Komunikasi dan Informatika
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 01 Maret 2025
Kehadiran teknologi digital telah membawa kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, namun di balik itu juga menghadirkan tantangan besar dalam menjaga keamanan siber. Serangan siber melalui aplikasi di telepon seluler mengalami lonjakan yang signifikan. Selain itu, peretasan juga merambah infrastruktur komputasi awan (cloud) dengan berbagai skema yang semakin canggih. Bahkan, penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) oleh para hacker semakin mempersulit deteksi serangan dan mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam setiap serangan.
Dalam pandangan pakar keamanan siber seperti Royke Lumban Tobing, ancaman serangan siber tidak hanya disebabkan oleh kemahiran teknis para peretas yang semakin berkembang, tetapi juga karena rendahnya kesadaran dan pemahaman para pengguna terhadap perlindungan data pribadi mereka. Masalahnya, kejahatan siber seringkali tidak terlihat secara langsung oleh masyarakat sehingga sering diabaikan.
"Kita sama-sama melihat, bahwa di Indonesia, isu keamanan siber ini sangat jarang dibahas dan diajarkan kepada masyarakat. Kami sebagai praktisi melihat ini sebagai suatu masalah besar," kata Royke yang juga adalah Co-Founder dan Direktur PT Spentera, perusahaan penyedia solusi keamanan siber berbasis di Jakarta, dikutip dari Tempo (29032024).
Menurut Royke, meskipun banyak klien yang meminta solusi teknologi canggih untuk meningkatkan keamanan siber mereka, namun hal tersebut tidak akan efektif jika tidak ada upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya peran setiap individu dalam menjaga keamanan digital.
Royke memberikan perumpamaan dengan rumah yang memiliki pagar besi kokoh tetapi penghuninya tidak memahami cara menjaga barang-barang di dalamnya. Akibatnya, celah bagi serangan siber tetap ada dan tingkat kerentanan keamanan siber di Indonesia terus meningkat seperti puncak gunung es, di mana hanya sebagian kecil dari insiden serangan siber yang sebenarnya terjadi yang dapat terdeteksi dan dilaporkan.
"Ibaratnya seperti rumah dengan pagar besi yang kokoh, tapi penghuni rumah tidak paham menjaga barangnya," kata Royke.
Akibatnya, celah bagi terjadinya serangan siber masih terbuka, seperti pintu yang terbuka lebar bagi para peretas untuk melakukan tindakan mereka. Tingginya tingkat kerawanan keamanan siber di Indonesia, yang digambarkan oleh Royke sebagai fenomena puncak gunung es, menunjukkan bahwa kasus-kasus peretasan dan pembobolan data yang terungkap hanya merupakan bagian kecil dari gambaran luas insiden serangan siber yang melibatkan berbagai entitas mulai dari individu, perusahaan swasta, hingga lembaga pemerintahan yang menjadi sasaran utama.
"Kejahatan siber yang terdeteksi masih sedikit. Padahal kasus yang lebih parah mungkin terjadi tapi tidak terungkap," ujarnya.
Berdasarkan laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat adanya 403,9 juta anomali dalam lalu lintas jaringan internet di Indonesia sepanjang tahun 2023, meskipun jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 976,4 juta anomali. Anomali lalu lintas menjadi salah satu tanda awal terjadinya berbagai bentuk serangan siber, termasuk pencurian data sensitif.
Namun, meskipun jumlah anomali yang terdeteksi menurun, aktivitas advanced persistent threat (APT) masih sangat tinggi. BSSN mendeteksi sekitar 4 juta aktivitas APT yang melibatkan kelompok atau aktor serangan siber selama tahun lalu. APT merupakan teknik canggih yang dirancang untuk mendapatkan akses dan bertahan dalam sistem jaringan untuk waktu yang lama dengan tujuan mengumpulkan informasi berharga.
Selain itu, serangan siber berupa infeksi Ransomware juga tinggi di Indonesia, mencapai 1,01 juta insiden sepanjang tahun 2023. Serangan ini tidak hanya mengakibatkan kehilangan akses data tetapi juga berpotensi mengancam korban dengan permintaan tebusan.
Pentingnya literasi keamanan siber menjadi sorotan utama dalam kondisi ini. Royke mengharapkan pemerintah dapat meningkatkan edukasi keamanan siber di masyarakat serta mendorong lembaga pendidikan untuk menghasilkan lebih banyak tenaga ahli keamanan siber. Namun, hingga saat ini, kekurangan tenaga ahli dalam bidang ini masih menjadi hambatan utama.
Selama 11 tahun beroperasi, Spentera menghadapi tantangan serius dalam merekrut karyawan berkualitas karena minimnya jumlah tenaga ahli keamanan siber di Indonesia. Royke menjelaskan bahwa calon karyawan yang mendaftar memiliki pengetahuan yang masih minim dalam bidang keamanan siber, sehingga perlu diberikan pembekalan ulang untuk memenuhi standar yang diperlukan. Menghadapi kondisi ini, Royke mengambil langkah proaktif dengan mendirikan unit pendidikan keamanan siber di bawah naungan PT Spentera Edukasi Internasional, sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan tenaga ahli keamanan siber yang berkualitas di Indonesia.
Royke juga menyoroti fakta bahwa data akun kredensial yang terpapar di darknet mengalami lonjakan signifikan, mencapai 1,67 juta data sepanjang dua tahun terakhir. Sebagian besar data yang terekspos tersebut berasal dari pemerintahan, menunjukkan bahwa perlindungan data sensitif pemerintah masih rentan terhadap serangan siber.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk fokus pada peningkatan literasi keamanan siber di semua lapisan masyarakat serta meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga ahli keamanan siber. Dengan upaya bersama ini, diharapkan tingkat keamanan siber di Indonesia dapat ditingkatkan dan ancaman serangan siber dapat diminimalisir.
Sumber: cloudcomputing.id
Komunikasi dan Informatika
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 01 Maret 2025
Pada zaman yang sangat dinamis seperti sekarang ini, sangat mudah bagi seseorang untuk berbagi dan menggali data dan informasi melalui berbagai media digital yang telah tersedia. Cukup dengan mengetikkan pertanyaan atau dengan merekam suara, jawaban yang diharapkan sudah dapat langsung tersedia dalam waktu yang tidak lama. Kemudahan dalam mengakses data dan informasi ini tentu tidak hanya membawa dampak yang positif. Apabila diteliti secara mendalam, tentu kita perlu menyadari berbagai dampak negatif yang mengikuti, misalnya tersebarnya berita palsu atau berita hoax, pencurian dan perdagangan data pribadi, cyber bullying, data forgery, skimming, phising, web spoofing dan masih banyak lagi kejahatan cyber yang mengintai.
