Pendidikan

Berikut PTN dengan Jurusan Teknik Pertambangan di Indonesia, Apa Kamu Tertarik?

Dipublikasikan oleh Kania Zulia Ganda Putri pada 13 Juni 2024


Waspada.co.id – Jurusan Teknik Pertambangan menjadi salah satu disiplin ilmu yang sering diminati di berbagai Universitas. Teknik Pertambangan adalah salah satu cabang dari ilmu teknik yang fokusnya pada ilmu mengenai eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral bahan galian diantaranya perak, alumunium, emas, besi, batu bara dan lain-lain.

Lulusan dari jurusan disiplin ilmu ini mempunyai peluang untuk bekerja di berbagai perusahaan pertambangan swasta maupun instansi pemerintah seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) , Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkecimpung di dunia energi seperti PT. Pertamina dan PT. Aneka Tambang Tbk, dan bisa bekerja sebagai surveyor maupun konsultan pertambangan.

Inilah daftar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menyediakan jurusan Teknik Pertambangan.

1. Institut Teknologi Bandung

Salah satu kampus terbaik di Indonesia ini letaknya di Kota Bandung yang diresmikan pada tanggal 2 Maret 1959. Bahkan sejak tanggal 14 Oktober 2013, ITB masuk dalam 10 Universitas Terbaik di Indonesia versi Webometrics. Kampus yang luasnya sekitar 795.646 m2 ini mempunyai jurusan Teknik Pertambangan dengan akreditasi A yang termasuk ke dalam Fakultas Pertambangan dan Perminyakan (FTTM).

2. Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Yogyakarta

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVYK) didirikan pada tanggal 15 Desember 1958. UPN yang dikenal dengan sebutan kampus kejuangan mempunyai sejarah panjang sampai akhirnya kini UPN resmi menyandang status Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (BTN BLU) pada 31 Mei 2021.

3. Universitas Sriwijawa

Fakultas Teknik (FT) Universitas Sriwijaya (UNSRI) secara formal didirikan pada tahun 1960 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tentang Pendirian Universitas Sriwijaya. Saat itu Fakultas yang terbentuk ialah Fakultas Hukum, Ekonomi dan Teknik. Sementara Fakultas Teknik pada saat itu terdiri dari Jurusan Teknik Pertambangan dan Sipil.

4. Universitas Hassanudin

Universitas Hasanuddin (Unhas) ialah suatu perguruan tinggi negeri di Makassar, Sulawesi Selatan, yang berdiri pada 10 September 1956. Perguruan tinggi ini semula merupakan pengembangan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ketika Bung Hatta masih menjadi wakil presiden. Awalnya, Unhas dibangun di Baraya. Tetapi, pada awal 1980-an, Unhas dipindahkan ke Tamalanrea.

5. Institut Teknologi Sumatera

Institut Teknologi Sumatera, disingkat ITERA, merupakan sebuah perguruan tinggi negeri yang ada di Provinsi Lampung di Pulau Sumatra . Lokasinya berada di antara wilayah Kabupaten Lampung Selatan dengan Kota Bandar Lampung.

6. Universitas Palangkaraya

Universitas Palangka Raya (UPR, sebutan lama UNPAR) merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Provinsi Kalimantan Tengah yang mempunyai 8 fakultas, yaitu Fakultas Teknik. Fakultas ini mempunyai 4 jurusan atau prodi, salah satunya ialah Jurusan Teknik Pertambangan yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Palangka Raya (UNPAR) mengenai Pendirian Program Studi Teknik Pertambangan No. 60/J.24/AK/2006.

7. Universitas Syiah Kuala

Program Studi S1 Teknik Pertambangan (PSTP) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) didirikan pada tahun 2011 sebagai respon terhadap kebutuhan ahli pertambangan baik di luar negeri maupun di dalam negeri khususnya Provinsi Aceh. Kini jurusan Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala terakreditasi B.

8. Universitas Negeri Padang

Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan hasil konversi IKIP Padang menjadi Universitas pada tahun 1999 yang pada mulanya bernama perguruan tinggi pendidikan guru (PTPG) yang berdiri pada tanggal 23 Oktober 1954. UNP terdiri dari 8 fakultas dan 1 Pascasarjana. Kampus UNP letaknya di kampus Air Tawar, Kota Padang. UNP terakreditasi A Institusi dari BAN-PT.

9. Universitas Halu Oleo

Cikal bakal didirikannya Universtas Halu Oleo ialah dengan didirikannya Universitas Sulawesi Tenggara pada tahun 1960-an oleh Drs. H. La Ode Manafraa. Pada awal berdirinya, kampus tersebut berlokasi di Kota Bau-Bau yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Sulawesi Tenggara saat itu, sebelum kemudian dipindahkan ke Kendari yang menjadi Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan hasil dari pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara.

Sumber: waspada.co.id

Selengkapnya
Berikut PTN dengan Jurusan Teknik Pertambangan di Indonesia, Apa Kamu Tertarik?

Akuntansi

Ekuitas (Keuangan)

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Ekuitas adalah jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham suatu perusahaan, jika seluruh aset perusahaan dicairkan dan seluruh hutang perusahaan dibayar. Nilainya ditentukan dari total pencairan seluruh aset perusahaan dikurangi dengan total hutang perusahaan yang harus dibayar. Nilai ekuitas merupakan salah satu indikator untuk mengecek kesehatan keuangan suatu perusahaan. Ekuitas dapat bernilai positif atau negatif. Jika ekuitas bernilai negatif, perusahaan tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya.

Definisi

Ekuitas (berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih perusahaan) adalah tuntutan atau bagian hak pemilik terhadap aktivas perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban perusahaan. Dalam arti sempit ekuitas merupakan nilai jual dari perusahaan tersebut. Bisa juga disebut sebagai investasi di dalam perusahaan yang ditanam oleh pemilik. Atau juga bisa disebut total aktiva dikurangi total pasiva. Ekuitas merupakan bagaimana besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan atau pemegang saham pada harta perusahaan.

Elemen

Elemen ekuitas terdiri dari modal disetor, laba tidak dibagi, modal penilaian kembali, modal sumbangan, dan modal lain-lain.

