Teknik Elektro dan Informatika

Control Loops: Definisi dan Jenisnya

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 22 Mei 2024


Control Loops adalah sistem yang diterapkan oleh para insinyur desain di berbagai aplikasi industri untuk mempertahankan proses variabel (PV) pada nilai yang diinginkan atau set-point (SP). Control loops penting untuk menjaga stabilitas sistem, dan untuk secara konsisten menghasilkan hasil yang diinginkan dari suatu proses.

Temperature Control Loops  adalah salah satu contoh loop kontrol yang paling umum. Loop kontrol bekerja untuk menjaga suhu di rumah dan kantor kita. Loop ini juga digunakan untuk berbagai sistem perendaman dan pemanas industri. Loop kontrol suhu diatur sebagai berikut:

  • Proses yang akan dikontrol ditetapkan. Dalam kasus loop kontrol suhu, ini mengacu pada suhu zat yang sedang dipanaskan, seperti suhu air.
  • Sensor mengukur nilai proses (PV), atau dalam hal ini, nilai suhu saat ini. Sensor hadir dalam bentuk termostat pada sistem pemanas rumah tangga, sedangkan aplikasi industri biasanya menerapkan penggunaan termokopel, RTD, dan termistor.
  • Sensor memasukkan nilai terukur dari nilai proses ke pengontrol suhu. Ini memulai proses kontrol yang diperlukan untuk mencapai titik setel (suhu yang diinginkan).
  • Elemen kontrol akhir menerima nilai yang dimanipulasi dari pengontrol dan secara fisik mengurangi atau meningkatkan suhu.

Semua sistem loop kontrol berisi serangkaian elemen terkoordinasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan kontrol. Sistem loop kontrol tersedia dalam berbagai konfigurasi, tergantung pada jenis industri dan spesifikasi penggunaan. Namun, semuanya mengikuti prinsip desain yang serupa.

Control Loops

Temperature Control Loops

Komponen utama control loops

Control Loops pada dasarnya adalah loop umpan balik karena melibatkan deteksi kesalahan dan penerapan koreksi umpan balik. Proses ini dicapai dengan menghubungkan berbagai komponen perangkat keras dalam suatu rangkaian. Hal ini melibatkan urutan pembuatan atau sistem yang melibatkan satu variabel atau beberapa variabel yang akan dikontrol.

Komponen-komponen dalam loop kontrol tertutup diatur dengan tepat. Penting untuk memastikan bahwa semua komponen terhubung dalam urutan yang benar setiap saat. Setiap gangguan dalam sistem akan menyebabkan terhentinya proses otomatis. Misalnya, beralih ke pengontrol manual.

Sensors dan transducers

Sensor adalah perangkat pengukuran awal dalam loop kontrol. Sensor mengubah variabel proses menjadi sinyal analog atau digital yang sesuai yang dibaca oleh pengontrol dan kemudian dibandingkan dengan titik setel yang diinginkan. Pengukuran biasanya diwakili dalam muatan listrik, tegangan, atau tekanan pneumatik. Jika pembacaan dari sensor berada di luar pita kontrol titik setel, pengontrol kemudian membuka atau menutup sakelar daya untuk menyalakan atau mematikan pemanas hingga suhu yang diinginkan tercapai.

Berbagai macam sensor tersedia di pasaran. Ini diterapkan sesuai dengan jenis variabel yang akan diukur. Watlow menyediakan sensor suhu seperti termokopel atau RTD. Ini memberikan kekuatan dielektrik suhu tinggi yang memastikan sinyal dibawa sesuai dengan instrumentasi atau kontrol.

Transduser adalah sensor canggih yang selanjutnya mengubah nilai yang diberikan melalui pengkondisian sinyal. Misalnya, dalam instrumentasi listrik, arus dapat diubah menjadi pengukuran tegangan. Perangkat konversi ini juga tersedia dalam berbagai bentuk sesuai dengan prinsip kerjanya, seperti kapasitansi dan sifat menghasilkan sendiri.

Pemancar dapat diterapkan untuk menstandarkan sinyal yang diedarkan di seluruh loop kontrol, di mana parameter dimonitor dan dikelola dari jarak jauh. Perangkat yang berfungsi erat dengan sensor ini mampu menangani berbagai sinyal, seperti tekanan, aliran, dan suhu.

Nilai yang diukur dalam sistem kontrol ditampilkan kepada personel operasional. Hal ini dicapai melalui indikator, seperti pengukur tekanan atau tampilan digital pada pengontrol.

Pengontrol

Pengontrol adalah perangkat dalam loop kontrol yang menginterpretasikan pengukuran yang diberikan oleh sensor dan menentukan tindakan kontrol yang harus diambil berdasarkan perbandingan nilai tersebut dengan titik setel. Ada berbagai versi perangkat, termasuk pengontrol suhu, daya, dan proses Watlow.

Pengontrol memerlukan input pembacaan terukur. Ini adalah variabel yang dikontrol dan representasi SP (titik setel) yang dinyatakan sebagai nilai terukur. Pengontrol PID (turunan integral proporsional) dianggap oleh para profesional sebagai pengontrol paling efektif dan stabil yang tersedia di pasar.

Pengontrol dimulai dengan memproses nilai yang diukur melalui komponen yang dikenal sebagai detektor kesalahan. Detektor kesalahan akan menentukan apakah PV yang diukur selaras dengan SP atau nilai referensi.

Pengontrol menggunakan sinyal kesalahan untuk menjalankan tindakan kontrol selanjutnya yang dijalankan untuk mencapai SP. Oleh karena itu, detektor kesalahan perlu menghasilkan sinyal kesalahan sebelum tindakan kontrol disampaikan. Tindakan kontrol secara tradisional dievaluasi dengan pemrosesan sinyal pneumatik atau elektronik.

Elemen kontrol akhir dan aktuator

Elemen kontrol terakhir adalah elemen yang menerima sinyal aksi kontrol dari pengontrol. Elemen ini menyesuaikan variabel proses pada parameter yang diinginkan. Waktu respons merupakan bagian integral dalam desain loop termal yang efektif. Ini sangat meningkatkan manajemen krisis jika PV berada di luar SP yang diinginkan.

Aktuator adalah komponen paling penting dalam elemen kontrol akhir, yang memiliki pengaruh langsung pada proses kontrol. Komponen ini memulai perubahan dengan memproses tindakan kontrol yang dievaluasi, yang mengatur transisi dari PV ke SP.

Perangkat ini biasanya diwakili oleh batang katup atau koil pemanas di sebagian besar pengaturan industri. Perangkat tambahan seperti pengatur posisi katup dapat dipasang untuk meningkatkan tingkat respons aktuator seperti katup kontrol. Pengatur posisi membantu menetapkan posisi katup (aktuator) yang tepat sesuai dengan sinyal keluaran pengontrol.

Industrial control loops

Sebagian besar fungsi pemrosesan yang kompleks dioperasikan berdasarkan dasar-dasar loop kontrol. Loop kontrol diterapkan secara luas dalam sistem kontrol industri (ICS) dan sistem kontrol terdistribusi (DCS) untuk berbagai tujuan. Ini termasuk aplikasi seperti sistem kontrol kualitas, pemrosesan makanan, dan pengolahan air.

Loop kontrol juga diterapkan dalam arsitektur industri melalui jaringan lapangan digital seperti Fieldbus. Dalam situasi seperti itu, berbagai loop kontrol diterapkan sesuai dengan tingkat risiko dan fungsionalitas yang terlibat dalam proyek. Jaringan lapangan digital berfungsi melalui sinyal digital, berbeda dengan varian analog yang lebih umum. Dan melakukannya di bawah protokol ketat yang dimiliki oleh perusahaan tertentu.

Sistem control loops

Dalam industri, dua jenis sistem loop kontrol sering digunakan. Keduanya adalah sistem loop tertutup dan sistem loop terbuka. Tindakan kontrol berfungsi sebagai pembeda utama antara kedua sistem tersebut.

Sistem control loops terbuka

Control Loops Terbuka adalah jenis kontrol di mana tindakan yang diambil oleh pengontrol tidak bergantung pada “output proses” (atau “variabel proses yang dikontrol” – PV). Dalam sistem kontrol dengan loop terbuka, tindakan pengontrol tidak bergantung pada output yang diinginkan. Ini berarti bahwa output tidak dipantau dan tidak diumpankan kembali ke input untuk perbandingan.

Control Loops

Block diagram dari sistem control loops terbuka

Apabila perintah diberikan ke pengontrol, pengontrol akan mengirimkan sinyal untuk mengambil tindakan. Sinyal pengontrol ini dimasukkan ke dalam proses yang perlu dikontrol, dan proses tersebut kemudian menghasilkan output yang diinginkan. Sistem loop terbuka tidak memiliki pemeriksaan dan keseimbangan karena tidak memiliki sistem umpan balik. Ini berarti bahwa sistem diharapkan untuk mengikuti perintah input, apa pun hasil akhirnya.

Juga disebut sebagai sistem kontrol tanpa umpan balik, sistem kontrol loop terbuka. Tindakan kontrol dalam sistem loop terbuka tidak bergantung pada output yang diinginkan.

Sistem control ooops tertutup

Sistem kontrol loop tertutup juga disebut sebagai sistem kontrol umpan balik. Dalam sistem kontrol loop tertutup, tindakan yang diambil untuk mengontrol sesuatu tergantung pada output yang Anda inginkan.

Control Loops

Block diagram dari sistem control loops tertutup

Dalam sistem kontrol loop tertutup, output dibandingkan dengan input referensi, dan sinyal kesalahan dibuat. Sinyal kesalahan kemudian dikirim ke pengontrol untuk mengurangi kesalahan dan mendapatkan output yang diinginkan.