Pada tahun 2023 kita telah mendengar banyak kasus kebocoran data yang mengintai. Misalnya pada bulan Agustus 2023, muncul kabar kasus kebocoran data pada salah satu provider internet dimana sebanyak 26 juta data yang diduga milik pelanggannya berupa riwayat pencarian, keyword, dan user info seperti email, nama, jenis kelamin, hingga NIK dikabarkan bocor dan diperjualbelikan di BreachForums oleh hacker yang dikenal sebagai Bjorka. Bjorka juga dikabarkan telah meretas data-data instansi pemerintah di Indonesia. Data yang diretas tersebut tentu sangat confidential dan menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah dan masyarakat bila disalahgunakan. Kasus kebocoran data lain juga diduga terjadi pada aplikasi MyPertamina, Pedulilindungi, data pemilih di KPU hingga data Presiden Joko Widodo pun diancam akan dibocorkan oleh hacker Bjorka.
Banyaknya kasus kejahatan cyber yang muncul belakangan ini, seperti contoh kasus di atas, seharusnya sudah dapat menyadarkan kita semua bahwa penerapan sistem keamanan yang kuat adalah hal yang wajib dilakukan oleh semua orang, baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk instansi. Berbagai kejahatan cyber yang muncul tersebut perlu diantisipasi dengan menerapkan keamanan yang kuat dari berbagai segi, yaitu people, process, maupun technology. Dari ketiga komponen tersebut, komponen yang dinilai paling lemah dari sistem jaringan komputer adalah people atau manusia karena manusia cenderung memiliki sifat ceroboh dan lalai.
Dalam dunia IT, dikenal istilah Zero Trust yang merupakan suatu model keamanan teknologi informasi yang memberikan konsep bahwa tidak ada suatu apapun yang dapat dipercaya aman atau tidak ada satu pun yang dapat memberikan keamanan dalam berinteraksi di dunia digital. Konsep Zero Trust ini sudah lama dikenal di kalangan IT dan kini semakin populer dengan perkembangan dunia IT yang semakin pesat. Dalam konsep Zero Trust, seseorang tidak boleh merasa aman saat mengakses teknologi informasi. Pengakses teknologi informasi perlu mewaspadai dengan seksama bahwa selalu terdapat celah yang dapat ditembus untuk melakukan kejahatan cyber.
Setiap orang dapat mengalami kejahatan cyber, termasuk juga Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN tentu memiliki kode etik dan perilaku yang harus dijaga sehingga harus selalu menjaga sikap dan perilaku di manapun berada. Misalnya pada instansi Kementerian Keuangan, kode etik dan kode perilaku ASN Kemenkeu telah diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2018 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan yang di dalamnya menjelaskan butir-butir kode etik dan kode perilaku ASN Kemenkeu yang sesuai dengan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan yaitu Integritas (16 butir), Profesionalisme (16 butir), Sinergi (10 butir), Pelayanan (6 butir) dan Kesempurnaan (6 butir). Hal ini juga sudah sejalan dengan Core Value ASN Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
Salah satu butir dalam PMK 190/PMK.01/2018 pada nilai Profesionalisme yaitu “menjaga informasi dan data Kementerian Keuangan yang bersifat rahasia”. Hal ini berarti Kemenkeu telah menyadari pentingnya menjaga keamanan data dan informasi di internalnya. Kemenkeu sebagai Bendahara Umum Negara tentu memiliki data dan informasi yang confidential dan penyalahgunaan data dan informasi tersebut dapat berdampak secara materiil maupun immateriil. Apalagi akhir-akhir ini telah terjadi peningkatan tren ancaman keamanan informasi yang menyerang instansi pemerintahan. Tingginya nilai transaksi keuangan pada Kementerian Keuangan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat menjadi alasan serangan cyber.
Tentu kita mengenal betul ungkapan bahwa “Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakuya tapi juga karena ada kesempatan”. Hal itu berlaku pula pada kejahatan cyber. Fenomena peretasan atau hacking yang saat ini semakin sering terjadi memiliki berbagai alasan. Selain untuk mencari profit atau keuntungan pribadi, peretasan juga digunakan untuk kepentingan analisis data (data mining), persaingan antar perusahaan, dan masih banyak alasan lainnya. Untuk itu setiap organisasi perlu membangun dan memperkuat sistem keamanan salah satunya dengan meningkatkan Security Awareness dan Digital Literacy di lingkungan organisasi.
Misalnya pada instansi Kementerian Keuangan. Komitmen Kemenkeu untuk menjaga keamanan informasi telah berwujud dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 942/KMK.01/2019 tentang Pengelolaan Keamanan Informasi di Lingkungan Kementerian Keuangan yang dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan (availability), keutuhan (integrity), dan kerahasiaan (confidentiality) aset Informasi Kementerian Keuangan. Pengelolaan keamanan informasi ini sudah menjadi kebutuhan bagi insan Kemenkeu dalam mengamankan data dan informasi karena proses bisnis di Kemenkeu telah bergantung dengan TIK sehingga jika terjadi gangguan terhadap TIK, maka kegiatan bisnis Kemenkeu akan terganggu dan reputasi Kemenkeu sebagai pengelola keuangan negara akan tercoreng karena dinilai lalai dalam melindungi data.
Kementerian Keuangan juga telah menyadari perlunya membangun kesadaran pegawainya untuk menjaga keamanan data dan informasi mengingat tingkat kesadaran pegawai atas keamanan teknologi informasi yang masih perlu ditingkatkan. Apalagi Kemenkeu telah membangun sistem kerja baru berbasis digital, yaitu Collaborative Way of Working, di mana pegawai diberikan keleluasaan untuk dapat bekerja dari mana saja dengan menggunakan media digital.
Edukasi terkait keamanan informasi kepada pegawai Kemenkeu selain dilakukan dengan sosialisasi secara luring juga dilakukan melalui media daring seperti E-Learning Information Security Awareness yang bersifat mandatory. E-Learning tersebut telah didesain untuk memberikan pemahaman terkait prinsip keamanan informasi, kebijakan dan sanksi dalam implementasi keamanan informasi, dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam mengamankan informasi di unit kerja.
