Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Pendahuluan
Dalam dunia bisnis modern, rantai pasok memainkan peran krusial dalam menjaga kelangsungan operasi perusahaan dan memenuhi permintaan pelanggan. Namun, berbagai gangguan global seperti pandemi Covid-19, krisis semikonduktor, dan perang Ukraina telah memperlihatkan betapa rentannya rantai pasok terhadap perubahan mendadak. Oleh karena itu, supply chain resilience menjadi konsep penting yang harus diterapkan perusahaan untuk memastikan keberlanjutan bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk:
Studi ini menggunakan metode wawancara semi-terstruktur dengan 20 responden dari berbagai posisi dalam organisasi yang berhubungan dengan rantai pasok dan pengadaan strategis. Analisis dilakukan menggunakan metode Gioia, yang membantu mengidentifikasi pola utama dalam data yang dikumpulkan.
Definisi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Supply Chain Resilience
1. Apa Itu Supply Chain Resilience?
Berdasarkan wawancara dengan para responden, resiliensi rantai pasok didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengelola gangguan, mempertahankan operasi dalam kondisi sulit, dan beradaptasi dengan perubahan. Beberapa responden menyebutnya sebagai:
Dari definisi tersebut, ada tiga aspek utama dalam resiliensi rantai pasok:
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Rantai Pasok
Berdasarkan analisis wawancara dan data sekunder, faktor utama yang berkontribusi terhadap supply chain resilience meliputi:
a. Digitalisasi dan Teknologi
b. Kolaborasi dan Transparansi
c. Strategi Pengadaan yang Fleksibel
d. Manajemen Risiko dan Keuangan
e. Budaya Organisasi dan Pengembangan SDM
Strategi untuk Meningkatkan Ketahanan Rantai Pasok
Berdasarkan studi ini, ada beberapa langkah strategis yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok mereka:
1. Membangun Model Ketahanan Rantai Pasok Berbasis Data
Salah satu temuan utama dalam penelitian ini adalah pentingnya Supply Chain Resilience Maturity Model. Model ini didasarkan pada framework dari Ali, Mahfouz, dan Arisha (2017), yang mengidentifikasi tahapan perkembangan ketahanan rantai pasok mulai dari level dasar hingga yang sangat adaptif.
2. Implementasi Teknologi Digital
3. Optimalisasi Rantai Pasok dengan Hybrid Model
Menggunakan kombinasi Lean Supply Chain untuk efisiensi di hulu dan Agile Supply Chain di hilir untuk fleksibilitas lebih tinggi.
4. Penguatan Manajemen Risiko
5. Meningkatkan Kolaborasi dengan Pemasok dan Mitra
Studi Kasus dan Data Empiris
Studi ini mengkaji implementasi strategi ketahanan rantai pasok di berbagai industri:
Kesimpulan & Rekomendasi
Studi ini menunjukkan bahwa supply chain resilience adalah faktor kunci dalam menjaga keberlanjutan bisnis di era ketidakpastian global. Untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok, perusahaan harus:
Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan dapat mengurangi dampak gangguan global, meningkatkan daya saing, dan memastikan keberlanjutan operasional dalam jangka panjang.
Sumber Artikel
Tomi Hardén (2023). Developing Supply Chain Resilience: A Case Study. Laurea University of Applied Sciences.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 membawa tantangan besar bagi rantai pasok global, menyebabkan gangguan signifikan dalam distribusi, produksi, dan manajemen inventaris. Artikel ini meneliti bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan ketahanan rantai pasok dengan menciptakan transparansi, memastikan pengiriman last-mile, memberikan solusi personalisasi, mengurangi dampak gangguan, dan mempercepat strategi pengadaan.
Penelitian ini dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dengan 35 pakar rantai pasok di sektor e-commerce, serta menggunakan pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi tema utama yang berkontribusi pada ketahanan rantai pasok berbasis AI.
Konsep Utama dalam Ketahanan Rantai Pasok Berbasis AI
Studi Kasus
Tantangan & Solusi Implementasi AI dalam Rantai Pasok
Kesimpulan & Rekomendasi
Studi ini menunjukkan bahwa penerapan kecerdasan buatan dalam rantai pasok secara signifikan meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan daya saing perusahaan. Beberapa rekomendasi utama bagi perusahaan adalah:
Sumber Artikel : Modgil, S., Singh, R.K., & Hannibal, C. (2021). Artificial Intelligence for Supply Chain Resilience: Learning from Covid-19. The International Journal of Logistics Management.
Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Pendahuluan
Dengan meningkatnya aktivitas e-commerce global, jumlah pengiriman paket meningkat pesat. Namun, last-mile logistics menjadi tantangan utama dalam rantai pasok karena menyumbang emisi karbon yang signifikan, menyebabkan kemacetan lalu lintas, dan meningkatkan konsumsi sumber daya. Studi ini menyoroti bagaimana touchpoints pelanggan dalam perjalanan belanja e-commerce dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih opsi pengiriman yang lebih berkelanjutan.
Penelitian ini menggunakan kerangka teoritis dan analisis empiris berbasis wawancara dengan para ahli industri untuk mengidentifikasi titik-titik interaksi pelanggan yang berkontribusi terhadap keberlanjutan dalam last-mile logistics.
Tantangan Keberlanjutan dalam Logistik Last-Mile
1. Dampak Lingkungan dari Last-Mile Logistics
2. Preferensi Pelanggan yang Bertentangan
3. Peran E-Commerce dalam Keberlanjutan
Solusi: Mengoptimalkan Customer Touchpoints untuk Keberlanjutan
Penelitian ini mengidentifikasi bahwa pelanggan dapat dipengaruhi melalui touchpoints di sepanjang perjalanan belanja mereka, termasuk:
1. Komunikasi dan Iklan Berbasis Keberlanjutan
2. Teknologi dan Data-Driven Decision Making
3. Program Loyalitas dan Insentif untuk Pengiriman Berkelanjutan
4. Penggunaan Label Hijau dan Sertifikasi Keberlanjutan
5. Penggunaan Infrastruktur Logistik Berkelanjutan
Studi Kasus Implementasi Keberlanjutan dalam Last-Mile Logistics
Tren Masa Depan dalam E-Commerce dan Logistik Berkelanjutan
Tantangan Implementasi Keberlanjutan dalam Last-Mile Logistics
Kesimpulan & Rekomendasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa mengoptimalkan customer touchpoints dalam e-commerce dapat meningkatkan keberlanjutan logistik last-mile secara signifikan. Dengan langkah-langkah berikut, perusahaan dapat mengurangi emisi karbon, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menghemat biaya operasional:
✅ Gunakan AI dan big data untuk menampilkan opsi pengiriman hijau secara otomatis.
✅ Terapkan parcel lockers dan pick-up points untuk mengurangi pengiriman individu.
✅ Berikan insentif bagi pelanggan yang memilih opsi pengiriman berkelanjutan.
✅ Gunakan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi rantai pasok.
Dengan strategi ini, e-commerce dapat berkembang dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, mencapai keseimbangan antara efisiensi bisnis dan kepedulian lingkungan.
Sumber Artikel
Hasler, Jannik Alfred (2023). E-Commerce and Last Mile Logistics: Customer Touchpoints Impacting Sustainability. Johannes Kepler University Linz.
Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Pendahuluan
Dalam ekosistem rantai pasok modern, last-mile logistics memainkan peran penting dalam memastikan kepuasan pelanggan. Namun, segmen ini juga menjadi tantangan terbesar dalam industri logistik karena biaya tinggi, inefisiensi, dan dampak lingkungan yang signifikan. Penelitian ini meninjau lebih dari 257 publikasi akademik mengenai strategi Alternative Delivery Locations (ADL) yang mencakup locker paket, titik pengambilan dinamis, dan mekanisme distribusi bergerak.
Dengan analisis bibliometrik dan sistematis, studi ini mengeksplorasi bagaimana ADL dapat mengurangi biaya pengiriman hingga 53%, mengoptimalkan distribusi, serta meningkatkan fleksibilitas layanan bagi pelanggan e-commerce.
Tantangan Logistik Last-Mile dan Peran ADL
1. Tantangan dalam Last-Mile Logistics
2. Solusi: Alternative Delivery Locations (ADL)
ADL menawarkan berbagai solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi logistik, antara lain:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review sistematis, dengan data dari Scopus dan Web of Science. Dari 257 artikel akademik, mayoritas (89%) diterbitkan dalam enam tahun terakhir, menunjukkan meningkatnya perhatian terhadap solusi ADL.
