Teknologi
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 19 Februari 2025
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan memperkirakan kontribusi Ekonomi Digital Indonesia (EDI) di tahun 2030 akan mencapai 18 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp. 4.531 triliun. Itu artinya kurun waktu 8 tahun kedepan, ekonomi digital tumbuh 4,5 kali dibandingkan sekarang ini yang sekitar 4%.
Pakar bisnis dan ekonomi digital dari Inventure Yuswohady menyampaikan, besarnya potensi ekonomi digital itu menjadi peluang kepada pelaku usaha digital untuk kian meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Oleh sebab itu, banyak perusahaan berbasis digital sebagaimana GoTo, Grab, Blibli dan lainnya sangat agresif untuk menjaring patner bisnis dan melayani target konsumennya.
“Apabila dilihat sekarang ini perilaku konsumen kita telah mengarah kepada digitalisasi, mulai dari belanja online, pembayaran online, hingga transportasi online. Saat ini tinggal bagaimana pelaku usaha di bidang ini menangkap peluang tersebut,” ungkap Yuswohady dalam keterangannya, Jumat (17/06).
Laporan e-Conomy SEA 2021 dari Google, Temasek, and Bain & Company menuturkan, ada sekitar 21 juta konsumen digital baru di Indonesia semenjak awal pandemi Covid 19 sampai kuartal pertama 2021. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta dan pendapatan per kapita yang dipoyeksi akan kian meningkat, potensi pasar Indonesia sangat besar.
Walaupun pasarnya besar, kompetisi di industri digitalpun kian ketat. Menurut Yuswohady, selain harus menjaring user baru, perusahaan digital dituntut pula untuk mengembangkan beragam strategi untuk menjaga loyalitas konsumen dan selalu aktif bertransaksi walaupun tanpa harus bakar uang melalui promo.
Sebagai contoh keberhasilan GoTo dalam meningkatkan transaksi konsumen di ekosistemnya. Perusahaan hasil kombinasi bisnis antara Gojek dan Tokopedia ini bisa mendorong konsumen yang bergabung di tahun 2018 untuk bertransaksi 6,8 kali lebih banyak selama tahun 2021.
Dengan strategi yang berbeda, pada periode sama Grab dapat menjaga konsumen mereka tetap berbelanja 3 kali lebih banyak.
Untuk menjaga loyalitas konsumen, GoTo memilih strategi dengan mengembangkan GoPay Coins. Apabila sebelumnya hanya bisa dipergunakan untuk belanja di Tokopedia, saat ini GoPay Coins bisa digunakan untuk berbagai pembayaran layanan di ekosistem GoTo tanpa mengurangi saldo GoPay.
Chief Marketing Officer GoPay Fibriyani Elastria menyampaikan, kehadiran GoPay Coints semenjak bulan Mei untuk beragam layanan di aplikasi Gojek memperoleh sambutan positif dari user. Semenjak perluasan itu, GoPay mencatat peningkatan sebesar 20% pada jumlah pengguna yang bertransaksi memakai GoPay Coins.
GoPay Coins merupakan sistem poin loyalitas universal pada ekosistem GoTo dalam bentuk saldo cashback yang diberikan sebagai reward kepada user sesudah menuntaskan transaksi.
“GoPay Coins menjadi salah satu inovasi kita guna memaksimalkan keuntungan cashback dan mencegah penyalahgunaan tanpa mengurangi apresiasi terhadap pengguna setia layanan di ekosistem GoTo. Kami berharap, user bisa bertransaksi dengan lebih aman dan efisien dan dapat memaksimalkan keuntungan yang disediakan oleh beragam layanan di ekosistem GoTo, ” ungkap Fibriyani.
Selain reward bagi konsumen, lanjut Yuswohady, ekosistem digital harus memperhatikan kebutuhan penjual (seller) agar produknya cepat terjual. “Layanan kepada merekapun perlu menjadi perhatian. Sebab para seller inipun akan sangat menentukan transaksi yang terdapat di ekosistem digital itu sendiri,” tuturnya.
Disadur dari sumber industri.kontan.co.id
Teknologi
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025
VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan pada tahun ajaran baru 2022/2023 sekolah dapat mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Tak hanya menitikberatkan pada kebebasan dalam merancang kurikulum dan menetapkan perangkat ajar, kurikulum inipun memberikan ruang bagi guru dan sekolah untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar berdasarkan karakteristik, minat, dan bakat siswa.