Pembelajaran tersebut menciptakan kewaspadaan bagi setiap pegawai untuk tidak memberikan akses yang dimilikinya kepada orang lain (Zero Trust) dengan menerangkan mengenai klasifikasi aset informasi dan kerahasiaan informasi, keamanan fisik dan komputer, pengelolaan kata sandi (password), penggunaan internet dan WIFI, perangkat lunak berlisensi, insiden keamanan informasi dan kewaspadaan terhadap Malware dan Phising. Pada unit-unit kerja juga dimuat poster-poster atau banner yang mengingatkan pegawai akan pentingnya menjaga sistem keamanan informasi.
Selain dukungan dari lingkungan internal, Kemenkeu juga senantiasa menghimbau Satuan Kerja yang menjadi mitra kerjanya untuk selalu menjaga keamanan dan kerahasiaan dalam mengakses aplikasi keuangan satker. Misalnya pada penerapan aplikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) yang mengintegrasikan proses perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada satuan kerja Kementerian/Lembaga. Sebagai upaya untuk menjaga keamanan penggunaan aplikasi SAKTI di tengah meningkatnya ancaman dan gangguan pada sistem informasi, setiap pengguna aplikasi SAKTI dihimbau untuk selalu menjaga kerahasiaan username dan password karena kerahasiaan data tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing penguna. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang yang dapat berpotensi menimbulkan kerugian negara dan menjadi tanggung jawab pengguna di hadapan hukum.
Sumber: djpb.kemenkeu.go.id
Komunikasi dan Informatika
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 01 Maret 2025
Internet of Things (IoT) telah mengubah lanskap cara kita hidup dan bekerja dengan menyediakan konektivitas yang tak terbatas antara perangkat. Namun, bersamaan dengan manfaatnya, IoT juga membawa risiko serius terhadap keamanan data dan operasional perusahaan. Artikel ini akan membahas apa itu IoT Hacking, mengapa ini menjadi ancaman serius, serta praktik terbaik yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari serangan tersebut.
Apa itu IoT Hacking?
IoT Hacking atau peretasan IoT merujuk pada upaya mendapatkan akses tidak sah dan melakukan manipulasi terhadap perangkat IoT yang terhubung ke internet. Berbeda dengan peretasan konvensional yang biasanya mengincar komputer dan server, peretasan pada IoT menargetkan perangkat-perangkat seperti peralatan rumah pintar, kamera keamanan, dan bahkan perangkat medis yang terkoneksi secara online. Ancaman di dunia maya dapat bervariasi, mulai dari lelucon sederhana hingga serangan yang sangat berbahaya yang dapat mengancam informasi pribadi dan keuangan yang sangat sensitif.
Metode IoT Hacking
Peretasan terhadap perangkat Internet of Things (IoT) semakin menjadi perhatian serius karena berbagai metode yang digunakan oleh para peretas untuk mengeksploitasi kerentanan keamanan. Berikut adalah beberapa metode yang sering digunakan oleh peretas untuk menargetkan perangkat IoT:
Dalam metode ini, peretas menggunakan alat otomatis untuk mencoba menebak kata sandi perangkat IoT secara berulang kali. Dengan memanfaatkan kelemahan dalam pengaturan kata sandi yang lemah, peretas berusaha untuk mendapatkan akses ke perangkat tersebut.
Dalam jenis serangan ini, peretas menyadap komunikasi antara perangkat IoT dan internet. Dengan memposisikan diri di antara koneksi, peretas dapat memanipulasi atau mengakses data yang dikirim antara perangkat dan server, membahayakan keamanan dan integritas informasi.
Peretas dapat menggunakan malware untuk menginfeksi perangkat IoT dan mengambil alih kendali atasnya. Malware dapat dimasukkan ke dalam perangkat melalui berbagai cara, termasuk melalui unduhan yang tidak aman atau eksploitasi kerentanan perangkat lunak.
Perangkat IoT yang terhubung ke jaringan yang tidak aman rentan terhadap upaya peretasan. Celah keamanan dalam jaringan dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk mendapatkan akses tidak sah ke perangkat dan data yang disimpan di dalamnya.
Perusahaan dan pengguna perlu meningkatkan kesadaran tentang risiko yang terkait dengan IoT dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi perangkat mereka dari serangan yang mungkin terjadi. Dengan menerapkan praktik keamanan yang ketat dan memperbarui perangkat lunak secara teratur, dapat membantu mengurangi risiko peretasan terhadap perangkat IoT yang rentan.
Risiko dan Konsekuensi IoT Hacking
Peretasan pada perangkat IoT membawa risiko serius, termasuk:
Perangkat IoT sering menyimpan informasi pribadi dan keuangan yang sangat sensitif. Kejadian peretasan dapat menyebabkan pelanggaran data, mengancam privasi konsumen dan menyebabkan kerugian yang sulit diatasi.
Perangkat IoT yang diretas dapat dijadikan alat dalam serangan cyber yang lebih besar, seperti serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS). Hal ini dapat mengakibatkan gangguan serius pada operasional perusahaan dan merugikan reputasi bisnis.
Dalam beberapa kasus ekstrem, peretasan IoT dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada perangkat medis atau peralatan rumah tangga yang terkoneksi. Manipulasi semacam ini dapat membahayakan nyawa dan keselamatan konsumen.
Bahaya IoT Hacking pada Perusahaan
Internet of Things (IoT) telah membawa manfaat besar bagi dunia bisnis, memperluas keterhubungan perangkat dan meningkatkan efisiensi operasional. Namun, tanpa pengelolaan yang tepat, IoT dapat menjadi sumber masalah serius bagi perusahaan, terutama saat menghadapi ancaman IoT Hacking atau peretasan yang merugikan. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan, termasuk:
Perusahaan yang gagal menjaga keamanan sistemnya berisiko menurunkan kredibilitas di mata konsumen. Khususnya di sektor-sektor sensitif seperti perbankan dan kesehatan, ketidakmampuan untuk melindungi data pribadi yang bersifat rahasia dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap layanan yang disediakan.