Metode analisis meliputi:
Studi Kasus Implementasi ADL dalam Industri
Tren Masa Depan dalam Logistik Last-Mile
Tantangan dalam Implementasi ADL
Kesimpulan & Rekomendasi
Studi ini menunjukkan bahwa Alternative Delivery Locations (ADL) adalah solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan logistik last-mile. Dengan penerapan yang tepat, ADL dapat:
✅ Mengurangi biaya operasional dengan mengoptimalkan jalur distribusi.
✅ Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan opsi pengiriman yang lebih fleksibel.
✅ Mengurangi dampak lingkungan melalui efisiensi transportasi dan integrasi teknologi ramah lingkungan.
Untuk memaksimalkan manfaat ADL, perusahaan logistik dan e-commerce disarankan untuk:
Dengan strategi ini, logistik last-mile dapat berkembang menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan sesuai dengan tuntutan pasar modern.
Sumber Artikel
Pourmohammadreza, N., Jokar, M.R.A., & Van Woensel, T. (2025). Last-Mile Logistics with Alternative Delivery Locations: A Systematic Literature Review. Results in Engineering, 25, 104085.
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Holtikultura adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik bercocok tanam dengan menggunakan teknologi terkini.
Melansir dari laman American Society For Holticultural Science, ilmu hortikultura adalah satu-satunya ilmu tumbuhan yang menggabungkan ilmu teknologi dan estetika tumbuhan. Holtikultura memungkinkan Anda untuk menghasilkan buah-buahan, sayuran, bunga, tumbuhan, dan tanaman hias yang dapat dimakan, serta dikomersialkan.
Hortikultura adalah ilmu aplikasi yang dikembangkan oleh ahli hortikultura, dan diterapkan pada produksi tanaman, peningkatan, pemasaran, dan peningkatan kehidupan manusia dan hewan di bumi. Holtikultura mencakup berbagai macam metode, teknologi dan praktik yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil panen tanaman dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Holtikultura adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik bercocok tanam, dengan menggunakan teknologi terkini. Tujuan utama dari holtikultura adalah untuk menciptakan kondisi optimal bagi tanaman, agar tumbuh dan berkembang dengan baik.
Salah satu teknologi yang digunakan dalam holtikultura adalah hidroponik, yaitu teknik menanam tanaman tanpa menggunakan tanah. Berikut ini lingkup hortikultura yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Minggu (16/4/2023).
Lingkup hortikultura
Melansir dari laman vendatu, tanaman hortikultura menghasilkan hasil yang lebih tinggi per hektar daripada tanaman lapangan. Tanaman hortikultura sangat berharga karena nilai gizinya yang tinggi, di mana buah dan sayuran khususnya, memberi kita banyak vitamin dan mineral.
Tanaman hortikultura bermanfaat bagi lingkungan dengan meminimalkan limbah, melestarikan tanah dan air, serta meningkatkan status sosial ekonomi petani. Berikut adalah lingkup hortikultura di antaranya:
Seleksi tanaman merupakan salah satu aspek penting dalam hortikultura. Pemilihan tanaman yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan, akan sangat mempengaruhi kesuksesan budidaya. Di dalam seleksi tanaman, para ahli hortikultura mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitas tanaman seperti jenis tanah, tingkat kelembapan udara, intensitas sinar matahari, suhu lingkungan, pH tanah, dan kandungan nutrisi dalam tanah.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai terobosan untuk memacu produksi, mutu hasil panen dan ekspor produk hortikultura terutama di era digital saat ini.
Kementan dengan sigap telah berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengenai hal tersebut.
Melansir dari laman vendatu, tanaman hortikultura menghasilkan hasil yang lebih tinggi per hektar daripada tanaman lapangan. Tanaman hortikultura sangat berharga karena nilai gizinya yang tinggi, di mana buah dan sayuran khususnya, memberi kita banyak vitamin dan mineral.
Tanaman hortikultura bermanfaat bagi lingkungan dengan meminimalkan limbah, melestarikan tanah dan air, serta meningkatkan status sosial ekonomi petani. Berikut adalah lingkup hortikultura di antaranya:
Seleksi tanaman merupakan salah satu aspek penting dalam hortikultura. Pemilihan tanaman yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan, akan sangat mempengaruhi kesuksesan budidaya. Di dalam seleksi tanaman, para ahli hortikultura mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitas tanaman seperti jenis tanah, tingkat kelembapan udara, intensitas sinar matahari, suhu lingkungan, pH tanah, dan kandungan nutrisi dalam tanah.
