Jurusan Oseanografi di Undip berada di bawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Sedangkan di ITB, jurusan Oseanografi berada di bawah Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.
Karena lulusan jurusan Oseanografi baru dicetak oleh dua kampus, tentu lulusannya sangat dicari di dunia kerja.
Sehingga lulusan Oseanografi mempunyai keahlian dan pengetahuan yang tidak banyak dimiliki oleh orang-orang.
Prospek kerja jurusan Oseanografi
Meski Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia masih sangat kekurangan tenaga kerja Ahli Kelautan.
Sehingga lulusan Oseanografi banyak dibutuhkan dunia industri. Terutama industri yang mempunyai hubungan erat dengan laut.
Tidak hanya itu, mahasiswa lulusan jurusan Oseanografi juga bisa menjadi seorang peneliti yang dapat belajar langsung dari berbagai laut di negara Indonesia.
Jangan salah, lulusan jurusan Oseanografi memiliki prospek kerja yang sangat luas. Lulusan jurusan Oseanografi bisa bekerja sebagai:
Itulah serba serbi jurusan Oseanografi di perguruan tinggi. Jika kamu ingin mempelajari lebih dalam lagi tentang laut, jurusan ini bisa dipilih untuk melanjutkan pendidikan. Jangan khawatir karena prospek kerja jurusan Oseanografi juga sangat luas. Jadi kamu tetap bisa memiliki jenjang karier yang bagus setelah lulus dari jurusan Oseanografi.
Sumber Artikel : Kompas.com
Meteorologi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025
Apa yang terbayangkan jika teman-teman mendengar kata Meteorologi? Ilmu tentang meteor? Tentu saja bukan. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan gejala-gejalanya, yang terkait dengan komponen bumi yang berupa gas atau biasa disebut udara.
Seringkali kita bingung dan tidak menemukan alasan kenapa cuaca tiba-tiba berubah, dari panas menjadi hujan, atau kenapa turun salju, dsb. Hal ini yang akan teman-teman pelajari di program studi Meteorologi. Teman-teman tentunya mengetahui cuaca dan iklim dapat sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Contohnya saja petani menentukan musim panen dengan melihat cuaca dan iklim, pengetahuan ini sudah diketahui oleh nenek moyang kita sejak lama. Namun, banyak yang tidak dapat menjelaskan hal tersebut secara ilmiah. Dengan adanya ilmu meteorologi, hal itu dapat dijelaskan secara logis. Gejala-gejala alam lainnya seperti puting beliung, angin topan, dsb juga akan dipelajari pada program studi Meteorologi. Tidak hanya mempelajari mengapa bencana alam tersebut terjadi, namun juga mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menanggulangi dan meminimalisir dampak dari bencana alam tersebut.
Lalu bagaimana keterkaitan ilmu meteorologi dengan ilmu-ilmu lainnya. Tentu saja banyak sekali, misalnya dengan ilmu Arsitektur. Dengan pengetahuan para ahli meteorologi, maka para arsitek di dapat mendesain bangunan-bangunan sesuai dengan kondisi iklimnya. Di Eropa sebagai contoh, karena sering terjadi salju bahkan badai, maka bangunan-bangunan atapnya dibuat dengan kemiringan yang besar agar salju yang tidak sempat menumpuk di atas tetapi cepat meluncur ke bawah. Contoh lainnya adalah desain rumah di Jepang. Ternyata penggunaaan bahan baku kayu sebagai bahan utama rumah-rumah di Jepang juga disesuaikan dengan kondisi iklim dan cuaca di sana. Karena sering terjadi gempa, maka material terbaik yang dapat digunakan adalah kayu, karena kayu cenderung akan lebih lentur.
Selain itu pada program studi Meteorologi, teman-teman juga akan belajar beberapa perangkat lunak yang dapat dipergunakan untuk memprediksi cuaca, dan ilmu-ilmu yang terkait tentang itu.
