Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Artikel "Innovative solutions in last mile delivery: concepts, practices, challenges, and future directions" oleh Wassen AM Mohammad, Yousef Nazih Diab, Adel Elomri & Chefi Triki yang diterbitkan di Supply Chain Forum: An International Journal (2023) menyajikan tinjauan komprehensif dan analisis tren terkini dalam solusi pengiriman last mile dari perspektif industri dan akademis. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis lebih dari 80 publikasi relevan, mengidentifikasi fitur-fitur penting dari inovasi terbaru dalam last mile delivery, dan menunjukkan tingkat kematangan yang berbeda serta tantangan teoritis dan operasional terkait.
Latar Belakang
Dalam dekade terakhir, e-commerce telah berkembang secara konsisten. Didorong oleh pandemi COVID, ritel online telah tumbuh secara eksponensial, terutama di industri termasuk makanan, pakaian, bahan makanan, dan banyak lainnya. Pertumbuhan dalam aktivitas ritel online ini telah menimbulkan tantangan logistik yang kritis, terutama pada tahap terakhir distribusi, yang biasa disebut sebagai Last Mile. Misalnya, pengiriman ke rumah tradisional berbasis truk telah mencapai batasnya di wilayah metropolitan dan tidak lagi dapat menjadi metode pengiriman yang efektif. Didorong oleh kemajuan teknologi, beberapa solusi logistik lainnya telah digunakan sebagai alternatif inovatif untuk mengirimkan paket. Ini termasuk pengiriman dengan drone, stasiun paket pintar, robot, dan crowdsourcing, di antara yang lainnya.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi tinjauan literatur sistematis dengan analisis konten untuk menganalisis state-of-the-art dalam penelitian terkait. Metode penelitian terdiri dari lima langkah:
Kerangka Teoretis
Artikel ini membahas konsep-konsep kunci berikut:
Hasil dan Diskusi
Distribusi Publikasi
Analisis menunjukkan peningkatan minat di bidang last mile delivery di kalangan peneliti dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 70% makalah yang dipilih diterbitkan selama tiga tahun terakhir. Sebagian besar makalah muncul di Transportation Research Procedia dengan tujuh publikasi.
Metodologi yang Digunakan
Sebagian besar artikel menggunakan model heuristik (26%) dan simulasi (18%), diikuti oleh pemrograman matematika (16%).
Solusi Inovatif Last Mile Delivery (Perspektif Industri)
Beberapa strategi pengiriman telah dikembangkan dari waktu ke waktu dalam rantai pasokan untuk memastikan produk dikirimkan kepada pelanggan tepat waktu. Untuk memenuhi tantangan pengiriman last mile, banyak pengecer baru-baru ini menggunakan solusi inovatif untuk mengelola peningkatan paket yang dikirim, masalah mengenai keberlanjutan, dan meningkatnya permintaan pengiriman paket dari pelanggan. Solusi inovatif ini dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori utama: solusi terkait dengan kendaraan pengiriman, dan solusi terkait dengan lokasi pengiriman.
Kendaraan Pengiriman
Lokasi Pengiriman
Perspektif Riset Operasi
Tinjauan literatur menunjukkan bahwa beberapa model riset operasi telah diusulkan untuk solusi pengiriman inovatif yang dibahas di atas. Model-model ini memberikan wawasan bagi perusahaan untuk membuat keputusan tentang strategi pengiriman, termasuk pelanggan mana yang akan ditargetkan, atau di mana menempatkan hub/stasiun mereka, sambil meminimalkan biaya dan/atau memaksimalkan keuntungan.
Studi Kasus dan Angka
Kesimpulan
Artikel ini menyimpulkan bahwa solusi inovatif memiliki potensi untuk secara signifikan meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan pengiriman last mile. Berdasarkan tinjauan tersebut, beberapa rekomendasi telah dibuat untuk penelitian di masa depan. Dengan mengejar rekomendasi ini, pemahaman yang lebih baik dapat diperoleh tentang tantangan operasional yang terkait dengan solusi inovatif ini, mengembangkan model yang lebih realistis, dan membuat kerangka kerja pengambilan keputusan untuk memilih solusi pengiriman yang paling tepat dalam skenario yang berbeda.