Modal disetor

Modal disetor disebut juga dengan modal yang dikontribusi. Modal disetor menjadi sumber modal pertama yang berasal dari pemegang saham sebuah perurahaan. Sumber utama modal disetor berasal dari penerbitan saham atau disebut sebagai modal saham. Saham tersebut terbagi menjadi lebaran yang memiliki nilai tertertentu berdasarkan yang diterbitkan perseroan.

Keuntungan yang ditahan

Keuntungan atau laba ditahan sering juga disebut sebagai keuntungan tak dibagi. Keuntungan ditahan merupakan keuntungan bersih dari operasional perusahaan yang tidak dibagi atau diambil oleh para pemegang saham. Sehingga keuntungan tersebut tetap berada pada perusahaan. Namun keuntungan ditahan dapat sebagian dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen tapi sebagiannya tetap ditahan oleh perusahaan. Keputusan itu sepenuhnya berada pada tangan pemagang saham, apakah akan dibagi atau tidak.

Modal penilaian kembali

Penilaian kembali dilakukan untuk memenuhi prinsip keadilan pada sebuah perusahaan. Tujuannya agar aset perusahaan masih berada pada keadaan yang wajar. Penilaian ini mengeluarkan biaya. Untuk ruginya akan ditanggung atau dibebankan pada masing-masing anggota. Apabila dilakukan penilaian kembal terhadap aktiva-aktiva perusahaan, maka selisih nilai buku lama, yaitu buku periode sebelumnya dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali di dalam perusahaan.

Modal sumbangan

Modal sumbangan merupakan aktiva yang berasal dari sumbangan atau perusahaan itu mendapatkan sumbangan dari luar perusahaan. Jika perusahaan menerima modal sumbangan, perusahaan tersebut tidak perlu melakukan penjurnalan, tetapi cukup dengan catatan memorial. Modal sumbangan yang diterima dapat menutup risiko kerugian diakui sebagai ekuitas. Sedangkan modal sumbangan yang merupakan pinjaman terdapat kewajiban perusahaan untuk membayarnya. Perusahaan tidak mengeluarkan modal terkait modal sumbangan ini.

Modal lain-lain

Yaitu modal yang terdapat pada cadangan laba. Modal ini tidak dibagi namun dapat dimiliki kembali oleh pemilik saham sebagai dividen.

Jenis-jenis ekuitas

Ekuitas pemegang saham

Merupakan nilai semua aset perusahaan yang nantinya akan kembali ke pemegang saham jika aset itu terlikuidasi. Namun kewajiban perusahaan harus telah terbayarkan. Ekuitas ini dapat menjadi penentu kondisi keuangan perusahaan dan menjadi nilai tersendiri. Berdasarkan segi riwayat dan sumbernya, ekuitas pemegang saham dibagi menjadi dua, yaitu modal setoran dan laba ditahan.

Ekuitas pemilik perusahaan

Ekuitas ini biasa juga disebut dengan kekayaan bersih atau aset bersih. Ekuitas pemilik perusahaan merupakan ekuitas yang mengacu pada investasi pemilik dalam aset perusahaan setelah semua kewajiban telah dikurangi. Komponen ekuitas ini terdiri dari aset dan kewajiban. Ekuitas ini juga terdiri dari modal yang diinvestasikan dan laba ditahan. Cara menghasilkan ekuitas pemilik adalah dengan cara menggabungkan modal yang diinvestasikan dengan laba yang ditahan.

Pembiayaan ekuitas

Pembiayaan ekuitas merupakan penempatan dana dari investor yang nanti sebagai bagian dari pemilik perusahaan. Biasa disebut dengan penanaman modal pada perusahaan berupa saham. Pembiayaan ekuitas adalah metode meningkatkan modal dengan menjual saham perusahaan ke investor. Sebagai imbalan atas investasi terhadap investor tersebut, ia mendapat kepentingan pada perusahaan.

Tujuannya untuk memperoleh dana usaha bagi perusahaan, mendapatkan profit, majamin adanya investasi, memecahkan kesulitan keuangan, dan dapat memperbaiki kondisi perusahaan. Prosen pembiayaan ekuitas ini dilakukan dengan penjualan saham di IPO, penjualan saham di perusahaan, penjualan saham di media online, dan penjualan saham di pasar nego.

Ekuitas rumah

Biasa juga disebut dengan nilai rumah. Ekuitas ini juga sebagai salah satu jenis daru nilai kepemilikan yang merupakan sebuah cara untuk menilai sebuah rumah setelah mengurangi total hipoteknya. Ekuitas ini penting bagi mereka yang ingin membeli maupun yang menjual rumah.

Ekuitas merek

Merupakan nilai yang terdapat pada sebuah merek peruhaan. Semakin tinggi ekuitas merek makan akan memberikan keunggulan kompetitif terhadap sebuah perusahaan. Tinggi rendahknya ekuitas sebuah merek dapat dilihat dari loyalitas merek, kesadaran terhadap merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan aset-aset lainnya seperti paten. Selain itu, kepercayaan yang tinggi terhadap merek juga mempengaruhi akuitas merek. Sehingga menjalin kepercayaan merupakan suatu yang penting bagi perusahaan untuk akuitas mereknya. Contoh merek yang mimiliki akuitas tinggi adalah KFC, Toyota, Coca cola dan lain-lainnya.

Sumber artikel: Wikipedia

Selengkapnya
Ekuitas (Keuangan)

Pendidikan

Simak! 5 Perguruan Tinggi Negeri dengan Jurusan Teknik Kimia Terbaik di Indonesia

Dipublikasikan oleh Kania Zulia Ganda Putri pada 13 Juni 2024


JAKARTA - Jurusan Teknik Kimia terbaik di Indonesia dapat menjadi pilihan calon mahasiswa baru yang masih bingung menetapkan jurusan kuliah.

Bagi yang ingin masuk PTN, 5 universitas yang menyediakan jurusan Teknik Kimia ini dapat menjadi rekomendasi. Jurusan yang biasanya menjadi pilihan anak IPA ini ialah cabang ilmu multidisiplin yang mengombinasikan ilmu alam dan eksperimen kimia dan fisika, bersamaan dengan biologi, matematika, ekonomi, hingga desain.

Pada implementasinya, teknik kimia banyak dimanfaatkan untuk perancangan pabrik. Biasanya pabrik kimia, bioproses, pangan, dan sejenisnya. Perancangan ini juga mencakup pemeliharaan proses-proses kimia, jadi lulusan Teknik Kimia sangat dibutuhkan agar kerja pabrik lebih cepat dan efisien.

