Oceanografi

Serba-Serbi Jurusan Oseanografi, Kampus dan Prospek Kerjanya

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


KOMPAS.com - Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas. Lautan di Indonesia ini masih bisa dieksplorasi dan tentu dijaga keanekaragaman hayatinya.

Jika kamu suka dengan laut, jurusan kuliah Oseanografi bisa dipilih untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Jurusan Oseanografi merupakan cabang dari ilmu kelautan.

Meski sama-sama punya nuansa laut, namun jurusanOseanografi berbeda dengan Ilmu Kelautan. Yuk simak serba serbi jurusan Oseanografi, mulai dari mata kuliah hingga prospek kerja dari jurusan ini.

Merangkum dari laman Ruang Guru, Kamis (18/11/2021), ada perbedaan Ilmu Kelautan dan Oseanografi. Jurusan Ilmu Kelautan lebih menekankan pada pembelajaran studi ilmiah sedangkan jurusan Oseanografi lebih kepada eksplorasi dan kondisi fisik laut.  

Jurusan Oseanografi

Jurusan Oseanografi mempelajari berbagai fenomena laut yang bisa diaplikasikan ke banyak bidang, seperti rekayasa, lingkungan, bencana laut, perikanan, dan mitigasi bencana.

Oseanografi juga bersifat lebih eksploratif. Mahasiswa jurusan Oseanografi bisa mengamati fenomena kelautan dari segala aspek saat masuk ke jurusan ini.

Mulai dari perubahan kondisi air laut, bagaimana kehidupan biota di dalamnya, atau bahkan melacak penyebab terjadinya bencana alam kelautan. 

Sedangkan jurusan Ilmu Kelautan sendiri lebih banyak mempelajari ilmu seperti fisika, kimia, geologi, dan biologi yang dikaitkan ke dalam berbagai aspek mengenai laut, termasuk biota dan sumber dayanya.

Hal ini yang menyebabkan jurusan Ilmu Kelautan dikaitkan dengan topik perikanan. Sehingga saat ini lebih dikenal sebagai jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Materi kuliah jurusan Oseanografi

Saat memilih jurusan Oseanografi, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teoritis atau belajar di kelas.

Mahasiswa jurusan Oseanografi akan mengikuti kegiatan seru lainnya karena banyak belajar di luar kelas yang makin memperkaya ilmu serta pengalaman.

Kondisi alam Indonesia sebagai negara maritim bisa menjadi laboratorium nyata yang bisa dieksplorasi lebih dalam dan menjadi bahan pengamatan.

Berikut beberapa mata kuliah di jurusan Oseanografi yang akan dipelajari, seperti:

  • Komputasi Oseanografi
  • Oseanografi Kimia
  • Selam dan Navigasi Laut
  • Pasang Surut
  • Survei Hidro-Oseanografi
  • Dinamika Gelombang Panjang
  • Manajemen Pesisir
  • Metode Numerik Oseanografi
  • Struktur Bangunan Lepas Pantai

Kampus dengan jurusan Oseanografi

Hingga saat ini baru ada dua universitas negeri di Indonesia yang membuka jurusan Oseanografi, yaitu Universitas Diponegoro (Undip) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Jurusan Oseanografi di Undip berada di bawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Sedangkan di ITB, jurusan Oseanografi berada di bawah Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.

Karena lulusan jurusan Oseanografi baru dicetak oleh dua kampus, tentu lulusannya sangat dicari di dunia kerja.

Sehingga lulusan Oseanografi mempunyai keahlian dan pengetahuan yang tidak banyak dimiliki oleh orang-orang.

Prospek kerja jurusan Oseanografi

Meski Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia masih sangat kekurangan tenaga kerja Ahli Kelautan.

Sehingga lulusan Oseanografi banyak dibutuhkan dunia industri. Terutama industri yang mempunyai hubungan erat dengan laut.

Tidak hanya itu, mahasiswa lulusan jurusan Oseanografi juga bisa menjadi seorang peneliti yang dapat belajar langsung dari berbagai laut di negara Indonesia.

