Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Sejak diumumkan kasus positif pertama di Indonesia pada Maret silam, Pandemi Covid-19 membuat perekonomian Indonesia turun drastis. Hal ini dibuktikan dengan anjloknya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada level minus 5,32 persen secara tahunan (year-on-year). Dengan kasus positif virus Corona yang terus bertambah setiap harinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi pada level negatif dan terbukti masuk jurang resesi ekonomi. Terus bertambahnya korban akibat Pandemi Covid-19 ini membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat dengan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II atau PSBB Pengetatan.
Dengan demikian, hal ini membuat para pengembang residensial bergantung pada penjualan dan pemasaran produk secara daring untuk tetap meraup pendapatan.
Sebut saja, PT Ciputra Development Tbk berhasil mengumpulkan total penjualan senilai Rp 250 miliar melalui penjualan secara daring selama enam bulan terakhir pada klaster rumah tapak (landed house). Sementara klaster rumah tapak masih berjalan, rumah susun (rusun) atau apartemen justru makin terpuruk. Hal ini menyebabkan para pengembang menawarkan proyek mereka dengan diskon besar-besaran kepada para pembeli dan investor. Itulah kondisi babak belur yang dialami sektor properti akibat Pandemi Covid-19. Namun, harapan sedikit menyeruak tatkala DPR mengesahkan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang (UU), Senin (5/10/2020).
UU Cipta Kerja memberikan status Hak Milik kepada Warga Negara Asing (WNA) atas Satuan Rumah Susun (Sarusun) yang mereka miliki. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil mengungkapkan, status hak milik atas apartemen diberikan oleh Pemerintah karena ketentuan sebelumnya menghambat orang asing bekerja di Indonesia. Perlu diketahui, aturan dalam UU Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 hanya memberikan status kepemilikan Hak Pakai kepada WNA atas apartemen. "Jadi, orang asing boleh beli apartemen tanpa tanah. Karena, bagi orang asing tanah nggak penting, yang penting apartemen," kata Sofyan menjawab Kompas.com dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/10/2020).
Sumber: properti.kompas.com
Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Sebuah penthouse Miami Beach yang berlokasi di Florida Selatan, Miami, Amerika Serikat, dibeli menggunakan mata uang digital atau cryptocurrency senilai 22,5 juta dolar atau Rp 319 miliar. Penjualan tersebut sekaligus menjadi properti termahal yang pernah dibayar menggunakan mata uang digital. Melansir Architecturaldigest, Penthouse Miami Beach terletak di area eksklusif yang membuat sejarah untuk kondominium tepi laut yang dijual seharga 33 juta dolar pada Desember 2020.
Penjualan hunian pada Juni 2021 menggunakan cryptocurrency ini merupakan salah satu penjualan kondominium termahal dalam sejarah Florida Selatan. Griya tawang yang terjual seluas 470 meter persegi ini terletak di lantai sembilan sebuah gedung setinggi 12 lantai.
Di dalamnya mencakup empat kamar tidur dan empat kamar mandi.
Penthouse Miami Beach di Amerika Serikat (architecturaldigest.com)
Dengan hunian ini, pembeli akan menikmati teras seluas 274 meter persegi dengan pemandangan tepi laut. Terdapat kolam renang indoor dan outdoor, lapangan tenis di puncak gedung, gym, studio yoga, sauna, dan ruang mandi uap. Ada juga ruang bermain anak-anak, dapur katering, dan tempat parkir dengan pengatur suhu. "Cryptocurrency adalah masa depan kekayaan, dan kami percaya ini baru permulaan," kata co-developer gedung Miami Giovanni Fasciano. Diketahui cryptocurrency makin populer di berbagai dunia termasuk di Indonesia.
Mata uang digital dengan risiko tinggi ini bahkan tengah berkembang pesat dengan kemunculan beragam jenis mata uang digital. Meski demikian, sejumlah negara juga menganggpinya dengan pro dan kontra, ada negara melarang peredaran mata uang cryptocurrency seperti China dan Amerika, tetapi ada negara yang justru menjadikannya sebagai alat pembayaran yang sah seperti El Savador. "Meskipun berita ini mungkin mengejutkan sebagian besar pembaca, praktik menggunakan cryptocurrency untuk membeli real estat sebenarnya telah meningkat selama bertahun-tahun," seperti dikutip dalam laman Architecturaldigest
Sumber: www.kompas.com/properti
Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Lincoln Property Company menyusun daftar 10 apartemen paling mewah di dunia dari berbagai sumber. Dinilai mahal karena memang, apartemen-apartemen itu sangat mewah dan indah. Berikut urutan apartemen paling mahal, dari yang termurah hingga yang termahal:
Apartemen ini memiliki tinggi 250 meter terdiri dari 60 lantai. Pilihan unit apartemen mulai dari 131.7 hingga 594.6 meter persegi, yang merangkum dua hingga lima kamar tidur. Sebanyak 145 unit kondominium 56 Leonard dilengkapi dengan teras pribadi. Harga per unitnya dibanderol mencapai 47 juta dollar AS atau Rp 617 miliar.