Perusahaan rintisan berbasis teknologi pendidikan (startup edutech) Quipper men-support pengembangan sumber daya manusia (SDM) ramah teknologi melalui kolaborasi dengan Kemendikbudristek.
Direktur Quipper Indonesia Yuki Naotori secara tegas bersedia mendukung sekolah dan pemerintah guna mengubah aktifitas belajar-mengajar (KBM) dengan teknologi dan konten terbaru.
"Kita akan selalu bersedia mendukung sekolah dan pemerintah dalam mentransformasi pendidikan Indonesia," ungkapnya, Rabu, (27/7/2022). Quipper mengaku mempunyai misi meningkatkan mutu pendidikan melalui teknologi digital. Tak hanya itu, layanan Quipper seperti tes minat bakat dan Try Out UTBK online dinilai bisa melengkapi program Smart School. Pada pelaksanaanya, para siswa akan mempergunakan aplikasi Smart School untuk melaksanakan tes. Kemudian, mereka diarahkan untuk membuat akun di aplikasi atau website Quipper kemudian mengerjakan tes secara online.
Sesudah selesai, laporan tes dikirimkan ke email masing-masing siswa dan pihak sekolah. Program Quipper ini telah diterapkan di Provinsi Sulawesi Selatan. Startup edutech asal London, Inggris ini sukses mengadakan tes minat bakat bagi 100.000 siswa kelas 10 pada 18-20 Juli 2022, baik SMA dan SMK, se-Sulawesi Selatan.
"Kita begitu terkesan atas inisiatif Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk aktifitas belajar-mengajar serta percepatan peralihan dari offline ke hybrid learning. Kita percaya akan memberikan dampak positif untuk siswa-siswi di Sulawesi Selatan," ungkap Yuki.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Setiawan Aswad mengungkapkan bahwa tes minat bakat ini adalah salah satu langkah awal dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Kelas 10 disasar agar siswa bisa mengetahui bakat dan minat lebih awal untuk mempermudah penentuan bidang ilmu yang ingin mereka dalami, serta karier yang ingin mereka capai. "Dengan diselenggarakannya tes minat bakat ini, kita berharap siswa-siswi dapat mengetahui potensi dirinya. Sehingga, mereka semakin yakin dalam mengikuti UTBK dan lulus PTN di jurusan yang tepat sesuai dengan bakat dan minat masing-masing," ujar Setiawan.
Try Out UTBK rencananya akan diadakan pada September 2022, November 2022, dan Maret 2023. Sementara Quipper Championship, yaitu kompetisi cerdas cermat bagi siswa kelas 10 sampai 12 dan sekolah se-Indonesia akan diadakan pada Oktober 2022.
Disadur dari sumber viva.co.id
Teknologi
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Google Alphabet Inc, perusahaan induk raksasa teknologi AS mengaku sudah memecat seorang insinyur senior mereka yang menyebut chatbot kecerdasan buatan LaMDA sebagai makhluk yang mempunyai kesadaran penuh.
Di bulan lalu, perusahaan sudah memberikan status cuti kepada Blake Lemoine, insinyur perangkat lunak mereka. Tetapi, keputusan akhir perusahaan menganggap Lemoine sudah melanggar aturan dan menyebut klaim LaMDA merupakan sesuatu yang tak berdasar.
"Sangat disesalkan bahwa terlepas keterlibatan panjang pada topik ini, Blake memilih untuk terus menerus melanggar kebijakan ketenagakerjaan dan keamanan data yang jelas mencakupi kebutuhan untuk melindungi informasi produk," ungkap Juru Bicara Google, seperti dilansir dari CNBC International, Minggu(24/7/2022).
Google sudah mengembangkan kecerdasan buatan LaMDA atau Language Model for Dialogue Application yang dilatih dengan percakapan untuk dapat berbicara megenai apapun.
Google dan banyak ilmuwan terkemuka lainnya membantah pandangan Lemoine dan menyebutnya salah arah dengan mengatakan LaMDA hanyalah algoritma kompleks yang dirancang untuk dapat berbahasa manusia dengan baik.
