Pendidikan

Perjalanan Sejarah dan Pembangunan Universitas Sriwijaya: Dari Awal Pendirian hingga Pengakuan Akreditasi Unggul

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 19 Februari 2025


Universitas Sriwijaya (UNSRI) adalah universitas negeri yang berlokasi di Sumatera Selatan, Indonesia. Universitas Sriwijaya memiliki 10 fakultas dan dua kampus di Bukit Besar, Kota Palembang dan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. Pada tahun 2021, Unsri mendapatkan akreditasi dan predikat dari Badan Perjanjian Perguruan Tinggi Nasional (BAN-PT). UNSRI juga merupakan universitas terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan luas wilayah 712 hektar.

Ide pendirian universitas di Sumatera Selatan sudah ada sejak awal tahun 1950-an, pada masa kejayaannya. Pada perayaan Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Rapat yang diprakarsai oleh banyak tokoh masyarakat ini menyepakati terbentuknya “Panitia Pakulit Sumatera Selatan”. Pada akhir Agustus 1952, setelah berbeda pendapat, diputuskan bahwa Departemen Perekonomian akan didirikan terlebih dahulu. Untuk itulah maka dibentuklah “Dewan Fakultas Ekonomi Sumatera Selatan” yang dikelola oleh yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama “Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti”. Pelantikannya dilakukan pada tanggal 31 Oktober lalu dalam acara yang dihadiri oleh Bapak. membaca Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PPK) Hadi Drg. M. Isa (Gubernur Sumsel), Letjen. TNI (Purn) Bambang Utoyo (Ketua TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumsel).

Upaya untuk memiliki universitas di Sumsel dilanjutkan dengan dibentuknya organisasi sekolah hukum dalam Yayasan Perguruan Tinggi Pendidikan Sjakjakirti. komite Pada tanggal 1 November 1957, dalam rangka memperingati empat tahun berdirinya Jurusan Ekonomi, dibukalah sebuah universitas dengan nama “Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat”.

Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan kembali kampus yang ada saat ini. Kolonel Harun Sohar (Panglima, Paperda TT II/Sriwijaya Jerman) dan H.A. Bastari (Gubernur) Kendala-kendala yang masih ada dalam pendirian Universitas Palembang dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta untuk menemui Menteri Pembangunan Sosial (Tuan Mohammad Yamin) pada bulan Desember 1959 berhasil menegaskan niat pemerintah untuk mengubah Perguruan Tinggi Sjakhjakirti menjadi universitas negeri. UU Pemerintah No. Universitas Sriwijaya akhirnya didirikan berdasarkan Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 42 (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 135) tanggal 29 Oktober 1960 dan surat pendirian Presiden Soekarno pada tanggal 3 November 1960 di hadapan Menteri Pembangunan Daerah ( Pak Priyono) . Upacara pembukaan diadakan pada upacara penandatanganan. dan beberapa negara sebagai duta besar. Diangkat sebagai rektor pertama universitas tersebut, Dr. sedang ISA ditunjuk oleh Presiden. 696/M tanggal 29 Oktober 1960.

Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, Unsri membeli tanah seluas 712 hektar di Indralaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (sekarang Ogan Ilir) untuk mendirikan universitas di luar Bukit Besar yang sekarang. Pembangunan universitas baru ini dimulai pada tahun 1983 dengan dukungan dana dari Asian Development Bank (ADB), dan pengerjaan fisiknya dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. studi di Universitas Indraya yang baru pada konferensi pertama Universitas Indraya Gubernur Sumatera Selatan H. Ramli Hasan Basri pada tanggal 1 September 1993. Perintah Eksekutif bulan Januari 1995 memanfaatkan sepenuhnya Universitas Indraraya dan diputuskan untuk mulai beroperasi mulai tanggal 1 Februari 1995. Sebagian besar kegiatan akademik berlangsung pada tanggal 1 Februari 1995. kampus Indralaya. Upacara pembukaan kampus Unsri Indraraya dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 6 Maret 1997.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Perjalanan Sejarah dan Pembangunan Universitas Sriwijaya: Dari Awal Pendirian hingga Pengakuan Akreditasi Unggul