Loop umpan balik adalah komponen penting dari pengontrol loop tertutup. Loop ini memastikan bahwa pengontrol akan selalu melakukan tindakan kontrol untuk menjaga variabel proses pada nilai yang sama dengan setpoint. Pengontrol loop tertutup juga kadang-kadang disebut sebagai pengontrol umpan balik karena alasan ini.

Kesalahan adalah fungsi yang diterapkan pada output pengontrol dalam loop tertutup. Perbedaan antara variabel proses dan titik setel disebut sebagai kesalahan, dan dihitung sebagai E = SP – PV. Kesalahan didefinisikan sebagai penyimpangan variabel proses dari titik setel. Sistem ini lebih dapat diandalkan, lebih cepat, dapat menangani lebih banyak variabel secara bersamaan, dan dapat dioptimalkan.

Perbedaan jenis Control Loops

Linear control systems

Sistem kontrol linier menggunakan umpan balik negatif untuk memberikan sinyal kontrol yang menjaga PV yang diatur pada target SP. Ada beberapa jenis sistem kontrol linier, masing-masing dengan kemampuan yang unik.

Proportional systems

Kontrol proporsional adalah jenis sistem kontrol umpan balik linier di mana koreksi dilakukan pada variabel yang dikontrol yang sebanding dengan perbedaan antara nilai yang diinginkan (SP) dan nilai yang diukur (PV).

Sinyal kontrol disediakan oleh kontrol Proporsional, dan amplitudo serta arahnya sebanding dengan sinyal kesalahan.

Apabila terjadi gangguan, sistem kontrol Proporsional hanya akan memasok skenario keseimbangan massa yang baru. Ketika ada perubahan pada sinyal kontrol, harus ada juga perubahan pada sinyal kesalahan; akibatnya, akan ada offset. Kesalahan distabilkan oleh kontrol Proporsional; kesalahan tidak dihilangkan.

  • M = Sinyal pengukuran atau variabel proses (PV)
  • SP = titik setel
  • e (kesalahan) = SP -M
  • m = keluaran sinyal pengontrol
  • k = penguatan
  • b = bias
  • m = k + b
  • PB = pita proporsional
  • Penguatan (k) = 100% / PB

Pita proporsional didefinisikan sebagai perubahan rentang sinyal input, dalam persen, yang akan menyebabkan perubahan seratus persen pada output.

Kontrol on-off cocok untuk sistem dengan persyaratan akurasi atau daya tanggap yang rendah, tetapi tidak efisien untuk penyesuaian dan reaksi yang cepat. Untuk mengatasi hal ini, kontrol proporsional memodulasi variabel proses (PV), seperti katup kontrol, pada tingkat penguatan yang mencegah ketidakstabilan namun tetap memberikan koreksi secepat mungkin.

Di sini, e = SP – PV menunjukkan loop dengan aksi pembalikan. Loop kerja langsung disebut ketika e = PV – SP. Output harus ditingkatkan oleh pengontrol dalam loop kerja langsung karena variabel proses lebih besar dari titik setel. Sistem yang mengatur suhu menggunakan air pendingin adalah contoh sistem kerja langsung. Dalam loop kerja terbalik, output dikurangi oleh pengontrol karena variabel proses lebih rendah dari titik setel. Contohnya adalah sistem kontrol suhu berbasis uap.

Kontrol proporsional yang ditunjukkan pada gambar berikutnya menunjukkan bagaimana selalu ada ketidakakuratan kondisi tunak. Ketika penguatan proporsional ditingkatkan, ketidakakuratan akan berkurang, tetapi kecenderungan osilasi juga akan tumbuh.

Integral control

Integral Control berusaha mengatasi masalah pertama dengan kontrol proporsional dengan menyelesaikan ketidaktepatan kecil (offset). Integral melihat ketidakakuratan dari waktu ke waktu dan memperkuat bahkan kesalahan kecil dari waktu ke waktu. Integral sama dengan kesalahan dikalikan dengan seluruh jumlah waktu dimana kesalahan tersebut ada.

Pada waktu nol, sedikit kesalahan tidak memiliki konsekuensi. Kesalahan kecil pada waktu 10 memiliki konsekuensi yang sama dengan kesalahan 10 kali. Hasilnya, integral membuat sistem lebih responsif terhadap masalah tertentu dari waktu ke waktu sampai masalah tersebut diperbaiki. Selain itu, integral dapat disesuaikan; penyesuaian ini dikenal sebagai laju reset.

Laju reset adalah faktor waktu. Kecepatan koreksi kesalahan meningkat dengan menurunnya laju reset. Namun, laju reset yang terlalu tinggi dapat menghasilkan kinerja yang tidak konsisten. Potensiometer yang memodifikasi konstanta waktu rangkaian RC dapat digunakan untuk mengadaptasi sistem berbasis perangkat keras. Mayoritas sistem yang digunakan saat ini menggunakan kontrol berbasis perangkat lunak, termasuk modul PLC yang memungkinkan para insinyur untuk mengubah parameter laju reset.

di mana :

  • Iout Bagian integral dari output pengontrol
  • Ti: Waktu integral, atau waktu reset
  • Ki: Penguatan integral

Sinyal kesalahan, e = Titik setel (SP) – Variabel proses (PV)

Kontroler dapat mendorong kesalahan ke nol karena dapat menyesuaikan outputnya selama masalah berlanjut. Terdapat waktu reaksi yang lebih lambat (dibandingkan dengan mode P saja). Ini menggabungkan aspek yang paling menguntungkan dari mode proporsional dan integral. Dengan kehilangan kecepatan reaksi yang minimal, offset proporsional dihilangkan.

Derivative control

Bagian turunan dari output kontrol berupaya memeriksa laju perubahan sinyal kesalahan. Laju perubahan yang tinggi akan menghasilkan reaksi sistem yang lebih kuat dari turunan daripada laju perubahan yang lambat. Dengan kata lain, jika kesalahan sistem terus meningkat, pengontrol pasti tidak melakukan koreksi yang cukup sebagai respons.

Derivatif memberikan reaksi yang lebih kuat karena dapat mendeteksi seberapa cepat kesalahan berubah. Derivatif juga dikenal sebagai laju waktu karena disesuaikan dengan waktu. Sangat penting untuk menghindari penggunaan turunan yang terlalu banyak karena hal ini dapat menyebabkan overshoot atau kontrol yang tidak konsisten.

Istilah turunan (Dout) dilambangkan secara matematis sebagai berikut:

  • Dout: : Keluaran turunan pengontrol
  • Penguatan turunan adalah Td
  • Waktu turunan adalah Kd
  • e adalah Sinyal kesalahan
  • e adalah titik setel dikurangi variabel proses (SP-PV)

Sebagian besar waktu, mereka terlihat dalam hubungannya dengan kontrol proporsional dan komponen kontrol lainnya. Reaksi pengontrol PD terhadap perubahan ramp dalam kesalahan, Sebuah offset dapat dihasilkan dengan menggunakan kontrol PD. Bias “b” harus diatur untuk mencegah offset proporsional. Kontrol suhu, pH, dan komposisi adalah contoh kontrol proses respons lambat yang khas.

PID Control

Tugas yang dilakukan oleh ketiga kontrol, kontrol proporsional mengubah sinyal input dalam proporsi langsung dengan varians dalam sinyal kesalahan. Kontrol ini bereaksi seketika terhadap kesalahan pelacakan saat ini, tetapi tanpa penguatan yang sangat tinggi, kontrol ini tidak dapat mencapai konsistensi titik setel yang diperlukan. Istilah proporsional sering kali membutuhkan komponen lain sebagai respons. Sinyal output berubah di bawah kontrol integral sebagai fungsi integral dari sinyal kesalahan dari waktu ke waktu. Saat memantau titik setel tetap, istilah integral menghasilkan kesalahan kondisi tunak nol. Selain itu, ini menentang gangguan yang sedang berlangsung. Tindakan derivatif menghilangkan kesalahan transien dan memodifikasi sinyal keluaran sesuai dengan laju perubahan sinyal kesalahan.

Output kontrol, juga dikenal sebagai variabel kontrol, akan ditentukan berdasarkan kontribusi dari ketiga istilah tersebut:

Variabel Kontrol = Pout + Iout + Dout

Analog or Continuous System

Dalam kategori sistem kontrol ini, input ke sistem diwakili oleh sinyal yang terus menerus hadir. Fungsi waktu yang terus menerus diwakili oleh sinyal-sinyal ini. Kita mungkin memiliki sejumlah sumber sinyal input kontinu yang berbeda, seperti sumber sinyal tipe sinusoidal, sumber sinyal tipe persegi, atau sinyal dapat berbentuk segitiga kontinu, di antara bentuk-bentuk lain yang memungkinkan.

Kesimpulan

Dari artikel yang telah kami paparkan diatas, yaitu “Control Loops : Definisi dan Jenisnya” dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :

  • Control Loops adalah sistem yang diterapkan oleh para insinyur desain di berbagai aplikasi industri untuk mempertahankan proses variabel (PV) pada nilai yang diinginkan atau set-point (SP). Control loops penting untuk menjaga stabilitas sistem, dan untuk secara konsisten menghasilkan hasil yang diinginkan dari suatu proses.
  • Komponen Utama Control Loops, yaitu : Sensor dan Transducers, Pengontrol, Element Kontrol Akhir dan Aktuaktor, dan Industrial Control Loops
  • Terdapat 2 (dua) sistem control loops, yaitu : Sistem dari Control Loops Terbuka, dan Sistem dari Control Loops Tertutup
  • Terdapat 5 (lima) jenis control loops, yaitu : Linear Control Systems, Proportional Systems, Integral Control, Derivative Control, PID Control, dan Analog atau Continuous System.

Sumber: https://wma.co.id/

Selengkapnya
Control Loops: Definisi dan Jenisnya

Teknik Elektro dan Informatika

Sistem Kendali dan Otomasi

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 22 Mei 2024


Dalam era modern yang diwarnai oleh teknologi canggih, jurusan Sistem Kendali dan Otomasi menjadi semakin penting.