Disadur dari sumber cnbcindonesia.com
Teknologi
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selalu berusaha memajukan pendayagunaan inovasi teknologi guna mengembangkan daya saing industri nasional. Salah satu usahanya yaitu dengan mengembangkan mesin untuk pemanfaatan limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang dipergunakan menjadi bahan baku alternatif industri kertas. Langkah strategis itu harapannya bisa menanggulangi persoalan bahan baku kertas daur ulang yang masih impor.
Di tahun 2021, industri pulp dan kertas mempunyai surplus neraca perdagangan, tetapi masih terdapat bahan baku yang asalnya dari impor, padahal Indonesia mempunyai sumber serat yang sangat melimpah yakni TKKS yang di tahun 2022 diproyeksikan totalnya mencapai 51 juta ton. “Oleh sebab itu kita melaksanakan inovasi teknologi guna memanfaatkan TKKS menjadi bahan baku produk pulp dan kertas,” ungkap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Bandung, Kamis(14/7).
Doddy menyampaikan, Kemenperin menyosialisasikan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa (BBSPJI Selulosa) Kemenperin itu kepada perusahaan industri kertas. “Kita harapannya bahwa teknologi pengolahan TKKS sebagai bahan baku produk pulp dan kertas bisa diimplementasikan di industri guna menunjang pendayagunaan limbah TKKS yang melimpah,” ungkapnya.
Doddy menyampaikan, BBSPJI Selulosa sudah memanfaatkan TKKS menjadi pulp mekanis dengan keunggulan biaya produksi yang lebih rendah, bisa mengurangi dampak terhadap lingkungan dengan penggunaan bahan kimia yang minimum. Dengan teknologi ini, rendemen pulp yang dihasilkan sekitar 70 persen, lebih tinggi dibandingkan rendemen pulp kimia.
Karakteristik pulp mekanis TKKS ini memenuhi persyaratan sebagai bahan baku pembuatan kertas kemas. Harapannya, pendayagunaan bahan baku TKKS dapa mengurangi impor bahan baku kertas daur ulang. “Kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menciptakan serta menumbuhkan industri pulp dan kertas yang kuat, terutama dalam ketahanan bahan baku dan peningkatan substitusi impor,” ungkap Kepala BSKJI.
Kepala BBSPJI Selulosa Sri Bimo Pratomo menyampaikan, instansi yang dipimpinnya telah mempunyai pengalaman dalam penggunaan TKKS sebagai bahan baku pulp dan kertas, antara lain sudah melaksanakan kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Konsorsium PIC Co.,Ltd - TAIZEN Co.,Ltd. Di tahun 2018-2022, BBSPJI Selulosa sudah menghasilkan pulp mekanis dari TKKS memakai Teknologi E. Gimmick.
Dia mengungkapkan, secara teknis pendayagunaan limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku alternatif industri kertas terdiri dari mesin crusher untuk perlakuan awal bahan baku TKKS sebelum dibuat pulp. Kemudian mesin masher untuk menggiling TKKS dan membersihkan TKKS dari lumpur serta pengotor. Terakhir memakai mesin gimmick untuk pembuatan pulp mekanis melalui mekanisme kneading untuk menciptakan panas dari pergerakan mekanis dan gesekan antar serat TKKS dalam mesin.
“Kapasitas mesin ini ialah 100 kg/jam. Dalam rangka pemanfaatan TKKS, pilot plant mesin ini bisa didayagunakan, baik secara langsung ataupun dengan reverse engineering, untuk menciptakan mesin berskala produksi massal,” ungkapnya.
“Dari sisi teknoekonomi, tandan kosong sawit yang sudah diolah menjadi pulp mekanis dengan teknologi kneading memakai mesin masher dan gimmick bisa meningkatkan nilai tambah dari tandan kosong sawit menjadi pulp dengan perkiraan harga jual sekitar USD250/ton. Nilai jual pulp tersebut akan mencapai payback period sekitar 8,2 tahun dengan kapasitas 50 Ton pulp kering/hari. Waktu payback period tersebut akan lebih singkat jika tandan kosong sawit tak dikenakan biaya sebab dianggap sebagai limbah”, ungkap Kepala BBSPJISelulosa.
