Kemaritiman

Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Dorong Industri Kendaraan Listrik Bersama

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Korea Selatan semakin memperkokoh kerja sama di bidang industri, antara lain terkait investasi pengembangan kawasan industri, industri kimia, industri baja, transfer teknologi, industri perkapalan, serta pengembangan kendaraan listrik. Dikatakan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A.Cahyanto, peningkatan kerja sama tersebut tak terkecuali tentang penelitian-penelitian untuk pengembangan industri. 

“Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama, termasuk penelitian-penelitian dalam pengembangan sektor industri,” ujarnya, Jumat (25/2/2022).

Hasil tersebut merupakan poin-poin hasil Pertemuan ke-8 Kelompok Kerja bidang Kerja Sama Industri (Working Group on Industry Cooperation) yang dilaporkan pada Pertemuan Tingkat Menteri ke-I Komite Bersama untuk Kerja Sama Ekonomi (Joint Committee on Economic Cooperation) RI-Korea (JCEC RI-ROK) di Jakarta, Selasa (22/2/2022) lalu. 

Pertemuan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MOTIE) Republik Korea Moon Sung-wook beserta jajarannya, serta turut dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Kemenperin selaku focal point WGIC mengangkat beberapa agenda peningkatan kerja sama di bidang industri antara kedua negara. Adapun Kerja sama yang akan didorong antara lain pengembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia memberikan dukungan dalam pengembangannya melalui Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2021 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 

Kerja sama untuk industri EV meliputi penelitian bersama di bidang pasar kendaraan MicroEV dan komponen pendukungnya serta menyiapkan infrastruktur charging station. 

Selanjutnya di bidang industri logam, telah dilaksanakan kerja sama secara kontinyu sejak investasi Korea POSCO dengan PT. Krakatau Steel dalam joint venture PT Krakatau POSCO tahun 2013. 

“Kemenperin mendukung realisasi investasi dari Korea agar dapat berlangsung tanpa hambatan dan dapat mendorong kapasitas industri logam nasional,” jelas Eko. 

Pada sektor industri kimia, perusahaan Lotte Chemical Indonesia melakukan investasi pengembangan kompleks petrokimia baru untuk produksi dengan kapasitas Ethylene sejumlah 1 juta ton per tahun dan Propylene sejumlah 520 ribu ton per tahun.

Sementara itu, kerja sama penting lainnya terkait dengan transformasi digital. Di bidang ini, Korea Selatan memiliki keunggulan dan pengalaman dalam mengakselerasi penerapannya pada industri manufaktur. 

Selain itu, kedua negara juga menjalin kerja sama dalam hal transfer teknologi melalui proyek Agriculture Machinery Technical Center (AMTC). 

Menindaklanjuti Pertemuan Tingkat Menteri ini, kedua belah pihak menyepakati untuk melakukan pembahasan yang lebih teknis pada working level.

Sumber otomotif.kompas.com

 

Selengkapnya
Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Dorong Industri Kendaraan Listrik Bersama

Kemaritiman

PT PAL Peroleh Lisensi Bersejarah: Memproduksi Kapal Perang Canggih dengan Teknologi Inggris

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAL (Persero) mendapatkan lisensi untuk memproduksi kapal perang fregat dari perusahaan Inggris, Babcock. Fregat merupakan jenis kapal perang berukuran sedang yang dapat bermanuver dengan lincah dan cepat. 

Kerja sama itu ditandai dengan penandatangan perjanjian oleh CEO Babcock David Lockwood dan CEO PT PAL Kaharuddin Djenod dalam acara Defense and Security Equipment International (DSEI) 2021 di London, Inggris pada Kamis (16/9/2021). 

Penandatanganan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Inggris tersebut disaksikan oleh Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Inggris Hob Ben Wallace.

Mengutip keterangan tertulis Babcock, Jumat (17/9/2021), PT PAL akan memproduksi dua fregat Arrowhead 140 (AH140) di pabriknya yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Pembuatan kapal akan dilakukan dengan desain khusus serta spesifikasi yang sesuai kebutuhan Angkatan Laut Indonesia.