Menurunnya kepercayaan konsumen tidak hanya berdampak pada kredibilitas, tetapi juga secara langsung mempengaruhi profit perusahaan. Memulihkan kepercayaan yang hilang bukanlah tugas mudah, seringkali memerlukan investasi finansial yang signifikan. Selain itu, perusahaan juga dihadapkan pada pengeluaran tambahan untuk memperbaiki sistem yang terkena dampak peretasan.
5 Contoh Kasus IoT Hacking yang Mengejutkan dalam Sejarah
Seiring dengan kemajuan teknologi Internet of Things (IoT) dan pesatnya pengembangan jaringan 5G, risiko peretasan dan kasus phishing semakin meningkat. Internet yang menyeluruh telah membuka pintu bagi peretas untuk mengeksploitasi kelemahan, dan artikel ini membongkar lima contoh peretasan dan kerentanan IoT paling mencengangkan dalam sejarah yang perlu di ketahui.
Pada tahun 2016, serangan DDoS mengguncang internet saat botnet Mirai menyerang penyedia layanan Dyn. Serangan ini mematikan sebagian besar internet dengan menargetkan perangkat IoT yang rentan. Dengan kata sandi default yang lemah, Mirai mampu mengakses ribuan perangkat dan menggunakannya untuk serangan DDoS massal. Serangan ini mengajarkan pentingnya menjaga keamanan perangkat IoT dan memberikan pelajaran berharga tentang ketidakamanan kata sandi default.
Webcam yang rentan dapat menjadi pintu masuk bagi peretas ke kehidupan pribadi. Ketika webcam TRENDnet diretas, kebocoran alamat IP dan perekaman audio-video terjadi. Pelajaran dari insiden ini adalah perlunya langkah-langkah keamanan, termasuk penggunaan kata sandi yang kuat dan enkripsi yang cermat.
Layanan pemantauan video cloud Verkada, meskipun digunakan di berbagai sektor, mengalami kebocoran keamanan. Peretas berhasil mengakses lebih dari 150.000 kamera yang tersebar di berbagai lokasi, menyoroti pentingnya memperkuat sistem keamanan pada layanan terkait IoT.
Serangan terkenal ini menargetkan pabrik pemurnian uranium di Iran, menanam worm berbahaya ke dalam perangkat lunak Siemens Step7. Serangan ini berhasil merusak mesin-mesin sentrifugal pengayaan uranium, menyoroti risiko besar ketika perangkat IoT terlibat dalam industri kritis.
Mobil pintar pun tak luput dari ancaman peretasan. Pada tahun 2015, sekelompok peretas berhasil mengendalikan sebuah Jeep dari jarak jauh, membuka mata kita terhadap kerentanan perangkat IoT di kendaraan. Pemanfaatan bug dalam pembaruan firmware chip IoT membuktikan potensi bahaya yang terkandung dalam teknologi terkoneksi.
Melalui contoh-contoh ini, kita diajarkan untuk memahami pentingnya keamanan dalam pengembangan teknologi IoT. Dengan terus memperkuat perlindungan dan kesadaran akan potensi risiko, kita dapat melangkah maju dengan lebih aman dalam dunia yang semakin terkoneksi ini.
Cara Efektif Mencegah IoT Hacking
Mencegah serangan IoT Hacking menjadi prioritas utama di era digital saat ini. Dengan meningkatnya kompleksitas ancaman cyber, langkah-langkah pencegahan menjadi kunci untuk melindungi sistem dan data perusahaan. Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan IoT Hacking:
Koneksi WiFi sering menjadi target utama para hacker saat merencanakan serangan terhadap perusahaan. Mengubah pengaturan standar atau default pada router menjadi kustom menjadi langkah pertama yang harus diambil. Dengan mengoptimalkan pengaturan router, perusahaan dapat meningkatkan tingkat keamanan jaringan mereka.
Sistem plug and play, meskipun memudahkan penggunaan perangkat, juga dapat menjadi pintu masuk bagi serangan hacker. Mengurangi penggunaan perangkat dengan fitur plug and play hanya pada perangkat yang benar-benar diperlukan dapat membantu mengurangi risiko serangan.
Update software secara berkala merupakan langkah krusial dalam menjaga keamanan perangkat. Meskipun banyak yang mengabaikannya karena dianggap mengganggu, namun setiap update software biasanya dilengkapi dengan perbaikan keamanan yang dapat membantu mencegah serangan hacker.
Perangkat IoT semakin populer dalam kehidupan sehari-hari, namun juga membawa risiko keamanan yang besar. Mematikan koneksi perangkat IoT yang tidak digunakan, terutama untuk perangkat yang tidak memerlukan koneksi internet secara terus-menerus, dapat mengurangi kemungkinan serangan hacker.
Penggunaan password yang kuat dan unik tidak hanya penting untuk router, tetapi juga untuk perangkat IoT yang digunakan. Hindari penggunaan password standar yang mudah ditebak, dan selalu rutin mengganti password secara berkala untuk meningkatkan keamanan.
Dengan meningkatnya penggunaan perangkat IoT dalam lingkungan bisnis dan kehidupan sehari - hari, penting memprioritaskan keamanan dan perlindungan data. Dengan menerapkan praktik terbaik yang disebutkan di atas, dapat mengurangi risiko peretasan IoT dan menjaga keberlangsungan operasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, kesadaran akan risiko dan tindakan preventif merupakan langkah penting dalam mengamankan infrastruktur IoT.
Sumber: cloudcomputing.id
Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 28 Februari 2025
Transformasi energi atau konversi energi adalah proses perubahan energi dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang berbeda. Prinsip transformasi energi dimanfaatkan oleh manusia ke dalam sistem yang mampu menghasilkan usaha. Setiap proses transformasi energi pasti mengalami kerugian. Setiap kerugian dalam transformasi energi dipengaruhi oleh lingkungan dan sifat alami energi yang cenderung menyebar. Kegiatan konversi energi yang terencana harus memiliki beberapa prinsip umum dengan validitas yang terbukti sehingga dapat digunakan oleh pemakai akhir energi. Prinsip utama dalam transformasi energi adalah penghematan kerugian energi dan peningkatan efisiensi energi yang diatur melalui manajemen energi. Konversi energi dilakukan dengan memperhatikan manajemen energi tanpa memandang keragaman teknologi pemakaian energi di pengguna akhir. Proses transformasi energi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin konversi energi. Pengubahan energinya meliputi energi mekanis, energi listrik, energi kimia, energi nuklir dan energi termal.