Perencanaan Wilayah dan Perdesaan

Desa

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025


Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah (aglomerasi) atau biasa disebut dengan kota atau kabupaten permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat, Papua Barat, Papua), dusun (Jawa Tengah dan Jawa Timur) atau padukuhan (Yogyakarta) atau Banjar (Bali) atau jorong (Sumatra Barat), Lembang (Toraja), atau Pekon/Tiuh/Peratin (Lampung). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan TimurKlèbun di Madura, Pambakal di Kalimantan Selatan, dan Kuwu di Cirebon, Hukum Tua di Sulawesi Utara.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatra Barat disebut dengan istilah nagari, di Aceh dengan istilah gampong, di Papua dan Kutai BaratKalimantan Timur disebut dengan istilah kampung, di Kabupaten Tana Toraja & Kabupaten Toraja UtaraSulawesi Selatan disebut dengan istilah Lembang. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal-usul dan adat istiadat setempat. Berdasarkan pertaturan Undang-Undang No. 6 tahun 2014, Desa ialah kepaduan masyarakat hukum yang mempunyai batas kawasan yang berhak untuk mengelola dan menjalankan kegiatan pemerintahan, kebutuhan masyarakat domestik menurut gagasan masyarakat, kebebasan asal-usul, dan kebebasan tradisional yang disegani dalam struktur pemerintahan Indonesia.

Pengertian desa menurut para ahli

Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.

Bambang Utoyo

Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan

R. Bintarto

Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain

Sutarjo Kartohadikusumo

Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat

William Ogburn dan MF Nimkoff

Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.

S.D. Misra

Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.

Paul H Landis

Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut:

  1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
  2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
  3. Mata pencaharian bersifat agraris dan dipengaruhi oleh faktor-faktor alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam.

UU no. 22 tahun 1999

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten

UU no. 5 tahun 1979

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

UU no. 6 tahun 2014

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Unsur-unsur

Desa punya tiga unsur yakni: 

  • Daerah, yang dimaksud daerah dalam arti yaitu tanah-tanah yang produktif dan tanah yang tidak. Juga penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas, dan batas yang merupakan lingkungan geografi setempat.
  • Penduduk, yaitu meliputi jumlah rasio jenis kelamin, komposisi penduduk, pertambahan, kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduknya.
  • Tata kehidupan desa yang berkaitan erat dengan norma, adat istiadat dan aspek budaya lainnya yang berlaku.

Kewenangan

Kewenangan desa merupakan kekuasaan dan tanggungjawab desa sebagai identitas hukum dalam mengatur dan mengurus desa. Kewenangan desa merupakan dasar bangun jika desa dianalogikan sebagai suatu bangunan. Maka dari itu kewenangan desa merupakan pondasi atau dasar yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Desa

Pendidikan

Mengukir Sejarah Baru: Politala Kalsel Resmikan Gedung Nadiem Anwar Makarim

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 19 Februari 2025


KOMPAS.com - Wikan Sakarinto, sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, secara resmi meresmikan dua gedung baru di Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Gedung pertama diberi nama Nadiem Anwar Makarim, khusus digunakan untuk kuliah teknik informatika. Sementara gedung kedua, bernama Syekh Muhammad Arsyad al Banjari, difungsikan sebagai gedung kuliah terpadu. Inisiatif pembangunan ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Laut, Kalsel, melalui pengembangan infrastruktur.

Wikan menyampaikan ucapan selamat atas ketersediaan gedung baru tersebut, sambil mengungkapkan harapannya agar Politala dapat menggandakan jumlah mahasiswa. Tujuannya adalah melahirkan lebih banyak individu berpotensi yang berasal dari Politala. Harapan lainnya adalah agar gedung baru ini dapat menghasilkan SDM unggul dan kompeten, serta memberikan dampak nyata pada peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi, terutama di Kabupaten Tanah Laut. Wikan juga menyoroti kebutuhan infrastruktur Politala yang sejalan dengan potensi pariwisata dan pertanian di Kabupaten Tanah Laut. Selain itu, Politala berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan seluruh perguruan tinggi di Kalsel, dengan tujuan menciptakan SDM yang kompeten, menggabungkan kemampuan nonteknis (soft skills), karakter, dan kemampuan teknis (hard skills).