Jangan salah, lulusan jurusan Oseanografi memiliki prospek kerja yang sangat luas. Lulusan jurusan Oseanografi bisa bekerja sebagai:

  • Coastal modeler
  • Oceanographic surveyor
  • Metocean engineer
  • Hydrographic surveyor
  • Oceanographer
  • Marine seismic navigator (offshore navigator)
  • Marine environmental scientist
  • Peneliti di berbagai lembaga swasta atau pemerintahan
  • Tenaga pengajar dan lain-lain.

Itulah serba serbi jurusan Oseanografi di perguruan tinggi. Jika kamu ingin mempelajari lebih dalam lagi tentang laut, jurusan ini bisa dipilih untuk melanjutkan pendidikan. Jangan khawatir karena prospek kerja jurusan Oseanografi juga sangat luas. Jadi kamu tetap bisa memiliki jenjang karier yang bagus setelah lulus dari jurusan Oseanografi.

Sumber Artikel : Kompas.com

Selengkapnya
Serba-Serbi Jurusan Oseanografi, Kampus dan Prospek Kerjanya

Meteorologi

Program Studi Sarjana Meteorologi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Apa yang terbayangkan jika teman-teman mendengar kata Meteorologi? Ilmu tentang meteor? Tentu saja bukan. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan gejala-gejalanya, yang terkait dengan komponen bumi yang berupa gas atau biasa disebut udara.

Seringkali kita bingung dan tidak menemukan alasan kenapa cuaca tiba-tiba berubah, dari panas menjadi hujan, atau kenapa turun salju, dsb. Hal ini yang akan teman-teman pelajari di program studi Meteorologi. Teman-teman tentunya mengetahui cuaca dan iklim dapat sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Contohnya saja petani menentukan musim panen dengan melihat cuaca dan iklim, pengetahuan ini sudah diketahui oleh nenek moyang kita sejak lama. Namun, banyak yang tidak dapat menjelaskan hal tersebut secara ilmiah. Dengan adanya ilmu meteorologi, hal itu dapat dijelaskan secara logis. Gejala-gejala alam lainnya seperti puting beliung, angin topan, dsb juga akan dipelajari pada program studi Meteorologi. Tidak hanya mempelajari mengapa bencana alam tersebut terjadi, namun juga mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menanggulangi dan meminimalisir dampak dari bencana alam tersebut.

Lalu bagaimana keterkaitan ilmu meteorologi dengan ilmu-ilmu lainnya. Tentu saja banyak sekali, misalnya dengan ilmu Arsitektur. Dengan pengetahuan para ahli meteorologi, maka para arsitek di dapat mendesain bangunan-bangunan sesuai dengan kondisi iklimnya. Di Eropa sebagai contoh, karena sering terjadi salju bahkan badai, maka bangunan-bangunan atapnya dibuat dengan kemiringan yang besar agar salju yang tidak sempat menumpuk di atas tetapi cepat meluncur ke bawah. Contoh lainnya adalah desain rumah di Jepang. Ternyata penggunaaan bahan baku kayu sebagai bahan utama rumah-rumah di Jepang juga disesuaikan dengan kondisi iklim dan cuaca di sana. Karena sering terjadi gempa, maka material terbaik yang dapat digunakan adalah kayu, karena kayu cenderung akan lebih lentur.

Selain itu pada program studi Meteorologi, teman-teman juga akan belajar beberapa perangkat lunak yang dapat dipergunakan untuk memprediksi cuaca, dan ilmu-ilmu yang terkait tentang itu.

Prospek Kerja

Pada prinsipnya, kompetensi lulusan Meteorologi adalah memprediksi dan mengetahui bagaimana kecenderungan gejala-gejala cuaca dan keterkaitannya dengan kehidupan manusia. Beberapa bidang dan instansi yang bisa dimasuki oleh sarjana Meteorologi adalah sebagai berikut :

  • Instansi Pemerintahan
    Khususnya di Badan Meteorologi dan Geofisika, BPPT, dan institusi sejenis. Sarjana Meteorologi sangat dibutuhkan untuk melakukan analisis terhadap cuaca dan membuat prakiraan cuaca. Disamping itu menjadi dosen Meteorologi di Perguruan Tinggi Negri, menjadi peneliti di LIPI dan RISTEK.
  • Akademisi
    Menjadi staff pengajar di perguruan tinggi negeri maupun swasta
  • Peneliti
    Menjadi peneliti di institusi-institusi dan badan riset pemerintah maupun swasta
  • Pertanian
    Bidang pertanian merupakan bidang yang paling banyak membutuhkan ilmu Meteorologi, seorang sarjana Meteorologi dapat menjadi analis di bidang ini.
  • Industri
    Sarjana Meteorologi dapat menjadi ahli atau konsultan dalam membuat alat-alat yang terkait dengan bidang Meteorologi.