Kini, kebutuhan dunia akan industri akan terus meningkat, sehingga kemampuan seorang sarjana Teknik Kimia guna menangani masalah industri sangatlah luas.

Laman ITB menjelaskan, alumnus Teknik Kimia mempunyai prospek kerja yang cukup luas, diantaranya:

  1. Bekerja di industri proses kimia (misal industri pupuk, pengolahan minyak bumi, kertas, polimer, gas, logam, makanan, obat-obatan, dan lainnya)
  2. Pabrik Pengelolaan Proses Kimia Jasa Rekayasa (Perancangan proses kimia, pengadaan peralatan pabrik, pengadaan bahan konstruksi, pembangunan pabrik kimia)
  3. Instansi Pemerintah
  4. Instansi Pendidikan
  5. Instansi / lembaga penelitian
  6. Bank
  7. Wirausaha

Untuk calon mahasiswa baru yang ingin kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) dengan mengambil jurusan Teknik Kimia, inilah 5 PTN dengan jurusan Teknik Kimia yang sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT).

  1. Institut Teknologi Bandung (ITB)

Mulai tahun 2003, program studi Teknik Kimia membuka jalur studi baru, sehingga menjadikan program studi Teknik Kimia terdiri atas 3 jalur studi baru, yakni TKU (Teknologi Kimia Umum), BP (Bioproses), dan TP (Teknologi Pangan). Program studi Teknik Kimia memerlukan kemampuan dasar berupa pengetahuan fisika, kimia, matematika dan biologi (khusus untuk jalur studi bioproses dan teknologi pangan).

Laman ITB menjelaskan, sarjana Teknik Kimia pada prakteknya akan diminta untuk merancang proses pabrik yang baru ataupun memperbaiki proses yang sudah ada.

  1. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Laman UGM menyebutkan, Departemen Teknik Kimia UGM kini mengadakan pendidikan mulai dari program strata 1 (S1), program master (S2) dan program doktor (S3). Kurikulum program S1 Teknik Kimia UGM setara dengan 148 SKS (satuan kredit semester) yang diprogramkan dalam 8 semester (4 tahun).

  1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 

Pada tahun 1983, Fakultas Teknik Kimia berubah menjadi Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS. Sejalan dengan pengembangan SDM dan Fisik maka kurikukulum-pun berubah. Perubahan dari Sistem Unit ke Sistem Kredit Semester juga dilaksanakan di Jurusan Teknik Kimia semenjak Fakultas ini dikembangkan dengan dana ADB.

  1. Universitas Indonesia (UI)

Misi utama Departemen Teknik Kimia UI ialah mengadakan pendidikan dengan kualitas terbaik sehingga lulusannya memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman menjalankan riset dengan topik-topik terkini di bidang rekayasa kimia dan rekayasa biokimia.

Lulusan departmen Teknik Kimia UI sudah berkontribusi di berbagai bidang seperti energi (industri minyak dan gas bumi), kontraktor rekayasa (rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji-coba operasi), industri kimia (petrokimia, bahan kimia ruah dan khusus), riset dan pengembangan proses dan produk kimia, pengolahan dan sintesis produk makanan dan farmasi.

  1. Universitas Syiah Kuala

Jurusan Teknik Kimia tak hanya ada di PTN yang berlokasi di Pulau Jawa saja tetapi juga di luar Jawa salah satunya di Universitas Syiah Kuala. Di Universitas Syiah Kuala, jurusan Teknik Kimia adalah jurusan dengan jumlah guru besar terbanyak di kampus yang berpusat di Banda Aceh. Jurusan ini sudah terakreditasi A sejak tahun 2003 hingga kini.

Sumber: edukasi.sindonews.com

Selengkapnya
Simak! 5 Perguruan Tinggi Negeri dengan Jurusan Teknik Kimia Terbaik di Indonesia

Akuntansi

Harga Pokok Penjualan

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Harga pokok penjualan atau HPP adalah istilah pada akuntansi keuangan dan pajak yang digunakan untuk menggambarkan total pengeluaran biaya langsung oleh perusahaan yang timbul dari barang dan/atau jasa yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis dalam satu periode.

Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan. HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.

Metode akuntansi

Untuk perusahaan dagang, metode menghitung harga pokok penjualan adalah:

Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan awal + pembelian bersih - persediaan akhir

Tabel ini akan memudahkan untuk memahami konsep harga pokok penjualan

Persediaan awal ditambah pembelian bersih sama dengan barang tersedia untuk dijual. Harga pokok penjualan dihitung dengan mengurangi persediaan akhir dari barang tersedia untuk dijual.

Sumber artikel: Wikipedia

Selengkapnya
Harga Pokok Penjualan

Pendidikan

Referensi 5 Kampus dengan Jurusan Seni Rupa Terbaik di Indonesia

Dipublikasikan oleh Kania Zulia Ganda Putri pada 13 Juni 2024


JAKARTA - Cukup banyak anak muda kini yang mempunyai kemampuan dan cita-cita menjadi seorang seniman seperti pelukis, penari, pematung, atau bahkan bercita-cita menjadi seorang sutradara dan animator.

Untuk bisa mencapai cita-cita tersebut, setidaknya mereka harus menuntut ilmu di bidang seni, baik itu seni lukis, seni tari, seni musik, perfilman, atau desain grafis.

Selain memilih jurusan seni yang tepat, menentukan tempat kuliah kesenian yang tepat juga penting.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut merupakan daftar kampus dengan jurusan seni terbaik di Indonesia:

  1. ISI Yogyakarta (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)

Institut Seni Indonesia Yogyakarta atau dikenal dengan ISI Jogja merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi seni negeri yang berstatus perguruan tinggi penuh, dan mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan sampai ke jenjang tertinggi dan merupakan perguruan tinggi seni terbesar dan terbaik di Indonesia.

ISI Jogja dibentuk atas Keputusan Presiden RI No: 39/1984 tanggal 30 Mei 1984, dan diresmikan berdirinya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, pada 23 Juli 1984.

  1. ISI Surakarta (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta merupakan salah satu perguruan tinggi seni negeri di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas RI). ISI Surakarta pada mulanya merupakan sebuah perguruan tinggi setingkat akademi dengan nama Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta, yang didirikan sebagai salah satu wadah untuk merintis perkembangan seni tradisional.