Prospek Kerja
Pada prinsipnya, kompetensi lulusan Meteorologi adalah memprediksi dan mengetahui bagaimana kecenderungan gejala-gejala cuaca dan keterkaitannya dengan kehidupan manusia. Beberapa bidang dan instansi yang bisa dimasuki oleh sarjana Meteorologi adalah sebagai berikut :
Sumber Artikel : ITB News
Meteorologi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025
Meteorologi atau ilmu cuaca adalah cabang dari ilmu atmosfer yang mencakup kimia atmosfer dan fisika atmosfer, dengan fokus utama berada pada ilmu prakiraan cuaca. Studi di bidang ini telah dilakukan selama ribuan tahun meski kemajuan yang signifikan baru terjadi pada abad ke-18. Pada abad ke-19, sebuah gebrakan besar terjadi setelah pengamatan terkoordinasi yang dilakukan lintas negara. Setelah pengembangan komputer di pertengahan abad ke-20, peramalan cuaca dapat dilakukan.
Fenomena meteorologi adalah aktivitas cuaca yang dapat diamati dan dijelaskan dengan ilmu meteorologi. Akivitas tersebut terikat dengan variabel yang ada di atmosfer bumi, seperti temperatur, tekanan udara, uap air, dan gradien interaksi setiap variabel serta bagaimana mereka berubah seiring dengan waktu. Perbedaan spasial dipelajari untuk menentukan bagaimana sistem cuaca terbentuk secara lokal, regional, dan global serta dampaknya.
Meteorologi, klimatologi, fisika atmosfer, dan kimia atmosfer adalah subdisiplin sains atmosfer. Meteorologi dan hidrologi membentuk bidang interdisipliner hidrometeorologi. Meteorologi memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, seperti militer, produksi energi, transportasi, pertanian, dan konstruksi.
Kata "meteorologi" berasal dari perbendaharaan bahasa Yunani kuno, metéōros "megah; tinggi (di angkasa)" (dari μετα- meta- "di atas" dan ἐωρ eōr "mengangkat") dan -λογία -logia "-(o)logy" "ilmu".
Aplikasi
Peramalan cuaca
Ramalan tekanan permukaan lima hari ke depan di Pasifik utara, Amerika Utara, dan Atlantik Utara
Peramalan cuaca adalah aplikasi sains dan teknologi untuk memprediksi kondisi atmosfer pada masa depan pada suatu lokasi. Manusia telah mencoba memprediksi cuaca secara informal sejak ribuan tahun yang lalu, dan secara formal sejak abad ke 19.[1] Peramalan cuaca dibuat dengan mengumpulkan data kuantitatif mengenai kondisi terkini dari atmosfer menggunakan pemahaman ilmuah dari proses atmosfer untuk memproyeksikan bagaimana atomsfer berubah.
Dulu peramalan cuaca amat bergantung pada perubahan tekanan udara, kondisi cuaca terkini, dan kondisi langit, permodelan cuaca kini digunakan untuk menentukan kondisi pada masa depan.
Terdapat keragaman penggunaan ramalan cuaca. Peringatan cuaca menjadi penting karena digunakan untuk melindungi nyawa dan properti milik masyarakat. Peramalan berdasarkan temperatur dan presipitasi penting bagi pertanian, dan juga kepada pedagang komoditas di stock market. Peramalan temperatur digunakan perusahaan utilitas (misal suplayer gas, listrik) untuk menentukan jumlah permintaan konsumen yang akan datang. Dalam kehidupan sehari-hari, peramalan cuaca menentukan apa yang akan dipakai orang ketika itu (payung, jaket, ban rantai, dan sebagainya).
Meteorologi penerbangan
Meteorologi penerbangan berhubungan dengan dampak cuaca pada lalu lintas udara. Meteorologi penerbangan penting bagi kru penerbangan untuk memahami implikasi dari cuaca untuk rencana penerbangan dan pesawat mereka.
Meteorologi pertanian
Pakar meteorologi, ilmu tanah, hidrologi, dan agronomi sering kali bekerja sama mempelajari efek cuaca dan iklim terhadap pertumbuhan tanaman, hasil pertanian, efisiensi penggunaan air, fenologi perkembangan hewan dan tumbuhan, dan keseimbangan energi ekosistem. Mereka juga tertarik untuk memahami bagaimana vegetasi dan makhluk hidup mempengaruhi cuaca dan iklim.
