Keinsinyuran

Mengenal Insinyur 5.0, Profesi Harapan Bangsa di Era Sekarang dan Masa Depan

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 13 Mei 2024


Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta 

Dalam suatu perbincangan santai pada awal Desember 2021, seorang teman bertanya kepada saya, “Bro, apa sih perbedaan industri 4.0 dengan industri 5.0? Kok orang-orang aktif sekali membahas soal ini? Bahkan, anakku yang lagi kuliah teknik bilang, dia ingin jadi insinyur 5.0 yang andal. Apa pula itu?” 

Pertanyaan itu menarik dan ternyata butuh waktu bagi saya untuk menjelaskannya. Nah, tulisan saya ini merupakan runutan penjelasan terkait pertanyaan yang dilontarkan teman saya itu. 

Awal kelahiran insinyur 1.0 lewat ilmu mekanika 

Membahas revolusi industri memang tidak akan pernah ada habisnya, kecuali istilah “industri” tidak digunakan lagi di muka bumi. Revolusi industri dimulai ketika manusia merasa lelah dengan proses produksi yang bergerak lambat. 

Berkat revolusi industri, produk yang tadinya dibuat dengan tangan menjadi lebih cepat dikerjakan melalui mesin, meskipun masih sederhana. Penemuan mesin-mesin sederhana itu pula mendorong banyak “insinyur” muda untuk menjadi peneliti dan penemu. 

Akibat revolusi industri, perekonomian dunia bergeser dari ekonomi agraris yang mengandalkan tenaga kerja manusia 100 persen menjadi ekonomi industrial yang mengandalkan mesin dalam bekerja, bahkan untuk pekerjaan agraris. Pada masa ini, jika ingin terkenal dan menjadi bagian dari penemuan-penemuan baru, seseorang butuh menguasai ilmu Gambar Teknik, Fisika, dan Matematika. Gabungan ketiga ilmu itu saya sebut sebagai ilmu Mekanika. 

Dengan kata lain, kelahiran insinyur 1.0 berkaitan dengan penguasaan ilmu mekanika. Kejadian ini berlangsung di Inggris sejak pertengahan 1700-an dan seterusnya. Pada masa itu, mesin-mesin mulai dikembangkan untuk mempercepat proses produksi sehingga mampu menghasilkan produk dalam skala yang lebih besar. 

Hal tersebut kemudian menciptakan “factory system” dan menyebar ke Amerika Serikat (AS) pada 1830-1840. Era ini dipercaya sebagai cikal bakal kelahiran mechanical engineer dan keilmuan mechanical engineering. 

Insinyur 2.0 dan teknik tenaga listrik 

Hiruk pikuk revolusi industri 1.0 terus berlangsung. Cara pembuatan baja, bahan kimia, dan listrik pun ditemukan sepanjang masa tersebut. 

Hal itu membuat para pelaku industri tergerak untuk memproduksi bahan bakar yang lebih bertenaga (Freeman, 2018). Sekitar 1840 dan seterusnya, dengan penemuan listrik sebagai “energi baru”, manusia mampu bepergian dengan kereta api dan mobil. 

Pelaku industri juga bisa membuat berbagai produk dengan jumlah lebih banyak dan cepat. Pada saat yang sama, ide dan berita menyebar melalui surat kabar, radio, dan telegraf. Hidup pun menjadi semakin cepat. 

Revolusi industri 2.0 dimulai pada abad ke-19 melalui penemuan listrik dan produksi jalur perakitan. Perubahan ini bisa dilihat dari cara Henry Ford (1863-1947) memproduksi mobil secara massal. 

Ia mengambil ide produksi massal mobil dari sebuah rumah jagal di Chicago, AS, yakni daging digantung di ban berjalan dan setiap tukang daging hanya melakukan tugas menyembelih hewan (Tapalaga, 2020). Henry menerapkan prinsip-prinsip ini ke dalam produksi mobil dan secara drastis mengubah kecepatan proses produksi. 

Satu stasiun memproduksi suatu komponen. Kemudian, komponen lain diproduksi secara parsial di ban berjalan. Hal ini jauh lebih cepat dan membutuhkan biaya lebih rendah. Semua ini dapat berlangsung karena peran “teknik tenaga listrik”. 

Para peneliti dan penemu mempelajari ilmu “teknik tenaga listrik” dengan lebih serius dan inilah keahlian sebagai ciri yang menjadikan mereka sebagai insinyur 2.0. Pada era ini, berbagai perguruan tinggi terkemuka di Eropa dan AS mengembangkan program studi Electrical Engineering (Taylor, 2021) serta menjadikannya salah satu bidang ilmu yang sangat elite dan didambakan pada era itu. 

Penguasaan komputasi dan pemrograman ciptakan insinyur 3.0 
Penemuan listrik membawa perubahan ekonomi secara mendasar. Kemampuan menciptakan listrik yang konsisten dan kontinu pun mendorong perkembangan teknologi komunikasi baru (Rifkin, 2011). 