Kampus ISI Surakarta berlokasi di pusat budaya Jawa khususnya dekat dengan Keraton Surakarta Hadiningrat, keraton Mangkunegaran, sentra Batik Laweyan dan Batik Kauman, Taman Budaya Surakarta (TBS), serta Museum Radya Pustaka.

  1. ISI Denpasar (Institut Seni Indonesia Denpasar)

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar merupakan perguruan tinggi seni yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ISI Denpasar secara fungsional dibina oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

ISI Denpasar didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2003 tanggal 26 Mei 2003 yang merupakan integrasi dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dan Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana.

  1. IKJ (Institut Kesenian Jakarta)

Dalam usia 40 tahun, IKJ sudah mengukir sejarah sebagai Perguruan Tinggi Seni pertama yang memiliki seluruh bidang studi seni dalam 1 kampus. Semenjak awal, Gubernur Ali Sadikin yang merupakan penggagas utama berdirinya Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta – Institut Kesenian Jakarta (LPKJ – IKJ) dan Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM) melihat bahwa metropolitan internasional seperti Jakarta akan menjadi tempat yang kering dan miskin budaya jika tak ada kehidupan dan pendidikan seni.

  1. ITB (Institut Teknologi Bandung)

Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (FSRD-ITB) diresmikan pada 1984, sesudah mengalami sejarah perkembangan yang panjang semenjak 1 Agustus tahun 1947 sebagai Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar di bawah Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik Universitas Indonesia di Bandung. Pada tahun 1956 bersama bagian arsitektur digabung menjadi Bagian Arsitektur dan Seni Rupa. Bagian Seni Rupa terbagi menjadi dua bidang studi yaitu Pendidikan Seni Rupa dan Seni Lukis.

Sumber: edukasi.sindonews.com

Selengkapnya
Referensi 5 Kampus dengan Jurusan Seni Rupa Terbaik di Indonesia

Pertambangan dan Perminyakan

Metalurgi: Metalurgi Fisik

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 13 Juni 2024


Metalurgi fisik adalah ilmu untuk membuat produk yang berguna dari logam. Komponen logam dapat dibuat dengan berbagai cara, tergantung pada bentuk, sifat, dan biaya yang diinginkan pada produk jadi. Sifat yang diinginkan dapat berupa sifat listrik, mekanik, magnetik, atau kimiawi; semuanya dapat ditingkatkan dengan paduan dan perlakuan panas. Biaya komponen jadi sering kali lebih ditentukan oleh kemudahan pembuatannya daripada biaya material. Hal ini telah menyebabkan berbagai macam cara untuk membentuk logam dan persaingan aktif di antara metode pembentukan yang berbeda, serta di antara bahan yang berbeda. Komponen besar dapat dibuat dengan pengecoran. Produk tipis seperti spatbor mobil dibuat dengan membentuk lembaran logam, sedangkan bagian kecil sering dibuat dengan metalurgi serbuk (menekan serbuk ke dalam cetakan dan menyinternya). Biasanya bagian logam memiliki sifat yang sama secara keseluruhan. Namun, jika hanya permukaannya yang perlu keras atau tahan korosi, kinerja yang diinginkan dapat diperoleh melalui perlakuan yang hanya mengubah komposisi dan kekuatan permukaan.

Struktur dan sifat logam

Struktur kristal logam

Logam digunakan dalam struktur teknik (misalnya, mobil, jembatan, bejana tekan) karena, berbeda dengan kaca atau keramik, logam dapat mengalami deformasi plastis yang cukup besar sebelum pecah. Plastisitas ini berasal dari kesederhanaan susunan atom dalam kristal yang membentuk sepotong logam dan sifat ikatan nondireksional antara atom-atom. Atom dapat disusun dengan berbagai cara dalam padatan kristal, tetapi dalam logam, pengemasannya dalam salah satu dari tiga bentuk sederhana. Pada logam yang paling ulet, atom-atom tersusun dengan cara yang rapat.

Jika atom-atom divisualisasikan sebagai bola-bola identik dan jika bola-bola ini dikemas ke dalam bidang-bidang sedekat mungkin, akan ada dua cara untuk menumpuk bidang-bidang yang dikemas rapat satu di atas yang lain (lihat gambar). Salah satunya akan menghasilkan kristal dengan simetri heksagonal (disebut heksagonal rapat, atau hcp); yang lain akan menghasilkan kristal dengan simetri kubik yang juga dapat divisualisasikan sebagai kumpulan kubus dengan atom-atom di sudut-sudutnya dan di pusat setiap permukaannya (disebut kubik berpusat pada permukaan, atau fcc). Contoh logam dengan jenis struktur hcp adalah magnesium, kadmium, seng, dan titanium alfa. Logam dengan struktur fcc termasuk aluminium, tembaga, nikel, besi gamma, emas, dan perak.

Struktur kristal umum ketiga pada logam dapat divisualisasikan sebagai kumpulan kubus dengan atom di sudut-sudutnya dan sebuah atom di tengah setiap kubus; ini dikenal sebagai kubus yang berpusat pada tubuh, atau bcc. Contoh logam dengan struktur bcc adalah besi alfa, tungsten, kromium, dan titanium beta.

Beberapa logam, seperti titanium dan besi, menunjukkan struktur kristal yang berbeda pada suhu yang berbeda. Struktur dengan suhu terendah diberi label alfa (α), dan struktur dengan suhu yang lebih tinggi diberi label beta (β), gamma (γ), dan delta (δ). Alotropi ini, atau transformasi dari satu struktur ke struktur lain dengan perubahan suhu, mengarah pada perubahan sifat yang ditandai yang dapat berasal dari perlakuan panas (lihat di bawah Perlakuan panas).

Ketika sebuah logam mengalami perubahan fase dari cair ke padat atau dari satu struktur kristal ke struktur kristal lainnya, transformasi dimulai dengan nukleasi dan pertumbuhan banyak kristal kecil dari fase baru. Semua kristal ini, atau butiran, memiliki struktur yang sama tetapi orientasi yang berbeda, sehingga, ketika akhirnya tumbuh bersama, batas-batas terbentuk di antara butiran. Batas-batas ini memainkan peran penting dalam menentukan sifat-sifat sepotong logam. Pada suhu kamar, mereka memperkuat logam tanpa mengurangi keuletannya, tetapi pada suhu tinggi, mereka sering melemahkan struktur dan menyebabkan kegagalan dini. Mereka dapat menjadi lokasi korosi lokal, yang juga menyebabkan kegagalan.