Teknik bercocok tanam adalah aspek lain dalam hortikultura yang sangat penting. Teknik bercocok tanam yang baik, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Beberapa teknik bercocok tanam dalam hortikultura meliputi:
Perbanyakan tanaman adalah salah satu aspek penting dalam hortikultura, karena dapat membantu petani menghasilkan banyak tanaman dari satu tanaman induk. Teknik perbanyakan tanaman di hortikultura tergantung pada jenis tanaman dan kebutuhan budidaya.
Teknik perbanyakan tanaman meliputi:
Jenis
Hortikultura sayuran adalah jenis hortikultura yang meliputi tanaman-tanaman, yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan manusia. Jenis tanaman ini dapat dikategorikan sebagai sayuran daun, buah, akar, umbi, dan kacang-kacangan. Beberapa jenis sayuran daun yang sering ditanam adalah bayam, kangkung, selada, sawi, dan bok choy. Sayuran akar seperti wortel, bit, lobak, dan kentang. Sayuran buah seperti tomat, paprika, timun, dan terong.
Sayuran kacang-kacangan seperti kacang panjang, kacang polong, dan kacang merah. Sayuran sangat penting dalam asupan makanan manusia, karena mengandung banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Hortikultura sayuran juga merupakan salah satu jenis hortikultura yang paling banyak dibudidayakan di dunia, karena permintaan pasar yang besar.
Hortikultura buah-buahan meliputi tanaman-tanaman yang menghasilkan buah, di mana akan dimanfaatkan sebagai makanan manusia. Buah-buahan mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Beberapa jenis buah-buahan yang sering ditanam adalah apel, jeruk, mangga, pisang, dan stroberi.
Jenis buah-buahan yang dibudidayakan sangat bervariasi tergantung pada iklim dan kondisi geografis suatu daerah. Hortikultura buah-buahan juga merupakan jenis hortikultura yang sangat penting dalam perdagangan internasional. Buah-buahan seperti jeruk dan pisang merupakan komoditas ekspor yang besar dari banyak negara di dunia.
Hortikultura hias adalah jenis hortikultura yang meliputi tanaman-tanaman, yang dimanfaatkan untuk tujuan keindahan taman, landscape, atau dekorasi dalam ruangan. Tanaman hias dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, seperti bunga, tanaman perdu, semak, pohon, dan kaktus.
Beberapa jenis tanaman hias yang populer adalah mawar, anggrek, bougenville, bunga matahari, dan keladi. Tanaman hias memberikan banyak manfaat untuk lingkungan, seperti menyediakan habitat untuk serangga dan burung, meningkatkan kualitas udara, serta memberikan ketenangan dan relaksasi bagi manusia.
Hortikultura herbal meliputi tanaman-tanaman yang dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan atau bahan kosmetik. Tanaman herbal mengandung bahan aktif, yang dapat digunakan sebagai obat atau bahan kosmetik. Beberapa jenis tanaman herbal yang sering ditanam antara lain jahe, temulawak, kunyit, lidah buaya, dan lavender. Hortikultura herbal merupakan salah satu jenis hortikultura yang semakin populer, karena semakin banyak orang yang beralih ke pengobatan alternatif dan produk kosmetik alami.
Bagaimana Tanaman Hortikultura Ditanam
Tanaman hortikultura dapat ditanam dengan beberapa cara yang berbeda, tergantung pada jenis tanaman dan tujuannya. Beberapa metode penanaman yang umum digunakan dalam hortikultura adalah sebagai berikut:
Tanaman ditanam langsung di tanah yang telah disiapkan dengan baik. Biasanya tanah diolah terlebih dahulu dengan mencangkul dan menggemburkannya, kemudian diaplikasikan pupuk organik atau bahan tambahan lainnya untuk meningkatkan kesuburan tanah. Setelah itu, tanaman ditanam langsung ke tanah.
Metode ini biasanya digunakan untuk menanam tanaman hortikultura dalam skala kecil, atau di lingkungan yang terbatas seperti di apartemen atau halaman kecil. Tanaman ditanam dalam pot atau wadah yang berisi tanah yang disiapkan khusus untuk menanam tanaman, dan dilengkapi dengan lubang drainase untuk memungkinkan air mengalir keluar. Tanaman yang ditanam dalam pot atau wadah, membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan tanaman yang ditanam langsung di tanah.