David mengatakan, lewat kesepakatan kapal fregat Arrowhead 140 akan dibuat di Indonesia dengan melibatkan tenaga kerja lokal. Sehingga diharapkan berkontribusi langsung pada nilai sosial dan ekonomi industri kapal Indonesia.

“Ini adalah hari yang membanggakan bagi tim Babcock dan PT PAL, karena kami menandatangani lisensi desain dengan PT PAL untuk dua fregat baru bagi Angkatan Laut Indonesia," ungkapnya. 

Sementara itu, Ben Wallace mengatakan, dirinya mengapresiasi kerja sama yang dilakukan kedua negara melalui Babcock dan PT PAL. Menurutnya, hal ini sekaligus menandakan eratnya hubungan Inggris dengan Indonesia.

"Ini menandakan kekuatan hubungan pertahanan Inggris dengan Indonesia. Kedepannya angkatan laut kedua negara akan mengoperasikan fregat terkemuka dunia, dan akan bekerja sama secara erat untuk melindungi kepentingan bersama di seluruh dunia," ujar dia. 

Babcock, perusahaan kedirgantaraan, pertahanan dan keamanan yang berbasis di Inggris, memang telah bekerja sama dengan Pemerintah Inggris untuk mempromosikan fregat Arrowhead 140 ke pasar global. 

Desain dasar fregat Arrowhead 140 pun dapat dikonfigurasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan angkatan laut. Selain untuk Indonesia, perusahaan juga mulai mendesain fregat Arrowhead 140 untuk Angkatan Laut Inggris di Skotlandia. 

Maka angkatan laut Inggris dan Indonesia akan memiliki kapal yang sama dan telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sehingga kapal perang tersebut diharapkan dapat memudahkan latihan dan komunikasi.

Sumber: money.kompas.com

Selengkapnya
PT PAL Peroleh Lisensi Bersejarah: Memproduksi Kapal Perang Canggih dengan Teknologi Inggris

Kemaritiman

Perkembangan dalam Industri Kereta Api

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025


PT Industri Kereta Api (Persero), disingkat INKA, adalah produsen kereta api milik negara Indonesia.

Profil

INKA didirikan pada tahun 1981 untuk menjadi produsen lokomotif kereta api nasional dan rolling stock untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) di jalur-jalur pendapatannya di pulau Jawa dan Sumatra. Pabrik Lokomotif Madiun yang pertama dikonversi dari bekas fasilitas perbaikan lokomotif uap PJKA. Di bawah kepemimpinan Suharto, INKA diprakarsai sebagai bagian dari industri strategis nasional, sebagai basis industri produksi kereta api nasional. Oleh karena itu, INKA fokus untuk mendominasi pasar domestik dan memenangkan persaingan di kawasan ASEAN dan negara-negara berkembang.

INKA telah memproduksi atau mereparasi setiap rangkaian gerbong penumpang KAI, kecuali beberapa unit, sejak tahun 1985. Produksi beberapa unit dimulai pada tahun 1987, ketika INKA merakit EMU Rheostatik dari Jepang. Sejak saat itu, INKA menggunakan bodi mobil baja tahan karat yang ringan dan kontrol traksi AC modern dengan inverter VVVF (sebelumnya GTO, sekarang IGBT) untuk produksi EMU. INKA mulai memproduksi beberapa unit diesel pada tahun 2007 dengan pesanan dari Kementerian Perhubungan untuk kereta api regional dan komuter. INKA telah memasok berbagai gerbong barang ke KAI, terutama gerbong pengangkut batu bara yang mendukung industri pertambangan batu bara di Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Selatan.

Pada tahun 2019 PT INKA (Persero) bekerja sama dengan PT Len Industri (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan kolaborasi pengembangan bisnis dengan membentuk konsorsium Indonesian Railways Development Incorporated for Africa (IRDIA) yang menyasar negara-negara Afrika.

Selain itu, INKA Ltd bersama dengan KAI menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur rolling stock asal Swiss, Stadler Rail membentuk perusahaan patungan untuk membangun pabrik rolling stock yang memiliki fasilitas khusus untuk uji tabrak dan uji tilt/roll over sesuai dengan standar International Union of Railways (UIC) di Banyuwangi, Jawa Timur. Kerja sama ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sistem transportasi Indonesia.