Sifat mekanis

Ketika sebuah batang logam dibebani ringan, regangan (diukur dengan perubahan panjang dibagi dengan panjang aslinya) sebanding dengan tegangan (beban per unit luas penampang). Ini berarti bahwa, dengan setiap peningkatan beban, ada peningkatan proporsional pada panjang batang, dan, ketika beban dihilangkan, batang menyusut ke ukuran aslinya. Regangan di sini dikatakan elastis, dan rasio tegangan terhadap regangan disebut modulus elastisitas. Namun, jika beban ditingkatkan lebih lanjut, suatu titik yang disebut tegangan luluh akan tercapai dan terlampaui. Regangan sekarang akan meningkat lebih cepat daripada tegangan, dan, ketika sampel dibongkar, regangan plastis sisa (atau perpanjangan) akan tetap ada. Regangan elastis pada tegangan luluh biasanya 0,1 hingga 1 persen, sedangkan, dengan sampel ditarik hingga pecah, regangan plastis biasanya 20 hingga 40 persen untuk suatu paduan (mungkin melebihi 100 persen dalam beberapa kasus).

Sifat mekanik yang paling penting dari suatu logam adalah tegangan luluh, keuletannya (diukur dari perpanjangan hingga patah), dan ketangguhannya (diukur dari energi yang diserap untuk merobek logam). Tegangan luluh suatu logam ditentukan oleh ketahanan terhadap tergelincirnya satu bidang atom ke bidang atom lainnya. Berbagai hambatan untuk tergelincir dapat dihasilkan oleh perlakuan panas dan paduan; contoh hambatan tersebut adalah batas butir, endapan halus, distorsi yang ditimbulkan oleh pengerjaan dingin pada logam, dan elemen paduan yang dilarutkan dalam logam.

Ketika sebuah logam dibuat sangat kuat melalui satu atau beberapa metode ini, logam tersebut dapat tiba-tiba patah di bawah beban dan bukannya luluh. Hal ini terutama terjadi ketika logam mengandung takik atau retakan yang secara lokal meningkatkan tegangan dan melokalisasi luluh. Properti yang menarik kemudian menjadi ketangguhan patah, diukur dengan energi yang dibutuhkan untuk memperpanjang retakan yang ada pada sepotong logam. Pada hampir semua kasus, ketangguhan retak suatu paduan dapat ditingkatkan hanya dengan mengurangi kekuatan luluhnya. Satu-satunya pengecualian untuk hal ini adalah ukuran butiran yang lebih kecil, yang meningkatkan ketangguhan dan kekuatan.

Sifat kelistrikan

Konduktivitas listrik suatu logam (atau kebalikannya, resistivitas listrik) ditentukan oleh kemudahan pergerakan elektron melewati atom-atom di bawah pengaruh medan listrik. Pergerakan ini sangat mudah terjadi pada tembaga, perak, emas, dan aluminium-semuanya merupakan konduktor listrik yang terkenal. Konduktivitas logam tertentu berkurang oleh fenomena yang membelokkan, atau menyebarkan, elektron yang bergerak. Hal ini dapat berupa apa saja yang merusak kesempurnaan lokal dari susunan atom-misalnya, atom pengotor, batas butir, atau osilasi acak atom yang disebabkan oleh energi panas. Contoh terakhir ini menjelaskan mengapa konduktivitas logam meningkat secara substansial dengan turunnya suhu: dalam logam murni pada suhu kamar, sebagian besar hambatan terhadap gerakan elektron bebas berasal dari getaran termal atom; jika suhu dikurangi menjadi hampir nol mutlak, di mana gerakan termal pada dasarnya berhenti, konduktivitas dapat meningkat beberapa ribu kali lipat.

Sifat magnetik

Ketika arus listrik dialirkan melalui kumparan kawat logam, medan magnet dikembangkan di sekitar kumparan. Ketika sepotong tembaga ditempatkan di dalam kumparan, medan ini meningkat kurang dari 1 persen, tetapi, ketika sepotong besi, kobalt, atau nikel ditempatkan di dalam kumparan, medan eksternal dapat meningkat 10.000 kali lipat. Sifat magnetik yang kuat ini dikenal sebagai feromagnetisme, dan ketiga logam yang tercantum di atas adalah logam feromagnetik yang paling menonjol. Apabila sepotong logam feromagnetik dilepaskan dari kumparan, maka logam tersebut akan mempertahankan sebagian dari kemagnetan ini (yaitu, termagnetisasi). Jika logamnya keras, seperti pada sepotong baja yang dikeraskan, kehilangan, atau pembalikan, magnetisasi akan lambat, dan sampel akan berguna sebagai magnet permanen. Jika logamnya lunak, maka akan cepat kehilangan kemagnetannya; hal ini akan membuatnya berguna dalam transformator listrik, di mana pembalikan magnetisasi yang cepat sangat penting.

Pada banyak jenis benda padat, atom-atomnya memiliki momen magnet permanen (bertindak seperti magnet batang kecil). Pada sebagian besar benda padat, arah momen ini diatur secara acak. Yang luar biasa dari padatan feromagnetik adalah bahwa gaya antar atom menyebabkan momen-momen dari atom-atom yang berdekatan secara spontan sejajar ke arah yang sama. Jika momen semua atom dalam satu sampel berbaris ke arah yang sama, sampel akan menjadi magnet yang sangat kuat dengan energi yang sangat tinggi.

Energi tersebut akan berkurang jika sampel dipecah menjadi beberapa domain, dengan semua momen atom di setiap domain sejajar tetapi arah magnetisasi di domain yang berdekatan berlawanan arah dan dengan demikian cenderung saling meniadakan. Inilah yang terjadi ketika logam feromagnetik dimagnetisasi: semua domain tidak memiliki orientasi yang sama, tetapi domain dengan satu orientasi tumbuh dengan mengorbankan yang lain. Penyelarasan momen magnetik atom dalam suatu domain dilemahkan oleh osilasi yang diinduksi secara termal, dan feromagnetisme akhirnya hilang di atas titik Curie, yaitu 770 ° C (1.420 ° F) untuk besi dan 358 ° C (676 ° F) untuk nikel.