Dalam bidang ini, mahasiswa mempelajari tentang sistem-sistem otomatis dan teknik kontrol yang digunakan untuk mengatur dan mengendalikan berbagai proses dan sistem.

Dengan menggabungkan pengetahuan teknik, ilmu komputer, dan matematika, jurusan ini melahirkan para profesional yang memiliki keahlian dalam merancang, mengembangkan, dan mengoptimalkan sistem kendali yang kompleks.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang pentingnya jurusan Sistem Kendali dan Otomasi dalam konteks universitas dan pendidikan.

Tentang sistem kendali dan otomasi

Definisi

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi adalah program studi yang berfokus pada pengembangan, implementasi, dan pengoperasian sistem-sistem otomatis yang melibatkan kontrol dan kendali.

Dalam jurusan ini, mahasiswa mempelajari tentang prinsip-prinsip dasar dan teknik-teknik yang digunakan dalam merancang dan mengatur sistem yang beroperasi secara otomatis.

Tujuan utama dari jurusan ini adalah menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip kontrol, algoritma, dan sistem yang diperlukan untuk menciptakan sistem-sistem otomatis yang efisien dan andal.

Materi pembelajaran dalam jurusan Sistem Kendali dan Otomasi mencakup topik-topik seperti teori kontrol, sistem dinamik, teknik pengukuran dan sensor, komunikasi antarperangkat, pemrograman mikrokontroler, serta aplikasi komputasi dan kecerdasan buatan dalam sistem otomatis.

Mahasiswa juga akan belajar menggunakan perangkat lunak dan peralatan teknis terkini untuk merancang dan menguji sistem kendali.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang teori dan praktik dalam bidang ini, lulusan jurusan Sistem Kendali dan Otomasi siap untuk berkontribusi dalam berbagai sektor, termasuk industri manufaktur, teknologi informasi, transportasi, energi, dan banyak lagi.

Nama lain jurusan sistem kendali dan otomasi

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi juga dikenal dengan beberapa nama lain tergantung pada institusi pendidikan dan negara tempatnya. Beberapa nama alternatif yang sering digunakan adalah:

  1. Jurusan Teknik Kontrol: Nama ini menekankan pada aspek kontrol dalam pengaturan sistem otomatis. Mahasiswa dalam jurusan ini mempelajari teori dan aplikasi teknik kontrol untuk merancang sistem-sistem yang dapat mengatur, memantau, dan mengendalikan perubahan dalam suatu proses atau sistem.
  2. Jurusan Sistem Otomasi: Nama ini menyoroti fokus pada pengembangan sistem otomatis yang efisien. Mahasiswa belajar tentang prinsip-prinsip dasar sistem otomatis, termasuk sensor dan pengukuran, pengendalian, dan pengoperasian sistem secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keandalan dalam berbagai bidang.
  3. Jurusan Teknik Instrumentasi dan Kontrol: Nama ini menekankan pada peran instrumen dan kontrol dalam pemantauan dan pengendalian sistem. Mahasiswa dalam jurusan ini mempelajari tentang sensor, instrumen, dan teknik pengukuran yang digunakan untuk memantau kondisi sistem, serta teknik kontrol yang diterapkan untuk menjaga sistem dalam batas operasional yang diinginkan.

Meskipun memiliki nama-nama yang berbeda, inti dari jurusan ini tetap sama, yaitu mempelajari tentang pengembangan sistem otomatis yang dapat mengatur dan mengendalikan proses dengan efisien dan akurat.

Pengenalan jurusan sistem kendali dan otomasi

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi adalah program studi yang fokus pada pengembangan, implementasi, dan pengaturan sistem otomatis yang melibatkan kontrol dan kendali. Jurusan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip kontrol, teknik pengukuran, sensor, dan komunikasi dalam mengendalikan sistem secara otomatis. Mahasiswa dalam jurusan ini akan belajar tentang pemodelan sistem dinamik, analisis respons sistem, teknik desain pengendalian, serta implementasi kontroler untuk memastikan sistem beroperasi dengan efisien dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Bidang studi yang menjadi fokus utama dalam jurusan ini meliputi prinsip-prinsip kontrol, teknik pengendalian, sensor dan pengukuran, komunikasi, serta aplikasi kecerdasan buatan dalam sistem otomatis. Mahasiswa juga akan belajar menggunakan perangkat lunak dan peralatan teknis terkini untuk merancang, menguji, dan mengoptimalkan sistem kendali. Jurusan ini memberikan landasan teoritis dan praktis yang kuat dalam mengembangkan sistem otomatis yang efisien, andal, dan adaptif dalam berbagai sektor, termasuk industri manufaktur, energi, transportasi, dan infrastruktur.

Mata kuliah yang ditawarkan jurusan sistem kendali dan otomasi

Dalam jurusan Sistem Kendali dan Otomasi, mahasiswa akan mengambil berbagai mata kuliah yang mencakup konsep dasar dan aplikasi praktis dalam pengembangan sistem otomatis. Berikut adalah beberapa mata kuliah yang biasanya dipelajari dalam jurusan ini:

  1. Sistem Kontrol: Mata kuliah ini mempelajari teori dan prinsip dasar kontrol sistem. Mahasiswa akan belajar tentang metode pemodelan sistem dinamik, analisis respons sistem, teknik desain pengendalian, dan implementasi kontroler untuk mengatur dan mengendalikan sistem secara efektif.
  2. Sensor dan Pengukuran: Mata kuliah ini membahas prinsip-prinsip dasar dan teknologi sensor serta teknik pengukuran dalam sistem otomatis. Mahasiswa akan mempelajari jenis sensor yang digunakan untuk mengumpulkan data fisik, seperti suhu, tekanan, kecepatan, dan lain-lain. Mereka juga akan belajar tentang teknik pengukuran, kalibrasi, dan pemrosesan data sensor.
  3. Sistem Mikrokontroler: Mata kuliah ini melibatkan pemrograman dan aplikasi mikrokontroler dalam pengembangan sistem otomatis. Mahasiswa akan mempelajari bahasa pemrograman, arsitektur mikrokontroler, penggunaan input/output digital dan analog, serta pemrograman perangkat keras untuk mengendalikan dan memonitor perangkat dalam sistem otomatis.
  4. Komunikasi dan Jaringan: Mata kuliah ini membahas prinsip-prinsip dasar komunikasi dan jaringan dalam sistem otomatis. Mahasiswa akan mempelajari protokol komunikasi, teknik transmisi data, dan pengaturan jaringan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam sistem otomatis.
  5. Sistem Cerdas dan Kecerdasan Buatan: Mata kuliah ini fokus pada penerapan kecerdasan buatan dalam sistem otomatis. Mahasiswa akan belajar tentang algoritma dan teknik kecerdasan buatan, seperti logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan, dan logika kabur, yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan pengendalian adaptif dalam sistem otomatis.

Mata kuliah-mata kuliah ini memberikan dasar pengetahuan dan keterampilan yang penting bagi mahasiswa dalam memahami dan mengembangkan sistem kendali dan otomasi yang kompleks. Mereka juga dapat memilih mata kuliah elektif yang sesuai dengan minat mereka, seperti otomasi industri, robotika, atau sistem kontrol terdistribusi.

Peran dan pentingnya jurusan sistem kendali dan otomasi

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi memainkan peran kunci dalam dunia bisnis dan industri modern. Dalam era digital dan teknologi yang terus berkembang, sistem otomatisasi menjadi landasan bagi efisiensi, produktivitas, dan keunggulan kompetitif dalam berbagai sektor.

Jurusan ini mencetak lulusan yang memiliki keahlian dalam mengembangkan, menerapkan, dan mengoptimalkan sistem kendali yang kompleks, sehingga memberikan dampak positif pada dunia bisnis dan industri.

Dalam industri manufaktur, misalnya, sistem kendali dan otomasi memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan keandalan proses.

Dengan menerapkan teknologi otomasi yang canggih, seperti robotika industri dan sistem kontrol yang cerdas, perusahaan dapat mengotomatiskan berbagai tugas yang repetitive, meningkatkan presisi, dan mengurangi kesalahan manusia.

Hal ini berdampak pada peningkatan produktivitas, penghematan biaya produksi, dan peningkatan daya saing perusahaan di pasar global.

Selain itu, jurusan ini juga memiliki peran penting dalam sektor energi, transportasi, infrastruktur, dan banyak lagi. Dalam sektor energi, sistem kendali dan otomasi digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi, mengelola jaringan listrik, dan mengatur produksi energi terbarukan.

Dalam sektor transportasi, sistem otomatis digunakan dalam kendaraan otonom, pengaturan lalu lintas pintar, dan sistem transportasi cerdas.

Di sektor infrastruktur, sistem kendali dan otomasi digunakan dalam pemantauan dan pengaturan gedung pintar, manajemen keamanan, dan efisiensi penggunaan sumber daya.

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi juga memberikan kesempatan untuk berinovasi dan berkontribusi pada pengembangan teknologi baru. Lulusan dari jurusan ini dapat terlibat dalam riset dan pengembangan, desain produk, dan implementasi solusi otomatis yang inovatif.

Mereka dapat menjadi bagian dari tim yang menciptakan solusi cerdas untuk tantangan industri dan bisnis yang terus berkembang.

Secara keseluruhan, jurusan Sistem Kendali dan Otomasi memainkan peran penting dalam mendukung transformasi industri menuju era digital dan teknologi.

Dengan menghasilkan lulusan yang terampil dan berpengetahuan dalam sistem kendali dan otomasi, jurusan ini berkontribusi pada kemajuan bisnis, efisiensi operasional, dan perkembangan teknologi yang berkelanjutan.

