Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 28 Februari 2025
Pembahasan mengenai pengertian gambar rangkaian pengendali merupakan bagian dari materi elektronika. Lebih tepatnya materi mengenal sistem rangkaian pada listrik melalui gambar.
Gambar rangkaian pengendali sangat penting dalam desain, instalasi, dan pemeliharaan sistem kontrol listrik. Itulah sebabnya, orang-orang yang mempelajari bidang ilmu elektronika sebaiknya sangat memahami materi terseut.
Mengenal pengertian gambar rangkaian pengendali dalam listrik

Ilustrasi pengertian gambar rangkaian pengendali - Sumber: pexels.com/@pixabay/
Pengertian gambar rangkaian pengendali atau sering disebut diagram kontrol adalah bentuk grafis dari suatu sistem kontrol elektrik. Biasanya digunakan untuk merinci dan menjelaskan bagaimana suatu sistem kontrol bekerja.
Termasuk bagaimana komponen-komponen seperti sakelar, relay, dan perangkat kontrol lainnya diatur dan terhubung untuk mencapai tujuan tertentu. Rangkaian pengendali terdiri dari dua bagian, yaitu rangkaian kontrol dan rangkaian daya.
Sistem pengendalian ini biasanya digunakan untuk mengontrol suatu peralatan atau mesin listrik. Fungsi utama gambar rangkaian pengendali dalam listrik adalah memberikan pandangan yang jelas tentang bagaimana suatu sistem kontrol bekerja.
Berdasarkan buku Teknik Elektronika Daya, Aswardi, Muldi Yuhendrfi, dkk, 2020, beberapa komponen utama dalam gambar rangkaian pengendali adalah sebagai berikut.
1. Sumber Daya Listrik
Fungsinya adalah untuk menyediakan daya listrik untuk semua komponen dalam rangkaian pengendali.
2. Sakelar (Switch)
Berfungsi untuk mengontrol aliran arus listrik dalam rangkaian. Sakelar biasanya digunakan untuk memulai atau menghentikan aliran listrik ke komponen-komponen lainnya.
3. Kontaktor
Digunakan untuk mengendalikan beban listrik yang lebih besar, seperti motor listrik atau pemanas besar. Kontaktor memiliki kontak elektromagnetik yang dapat membuka atau menutup aliran listrik.
4. Relay
Berperan sebagai pengendali kecil yang dioperasikan oleh sinyal listrik. Relay digunakan untuk mengontrol perangkat besar dengan daya rendah, memberikan isolasi elektrik antara sirkuit kontrol dan beban.
5. Sensor dan Pendetektor
Fungsinya adalah untuk mendeteksi kondisi atau perubahan dalam sistem. Misalnya, sensor suhu dapat digunakan untuk mendeteksi suhu berlebih dan mengaktifkan perangkat pengendali untuk mendinginkan sistem.
6. Timer
Timer berfungsi untuk mengatur waktu operasi suatu perangkat. Timer dapat digunakan untuk mengatur berapa lama suatu perangkat akan aktif atau nonaktif.
7. Perangkat Pengendali Logika (PLC)
PLC adalah komponen elektronik yang dapat diprogram untuk mengontrol berbagai fungsi dalam suatu sistem. PLC memudahkan terjadinya proses otomatisasi.
Dengan mengetahui pengertian gambar rangkaian pengendali dan fungsinya, para teknisi dapat memahami bagaimana komponen-komponen tersebut saling berinteraksi dan bekerja sama. Khususnya untuk mencapai tujuan kontrol listrik yang diinginkan. (DNR)
Sumber: https://kumparan.com/
Teknik Lingkungan
Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 28 Februari 2025
Hasil Survei WWF-Indonesia tentang Persepsi Milenial-Gen Z di Seluruh Indonesia terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Visi dan Misi Setiap Calon Presiden pada Pemilu 2024
Isu pelestarian lingkungan hidup menjadi salah satu prioritas penting bagi generasi milenial dan Gen Z dalam memilih calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, perlu dipahami pandangan mereka terkait rencana kebijakan pelestarian lingkungan hidup para capres dan cawapres. Untuk mengetahui hal tersebut, Yayasan WWF-Indonesia melakukan survei terhadap milenial dan Gen Z di seluruh Indonesia, tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai dukungan dan pilihan milenial dan Gen Z terhadap visi, kebijakan, dan komitmen capres dan cawapres yang merefleksikan preferensi dan kebutuhan mereka dalam konteks konservasi lingkungan. Survei ini disusun dengan tiga dimensi utama, yaitu opini atau penilaian terhadap pasangan calon, perilaku memilih, visi lingkungan hidup, dan misi pelestarian lingkungan hidup.