Sifat kimiawi

Hampir semua logam akan teroksidasi di udara, satu-satunya pengecualian adalah emas. Pada suhu kamar, permukaan logam yang bersih akan teroksidasi sangat sedikit, karena lapisan oksida tipis terbentuk dan melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut. Namun, pada suhu yang tinggi, oksidasi lebih cepat, dan lapisan oksida menjadi kurang protektif. Banyak bahan kimia yang mempercepat proses korosi ini (yaitu, konversi logam menjadi oksida di udara atau menjadi hidroksida dengan adanya air).

Sifat khusus dari permukaan logam adalah kemampuannya untuk mengkatalisis reaksi kimia. Sebagai contoh, dalam sistem pembuangan sebagian besar mobil, gas pembakaran melewati dispersi partikel platina yang sangat halus. Permukaan partikel-partikel ini sangat mempercepat oksidasi karbon monoksida dan hidrokarbon menjadi karbon dioksida dan air, sehingga mengurangi toksisitas gas buang.

Paduan

Hampir semua logam digunakan sebagai paduan-yaitu, campuran beberapa elemen-karena memiliki sifat yang lebih unggul daripada logam murni. Pemaduan dilakukan karena berbagai alasan, biasanya untuk meningkatkan kekuatan, meningkatkan ketahanan terhadap korosi, atau mengurangi biaya.

Proses

Dalam kebanyakan kasus, paduan dicampur dari elemen murni komersial. Pencampuran relatif mudah dalam keadaan cair tetapi lambat dan sulit dalam keadaan padat, sehingga sebagian besar paduan dibuat dengan melelehkan logam dasar - misalnya, besi, aluminium, atau tembaga - dan kemudian menambahkan agen paduan. Kehati-hatian harus diberikan untuk menghindari kontaminasi, dan pada kenyataannya pemurnian sering kali dilakukan pada saat yang sama, karena hal ini juga lebih mudah dilakukan dalam keadaan cair. Contohnya dapat ditemukan dalam pembuatan baja, termasuk desulfurisasi besi tanur sembur cair dalam sendok, dekarburisasi besi selama konversi menjadi baja, penghilangan oksigen dari baja cair dalam degasser vakum, dan akhirnya penambahan sejumlah kecil zat pemadu untuk membawa baja ke komposisi yang diinginkan.

Tonase paduan terbesar dilebur di udara, dengan terak digunakan untuk melindungi logam dari oksidasi. Namun, jumlah yang besar dan terus meningkat dilebur dan dituangkan seluruhnya dalam ruang vakum. Hal ini memungkinkan kontrol komposisi yang ketat dan meminimalkan oksidasi. Sebagian besar elemen paduan yang dibutuhkan ditempatkan di muatan awal, dan peleburan dilakukan dengan listrik, baik dengan pemanasan induksi atau dengan peleburan busur. Peleburan induksi dilakukan dalam wadah, sedangkan dalam peleburan busur, tetesan yang meleleh menetes dari busur ke alas berpendingin air dan segera dipadatkan.

Kadang-kadang struktur komposit yang tidak homogen diinginkan, seperti pada alat pemotong tungsten karbida yang disemen. Dalam kasus seperti itu, paduan tidak dilebur tetapi dibuat dengan teknik metalurgi serbuk (lihat di bawah).

Metalurgi

Meningkatkan kekuatan

Alasan paling umum untuk pemaduan adalah untuk meningkatkan kekuatan logam. Hal ini mengharuskan penghalang slip didistribusikan secara seragam di seluruh butiran kristal. Pada skala terbaik, hal ini dilakukan dengan melarutkan zat paduan dalam matriks logam (prosedur yang dikenal sebagai pengerasan larutan padat). Atom-atom dari logam paduan dapat menggantikan atom matriks pada tempat biasa (dalam hal ini mereka dikenal sebagai elemen substitusi), atau, jika mereka jauh lebih kecil daripada atom matriks, mereka dapat mengambil tempat di antara tempat biasa (di mana mereka disebut elemen interstisial).

Jenis penghalang yang lebih kasar berikutnya adalah endapan halus yang kaya zat terlarut dengan dimensi hanya puluhan atau ratusan diameter atom. Partikel-partikel ini dibentuk oleh perlakuan panas. Logam dipanaskan hingga mencapai suhu di mana fase yang kaya zat terlarut larut (misalnya, 5 persen tembaga dalam aluminium pada suhu 540 ° C [1.000 ° F]), dan kemudian didinginkan dengan cepat untuk menghindari pengendapan. Langkah selanjutnya adalah membentuk endapan halus di seluruh sampel dengan menua pada suhu tinggi yang jauh di bawah suhu yang digunakan untuk pelarutan awal.

Pada logam yang mengalami transformasi dari satu struktur kristal ke struktur kristal lainnya pada pemanasan (misalnya, besi atau titanium), perbedaan kelarutan zat terlarut antara fase suhu tinggi dan rendah sering digunakan. Sebagai contoh, pada baja paduan rendah yang digunakan untuk perkakas dan roda gigi, karbon membentuk endapan pengerasan. Karbon jauh lebih mudah larut dalam fasa fcc suhu tinggi (besi gamma, juga disebut austenit) dibandingkan dengan fasa bcc suhu rendah (besi alfa, atau ferit). Unsur-unsur paduan lain yang ditambahkan (misalnya kromium, nikel, dan molibdenum) memperlambat transformasi austenit saat pendinginan, sehingga transformasi fcc ke bcc terjadi pada suhu rendah melalui transformasi geser yang tiba-tiba; hal ini memungkinkan tidak ada waktu untuk pengendapan karbon dan membuat baja menjadi lebih keras. Pemanasan ulang terakhir cenderung membuat endapan menjadi kasar dan dengan demikian meningkatkan keuletan; ini biasa disebut temper.

Serangkaian penghalang pada skala yang sama dengan pengerasan presipitasi dapat dibuat dengan mengubah bentuk logam secara plastis pada suhu kamar. Hal ini sering dilakukan dalam operasi pengerjaan dingin seperti pengerolan, penempaan, atau penarikan. Deformasi terjadi melalui generasi dan gerakan cacat garis, yang disebut dislokasi, pada bidang slip yang berjarak hanya beberapa ratus diameter atom. Ketika slip terjadi pada bidang yang berbeda, dislokasi yang berpotongan membentuk kusut yang menghambat slip lebih lanjut pada bidang tersebut. Pengerasan regangan seperti itu dapat menggandakan atau melipatgandakan tegangan luluh suatu logam.