Metode hidroponik adalah cara menanam tanaman hortikultura tanpa menggunakan tanah. Tanaman ditanam dalam wadah atau sistem hidroponik, memungkinkan tanaman tumbuh dengan menyerap nutrisi langsung dari larutan nutrisi yang diberikan. Metode ini biasanya digunakan untuk menanam tanaman dalam skala besar, seperti di rumah kaca atau di lahan pertanian.
Sumber: https://www.liputan6.com/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Berpikir untuk menjadi ahli botani atau ahli hortikultura, tetapi tidak yakin apa perbedaan di antara keduanya? Kedua bidang studi ini sama-sama berakar pada studi tentang tanaman, tetapi memiliki beberapa perbedaan yang jelas. Dalam artikel ini, kita akan membahas kedua disiplin ilmu tersebut, dan apa yang bisa Anda harapkan saat Anda memperdalam pengetahuan Anda di masing-masing bidang tersebut.
Jika Anda tertarik dengan berkebun dan tanaman, Anda dapat mempertimbangkan dua profesi secara dekat: ahli botani dan ahli hortikultura. Meskipun ada kemiripan, keduanya merupakan karier yang sangat berbeda. Kapan kesamaan antara ahli botani vs ahli hortikultura, dan bagaimana perbedaannya?
Banyak orang yang menganggap kedua profesi ini hampir sama. Seringkali kedua cabang ilmu ini bekerja sama dengan sangat erat untuk membuat pertanian menjadi lebih baik. Ada banyak tumpang tindih di antara kedua kelompok tersebut.
Namun, ada beberapa perbedaan mendasar dalam studi sains berbasis tanaman ini. Hortikultura adalah ilmu terapan berkebun, sementara ahli botani mempelajari teori tanaman. Mari kita lihat setiap disiplin ilmu secara lebih rinci agar Anda memiliki pemahaman penuh tentang masing-masing disiplin ilmu, dan apa yang mereka lakukan.
Apa yang dimaksud dengan Ahli Hortikultura?
Dalam banyak hal, seorang ahli hortikultura berurusan dengan pertumbuhan dan pemeliharaan tanaman secara langsung. Mereka fokus pada tanaman pangan dan tanaman hias yang dapat Anda lihat di kebun. Mereka tidak terlalu fokus pada tanaman mikroskopis dan bakteri nabati.
Kata hortikultura berasal dari bahasa Latin yang berarti budidaya kebun, dan itulah yang menjadi titik fokus dari studi ini. Mereka bekerja untuk membuat kebun dan tanaman. Mereka mempelajari bagaimana tanaman berkembang biak dan genetika tanaman untuk mendapatkan bunga dan buah terbaik untuk dinikmati manusia.
Jika Anda tertarik dengan pengalaman langsung saat mempelajari tanaman seperti yang Anda lakukan saat masih kecil, Anda harus mempertimbangkan hortikultura. Anda akan mengotori tangan Anda dan berpartisipasi dalam kegiatan seperti merawat kebun atau halaman rumput dalam banyak kasus.
Setiap ahli hortikultura bekerja untuk menumbuhkan dan menciptakan tanaman terbaik yang mereka bisa. Ahli hortikultura akan sering melihat hasil kerja mereka tumbuh di depan mata. Akan sangat memuaskan melihat hasilnya setelah menerapkan beberapa ilmu pengetahuan dunia nyata pada tanaman yang sedang berkembang.
Bagaimana cara kerja kebun hortikultura?
Ahli hortikultura langsung terjun ke lapangan dan mengerjakan setiap aspek kebun mereka. Mereka menanam, menyiram, dan merawat kebun yang luas untuk menciptakan bunga, sayuran, dedaunan yang dapat dimakan, dan tanaman hijau lainnya. Laboratorium mereka adalah tanah. Jika berada di luar ruangan sangat penting bagi Anda, menjadi ahli hortikultura bisa menjadi mimpi yang menjadi kenyataan.