Survei dilakukan pada awal Desember 2023, dengan jumlah responden sebanyak 1365 orang generasi milenial dan Gen Z dengan rentang usia 17-30 tahun yang berdomisili di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Bali, Medan, Jambi, Samarinda, Makassar, dan Jayapura. Profil responden adalah 63 persen perempuan dan sisanya laki-laki, dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dengan mayoritas pendidikan minimal SMA hingga perguruan tinggi, mayoritas pekerjaan karyawan swasta dan mahasiswa.
Hasil survei isu lingkungan terbesar dan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan
Survei menemukan bahwa ada lima isu lingkungan utama yang menurut generasi milenial dan Gen Z harus segera diatasi oleh para calon presiden dan wakil presiden mendatang. Mayoritas mengatakan bahwa sampah dan limbah plastik harus segera diatasi (81%), yang kedua adalah masalah penyediaan air bersih dan pembangunan kota hijau (69%), pembatasan polusi industri (66%) dan terakhir adalah perlindungan keanekaragaman hayati, flora dan fauna (58%). Hal ini membuktikan bahwa meskipun mayoritas responden adalah masyarakat perkotaan, mereka tetap menganggap konservasi keanekaragaman hayati itu penting.
Sebanyak 72% menyatakan bahwa mereka terkena dampak dari sampah dan limbah, mengalami sesak nafas akibat penurunan kualitas udara (68%), merasakan penurunan kualitas air (53%), dan 43% merasakan kerusakan ekosistem hutan atau laut.
Misi calon Presiden terkait lingkungan hidup dan pilihan yang disepakati
Pernyataan misi para calon presiden menarik bagi kaum muda, namun sebagian masih belum memahami apa yang mereka maksud. Dari hasil survei, 72% telah mempelajari sebagian visi dan misi masing-masing calon, 22% belum mempelajari sama sekali, dan sisanya 6% telah mempelajari secara lengkap. Ketika ditanya lebih lanjut mengapa mereka belum mempelajarinya, 44% menjawab tidak tahu sumber informasi yang tepat, 27% tidak punya waktu dan 15% menjawab informasi tidak mudah diakses. Pengembangan lebih lanjut dari hasil pertanyaan ini, diperoleh hasil bahwa 75% responden mengaku menemukan perlindungan lingkungan dalam visi dan misi kandidat, namun hampir 40% mengatakan visi dan misi tersebut tidak mudah dipahami.
Hasil survei menunjukkan secara umum 82% responden menyatakan akan memilih capres dan cawapres sesuai dengan visi dan misinya daripada iming-iming hadiah yang ditawarkan kandidat. Hal ini menjadi hal yang perlu digarisbawahi bahwa anak muda tidak mudah dijanjikan hadiah untuk meminta dukungan mereka. Selain itu, 88% setuju untuk memilih kandidat yang memprioritaskan dan menyelesaikan masalah lingkungan. Sebanyak 78% responden menyatakan akan memilih kandidat yang memiliki latar belakang, rekam jejak, dan pengalaman dalam mengelola lingkungan hidup.
Aditya Bayunanda, CEO Yayasan WWF-Indonesia mengatakan, "Kami senang melihat hasil survei ini yang menyatakan bahwa 97% anak muda akan mempertimbangkan untuk memilih calon yang mendukung pelestarian lingkungan, dan itu berarti isu lingkungan hidup menjadi perhatian anak muda. Sebanyak 75% mengaku mengetahui lingkungan hidup dalam visi dan misi para kandidat namun sebanyak 36% tidak memahami maknanya, sehingga ini merupakan kesempatan yang baik bagi para kandidat untuk lebih menjelaskan visi, misi, dan program kerja mereka, terutama yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup dan juga menyusun program-program yang konkret."