Konsep dasar
1. Energi
Dalam konsep teknologi dan fisika, energi diartikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Sifat energi di dalam alam adalah kekal. Sesuai dengan hukum termodinamika pertama bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Sifat alami dari energi adalah berubah-ubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Selain mampu berubah-ubah, energi juga dapat berpindah-pindah. Meskpun memiliki sifat berubah-ubah dan berpindah-pindah, jumlah keseluruhan energi adalah tetap. Manusia memanfaatkan perubahan energi yang berguna untuk kebutuhan hidupnya.
2. Termodinamika
Kajian fisika tentang perubahan energi panas menjadi bentuk energi lain secara khusus masuk dalam bidang ilmu termodinamika. Konsep konversi energi secara khusus mengacu pada hukum pertama termodinamika dan hukum termodinamika kedua. Pengukuran energi di dalam termodinamika hanya dinyatakan dengan besaran maksroskopis dan tidak dengan besaran mikroskopis. Konsep mengenai sistem termodinamika menjadi pemikiran terawal dalam memahami proses konversi energi. Prinsip sistem termodinamika ini digabungkan bersama dengan prinsip kesetimbangan energi. Kedua prinsip ini dimanfaatkan untuk mengetahui tingkatan unjuk kerja yang dihasilkan selama proses konversi energi.
Hukum kenol termodinamika menyatakan bahwa kesetimbangan akan terbentuk ketika terdapat tiga sistem dengan dua sistem di antaranya setimbang dengan sistem ketiga. Hukum ini dilandasi oleh konsep perpindahan panas yang terjadi dari suatu sistem menuju ke sistem yang lainnya. Perbedaan suhu antar sistem menjadi penyebab terjadinya perpindahan panas secara umum. Sifat perpindahan panas dari suatu sistem ke sistem lain adalah pemuaian secara kelistrikan. Hukum kenol termodinamika tetaop berlaku meskipun suatu sistem tidak saling berhubungan secara langsung.
Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa berlangsungnya suatu proses termal akan membuat jumlah entropi bernilai konstan atau bertambah di dalam suatu sistem yang terisolasi. Hukum pertama termodinamika sejalan dengan prinsip kenaikan entropi. Hukum pertama termodinamika berlaku pula dalam kasus hukum kekekalan energi. Nilai perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika yang terisolasi selalu sama dengan jumlah keseluruhan energi kalor yang memasuki suatu sistem. Usaha yang diberikan kepada sistem juga sama dengan nilai perubahan energi.
Hukum kedua termodinamika dilandasi oleh adanya entropi. Pernyataan resmi yang menjadi penjelasan bagi hukum kedua termodinamika tidak dapat diberikan dengan tepat. Setiap pernyataan hukum kedua termodinamika oleh ilmuwan dapat diterima selama sesuai dengan hasil percobaan. Clausius merupakan salah satu ilmuwan yang memberikan pernyataan mengenai hukum kedua termodinamika yang dapat diterima. Clausius menyatakan bahwa jenis sistem apapun tidak mungkin dapat bekerja sedemikian rupa tetapi hanya menghasilkan perpindahan energi sebagai panas dari sistem. Pernyataan Clausius dapat diterapkan pada perpindahan panas dengan temperatur yang lebih rendah pada suatu sistem ke sistem lain dengan temperatur yang lebih tinggi. Landasan pernyataan ini adalah prinsip kenaikan entropi.
Konversi energi terbarukan
1. Konversi energi laut
Energi listrik dapat dihasilkan melalui energi yang terkandung dalam laut yang meliputi gerakan gelombang, daya pasang surut dan panas laut. Ketinggian air dari cekungan laut ke puncak permukaan laut dapat menghasilkan energi gelombang. Sementara energi kinetik diperoleh dari gerakan air. Gerak osilasi dari permukaan air dapat menghasilkan energi pasang surut. Osilasi laut ini terjadi secara berkala serta dapat diketahui kapan terjadinya. Energi listrik juga dapat dihasilkan dari pengubahan energi panas yang tersimpan di dalam lautan.
2. Konversi energi angin
Energi angin merupakan sumber energi yang tak terbatas sehingga termasuk energi terbarukan. Kelebihan dari energi angin adalah dapat digunakan berulang kali sebagai pembangkit energi tanpa menimbulkan pencemaran udara atau pencemaran lingkungan. Konversi energi angin dikelola dengan sistem konversi energi yang mengubah energi angin menjadi energi mekanik. Peralatan yang digunakan adalah turbin angin.
Proses konversi dimulai dengan pengubahan energi potensial angin menjadi energi mekanik. Bentuk pengubahan energi ini menghasilkan torsi pada putaran turbin angin. Energi ini kemudian disalurkan ke generator listrik atau ke pompa mekanis. Peralatan pengubah energi angin menjadi energi listrik disebut turbin angin, sementara yang mengubahnya menjadi energi mekanik disebut kincir angin. Jenis pembangkit listrik yang mengubah energi angin menjadi energi listrik ialah pembangkit listrik tenaga bayu.
3. Konversi energi listrik
Konversi energi listrik berkaitan dengan proses konversi energi dari energi listrik menjadi energi lainnya. Proses konversi energi listrik dilakukan oleh peralatan yang memanfaatkan arus listrik agar dapat bekerja. Konversi energi listrik menjadi bentuk energi lain hanya terjadi melalui penghantar listrik. Energi listrik umumnya diubah menjadi cahaya atau energi gerak. Hasil konversi energi listrik dimanfaatkan oleh rumah tangga, industri maupun pabrik.
4. Konversi energi elektromekanik
Konversi energi elektromekanik merupakan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik dan sebaliknya. Perubahan energi pada energi elektromekanik dapat berlangsung dari suatu jaringan listrik menuju ke jaringan listrik yang berbeda. Proses konversi energi elektromekanik menggunakan generator listrik dan motor listrik yang bekerja dalam suatu sistem tenaga listrik. Peralatan pengubah energinya bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik dengan memanfaatkan keberadaan medan magnet. Fungis medan magnet ada dua, yaitu penyimpanan energi dan menghubungkan proses konversi energi.