Meskipun pada awalnya diperlukan banyak belajar dari buku, Anda akan menghabiskan lebih sedikit waktu di perpustakaan dan lebih banyak waktu di lapangan karena Anda akan semakin berpengalaman dalam menerapkan pelajaran praktis yang telah Anda pelajari.
Ahli hortikultura juga lebih banyak terlibat secara fisik dalam menanam tanaman. Mereka sering melakukan lansekap, penanaman, penyiangan, dan perawatan lainnya secara langsung. Ahli hortikultura tingkat lanjut dapat mendelegasikan tugas-tugas yang lebih kecil kepada orang lain, tetapi jarang sekali pekerjaan ini berhenti menjadi pekerjaan padat karya.
Jenis pekerjaan apa yang dimiliki ahli hortikultura?
Ahli hortikultura banyak bekerja di bidang pertanian. Mereka membantu petani dan pemilik pembibitan untuk mendapatkan tanaman terbaik yang mereka bisa. Ada juga banyak pekerjaan pemerintah seperti Departemen Pertanian Amerika Serikat, USDA. Pemerintah daerah menawarkan banyak posisi.
Banyak ahli hortikultura fokus pada keberlanjutan. Mereka membantu tempat-tempat menjadi lebih ramah lingkungan saat memproduksi pertanian. Praktik-praktik ini dapat berkisar dari pengendalian hama alami hingga rotasi tanaman yang lebih baik untuk menghasilkan tanaman terbaik dengan dampak negatif sekecil mungkin.
Ahli hortikultura dapat berspesialisasi dalam bidang tertentu. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk membantu kebun anggur, lapangan golf, atau taman hiburan. Di mana pun ada tanaman yang disesuaikan atau tanaman untuk bidang khusus, mereka dapat menguasai dan membantu memelihara.
Banyak karir berkebun langsung juga mencari ahli hortikultura. Posisi seperti ini melibatkan pengelolaan kebun, desain lanskap, desain bunga, dan perencanaan taman. Jika pekerjaannya terdiri dari menanam apa pun, ahli hortikultura berada di posisi teratas
Bagaimana Anda menjadi ahli hortikultura?
Banyak sekolah menawarkan gelar di bidang hortikultura. Ini dimulai dengan gelar dua atau empat tahun yang membutuhkan kelas botani, kimia, ilmu tanah, dan kursus sains lainnya. Setelah Anda memiliki gelar sarjana di bidang ini, Anda dapat melamar ke sebagian besar pekerjaan pertanian.
Jika Anda ingin berspesialisasi dalam penelitian atau pengajaran, Anda juga bisa mendapatkan gelar master atau PhD. di bidang hortikultura. Gelar-gelar ini juga dapat membantu Anda maju dalam karier di mana Anda sudah memiliki gelar sarjana di bidang tersebut.
Karena sifat praktis dari bidang ini, banyak kelas di hortikultura yang akan membawa Anda keluar ke kebun dan pertanian untuk merasakan pengalaman kerja. Sifat pekerjaan di luar ruangan menjadikannya gelar yang populer di antara orang-orang yang menyukai sains dan tanaman tetapi ingin lebih aktif dalam studi mereka.
Ahli hortikultura terkenal
Terlepas dari pekerjaannya yang luas, sebagian besar ahli hortikultura tidak terkenal - seringkali, pekerjaan mereka lebih banyak dilakukan di belakang layar. Berikut adalah beberapa nama besar dalam komunitas hortikultura yang mungkin pernah Anda dengar sebelumnya.
Apa yang dimaksud dengan ahli botani?
Ahli botani berfokus pada ilmu murni tanaman. Mereka mempelajari semua hal yang berhubungan dengan tanaman. Ahli botani dapat berkonsentrasi pada tanaman yang lebih besar, tanaman mikroba, bakteri dengan karakteristik seperti tanaman, dan bahkan jamur. Mereka cenderung mempelajari tanaman yang lebih luas untuk memahami semuanya.
Jika ahli hortikultura adalah insinyur, ahli botani adalah ahli fisika teoretis. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari mekanisme tanaman dan klasifikasinya. Mereka lebih peduli dengan teori tanaman dan bagaimana fungsinya.
Ahli botani juga tertarik untuk menjaga kesehatan tanaman. Mereka dapat mempelajari berbagai hama dan penyakit tanaman dan mencari cara untuk menyembuhkannya. Mempelajari cara memerangi hama dengan lebih baik juga merupakan peran penting sebagai ahli botani.