Hal yang dipelajari dalam jurusan sistem kendali dan otomasi:

Dalam jurusan Sistem Kendali dan Otomasi, mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang luas dalam bidang kontrol sistem dan otomasi.

Mereka belajar tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip kontrol, termasuk pemodelan sistem dinamik, analisis respons sistem, dan teknik desain pengendalian. Mahasiswa juga mempelajari tentang sensor, pengukuran, dan teknologi instrumen yang digunakan dalam sistem otomatis.

Selain itu, mahasiswa juga akan diajarkan mengenai komunikasi dan jaringan dalam konteks sistem otomatis. Mereka mempelajari tentang protokol komunikasi, teknik transmisi data, serta pengaturan jaringan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam sistem otomatis.

Mata kuliah dalam jurusan ini juga mencakup kecerdasan buatan dan aplikasi teknologi terkini dalam sistem otomatis. Mahasiswa akan mempelajari algoritma dan teknik kecerdasan buatan, seperti logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan, dan logika kabur, yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan pengendalian adaptif dalam sistem otomatis.

Selain itu, mahasiswa juga akan mengembangkan keterampilan praktis dalam pemrograman mikrokontroler, penggunaan perangkat lunak dan peralatan teknis terkini, serta pemahaman yang mendalam tentang perancangan sistem kendali yang efisien dan andal.

Secara keseluruhan, jurusan Sistem Kendali dan Otomasi memberikan mahasiswa pemahaman yang komprehensif tentang sistem otomatis, kontrol, dan pengendalian.

Mereka akan menguasai konsep-konsep dasar, keterampilan analitis, dan pengetahuan teknis yang diperlukan untuk merancang, mengembangkan, dan mengoptimalkan sistem kendali yang kompleks dalam berbagai bidang industri dan teknologi.

Kompetensi yang diperoleh

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi memberikan mahasiswa keterampilan dan kompetensi yang penting dalam pengembangan, implementasi, dan pengaturan sistem otomatis. Berikut adalah beberapa jenis keterampilan dan kompetensi yang bisa diperoleh mahasiswa dari jurusan ini:

  1. Keterampilan Teknis: Mahasiswa akan mengembangkan keterampilan teknis dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengoperasikan sistem otomatis. Mereka akan belajar tentang pemrograman mikrokontroler, penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta teknik pemodelan sistem untuk mengoptimalkan kinerja sistem kendali.
  2. Pengetahuan Teoritis: Mahasiswa akan memperoleh pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip kontrol dan teori sistem dinamik. Mereka akan belajar tentang metode pemodelan matematis, analisis respons sistem, dan teknik desain pengendalian yang memungkinkan mereka mengembangkan solusi yang tepat dalam mengatur dan mengendalikan sistem otomatis.
  3. Keterampilan Analitis: Mahasiswa akan mengembangkan keterampilan analitis dalam menganalisis masalah dan merancang solusi dalam konteks sistem kendali dan otomasi. Mereka akan belajar tentang analisis data, pengolahan sinyal, serta teknik statistik yang diterapkan dalam pemantauan dan pengendalian sistem.
  4. Kemampuan Problem Solving: Jurusan ini melatih mahasiswa dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang terkait dengan sistem kendali dan otomasi. Mahasiswa akan dilatih untuk berpikir kritis, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam merancang solusi yang efektif dan efisien.
  5. Keterampilan Komunikasi: Mahasiswa akan dikembangkan dalam kemampuan komunikasi yang baik, termasuk kemampuan menyampaikan ide, laporan, dan presentasi tentang proyek-proyek sistem kendali dan otomasi. Mereka juga akan belajar bekerja secara tim, berkolaborasi, dan berkomunikasi dengan baik dengan rekannya dan profesional di bidang ini.

Keterampilan dan kompetensi ini memberikan landasan yang kuat bagi lulusan jurusan Sistem Kendali dan Otomasi untuk menjadi profesional yang sukses dalam industri dan organisasi yang menggunakan sistem otomatis.

Mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menghadapi tantangan dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengoptimalkan sistem kendali yang efisien dan andal.

Prospek karir

Lulusan jurusan Sistem Kendali dan Otomasi memiliki potensi karir yang menjanjikan di berbagai sektor dan industri yang mengandalkan sistem otomatis.

Mereka dapat mengisi posisi teknis dan manajerial yang melibatkan pengembangan, pengaturan, dan pemeliharaan sistem kendali. Berikut adalah beberapa contoh jalan karir yang bisa diambil oleh lulusan jurusan ini:

  1. Ahli Sistem Kendali: Lulusan dapat bekerja sebagai ahli sistem kendali di industri manufaktur, energi, otomasi bangunan, atau industri lainnya. Mereka bertanggung jawab untuk merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem kendali yang efisien dan andal. Contohnya adalah sebagai ahli kendali proses, di mana mereka mengatur dan mengoptimalkan parameter operasional dalam pabrik untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
  2. Insinyur Otomasi Industri: Lulusan dapat menjadi insinyur otomasi industri yang bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem otomatis dalam industri manufaktur, petrokimia, farmasi, atau industri lainnya. Mereka terlibat dalam pemrograman perangkat keras dan perangkat lunak, pengaturan jaringan industri, serta pemantauan dan pemeliharaan sistem otomatis.
  3. Spesialis Robotika: Lulusan juga dapat bekerja sebagai spesialis robotika di industri otomotif, manufaktur, atau bidang lain yang menggunakan robot industri. Mereka dapat terlibat dalam pemrograman dan integrasi robot, pengembangan solusi robotika yang canggih, serta pemeliharaan dan peningkatan kinerja sistem robot.
  4. Konsultan Sistem Kendali: Lulusan juga dapat mengambil jalur karir sebagai konsultan sistem kendali, baik dengan bekerja di perusahaan konsultan maupun memulai usaha konsultansi mereka sendiri. Sebagai konsultan, mereka akan membantu perusahaan dalam merancang dan mengimplementasikan sistem kendali yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis.

Lulusan jurusan Sistem Kendali dan Otomasi dapat bekerja di berbagai sektor seperti manufaktur, energi, transportasi, infrastruktur, otomasi bangunan, serta bidang penelitian dan pengembangan.

Mereka dapat bekerja di perusahaan industri besar, perusahaan teknologi, konsultan teknik, atau mendirikan usaha sendiri sebagai penyedia solusi otomatis.

Dengan permintaan yang terus meningkat untuk sistem otomatis yang efisien, lulusan jurusan ini memiliki peluang karir yang cerah dan prospek pengembangan yang baik di masa depan.

Peluang penelitian

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi menawarkan berbagai bidang penelitian dan spesialisasi yang menarik dalam pengembangan sistem otomatis. Baik fakultas maupun mahasiswa dapat terlibat dalam penelitian yang inovatif dan berkontribusi pada kemajuan teknologi.

Berikut adalah beberapa bidang penelitian dan spesialisasi yang dapat dijelajahi dalam jurusan ini:

  1. Kontrol Sistem Nonlinear: Penelitian ini berfokus pada pengembangan teknik kontrol yang dapat mengatasi sifat nonlinier dalam sistem. Melalui analisis dan desain kontrol yang inovatif, tujuannya adalah meningkatkan stabilitas, kinerja, dan adaptabilitas sistem kendali dalam menghadapi nonlinearitas.
  2. Kendali Adaptif dan Pembelajaran Mesin: Penelitian ini menggabungkan teknik kendali adaptif dengan konsep pembelajaran mesin untuk menciptakan sistem kendali yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan mempelajari pola perilaku sistem secara mandiri.
  3. Jaringan Kendali dan Sistem Terdistribusi: Penelitian ini mempelajari pengaturan sistem kendali yang didistribusikan secara geografis atau melalui jaringan komunikasi. Dalam konteks Internet of Things (IoT) dan Industri 4.0, penelitian ini berfokus pada koordinasi dan pengendalian sistem yang terhubung secara terdistribusi.
  4. Robotika dan Kendali Gerakan: Penelitian ini mencakup pengembangan kontroler untuk sistem robotika, termasuk kendali gerakan robot, manipulasi objek, navigasi, dan interaksi manusia-robot. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan dan performa robot dalam tugas-tugas yang kompleks.
  5. Optimisasi dan Pengendalian Proses: Penelitian ini berkaitan dengan pengembangan teknik optimisasi dan kendali yang diterapkan dalam pengaturan proses industri, seperti optimisasi produksi, pengendalian suhu, tekanan, dan kualitas dalam pabrik.

Mahasiswa yang tertarik dengan bidang penelitian tertentu dalam Sistem Kendali dan Otomasi dapat terlibat dalam proyek penelitian yang dilakukan oleh fakultas atau bergabung dengan kelompok penelitian di universitas.

Selain itu, lulusan jurusan ini juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, seperti program magister atau doktor dalam bidang terkait seperti Kendali Otomatis, Robotika, atau Sistem Kendali Terdistribusi.

Melalui penelitian dan pengembangan di berbagai bidang ini, jurusan Sistem Kendali dan Otomasi terus berkontribusi pada perkembangan teknologi dan aplikasi sistem otomatis yang lebih maju dan efisien.

Lain nya

Hubungan dengan fakultas

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi umumnya terkait dengan fakultas atau departemen Teknik atau Rekayasa di universitas. Fakultas Teknik sering menjadi tempat di mana jurusan ini terletak, baik sebagai departemen mandiri atau sebagai bagian dari departemen yang lebih luas, seperti Teknik Elektro, Teknik Mesin, atau Teknik Komputer. Dalam fakultas ini, mahasiswa jurusan Sistem Kendali dan Otomasi dapat berinteraksi dengan jurusan lain yang memiliki hubungan erat, seperti Teknik Instrumentasi, Teknik Elektronika, atau Teknik Komputer.