Sebanyak 86% responden ingin memilih calon presiden yang dapat menyelesaikan masalah lingkungan dan bencana. Misalnya, memulihkan ekosistem laut dan hutan, menanggulangi sampah dan limbah plastik, serta memiliki program mitigasi bencana yang kuat.
Pendapat mereka tentang sampah dan emisi karbon
Bagaimana dengan pengelolaan sumber daya alam dan limbah? Hasilnya mayoritas (93%) responden akan memilih capres dan cawapres yang dapat mengatasi pengurangan sampah plastik, 89% pengadaan air bersih seperti pembangunan IPAL, pembersihan sungai, pendistribusian air bersih, dan 84% memilih capres dan cawapres yang dapat mendorong percepatan implementasi energi baru terbarukan seperti angin, matahari, panas bumi dan lainnya.
Mayoritas responden memahami tentang emisi karbon, terbukti dengan 92% setuju untuk memilih capres yang memiliki program untuk mengurangi emisi karbon, membatasi polusi industri yang diikuti dengan kota hijau, industri hijau, dan memaksimalkan ruang terbuka hijau (91%). Namun berbanding terbalik, mempercepat implementasi kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon mendapat jawaban rendah (73%), artinya tidak ada korelasi antara mengurangi emisi karbon dengan penggunaan kendaraan listrik.
Bagaimana Informasi Dipaparkan
Hasil survei juga menunjukkan dari mana generasi milenial dan Gen Z mendapatkan informasi. Hasilnya tidak mengejutkan, tetap saja media sosial mencapai angka yang tinggi (73%), ini merupakan data yang baik bagi para kandidat untuk mengkomunikasikan visi dan misi lingkungan hidup melalui media sosial. Data kedua adalah media online (56%) masih diakses untuk mendapatkan informasi, 51% dari youtube, dan 47% dari televisi. Namun yang paling efektif adalah media sosial (41%), televisi (14%) dan YouTube (13%), tatap muka hanya 12%, dan media online hanya 5%.
Yayasan WWF Indonesia mendorong para kandidat ini dalam debat dan kampanye yang tersisa untuk mengkomunikasikan program dan komitmennya kelak dalam menyelamatkan lingkungan dengan gaya komunikasi atau cara berkomunikasi milenial dan gen Z, lebih intensif, gencar, dan mudah dimengerti melalui media sosial dan lebih banyak menggunakan visual. Dan jika terpilih, berjanji untuk menjalankan visi dan misi lingkungan hidup dengan baik.
Disadur dari: www.wwf.id
Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 28 Februari 2025
Selamat datang di panduan komprehensif ini di mana Anda akan mendapatkan pengenalan sistem kontrol, berbagai jenis, dan aplikasinya yang luas. Sistem kontrol sangat penting di banyak industri, membantu mengelola tugas secara akurat dan efisien. Sistem kontrol adalah komponen penting dari banyak bidang teknik, mengelola proses untuk mencapai hasil yang diinginkan secara efisien. Dalam blog ini, kita akan membahas apa itu sistem kontrol, jenis-jenisnya, dan di mana sistem kontrol digunakan.
Definisi sistem kontrol
Sistem kontrol seperti sebuah tim yang membantu segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Sistem ini memiliki bagian-bagian yang mengumpulkan informasi (sensor), membuat keputusan (pengontrol), dan melakukan tugas (aktuator). Sistem kontrol bertujuan untuk menjaga segala sesuatunya tetap stabil dan benar dengan mengikuti aturan tertentu. Sistem kontrol digunakan di banyak bidang, seperti membuat mesin dan teknologi bekerja lebih baik. Namun, sistem kontrol memastikan semuanya berjalan dengan lancar dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Jenis-jenis sistem kontrol
Kami mengurutkan sistem kontrol ke dalam berbagai jenis berdasarkan cara kerjanya dan apa yang dilakukannya. Mari kita jelajahi beberapa jenis sistem kontrol yang umum:
Penggunaan sistem kontrol
Sistem kontrol membantu mengelola dan mengontrol cara kerja sesuatu, memastikan mereka melakukan apa yang mereka inginkan, bekerja secara efisien, dan tetap stabil dalam berbagai situasi. Hampir, mereka penting dalam menjaga segala sesuatunya tetap pada jalurnya dan memastikan semuanya berjalan dengan lancar. Berikut adalah beberapa penggunaan umum sistem kontrol:
Apa yang dimaksud dengan rekayasa sistem kontrol?