Pertimbangan fungsi ekstra ini tidak berarti mereka tidak menanam tanaman. Ahli botani akan sering memelihara kebun sebagai tempat di mana mereka dapat menguji teori-teori mereka. Mereka akan menghabiskan banyak waktu mereka di laboratorium dan perpustakaan, tetapi mereka masih dapat memilih untuk menanam bahan penelitian mereka sendiri.
Bagaimana Cara Kerja Kebun Raya?
Seringkali seorang ahli botani harus melakukan banyak penelitian di laboratorium. Mereka juga sering turun ke lapangan untuk mempelajari dan mengkategorikan tanaman liar dan alami. Jadwal ini biasanya tidak menyisakan banyak waktu bagi mereka untuk melakukan pendekatan aktif ke kebun.
Beberapa masih berusaha untuk keluar dan menanam tanaman mereka sendiri, tetapi banyak yang menyerahkannya kepada orang lain sambil mempelajari sifat-sifat planet. Hal ini bisa berjalan dengan baik bagi orang-orang yang suka menanam tanaman mereka sendiri dan melakukan kedua tugas tersebut. Namun, tidak ada jaminan bahwa Anda akan dapat menghabiskan hari-hari Anda untuk bercocok tanam.
Jika bercocok tanam sendiri adalah keinginan utama Anda, maka botani mungkin bukan pilihan terbaik untuk Anda. Anda akan belajar banyak tentang tanaman, dan hampir setiap ahli botani memiliki kebun pribadi, tetapi menanam mungkin bukan bagian dari pekerjaan Anda.
Jenis pekerjaan apa yang dimiliki ahli botani?
Ahli botani bisa mendapatkan berbagai macam pekerjaan. Mulai dari pekerjaan yang berorientasi pada penelitian di mana mereka mempelajari tanaman dan tidak perlu menanamnya hingga kerja lapangan yang memungkinkan mereka menjelajahi hutan belantara untuk mencari kehidupan tanaman tertentu.
Mereka bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan swasta, terutama jika mereka tertarik untuk mempelajari penyakit dan hama. Ahli botani juga bisa mendapatkan pekerjaan di organisasi pemerintah, termasuk Dinas Kehutanan dan USDA. Ahli botani akan dibutuhkan setiap kali ada produk atau posisi yang membutuhkan pemahaman atau penciptaan tanaman yang lebih baik dalam bentuk apa pun.
Mereka juga membantu konservasi. Ahli botani sering kali berada di garis depan dalam membantu tanaman yang terancam punah - mereka sangat penting dalam menemukan dan mengidentifikasi tanaman yang berisiko.
Bagaimana Anda menjadi ahli botani?
Ada beberapa pilihan gelar di bidang botani, yang menawarkan berbagai jalur karier berbasis tanaman.
Banyak gelar yang memungkinkan Anda menjadi ahli botani. Beberapa sekolah menawarkan program khusus botani. Yang lain menawarkan gelar ilmu lingkungan, biologi, atau biologi tumbuhan yang semuanya dapat bekerja dengan baik.
Program-program ini biasanya merupakan gelar empat tahun yang mencakup botani, biologi, kimia, dan ilmu pengetahuan alam dan matematika lainnya. Jika Anda ingin melanjutkan pendidikan Anda, Anda bisa mendapatkan gelar master atau gelar Ph.D. di bidang tersebut. Gelar yang lebih tinggi ini diperlukan jika Anda terutama akan melakukan penelitian.
Kelas untuk ahli botani cenderung berada di dalam kelas dan laboratorium. Mereka belajar banyak tentang teori tanaman. Beberapa kelas melibatkan penanaman, tetapi tidak selalu demikian, dan ini menjadi penghalang bagi sebagian orang.
Namun, jika mengkategorikan dan memahami tanaman adalah dorongan terbesar Anda, ahli botani menghabiskan karir mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
Ahli Botani Terkenal
Botani selalu menjadi cabang ilmu pengetahuan yang sangat populer. Banyak dari para ilmuwan ini memberikan kontribusi yang cukup besar pada bidang ilmu pengetahuan lainnya, terutama genetika. Berikut adalah beberapa nama yang paling terkenal di bidang botani.
Apa persamaan ahli botani dan ahli hortikultura?
Kedua disiplin ilmu ini sama-sama menyukai tanaman.