Ketersediaan listrik terbarukan mampu mendorong penemuan dan inovasi di bidang komputasi. Revolusi industri 3.0 dimulai pada 1970-an melalui otomatisasi parsial menggunakan kontrol dan komputer yang dapat diprogram melalui memori. Proses tersebut tentunya sangat tergantung dengan listrik. 

Sejak pengenalan teknologi itu, seluruh proses produksi dapat diotomatisasi dengan bantuan minimal dari manusia. Pada era ini pula, robot-robot sederhana mulai dikembangkan. Robot ini diprogram dan dikendalikan melalui kabel dan jaringan. 

Ilmu komputasi dan pemrograman berkembang sangat pesat. Perguruan tinggi pun mulai berlomba-lomba membuka Program Studi Teknik Elektro (Electronics Engineering—bedakan dengan Electrical Engineering). Selain harus menguasai dasar-dasar ilmu teknik, mahasiswa harus menguasai ilmu komputasi dan pemrograman. 

Program Studi Teknik Elektro kemudian berkembang dan melahirkan Program Studi Teknik Komputer (Computer Engineering). Dewasa ini, program studi tersebut berkembang lagi menjadi lebih spesifik menjadi Informatika (Informatics) dan Sistem Informasi (Information Systems). 

Menurut cerita salah satu paman saya yang kuliah teknik di Jerman sekitar pertengahan 1970-an, pada saat itu, hanya siswa-siswi lulusan SMA terbaik yang dapat menempuh pendidikan tersebut. Bandingkan dengan saat ini, semua orang bisa belajar komputasi dan pemrograman tanpa harus kuliah di perguruan tinggi. 

Kemampuan baru tersebut menjadi ciri khas insinyur di era industri 3.0. Mereka dianggap kaum elite pada masa itu. 

Industri 4.0, insinyur, dan “digitalisasi manufaktur” buatannya 

Industri 4.0 muncul sebagai kelanjutan industri 3.0. Fokus awal perubahan ini adalah pada sistem produksi di lantai pabrik. 

Sistem produksi yang sudah memiliki teknologi komputer diperluas dengan koneksi jaringan dan memiliki “kembaran” digital di Internet. Internet pulalah yang menandakan perubahan signifikan dalam industri 3.0. 

Keberadaan internet memungkinkan komunikasi antara suatu fasilitas dan fasilitas lain di berbagai tempat yang berbeda dapat berlangsung. Masing-masing fasilitas, misalkan mesin, dapat “membaca” data dan informasi dari mesin lainnya sehingga sinergi dapat berjalan. 

Kemampuan melakukan sinergi antarfasilitas kemudian mendorong para insinyur untuk melakukan perubahan besar-besaran dalam sistem produksi. Lantai produksi di pabrik dikendalikan secara “cyber”. Sistem produksi ini dikenal sebagai “smart factory” atau “digital manufacturing” (Sunardi & Saputra, 2016). 

Contoh “smart” adalah ketika suatu mesin dapat memprediksi kegagalan dan memicu pemeliharaan mesin secara mandiri. Contoh lainnya, sistem logistik yang dapat menyesuaikan jadwal pick-up sebagai reaksi atas perubahan tak terduga dalam lantai produksi. 

Revolusi industri 4.0 memiliki kekuatan untuk mengubah cara orang bekerja. Industri 4.0 dapat menarik individu ke dalam jaringan yang lebih cerdas dengan potensi kerja yang lebih efisien. 

Digitalisasi lingkungan manufaktur memungkinkan metode yang lebih fleksibel untuk mendapatkan informasi yang tepat, kepada orang yang tepat, dan pada waktu yang tepat pula. Peningkatan penggunaan perangkat digital di dalam dan di luar pabrik memungkinkan para insinyur memperoleh dokumentasi peralatan serta riwayat perawatan mesin secara lebih tepat waktu dan pada lokasi penggunaan yang juga tepat. 

Para Insinyur dapat memecahkan masalah dengan lebih cepat dan tidak membuang waktu untuk mencari sumber informasi teknis yang mereka butuhkan. Pasalnya, semua informasi sudah tercatat dan terdokumentasi secara otomatis menggunakan teknologi cloud. 

Singkatnya, industri 4.0 telah mengubah kebutuhan akan insinyur di berbagai belahan dunia dan jenis industri. Insinyur tidak hanya dituntut menguasai kemampuan teknis keilmuan dasarnya, tetapi juga mampu bekerja kolaboratif dan menguasai teknologi informasi. 

Menjadi insinyur 5.0 untuk saat ini dan masa depan 

Ketika Indonesia sedang berjuang untuk beradaptasi dengan industri 4.0, Jepang sedang mempersiapkan diri memasuki Society 5.0. Adapun Society 5.0 dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang hidup nyaman karena semua kebutuhan akan produk dan jasa dapat disediakan sesuai jumlah yang diinginkan pada saat diperlukan. Hal tersebut bisa dimungkinkan berkat bantuan teknologi digital, khususnya big data, internet of things (IoT), dan artificial intelligence (AI). 