Implikasi Manajerial
Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:
Penelitian Masa Depan
Penelitian masa depan dapat fokus pada:
Sumber : Mohammad, W. A., Diab, Y. N., Elomri, A., & Triki, C. (2023). Innovative solutions in last mile delivery: concepts, practices, challenges, and future directions. Supply Chain Forum: An International Journal, 24(2), 151-169.
Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Tesis Master berjudul "Business Analysis of the Drone’s Last Mile Delivery Environment" oleh Caio Ferreira da Rosa Pantarotto dari Politecnico di Torino (2018) membahas tentang potensi penggunaan teknologi drone dalam pengiriman last mile. Tesis ini menganalisis berbagai model bisnis yang melibatkan drone untuk pengiriman last mile, mengidentifikasi keuntungan dan hambatan, serta mengembangkan formulasi matematis untuk optimasi.
Latar Belakang
Pengiriman last mile merupakan bagian yang paling tidak efisien dalam rantai pengiriman, ditandai dengan biaya tinggi dan jarak yang relatif pendek. Tantangan utama meliputi peningkatan biaya tenaga kerja dan pemborosan yang melekat pada model pengiriman ke rumah konvensional. Konsumen juga semakin menuntut pengiriman yang cepat, tepat, dan murah. Teknologi drone muncul sebagai solusi potensial untuk mengatasi masalah ini.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari tesis ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran yang melibatkan:
Kerangka Teoretis
Tesis ini membahas beberapa konsep kunci, termasuk:
Hasil dan Diskusi
Temuan Utama
Studi Kasus dan Angka
Tesis ini tidak menyajikan studi kasus empiris, tetapi merujuk pada:
Model Bisnis
Analisis MILP
Kesimpulan
Tesis ini menyimpulkan bahwa teknologi drone menawarkan potensi yang signifikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengiriman last mile. Namun, adopsi drone memerlukan mengatasi hambatan regulasi, sosial, dan teknologi. Model bisnis yang diusulkan dan formulasi MILP memberikan kerangka kerja yang berguna untuk analisis dan implementasi sistem pengiriman drone.
Implikasi Manajerial
Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:
Penelitian Masa Depan
Penelitian masa depan dapat fokus pada:
Sumber : Pantarotto, C. F. R. (2018). Business analysis of the drone’s last mile delivery environment. Master Thesis, Politecnico di Torino.
Sumber Daya Air
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 24 Juni 2025
Air adalah sumber daya vital yang menopang kehidupan, ekonomi, dan stabilitas sosial. Namun, tekanan terhadap ketersediaan air bersih, polusi, dan bencana terkait air semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk, urbanisasi, perubahan iklim, dan degradasi lingkungan. Dalam konteks ini, paper “Water Law” karya Niko Soininen, Antti Belinskij, dan Suvi-Tuuli Puharinen (2023) menjadi referensi penting yang mengulas evolusi, keragaman, dan tantangan hukum air di tingkat nasional maupun global. Artikel ini tidak hanya membedah aspek legal formal, tetapi juga membangun jembatan antara hukum, kebijakan, dan tata kelola lintas sektor serta disiplin ilmu.
Definisi dan Ruang Lingkup Hukum Air: Dari Hak hingga Tata Kelola
Apa Itu Hukum Air?
Hukum air didefinisikan sebagai kumpulan aturan yang mengatur penggunaan, perlindungan, dan distribusi sumber daya air tawar. Cakupannya sangat luas, mencakup hak atas air (water rights), perlindungan lingkungan, pengelolaan bencana (banjir, kekeringan), serta pengaturan layanan air dan sanitasi. Hukum air juga mengatur hubungan antara aktor publik dan privat, serta antara negara dalam konteks lintas batas12.