Meningkatkan ketahanan korosi

Paduan dapat memiliki ketahanan oksidasi suhu tinggi yang jauh lebih baik daripada logam murni. Unsur-unsur paduan yang paling sering digunakan untuk tujuan ini adalah kromium dan aluminium, yang keduanya membentuk lapisan oksida stabil yang melekat pada permukaan yang melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut. Sebelas persen atau lebih kromium ditambahkan ke besi untuk membuat baja tahan karat, sementara 10 hingga 15 persen kromium dan 3 hingga 5 persen aluminium biasanya ditambahkan ke superalloy berbasis nikel atau kobalt yang digunakan pada komponen mesin jet bersuhu tertinggi.

Menghambat korosi paduan dalam air lebih bervariasi dan kompleks daripada menghambat oksidasi suhu tinggi. Namun demikian, salah satu teknik yang paling umum adalah menambahkan elemen paduan yang menghambat korosi.

Mengurangi biaya

Emas dan perak yang digunakan dalam perhiasan dan koin dipadukan dengan logam lain untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi biaya. Perak sterling mengandung 7,5 persen logam dasar, umumnya tembaga. Fraksi emas dalam perhiasan emas dinyatakan dalam karat, dengan 24 karat sebagai emas murni dan 18 karat sebagai 75 persen emas menurut beratnya. Pada koin, paduan dengan tampilan dan kepadatan perak biasanya digunakan sebagai pengganti perak; misalnya, semua koin AS yang terlihat terbuat dari perak sebenarnya memiliki lapisan permukaan 75 persen tembaga dan 25 persen nikel.

Menurunkan titik leleh

Pemaduan juga dapat dilakukan untuk menurunkan titik leleh logam. Sebagai contoh, menambahkan timbal ke timah akan menurunkan titik leleh paduan kaya timah, dan menambahkan timah ke timbal akan menurunkan titik leleh paduan kaya timbal. Paduan 62 persen timah dan 38 persen timbal, yang disebut komposisi eutektik, memiliki titik leleh terendah, jauh lebih rendah daripada kedua logam tersebut. Paduan timah-timah eutektik digunakan untuk penyolderan.

Pengecoran

Pengecoran terdiri dari penuangan logam cair ke dalam cetakan, di mana logam tersebut membeku menjadi bentuk cetakan. Proses ini sudah mapan pada Zaman Perunggu (dimulai sekitar 3000 SM), ketika digunakan untuk membentuk sebagian besar benda-benda perunggu yang sekarang ditemukan di museum. Proses ini sangat berharga untuk produksi ekonomis bentuk yang rumit, mulai dari suku cadang yang diproduksi secara massal untuk mobil hingga produksi patung, perhiasan, atau mesin yang sangat besar.

Proses

Proses pengecoran berbeda dalam cara pembuatan cetakan dan cara memasukkan logam ke dalam cetakan. Untuk logam dengan suhu leleh yang tinggi, bahan tahan api yang stabil harus digunakan untuk menghindari reaksi antara logam dan cetakan. Sebagian besar pengecoran baja dan besi, misalnya, dituangkan ke dalam pasir silika, meskipun beberapa bagian dituang ke dalam cetakan logam berlapis. Untuk logam dengan titik leleh yang lebih rendah, seperti aluminium atau seng, cetakan dapat dibuat dari logam lain atau pasir, tergantung pada berapa banyak bagian yang akan diproduksi dan pertimbangan lainnya. Gravitasi paling sering digunakan untuk mengisi cetakan, tetapi beberapa proses menggunakan gaya sentrifugal atau injeksi tekanan.

Pengecoran pasir

Pengecoran pasir banyak digunakan untuk membuat komponen besi tuang dan baja dengan ukuran sedang hingga besar yang kehalusan permukaan dan ketepatan dimensinya tidak terlalu penting.

Langkah pertama dalam operasi pengecoran adalah membentuk cetakan yang memiliki bentuk bagian yang akan dibuat. Dalam banyak proses, pola bagian dibuat dari beberapa bahan seperti kayu, logam, lilin, atau polistiren, dan bahan cetakan tahan api dibentuk di sekelilingnya. Sebagai contoh, dalam pengecoran pasir hijau, pasir yang dikombinasikan dengan pengikat seperti air dan tanah liat dikemas di sekeliling pola untuk membentuk cetakan. Pola tersebut dihilangkan, dan di atas rongga ditempatkan cetakan pasir serupa yang berisi saluran (disebut gerbang) yang melaluinya logam mengalir ke dalam cetakan. Cetakan dirancang sedemikian rupa sehingga pemadatan pengecoran dimulai jauh dari gerbang dan maju ke arahnya, sehingga logam cair di dalam gerbang dapat mengalir untuk mengimbangi penyusutan yang menyertai pemadatan. Kadang-kadang ruang tambahan, yang disebut anak tangga, ditambahkan ke pengecoran untuk menyediakan reservoir untuk mengisi penyusutan ini. Setelah pemadatan selesai, pasir dikeluarkan dari pengecoran, dan pintu gerbang dipotong. Jika rongga dimaksudkan untuk ditinggalkan dalam pengecoran-misalnya, untuk membentuk bagian berongga-bentuk pasir yang disebut core dibuat dan digantung di rongga pengecoran sebelum logam dituang.

Pola juga dibentuk untuk pengecoran pasir dari polimer yang diuapkan oleh logam cair. Pola-pola tersebut dapat dicetak dengan injeksi dan dapat memiliki bentuk yang sangat kompleks. Proses ini disebut pengecoran pola cetakan penuh atau penguapan.

Varian dari pengecoran pasir adalah proses pencetakan cangkang, di mana campuran pasir dan pengikat resin termoseting ditempatkan pada pola logam yang dipanaskan. Resin akan mengeras, mengikat partikel pasir menjadi satu dan membentuk setengah dari cetakan yang kuat. Dua bagian dan inti yang diinginkan kemudian dirakit untuk membentuk cetakan, dan cetakan ini didukung dengan pasir lembab untuk pengecoran. Akurasi dimensi yang lebih besar dan permukaan yang lebih halus diperoleh dalam proses ini dibandingkan dengan pengecoran pasir.