Cara kerjanya seperti berikut. Data terkait seluruh masyarakat yang berjumlah begitu besar (big data) beserta rekaman aktivitasnya akan dikumpulkan oleh IoT. Data ini akan ditransformasikan menjadi suatu jenis kecerdasan baru, yakni AI, dan akan menjangkau setiap sudut masyarakat. 

Inti dari Society 5.0 adalah menciptakan kondisi yang manusiawi, terutama saat seseorang memasuki masa pensiun dan harus hidup mandiri pada masa tuanya. Negara bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, terutama yang berkaitan dengan layanan umum serta kesehatan. Untuk memenuhi hal itu, pengelolaan data masyarakat dan seluruh aktivitasnya harus dapat terekam, terolah, dan terdistribusi sesuai kebutuhan. 

Sebagaimana dikutip dari laman Japan.go.jp, salah satu contoh visi Jepang dalam melayani masyarakatnya bisa dilihat dari penggunaan AI dan robot di fasilitas-fasilitas layanan kalangan lanjut usia (lansia). Dengan bantuan teknologi ini, mereka dapat terlayani sesuai kebutuhannya masing-masing. 

Insinyur pada era Society 5.0 dihadapkan dengan tantangan baru. Mereka membutuhkan berbagai soft skill untuk bisa menjadi “pelayan” masyarakat yang efektif dan penuh empati. Kemampuan akan psikologi sosial, bahasa asing, dan service excellence akan menjadi pendamping wajib berbagai hard skill terkait matematika, fisika, dasar-dasar rekayasa, teknologi informasi, dan kecerdasan buatan. 

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Saat menerima The AFEO Distinguished Honorary Patron Award di Jakarta pada 11 September 2019 yang kebetulan saya turut hadir, Presiden Joko Widodo pernah mengingatkan bahwa Indonesia perlu menata database para insinyur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Database itu akan disinergikan dengan Pusat Manajemen Talenta yang dalam waktu dekat akan dibangun oleh pemerintah. Dengan demikian, pemerintah bersama Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dapat memonitor dan mengembangkan kompetensi setiap insinyur agar lebih berdaya guna bagi masyarakat. 

Program Presiden tersebut jika ditelusuri merupakan visi beliau untuk menuju Society 5.0. Di era ini, peran insinyur akan sangat dominan. 

Secara matematis, Indonesia baru memiliki 2.671 insinyur per 1 juta penduduk. Angka ini tergolong kecil jika dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain. Mengutip pemberitaan Kompas.com, Malaysia memiliki 3.333 insinyur, Vietnam 9.037 insinyur, dan Korea Selatan 25.309 insinyur. 

Peran penting insinyur dalam menyongsong Society 5.0 juga ditekankan Ketua Umum PII Heru Dewanto saat menjadi pembicara di webinar “Menjadi Insinyur Profesional Menuju Society 5.0”, Rabu (5/5/2021). Mengutip Kompas.com, Heru mengatakan bahwa keberhasilan dalam mengatasi masalah bumi tergantung pada insinyur. “Artinya, kita harus siap untuk menyelamatkan bumi. Kita, semua para insinyur, harus bisa mengatasi problem yang diciptakan (manusia) sendiri," ujar Heru. 

Heru menambahkan bahwa dalam konsep Society 5.0, insinyur tidak hanya bertugas menghasilkan inovasi untuk memajukan peradaban. Insinyur juga harus merumuskan masyarakat dunia seperti apa yang diinginkan. 

Menurutnya, tugas insinyur adalah menciptakan sesuatu yang sebelumnya belum ada. Dengan demikian, tugas insinyur atau pendidikan teknik ialah menghasilkan para kreator atau para pencipta berdasar pada ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. “Inilah makna sesungguhnya dari Society 5.0,” kata Heru. 

Insinyur 5.0 berperan menjadi penggerak kehidupan sosial masyarakat melalui kreativitas tanpa batas yang tentunya harus sesuai dengan tatanan nilai dan norma dalam masyarakat. Dengan kata lain, kebutuhan akan insinyur bakal terus bertambah. Namun, kesadaran akan peran penting insinyur belum menyentuh “hati” dan “logika” seluruh masyarakat sehingga animo untuk menempuh pendidikan teknik terbilang landai. 

Sebagai penutup, saya mengutip Babe Sabeni, bapak dari Doel di sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang kondang pada era 1990-an. “Yuk, jadi (tukang) Insinyur. Ini profesi yang mulia….” kata Babenya si Doel.

Sumber: www.kompas.com

Selengkapnya
Mengenal Insinyur 5.0, Profesi Harapan Bangsa di Era Sekarang dan Masa Depan

Keinsinyuran

Jejak Langkah Manajemen Fasilitas: Dari Sejarah Hingga Standar Akademis Terakreditasi

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 13 Mei 2024


Manajemen fasilitas (FM) adalah disiplin manajemen profesional yang berfokus pada pengiriman logistik yang efisien dan efektif serta layanan dukungan lainnya yang terkait dengan properti dan bangunan. Ini mencakup berbagai disiplin ilmu untuk memastikan fungsionalitas, kenyamanan, keamanan, dan efisiensi lingkungan binaan dengan mengintegrasikan orang, tempat, proses, dan teknologi, sebagaimana didefinisikan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO). Profesi ini disertifikasi melalui organisasi anggota Global Facility Management Association (Global FM).