Dua Perspektif Utama: Internal dan Eksternal
Sejarah dan Evolusi Hukum Air: Dari Hammurabi hingga Era Modern
Hukum air memiliki sejarah panjang, mulai dari Kode Hammurabi (1700 SM) yang mengatur pembagian air, hingga hukum Romawi yang memengaruhi Eropa. Awalnya, hukum air lebih banyak berakar pada hukum privat (kontrak, hak milik, ganti rugi), namun sejak abad ke-19, hukum publik berkembang pesat seiring meningkatnya persaingan atas sumber daya air dan kebutuhan perlindungan lingkungan12.
Di era modern, hukum air berkembang menjadi sistem multilevel dan multisektor, menggabungkan hukum nasional, regional, dan internasional. Contohnya, Konvensi PBB tentang Air (1997) dan Water Framework Directive Uni Eropa (2000) yang mengatur penggunaan dan perlindungan air lintas batas serta integrasi dengan hukum lingkungan dan kelautan12.
Tema-tema Sentral Hukum Air: Studi Kasus dan Data
1. Penggunaan dan Perlindungan Air
2. Kerja Sama Lintas Batas
3. Hak Asasi Manusia atas Air
4. Layanan Air dan Sanitasi
5. Hak Alam (Rights of Nature)
6. Keamanan Air (Water Security)
7. Koherensi dan Fragmentasi Hukum
Pendekatan Eksternal: Efektivitas, Legitimasi, dan Inovasi Tata Kelola
Kolaborasi dan Tata Kelola Adaptif
Pendekatan Ekosistem
Legitimasi dan Keadilan
Hukum Air dan Perubahan Iklim
Opini, Kritik, dan Perbandingan
Nilai Tambah Artikel
Kritik dan Keterbatasan
Perbandingan dengan Studi Lain
Relevansi Industri dan Tren Masa Depan
Tren Industri
Peluang dan Tantangan
Kesimpulan dan Rekomendasi
Hukum air adalah bidang multidimensi yang terus berevolusi untuk menjawab tantangan krisis air, perubahan iklim, dan kebutuhan keadilan sosial. Ke depan, dibutuhkan pendekatan yang lebih integratif, adaptif, dan berbasis data, dengan kolaborasi lintas sektor, disiplin, dan negara. Reformasi hukum air harus menempatkan hak asasi manusia, perlindungan ekosistem, dan keadilan sosial sebagai fondasi utama, serta membuka ruang bagi inovasi dan partisipasi masyarakat.
Rekomendasi utama:
Dengan langkah ini, hukum air dapat menjadi instrumen utama untuk memastikan keberlanjutan, keadilan, dan ketahanan air di masa depan.
Sumber Artikel Asli
Niko Soininen, Antti Belinskij, Suvi-Tuuli Puharinen. “Water law.” Cambridge Prisms: Water, 1, e12, 1–9 (2023).
Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Pengiriman last-mile dalam lingkungan perkotaan menjadi tantangan utama seiring meningkatnya permintaan layanan cepat dan ramah lingkungan. Studi yang dilakukan oleh Martina Kylebäck Wennerlöf & Hannah Renhed dari Lund University berjudul "The Future of Urban Last Mile Deliveries – Not a Piece of Cake" mengkaji aspek inovasi, permintaan pelanggan, dan keberlanjutan dalam pengiriman bahan roti ke bisnis di Stockholm, Swedia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana perusahaan dapat meningkatkan sistem distribusi mereka guna memenuhi ekspektasi pelanggan sekaligus meminimalkan dampak lingkungan dan biaya operasional.