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi juga dapat berinteraksi dengan jurusan lain di fakultas yang berbeda, terutama yang terkait dengan bidang-bidang yang melibatkan sistem otomatis. Misalnya, jurusan ini dapat berkolaborasi dengan jurusan Matematika dalam mengembangkan model matematis dan teknik analisis yang diperlukan dalam perancangan kontrol sistem. Selain itu, jurusan ini juga dapat berhubungan dengan jurusan Ilmu Komputer untuk mengembangkan algoritma kontrol dan aplikasi kecerdasan buatan. Dalam beberapa kasus, kerja sama lintas disiplin antara fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Alam atau Lingkungan juga dapat terjadi dalam konteks sistem kendali yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya dan lingkungan.

Secara keseluruhan, jurusan Sistem Kendali dan Otomasi memiliki hubungan dengan fakultas Teknik dan dapat berinteraksi dengan jurusan lain baik dalam fakultas yang sama maupun di fakultas yang berbeda. Kolaborasi antardisiplin dan penelitian lintas disiplin menjadi penting dalam memajukan bidang studi ini dan menghasilkan inovasi dalam pengembangan sistem otomatis yang lebih baik.

Pilihan universitas

Berikut adalah beberapa universitas di Indonesia yang menawarkan program studi Sistem Kendali dan Otomasi yang memiliki kualitas yang baik:

  1. Institut Teknologi Bandung (ITB): ITB adalah salah satu universitas terkemuka di Indonesia yang menawarkan program studi Sistem Kendali dan Otomasi di bawah Departemen Teknik Elektro. Program ini memiliki kurikulum yang komprehensif yang mencakup pemodelan sistem, kontrol linier dan nonlinear, pengukuran dan sensor, serta aplikasi praktis dalam bidang kendali otomatis.
  2. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS): ITS, yang terletak di Surabaya, juga memiliki program studi Sistem Kendali dan Otomasi di bawah Jurusan Teknik Elektro. Program ini menekankan pada pengembangan keterampilan teknis dan analitis dalam merancang dan mengimplementasikan sistem kendali yang efisien dan andal. Mahasiswa di ITS juga memiliki kesempatan untuk terlibat dalam penelitian yang inovatif di bidang kontrol dan otomasi.
  3. Universitas Gadjah Mada (UGM): UGM, yang terletak di Yogyakarta, menawarkan program studi Sistem Kendali dan Otomasi di bawah Fakultas Teknik. Program ini mengintegrasikan pengetahuan teoritis dengan aplikasi praktis dalam pengembangan sistem otomatis. Selain itu, UGM juga memiliki fasilitas penelitian dan laboratorium yang mendukung pengembangan ilmu kontrol dan otomasi.

Perlu dicatat bahwa daftar ini hanya merupakan beberapa contoh universitas di Indonesia yang menawarkan program studi Sistem Kendali dan Otomasi yang berkualitas. Ada juga universitas lain yang memiliki program serupa, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya (UB), dan Institut Teknologi Surabaya (ITS). Penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kurikulum, dosen, dan fasilitas sebelum memilih universitas yang sesuai.

Penutup

Jurusan Sistem Kendali dan Otomasi adalah bidang studi yang sangat relevan dalam era digital dan industri 4.0.

Melalui pemahaman mendalam tentang kontrol sistem, teknik otomasi, dan aplikasi kecerdasan buatan, lulusan jurusan ini siap untuk menghadapi tantangan dalam mengembangkan sistem otomatis yang efisien, andal, dan adaptif.

Dengan berbagai bidang penelitian, keterampilan teknis yang kuat, dan potensi jalan karir yang menjanjikan, jurusan Sistem Kendali dan Otomasi menawarkan peluang yang tak ternilai bagi mahasiswa yang tertarik dalam dunia kontrol dan otomasi.

Dengan terus berkembangnya teknologi, jurusan ini memiliki peran penting dalam memajukan industri, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan solusi inovatif untuk masa depan yang lebih cerah.

Sumber: https://volunoid.com/

Selengkapnya
Sistem Kendali dan Otomasi

Teknik Elektro dan Informatika

Pengertian Gambar Rangkaian Pengendali dan Fungsinya dalam Listrik

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 22 Mei 2024


Pembahasan mengenai pengertian gambar rangkaian pengendali merupakan bagian dari materi elektronika. Lebih tepatnya materi mengenal sistem rangkaian pada listrik melalui gambar.

Gambar rangkaian pengendali sangat penting dalam desain, instalasi, dan pemeliharaan sistem kontrol listrik. Itulah sebabnya, orang-orang yang mempelajari bidang ilmu elektronika sebaiknya sangat memahami materi terseut.

Mengenal pengertian gambar rangkaian pengendali dalam listrik

Ilustrasi pengertian gambar rangkaian pengendali - Sumber: pexels.com/@pixabay/

Pengertian gambar rangkaian pengendali atau sering disebut diagram kontrol adalah bentuk grafis dari suatu sistem kontrol elektrik. Biasanya digunakan untuk merinci dan menjelaskan bagaimana suatu sistem kontrol bekerja.

Termasuk bagaimana komponen-komponen seperti sakelar, relay, dan perangkat kontrol lainnya diatur dan terhubung untuk mencapai tujuan tertentu. Rangkaian pengendali terdiri dari dua bagian, yaitu rangkaian kontrol dan rangkaian daya.

Sistem pengendalian ini biasanya digunakan untuk mengontrol suatu peralatan atau mesin listrik. Fungsi utama gambar rangkaian pengendali dalam listrik adalah memberikan pandangan yang jelas tentang bagaimana suatu sistem kontrol bekerja.

Berdasarkan buku Teknik Elektronika Daya, Aswardi, Muldi Yuhendrfi, dkk, 2020, beberapa komponen utama dalam gambar rangkaian pengendali adalah sebagai berikut.

1. Sumber Daya Listrik

Fungsinya adalah untuk menyediakan daya listrik untuk semua komponen dalam rangkaian pengendali.

2. Sakelar (Switch)

Berfungsi untuk mengontrol aliran arus listrik dalam rangkaian. Sakelar biasanya digunakan untuk memulai atau menghentikan aliran listrik ke komponen-komponen lainnya.

3. Kontaktor

Digunakan untuk mengendalikan beban listrik yang lebih besar, seperti motor listrik atau pemanas besar. Kontaktor memiliki kontak elektromagnetik yang dapat membuka atau menutup aliran listrik.

4. Relay

Berperan sebagai pengendali kecil yang dioperasikan oleh sinyal listrik. Relay digunakan untuk mengontrol perangkat besar dengan daya rendah, memberikan isolasi elektrik antara sirkuit kontrol dan beban.

5. Sensor dan Pendetektor

Fungsinya adalah untuk mendeteksi kondisi atau perubahan dalam sistem. Misalnya, sensor suhu dapat digunakan untuk mendeteksi suhu berlebih dan mengaktifkan perangkat pengendali untuk mendinginkan sistem.

6. Timer

Timer berfungsi untuk mengatur waktu operasi suatu perangkat. Timer dapat digunakan untuk mengatur berapa lama suatu perangkat akan aktif atau nonaktif.

7. Perangkat Pengendali Logika (PLC)

PLC adalah komponen elektronik yang dapat diprogram untuk mengontrol berbagai fungsi dalam suatu sistem. PLC memudahkan terjadinya proses otomatisasi.

Dengan mengetahui pengertian gambar rangkaian pengendali dan fungsinya, para teknisi dapat memahami bagaimana komponen-komponen tersebut saling berinteraksi dan bekerja sama. Khususnya untuk mencapai tujuan kontrol listrik yang diinginkan. (DNR)

Sumber: https://kumparan.com/

Selengkapnya
Pengertian Gambar Rangkaian Pengendali dan Fungsinya dalam Listrik

Teknik Elektro dan Informatika

Apa itu Sistem Kontrol? (Definisi, Jenis, Aplikasi)

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 21 Mei 2024


Selamat datang di panduan komprehensif ini di mana Anda akan mendapatkan pengenalan sistem kontrol, berbagai jenis, dan aplikasinya yang luas. Sistem kontrol sangat penting di banyak industri, membantu mengelola tugas secara akurat dan efisien. Sistem kontrol adalah komponen penting dari banyak bidang teknik, mengelola proses untuk mencapai hasil yang diinginkan secara efisien. Dalam blog ini, kita akan membahas apa itu sistem kontrol, jenis-jenisnya, dan di mana sistem kontrol digunakan.

Definisi sistem kontrol

Sistem kontrol seperti sebuah tim yang membantu segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Sistem ini memiliki bagian-bagian yang mengumpulkan informasi (sensor), membuat keputusan (pengontrol), dan melakukan tugas (aktuator). Sistem kontrol bertujuan untuk menjaga segala sesuatunya tetap stabil dan benar dengan mengikuti aturan tertentu. Sistem kontrol digunakan di banyak bidang, seperti membuat mesin dan teknologi bekerja lebih baik. Namun, sistem kontrol memastikan semuanya berjalan dengan lancar dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Jenis-jenis sistem kontrol

Kami mengurutkan sistem kontrol ke dalam berbagai jenis berdasarkan cara kerjanya dan apa yang dilakukannya. Mari kita jelajahi beberapa jenis sistem kontrol yang umum:

  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka: Sistem ini bekerja dengan mengikuti input yang ditetapkan, tidak terpengaruh secara langsung oleh kondisi saat ini. Sistem ini lebih sederhana tetapi kurang fleksibel.
  2. Sistem Kontrol Loop Tertutup: Sistem kontrol umpan balik, juga disebut sistem loop tertutup, terus mengawasi dan mengubah input untuk menjaga agar semuanya tetap tepat. Sistem ini populer karena akurat dan stabil.
  3. Sistem Kontrol Linear: Sistem ini memiliki hubungan sederhana antara input dan output, sering digunakan ketika respons sistem sesuai dengan input.
  4. Sistem Kontrol Nonlinier: Tidak seperti sistem linier sederhana, sistem nonlinier memiliki hubungan yang lebih rumit antara input dan output, sangat penting untuk menangani proses yang kompleks.