Rekayasa sistem kontrol berarti memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Kami menggunakan matematika dan umpan balik untuk mengendalikan hal-hal yang berubah seiring waktu. Namun, Insinyur menggunakan teknik seperti transformasi Laplace dan analisis respons frekuensi untuk menjaga agar semuanya tetap stabil dan bekerja dengan baik. Selain itu, Kami menggunakan ini di semua jenis area seperti pabrik dan pesawat terbang untuk memecahkan masalah yang berbeda.
Contoh sistem kontrol
Selain itu, mari kita pertimbangkan contoh sederhana dari sistem kontrol: sistem pemanas yang dikendalikan termostat.
Kesimpulan
Kesimpulannya, sistem kontrol sangat penting untuk industri dan kontrol otomasi. Para profesional di berbagai bidang perlu mengetahui tentang berbagai jenisnya, cara penggunaannya, dan prinsip-prinsip tekniknya. Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem ini akan memainkan peran yang lebih besar lagi dalam membentuk masa depan industri.
Pertanyaan yang sering diajukan
Q. Apa yang dimaksud dengan sistem tipe nol?
J. Sistem tipe nol dalam teori kontrol berarti output hanya bergantung pada bagaimana sistem tersebut dimulai, tanpa pengaruh atau penyesuaian dari luar. Ini seperti mesin sederhana yang hanya mengikuti jalur yang telah ditetapkan tanpa perubahan apa pun.
Q. Apa sajakah 5 sistem kontrol tersebut?
Jawab: Kelima sistem kontrol tersebut adalah birokrasi, pasar, klan, diri sendiri, dan eksternal. Kontrol birokrasi menggunakan aturan, kontrol pasar bergantung pada kompetisi, kontrol klan berasal dari nilai-nilai bersama, kontrol diri adalah motivasi pribadi, dan kontrol eksternal adalah pengawasan dari sumber luar.
Disadur dari: https://www.theiotacademy.co/
Teknik Lingkungan
Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 28 Februari 2025
Jalan-jalan berubah menjadi sungai berwarna coklat keruh, rumah-rumah hanyut terbawa arus deras dan mayat-mayat terseret lumpur saat terjadi banjir bandang dan tanah longsor yang mematikan setelah hujan lebat menghantam Sumatera Barat pada awal Maret, menandai salah satu bencana alam mematikan terbaru di Indonesia.
Para pejabat pemerintah menyalahkan banjir sebagai akibat dari curah hujan yang tinggi, namun kelompok-kelompok lingkungan hidup menyebutkan bahwa bencana ini merupakan contoh terbaru dari deforestasi dan degradasi lingkungan hidup yang memperparah dampak cuaca buruk di seluruh Indonesia.
"Bencana ini terjadi bukan hanya karena faktor cuaca ekstrim, tetapi karena krisis ekologi," tulis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dalam sebuah pernyataan. "Jika lingkungan hidup terus diabaikan, maka kita akan terus menuai bencana ekologis."
Sebuah bukit yang gundul terlihat di dekat daerah yang terkena banjir bandang di Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Indonesia, Kamis, 14 Maret 2024. Di Indonesia, kelompok-kelompok lingkungan hidup terus menunjukkan bahwa deforestasi dan degradasi lingkungan memperburuk dampak bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan. (AP Photo/Sutan Malik Kayo)
Sebuah bukit yang gundul terlihat di dekat daerah yang terkena dampak banjir bandang di Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Indonesia, Kamis, 14 Maret 2024. (AP Photo/Sutan Malik Kayo)
Sebagai negara kepulauan tropis yang membentang di sepanjang garis khatulistiwa, Indonesia merupakan rumah bagi hutan hujan terbesar ketiga di dunia, dengan berbagai satwa liar dan tanaman yang terancam punah, termasuk orangutan, gajah, bunga-bunga raksasa dan bunga-bunga hutan yang bermekaran. Beberapa di antaranya tidak tinggal di tempat lain.
Selama beberapa generasi, hutan juga telah menyediakan mata pencaharian, makanan, dan obat-obatan, serta memainkan peran penting dalam praktik budaya bagi jutaan penduduk asli di Indonesia.