Sejarah

Istilah "manajemen fasilitas" diciptakan pada tahun 1960-an oleh alumnus IBM dan pendiri Electronic Data Systems, Ross Perot, yang mengacu pada manajemen jaringan sistem TI, dan segera diperluas untuk mencakup semua elemen manajemen ruang komersial.

Manajemen fasilitas sebagai bagian integral dari proses perencanaan organisasi strategis diwakili dalam konferensi tahun 1979 yang disponsori oleh Herman Miller. Setelah pertemuan tersebut, produsen mebel tersebut membuka Facility Management Institute (FMI), dengan kantor pusatnya di Ann Arbor, Michigan.

Asosiasi Manajemen Fasilitas Nasional (NFMA) dibentuk pada tahun 1980, memisahkan keseluruhan profesi dari satu perusahaan. Pada tahun 1982, NFMA diperluas untuk membentuk Asosiasi Manajemen Fasilitas Internasional (IFMA).

Pada tahun 1986, organisasi FM profesional pertama diluncurkan di Inggris, sebagai Asosiasi Manajer Fasilitas (Association of Facility Managers/AFM).

Definisi dan ruang lingkup

FM profesional sebagai fungsi bisnis interdisipliner memiliki tujuan untuk mengoordinasikan permintaan dan penawaran fasilitas dan layanan dalam organisasi publik dan swasta. Istilah "fasilitas" (pl. fasilitas) berarti sesuatu yang dibangun, dipasang atau didirikan untuk melayani suatu tujuan, International Facility Management Association (IFMA), 1998 yang, secara umum, adalah setiap "aset berwujud yang mendukung suatu organisasi". Contohnya meliputi: properti real estat, bangunan, infrastruktur teknis, HVAC, penerangan, transportasi, layanan TI, perabot, kustodian, pemeliharaan halaman, serta peralatan dan peralatan khusus pengguna lainnya.

Pada bulan April 2017, Organisasi Internasional untuk Standardisasi menerbitkan standar ISO 41011: 2017 untuk manajemen fasilitas, mendefinisikannya sebagai "fungsi organisasi yang mengintegrasikan orang, tempat, dan proses dalam lingkungan binaan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup manusia dan produktivitas bisnis inti." Definisi ISO secara resmi diadopsi oleh BIFM pada bulan Agustus 2017.

Standar sistem manajemen untuk manajemen fasilitas juga telah dikembangkan oleh ISO dan diterbitkan sebagai ISO 41001:2018.

Ruang Lingkup

Manajemen fasilitas dibagi menjadi dua area:
ruang dan infrastruktur, seperti perencanaan, desain, tempat kerja, konstruksi, sewa, hunian, pemeliharaan, dan perabotan
orang dan organisasi, seperti katering, kebersihan, TIK, SDM, akuntansi, pemasaran, dan perhotelan.
Dua area operasinya yang luas biasanya disebut sebagai "FM keras" dan "FM lunak." Yang pertama mengacu pada lingkungan fisik yang dibangun dengan fokus pada ruang kerja dan infrastruktur bangunan. Yang kedua mencakup orang-orang dan organisasi dan terkait dengan psikologi kerja dan fisiologi kerja.

Menurut IFMA: "FM adalah praktik mengkoordinasikan tempat kerja fisik dengan orang-orang dan pekerjaan organisasi. Hal ini mengintegrasikan prinsip-prinsip administrasi bisnis, arsitektur, dan ilmu perilaku dan teknik." Dalam analisis tugas pekerjaan global tahun 2017, IFMA mengidentifikasi sebelas kompetensi manajemen fasilitas sebagai:

  • kepemimpinan dan strategi
  • operasi dan pemeliharaan
  • keuangan dan bisnis
  • pengelolaan dan keberlanjutan lingkungan
  • manajemen proyek
  • Faktor manusia dan ergonomi
  • manajemen real estat dan properti
  • manajemen fasilitas dan teknologi
  • manajemen risiko
  • komunikasi
  • kualitas dan kinerja

Institute of Workplace and Facilities Management, yang sebelumnya bernama British Institute of Facilities Management, mengadopsi definisi Eropa dan melalui kerangka kualifikasi yang terakreditasi menawarkan kurikulum jenjang karier mulai dari tingkat lulusan sekolah hingga tingkat gelar master yang selaras dengan kerangka Kualifikasi Eropa.

FM juga dapat mencakup kegiatan selain layanan bisnis: ini disebut sebagai fungsi non-inti dan bervariasi dari satu sektor bisnis ke sektor bisnis lainnya. FM juga tunduk pada inovasi dan pengembangan yang berkelanjutan, di bawah tekanan untuk mengurangi biaya dan menambah nilai pada bisnis inti organisasi klien sektor publik atau swasta.