Penggunaan sistem kontrol

Sistem kontrol membantu mengelola dan mengontrol cara kerja sesuatu, memastikan mereka melakukan apa yang mereka inginkan, bekerja secara efisien, dan tetap stabil dalam berbagai situasi. Hampir, mereka penting dalam menjaga segala sesuatunya tetap pada jalurnya dan memastikan semuanya berjalan dengan lancar. Berikut adalah beberapa penggunaan umum sistem kontrol:

  1. Otomasi Industri: Pabrik-pabrik banyak menggunakan sistem kontrol untuk membuat segala sesuatunya secara otomatis. Misalnya, mereka dapat mengontrol seberapa panas reaktor kimia, seberapa cepat ban berjalan, atau berapa banyak tekanan dalam sistem hidrolik.
  2. Kedirgantaraan dan Penerbangan: Pesawat dan pesawat ruang angkasa menggunakan sistem ini untuk tetap stabil dan melaju dengan cara yang benar. Secara khusus, sistem ini mengatur kemiringan pesawat, seberapa tinggi pesawat terbang, dan seberapa cepat pesawat terbang, memastikan perjalanannya aman dan lancar.
  3. Sistem Tenaga: Sistem listrik menggunakan sistem kontrol untuk memastikan kita memiliki jumlah daya yang tepat. Bersamaan dengan itu, mereka membantu pembangkit listrik bekerja dengan baik dan memastikan listrik mengalir dengan lancar melalui kabel ke rumah-rumah dan bisnis.
  4. Robotika: Robot membutuhkan sistem kontrol untuk bergerak, merasakan sesuatu, dan melakukan tugas. Robot menggunakan sistem ini untuk membuat sesuatu, membantu perawatan kesehatan, menjelajahi tempat baru, dan melakukan pekerjaan yang berbeda.
  5. Kontrol Proses: Dalam membuat bahan kimia dan hal-hal lain, sistem kontrol adalah penting. Selain itu, mereka memastikan semuanya bekerja dengan baik dengan menjaga suhu dan tekanan yang tepat.
  6. Aplikasi Biomedis: Pada mesin medis seperti pompa dan ventilator, sistem kontrol memeriksa dan mengelola hal-hal penting untuk merawat pasien.
  7. Sistem Komunikasi: Pada telepon dan komputer, sistem kontrol membantu pesan dan informasi bergerak dengan lancar, menghindari kesalahan, dan memastikan semuanya terkirim dan diterima dengan baik.

Apa yang dimaksud dengan rekayasa sistem kontrol?

Rekayasa sistem kontrol berarti memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Kami menggunakan matematika dan umpan balik untuk mengendalikan hal-hal yang berubah seiring waktu. Namun, Insinyur menggunakan teknik seperti transformasi Laplace dan analisis respons frekuensi untuk menjaga agar semuanya tetap stabil dan bekerja dengan baik. Selain itu, Kami menggunakan ini di semua jenis area seperti pabrik dan pesawat terbang untuk memecahkan masalah yang berbeda.

Contoh sistem kontrol

Selain itu, mari kita pertimbangkan contoh sederhana dari sistem kontrol: sistem pemanas yang dikendalikan termostat.

  • Sistem: Sistem pemanas memiliki pemanas, termostat, dan ruangan yang akan dipanaskan.
  • Masukan: Pengguna menetapkan suhu yang diinginkan pada termostat sebagai input ke sistem.
  • Keluaran: Keluaran sistem adalah suhu yang diukur oleh termostat di dalam ruangan.
  • Mekanisme Umpan Balik: Termostat mengukur suhu ruangan secara konstan. Ini memberikan umpan balik ke algoritme kontrol.
  • Penyesuaian: Sistem kontrol mungkin memiliki pengaturan yang dapat diubah, seperti seberapa sensitif termostat atau kapan pemanas menyala atau mati berdasarkan perubahan suhu.

Kesimpulan

Kesimpulannya, sistem kontrol sangat penting untuk industri dan kontrol otomasi. Para profesional di berbagai bidang perlu mengetahui tentang berbagai jenisnya, cara penggunaannya, dan prinsip-prinsip tekniknya. Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem ini akan memainkan peran yang lebih besar lagi dalam membentuk masa depan industri.

Pertanyaan yang sering diajukan

Q. Apa yang dimaksud dengan sistem tipe nol?
J. Sistem tipe nol dalam teori kontrol berarti output hanya bergantung pada bagaimana sistem tersebut dimulai, tanpa pengaruh atau penyesuaian dari luar. Ini seperti mesin sederhana yang hanya mengikuti jalur yang telah ditetapkan tanpa perubahan apa pun.

Q. Apa sajakah 5 sistem kontrol tersebut?
Jawab: Kelima sistem kontrol tersebut adalah birokrasi, pasar, klan, diri sendiri, dan eksternal. Kontrol birokrasi menggunakan aturan, kontrol pasar bergantung pada kompetisi, kontrol klan berasal dari nilai-nilai bersama, kontrol diri adalah motivasi pribadi, dan kontrol eksternal adalah pengawasan dari sumber luar.

Disadur dari: https://www.theiotacademy.co/

Selengkapnya
Apa itu Sistem Kontrol? (Definisi, Jenis, Aplikasi)

Teknik Elektro dan Informatika

Apa itu Kotak Hitam?

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 21 Mei 2024


Dalam ilmu pengetahuan, komputasi, dan teknik, kotak hitam adalah sebuah sistem yang dapat dilihat dari segi input dan output (atau karakteristik transfer), tanpa pengetahuan tentang cara kerja internalnya. Implementasinya bersifat "buram" (hitam). Istilah ini dapat digunakan untuk merujuk pada banyak cara kerja internal, seperti cara kerja transistor, mesin, algoritme, otak manusia, atau institusi atau pemerintah.

Untuk menganalisis sistem terbuka dengan "pendekatan kotak hitam" yang khas, hanya perilaku stimulus/respons yang akan diperhitungkan, untuk menyimpulkan kotak (yang tidak diketahui). Representasi yang biasa digunakan untuk "sistem kotak hitam" ini adalah diagram aliran data yang berpusat di dalam kotak.

Kebalikan dari kotak hitam adalah sistem di mana komponen atau logika bagian dalam tersedia untuk diperiksa, yang paling sering disebut sebagai kotak putih (kadang-kadang juga dikenal sebagai "kotak bening" atau "kotak kaca").

Sejarah

Makna modern dari istilah "kotak hitam" tampaknya telah memasuki bahasa Inggris sekitar tahun 1945. Dalam teori sirkuit elektronik, proses sintesis jaringan dari fungsi transfer, yang menyebabkan sirkuit elektronik dianggap sebagai "kotak hitam" yang ditandai dengan respons mereka terhadap sinyal yang diterapkan ke port mereka, dapat ditelusuri ke Wilhelm Cauer yang mempublikasikan idenya dalam bentuk yang paling berkembang pada tahun 1941. Meskipun Cauer sendiri tidak menggunakan istilah ini, orang lain yang mengikutinya tentu saja menggambarkan metode ini sebagai analisis kotak hitam. Vitold Belevitch menempatkan konsep kotak hitam lebih awal lagi, menghubungkan penggunaan eksplisit jaringan dua port sebagai kotak hitam dengan Franz Breisig pada tahun 1921 dan berpendapat bahwa komponen 2 terminal secara implisit diperlakukan sebagai kotak hitam sebelumnya.

Dalam sibernetika, perlakuan penuh diberikan oleh Ross Ashby pada tahun 1956. Sebuah kotak hitam digambarkan oleh Norbert Wiener pada tahun 1961 sebagai sebuah sistem yang tidak diketahui yang akan diidentifikasi menggunakan teknik identifikasi sistem. Dia melihat langkah pertama dalam pengorganisasian diri adalah untuk dapat menyalin perilaku keluaran dari kotak hitam. Banyak insinyur, ilmuwan, dan ahli epistemologi lainnya, seperti Mario Bunge, menggunakan dan menyempurnakan teori kotak hitam pada tahun 1960-an.

Teori sistem

Teori sistem terbuka adalah dasar dari teori kotak hitam. Keduanya memiliki fokus pada aliran input dan output, yang mewakili pertukaran dengan lingkungan.

Dalam teori sistem, kotak hitam adalah abstraksi yang mewakili kelas sistem terbuka konkret yang dapat dilihat hanya dari segi input rangsangan dan reaksi outputnya:

Konstitusi dan struktur kotak sama sekali tidak relevan dengan pendekatan yang sedang dipertimbangkan, yang murni eksternal atau fenomenologis. Dengan kata lain, hanya perilaku sistem yang akan diperhitungkan.

- Mario Bunge

Pemahaman tentang kotak hitam didasarkan pada "prinsip eksplanatori", yaitu hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara input dan output. Prinsip ini menyatakan bahwa input dan output berbeda, bahwa sistem memiliki input dan output yang dapat diamati (dan dapat dihubungkan) dan bahwa sistem itu hitam bagi pengamat (tidak dapat dibuka).

Pencatatan keadaan yang diamati

Seorang pengamat melakukan pengamatan dari waktu ke waktu. Semua pengamatan input dan output dari kotak hitam dapat ditulis dalam tabel, di mana, pada setiap urutan waktu, status berbagai bagian kotak, input dan output, dicatat. Dengan demikian, menggunakan contoh dari Ashby, memeriksa kotak yang jatuh dari piring terbang dapat mengarah pada protokol ini:

Waktu Status masukan dan keluaran
11:18 Saya tidak melakukan apa pun-Kotak mengeluarkan dengungan yang stabil pada 240 Hz.
11:19 Saya menekan sakelar bertanda K: nada naik ke 480 Hz dan tetap stabil.
11:20 Saya tidak sengaja menekan tombol bertanda "!" - suhu Box meningkat sebesar 20 °C.
...    Dll.