Disadur dari: apnews.com
Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 28 Februari 2025
Dalam ilmu pengetahuan, komputasi, dan teknik, kotak hitam adalah sebuah sistem yang dapat dilihat dari segi input dan output (atau karakteristik transfer), tanpa pengetahuan tentang cara kerja internalnya. Implementasinya bersifat "buram" (hitam). Istilah ini dapat digunakan untuk merujuk pada banyak cara kerja internal, seperti cara kerja transistor, mesin, algoritme, otak manusia, atau institusi atau pemerintah.
Untuk menganalisis sistem terbuka dengan "pendekatan kotak hitam" yang khas, hanya perilaku stimulus/respons yang akan diperhitungkan, untuk menyimpulkan kotak (yang tidak diketahui). Representasi yang biasa digunakan untuk "sistem kotak hitam" ini adalah diagram aliran data yang berpusat di dalam kotak.
Kebalikan dari kotak hitam adalah sistem di mana komponen atau logika bagian dalam tersedia untuk diperiksa, yang paling sering disebut sebagai kotak putih (kadang-kadang juga dikenal sebagai "kotak bening" atau "kotak kaca").
Sejarah
Makna modern dari istilah "kotak hitam" tampaknya telah memasuki bahasa Inggris sekitar tahun 1945. Dalam teori sirkuit elektronik, proses sintesis jaringan dari fungsi transfer, yang menyebabkan sirkuit elektronik dianggap sebagai "kotak hitam" yang ditandai dengan respons mereka terhadap sinyal yang diterapkan ke port mereka, dapat ditelusuri ke Wilhelm Cauer yang mempublikasikan idenya dalam bentuk yang paling berkembang pada tahun 1941. Meskipun Cauer sendiri tidak menggunakan istilah ini, orang lain yang mengikutinya tentu saja menggambarkan metode ini sebagai analisis kotak hitam. Vitold Belevitch menempatkan konsep kotak hitam lebih awal lagi, menghubungkan penggunaan eksplisit jaringan dua port sebagai kotak hitam dengan Franz Breisig pada tahun 1921 dan berpendapat bahwa komponen 2 terminal secara implisit diperlakukan sebagai kotak hitam sebelumnya.
Dalam sibernetika, perlakuan penuh diberikan oleh Ross Ashby pada tahun 1956. Sebuah kotak hitam digambarkan oleh Norbert Wiener pada tahun 1961 sebagai sebuah sistem yang tidak diketahui yang akan diidentifikasi menggunakan teknik identifikasi sistem. Dia melihat langkah pertama dalam pengorganisasian diri adalah untuk dapat menyalin perilaku keluaran dari kotak hitam. Banyak insinyur, ilmuwan, dan ahli epistemologi lainnya, seperti Mario Bunge, menggunakan dan menyempurnakan teori kotak hitam pada tahun 1960-an.
Teori sistem
Teori sistem terbuka adalah dasar dari teori kotak hitam. Keduanya memiliki fokus pada aliran input dan output, yang mewakili pertukaran dengan lingkungan.
Dalam teori sistem, kotak hitam adalah abstraksi yang mewakili kelas sistem terbuka konkret yang dapat dilihat hanya dari segi input rangsangan dan reaksi outputnya:
Konstitusi dan struktur kotak sama sekali tidak relevan dengan pendekatan yang sedang dipertimbangkan, yang murni eksternal atau fenomenologis. Dengan kata lain, hanya perilaku sistem yang akan diperhitungkan.
- Mario Bunge
Pemahaman tentang kotak hitam didasarkan pada "prinsip eksplanatori", yaitu hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara input dan output. Prinsip ini menyatakan bahwa input dan output berbeda, bahwa sistem memiliki input dan output yang dapat diamati (dan dapat dihubungkan) dan bahwa sistem itu hitam bagi pengamat (tidak dapat dibuka).
Pencatatan keadaan yang diamati
Seorang pengamat melakukan pengamatan dari waktu ke waktu. Semua pengamatan input dan output dari kotak hitam dapat ditulis dalam tabel, di mana, pada setiap urutan waktu, status berbagai bagian kotak, input dan output, dicatat. Dengan demikian, menggunakan contoh dari Ashby, memeriksa kotak yang jatuh dari piring terbang dapat mengarah pada protokol ini:
Waktu Status masukan dan keluaran
11:18 Saya tidak melakukan apa pun-Kotak mengeluarkan dengungan yang stabil pada 240 Hz.