Akademisi yang terakreditasi

Manajemen fasilitas didukung dengan pendidikan, pelatihan, dan kualifikasi profesional yang sering kali dikoordinasikan oleh lembaga, universitas, dan asosiasi FM. Program gelar tersedia di tingkat sarjana dan pasca sarjana. Manajemen Fasilitas telah menjadi disiplin akademis yang diakui sejak tahun 1990-an. Pekerjaan penelitian FM awal di Eropa dimulai di universitas-universitas di Inggris, Belanda, dan negara-negara Nordik, di mana akademi mendanai pusat-pusat penelitian dan mulai mendirikan program-program di tingkat Sarjana, Magister, dan PhD.

Pusat penelitian FM Eropa awal meliputi Centre for Facilities Management (CFM), yang didirikan di Glasgow pada tahun 1990; Centre for People and Buildings di Delft University of Technology; dan Metamorphose di Norwegian University of Science and Technology.[rujukan dibutuhkan] Fakultas Arsitektur Universitas Moratuwa di Sri Lanka telah menawarkan gelar BSc. di bidang Manajemen Fasilitas sejak tahun 2006.

Pada tahun 2018, 50 universitas dan lembaga penelitian diwakili dalam EUROFM. Asosiasi Manajemen Fasilitas Jerman (GEFMA) telah mensertifikasi 16 program studi dan kursus FM di universitas dan universitas ilmu terapan di Jerman.

Pada tahun 2021, IFMA mengakreditasi program gelar universitas di Amerika Serikat, Sri Lanka, Korea Selatan, Singapura, Jerman, Swedia, Hong Kong, Irlandia, dan Belanda.

Peran manajer fasilitas

Manajer fasilitas (FM) beroperasi di seluruh fungsi bisnis. Prioritas utama seorang FM adalah menjaga agar orang-orang tetap hidup dan aman. Manajer fasilitas harus beroperasi di dua tingkat:

Secara strategis dan taktis: membantu klien, pelanggan, dan pengguna akhir memahami dampak potensial dari keputusan mereka terhadap penyediaan ruang, layanan, biaya, dan risiko bisnis.
Secara operasional: memastikan lingkungan perusahaan dan hemat biaya agar penghuni dapat berfungsi.

EHS: lingkungan, kesehatan dan keselamatan

Departemen FM dalam sebuah organisasi diharuskan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengelola banyak masalah yang berhubungan dengan lingkungan dan keselamatan. Kegagalan dalam melakukan hal tersebut dapat menyebabkan kondisi yang tidak sehat yang menyebabkan karyawan jatuh sakit, cedera, kehilangan bisnis, tuntutan hukum, dan klaim asuransi. Kepercayaan pelanggan dan investor terhadap bisnis juga dapat terpengaruh oleh publisitas yang merugikan akibat kelalaian keselamatan.

Keselamatan kebakaran

Ancaman kebakaran merupakan salah satu risiko tertinggi yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa, dan berpotensi merusak properti atau menutup bisnis. Departemen manajemen fasilitas akan melakukan pemeliharaan, inspeksi, dan pengujian untuk semua peralatan dan sistem keselamatan kebakaran fasilitas, menyimpan catatan dan sertifikat kepatuhan.

Keamanan

Perlindungan karyawan dan bisnis sering kali berada di bawah kendali departemen manajemen fasilitas, terutama pemeliharaan perangkat keras keamanan. Penjagaan yang dilakukan oleh staf mungkin berada di bawah kendali departemen terpisah.

Pemeliharaan, pengujian dan inspeksi

Jadwal pemeliharaan, pengujian, dan inspeksi diperlukan untuk memastikan bahwa fasilitas beroperasi dengan aman dan efisien sesuai dengan kewajiban hukum, untuk memaksimalkan masa pakai peralatan, dan untuk mengurangi risiko kegagalan. Pekerjaan ini direncanakan, sering kali menggunakan sistem manajemen fasilitas berbantuan komputer (CAFM). Pemeliharaan gedung mencakup semua pekerjaan pencegahan, perbaikan, dan peningkatan yang diperlukan untuk pemeliharaan dan peningkatan gedung dan komponennya. Pekerjaan ini dapat mencakup disiplin ilmu seperti pengecatan dan dekorasi, pertukangan, pipa ledeng, kaca, plesteran, dan ubin.

Bangunan dapat dirancang dengan tujuan untuk meminimalkan kebutuhan perawatannya.

Pembersihan

Operasi pembersihan sering kali dilakukan di luar jam kerja, tetapi penyediaan dapat dilakukan selama masa pendudukan untuk membersihkan toilet, mengisi ulang bahan habis pakai (seperti tisu toilet, sabun) ditambah pemungutan sampah dan respons reaktif dijadwalkan sebagai serangkaian tugas berkala (harian, mingguan, dan bulanan).