Latar Belakang dan Metodologi
Seiring meningkatnya urbanisasi dan regulasi ketat terkait emisi karbon, perusahaan menghadapi tantangan untuk mengadaptasi sistem distribusi mereka. Penelitian ini berfokus pada pengiriman B2B (Business-to-Business), berbeda dari kebanyakan studi sebelumnya yang lebih banyak menyoroti pengiriman ke konsumen langsung (B2C).
Penulis menggunakan studi kasus tunggal dengan pendekatan berbasis wawancara, survei, dan observasi terhadap pelanggan dan penyedia jasa logistik di Stockholm. Mereka juga melakukan analisis kesenjangan antara ekspektasi pelanggan dan sistem distribusi saat ini.
Temuan Utama
1. Ekspektasi Pelanggan dalam Pengiriman Last-Mile
Melalui survei terhadap 100 pelanggan dan wawancara mendalam, ditemukan bahwa pelanggan bisnis menginginkan:
Studi Kasus:
Dalam 5-10 tahun ke depan, permintaan akan pengiriman berkelanjutan di Stockholm diperkirakan meningkat signifikan, tetapi hanya 20% pelanggan bersedia membayar lebih untuk opsi ramah lingkungan.
2. Tantangan dan Peluang dalam Implementasi Pengiriman Berkelanjutan
Studi ini menyoroti beberapa tantangan utama dalam implementasi pengiriman ramah lingkungan, yaitu:
Namun, peluang besar juga terbuka dengan adanya:
Studi Kasus:
3. Outsourcing vs. Pengelolaan Internal dalam Pengiriman Last-Mile
Salah satu keputusan strategis yang diteliti dalam studi ini adalah apakah perusahaan sebaiknya mengelola pengiriman sendiri atau mengalihdayakan (outsourcing) ke penyedia logistik pihak ketiga (3PL).
Keuntungan outsourcing ke 3PL:
Kekurangan outsourcing:
Studi ini merekomendasikan outsourcing sebagai solusi terbaik, terutama bagi perusahaan menengah yang ingin meningkatkan efisiensi pengiriman tanpa mengalokasikan sumber daya besar untuk pengelolaan internal.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Studi ini memberikan wawasan bahwa pengiriman last-mile yang optimal memerlukan keseimbangan antara efisiensi, keberlanjutan, dan fleksibilitas.
Rekomendasi utama:
Dengan implementasi strategi-strategi ini, perusahaan dapat tidak hanya mengurangi biaya dan emisi karbon, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan dan daya saing di pasar urban last-mile delivery.
Sumber : Martina Kylebäck Wennerlöf & Hannah Renhed (2023). The Future of Urban Last Mile Deliveries – Not a Piece of Cake. Lund University, Department of Mechanical Engineering Sciences.
Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Artikel "Smart Method for Self-Organization in Last-Mile Parcel Delivery" oleh J.H.R. van Duin dkk. yang diterbitkan di Transportation Research Record (2020) membahas metode baru untuk mengalokasikan paket ke kendaraan pengiriman dan menyusun rute kendaraan secara real-time melalui sistem lelang. Metode ini bertujuan meningkatkan efisiensi, ketahanan, dan fleksibilitas operasi pengiriman last-mile.
Latar Belakang
Pertumbuhan pesat e-commerce telah meningkatkan permintaan layanan pengiriman paket. Namun, operator pengiriman menghadapi tekanan untuk memenuhi permintaan ini sambil menjaga kelayakan huni kota dan meminimalkan dampak lingkungan. Pengiriman last-mile menjadi tantangan utama karena merupakan bagian yang paling tidak efisien, mahal, dan tidak ramah lingkungan dari proses pengiriman.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
Metodologi
Penelitian ini menggunakan:
Hasil Utama
Analisis Mendalam
Konsep Self-Organizing Logistics
Metode ini menerapkan konsep self-organizing logistics, di mana:
Sistem Lelang Real-Time
Fitur utama metode ini adalah sistem lelang real-time:
Pengiriman Kolaboratif dan Intermodal
Metode ini mendukung:
Implikasi Praktis
Keterbatasan dan Penelitian Masa Depan
Kesimpulan
Metode self-organizing untuk pengiriman paket last-mile yang diusulkan dalam penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, ketahanan, dan fleksibilitas operasi pengiriman. Pendekatan inovatif ini dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan pertumbuhan e-commerce dan tuntutan keberlanjutan dalam industri logistik.