Dengan tinggi 180 meter, Clermont merupakan menara tertinggi di jantung Singapura. Gedung ini memiliki taman di atapnya. Clermont terdiri atas 64 lantai dan menampung 181 unit apartemen. Pilihan unit apartemennya mulai dari studio dengan satu kamar tidur (57 meter persegi), hingga unit dengan empat kamar tidur (188 meter persegi). Unit terbesar adalah kondominium seluas 1.115 meter persegi dengan tiga lantai seharga 47 juta dolar (Rp 617 miliar).
Didesain oleh arsitek tersohor Frank Gehry, Opus resmi beroperasi pada 2012. Untuk Opus, Gehry hanya mendesain 12 unit. Luasnya berada pada kisaran 557 sampai 836 meter persegi. Unit termahal di apartemen ini harganya mencapai 60 juta dolar atau Rp 740 miliar.
Dengan tinggi 180 meter, Clermont merupakan menara tertinggi di jantung Singapura. Gedung ini memiliki taman di atapnya.(http://blog.lincolnapts.com)
Gedung ini persis menghadap River Thames. Memiliki 173 unit apartemen, South Bank Tower memiliki taman atap terbesar di London. Unit apartemennya didesain khusus bergaya James Bond. Harga unit paling besar dibanderol 90 juta dolar atau setara Rp 1,11 triliun.
Menjulang setinggi 425 meter, gedung ini merupakan menara tertinggi kedua setelah Empire State Building di New York. Rafael Vinoly mendesain gedung dengan 104 unit kondominium mewah, jendela berukuran 3x3 meter, lift pribadi, beserta lantai berpenghangat. Unit kondominium 432 Park Avenue dihargai mulai dari yang termurah yaitu 7 juta dolar (Rp 86 miliar) hingga yang termahal sebesar 95 juta dollar AS atau setara Rp 1,172 triliun.
Menara mix used ini memiliki teras tertinggi di Amerika Serikat yang berada pada ketinggian 248 meter. Apartemennya memiliki enam kamar tidur dan sembilan kamar mandi yang tersebar pada tiga lantai teratas, yaitu 73, 74, dan 75. Meski dinilai tidak wajar, pemilik apartemen bersikeras menjualnya seharga 100 juta dollar AS atau Rp 1,234 triliun.
South Bank Tower Penthouse, London, persis menghadap River Thames. Memiliki 173 unit apartemen, South Bank Tower memiliki taman atap terbesar di London.(http://blog.lincolnapts.com)
Lagi dari kota di Amerika Serikat, menara ini dinobatkan yang termahal ke empat. Gedung ini terdiri atas 75 lantai dan tinggi 306 meter. Menara yang bersandingan dengan 432 Park Avenue ini memiliki 92 unit kondominium. Harga unitnya yang paling mahal adalah 115 juta dollar AS atau setara Rp 1,42 triliun.
Termahal di Amerika Serikat, kondominium ini berada dalam satu gedung dengan hotel. Unit apartemen di menara ini terdiri atas lift pribadi, enam belas kamar tidur dan enam kamar mandi. Berada di lantai 41, 42 dan 43, setiap penghuni harus mengeluarkan biaya sebesar 125 juta dollar AS atau Rp 1,54 triliun.
Di gedung bernama One Hyde Park, apartemen Hyde Park terdiri atas 86 unit. One Hyde Park sendiri memiliki luas 35.800 meter persegi dan memiliki fitur jendela anti peluru. Satu unit apartemen bahkan memiliki ruang penerima tamu khusus yang dilengkapi dengan satu buah piano klasik. Tidak hanya itu. Penghuni juga memiliki golf simulator pribadi. Harga satu unit ini mencapai 237 juta dollar AS atau Rp 2,92 triliun.