Cetakan logam

Cetakan lainnya terbuat dari logam. Di sini cetakan dengan bentuk yang diinginkan dikerjakan dari besi tuang atau baja. Jika logam mengalir ke dalam cetakan secara gravitasi, prosesnya disebut pengecoran cetakan permanen. Jika logam cair dipaksa masuk di bawah tekanan, prosesnya disebut die casting. Die casting didinginkan dengan air; akibatnya, die casting dapat menghasilkan komponen dengan dinding yang lebih tipis dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada mesin cetakan permanen. Pendinginan yang cepat menciptakan bagian yang lebih kuat daripada pengecoran pasir, tetapi keuletan mungkin lebih buruk karena gas yang terperangkap dan porositas.

Karena biaya awal cetakan cukup besar, cetakan logam hanya hemat biaya jika banyak bagian yang sama yang akan dibuat. Memang, cetakan dapat dibuat untuk memproduksi beberapa bagian sekaligus.

Pengecoran investasi

Dalam pengecoran investasi, cetakan dibuat dengan mengeringkan bubur tahan api pada pola yang terbuat dari lilin atau plastik. Serangkaian lapisan diaplikasikan dan dikeringkan untuk membuat cangkang keramik, dan polanya kemudian dilebur atau dibakar untuk menghasilkan cetakan. Proses ini memungkinkan produksi massal komponen dengan bentuk yang lebih kompleks dan detail permukaan yang lebih halus daripada yang dapat dicapai dengan proses lainnya. Proses ini dapat digunakan pada hampir semua jenis logam dan biasanya digunakan untuk pengecoran komponen yang relatif kecil. Pola lilin dapat dibuat dengan cetakan injeksi.

Pengecoran sentrifugal

Pengecoran sentrifugal memaksa logam ke dalam cetakan dengan memutarnya. Ini digunakan untuk pengecoran benda-benda logam mulia yang kecil, sehingga pada dasarnya semua logam masuk ke dalam pengecoran, bukan ke dalam gerbang dan anak tangga. Ini juga digunakan untuk menghasilkan benda-benda yang panjang dan berongga tanpa menggunakan inti-misalnya, untuk mengecor pipa. Di sini, cetakan silinder yang panjang berbentuk horizontal dan diputar pada sumbu silinder saat logam dituangkan ke dalam cetakan.

Pengecoran kontinu

Sebenarnya bukan merupakan alat pengecoran komponen, pengecoran kontinu dipraktikkan dalam produksi utama logam untuk membentuk untaian untuk diproses lebih lanjut. Logam dituangkan ke dalam cetakan pendek, bolak-balik, berpendingin air dan mengeras bahkan saat ditarik dari sisi lain cetakan. Proses ini banyak digunakan dalam industri baja karena proses ini menghilangkan biaya pemanasan ulang ingot dan menggulungnya sesuai proporsi billet, mekar, dan lempengan yang dibuat dengan pengecoran kontinu.

Metalurgi

Sifat mekanik coran dapat terdegradasi oleh ketidakhomogenan dalam logam yang mengeras. Ini termasuk pemisahan, porositas, dan ukuran butiran yang besar.

Ukuran butir

Pengecoran berbutir halus dapat diproduksi dengan mendinginkan logam cair secara cepat hingga jauh di bawah suhu beku kesetimbangannya-yaitu dengan menuangkan ke dalam cetakan yang mendinginkan logam dengan cepat. Karena alasan ini, die casting memiliki ukuran butiran yang lebih halus dibandingkan dengan paduan yang sama yang dituang dalam cetakan pasir.

Pada besi tuang, perubahan luar biasa pada struktur mikro dihasilkan dari berbagai penambahan paduan dan suhu pengecoran. Sebagai contoh, besi tuang normal yang dipadatkan dalam cetakan pasir membentuk apa yang dikenal sebagai besi kelabu, sebuah matriks besi yang mengandung sekitar 20 persen serpihan grafit. Jenis besi ini memiliki keuletan yang terbatas. Namun, ketika sejumlah kecil magnesium ditambahkan ke dalam lelehan sebelum dituang, hasilnya adalah besi "grafit bulat", di mana grafit muncul sebagai bintil-bintil bulat dan keuletannya sangat meningkat. Jika besi cair dituang dingin (yaitu didinginkan dengan cepat), maka akan terbentuk besi "putih" yang mengandung sekitar 60 persen sementit, atau karbida besi. Bahan ini keras dan tahan aus, tetapi tidak memiliki keuletan sama sekali. Besi tuang ini biasanya diberi perlakuan panas untuk meningkatkan sifat mekanisnya.

Pemisahan

Bagian yang berbeda dari suatu casting mungkin memiliki komposisi yang berbeda, yang berasal dari fakta bahwa padatan yang membeku dari cairan memiliki komposisi yang berbeda dari cairan yang bersentuhan dengannya. (Sebagai contoh, ketika air garam didinginkan hingga terbentuk es, es pada dasarnya adalah air murni sementara konsentrasi garam dalam air meningkat). Segregasi kecil tidak penting, tetapi perbedaan besar dapat menyebabkan titik lokal yang sangat lemah atau kuat, dan kedua hal ini dapat menyebabkan kegagalan dini pada bagian yang mengalami tekanan.

Porositas

Porositas merupakan masalah utama dalam pengecoran, porositas pada dasarnya disebabkan oleh penyusutan yang menyertai pemadatan. Cetakan dirancang untuk memasukkan logam ke dalam pengecoran agar tetap penuh saat pemadatan berlangsung, tetapi, jika pengumpanan ini tidak sempurna, penyusutan akan muncul sebagai pori-pori internal atau retakan. Jika retakan ini besar, pengecoran tidak akan berguna. Jika kecil, mereka akan memiliki efek yang relatif kecil pada properti.

Penyebab lain dari porositas adalah adanya pengotor pembentuk gas dalam logam cair yang melebihi kelarutan gas dalam padatan. Dalam kasus seperti itu, pemadatan disertai dengan pembentukan gelembung saat gas ditolak. Untuk menghilangkan masalah ini, elemen pembentuk gas harus dihilangkan dari cairan sebelum pengecoran. Menggelembungkan gas inert seperti argon melalui cairan sebelum pengecoran adalah salah satu cara untuk melakukan hal ini; degassing vakum adalah cara lain.

Disadur dari: https://www.britannica.com/

Selengkapnya
Metalurgi: Metalurgi Fisik
« First Previous page 54 of 773 Next Last »