Sumber Asli Artikel: Van Duin, J.H.R., Vlot, T.S., Tavasszy, L.A., Duinkerken, M.B., & van Dijk, B. (2020). Smart Method for Self-Organization in Last-Mile Parcel Delivery. Transportation Research Record, 1-11. DOI: 10.1177/0361198120976062
Keamanan Air
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 24 Juni 2025
Air adalah fondasi kehidupan, kesehatan, dan kemakmuran ekonomi. Namun, krisis air dan sanitasi kini menjadi ancaman nyata bagi pertumbuhan ekonomi global, kesehatan masyarakat, dan stabilitas sosial. Paper “Water Finance: The Imperative for Water Security and Economic Growth” (Ajami et al., 2018) menegaskan bahwa krisis air bukan hanya masalah teknis atau lingkungan, melainkan juga krisis investasi dan tata kelola. Laporan ini membedah kebutuhan investasi air, tantangan pendanaan, solusi inovatif, serta strategi lintas sektor dan negara untuk memastikan keamanan air dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Skala Tantangan: Kesenjangan Investasi dan Dampak Ekonomi
Besarnya Kebutuhan Investasi
Dampak Ekonomi dari Kegagalan Investasi
Tantangan Utama Pendanaan Air
1. Fragmentasi Tata Kelola dan Kebijakan
2. Model Bisnis dan Tarif Air yang Tidak Berkelanjutan
3. Penurunan Dana Publik dan Ketergantungan pada Sumber Alternatif
4. Hambatan Struktural dan Budaya terhadap Investasi Swasta
5. Kurangnya Data, Transparansi, dan Kapasitas
Studi Kasus dan Inovasi Pembiayaan
A. Public-Private Partnerships (PPP) dan Model Baru
B. Environmental Impact Bond dan Inovasi Keuangan
C. Blended Finance dan Mekanisme Inovatif
Pendanaan Air di Negara Berkembang: Tantangan dan Solusi
Model 3T: Taxes, Tariffs, Transfers
Kesenjangan Kredit dan Absorpsi Dana
Reformasi Tata Kelola dan Kebijakan
Peran Lembaga Internasional, Swasta, dan Filantropi
Lembaga Keuangan Internasional (IFIs)
Sektor Swasta dan Filantropi
Analisis Kritis: Mengapa Investasi Air Sulit Tercapai?
Risiko, Bankabilitas, dan Lingkungan Pendukung
Inovasi dan Kombinasi Instrumen Keuangan
Opini, Kritik, dan Perbandingan dengan Studi Lain
Nilai Tambah Laporan
Kritik dan Keterbatasan
Perbandingan dengan Penelitian Lain
Relevansi dengan Tren Industri dan Masa Depan
Tren Industri
Peluang dan Tantangan
Kesimpulan dan Rekomendasi
Krisis air adalah krisis investasi dan tata kelola. Tanpa lonjakan investasi dan reformasi kebijakan, dunia akan gagal mencapai keamanan air dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Inovasi keuangan seperti blended finance, impact bonds, dan PPP, didukung tata kelola yang kuat, adalah kunci untuk menutup gap investasi air global.
Rekomendasi utama:
Dengan strategi ini, air dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi, kesehatan, dan keberlanjutan planet di masa depan.
Sumber Artikel Asli
Newsha Ajami, Hank Habicht, Brent Fewell, Tim Lattimer, Thomas Ng. “Water Finance: The Imperative for Water Security and Economic Growth.” Water in the West, Stanford University, July 1, 2018.