Hidrometeorologi
Hidrometeorologi adalah cabang meteorologi yang berhubungan dengan siklus hidrologi, suplai air, dan statistik hujan. Hidrometeorologi menyiapkan dan mengeluarkan ramalan cuaca mengenai akumulasi kuantitatif dari presipitasi, hujan dan salju besar, dan lokasi yang akan terpengaruh dan berpotensi mengalami banjir. Biasanya jangkauan pengetahuan yang digunakan membutuhkan kemampuan klimatologi dan cabang ilmu bumi lainnya.
Meteorologi maritim
Meteorologi maritim berhubungan dengan peramalan gelombang laut dan angin untuk operasi kelautan dan perkapalan.
Meteorologi militer
Meteorologi militer adalah riset dan aplikasi dari meteorologi untuk kepentingan militer, seperti memperhitungkan kondisi cuaca untuk taktik strategi tertentu, memastikan keamanan penerbangan pesawat militer dan pelayaran kapal militer, hingga aplikasi cuaca buatan untuk menyerang musuh.
Pendidikan meteorologi di Indonesia
Pendidikan meteorologi digelar di berbagai sekolah tinggi di Indonesia, diantaranya:
Sumber Artikel : Wikipedia
Meteorologi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025
KOMPAS.com - Cuaca merupakan keadaan udara (tentang temperatur, cahaya matahari kelembapan, kecepatan angin, dan sebagainya) pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.
Ilmu yang mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meteorologi merupakan ilmu yang empelajari tentang ciri-ciri fisika dan kimia tmosfer atau untuk meramalkan keadaan cuaca.
Dalam buku Pengantar Meteorologi (2019) karya Wiwit Suryanto dan Alutsyah Luthfian, meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer dan fenomena yang terjadi di dalamnya.
Meteorologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "meteoros" yang artinya benda yang ada ke dalam udara dan "logos" yang artinya ilmu dan kajian.
Sejarah meteorologi dibandingkan ilmu pengetahuan yang lain tergolong sudah panjang. Penggagas pertama ilmu tersebut adalah filsuf Yunani, Aristoteles.
Ia menulis buku yang berjudul Meteorologica pada 340 SM. Dalam buku tersebut menjelaskan kajian tentang fenomena awan, hujan, salju, angin, halilintar, badai, dan sebagainya.
Pada buku tersebut juga membahas mengenai fenomena astronomi, kimia, dan geografi.
Meski masih secara spekulatif dan menggunakan cara pandang filosofis, Aristoteles sudah berusaha menjelaskan mengenai fenomena alam yang terjadi di atmosfer.
Salah seorang murid Aristoteles bernama Theophratus mengembangkan kajian Aristoteles dengan berusaha membuat sebuah prakiraan cuaca berdasarkan informasi yang diperoleh hasil mengamati karakteristik dan tanda-tanda alam.
Kajian Theophratus kemudian dituliskan dalam sebuah buku berjudul Book of Signs.
Meski kajian mereka masih sangat sederhana, namun konsepnya telah mempengaruhi perkembangan ilmu meteorologi.
Berkembang
Ilmu meteorologi semakin pesan perkembangannya, apalagi setelah ditemuakannya peralatan untuk pengukuran cuaca yang dimulai sejak 1500-an.
Di mana dimulai dari penemuan termometer oleh Astronom Italia, Galileo, selanjutnya penemuan baromater air raksa oleh Torricelli.
Pada 1667, fisikawan Inggris Robert Hook memakai batang logam yang berotasi untuk mengukur kecepatan angin.
Pada 1780, Horace de Saussure ahli geologi dari Swiss membuat higrometer rambut untuk mengukur kelembapan.
Kemajuan instrumen elektronika pada 1900-an membuat alat-alt ukur analog berubah menjadi digital.