Direktur Jenderal juga menyampaikan apresiasinya kepada Politala karena telah berkomitmen dalam mendukung pengembangan ekosistem pendidikan vokasi, terutama melalui program upgrade D3 menjadi sarjana terapan. Wikan mendorong seluruh komunitas akademis di Politala untuk turut serta dalam program Kampus Merdeka. Ia menekankan pentingnya mendaftar program ini, yang memiliki anggaran ratusan miliar, untuk pengiriman mahasiswa ke luar negeri, magang mahasiswa, dan melibatkan peran industri dalam mengajar di Politala. Wikan juga menjelaskan tentang program Kampus Merdeka Vokasi, termasuk matching fund dan riset terapan. Menurutnya, riset di perguruan tinggi yang melibatkan industri dapat menghasilkan produk yang dapat diterapkan dalam masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Politala, Mufrida Zein, mengungkapkan bahwa gedung baru ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Selain itu, ditambahkan prodi baru, seperti D4 perpajakan dan D4 alat berat, yang akan berkolaborasi dengan jurusan mesin otomotif yang sudah ada. Mufrida menyampaikan apresiasi atas pembangunan gedung yang difasilitasi oleh Kemdikbud Ristek, dan merinci rencana kedepannya untuk menyediakan prodi-prodi tambahan yang mendukung perkembangan Politala, terutama di Kabupaten Tanah Laut.

Sumber: kompas.com

 

Selengkapnya
Mengukir Sejarah Baru: Politala Kalsel Resmikan Gedung Nadiem Anwar Makarim

Perkapalan dan pelayaran

Kapal Layar

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 19 Februari 2025


Kapal layar adalah kapal yang digerakkan dengan menggunakan layar yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya. Konstruksi Kapal ini umumnya terbuat dari kayu dan cukup lama digunakan sebagai tulang pungung pelayaran baik bersifat sipil maupun militer sampai penemuan mesin uap dan kapal besi/baja pada abad ke 19 seiring dengan ramainya Revolusi Industri yang dipelopori oleh Inggris melalui penemuan mesin uap oleh James Watt.

Pinisi

Pada awalnya, kapal layar digerakkan oleh tenaga manusia sebagai pendayung dan layar. Model dari kapal jenis ini dapat dilihat pada kapal viking, kapal Mesir Kuno, kapal Romawi Kuno, Kapal India Kuno sampai masa Kapal Borobudur yang sudah menggunakan kapal layar. Seiring dengan perkembangan, maka digunakan kapa layar bercadik seperti yang dijumpai di Indonesia, Kapal dengan menggunakan layar segitiga seperti yang dijumpai di Timur tengah dan Kapal layar segi empat yang digunakan oleh Bangsa bangsa Eropa menjelang memasuki abad penjelajahan, Serta kapal layar lipat dengan model yang dijumpai di Jepang ataupun China.

Pada masa kini umumnya kapal layar dilengkapi dengan mesin tempel untuk menghadapi kemungkinan tidak bertiupnya angin pada daerah daerah tertentu agar tetap melanjutkan perjalanannya.

Jenis Jenis Kapal Layar

  1. Berdasarkan Tenaga Penggerak
  • Kapal layar dengan pendayung
  • Kapal layar tanpa pendayung
  1. Dari Bentuk Layar
  • Kapal layar segitiga
  • Kapal layar segi empat
  • Kapal layar lipat
  1. Dari Jenis Kapal
  • Kapal layar bercadik
  • Kapal Jung
  • Kapal jong jawa
  • Kapal Kliper
  • Kapal Galai
  • Kapal Galiung
  • Kapal Dromon
  • Kapal Cog
  • Kapal Caravel
  • Kapal Kerakah
  • Longship
  • Kapal Galias
  • Kapal pinisi
  • Kapal lancaran
  • Kapal benawa
  • Kapal malangbang

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Kapal Layar

Pendidikan

Institut Teknologi Sumatera: Perkembangan Program Studi dan Kontribusinya dalam Pendidikan Teknologi di Indonesia

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 19 Februari 2025


Institut Teknologi Sumatera yang disingkat ITERA adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di wilayah Lampung Pulau Sumatera. Wilayahnya berada di antara wilayah Lampung Selatan dan kota Bandar Lampung. ITERA ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Prof. dokter H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A. Disetujui 6 Oktober 2014, diterbitkan 9 Oktober 2014. Walaupun peresmiannya dilaksanakan pada 2014, tetapi ITERA sudah memulai kegiatan akademik dengan menerima mahasiswa baru sejak 2012-2013. Selain ITB dan ITS, dengan dibukanya ITERA dan ITK, maka pemerintah Indonesia memiliki empat institut teknologi.

Sejarah pendirian masing-masing program studi di kampus ITERA

Fisika (2012)

Ilmu fisika merupakan salah satu pilar utama ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan pemahaman mengenai fenomena alam serta kemungkinan aplikasinya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia. Di dalam Prodi ini mahasiswa akan mempelajari berbagai hal ditinjau dari aspek fisisnya.