Sumber Artikel : ITB News

Selengkapnya
Program Studi Sarjana Meteorologi

Meteorologi

Meteorologi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Meteorologi atau ilmu cuaca adalah cabang dari ilmu atmosfer yang mencakup kimia atmosfer dan fisika atmosfer, dengan fokus utama berada pada ilmu prakiraan cuaca. Studi di bidang ini telah dilakukan selama ribuan tahun meski kemajuan yang signifikan baru terjadi pada abad ke-18. Pada abad ke-19, sebuah gebrakan besar terjadi setelah pengamatan terkoordinasi yang dilakukan lintas negara. Setelah pengembangan komputer di pertengahan abad ke-20, peramalan cuaca dapat dilakukan.

Fenomena meteorologi adalah aktivitas cuaca yang dapat diamati dan dijelaskan dengan ilmu meteorologi. Akivitas tersebut terikat dengan variabel yang ada di atmosfer bumi, seperti temperaturtekanan udarauap air, dan gradien interaksi setiap variabel serta bagaimana mereka berubah seiring dengan waktu. Perbedaan spasial dipelajari untuk menentukan bagaimana sistem cuaca terbentuk secara lokal, regional, dan global serta dampaknya.

Meteorologi, klimatologifisika atmosfer, dan kimia atmosfer adalah subdisiplin sains atmosfer. Meteorologi dan hidrologi membentuk bidang interdisipliner hidrometeorologi. Meteorologi memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, seperti militerproduksi energitransportasipertanian, dan konstruksi.

Kata "meteorologi" berasal dari perbendaharaan bahasa Yunani kunometéōros "megah; tinggi (di angkasa)" (dari μετα- meta- "di atas" dan ἐωρ eōr "mengangkat") dan -λογία -logia "-(o)logy" "ilmu".

Aplikasi

Peramalan cuaca

Ramalan tekanan permukaan lima hari ke depan di Pasifik utara, Amerika Utara, dan Atlantik Utara

Peramalan cuaca adalah aplikasi sains dan teknologi untuk memprediksi kondisi atmosfer pada masa depan pada suatu lokasi. Manusia telah mencoba memprediksi cuaca secara informal sejak ribuan tahun yang lalu, dan secara formal sejak abad ke 19.[1] Peramalan cuaca dibuat dengan mengumpulkan data kuantitatif mengenai kondisi terkini dari atmosfer menggunakan pemahaman ilmuah dari proses atmosfer untuk memproyeksikan bagaimana atomsfer berubah.

Dulu peramalan cuaca amat bergantung pada perubahan tekanan udara, kondisi cuaca terkini, dan kondisi langit, permodelan cuaca kini digunakan untuk menentukan kondisi pada masa depan.

Terdapat keragaman penggunaan ramalan cuaca. Peringatan cuaca menjadi penting karena digunakan untuk melindungi nyawa dan properti milik masyarakat. Peramalan berdasarkan temperatur dan presipitasi penting bagi pertanian, dan juga kepada pedagang komoditas di stock market. Peramalan temperatur digunakan perusahaan utilitas (misal suplayer gas, listrik) untuk menentukan jumlah permintaan konsumen yang akan datang. Dalam kehidupan sehari-hari, peramalan cuaca menentukan apa yang akan dipakai orang ketika itu (payung, jaket, ban rantai, dan sebagainya).

Meteorologi penerbangan

Meteorologi penerbangan berhubungan dengan dampak cuaca pada lalu lintas udara. Meteorologi penerbangan penting bagi kru penerbangan untuk memahami implikasi dari cuaca untuk rencana penerbangan dan pesawat mereka.