Disadur dari sumber kemenperin.go.id
Teknologi
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025
Meningkatnya jumlah populasi manusia menyebabkan permintaan pangan yang makin besar, namun luas lahan pertanian makin kecil sebab perubahan fungsi lahan pertanian menjadi permukiman. Salah satu jalan keluar yang bisa dilakukan guna mengatasi masalah ini yaitu pertanian dengan teknologi hidroponik. Hidroponik merupakan budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman. Teknologi ini cocok dijalankan pada lahan pertanian sempit. Tanaman yang biasa dibudidayakan menggunakan teknologi ini adalah paprika, tomat, selada, paprika, tomat, melon, bayam, pakcoy dan kangkung.
Menurut konsep pembangunan pertanian, peningkatan keuntungan dari usaha pertanian harus dijalankan. Salah satu usaha guna meningkatkan keuntungan dari teknologi hidroponik yaitu dengan meningkatkan produksi pada tanaman hidroponik. Maka dari itu, tim peneliti diantaranya yaitu Dr. Nina Siti Aminah, Maman Budiman, Ph.D dan Ant. Ardath Kristi, S.T. dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta 2 orang mahasiswanya (Efraim Partogi dan Prianka Anggara) merancang purwarupa sistem instrumentasi pemantauan parameter-parameter fisis teknologi hidroponik berbasis sistem Internet of Things (IoT) guna mengetahui parameter fisis yang paling mempengaruhi proses produksi sehingga harus bisa dikendalikan. Tim peneliti membuat pula model pertumbuhan menggunakan machine learning (ML) sehingga bisa dipergunakan untuk memprediksi hasil produksi.
Lokasi penelitian dilaksanakan pada hidroponik komersial ”Blessing Farm” yang lokasinya di Jl. Intan Permata No.a20, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40559. Tanaman yang menjadi bahan penelitian yaitu pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis) dan kangkung (Ipomoea aquatica). Sistem hidroponik yang dipergunakan yaitu sistem Nutrient Film Technique atau NFT. Pada sistem ini aliran air dibuat dangkal atau tipis, sehingga tak merendam akar sepenuhnya. Tujuannya yaitu guna memperoleh nutrisi, air, dan oksigen secara bersamaan agar lebih menghemat tenaga kerja dan waktu. Instalansi NFT dibuat agak miring sekitar 5-10 derajat guna menghindari menggenangnya air dan mempermudah pergerakan sirkulasi air nutrisi. Sistem kerja NFT cukup mudah, air nutrisi dipompa ke bak tanam untuk membasahi akar kemudian kembali lagi ke tangki nutrisi dan disirkulasi kembali ke bak tanam.
Sistem instrumentasi greenhouse hidroponik menggunakan berbagai sensor dan komponen, yakni sensor intensitas cahaya, sensor temperatur udara, sensor kelembapan udara, sensor total dissolved solid (TDS), dan sensor temperatur larutan. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan didesain tujug buah node sensor temperatur, kelembapan dan cahaya yang terhubung dengan mikrokontroler ESP8266, dan satu buah node sensor TDS dan temperatur larutan yang terhubung dengan mikrokontroler ESP32. Diagram sistem instrumentasi greenhouse hidroponik ditunjukkan pada Gambar 1. Terdapat modul wi-fi pada masing-masing mikrokontroler. Wi-fi menghubungkan seluruh node sensor ke server (Raspeberry pi). Disini data dari masing-masing node sensor diolah, ditampilkan dengan menggunakan Grafana, dan disimpan pada basis data menggunakan InfluxDB. Tampilan dan realisasi sistem instrumentasi greenhouse hidroponik ditunjukkan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Ukuran greenhouse hidroponik yang diteliti merupakan 1514 m2 dengan tinggi rak tanaman 1,3 m. Terdapat filter pada atap sehingga intensitas cahaya yang masuk tak sama dengan intensitas cahaya yang keluar. Sistem nutrisi menggunakan satu tangki nutrisi untuk produksi keseluruhan tanaman.
Program ML yang digunakan yaitu algoritma random forest regression, linear regression, dan polynomial regression. Program dimulai dengan proses pengambilan data dari suatu basis data. Data ini disebut datasets, data tersebut kemudian dibagi dan dipergunakan sejumlah 80% untuk keperluan training dan 20% keperluan testing.