Teknik Geomatika (2012)

Dalam Program Sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika, mahasiswa dididik melalui kegiatan perkuliahan, praktikum (di laboratorium dan lapangan), kemah kerja dan penelitian tugas akhir. Mata kuliah wajib dalam kurikulum mencakup mata kuliah ilmu dasar (geodesi, survey dan pemetaan) serta teknologi informasi spasial (satelit penginderaan jauh dan sistem informasi geografi) dan mata kuliah pilihan yang merupakan pendalaman dan aplikasi dari ilmu geodesi yaitu antara lain: sistem informasi geospasial, kadaster, survei rekayasa pantai, survei satelit untuk penentuan posisi, dan survei deformasi and geodinamika.

Teknik Geofisika (2012)

Teknik Geofisika mempelajari aspek-aspek fisik dan dinamis bumi, yang mencakup kegiatan pengukuran dengan menggunakan peralatan geofisika (gravitasi, seismik, geomagnetik, geoelektrik, elastisitas, radiometrik dating, serta melakukan kuantifikasi proses alam dalam bentuk nyata), melakukan pemrosesan data mengenai gejala-gejala alam, serta melakukan interpretasi data yang secara keseluruhan dapat dimanfaatkan oleh komunitas ilmu kebumian.

Perencanaan Wilayah dan Kota (2012)

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota adalah prodi yang mempelajari tentang perencanaan, baik pada aspek keruangan (spasial) atau yang dikenal dengan perencanaan tata ruang dan pembangunan atau perencanaan pembangunan. Pemahaman tentang aspek keteknikan, ekonomi, sosial, kemasyarakatan menjadi bahan kajian untuk menghasilkan lulusan yang dapat membuat perencanaan pada skala lokal (site plan atau detailed plan), perencanaan kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Bidang studi meliputi, namun tidak terbatas pada, pariwisata, transportasi, industri, pedesaan, partisipasi masyarakat, kebencanaan dan perubahan iklim.

Teknik Sipil (2013)

Program Penelitian Teknik Sipil . Pada tahun 2013, jumlah mahasiswa pertama sebanyak 6 orang. Saat ini Prodi Teknik Sipil ITERA membuka sebanyak 70 mahasiswa pascasarjana (S1). Saat ini fasilitas pendukung pengajaran berupa fasilitas pengajaran langsung dan perguruan tinggi yang sebagian besar disediakan langsung dari ITB.

Teknik Informasi (2013)

Mata kuliah Teknik Informasi mencakup ilmu komputer. Sains, ilmu komputer, sistem informasi. Ilmu komputer mencakup penelitian teoretis dan algoritmik tentang perkembangan robotika, visi komputer, sistem kognitif, biologi, dan bidang minat lainnya. Teknik komputer adalah studi tentang pengembangan dan pemeliharaan sistem komputer yang berfungsi dengan andal dan efisien, ekonomis untuk dikembangkan dan dipelihara, serta memenuhi semua persyaratan yang diperlukan.

Arsitektur (2016)

Arsitektur adalah disiplin ilmu baru yang disetujui negara. Melalui Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 114/KPT/I/2015, tanggal 18 November 2015. Dalam arsitektur, arsitek belajar merancang objek pengembangan secara utuh dan lengkap, dimulai dari lingkungan terkecil. Kuliah di Jurusan Arsitektur bukanlah belajar menulis, namun membutuhkan pemikiran kreatif, pemikiran lingkungan dan pengetahuan umum tentang banyak hal.

Farmasi (2018)

Program gelar Farmasi merupakan program penelitian baru. Dimulai pada tahun ajaran 2018/2019. Program penelitian ini mengeksplorasi pengetahuan tentang identifikasi, sintesis, pengembangan, distribusi, pengobatan dan pemantauan penggunaan obat sintetis dan alami. Program Studi Farmasi (PSFA) ITERA resmi berdiri pada tanggal 19 September 2017 dengan fokus menyelenggarakan pendidikan kefarmasian dalam bidang kedokteran komunitas dan produk alam.

Teknik Perkeretaapian (2020)

Teknik Perkeretaapian di ITERA O study The Studi Program (PS) KA) disetujui pada tanggal 5 Agustus 2020 dengan fokus pada pemberian pelatihan teknik perkeretaapian di bidang manajemen, sistem kendali, infrastruktur dan mekanik. Kurikulum program gelar PS KA ITERA mengikuti mata kuliah 144 SKS selama 8 semester. Lulusan ITERA PS KA diharapkan terlebih dahulu melanjutkan studi Magister/PhD di bidang teknik perkeretaapian dan menjadi pemain kunci dalam industri pengembangan perkeretaapian Indonesia, insinyur perkeretaapian, peneliti konstruksi dan struktur, serta instruktur teknik perkeretaapian.