Selain itu perkembangan teknologi komputasi dan teori fisika menyebabkan meteorologi turut berkembang secara signifikan.
Pada 1960, satelit meteorologi pertama Tiros-I diluncurkan dan dimulailah era pengukuran meteorologi menggunakan satelit.
Di Indonesia memiliki badan khusus yang bertugas memantau atau mengelola cuaca dan iklim yang disebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Cuaca di Indonesia sering berubah-ubah, seperti puting beliung dan hujan lebat. Kondisi terus dilakukan pemantauan dan menginformasikan kepada pemerintah dan masyarakat.
Sumber Artikel : Kompas.com
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025
Penyeberangan pejalan atau zebra crossing adalah lajur penyeberangan melintasi jalan yang diperuntukkan untuk pejalan kaki yang akan menyeberangi jalan tersebut, yang dinyatakan dengan markah jalan berupa garis-garis membujur atau setrip berwarna putih yang tebal garisnya sekitar 300 mm dan dengan celah antargaris yang sama dengan panjang garis minimum adalah 2500 mm. Pejalan kaki yang berjalan melalui penyeberangan pejalan akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu, kecuali jika penyeberangan pejalan diatur oleh lampu lalu lintas atau tombol kendali. Di tempat-tempat tertentu, pinggiran jalan yang dekat dengan penyeberangan pejalan masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan.
Penyeberangan pejalan di Kota Meksiko.
Penyeberangan pejalan disebut juga sebagai zebra crossing karena menggunakan garis-garis setrip hitam dan putih yang mirip seperti corak loreng pada kulit hewan zebra.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Meteorologi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025
Klimatologi atau ilmu iklim (berasal dari bahasa Yunani Kuno κλίμα, klima, "tempat, wilayah, zona"; dan -λογία, -logia "ilmu") adalah studi mengenai iklim, secara ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca yang dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang.[1] Bidang studi ini dikategorikan sebagai cabang dari sains atmosfer dan subbidang geografi fisik, yang merupakan salah satu dari sains bumi. Klimatologi juga mencakup aspek oseanografi dan biogeokimia. Pengetahuan dasar dari iklim bisa digunakan dalam peramalan cuaca menggunakan metode analogi dalam kasus ENSO, Osilasi Madden-Julian, Osilasi Atlantik Utara, dan sebagainya. Model iklim juga digunakan untuk mempelajari dinamika cuaca dan sistem iklim untuk memproyeksikan iklim pada masa depan.
Peta temperatur rata-rata selama 30 tahun. Rangkaian data yang dibentuk dengan menggunakan parameter cuaca yang direkam dalam jangka waktu yang lama adalah hal yang umum dilakukan dalam klimatologi
El Niño
La Niña
Sejarah
Ilmuwan China Shen Kuo (1021-1095) mengemukakan bahwa iklim secara alami bergeser dalam kurun waktu tertentu, setelah mengamati bambu yang terawetkan cuaca di dekat Yanzhou (Yan'an, provinsi Shaanxi), karena sebuah daerah yang kering tidak mungkin ditumbuhi bambu.[2]
Peneliti iklim terdahulu seperti Edmund Halley, mempublikasikan peta pergerakan angin pada tahun 1686 setelah perjalanannya ke belahan bumi selatan. Benjamin Franklin (1706-1790) pertama kali memetakan jalur Arus Teluk (gulf stream) untuk digunakan sebagai metode pengiriman pos dari Amerika Serikat ke Eropa. Francis Galton (1822-1911) mengemukakan istilah "antisiklon". Helmut Landsberg (1906-1985) mengembangkan penggunaan analisis statistik di klimatologi yang memicu perkembangan drastis klimatologi menjadi sains fisik.
