Pendahuluan
Dalam era Industry 4.0, teknologi digital telah menjadi kunci utama dalam meningkatkan kinerja berkelanjutan (Sustainable Performance/S.P.) perusahaan, terutama di tengah tantangan pandemi COVID-19. Artikel ini, yang ditulis oleh Sudhanshu Joshi dan Manu Sharma, mengeksplorasi bagaimana teknologi Industry 4.0 (I4TEs) dan rantai pasok digital (Digital Supply Chains/DSCs) dapat membantu perusahaan mencapai stabilitas ekonomi, ketangkasan, dan kinerja berkelanjutan. Studi ini menggunakan metode survei dengan 202 responden yang valid, dan analisis data dilakukan melalui Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM).
Studi Kasus dan Temuan Utama
1. Pengaruh I4TEs pada Kinerja Berkelanjutan (S.P.)
Studi ini menemukan bahwa I4TEs seperti Big Data Analytics (BDA), Internet of Things (IoT), dan manufaktur aditif (Additive Manufacturing/AM) secara langsung meningkatkan kinerja berkelanjutan perusahaan. Misalnya, penggunaan IoT dalam rantai pasok membantu perusahaan mengurangi emisi gas rumah kaca dan limbah, sementara BDA memungkinkan prediksi permintaan yang lebih akurat, mengurangi risiko kelebihan stok atau kekurangan stok.
2. Peran Mediasi Rantai Pasok Digital (DSCs)
Rantai pasok digital berperan sebagai mediator penuh antara I4TEs dan S.P. Artinya, tanpa DSCs, dampak I4TEs terhadap kinerja berkelanjutan tidak akan signifikan. DSCs memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan transparansi, kolaborasi, dan responsivitas, yang pada akhirnya meningkatkan ketahanan dan kesiapan perusahaan dalam menghadapi gangguan seperti pandemi.
3. Dimensi Rantai Pasok Digital
Studi ini mengidentifikasi lima dimensi utama DSCs yang berkontribusi pada kinerja berkelanjutan:
- Agility and Responsiveness (AaR) : Kemampuan perusahaan untuk merespons perubahan dengan cepat.
- Digital Collaboration (D.C.) : Kolaborasi digital dengan mitra strategis untuk mengurangi risiko.
- Intelligent Optimization (IO) : Penggunaan kombinasi manusia-mesin untuk pengambilan keputusan yang optimal.
- End-to-End Transparency (E.E.) : Transparansi penuh dalam rantai pasok untuk meningkatkan kepercayaan.
- Holistic Decision-Making (H.D.) : Pendekatan terintegrasi untuk pengambilan keputusan.
4. Implikasi Pandemi COVID-19
Pandemi telah menguji ketahanan rantai pasok global. Studi ini menunjukkan bahwa 35% produsen melaporkan kegagalan jaringan rantai pasok akibat COVID-19. Namun, perusahaan yang mengadopsi I4TEs dan DSCs menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dan lebih baik dalam menghadapi gangguan.
Analisis dan Kritik
1. Kontribusi Teoritis
Artikel ini memberikan kontribusi signifikan dalam literatur manajemen rantai pasok dengan mengintegrasikan teori pemrosesan informasi (Information Processing Theory/IPT) untuk menjelaskan bagaimana DSCs dapat meningkatkan kinerja berkelanjutan. Studi ini juga memperluas pemahaman tentang peran mediasi DSCs dalam hubungan antara I4TEs dan S.P.
2. Keterbatasan Studi
Meskipun memberikan wawasan berharga, studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, data dikumpulkan selama pandemi, yang mungkin memengaruhi respons responden. Kedua, studi ini hanya berfokus pada perusahaan di India, sehingga temuan mungkin tidak dapat digeneralisasi ke negara lain. Terakhir, studi ini tidak mempertimbangkan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi, yang mungkin memengaruhi hasil.
3. Implikasi Manajerial
Studi ini menawarkan beberapa rekomendasi praktis bagi manajer:
- Integrasi I4TEs dan DSCs : Perusahaan harus mengintegrasikan teknologi Industry 4.0 dengan rantai pasok digital untuk meningkatkan pengambilan keputusan strategis.
- Membangun Rantai Pasok yang Tangguh : DSCs dapat membantu perusahaan membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan berkelanjutan, terutama dalam situasi pasca-pandemi.
- Responsivitas dan Transparansi : DSCs meningkatkan responsivitas dan transparansi, yang penting untuk mitigasi risiko proaktif.
Studi Kasus Nyata
Sebagai contoh, perusahaan farmasi di India yang mengadopsi DSCs dan I4TEs mampu mengurangi waktu pengiriman obat-obatan penting selama pandemi. Dengan menggunakan IoT dan BDA, perusahaan ini dapat memprediksi permintaan obat secara real-time dan mengoptimalkan distribusi, sehingga mengurangi risiko kekurangan stok.
Tren Industri dan Relevansi
Studi ini sangat relevan dengan tren industri saat ini, di mana digitalisasi dan keberlanjutan menjadi fokus utama. Dengan meningkatnya tekanan untuk mengurangi jejak karbon dan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan perlu mengadopsi teknologi canggih seperti I4TEs dan DSCs untuk tetap kompetitif.
Kesimpulan
Artikel ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana teknologi Industry 4.0 dan rantai pasok digital dapat meningkatkan kinerja berkelanjutan perusahaan, terutama di tengah tantangan pandemi. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, studi ini menawarkan rekomendasi praktis yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan untuk membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Sumber Artikel:
Joshi, S.; Sharma, M. Sustainable Performance through Digital Supply Chains in Industry 4.0 Era: Amidst the Pandemic Experience. *Sustainability 2022, 14*, 16726.