Operasional

Departemen manajemen fasilitas memiliki tanggung jawab untuk menjalankan gedung sehari-hari; tugas-tugas ini dapat dialihdayakan atau dilakukan oleh staf yang dipekerjakan secara langsung. Ini adalah masalah kebijakan, tetapi karena kesegeraan respon yang diperlukan dalam banyak kegiatan yang terlibat, manajer fasilitas sering kali memerlukan laporan harian atau prosedur eskalasi.

Beberapa masalah memerlukan lebih dari sekedar pemeliharaan berkala, misalnya, masalah yang dapat menghentikan atau menghambat produktivitas bisnis atau yang memiliki implikasi keselamatan. Banyak dari masalah ini dikelola oleh "meja bantuan" manajemen fasilitas yang dapat dihubungi oleh staf melalui telepon atau email. Tanggapan terhadap panggilan help desk diprioritaskan tetapi mungkin sesederhana seperti terlalu panas atau terlalu dingin, lampu tidak berfungsi, mesin fotokopi macet, tumpahan kopi, atau masalah mesin penjual otomatis.

Meja bantuan dapat digunakan untuk memesan ruang pertemuan, tempat parkir mobil, dan banyak layanan lainnya, namun hal ini sering kali tergantung pada bagaimana departemen fasilitas diatur. Fasilitas dapat dibagi menjadi dua bagian, yang sering disebut sebagai layanan "lunak" seperti resepsionis dan ruang pos, dan layanan "keras", seperti layanan mekanik, kebakaran, dan listrik. Karena perubahan iklim, penyedia layanan FM semakin berfokus pada pertimbangan kepatuhan lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Perencanaan kesinambungan bisnis

Semua organisasi harus memiliki rencana keberlanjutan sehingga jika terjadi kebakaran atau kegagalan besar, bisnis dapat pulih dengan cepat. Dalam organisasi besar, mungkin saja staf pindah ke lokasi lain yang telah disiapkan untuk mencontoh operasi yang ada. Departemen manajemen fasilitas akan menjadi salah satu pemain kunci jika diperlukan untuk memindahkan bisnis ke lokasi pemulihan.

Alokasi dan perubahan ruang

Di banyak organisasi, tata letak kantor sering mengalami perubahan. Proses ini disebut sebagai churn, dan persentase staf yang berpindah dalam satu tahun dikenal sebagai "churn rate". Perpindahan ini biasanya direncanakan oleh departemen manajemen fasilitas dengan menggunakan sistem desain berbantuan komputer (CAD). Selain memenuhi kebutuhan bisnis, kepatuhan terhadap persyaratan hukum yang terkait dengan tata letak kantor meliputi:

  • Jumlah minimum ruang yang harus disediakan per anggota staf
  • pengaturan keselamatan kebakaran
  • tingkat pencahayaan
  • papan nama
  • ventilasi
  • kontrol suhu
  • pengaturan kesejahteraan seperti toilet dan air minum
  • Pertimbangan juga dapat diberikan untuk menyediakan penjual makanan, katering, atau tempat di mana staf dapat membuat minuman dan beristirahat sejenak dari meja mereka.

Hari Manajemen Fasilitas Dunia

Sejak 2009, Global FM telah mensponsori Hari Manajemen Fasilitas Dunia tahunan, "Hari FM Dunia." "Tema untuk Hari FM Dunia 2022 (22 Mei 2022) adalah 'memimpin masa depan yang berkelanjutan'; tujuan hari itu adalah 'untuk mengenali dan merayakan pekerjaan penting yang dikontribusikan oleh para manajer tempat kerja dan fasilitas serta industri yang lebih luas terhadap bisnis di seluruh dunia'."

Disadur dari: en.wikipedia.org
 

Selengkapnya
Jejak Langkah Manajemen Fasilitas: Dari Sejarah Hingga Standar Akademis Terakreditasi

Keinsinyuran

Mengenali Insinyur Perangkat Lunak

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 08 Mei 2024


Rekayasa perangkat lunak adalah pendekatan rekayasa untuk pengembangan perangkat lunak. Seorang praktisi, seorang perekayasa perangkat lunak, menerapkan proses desain rekayasa untuk mengembangkan perangkat lunak.

Istilah programmer dan coder tumpang tindih dengan insinyur perangkat lunak, tetapi keduanya hanya menyiratkan aspek konstruksi dari beban kerja insinyur perangkat lunak pada umumnya.

Seorang insinyur perangkat lunak menerapkan proses pengembangan perangkat lunak, yang melibatkan definisi, implementasi, pengujian, manajemen dan pemeliharaan sistem perangkat lunak dan dengan pengembangan proses pengembangan perangkat lunak itu sendiri.

Sejarah

Dimulai pada tahun 1960-an, rekayasa perangkat lunak diakui sebagai bidang teknik yang terpisah.

Perkembangan rekayasa perangkat lunak dipandang sebagai sebuah perjuangan. Sulit untuk mengimbangi perangkat keras yang menyebabkan banyak masalah bagi para insinyur perangkat lunak. Masalah termasuk perangkat lunak yang melebihi anggaran, melebihi tenggat waktu, membutuhkan debugging dan pemeliharaan yang ekstensif, dan tidak berhasil memenuhi kebutuhan konsumen atau bahkan tidak pernah selesai.