Mesin konversi energi
Mesin konversi energi adalah mesin atau alat yang digunakan untuk mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lainnya. Bentuk energi yang umumnya diubah oleh mesin koversi energi meliputi energi mekanis, energi listrik, energi kimia, energi nuklir dan energi termal. Mesin konversi energi terbagi menjadi dua jenis, yaitu mesin konversi energi konvensional dan mesin konversi energi non-konvensional. Tiap mesin konversi energi menghasilkan perubahan energi dengan batasan-batasan perubahan tertentu.
Pengelolaan
Manajemen energi
Manajemen energi berkaitan dengan konversi energi. Prinsip umum manajemen energi dan konversi energi adalah sama, yaitu harus bersifat umum dan memiliki tingkat keabsahan yang telah terbukti. Manajemen energi tidak dipengaruhi oleh tingkat keragaman pengguna akhir energi baik dari segi standar teknis, ekonomi, dan lingkungan. Konversi energi di dalam kajian manajemen energi berarti bahwa setiap proses perubahan energi harus mengalami kerugian energi sesedikit mungkin. Manajemen energi dalam hal ini berperan dalam meningkatkan efisiensi energi akibat adanya kegiatan konversi energi. Manajemen energi yang efektif tercapai melalui tahap pengumpulan informasi dan penyampaian informasi. Tahap pengumpulan informasi meliputi analisis data sejarah energi, audit energi, akuntansi, analisis teknik serta pembuatan proposal investasi dengan studi kelayakan sebagai acuannya. Sementara tahap penyampaian informasi meliputi pelatihan dan pemberian informasi kepada personel yang bekerja di bidang energi.
Program manajemen energi disesuaikan dengan kemampuan anggaran perusahaan dalam pembiayaan energi. Indeks kinerja utama pada energi-energi yang penting diidentifikasi untuk keperluan penghematan energi. Pekerjaan manajemen energi ini dapat dilakukan oleh konsultan internal maupun konsultan eksternal.
Pengaliran energi merupakan bagian dari manajemen energi. Energi disalurkan dari batas wilayah menuju ke pengguna akhir. Pengaliran energi dilakukan dengan beberapa bentuk sesuai dengan jenis energi dan kebutuhan pemakai. Beberapa jenis energi berperan sebagai bahan bakar atau produk siap pakai yang dibeli. Sebagian besar energi lainnya ditransformasi menjadi energi lain di lokasi penyaluran sebelum disalurkan lagi menuju ke pengguna energi. Beberapa di antaranya ialah energi listrik pada gardu listrik dengan transformator, pabrik boiler, pembangkit listrik dengan kogenerasi dan trigenerasi. Ada juga energi yang langsung digunakan oleh pengguna energi setelah dikonversi, antara lain energi surya dan energi angin.
Pada beberapa fasilitas dan pabrik, pengubahan energi disesuaikan dengan kebutuhan pengguna akhir. Transformasi lebih lanjut dalam fasilitas dan pabrik harus dilakukan untuk memperoleh berbagai bentuk energi turunan yang cocok untuk pengguna akhir. Jelas, memeriksa efisiensi semua instalasi transformasi dan menjaganya setinggi mungkin adalah prioritas utama. Aliran energi dalam berbagai bentuk didistribusikan di sekitar lokasi untuk memproses dan memfasilitasi pengguna akhir. Sistem distribusi bertanggung jawab atas kehilangan, yang harus dikurangi dengan perencanaan yang benar dan isolasi termal.
Pengguna akhir energi di sekitar wilayah melakukan operasi berbeda yang mengarah pada produk atau layanan akhir. Ini membentuk output dari situs, bersama dengan limbah (yang mungkin atau mungkin tidak mengandung energi dalam beberapa bentuk) dan energi yang terbuang. Limbah dan energi yang terbuang meliputi air, bahan padat dan cairan (mudah terbakar atau tidak), dan gas.
Setiap energi yang diubah ke bentuk energi lain membutuhkan penyimpanan energi sebelum digunakan oleh konsumen energi. Dalam manajemen energi, penyimpanan energi merupakan cara mengurangi biaya energi serta memperlancar rantai pasok energi kepada konsumen. Produsen energi harus mengadakan eksploitasi peluang pembelian energi dalam tingkat rendah dan mengetahui profil permintaan energi. Penyimpanan energi umumnya menggunakan pendekatan hidro, mekanika, listrik, dan termal.
Reka baru
Konsumsi energi dunia mengalami kecenderungan peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah manusia di dunia. Kecenderungan ini juga disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan manusia akan barang dan kenyamanan. Manusia mulai menciptakan berbagai teknologi dan penemuan bentuk konversi energi inovatif. Sumber energi diperoleh dari Bumi dan luar angkasa. Sumber energi tersebut merupakan pengganti bahan bakar fosil, nuklir dan sumber energi terbarukan yang ada di Bumi. Pemenuhan kebutuhan konsumsi energi juga cenderung terbentuk melalui penghematan energi yang dilakukan oleh industri, bangunan, dan transportasi. Penghematan ini menjadi salah satu faktor politik dunia.
Sumber: id.wikipedia.org
Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 28 Februari 2025
Tegangan listrik atau beda potensial adalah tegangan yang bekerja pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat menggerakkan muatan listrik. Secara matematis, kerja yang dilakukan untuk menggerakkan suatu muatan sebesar satu coulomb dapat didefinisikan sebagai perubahan energi yang dikeluarkan(dalam Joule) terhadap perubahan muatan listrik (dalam Coulomb) dengan satuan Volt. Kemungkinan yang bisa terjadi pada tegangan listrik adalah tegangan jatuh atau tegangan naik.Tegangan jatuh terjadi apabila potensial dipandang dari terminal lebih rendah ke tinggi, dan tegangan naik terjadi apabila potensial dipandang dari terminal lebih tinggi ke terminal lebih rendah. Rangkaian listrik sederhana dapat dibuat bila sebuah lampu yang dihubungkan dengan sumber potensial listrik berupa baterai . Selain baterai, sumber tegangan juga dapat dihasilkan oleh aki atau sel surya. Pada titik yang berbeda perbedaan potensial dapat terjadi apabila sumber potensial listrik terpasang pada suatu rangkaian listrik yang mengalami gaya gerak listrik. Arus listrik akan mengalir dari titik yang memiliki potensial tinggi (kutub positif) ke titik yang memiliki potensial rendah (kutub negatif).