Meteorologi pertanian

Pakar meteorologi, ilmu tanahhidrologi, dan agronomi sering kali bekerja sama mempelajari efek cuaca dan iklim terhadap pertumbuhan tanaman, hasil pertanianefisiensi penggunaan airfenologi perkembangan hewan dan tumbuhan, dan keseimbangan energi ekosistem. Mereka juga tertarik untuk memahami bagaimana vegetasi dan makhluk hidup mempengaruhi cuaca dan iklim.

Hidrometeorologi

Hidrometeorologi adalah cabang meteorologi yang berhubungan dengan siklus hidrologi, suplai air, dan statistik hujan. Hidrometeorologi menyiapkan dan mengeluarkan ramalan cuaca mengenai akumulasi kuantitatif dari presipitasi, hujan dan salju besar, dan lokasi yang akan terpengaruh dan berpotensi mengalami banjir. Biasanya jangkauan pengetahuan yang digunakan membutuhkan kemampuan klimatologi dan cabang ilmu bumi lainnya.

Meteorologi maritim

Meteorologi maritim berhubungan dengan peramalan gelombang laut dan angin untuk operasi kelautan dan perkapalan.

Meteorologi militer

Meteorologi militer adalah riset dan aplikasi dari meteorologi untuk kepentingan militer, seperti memperhitungkan kondisi cuaca untuk taktik strategi tertentu, memastikan keamanan penerbangan pesawat militer dan pelayaran kapal militer, hingga aplikasi cuaca buatan untuk menyerang musuh.

Pendidikan meteorologi di Indonesia

Pendidikan meteorologi digelar di berbagai sekolah tinggi di Indonesia, diantaranya:

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Meteorologi

Meteorologi

Meteorologi, Ilmu yang Mempelajari tentang Keadaan Cuaca

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


KOMPAS.com - Cuaca merupakan keadaan udara (tentang temperatur, cahaya matahari kelembapan, kecepatan angin, dan sebagainya) pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.

Ilmu yang mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meteorologi merupakan ilmu yang empelajari tentang ciri-ciri fisika dan kimia tmosfer atau untuk meramalkan keadaan cuaca.

Dalam buku Pengantar Meteorologi (2019) karya Wiwit Suryanto dan Alutsyah Luthfian, meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer dan fenomena yang terjadi di dalamnya.

Meteorologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "meteoros" yang artinya benda yang ada ke dalam udara dan "logos" yang artinya ilmu dan kajian.

Sejarah meteorologi dibandingkan ilmu pengetahuan yang lain tergolong sudah panjang. Penggagas pertama ilmu tersebut adalah filsuf Yunani, Aristoteles.

Ia menulis buku yang berjudul Meteorologica pada 340 SM. Dalam buku tersebut menjelaskan kajian tentang fenomena awan, hujan, salju, angin, halilintar, badai, dan sebagainya.

Pada buku tersebut juga membahas mengenai fenomena astronomi, kimia, dan geografi.

Meski masih secara spekulatif dan menggunakan cara pandang filosofis, Aristoteles sudah berusaha menjelaskan mengenai fenomena alam yang terjadi di atmosfer.

Salah seorang murid Aristoteles bernama Theophratus mengembangkan kajian Aristoteles dengan berusaha membuat sebuah prakiraan cuaca berdasarkan informasi yang diperoleh hasil mengamati karakteristik dan tanda-tanda alam.

Kajian Theophratus kemudian dituliskan dalam sebuah buku berjudul Book of Signs.

Meski kajian mereka masih sangat sederhana, namun konsepnya telah mempengaruhi perkembangan ilmu meteorologi.
Berkembang

Ilmu meteorologi semakin pesan perkembangannya, apalagi setelah ditemuakannya peralatan untuk pengukuran cuaca yang dimulai sejak 1500-an.

Di mana dimulai dari penemuan termometer oleh Astronom Italia, Galileo, selanjutnya penemuan baromater air raksa oleh Torricelli.

Pada 1667, fisikawan Inggris Robert Hook memakai batang logam yang berotasi untuk mengukur kecepatan angin.

Pada 1780, Horace de Saussure ahli geologi dari Swiss membuat higrometer rambut untuk mengukur kelembapan.

Kemajuan instrumen elektronika pada 1900-an membuat alat-alt ukur analog berubah menjadi digital.