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Institut Teknologi Sumatera: Perkembangan Program Studi dan Kontribusinya dalam Pendidikan Teknologi di Indonesia

Perencanaan Wilayah dan Perdesaan

Pembangunan Pedesaan

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025


Pembangunan pedesaan adalah pembangunan berbasis pedesaan dengan mengedepankan kearifan lokalkawasan pedesaan yang mencakup struktur demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya, karakterisktik fisik/geografis, pola kegiatan usaha pertanian, pola keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor kelembagaan desa, dan karakteristik kawasan pemukiman.

 

Anggota kelompok tani masyarakat bekerja di ladang mereka masyarakat dekat kota Masi Manimba, Provinsi Bandundu, DRC.

Fenomena kesenjangan perkembangan antar wilayah di suatu negara, meliputi wilayah-wilayah yang sudah maju dan wilayah-wilayah yang sedang berkembang memicu kesenjangan sosial antar wilayah. Salah satu faktor terjadi kesenjangan antara desa dan kota karena pembangunan ekonomi sebelumnya cenderung bias kota (urban bias). Sebagai dampak pemberlakuan model pembangunan yang bias perkotaan, sektor pertanian yang identik dengan ekonomi perdesaan mengalami kemerosotan. Dibandingkan dengan pertumbuhan sektor industri dan jasa, yang identik dengan ekonomi perkotaansektor pertanian menjadi semakin tertinggal. Untuk mengatasi hal tersebut, setiap negara mencoba melakukan tindakan intervensiuntuk mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah dengan melakukan pembangunan pedesaan.

Faktor-faktor kemiskinan yang terjadi di masyarakat pedesaan cenderung lebih bersifat struktural dibandingkan bersifat kultural. Dalam kasus ini, masyarakat pedesaan diidentikkan dengan perilaku dan sikap yang dianggap kolot dan tradisional dihadapkan dengan sikap dan perilaku orang kota yang maju dan modern. Terjadinya keterbelakangan sosial masyarakat desa dalam pembangunan dinisbatkan karena sulitnya masyarakat desa menerima budaya modernisasi, sulit untuk menerima teknologi baru, malas, dan tidak mempunyai motivasi yang kuat, merasa cukup puas dengan pemenuhan kebutuhan pokok yang paling dasar, dan budaya berbagi kemiskinan bersama.

Pembangunan yang berbasis pedesaan diberlakukan untuk memperkuat fondasi perekonimian negara, mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan perkembangan antar wilayah, sebagai solusi bagi perubahan sosial, desa sebagai basis perubahan. Dalam realisasinya, pembangunan pedesaan memungkinkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi digerakkan ke pedesaan sehingga desa menjadi tempat yang menarik sebagai tempat tinggal dan mencari penghidupan. Infrastruktur desa, seperti irigasi, sarana dan prasarana transportasi, listrik, telepon, sarana pendidikan, kesehatan dan sarana- sarana lain yang dibutuhkan, harus bisa disediakan sehingga memungkinkan desa maju dan berkembang.

Skala prioritas pembangunan pedesaan yang berbasis pada pengembangan pedesaan (rural based development), meliputi:

Selanjutnya, model intervensi terhadap proses pembangunan pedesaan bertumpu pada pandangan yang menganggap bahwa pengkotaan pedesaan (rural urbanization) yang berdasarkan pengembangan perkotaan dan pedesaan sebagai kesatuan ekonomi dan kawasan serta pengembangan kegiatan pertanian secara modern melalui mekanisasi dan industrialisasi pertanian dan penerapan standar pelayanan minimum yang sama antara desa dan kota. Dalam intervensi pembanguan pedesaan digunakan analisis terhadap anatomi desa sehingga tidak kontraproduktif dalam merealisasikan pembangunan pedesaan. Anatomi tersebut mencakup struktur demografi masyarakat, karakteristik sosial- budaya, karakterisktik fisik/geografis, pola kegiatan usaha pertanian, pola keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor kelembagaan desa, dan karakteristik kawasan pemukiman sehingga dalam pembangunan pedesaan berlandaskan pada kearifan lokal.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Pembangunan Pedesaan
« First Previous page 647 of 1.104 Next Last »