Pada tahun 1968 NATO mengadakan konferensi Rekayasa Perangkat Lunak pertama di mana masalah yang berkaitan dengan perangkat lunak dibahas: pedoman dan praktik terbaik untuk pengembangan perangkat lunak ditetapkan.

Asal-usul istilah rekayasa perangkat lunak telah dikaitkan dengan berbagai sumber. Istilah ini muncul dalam daftar layanan yang ditawarkan oleh perusahaan pada edisi Juni 1965 "Komputer dan Otomasi" dan digunakan secara lebih formal pada edisi Agustus 1966 Communications of the ACM (Volume 9, nomor 8) "surat kepada keanggotaan ACM" oleh Presiden ACM, Anthony A. Oettinger.  Istilah ini juga dikaitkan dengan judul konferensi NATO pada tahun 1968 oleh Profesor Friedrich L. Bauer.  Margaret Hamilton menggambarkan disiplin "rekayasa perangkat lunak" selama misi Apollo untuk memberikan legitimasi atas apa yang mereka lakukan. Pada saat itu dianggap terjadi "krisis perangkat lunak".   Konferensi Internasional Rekayasa Perangkat Lunak ke-40 (ICSE 2018) merayakan 50 tahun "Rekayasa Perangkat Lunak" dengan keynote Sesi Pleno dari Frederick Brooks  dan Margaret Hamilton.

Pada tahun 1984, Software Engineering Institute (SEI) didirikan sebagai pusat penelitian dan pengembangan yang didanai oleh pemerintah yang berkantor pusat di kampus Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Watts Humphrey mendirikan Program Proses Perangkat Lunak SEI, yang bertujuan untuk memahami dan mengelola proses rekayasa perangkat lunak. Tingkat Kematangan Proses yang diperkenalkan akan menjadi Integrasi Model Kematangan Kemampuan untuk Pengembangan (CMMI-DEV), yang telah mendefinisikan bagaimana Pemerintah AS mengevaluasi kemampuan tim pengembangan perangkat lunak.

Praktik terbaik modern yang diterima secara umum untuk rekayasa perangkat lunak telah dikumpulkan oleh sub-komite ISO/IEC JTC 1/SC 7 dan diterbitkan sebagai Software Engineering Body of Knowledge (SWEBOK). Rekayasa perangkat lunak dianggap sebagai salah satu disiplin ilmu komputasi yang utama.

Terminologi

Definisi

Definisi penting dari rekayasa perangkat lunak meliputi:

  • "Penerapan sistematis pengetahuan ilmiah dan teknologi, metode, dan pengalaman pada desain, implementasi, pengujian, dan dokumentasi perangkat lunak"-Biro Statistik Tenaga Kerja-IEEE Sistem dan rekayasa perangkat lunak - Kosakata

  • "Penerapan pendekatan yang sistematis, disiplin, dan terukur untuk pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan perangkat lunak"-IEEE Daftar Istilah Standar Rekayasa Perangkat Lunak

  • "disiplin ilmu teknik yang berkaitan dengan semua aspek produksi perangkat lunak"-Ian Sommerville

  • "pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa yang baik untuk mendapatkan perangkat lunak yang dapat diandalkan dan bekerja secara efisien pada mesin yang sebenarnya"-Fritz Bauer

  • "cabang ilmu komputer yang berhubungan dengan desain, implementasi, dan pemeliharaan program komputer yang kompleks"-Merriam-Webster

  • "'Rekayasa perangkat lunak' tidak hanya mencakup tindakan menulis kode, tetapi juga semua alat dan proses yang digunakan organisasi untuk membangun dan memelihara kode tersebut dari waktu ke waktu. [Rekayasa perangkat lunak dapat dianggap sebagai 'pemrograman yang terintegrasi dari waktu ke waktu'."-Rekayasa Perangkat Lunak di Google

Istilah ini juga telah digunakan secara tidak terlalu formal:

  • sebagai istilah kontemporer informal untuk berbagai kegiatan yang sebelumnya disebut pemrograman komputer dan analisis sistem;

  • sebagai istilah luas untuk semua aspek praktik pemrograman komputer, sebagai lawan dari teori pemrograman komputer, yang secara formal dipelajari sebagai sub-disiplin ilmu komputer;

  • sebagai istilah yang mewujudkan advokasi pendekatan khusus untuk pemrograman komputer, yang mendesak agar diperlakukan sebagai disiplin ilmu teknik daripada seni atau kerajinan, dan menganjurkan kodifikasi praktik yang direkomendasikan.