11:19 Saya menekan sakelar bertanda K: nada naik ke 480 Hz dan tetap stabil.
11:20 Saya tidak sengaja menekan tombol bertanda "!" - suhu Box meningkat sebesar 20 °C.
... Dll.
Dengan demikian, setiap sistem, pada dasarnya, diselidiki oleh kumpulan protokol yang panjang, yang disusun berdasarkan waktu, yang menunjukkan urutan status input dan output. Dari sini, dapat ditarik kesimpulan mendasar bahwa semua pengetahuan yang dapat diperoleh dari Black Box (dari input dan output yang diberikan) adalah seperti yang dapat diperoleh dengan mengkodekan ulang protokol (tabel pengamatan); semua itu, dan tidak lebih.
Jika pengamat juga mengontrol input, investigasi berubah menjadi eksperimen (ilustrasi), dan hipotesis tentang sebab dan akibat dapat diuji secara langsung.
Ketika pelaku eksperimen juga termotivasi untuk mengontrol kotak, ada umpan balik aktif dalam hubungan kotak/pengamat, mendorong apa yang dalam teori kontrol disebut sebagai arsitektur umpan maju.
Teori-teori lain
Teori kotak hitam adalah teori-teori yang didefinisikan hanya dalam hal fungsinya. Istilah ini dapat diterapkan di bidang apa pun di mana beberapa penyelidikan dilakukan terhadap hubungan antara aspek-aspek penampilan suatu sistem (eksterior kotak hitam), tanpa ada upaya yang dilakukan untuk menjelaskan mengapa hubungan tersebut harus ada (interior kotak hitam). Dalam konteks ini, teori gravitasi Newton dapat digambarkan sebagai teori kotak hitam.
Secara khusus, penyelidikan difokuskan pada sebuah sistem yang tidak memiliki karakteristik yang langsung terlihat dan oleh karena itu hanya memiliki faktor-faktor untuk dipertimbangkan yang tersembunyi dari pengamatan langsung. Pengamat diasumsikan tidak tahu apa-apa karena sebagian besar data yang tersedia disimpan dalam situasi yang jauh dari penyelidikan yang mudah. Elemen kotak hitam dari definisi tersebut ditunjukkan sebagai sebuah sistem di mana elemen-elemen yang dapat diamati masuk ke dalam sebuah kotak yang mungkin imajiner dengan serangkaian keluaran yang berbeda yang juga dapat diamati.
Adopsi dalam bidang humaniora
Dalam disiplin ilmu humaniora seperti filsafat pikiran dan behaviorisme, salah satu penggunaan teori kotak hitam adalah untuk mendeskripsikan dan memahami faktor psikologis dalam bidang-bidang seperti pemasaran ketika diterapkan pada analisis perilaku konsumen.
Teori kotak hitam
Bagian ini perlu diperluas. Anda dapat membantu dengan menambahkannya. (Juni 2019)
Teori Kotak Hitam bahkan lebih luas penerapannya daripada studi profesional:
Seorang anak yang mencoba membuka pintu harus memanipulasi gagangnya (input) untuk menghasilkan gerakan yang diinginkan pada gerendelnya (output); dan dia harus belajar bagaimana mengendalikan satu sama lain tanpa bisa melihat mekanisme internal yang menghubungkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada sistem yang mekanisme internalnya tidak sepenuhnya terbuka untuk diperiksa, dan harus ditangani dengan metode yang sesuai dengan Kotak Hitam.
- Ashby
(...) Aturan sederhana ini terbukti sangat efektif dan merupakan ilustrasi bagaimana prinsip Black Box dalam sibernetika dapat digunakan untuk mengendalikan situasi yang, jika didalami, mungkin tampak sangat kompleks.
Contoh lebih lanjut dari prinsip Black Box adalah perawatan pasien mental. Otak manusia tentu saja merupakan sebuah Kotak Hitam, dan sementara banyak penelitian neurologis yang dilakukan untuk memahami mekanisme otak, kemajuan dalam pengobatan juga dilakukan dengan mengamati respons pasien terhadap rangsangan.