Produk PT Industri Kereta Api (Persero), disingkat INKA, adalah produsen kereta api milik negara Indonesia..

Profil

INKA didirikan pada tahun 1981 untuk menjadi produsen lokomotif kereta api nasional dan rolling stock untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) di jalur-jalur pendapatannya di pulau Jawa dan Sumatra. Pabrik Lokomotif Madiun yang pertama dikonversi dari bekas fasilitas perbaikan lokomotif uap PJKA. Di bawah kepemimpinan Suharto, INKA diprakarsai sebagai bagian dari industri strategis nasional, sebagai basis industri produksi kereta api nasional. Oleh karena itu, INKA fokus untuk mendominasi pasar domestik dan memenangkan persaingan di kawasan ASEAN dan negara-negara berkembang.

INKA telah memproduksi atau mereparasi setiap rangkaian gerbong penumpang KAI, kecuali beberapa unit, sejak tahun 1985. Produksi beberapa unit dimulai pada tahun 1987, ketika INKA merakit EMU Rheostatik dari Jepang. Sejak saat itu, INKA menggunakan bodi mobil baja tahan karat yang ringan dan kontrol traksi AC modern dengan inverter VVVF (sebelumnya GTO, sekarang IGBT) untuk produksi EMU. INKA mulai memproduksi beberapa unit diesel pada tahun 2007 dengan pesanan dari Kementerian Perhubungan untuk kereta api regional dan komuter. INKA telah memasok berbagai gerbong barang ke KAI, terutama gerbong pengangkut batu bara yang mendukung industri pertambangan batu bara di Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Selatan.

Pada tahun 2019 PT INKA (Persero) bekerja sama dengan PT Len Industri (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan kolaborasi pengembangan bisnis dengan membentuk konsorsium Indonesian Railways Development Incorporated for Africa (IRDIA) yang menyasar negara-negara Afrika.

Selain itu, INKA Ltd bersama dengan KAI menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur rolling stock asal Swiss, Stadler Rail membentuk perusahaan patungan untuk membangun pabrik rolling stock yang memiliki fasilitas khusus untuk uji tabrak dan uji tilt/roll over sesuai dengan standar International Union of Railways (UIC) di Banyuwangi, Jawa Timur. Kerja sama ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sistem transportasi di Indonesia.

Produk

Sarana transportasi kereta api

INKA telah memproduksi lokomotif, trainset, gerbong kereta api dan beberapa unit, beberapa di antaranya dibuat melalui kerja sama dengan perusahaan lain. Beberapa produk telah diekspor ke mancanegara. Beberapa proyek kereta api INKA:

  • 1982 - Gerbong kereta tertutup untuk PJKA

  • 1985 - Gerbong penumpang Ekonomi dan Eksekutif PJKA angkatan 1985

  • 1987 - EMU Rheostatik ED101, angkatan 1987 (bekerja sama dengan konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Nippon Sharyo)

  • 1991 - Gerbong barang untuk KTMB

  • 1994 - EMU seri VVVF-GTO EA201, bekerja sama dengan BN-Holec

  • 1995 - Rangkaian kereta kelas Argo Bromo dan Argo Gede

  • 1996 - Lokomotif CC203, bekerja sama dengan GE

  • 1997 - Rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek

  • 1998 - Gerbong Ballast Hopper untuk SRT

  • 2001 - EMU seri EA201 untuk KRL Jabotabek

  • 2002 - Gerbong pembangkit listrik dan gerbong flat bogie reefer untuk KTMB

  • 2004 - Gerbong kontainer & kusen tengah badai salju (ke Australia)

  • 2006 - Gerbong penumpang Bangladesh Railway BG

  • 2007 - Railbus Kertalaya untuk pemerintah provinsi Sumatera Selatan.