Tour Odeon dirancang sebagai salah satu menara hunian tertinggi di Eropa yang menjulang 170 meter dan berisi 49 lantai. Setiap unit apartemen di gedung ini memiliki pemandangan Laut Mediterania. Interiornya dirancang oleh Alberto Pinto dengan pendekatan kelas dunia. Pinto memilih material alami terbaik seperti marmer, perunggu dan kayu yang dipadukan dengan teknologi terbaru. Harga jual per unitnya menembus angka 400 juta dollar AS atau setara dengan Rp 4,7 triliun.
Sumber: travel.kompas.com
Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 22 April 2025
Sektor properti masih belum bangkit dari keterpurukannya. Hal ini terbukti dari kinerja penjualan apartemen di Jakarta, yang tidak kunjung mengalami perbaikan. Menurut laporan Leads Property Indonesia terdapat 21.501 apartemen yang tidak laku di pasaran hingga 31 Agustus 2020. Rinciannya, sebanyak 4.843 unit merupakan apartemen untuk kelas menengah bawah dengan rentang harga Rp 16 juta-Rp 20 juta per meter persegi Kemudian 10.554 unit untuk apartemen kelas menengah atas dengan kisaran harga Rp 20 juta-Rp 40 juta per meter persegi. Dan upper class atau mewah dengan rentang harga di atas 40 juta per meter persegi.
Berdasarkan distribusi wilayah, kawasan Jakarta Selatan mendominasi apartemen tak laku dengan jumlah 9.186 unit. Disusul kawasan Jakarta Barat dengan 5.927 unit. Kemudian Jakarta Utara 2.234, dan Jakarta Pusat 1.441 unit. Khusus CBD Jakarta terdapat 2.713 unit yang merupakan apartemen dengan klasifikasi mewah.
CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono mengatakan selain faktor perlambatan yang telah terjadi sejak tiga tahun terakhir akibat lesunya ekonomi global, dan Pandemi Covid-19 yang memperparah keadaan, juga pengetatan kredit pemilikan apartemen (KPA). "Ketatnya penyaluran KPA yang bergantung pada kebijakan masing-masing bank sangat berpengaruh. Langkah ini sebagai seleksi ya," kata Hendra menjawab Kompas.com, Selasa (15/9/2020). Meski demikian, menurut Hendra, masih ada juga bank yang murah hati untuk tetap menyalurkan KPA-nya dengan persyaratan yang longgar.
Hal ini dilakukan agar bisnis perbankan sebagai pemberi kredit tetap berjalan meski di tengah krisis kesehatan dan perlambatan ekonomi. Sementara yang selektif, dipengaruhi payroll nasabah KPA, apakah terganggu, atau masih stabil. Yang masih stabil, kemungkinan besar akan lebih diutamakan. Di sisi lain, banyak juga bank yang mengutamakan penyaluran KPA untuk apartemen baru khususnya yang dibangun oleh pengembang dengan reputasi positif. "Jadi, itu juga tergantung dari profil nasabah masing masing bank. Bila sebagian besar payroll nasabah konsisten, maka bank akan tetap terus menyalurkan KPA," kata Hendra.
Sumber: properti.kompas.com
Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 22 April 2025
Pasar properti, termasuk kondotel dan penthouse, masih menunjukkan prospek yang cerah dan menjanjikan pada tahun depan, mengikuti tren investasi apartemen. Menurut Panangian Simanungkalit, pengamat properti, kapitalisasi pasar kondotel di tahun depan diperkirakan mencapai Rp 210 triliun, naik 13% dari tahun ini yang mencapai Rp 195 triliun. Harga unit kondotel bervariasi tergantung lokasi, dengan harga mulai dari Rp 25 juta per meter persegi di Bali, Rp 22 juta per m2 di Jakarta, Rp 20 juta per m2 di Surabaya, hingga Rp 18 juta per m2 di Bandung. Investasi kondotel menawarkan imbal hasil yang menjanjikan, dengan potensi imbal hasil sekitar 8%-10% per tahun melalui penyewaan dan kemungkinan capital gain hingga 100%.
Selain kondotel, investasi pada hunian eksklusif seperti penthouse juga menarik perhatian. Anton Sitorus dari Jones Lang LaSalle memprediksi permintaan untuk penthouse akan terus bertumbuh antara 15% hingga 20%. Imbal hasil dari penyewaan properti mewah ini diperkirakan mencapai 10% per tahun. Potensi pertumbuhan dan imbal hasil ini masih positif dan stabil untuk tahun mendatang.