Analogi
Secara sederhana, sirkuit elektronik dapat dipermisalkan dengan suatu bejana air yang menghasilkan aliran air dalam pipa yang didorong oleh pompa air. Tekanan air dari satu titik yang berada di dekat pompa dan titik lain di ujung pipa yang memiliki perbedaan dapat dianalogikan dengan potensial tegangan listrik. Jika pompa mulai bekerja tekanan air dalam pipa pada titik di dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga air dalam pipa mulai terdorong dari satu titik di dekat pompa menuju titik yang lain di ujung pipa. Pergerakan air ini disebabkan adanya perbedaan tekanan sehingga mampu melakukan usaha, misalnya dapat memutar turbin. Begitu pula dalam rangkaian elektronik, perbedaan potensial yang dihasilkan misal oleh baterai mampu melakukan usaha dengan memutar motor listrik. Jika dalam analogi, air pompa tidak bekerja, maka tidak ada perbedaan tekanan dan air tidak mengalir. Begitu rangkaian elektronik, jika baterai habis, maka tidak ada perbedaan potensial tegangan listrik dan motor listrik tidak akan berputar.
Alat ukur
1. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial listrik. Pada peralatan elektronik, voltmeter digunakan sebagai pengawasan nilai tegangan kerja. Voltmeter tersusun atas beberapa bagian yaitu terminal positif dan negatif, batas ukur, setup pengatur fungsi, jarum penunjuk serta skala tinggi dan skala rendah.
2. Potensiometer
Potensiometer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk merancang dan mengatur sebuah pembagi tegangan yang nantinya dapat diatur tegangan outputnya. Pembagi tegangan ini dapat digunakan jika tegangan yang realtif besar memberikan bias terhadap komponen elektronika aktif, rangkaian penguat dan sebagainya.
3. Rangkaian
Sumber tegangan yang dirangkai secara seri akan menghasilkan gaya gerak listrik total yang besar. Rumus dari rangkaian seri tegangan yaitu:
E total = E1 + E2 + E3 + ……..+ En
r total = 1 r + 2 r + 3 r + ……… + n
E total = gaya gerak listrik total (Volt).
r total = hambatan dalam total dari seluruh sumber tegangan (ohm).
Berbeda dengan rangkaian seri, rangkaian paralel pada sumber tegangan jika dirangkai paralel akan menghasilkan ggl total yang lebih kecil. Jika gaya gerak listrik. Bila masing-masing sumber teganganya sama, maka besar ggl totalnya sama dengan ggl masing-masing sumber tegangan tersebut. adapun rumus dari rangkaian paralel tegangan:
Etotal = E1 = E2 = E3 = ……En = E
Rumusan
Medan listrik yang terletak di antara dua titik pada beda potensial V akan menimbulkan usaha untuk membawa satu satuan muatan listrik dari suatu titik menuju ke titik yang lain. Dengan kata lain, satuan beda potensial adalah Volt. Dimana 1 Volt adalah 1 joule/coulomb. Di dalam medan listrik homogen (E), beda potensi memiliki jarak (s) antara titik-titik dengan arah yang sejajar. Jadi besarnya beda potensial (V) dirumuskan; V = E x s.[10]
Jenis
Benda yang memiliki muatan listrik bila dihubungkan dengan tanah (Bumi), maka akan menjadi netral kembali. Ini dikarenakan muatan listriknya memberikan kelebihan elektron ke Bumi atau mengambil elektron dari Bumi untuk menutup kekurangan elektronnya. Jadi benda yang bermuatan dengan kondisi muatan listrik atau tegangan listrik yang tidak seimbang maka benda yang bermuatan tersebut juga bertegangan atau berpotensial. Dua benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak sama. Antara dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat muatannya terdapat beda potensial listrik. Tegangan listrik ini merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu unit muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain, satuan tegangan dinyatakan dalam Volt yang diberi simbol “V”, 1 Volt didefinisikan sebagai tegangan listrik yang dibutuhkan untuk memindahkan 1 Ampere arus listrik melalui konduktor yang bersistansi 1 Ohm. Alessandro Volta memberikan sebuah istilah Volt yang berasal dari namanya sendiri. Ilmuwan yang berasal dari Italia ini awalnya menemukankan baterai Volt. Gaya yang mendorong perpindahan elektron melalui penghantar (konduktor) sering kali dianggap sebagai suatu gaya tegangan listrik. Besar tegangan berbanding lurus dengan kemampuan untuk mendorong elektron melalui rangkaian. Muatan listrik ini diumpamakan seperti tekanan air pada suatu bejana air. Sebuah tegangan listrik konstan disebut tegangan searah dan sumber tegangan yang berubah-ubah secara berkala dengan waktu tertentu disebut tegangan bolak-balik.
Sumber
Pembangkitan potensial tegangan dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan cara induksi elektromagnetik, kimiawi, panas, cahaya dan piezoelektrik. Sumber tegangan dan arus searah adalah suatu energi listrik yang mengalir secara merata setiap saat. Elemen-elemen seperti volta, baterai, dan akumulator merupakan suatu sumber energi dalam membangkitkan tegangan listrik.
Pengukuran
Satuan pengukuran tegangan listrik yang digunakan secara internasional adalah Volt. Standar satuan ini pertama kali ditetapkan pada tahun 1893 bersama dengan satuan Ampere dan satuan Ohm. Hasil akhir dari pertemuan internasional tersebut adalah penetapan nilai dari satuan Volt internasional. Volt internasional dijelaskan sebagai sel Clark pada 15 oC dengan gaya gerak listrik sebesar 1,434 Volt. Pada tanggal 1 Januari 1948 ditetapkan sebuah standar baru yang menjadi standar absolut hingga saat ini. Dalam standar absolut ditetapkan bahwa satu Volt internasional sama dengan nilai dari 1,000330 Volt absolut.