  • 2008 - Seri MH102(Kereta Rel Diesel Indonesia) (untuk Aceh dan Jawa)

  • 2010 - rangkaian kereta Ekonomi AC untuk Kemenhub, lokomotif GE C20EMP (bekerja sama dengan GE Transportation)

  • 2011 - Railbus Batara Kresna dan EMU seri EA202  

  • 2016 - Gerbong kereta eksekutif dan ekonomi KAI serta gerbong kereta BG dan MG Bangladesh Railway

  • 2018 - LRV rel ketiga untuk LRT Palembang Model yang disempurnakan diproduksi pada tahun 2019 untuk LRT Jabodebek. EMU seri EA203 untuk jalur kereta bandara Soekarno-Hatta

  • 2019 - DMU kelas PNR 8000  

  • 2020 - DMU kelas PNR 8100 dan INKA CC300 DHL (ditambah 15 gerbong kelas PNR 8300 ) ke Filipina

  • 2023 - 133 gerbong datar untuk KiwiRail di Selandia 

Industri otomotif

Pada tahun 2008, INKA mengajukan GEA (singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif) sebagai mobil nasional. Sebuah prototipe dibuat pada tahun 2008. Pada tahun 2009, GEA mulai menggunakan mesin yang dikembangkan oleh BPPT, Rusnas, setelah sebelumnya menggunakan mesin dari Cina. Karburator adalah satu-satunya komponen yang diimpor pada prototipe tahun 2009.

PT Inka juga memasok bus berbahan bakar gas alam terkompresi (CNG) untuk TransJakarta, yang dikenal dengan nama merek Inobus (disingkat Inobus). Saat ini, ada tiga varian produk yang dikenal:

Inobus ATC 320 (Articulated Car) (diproduksi tahun 2011-2012) dengan mesin CNG Cummins Westport ISL-G 320 HP, dikawinkan dengan transmisi otomatis Voith DIWA 864.3E. Total ada 39 unit yang dioperasikan, dengan 21 unit dioperasikan oleh Perum DAMRI dari tahun 2011 hingga 2018 dan 18 unit dioperasikan oleh PT. Bianglala Metropolitan dari tahun 2013 hingga 2016. Perbedaan utama antara keduanya adalah unit yang dioperasikan oleh DAMRI menggunakan AC Songz sedangkan unit yang dioperasikan oleh Bianglala menggunakan AC Denso.

Inobus SGL 290 (Single) dengan mesin CNG Doosan GL11K 290 HP (EPA 2010), mesin yang sama dengan yang digunakan pada bus Zhongtong saat ini, dikawinkan dengan transmisi otomatis Allison T350R. Sebanyak 36 unit, seharusnya sudah dioperasikan oleh Perum PPD.

Armada masa depan: Inobus ATC 340 (Articulated Car) dengan mesin CNG Doosan GL11K 340 HP Euro IV, mesin yang sama dengan yang digunakan pada bus Zhongtong saat ini, dikawinkan dengan transmisi otomatis Voith DIWA 864.5.
Pada tahun 2011, INKA memproduksi Kancil, kendaraan 404 cc yang direncanakan untuk menggantikan bajaj. Namun, kendaraan ini tidak dapat berkembang di pasarnya, karena peraturan yang ada pada saat itu.

Pada tahun 2022, INKA mengumumkan bahwa keduanya akan melanjutkan produksi bus listrik Merah Putih setelah dikabarkan telah menandatangani Perjanjian Kerjasama. Kabar tersebut diumumkan oleh Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati yang menjelaskan bahwa kedua entitas tersebut akan memproduksi lima bus listrik. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kelima bus listrik tersebut telah mencapai tahap finishing. Dengan begitu, bus listrik Merah Putih siap diluncurkan dalam waktu dekat. Setelah itu, bus listrik ini akan digunakan untuk Trans Semanggi Suroboyo, dan Trans Metro Pasundan.

Disadur dari: en.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Perkembangan dalam Industri Kereta Api

Kemaritiman

Industri Alat Berat Nasional Menggeliat: Produksi Diperkirakan Capai 5.000 Unit Tahun Ini

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri alat berat di Indonesia kembali menggeliat memasuki tahun 2021. Hal ini ditunjukkan oleh melonjaknya produksi alat berat nasional.