Sumber: properti.kompas.com
Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 13 Maret 2025
Arsitektur Batak mencakup tradisi dan desain arsitektur dari berbagai suku Batak yang tinggal di Sumatera Utara, Indonesia. Kelompok-kelompok Batak ini, termasuk Angkola, Mandailing, Toba, Pakpak/Dairi, Simalungun, dan Karo, berbicara dalam bahasa yang berbeda namun saling terkait. Meskipun banyak dari kelompok-kelompok ini mengadopsi Islam atau Kristen, sisa-sisa agama Batak kuno masih ada, terutama di antara komunitas Karo.
Jenis bangunan utama yang ditemukan di antara kelompok-kelompok Batak adalah bale (balai pertemuan), rumah, dan sopo (lumbung padi). Rumah secara tradisional berfungsi sebagai tempat tinggal komunal untuk beberapa keluarga, dengan ruang tamu bersama di siang hari dan privasi yang disediakan oleh tirai kain atau anyaman di malam hari. Namun, karena modernisasi, sebagian besar orang Batak sekarang tinggal di rumah-rumah kontemporer, yang menyebabkan ditinggalkannya atau rusaknya banyak rumah tradisional.
Terdapat perbedaan arsitektur dan tata letak yang mencolok di antara keenam kelompok Batak. Sebagai contoh, rumah-rumah Batak Toba memiliki ciri khas bangunan berbentuk perahu yang dihiasi dengan atap pelana yang diukir rumit dan bubungan atap yang menyapu. Di sisi lain, rumah-rumah Batak Karo dibangun bertingkat-tingkat dan ditinggikan di atas tiang-tiang, yang terinspirasi dari model Dong-Son kuno.
Arsitektur Batak mencakup tradisi arsitektur dari beragam suku Batak di Sumatera Utara, Indonesia. Kelompok-kelompok ini, seperti Angkola, Mandailing, Toba, Pakpak/Dairi, Simalungun, dan Karo, berbicara dengan bahasa yang berbeda namun saling terkait. Meskipun mayoritas memeluk agama Islam atau Kristen, elemen-elemen agama Batak kuno, terutama di antara suku Karo, tetap ada.
Jenis bangunan utama di antara orang Batak adalah bale (balai pertemuan), rumah, dan sopo (lumbung padi). Secara tradisional, rumah berfungsi sebagai tempat tinggal komunal, menyediakan ruang hidup bersama di siang hari dan privasi dengan tirai kain atau anyaman di malam hari. Namun, modernisasi telah membuat banyak orang Batak tinggal di rumah-rumah kontemporer, membuat rumah-rumah tradisional ditinggalkan atau diabaikan.
Setiap kelompok Batak memiliki gaya arsitektur dan tata letak desa yang unik. Rumah-rumah Batak Toba, misalnya, memiliki struktur berbentuk perahu dengan ukiran yang rumit dan bubungan atap yang menyapu. Sebaliknya, rumah-rumah Batak Karo bertingkat dan ditinggikan di atas tiang, terinspirasi oleh desain Dong-Son kuno.
Arsitektur Toba
Budaya Batak Toba berpusat di Danau Toba dan pulau suci Samosir. Jabu adalah rumah adat. Rumah ini terdiri dari tiga bagian dengan struktur dasar menggunakan tiang kayu besar yang bertumpu pada batu datar atau beton untuk mencegah naiknya kelembaban. Beberapa tiang mendukung tiang labe-labe, yang berjalan sepanjang rumah untuk atap besar. Ada juga tiang dengan kepala singa yang membentuk bar cincin besar untuk area tinggal kecil. Struktur diperkuat dengan tiang dimortise ke tumpukan, berfungsi ganda sebagai tempat tidur ternak. Dinding ringan dan miring keluar, memberi stabilitas lebih. Dinding dan pelat dinding yang menopang genteng digantung dari labe-labe dengan tali rotan, sementara dasar dinding duduk di atas bar cincin. Genteng meloncat dari pelat dinding dan membentuk lengkungan atap.