Dengan demikian, setiap sistem, pada dasarnya, diselidiki oleh kumpulan protokol yang panjang, yang disusun berdasarkan waktu, yang menunjukkan urutan status input dan output. Dari sini, dapat ditarik kesimpulan mendasar bahwa semua pengetahuan yang dapat diperoleh dari Black Box (dari input dan output yang diberikan) adalah seperti yang dapat diperoleh dengan mengkodekan ulang protokol (tabel pengamatan); semua itu, dan tidak lebih.

Jika pengamat juga mengontrol input, investigasi berubah menjadi eksperimen (ilustrasi), dan hipotesis tentang sebab dan akibat dapat diuji secara langsung.

Ketika pelaku eksperimen juga termotivasi untuk mengontrol kotak, ada umpan balik aktif dalam hubungan kotak/pengamat, mendorong apa yang dalam teori kontrol disebut sebagai arsitektur umpan maju.

Teori-teori lain

Teori kotak hitam adalah teori-teori yang didefinisikan hanya dalam hal fungsinya. Istilah ini dapat diterapkan di bidang apa pun di mana beberapa penyelidikan dilakukan terhadap hubungan antara aspek-aspek penampilan suatu sistem (eksterior kotak hitam), tanpa ada upaya yang dilakukan untuk menjelaskan mengapa hubungan tersebut harus ada (interior kotak hitam). Dalam konteks ini, teori gravitasi Newton dapat digambarkan sebagai teori kotak hitam.

Secara khusus, penyelidikan difokuskan pada sebuah sistem yang tidak memiliki karakteristik yang langsung terlihat dan oleh karena itu hanya memiliki faktor-faktor untuk dipertimbangkan yang tersembunyi dari pengamatan langsung. Pengamat diasumsikan tidak tahu apa-apa karena sebagian besar data yang tersedia disimpan dalam situasi yang jauh dari penyelidikan yang mudah. Elemen kotak hitam dari definisi tersebut ditunjukkan sebagai sebuah sistem di mana elemen-elemen yang dapat diamati masuk ke dalam sebuah kotak yang mungkin imajiner dengan serangkaian keluaran yang berbeda yang juga dapat diamati.

Adopsi dalam bidang humaniora

Dalam disiplin ilmu humaniora seperti filsafat pikiran dan behaviorisme, salah satu penggunaan teori kotak hitam adalah untuk mendeskripsikan dan memahami faktor psikologis dalam bidang-bidang seperti pemasaran ketika diterapkan pada analisis perilaku konsumen.

Teori kotak hitam

Bagian ini perlu diperluas. Anda dapat membantu dengan menambahkannya. (Juni 2019)
Teori Kotak Hitam bahkan lebih luas penerapannya daripada studi profesional:

Seorang anak yang mencoba membuka pintu harus memanipulasi gagangnya (input) untuk menghasilkan gerakan yang diinginkan pada gerendelnya (output); dan dia harus belajar bagaimana mengendalikan satu sama lain tanpa bisa melihat mekanisme internal yang menghubungkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada sistem yang mekanisme internalnya tidak sepenuhnya terbuka untuk diperiksa, dan harus ditangani dengan metode yang sesuai dengan Kotak Hitam.

- Ashby

(...) Aturan sederhana ini terbukti sangat efektif dan merupakan ilustrasi bagaimana prinsip Black Box dalam sibernetika dapat digunakan untuk mengendalikan situasi yang, jika didalami, mungkin tampak sangat kompleks.
Contoh lebih lanjut dari prinsip Black Box adalah perawatan pasien mental. Otak manusia tentu saja merupakan sebuah Kotak Hitam, dan sementara banyak penelitian neurologis yang dilakukan untuk memahami mekanisme otak, kemajuan dalam pengobatan juga dilakukan dengan mengamati respons pasien terhadap rangsangan.

- Duckworth, Gear dan Lockett

Aplikasi

Komputasi dan matematika

  • Dalam pemrograman komputer dan rekayasa perangkat lunak, pengujian kotak hitam digunakan untuk memeriksa apakah output dari suatu program sesuai dengan yang diharapkan, dengan input tertentu. Istilah "kotak hitam" digunakan karena program yang sebenarnya dijalankan tidak diperiksa.
  • Dalam komputasi secara umum, program kotak hitam adalah program di mana pengguna tidak dapat melihat cara kerjanya (mungkin karena ini adalah program sumber tertutup) atau program yang tidak memiliki efek samping dan fungsinya tidak perlu diperiksa, rutinitas yang cocok untuk digunakan kembali.
  • Juga dalam komputasi, kotak hitam mengacu pada peralatan yang disediakan oleh vendor untuk tujuan penggunaan produk vendor tersebut. Sering kali vendor memelihara dan mendukung peralatan ini, dan perusahaan yang menerima kotak hitam biasanya lepas tangan.
  • Dalam pemodelan matematika, kasus pembatas.

Ilmu pengetahuan dan teknologi

  • Dalam jaringan syaraf atau algoritma heuristik (istilah komputer yang umumnya digunakan untuk menggambarkan komputer "belajar" atau "simulasi AI"), kotak hitam digunakan untuk menggambarkan bagian lingkungan program yang terus berubah yang tidak dapat dengan mudah diuji oleh pemrogram. Ini juga disebut kotak putih dalam konteks bahwa kode program dapat dilihat, tetapi kode tersebut sangat kompleks sehingga secara fungsional setara dengan kotak hitam.
  • Dalam fisika, kotak hitam adalah sebuah sistem yang struktur internalnya tidak diketahui, atau tidak perlu dipertimbangkan untuk tujuan tertentu.
  • Dalam kriptografi untuk menangkap pengertian pengetahuan yang diperoleh oleh sebuah algoritma melalui eksekusi protokol kriptografi seperti protokol zero-knowledge proof. Jika output dari sebuah algoritma ketika berinteraksi dengan protokol sesuai dengan simulator yang diberikan beberapa input, maka algoritma tersebut hanya perlu mengetahui inputnya saja.

Aplikasi lainnya

  • Dalam filsafat dan psikologi, aliran behaviorisme melihat pikiran manusia sebagai sebuah kotak hitam; lihat teori-teori lainnya.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Apa itu Kotak Hitam?

Teknik Elektro dan Informatika

Apa yang dimaksud dengan Rekayasa Perangkat Lunak?

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 21 Mei 2024


Jika Anda tertarik dengan teknologi dan dunia digital, Anda mungkin akan tertarik dengan rekayasa perangkat lunak. Mereka yang berspesialisasi dalam rekayasa perangkat lunak bertanggung jawab untuk merancang aplikasi inovatif yang membuat kehidupan sehari-hari kita lebih mudah dan sistem kompleks yang menggerakkan internet. Artikel ini memberikan panduan komprehensif untuk rekayasa perangkat lunak, menawarkan wawasan yang berharga dan informasi penting untuk membantu Anda menavigasi bidang yang dinamis ini. Baik Anda sedang mempertimbangkan karier di bidang rekayasa perangkat lunak atau ingin merekrut talenta terbaik untuk tim Anda, artikel ini akan menjadi sumber daya yang berharga.

Apa itu rekayasa perangkat lunak?

Pertama, dan yang paling penting, apa itu rekayasa perangkat lunak?

Rekayasa perangkat lunak adalah proses yang terorganisir untuk membuat, merancang, dan memelihara perangkat lunak. Proses ini melibatkan penerapan pengetahuan ilmiah dan praktis untuk mengembangkan perangkat lunak dengan menggunakan instruksi metodis yang cermat dan kode yang ditulis oleh pengembang. Rekayasa perangkat lunak mencakup program komputer, dokumentasi terkait, dan penggunaan prinsip-prinsip ilmiah untuk mengembangkan perangkat lunak.

Sederhananya, rekayasa perangkat lunak melibatkan pembuatan solusi perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan pengguna tertentu melalui desain, pengembangan, dan implementasi. Hal ini penting untuk mengelola sistem perangkat lunak yang besar, mengelola biaya, memungkinkan skalabilitas, dan menangani sifat perangkat lunak yang selalu berubah.

Rekayasa perangkat lunak sangat penting untuk mengelola dan mengembangkan solusi perangkat lunak secara sistematis dan efisien. Ini adalah fondasi yang memberdayakan kita untuk menciptakan dan membentuk kemajuan teknologi luar biasa yang membentuk dunia kita.

Berbagai kategori rekayasa perangkat lunak

Rekayasa perangkat lunak biasanya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok utama:

  • Rekayasa perangkat lunak operasional

Rekayasa perangkat lunak operasional sangat penting untuk memelihara dan mengelola sistem perangkat lunak. Hal ini mencakup pemantauan kinerja, perbaikan masalah, pengoptimalan kode, dan penerapan pembaruan. Untuk menjaga agar sistem tetap berjalan dengan lancar, mengetahui segala sesuatu tentang struktur perangkat lunak dan cara kerjanya sangatlah penting. Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk pengguna akhir dan tim teknis, juga penting untuk mengumpulkan umpan balik dan mengatasi masalah. Memprioritaskan keunggulan operasional memastikan bahwa perangkat lunak Anda tetap andal, aman, dan mudah beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

  • Rekayasa perangkat lunak transisi

Bidang ini berfokus pada transisi perangkat lunak dari satu kondisi ke kondisi lainnya, seperti migrasi dari versi yang lebih lama ke versi yang lebih baru atau mengintegrasikan sistem perangkat lunak yang berbeda. Hal ini membutuhkan pemahaman yang baik tentang arsitektur perangkat lunak yang ada dan kemampuan untuk memodifikasi dan meningkatkannya sambil memastikan fungsionalitas yang mulus.