Berdasarkan data Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), produksi alat berat dalam negeri per kuartal I-2021 tercatat sebesar 1.417 unit atau tumbuh sekitar 45% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Produksi alat berat di kuartal I-2021 juga mendekati 50% dari total produksi sepanjang tahun 2020 sebanyak 3.427 unit.

Hydraulic Excavator masih menjadi jenis alat berat yang terbanyak diproduksi di kuartal I-2021 yakni mencapai 1.331 unit. Ketua Umum Hinabi Jamalludin mengatakan, kenaikan harga sejumlah komoditas, khususnya batubara, menjadi katalis utama yang membuat permintaan alat berat melesat di tiga bulan pertama tahun ini. Sebab, para produsen batubara nasional mulai gencar lagi memproduksi batubara sehingga membutuhkan tambahan alat berat.

Sekadar catatan, harga batubara acuan (HBA) mencapai level US$ 89,74 per ton pada bulan Mei 2021 atau lebih tinggi dibandingkan HBA di bulan sebelumnya senilai US$ 86,68 per ton. “Produksi masih didominasi hydraulic excavator. Ada pula dump truck yang banyak diproduksi untuk sektor tambang,” ujar dia, Jumat (7/5).

Jamalludin masih memperkirakan bahwa produksi alat berat nasional hingga akhir tahun nanti mencapai kisaran 5.000 unit. Di samping sektor pertambangan, produksi alat berat juga akan ditopang oleh proyek-proyek infrastruktur yang mulai kembali ramai pada tahun ini.

Secara umum, lanjut dia, sektor pertambangan dan infrastruktur berkontribusi paling besar terhadap produksi alat berat di tiap tahun, yakni masing-masing memiliki porsi produksi sebanyak 30%. Adapun sisa produksi alat berat berasal dari sektor kehutanan (forestry) dan perkebunan yang masing-masing berkontribusi 20% dari total produksi yang ada.

Pihak Hinabi berharap pemerintah turut andil dalam memperketat kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk alat berat. Ini mengingat tingginya permintaan membuat peluang maraknya penggunaan impor alat berat mencuat, sehingga produk-produk alat berat di dalam negeri mesti ditingkatkan kualitasnya supaya bisa bersaing.

“Insentif yang kami harapkan adalah penggunaan alat berat yang sudah diproduksi di Indonesia dengan pengetatan TKDN,” tandas Jamalludin. Sementara itu, PT United Tractors Tbk (UNTR) turut mencetak kenaikan kinerja sektor bisnis alat berat pada kuartal I-2021. Tercatat, penjualan alat berat Komatsu di kuartal I-2021 mencapai 688 unit atau tumbuh 11,50% (yoy) dibandingkan penjualan alat berat di kuartal I-2020 sebesar 617 unit.

Mayoritas penjualan alat berat UNTR di kuartal I-2021 berasal dari sektor tambang sebesar 42%, konstruksi 31%, kehutanan 17%, dan perkebunan 10%. Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis mengaku, penjualan alat berat UNTR cukup terbantu oleh perbaikan kinerja di sektor pertambangan serta konstruksi seiring berlangsungnya sejumlah proyek infrastruktur.

Sebelumnya, UNTR menargetkan penjualan alat berat di 2021 sebanyak 1.700 unit. Namun, seiring melesatnya penjualan di kuartal I-2021, UNTR memutuskan untuk mengerek target penjualan alat beratnya di sisa tahun ini. “Melihat prospek di kegiatan tambang dan konstruksi, kami sesuaikan target di tahun ini menjadi sekitar 2.500 unit,” ungkap Sara, hari ini (7/5).

Lantaran UNTR bertindak sebagai distributor, lantas kenaikan target penjualan tersebut tidak membuat perusahaan ini mesti merogoh kocek investasi untuk urusan produksi alat berat.