- Duckworth, Gear dan Lockett
Aplikasi
Komputasi dan matematika
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Aplikasi lainnya
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/
Teknik Lingkungan
Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 28 Februari 2025
Menghadapi tantangan lingkungan yang meningkat saat ini, Indonesia dan Jepang mengingatkan kembali Nota Kerja Sama (MoC) tentang Kerja Sama Lingkungan. Pertemuan di Tokyo membahas lebih lanjut mengenai pengendalian polusi, pengelolaan limbah, perubahan iklim, pengelolaan danau, promosi pariwisata, konservasi, dan penegakan hukum - yang diharapkan dapat direalisasikan dalam bentuk aksi nyata. Indonesia juga menggarisbawahi Perlindungan Lingkungan terhadap pertumbuhan bisnis di Indonesia. Standardisasi memainkan peran kunci.
Dalam sebuah acara penting yang diadakan pada tanggal 2 April 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang menyelenggarakan Dialog Lingkungan Tingkat Tinggi, yang bertujuan untuk membina kolaborasi dalam isu-isu lingkungan. Dialog yang diselenggarakan di Tokyo, yang mempertemukan para pemangku kepentingan utama dari kedua negara, menandai tonggak penting dalam kemitraan yang sedang berlangsung.
Dalam dialog tersebut, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Alue Dohong, menyoroti sejarah kerja sama yang kaya antara Indonesia dan Jepang. Beliau menekankan pentingnya Nota Kerja Sama (MoC) tentang Kerja Sama Lingkungan yang ditandatangani pada bulan Agustus 2022 sebagai bukti komitmen bersama untuk mengatasi tantangan lingkungan. Beliau mencatat bahwa tahap jangka menengah kerja sama ini merupakan saat yang tepat untuk meninjau kemajuan dan mendiskusikan strategi untuk mengimplementasikan MoC secara efektif. Beliau menyatakan keyakinannya bahwa dialog ini akan memperdalam pemahaman antara kedua negara, memperkuat kemitraan mereka, dan membuka jalan bagi kolaborasi yang efektif.
Dialog tersebut mencakup berbagai bidang di bawah MoC, termasuk pengendalian polusi, pengelolaan limbah, perubahan iklim, pengelolaan danau, promosi pariwisata, konservasi, dan penegakan hukum. Beliau memberikan gambaran umum tentang kemajuan dalam pengendalian polusi, menyoroti diskusi tentang rencana manajemen perlindungan kualitas udara dan manajemen kualitas air.
Di bidang perubahan iklim, Dr. Dohong mendesak kedua belah pihak untuk secara aktif mengejar peluang kerja sama. Beliau menekankan komitmen Indonesia untuk memerangi perubahan iklim, termasuk target ambisius untuk mengurangi emisi dan upaya untuk membangun strategi jangka panjang untuk pembangunan rendah karbon.
Beliau juga membahas kolaborasi dalam pengelolaan bahan berbahaya, mencatat proyek yang sedang berlangsung dengan Jepang dalam pengelolaan merkuri dan menyatakan harapan untuk diskusi lebih lanjut tentang masalah ini.
Menyoroti keterlibatan aktif dalam pengelolaan limbah padat, beliau menyambut baik pembentukan studi kelayakan untuk fasilitas pengolahan limbah berskala besar di daerah BEKARPUR (Bekasi Karawang Purwakarta). Beliau juga menyinggung pembahasan mengenai pengelolaan sampah yang berkaitan dengan bencana dan sampah rumah tangga yang mengandung bahan berbahaya.
Wakil Menteri menekankan pentingnya kelestarian lingkungan dalam mendukung upaya pembangunan Indonesia, terutama dengan adanya investasi asing yang signifikan di Indonesia. Beliau menguraikan peraturan pemerintah yang mewajibkan kepatuhan terhadap standar lingkungan dan menggarisbawahi peran perencanaan lingkungan dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
Beliau mengakhiri sambutannya dengan mendesak Jepang untuk menunjukkan kepemimpinan dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati global, termasuk kontribusi kepada Global Biodiversity Fund dan dukungan langsung untuk konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia.