Pendekatan
Klimatologi dilakukan dengan berbagai cara. Paleoklimatologi memproyeksikan ulang iklim pada masa lalu dengan memeriksa catatan seperti inti es dan cincin pertumbuhan pohon (dendroklimatologi). Paleotempestologi menggunakan catatan yang sama untuk menentukan frekuensi badai dalam jangka waktu ribuan tahun lamanya. Studi kontemporer iklim melibatkan data meterologi yang diakumulasikan dalam jangka waktu beberapa tahun, seperti data curah hujan, temperatur, dan komposisi atmosfer. Pengetahuan atmsfer dan dinamikanya juga dikumpulkan dalam permodelan, seperti permodelan statistika atau permodelan matematika, yang mengintegrasikan berbagai pengamatan dan menguji kecocokannya. Permodelan digunakan untuk memahami iklim pada masa lalu, iklim sekarang, dan iklim pada masa depan. Klimatologi historis adalah studi iklim sebagai faktr yang mempengaruhi perkembangan sejarah manusia dan fokus hanya pada kurun waktu ratusan atau puluhan ribu tahun saja.
Penelitian tentang iklim cukup sulit dilakukan karena melibatkan area yang sangat luas, jangka waktu yang sangat lama, dan proses yang kompleks. Karena merupakan hasil perata-rataan parameter cuaca dalam kurun waktu yang sangat panjang, iklim bisa dijelaskan dengan persamaan difrensial. Persamaan ini terhubung secara non-linear sehingga perkiraan solusi bisa didapatkan dengan menggunakan metode numerik untuk membuat model iklim. Iklim sering kali dimodelkan sebagai proses stokastik, namun secara umum diterima sebagai perkiraan terhadap proses iklim yang terlalu kompleks untuk dianalisis.
Pola iklim
Artikel utama: El Niño-Osilasi Selatan, Osilasi Pasifik Interdekade, Osilasi Madden-Julian, Osilasi Atlantik Utara, dan Osilasi Dekade Pasifik
Ilmuwan menggunakan pola iklim berdasarkan beberapa pola iklim (dikenal sebagai mode variabilitas) dalam usaha mereka mengkarakterisasi dan memahami berbagai mekanisme iklim yang memuncak dalam cuaca sehari-hari. Pola iklim umumnya dirancang secara sederhana sebagai dua objek yang saling melengkapi dalam kurun waktu tersebut, yang berosilasi seperti fenomena El Nino yang lalu diikuti La Nina, lalu kembali ke El Nino.
Yang paling umum dibahas adalah El Nino Osilasi Selatan, namun fenomena iklim lainnya seperti Osilasi Madden-Julian (MJO), Osilasi Atlantik Utara (NAO), Mode Cincin Utara (Northern Annular Mode (NAM)) atau Osilasi Arktik (AO), Indeks Pasifik Utara, Osilasi Dekade Pasifik (PDO), Osilasi Pasifik Interdekade (IPO)
El Niño – Osilasi Selatan
El Nino adalah fenomena atmosfer-lautan global. Sebagai karakter dari samudra pasifik, El Nino dan La Nina adalah fluktuasi temperatur yang penting di perairan permukaan di daerah tropis sekitar samudra Pasifik. Nama El Nino diambil dari bahasa Spanyol, yang berarti "anak kecil laki-laki", menunjuk pada Yesus kecil karena fenomena ini diamati sekitar Natal. La Nina berarti "anak kecil perempuan". Efek mereka pada iklim subtropis dan tropis cukup besar. Osilasi selatan mencerminkan fluktuasi bulanan atau musiman dari perbedaan tekanan udara antara Tahiti dan pulau Darwin. El Nin terakhir diamati pada September 2006 dan berakhir awal 2007.
Siklus ini terjadi setiap dua hingga tujuh tahun, dengan El Nino berlangsung selama 9 bulan hingga dua tahun, meski tidak semua wilayah terpengaruh. Negara yang terpengaruh ENSO kebanyakan adalah negara berkembang yang menaruh kehidupan mereka pada sektor pertanian dan perikanan sebagai sumber suplai makanan, tenaga kerja, dan perekonomian utama negaranya. Dan kedua sektor tersebut terpengaruh ENSO, positif maupun negatif.
Pendidikan klimatologi di Indonesia
Di Indonesia, klimatologi dipelajari di berbagai sekolah tinggi, diantaranya:
Sumber Artikel : Wikipedia