Penerapan praktis
Pemanfaatan elektrostatik telah diterapkan pada pengecatan mobil. Proses pengecatan ini dilakukan dengan bantuan robot sehingga proses penngerjaan dapat selesai dengan sangat cepat serta hasil pengecatan sangat rata dan dapat dikendalikan kontras warnanya. Pengecatan dengan memanfaatkan elektrostatik mampu memberikan penghematan pada jumlah cat yang digunakan serta sangat akurat. Metode pengecatan elektrostatik merupakan pengecatan yang ekonomis dan ramah lingkungan karena limbah yang diproduksi sangat sedikit. Prinsip yang digunakan adalah gaya tarik antara muatan positif dan negatif. Muatan listrik yang terletak pada nosel memberikan dorongan udara dan menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi sehingga partikel yang keluar dari nosel mengikat sebagian muatan tersebut dan menyebabkan keluar dari nosel sebagai partikel bermuatan. Umumnya benda yang dicat merupakan logam atau bahan konduktor yang telah dilapisi dan diberi muatan listrik dengan jenis yang berlawanan. Karena bahan tersebut adalah logam maka muatan akan tersebar di permukaan logam. Partikel akan ditarik oleh muatan yang berada di permukaan sehingga keluar dari nosel dan bergerak menuju ke arah benda yang akan dicat. Muatan yang ada di permukaan bahan tersebar secara merata di seluruh permukaan sehingga partikel pelapis akan menuju bahan juga secara merata. Penyebaran partikel secara merata membuat cat tersebar secara merata pula.
Penyaring pembersih udara merupakan salah satu aplikasi dari gaya elektrostatik. Kegunaan penyaring ini adalah untuk menyaring partikel-partikel dari udara yang mengandung debu atau asap. Penyaring udara umumnya dipasang pada cerobong asap pabrik. Penyaring udara yang digunakan di dalam ruangan juga menerapkan prinsip kerja yang sama. Setelah melewati sejumlah penyaringan, udara kotor berubah menjadi udara bersih. Sistem penyaringan terdiri dari penyaringan awal yang menyaring secara langsung partikel-partikel kasar yang memiliki ukuran besar. Partikel ukuran yang lebih kecil dapat lolos dari saringan. Partikel ini kemudian melalui elektroda dengan tegangan listrik yang tinggi. Pemberian tegangan tinggi menyebabkan partikel yang meninggalkan elektroda menjadi bermuatan listrik. Partikel yang melewati elektroda memiliki muatan yang berlawanan sehingga dapat melekat di elektroda. Hasil penyaringan menghasilkan penumpukan partikel yang dibersihkan secara periodik. Partikel yang lolos dari elektroda pengumpul memiliki jumlah yang tidak terlalu banyak dan umumnya dilewatkan lagi pada penyaringan akhir dengan ukuran pori yang lebih kecil. Setelah keluar dari penyaringan, udara yang lolos menjadi udara bersih.
Sumber: https://id.wikipedia.org/
Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 28 Februari 2025
Sistem tenaga listrik adalah sebuah sistem yang meliputi beberapa bagian yang saling terhubung dan saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi pemakai energi listrik. Ruang lingkup sistem tenaga listrik secara garis besarnya meliputi pembangkit listrik, saluran transmisi tenaga listrik, gardu induk hingga ke jaringan distribusi tenaga listrik.
Bagian-bagian
Gardu induk merupakan salah satu komponen dari sistem tenaga listrik yang posisinya berada di antara dua komponen sistem tenaga listrik yang lainnya. Peralatan listrik yang terpasang pada gardu induk meliputi peralatan pemutus dan penghubung arus listrik. Pada bagian awal dan akhir dari gardu induk terdapat transformator penurun tegangan yang terhubung ke sistem tenaga listrik yang lainnya. Gardu induk utamanya berfungsi sebagai pemutus dan penghubung aliran daya listrik dan pengatur tingkat tegangan listrik pada sistem yang terhubung. Fungsi lainnya sebagai pengatur aliran daya listrik pasa sistem transmisi tenaga listrik dan sebagai tempat pemasangan peralatan pengaman bagi sistem tenaga listrik. Berdasarkan tingkat tegangan operasinya, gardu induk dibedakan menjadi gardu induk tegangan tinggi dan gardu induk tegangan tinggi dan gardu induk tegangan rendah.
Transformator merupakan peralatan listrik yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik pada sistem tenaga listrik. Posisinya berada pada dua jenis sistem tenaga listrik dengan tingkat tegangan listrik yang berbeda. Transformator umumnya terpasang pada kedua ujung saluran transmisi tenaga listrik. Pada bagian pembangkit listrik yang terhubung ke saluran transmisi dipasang transformator penaik tegangan, sedangkan bagian yang terhubung ke gardu induk dipasangi trasnformator penurun tegangan. Jenis transformator yang dipasang di antara kedua bagian ini adalah transformator daya yang memiliki kemampuan mempertahankan nilai daya listrik tetap stabil meskipun tegangan listriknya dinaikkan dan diturunkan.
Analisis
Seiring dengan makin kompleksnya perkembangan sistem tenaga listrik, analisis sistem tenaga listrik mulai diperlukan. Pada sistem kelistrikan modern, transmisi tenaga listrik dan distribusi tenaga listrik ke konsumen listrik dilakukan dengan nilai daya listrik yang sangat besar. Meningkatnya nilai daya listrik ini, membuat arus gangguan dan arus hubung singkat yang terjadi di dalam sistem ini diperhitungkan dalam pengoperasian sistem tenaga listrik. Cara menghitungnya menggunakan analisis sistem tenaga listrik.
Analisis aliran beban
Analisis aliran beban bertujuan untuk menghitung nilai aliran beban dan vektor tegangan pada suatu bus dan cabang-cabangnya. Perhitungan nilai dilakukan dengan bus dan cabang-cabangnya dalam kondisi normal dan terhubung dengan beban listrik pada nilai tertentu. Hasil analisis aliran beban kemudian dimanfaatkan dalam telaah atas berbagai persoalan yang berkaitan dengan jaringan listrik. Persoalan ini meliputi operasi jaringan, perluasan atau pengembangan jaringan, dan perencanaan jaringan listrik. Dalam persoalan operasi jaringan, dibahas tentang pengaturan tegangan listrik, perbaikan faktor daya listrik, kapasitas kawat penghantar, dan rugi-rugi daya yang terjadi pada jaringan listrik. Dalam persoalan perluasan atau pengembangan jaringan, dibahas tentang penentuan lokasi untuk penambahan unit baru terhadap bus beban, unit pembangkit, atau gardu induk. Sementara dalam persoalan perencanaan jaringan listrik dibahas mengenai kondisi jaringan listrik di masa depan setelah terjadinya peningkatan beban listrik seiring dengan peningkatan kebutuhan energi listrik.
Sumber: https://id.wikipedia.org/