Setelah Anda melihat karier dan pendidikan untuk ahli botani vs ahli hortikultura, mari kita lihat kesamaannya. Kedua bidang ini memiliki kecintaan yang mendalam terhadap tanaman. Mereka mempelajari banyak teori dan konsep yang sama, terutama di awal pendidikan mereka.
Kedua kelompok ini mencoba membantu membuat budidaya dan produksi tanaman menjadi lebih mudah dan lebih baik. Mereka bekerja untuk meningkatkan hasil panen di lapangan dan meminimalkan hama dan penyakit. Mendapatkan yang terbaik dari setiap siklus pertumbuhan sangat penting untuk memaksimalkan sumber daya.
Mereka sangat terlatih dalam bidang sains. Pasangan ini memahami aspek-aspek yang lebih dalam dari penanaman dan dapat fokus pada ilmu pertanian untuk menjadikannya bidang yang lebih maju.
Ahli Botani dan Hortikultura bekerja untuk menciptakan tanaman dan tanaman yang lebih berkelanjutan. Mereka berdua ingin menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk membantu melindungi dunia. Menemukan cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari tanaman memungkinkan orang untuk mendapatkan hasil maksimal dari setiap panen dengan tetap menghormati lingkungan.
Apa perbedaan ahli botani dan ahli hortikultura?
Meskipun kedua jalur karier ini berurusan dengan tanaman, ahli botani akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan ilmu tanaman.
Ahli hortikultura adalah orang-orang yang lebih cenderung mencari nafkah sebagai tukang kebun, petani, dan pekebun. Mereka ada di luar sana membuat kebun dan bekerja langsung dengan tanaman. Ahli botani adalah ahli teori yang lebih suka bekerja pada ilmu tanaman.
Ahli hortikultura membuat perubahan pada tanaman itu sendiri, bekerja pada pemuliaan rotasi tanaman dan budidaya. Ahli botani biasanya melakukan perubahan pada genetika tanaman dengan menggunakan teknik laboratorium untuk melakukan perubahan.
Ahli botani juga mempelajari berbagai jenis tanaman yang lebih komprehensif, termasuk banyak kelompok yang tidak ditangani oleh ahli hortikultura. Seorang ahli botani tidak terlalu peduli dengan tanaman komersial dan lebih fokus pada seluruh kerajaan tanaman, bahkan terkadang tumpang tindih dengan jamur dan bakteri.
Karier mana yang membayar lebih baik?
Uang bukanlah segalanya, tetapi jika Anda melihat perbedaan antara kedua bidang ini, mungkin akan muncul. Kedua jalur ini rata-rata bergaji tinggi. Biro Statistik Tenaga Kerja tidak memisahkan ahli hortikultura dan ahli botani sebagai bidang yang terpisah ketika Anda melihat Biro Statistik Tenaga Kerja.
Namun, jika Anda melihat bidang seperti pemeliharaan kebun, Anda akan melihat bahwa gaji tahunan rata-rata adalah $32.000. Di sisi lain, seorang ilmuwan tanah menghasilkan sekitar $73.000. Jelas terlihat bahwa mereka yang berada di posisi berbasis sains cenderung menghasilkan lebih banyak uang.
Mengingat kedua karir ini menawarkan berbagai macam posisi, cara terbaik untuk mengetahui berapa banyak yang akan Anda dapatkan adalah dengan mempertimbangkan apa yang ingin Anda lakukan dengan pendidikan Anda. Mungkin akan lebih mudah untuk memikirkan posisi spesifik mana yang Anda inginkan untuk menentukan gelar yang akan Anda dapatkan.
Pikiran akhir
Seperti yang Anda lihat, ada banyak perbedaan dan persamaan antara ahli botani dan ahli hortikultura, namun keduanya merupakan profesi yang melibatkan kecintaan mendalam pada tanaman.
Sebagai aturan umum, ahli hortikultura berfokus pada sisi praktis tanaman, sedangkan ahli botani bekerja dengan teori dan klasifikasi tanaman. Keduanya menjadikan tanaman dan berkebun sebagai pekerjaan hidup mereka, tetapi mereka mendekatinya dengan cara yang berbeda, yang berarti Anda harus memutuskan mana yang lebih cocok untuk Anda.
Disadur dari: https://www.epicgardening.com/