Selama dialog berlangsung, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang (MOEJ) secara aktif memberikan informasi terbaru kepada para pemangku kepentingan mengenai perkembangan proyek-proyek yang sedang berjalan termasuk Joint Crediting Mechanism (JCM) dan Kemitraan Implementasi Pasal 6. Konsep dasar dari JCM adalah untuk memfasilitasi penyebaran teknologi dan infrastruktur dekarbonisasi yang mutakhir oleh entitas-entitas Jepang.
Inisiatif ini bertujuan untuk berkontribusi secara signifikan terhadap pengurangan atau penghapusan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di negara-negara mitra. Selain itu, JCM juga bertujuan untuk mendukung pemenuhan Kontribusi yang Diniatkan Secara Nasional (NDC) kedua negara sambil memastikan pencegahan penghitungan ganda melalui penyesuaian yang sesuai.
Implementasi JCM selaras dengan pendekatan kerja sama yang diuraikan dalam Pasal 6 ayat 2 Perjanjian Paris. Saat ini, JCM memiliki kemitraan dengan sekitar 29 negara, termasuk Indonesia. Di bawah payung program pembiayaan JCM, beragam proyek didukung, mencakup bidang-bidang seperti energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan transportasi.
Pembicaraan lingkungan hidup Indonesia-Jepang 2024
Dalam rangkaian pertemuan di Tokyo, Ary Sudijanto, Direktur Jenderal Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyampaikan pesan mengenai Perlindungan Lingkungan Hidup di Indonesia - Kebijakan dan Implementasi. Sebagai pembicara utama dalam acara Indonesia-Japan Environmental Talks yang diselenggarakan pada tanggal 4 April 2024, beliau menggarisbawahi dampak signifikan dari UU No. 06 Tahun 2023, yang juga dikenal sebagai UU Cipta Kerja atau Omnimbus Law.
Beliau menekankan bahwa perubahan yang paling menonjol dengan berlakunya undang-undang ini adalah penyederhanaan proses untuk mengeluarkan izin kepada badan usaha, ditambah dengan penguatan perlindungan lingkungan. Sebagai peraturan pelaksana, Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 berfokus pada perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Melalui peraturan ini, beban perlindungan lingkungan hidup bergeser dari badan usaha ke pemerintah. Sebelumnya, perlindungan lingkungan menjadi beban dan tanggung jawab penuh badan usaha/pemrakarsa. Dengan sistem pengamanan lingkungan yang baru, beban dan tanggung jawab tersebut dibagi antara badan usaha/pemrakarsa dan pemerintah dengan konsep trust but verified.
Sudijanto mengatakan bahwa semua kegiatan ekonomi sebagai mesin pertumbuhan harus dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk menjamin keberlanjutan bentang alam dan bentang laut, yang ditandai dengan lingkungan yang baik dan sehat pada 5 (lima) area fokus, yaitu atmosfer/udara, tanah, air, kelautan dan keanekaragaman hayati.
Ia mendorong pengamanan lingkungan melalui standarisasi lingkungan hidup dan kehutanan di tingkat bentang alam-bentang laut (standar makro) dan tingkat proyek (standar mikro). Seperti standar pencemaran dan kerusakan lingkungan, standar teknologi lingkungan untuk pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, standar pemantauan lingkungan, standar sistem manajemen lingkungan (SML) dan standar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk proyek/kegiatan usaha tertentu.
Sudijanto juga menyebutkan bahwa sistem perlindungan lingkungan hidup yang baru yaitu Amdal berbasis Omnibus Laws juga diterapkan untuk menciptakan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) yang berkelanjutan yang dapat mencegah dampak lingkungan hidup dan melindungi serta memelihara lingkungan hidup. Beberapa standar khusus terkait AMDAL untuk IKN telah dikembangkan dan diimplementasikan.
Hadir dalam pertemuan tersebut beberapa tokoh penting - Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan dan Kebijakan Sektoral, Direktur Pencegahan Dampak Usaha dan Kegiatan Lingkungan, Sekretaris Eksekutif Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, B3, dan Limbah B3, Deputi Direktur Biro Kerjasama Internasional dan Atase Kehutanan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo.
Indonesia-Japan Environmental Talks diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Institute for Global Environmental Strategies (IGES), serta didukung oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk Asosiasi MIDORI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dan Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN).
Disadur dari: bsilhk.menlhk.go.id