Sumber: industri.kontan.co.id

 

Selengkapnya
Industri Alat Berat Nasional Menggeliat: Produksi Diperkirakan Capai 5.000 Unit Tahun Ini

Kemaritiman

Industri Alat Berat Berambisi Cetak Rekor Produksi Baru Tahun Ini

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025


Himpunan Industri Alat Berat Indonesia alias Hinabi menargetkan produksi alat berat tahun ini dapat mencetakkan rekor baru sejak 1998. Jumlah produksi industri alat berat nasional selama 24 tahun terakhir terjadi pada 2018, yakni sebanyak 7.981 unit.  

Sepanjang 2021, produksi alat berat di dalam negeri mencapai 6.740 unit. Realisasi itu lebih tinggi 12,33 % dari target tahun lalu, sebanyak 6.000 unit atau mendekati capaian 2019 sebanyak 6.060 unit. 

 "Pada 2022 rencananya kenaikan (produksi) 30 % - 40 % dari (realisasi) 2021, mirip 2018," kata Ketua Umum Hinabi Jamalludin kepada Katadata, Senin (10/1).  

Dengan kata lain, target produksi alat berat hingga akhir 2022 maksimal mencapai 9.436 unit atau lebih tinggi 18,23 % dari rekor industri alat berat saat ini. Jamalludin menilai, harga batu bara acuan atau HBA akan terus tumbuh pada 2022 dan membuat permintaan alat berat dari sektor pertambangan terus menggeliat. 

Adapun, capaian produksi 2021 tercatat melonjak 96,67 % dari capaian produksi 2020 sebanyak 2020. Adapun, pandemi Covid-19 telah memukul produksi industri alat berat dan mengikis total produksi hingga 43,44 % secara tahunan pada 2020. 

Peningkatan produksi pada 2021 itu dinilai datang dari pertumbuhan HBA sejak awal 2021. HBA pada 2021 bahkan pernah menembus level US$ 200 per ton ke level US$ 215,01 per ton pada November 2021.  

HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya. Di mana kualitas disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, total moisture 8 %, total sulphur 0,8 %, dan ash 15 %.

Kementerian ESDM atau Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Januari 2022 US$ 158,5 per ton atau setara Rp 2,26 juta (kurs Rp 14.300). Angka ini turun US$ 1,29 per ton dibandingkan Desember 2021 US$ 159,79 per ton atau Rp 2,8 juta. 
Sementara itu, Jamalludin menilai kenaikan harga minyak goreng belum merangsang permintaan alat berat di industri perkebunan sawit. Sebagai informasi, industri alat berat domestik memiliki dua pasar utama, yakni pasar pertambangan dan pasar perkebunan.  

Berdasarkan data Hinabi, mayoritas alat berat yang diproduksi hingga kuartal III-2021 adalah hydraulic excavator sebanyak 4.232 unit atau 92,32 % dari total produksi alat berat nasional. Capaian itu diikuti produksi bulldozer sebanyak 239 unit, motor grader sebanyak 57 unit, dan dump truck sebanyak 56 unit.  

Tahun lalu, Kementerian Perindustrian memacu industri alat berat bisa semakin berdaya saing dengan memfasilitasi sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Salah satu langkah strategisnya yang dijalankan adalah melalui penyelenggaraan Program Pendidikan Setara Diploma I bidang Manufaktur Alat Berat. 

Badan Pengembangan Sumber Daya Industri (BPSDMI) Kemenperin dan PT. Komatsu Indonesia telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait pelaksanaan program pendidikan vokasi tersebut. Kerja sama ini bersifat tailor made, diselenggarakan selama satu tahun dan lulusannya langsung diserap bekerja di industri. 

Pada 2020, BPSDMI Kemenperin telah memfasilitasi 18 kelas program setara Diploma Satu untuk 607 peserta D1 di 10 Provinsi dan 12 Kabupaten/Kota. “Melihat pentingnya industri alat berat ini dalam rantai perekonomian Indonesia, maka kompetensi karyawan perusahaan sebagai salah satu aset yang terpenting harus diperhatikan,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Iken Retnowulan. 