Disadur dari sumber research.lppm.itb.ac.id
Teknologi
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025
Teknologi nano merupakan teknologi berbasis material dalam rentang ukuran nanometer (10^-9 m) dimana dalam ukuran tersebut, karakteristik atau sifat-sifat dari material bisa berubah sehingga peluang pemanfaatan material ini semakin bermacam-macam. Pemanfaatan material nano bisa pula untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku sebab efektifitas kinerja material nano akan meningkat dibandingkan dengan material yang ukurannya lebih besar. Teknologi nano sudah banyak diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari walau mungkin belum disadari oleh orang-orang yang menggunakan teknologi tersebut. Contoh pengaplikasian teknologi nano yaitu Blu-Ray Disc dimana di permukaannya ada pola grating berukuran sekitar 200 nm. Selain itu beraneka komponen penyusun komputer serta smartphone yang telah umum dimanfaatkan oleh masyarakat juga banyak yang sudah mempergunakan prosesor yang sudah menyematkan nanoteknologi dengan ukuran penyusun komponen sangat kecil bahkan di bawah 10 nm. Dan di bidang kesehatan juga sudah banyak dikembangkan suplemen dan kosmetik yang sudah memanfaatkan nanoteknologi guna meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari produk.
Pengembangan teknologi nano mempunyai manfaat yang luas dan bisa memberikan dampak yang besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Maka dari itu, pusat penelitian nanosains dan nanoteknologi (PPNN) sudah didirikan di ITB semenjak tahun 2015 untuk menjawab tantangan dalam perkembangan nanosains dan nanoteknologi khususnya di Indonesia. Selain melakukan kegiatan penelitian mutakhir dan diseminasi keilmuan, PPNN ITB juga mempunyai kegiatan dalam hilirisasi produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Salah satu produk yang dirilis PPNN ITB bekerjasama dengan PT. Rumah Inovasi Natura (RIN) dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB di awal tahun 2022 ini merupakan produk sabun cair pensuci najis dengan komposisi utama yakni kaolin (20persen) yang dimana salah satu kelompok mineral dalam tanah liat, jadi bisa digunakan untuk mensucikan najis, serta nanoemulsi vitamin E yang bisa lebih efektif dalam menyehatkan dan melembutkan kulit. Produk ini adalah pengaplikasian dari hasil penelitian di PPNN ITB dalam formulasi sabun cair yang unggul dengan optimasi agen pensuspensi yang kompatibel, aman, dan ekonomis guna memberikan hasil akhir produk sabun cair dengan kandungan kaolin dan nanoemulsi vitamin E yang homogen dan stabil dengan tekstur yang nyaman dipergunakan dan harga yang terjangkau.
Produk sabun cair pensuci najis ini sudah melewati serangkaian pengujian di laboratorium guna menguji sifat fisikokimia dan performa dari produk. Nanoemulsi vitamin E sudah terbukti bisa terbentuk dengan baik dengan ukuran dibawah 100 nm berdasarkan hasil pengujian menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM). Uji antimikroba juga sudah dilaksanakan menggunakan bakteri pathogen yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa dimana zona hambat bisa terbentuk dengan penggunaan produk sabun. Uji iritasi sudah dijalankan dimana berdasarkan nilai Indeks Iritasi Primer (IIP) yang didapatkan yakni sejumlah 0,28 bisa diketahui bahwa sabun cair ini mempunyai kategori iritasi sangat ringan atau negligible. Uji stabilitas produk juga sudah dilakukan dalam kurun waktu lima bulan dimana formula produk sabun stabil pada suhu ruang selama lima bulan tersebut.
Produk sabun pensuci najis adalah salah satu solusi praktis dan inovatif berbasis teknologi nano yang bisa dipergunakan oleh bermacam kalangan masyarakat yang tuntutan pekerjaannya memang banyak berinteraksi dengan barang-barang yang berpotensi terkena najis contohnya pekerja di rumah sakit hewan, petshop, petcare, rumah pemotongan hewan, restoran, pasar, supermarket, pelatihan hewan, dan lain-lain. Kami tak perlu repot dan khawatir nila terkontaminasi atau bersentuhan dengan benda-benda yang bersifat najis sebab dengan produk sabun cair pensuci najis ini bisa segera dibersihkan walau di dalam ruangan tanpa harus mencari-cari tanah.
Disadur dari sumber research.lppm.itb.ac.id