Pengencang rata digantikan dengan ikatan diagonal, yang memberikan penguatan. Atap belakang tunggal yang curam mendominasi struktur. Atap tertutup, tanpa kerangka internal, memberi ruang dalam yang luas, dengan puncak berbentuk segitiga menutupi struktur dasar. Puncak depan lebih jauh dari puncak belakang, diukir dan dicat dengan motif matahari, bintang, ayam jantan, dan motif geometris dalam warna merah, putih, dan hitam, sementara atap belakang tetap polos. Area tinggal memiliki bentuk kecil dan gelap dengan dukungan batang horizontal dan transversal. Cahaya memasuki ruangan melalui jendela-jendela kecil di setiap sisi. Penghuni banyak di luar, rumah digunakan untuk istirahat. Ada loteng di atas area tinggal. Harta keluarga dan tempat ibadah disimpan di sini. Orang Batak Toba memasak di depan ruang tamu sehingga membuat area tinggal berasap. Dalam praktik kebersihan berubah, dapur seringkali di bagian belakang rumah. Rumah Batak Toba dulu besar tapi sekarang langka, banyak rumah dibangun gaya Melayu dengan bahan modern dan tradisional.
Meskipun lebih luas, lebih baik ventilasi, lebih terang, dan lebih murah untuk dibangun, jabu dianggap lebih bergengsi. Namun, di tempat-tempat di mana jabu masih dihuni, mereka sekarang biasanya rumah tangga tunggal yang lebih kecil. Jabu sekarang lebih aman dengan akses melalui tangga kayu depan rumah. Gudang beras Batak Toba juga dibangun serupa. Beras disimpan di atap dengan enam tiang kayu besar yang dilengkapi dengan lingkaran kayu untuk mencegah tikus masuk. Platform terbuka di bawah atap digunakan sebagai ruang kerja, penyimpanan, dan tempat istirahat. Gudang beras jarang digunakan sebagai penyimpanan biji-bijian, banyak yang telah diubah menjadi area tinggal dengan memagari bagian luar antara struktur dasar dan atap dan menambah pintu.
Arsitektur Karo
Rumah adat Karo, yang dikenal sebagai 'Siwaluh Jabu', sama seperti Rumah Aceh, berorientasi Utara-Selatan, mungkin untuk perlindungan dari matahari. Rumah adat Karo adalah rumah panjang, untuk hunian beberapa keluarga, hingga dua belas keluarga di beberapa daerah, meskipun biasanya delapan. Sebuah rumah panjang Karo akan besar, untuk menampung begitu banyak keluarga, dan dibangun di atas tiang.
Rumah-rumah tersebut dibangun dari kayu, dan bambu, menggunakan serat ijuk untuk mengikat (tanpa menggunakan paku atau sekrup) dan untuk atap rumbia. Desainnya secara alami tahan gempa. Untuk memilih lokasi yang cocok untuk rumah, guru (dukun) akan dikonsultasikan, yang akan menentukan apakah tanah itu buruk atau baik. Sebidang tanah akan ditandai dengan daun kelapa, dan penduduk desa lainnya diberi waktu empat hari untuk keberatan terhadap konstruksi yang diusulkan.
Setelah masa empat hari berlalu, lubang digali di tengah tanah, di mana pisau, daun sirih, dan beras diletakkan. Guru dan kalimbubu serta anak beru akan melakukan ritual untuk menentukan bahwa tanah itu cocok. Setelah lokasi siap, upacara tujuh hari dilakukan, dengan berkonsultasi kepada roh-roh hutan (untuk kayu) dan mengatur pembayaran bagi para pengrajin yang bertanggung jawab atas dekorasi rumah.
Semua penduduk desa kemudian akan mendirikan tiang-tiang yang menopang rumah, setelah itu mereka akan makan bersama. Warna yang digunakan dalam desain Karo adalah merah, putih, dan hitam. Merah melambangkan semangat hidup, hitam adalah warna kematian, ketidaktahuan manusia akan kehendak Dibata (Tuhan), dan putih, warna kekudusan Tuhan.
Ornamen adalah hal yang mendasar dalam rumah Karo, dengan tanduk kerbau menjadi dekorasi penting dari rumah adat, dan dua tanduk yang dicat putih dipasang di setiap ujung atap. Ornamen dalam rumah Karo secara tradisional berfungsi untuk melindungi penghuni dari roh jahat, dan untuk menunjukkan status pemiliknya. Dengan meredupnya kepercayaan keagamaan tradisional, mereka sekarang sebagian besar hanya bersifat dekoratif dan sebagai pengingat akan tradisi budaya masa lalu.
Disadur dari: en.wikipedia.org