Selain itu perkembangan teknologi komputasi dan teori fisika menyebabkan meteorologi turut berkembang secara signifikan.

Pada 1960, satelit meteorologi pertama Tiros-I diluncurkan dan dimulailah era pengukuran meteorologi menggunakan satelit.

Di Indonesia memiliki badan khusus yang bertugas memantau atau mengelola cuaca dan iklim yang disebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Cuaca di Indonesia sering berubah-ubah, seperti puting beliung dan hujan lebat. Kondisi terus dilakukan pemantauan dan menginformasikan kepada pemerintah dan masyarakat. 

Sumber Artikel : Kompas.com
 

Selengkapnya
Meteorologi, Ilmu yang Mempelajari tentang Keadaan Cuaca

Sistem dan teknik jalan raya

Penyeberangan Pejalan

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Penyeberangan pejalan atau zebra crossing adalah lajur penyeberangan melintasi jalan yang diperuntukkan untuk pejalan kaki yang akan menyeberangi jalan tersebut, yang dinyatakan dengan markah jalan berupa garis-garis membujur atau setrip berwarna putih yang tebal garisnya sekitar 300 mm dan dengan celah antargaris yang sama dengan panjang garis minimum adalah 2500 mm. Pejalan kaki yang berjalan melalui penyeberangan pejalan akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu, kecuali jika penyeberangan pejalan diatur oleh lampu lalu lintas atau tombol kendali. Di tempat-tempat tertentu, pinggiran jalan yang dekat dengan penyeberangan pejalan masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan.

Penyeberangan pejalan di Kota Meksiko.

Penyeberangan pejalan disebut juga sebagai zebra crossing karena menggunakan garis-garis setrip hitam dan putih yang mirip seperti corak loreng pada kulit hewan zebra.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Penyeberangan Pejalan

Meteorologi

Klimatologi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Klimatologi atau ilmu iklim (berasal dari bahasa Yunani Kuno κλίμα, klima, "tempat, wilayah, zona"; dan -λογία, -logia "ilmu") adalah studi mengenai iklim, secara ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca yang dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang.[1] Bidang studi ini dikategorikan sebagai cabang dari sains atmosfer dan subbidang geografi fisik, yang merupakan salah satu dari sains bumi. Klimatologi juga mencakup aspek oseanografi dan biogeokimia. Pengetahuan dasar dari iklim bisa digunakan dalam peramalan cuaca menggunakan metode analogi dalam kasus ENSOOsilasi Madden-JulianOsilasi Atlantik Utara, dan sebagainya. Model iklim juga digunakan untuk mempelajari dinamika cuaca dan sistem iklim untuk memproyeksikan iklim pada masa depan.

Peta temperatur rata-rata selama 30 tahun. Rangkaian data yang dibentuk dengan menggunakan parameter cuaca yang direkam dalam jangka waktu yang lama adalah hal yang umum dilakukan dalam klimatologi

El Niño

La Niña

Sejarah

Ilmuwan China Shen Kuo (1021-1095) mengemukakan bahwa iklim secara alami bergeser dalam kurun waktu tertentu, setelah mengamati bambu yang terawetkan cuaca di dekat Yanzhou (Yan'an, provinsi Shaanxi), karena sebuah daerah yang kering tidak mungkin ditumbuhi bambu.[2]

Peneliti iklim terdahulu seperti Edmund Halley, mempublikasikan peta pergerakan angin pada tahun 1686 setelah perjalanannya ke belahan bumi selatan. Benjamin Franklin (1706-1790) pertama kali memetakan jalur Arus Teluk (gulf stream) untuk digunakan sebagai metode pengiriman pos dari Amerika Serikat ke Eropa. Francis Galton (1822-1911) mengemukakan istilah "antisiklon". Helmut Landsberg (1906-1985) mengembangkan penggunaan analisis statistik di klimatologi yang memicu perkembangan drastis klimatologi menjadi sains fisik.