Sumber : katadata.co.id

 

Selengkapnya
Industri Alat Berat Berambisi Cetak Rekor Produksi Baru Tahun Ini

Perindustrian

Kementerian Perindustrian Menggelar Festival BMBI untuk Mendorong Produk Mesin Dalam Negeri

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya mensosialisasikan produk lokal serta membuka akses masyarakat lebih mudah untuk belanja produk lokal, Kementerian Perindustrian menggelar Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIFest). Acara yang dihadirkan melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) ini utamanya menyasar pengembangan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Setelah sebelumnya digelar pada tahun 2020 dan mendapatkan respon antusias masyarakat, pada tahun 2021, BMBIFest kembali dilaksanakan dengan mengangkat tujuan untuk memperkenalkan potensi mesin-mesin buatan dalam negeri berkualitas serta mempermudah akses masyarakat Indonesia menemukan pelaku IKM pembuat mesin lokal untuk mendukung usahanya.

“Perlahan tapi pasti, kita harus dapat membuat peralatan dan permesinan yang dibutuhkan oleh Industri dengan kualitas yang diharapkan. BMBI Fest juga lahir dengan semangat untuk mendukung kebijakan substitusi impor,” jelas Plt Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Reni Yanita dalam siaran pers, Sabtu (11/12).

Reni juga menyampaikan, festival ini dilaksanakan bekerja sama dengan Blibli.com yang juga mendorong agar IKM permesinan bergabung dalam virtual hub produk IKM permesinan di Blibli dengan nama official store “Galeri Mesin Lokal”.

Virtual hub ini kata Reni menampung IKM permesinan dengan 7 kategori produk, yaitu mesin pengolahan makanan dan minuman; mesin industri lainnya; mesin / alat kesehatan; elektronik / kelistrikan; alat / mesin teknologi tinggi; alat / mesin pertanian dan perikanan; dan alat transportasi.

“Dengan hadirnya Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia diharapkan IKM peralatan / permesinan Indonesia memasuki tren bisnis digital yang berdampak pada perluasan pemasaran dan jaringan IKM melalui teknologi digital,” tambahnya.

Lay Ridwan Gautama, Executive Vice President of Digital and Automotive Category Blibli mengaku bangga dengan kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian RI di Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia 2021.

 "Berdasarkan riset yang Blibli lakukan bersama dengan Litbang Kompas dan BCG baru-baru ini, dikatakan bahwa 77% UMKM di Indonesia mempekerjakan warga lokal, dan 64% dari pekerjanya menggantungkan hidup pada UMKM dan IKM. Hal ini menandakan bahwa UMKM dan IKM dapat memberikan lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karena itu melalui Galeri Mesin Lokal yang secara eksklusif hadir di platform Blibli, harapannya pengusaha IKM mampu memperluas pasar dan daya saing yang pada akhirnya akan memajukan industri nasional,” ungkap Lay.

Sekedar informasi, Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIfest21) akan diselenggarakan selama 3 (tiga) hari, pada tanggal 9-11 Desember 2021 melalui situs www.bmbifestival.id.

Dalam rangkaian Festival Virtual ini, untuk melengkapi pameran yang diikuti oleh IKM permesinan, juga akan dilaksanakan talkshow, webinar, sosialisasi serta diskusi yang akan memperkaya informasi bagi IKM khususnya IKM permesinan terkait kemudahan pembiayaan maupun potensi perluasan pasar baik itu pasar retail online, business-to-business, maupun pasar melalui belanja pemerintah.

Kegiatan Pameran BMBIFest ini diikuti oleh 45 (empat puluh lima) IKM dari kategori-kategori yang dibuka dimana sebanyak 15 (lima belas) IKM dari kategori Alat / Mesin Pertanian dan Perikanan; 8 (delapan) IKM kategori Alat / Mesin Teknologi Tinggi; 2 (dua) IKM kategori Alat Transportasi; 5 (lima) IKM kategori Mesin / Alat Kesehatan; 11 (sebelas) IKM kategori Mesin Industri Lainnya; dan 4 (empat) Mesin Pengolahan Makanan dan Minuman.

Sumber: industri.kontan.co.id

 

Selengkapnya
Kementerian Perindustrian Menggelar Festival BMBI untuk Mendorong Produk Mesin Dalam Negeri
« First Previous page 618 of 1.160 Next Last »