  • Pemeliharaan rekayasa perangkat lunak

Pemeliharaan rekayasa perangkat lunak melibatkan dukungan, peningkatan, dan pengoptimalan sistem perangkat lunak yang sedang berlangsung untuk memastikan kelancaran dan umur panjang.

Mengelola dan meningkatkan perangkat lunak yang ada adalah bagian penting dari rekayasa perangkat lunak. Kegiatan pemeliharaan termasuk mengidentifikasi dan memperbaiki bug, memperbarui perangkat lunak untuk memenuhi persyaratan yang berubah, meningkatkan kinerja dan efisiensi, dan mengatasi kerentanan keamanan.

Tanggung jawab dan tugas seorang perekayasa perangkat lunak

Meskipun seorang perekayasa perangkat lunak pada dasarnya mengelola berbagai proyek pengkodean, rekayasa perangkat lunak mencakup ruang lingkup yang lebih luas. Hal ini melibatkan setiap aspek siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC), mulai dari perencanaan anggaran hingga analisis yang komprehensif, desain kreatif, pengembangan yang cermat, pengujian perangkat lunak yang ketat, integrasi yang lancar, dan jaminan kualitas yang tak tergoyahkan.

Dengan kata lain, rekayasa perangkat lunak adalah pendekatan holistik yang mempertimbangkan seluruh perjalanan dalam menciptakan solusi perangkat lunak yang andal dan efisien. Jadi, jika Anda mencari seseorang yang dapat menangani proyek pengkodean dengan mahir, seorang insinyur perangkat lunak adalah ahli yang tepat untuk Anda. Namun, jika Anda ingin memastikan proses pengembangan perangkat lunak yang lancar dan sukses dari awal hingga akhir, Anda akan membutuhkan keahlian seorang spesialis rekayasa perangkat lunak.

Berikut adalah beberapa contoh tanggung jawab dan tugas seorang software engineer:

  • Mengembangkan, menguji, dan memelihara program perangkat lunak
  • Merancang solusi perangkat lunak baru dan mengoptimalkannya untuk kecepatan dan skalabilitas
  • Mereka mahir dalam bahasa pemrograman, platform, dan arsitektur
  • Menulis kode dan membuat aplikasi perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan pengguna dan klien
  • Berkolaborasi dengan anggota tim lainnya

Mereka mungkin juga perlu:

  • Melakukan pengujian dan debugging yang komprehensif untuk memastikan perangkat lunak bebas dari kesalahan dan beroperasi secara efisien.
  • Terus memperbarui sistem perangkat lunak yang ada agar tetap mutakhir dan kompatibel dengan teknologi baru.

Mitra unggulan

  • ROSEN Technology and Research Center GmbH
  • Temukan peluang karier Anda berikutnya dengan ROSEN Technology and Research Center GmbH
  • Hubert Burda Media
  • Temukan peluang karier Anda berikutnya dengan Hubert Burda Media
  • Techniker Krankenkasse
  • Temukan peluang karier Anda berikutnya dengan Techniker Krankenkasse

Apa perbedaan antara insinyur perangkat lunak dan pengembang perangkat lunak?

Insinyur perangkat lunak dan pengembang perangkat lunak biasanya digunakan secara bergantian dan dapat memiliki arti yang berbeda tergantung pada perusahaan dan bidangnya. Namun, berikut adalah beberapa perbedaan umum:

  1. Lingkup pekerjaan: Insinyur perangkat lunak biasanya bekerja pada proyek yang lebih besar dan kompleks yang membutuhkan perancangan, pengembangan, pengujian, dan pemeliharaan sistem perangkat lunak. Mereka fokus pada seluruh siklus hidup pengembangan perangkat lunak, termasuk menganalisis persyaratan, desain arsitektur, dan implementasi. Di sisi lain, pengembang perangkat lunak mungkin lebih fokus pada aspek-aspek spesifik pengembangan perangkat lunak, seperti pengkodean, debugging, dan penerapan solusi perangkat lunak berdasarkan spesifikasi yang ditentukan.
  2. Prinsip-prinsip rekayasa: Insinyur perangkat lunak sering kali menerapkan prinsip-prinsip rekayasa, seperti desain sistem, arsitektur, dan skalabilitas, untuk memastikan perangkat lunak memenuhi persyaratan fungsional dan non-fungsional. Mereka juga dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti keandalan, kinerja, dan keamanan. Pengembang perangkat lunak mungkin memiliki pendekatan yang lebih praktis, dengan fokus pada pengkodean dan penerapan fitur tanpa harus mempertimbangkan aspek teknik yang lebih luas.
  3. Tingkat keahlian: Insinyur perangkat lunak sering kali memiliki keahlian yang lebih luas dan mungkin memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang konsep ilmu komputer, struktur data, dan algoritme. Mereka dapat merancang dan mengembangkan sistem yang kompleks dan secara lebih strategis menentukan arsitektur perangkat lunak secara keseluruhan. Pengembang perangkat lunak mungkin memiliki pengetahuan yang lebih khusus dalam bahasa pemrograman atau kerangka kerja tertentu dan fokus pada penerapan fitur sesuai dengan persyaratan yang diberikan.
  4. Jabatan dan tanggung jawab: Di beberapa organisasi, sebutan insinyur perangkat lunak dapat digunakan untuk peran yang lebih senior, yang menunjukkan tingkat pengalaman dan komitmen yang lebih tinggi. Pengembang perangkat lunak dapat digunakan untuk posisi tingkat pemula atau menengah. Namun, gelar ini dapat sangat bervariasi dan mungkin tidak selalu mencerminkan tanggung jawab dan keahlian individu yang sebenarnya.

Penting untuk dicatat bahwa perbedaan ini tidak berlaku secara universal dan dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.

Mengapa rekayasa perangkat lunak penting?

Rekayasa perangkat lunak memainkan peran penting dalam mengembangkan sistem perangkat lunak berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa rekayasa perangkat lunak sangat penting.

1. Menyederhanakan

Menyederhanakan proses pengembangan perangkat lunak yang kompleks adalah tujuan utama rekayasa perangkat lunak. Dengan menerapkan metode dan teknik yang sistematis, perekayasa perangkat lunak bertujuan untuk membuat proses pengembangan menjadi lebih mudah dikelola dan efisien.

Berikut adalah beberapa cara rekayasa perangkat lunak menyederhanakan pengembangan perangkat lunak:

  • Menyederhanakan manajemen proyek: Rekayasa perangkat lunak menyediakan kerangka kerja dan metodologi yang membantu mengatur dan mengelola proyek perangkat lunak yang besar secara efektif.
  • Meningkatkan kolaborasi: Rekayasa perangkat lunak mendorong kolaborasi di antara anggota tim, memastikan komunikasi dan koordinasi yang lancar selama proses pengembangan.
  • Mengurangi kesalahan dan bug: Melalui pengujian yang ketat dan langkah-langkah jaminan kualitas, rekayasa perangkat lunak membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah sejak dini, mengurangi kesalahan dan bug.
  • Meningkatkan skalabilitas: Prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak memungkinkan perangkat lunak dirancang dan dikembangkan secara modular dan terukur, sehingga lebih mudah untuk beradaptasi dan berkembang sesuai kebutuhan.

2. Mengurangi biaya

Dengan menerapkan metode dan teknik yang sistematis, perekayasa perangkat lunak dapat memangkas biaya, membuat proses pengembangan menjadi lebih hemat biaya dan sesuai anggaran. Mereka mencapai hal ini dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, merampingkan alur kerja, dan mengurangi pemborosan.

Insinyur perangkat lunak dengan hati-hati merencanakan dan mengelola cakupan proyek, memastikan bahwa fitur-fitur yang diperlukan disertakan sementara kompleksitas yang tidak perlu dihilangkan. Mereka juga memprioritaskan praktik pengkodean yang efisien, sehingga mengurangi kebutuhan akan debugging dan pengerjaan ulang yang ekstensif.

3. Mengurangi waktu

Mengikuti proses standar dan memanfaatkan alat yang efisien secara signifikan mengurangi waktu yang diperlukan untuk pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak. Hal ini termasuk menggunakan metodologi tangkas, seperti Scrum atau Kanban, untuk meningkatkan kolaborasi dan memberikan hasil tambahan.

4. Proyek besar dikelola secara efisien

Menangani proyek besar membutuhkan strategi manajemen yang efektif dan kolaborasi di antara anggota tim. Hal ini memastikan koordinasi yang lancar dan pengiriman tugas yang tepat waktu.

Insinyur perangkat lunak memainkan peran penting dalam mengelola proyek-proyek besar ini. Tugas-tugas tersebut dipecah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola dan kemudian ditugaskan kepada anggota tim berdasarkan keahlian dan ketersediaan mereka. Insinyur perangkat lunak juga membuat saluran komunikasi yang jelas dan menetapkan tenggat waktu yang realistis agar semua orang tetap berada di jalurnya.

5. Menciptakan perangkat lunak yang andal

Perangkat lunak yang andal sangat penting untuk keberhasilan aplikasi atau sistem apa pun. Ini berarti perangkat lunak secara konsisten menjalankan fungsi yang dimaksudkan tanpa kesalahan atau kegagalan.

Untuk mencapai perangkat lunak yang andal, insinyur perangkat lunak menggunakan berbagai teknik dan praktik. Mereka melakukan pengujian menyeluruh dan proses jaminan kualitas untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah atau bug. Mereka juga mengikuti praktik terbaik dalam pengembangan perangkat lunak, seperti menggunakan kode modular dan terstruktur dengan baik, menerapkan mekanisme penanganan kesalahan, dan memastikan dokumentasi yang tepat.

Disadur dari: https://www.wearedevelopers.com/

Selengkapnya
Apa yang dimaksud dengan Rekayasa Perangkat Lunak?
« First Previous page 15 of 20 Next Last »