Pendekatan

Klimatologi dilakukan dengan berbagai cara. Paleoklimatologi memproyeksikan ulang iklim pada masa lalu dengan memeriksa catatan seperti inti es dan cincin pertumbuhan pohon (dendroklimatologi). Paleotempestologi menggunakan catatan yang sama untuk menentukan frekuensi badai dalam jangka waktu ribuan tahun lamanya. Studi kontemporer iklim melibatkan data meterologi yang diakumulasikan dalam jangka waktu beberapa tahun, seperti data curah hujantemperatur, dan komposisi atmosfer. Pengetahuan atmsfer dan dinamikanya juga dikumpulkan dalam permodelan, seperti permodelan statistika atau permodelan matematika, yang mengintegrasikan berbagai pengamatan dan menguji kecocokannya. Permodelan digunakan untuk memahami iklim pada masa lalu, iklim sekarang, dan iklim pada masa depan. Klimatologi historis adalah studi iklim sebagai faktr yang mempengaruhi perkembangan sejarah manusia dan fokus hanya pada kurun waktu ratusan atau puluhan ribu tahun saja.

Penelitian tentang iklim cukup sulit dilakukan karena melibatkan area yang sangat luas, jangka waktu yang sangat lama, dan proses yang kompleks. Karena merupakan hasil perata-rataan parameter cuaca dalam kurun waktu yang sangat panjang, iklim bisa dijelaskan dengan persamaan difrensial. Persamaan ini terhubung secara non-linear sehingga perkiraan solusi bisa didapatkan dengan menggunakan metode numerik untuk membuat model iklim. Iklim sering kali dimodelkan sebagai proses stokastik, namun secara umum diterima sebagai perkiraan terhadap proses iklim yang terlalu kompleks untuk dianalisis.

Pola iklim

Artikel utama: El Niño-Osilasi SelatanOsilasi Pasifik InterdekadeOsilasi Madden-JulianOsilasi Atlantik Utara, dan Osilasi Dekade Pasifik

Ilmuwan menggunakan pola iklim berdasarkan beberapa pola iklim (dikenal sebagai mode variabilitas) dalam usaha mereka mengkarakterisasi dan memahami berbagai mekanisme iklim yang memuncak dalam cuaca sehari-hari. Pola iklim umumnya dirancang secara sederhana sebagai dua objek yang saling melengkapi dalam kurun waktu tersebut, yang berosilasi seperti fenomena El Nino yang lalu diikuti La Nina, lalu kembali ke El Nino.

Yang paling umum dibahas adalah El Nino Osilasi Selatan, namun fenomena iklim lainnya seperti Osilasi Madden-Julian (MJO), Osilasi Atlantik Utara (NAO), Mode Cincin Utara (Northern Annular Mode (NAM)) atau Osilasi Arktik (AO), Indeks Pasifik Utara, Osilasi Dekade Pasifik (PDO), Osilasi Pasifik Interdekade (IPO)

El Niño – Osilasi Selatan

El Nino adalah fenomena atmosfer-lautan global. Sebagai karakter dari samudra pasifik, El Nino dan La Nina adalah fluktuasi temperatur yang penting di perairan permukaan di daerah tropis sekitar samudra Pasifik. Nama El Nino diambil dari bahasa Spanyol, yang berarti "anak kecil laki-laki", menunjuk pada Yesus kecil karena fenomena ini diamati sekitar Natal. La Nina berarti "anak kecil perempuan".  Efek mereka pada iklim subtropis dan tropis cukup besar. Osilasi selatan mencerminkan fluktuasi bulanan atau musiman dari perbedaan tekanan udara antara Tahiti dan pulau Darwin. El Nin terakhir diamati pada September 2006 dan berakhir awal 2007.

Siklus ini terjadi setiap dua hingga tujuh tahun, dengan El Nino berlangsung selama 9 bulan hingga dua tahun, meski tidak semua wilayah terpengaruh. Negara yang terpengaruh ENSO kebanyakan adalah negara berkembang yang menaruh kehidupan mereka pada sektor pertanian dan perikanan sebagai sumber suplai makanan, tenaga kerja, dan perekonomian utama negaranya. Dan kedua sektor tersebut terpengaruh ENSO, positif maupun negatif.

Pendidikan klimatologi di Indonesia

Di Indonesia, klimatologi dipelajari di berbagai sekolah tinggi, diantaranya:

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Klimatologi
« First Previous page 744 of 1.170 Next Last »