Etimologi

Margaret Hamilton mempromosikan istilah "rekayasa perangkat lunak" selama bekerja pada program Apollo. Istilah "rekayasa" digunakan untuk mengakui bahwa pekerjaan tersebut harus dianggap sama seriusnya dengan kontribusi lain terhadap kemajuan teknologi. Hamilton merinci penggunaan istilah tersebut:

Ketika saya pertama kali menggunakan istilah ini, tidak ada yang pernah mendengarnya sebelumnya, setidaknya di dunia kita. Itu adalah lelucon yang terus berlanjut untuk waktu yang lama. Mereka suka mengolok-olok saya tentang ide-ide radikal saya. Itu adalah hari yang tak terlupakan ketika salah satu guru perangkat keras yang paling dihormati menjelaskan kepada semua orang dalam sebuah pertemuan bahwa dia setuju dengan saya bahwa proses membangun perangkat lunak juga harus dianggap sebagai disiplin ilmu teknik, seperti halnya perangkat keras. Bukan karena penerimaannya terhadap "istilah" baru itu sendiri, tetapi karena kami telah mendapatkan penerimaannya dan penerimaan orang lain di ruangan itu sebagai sebuah bidang teknik dengan sendirinya.

Kesesuaian

Para komentator secara individu telah berselisih pendapat secara tajam tentang bagaimana mendefinisikan rekayasa perangkat lunak atau legitimasinya sebagai sebuah disiplin ilmu teknik. David Parnas mengatakan bahwa rekayasa perangkat lunak, pada kenyataannya, adalah sebuah bentuk rekayasa. Steve McConnell mengatakan bahwa itu bukan rekayasa, tetapi seharusnya demikian. Donald Knuth mengatakan bahwa pemrograman adalah sebuah seni dan ilmu. Edsger W. Dijkstra menyatakan bahwa istilah rekayasa perangkat lunak dan perekayasa perangkat lunak telah disalahgunakan dan harus dianggap berbahaya, terutama di Amerika Serikat.

Beban kerja

Analisis kebutuhan

Rekayasa kebutuhan adalah tentang elisitasi, analisis, spesifikasi, dan validasi kebutuhan perangkat lunak. Persyaratan perangkat lunak dapat berupa fungsional, non-fungsional, atau domain.

Persyaratan fungsional menggambarkan perilaku yang diharapkan (yaitu keluaran). Persyaratan non-fungsional menentukan masalah seperti portabilitas, keamanan, pemeliharaan, keandalan, skalabilitas, kinerja, penggunaan kembali, dan fleksibilitas. Mereka diklasifikasikan ke dalam jenis-jenis berikut: batasan antarmuka, batasan kinerja (seperti waktu respons, keamanan, ruang penyimpanan, dll.), Batasan operasi, batasan siklus hidup (pemeliharaan, portabilitas, dll.), dan batasan ekonomi. Pengetahuan tentang cara kerja sistem atau perangkat lunak diperlukan dalam menentukan persyaratan non-fungsional. Persyaratan domain berkaitan dengan karakteristik kategori atau domain proyek tertentu.

Desain

Desain perangkat lunak adalah proses pembuatan rencana tingkat tinggi untuk perangkat lunak. Desain terkadang dibagi menjadi beberapa tingkatan:

  • Desain antarmuka merencanakan interaksi antara sistem dan lingkungannya serta cara kerja sistem

  • Desain arsitektur merencanakan komponen utama dari sebuah sistem; termasuk tanggung jawab, properti, dan antarmuka di antara komponen-komponen tersebut.

  • Desain terperinci merencanakan elemen internal; termasuk properti, hubungan, algoritme, dan struktur datanya.

Konstruksi

Konstruksi perangkat lunak,  biasanya melibatkan pemrograman (alias pengkodean), pengujian unit, pengujian integrasi, dan debugging untuk mengimplementasikan desain. Pengujian selama fase ini umumnya dilakukan oleh programmer dan dengan tujuan untuk memverifikasi bahwa kode berperilaku sesuai desain dan untuk mengetahui kapan kode siap untuk pengujian tingkat berikutnya.

Pengujian

Pengujian perangkat lunak adalah investigasi teknis empiris yang dilakukan untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang kualitas perangkat lunak yang sedang diuji.

Ketika dijelaskan secara terpisah dari konstruksi, pengujian biasanya dilakukan oleh teknisi pengujian atau jaminan kualitas, bukan oleh pemrogram yang menulisnya, dan dilakukan di tingkat sistem dan dianggap sebagai aspek kualitas perangkat lunak.

Analisis program

Analisis program adalah proses menganalisis program komputer sehubungan dengan aspek seperti kinerja, ketahanan, dan keamanan.

Pemeliharaan

Pemeliharaan perangkat lunak mengacu pada dukungan terhadap perangkat lunak setelah dirilis. Hal ini dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada: koreksi kesalahan, pengoptimalan, penghapusan fitur yang tidak terpakai dan dibuang, dan peningkatan fitur yang ada.

Biasanya, pemeliharaan memakan waktu sekitar 40% hingga 80% dari biaya proyek, oleh karena itu, fokus pada pemeliharaan dapat mengurangi biaya pengembangan.

Pendidikan

Contoh dan perspektif dalam artikel ini mungkin tidak mewakili pandangan seluruh dunia tentang subjek ini. Anda dapat memperbaiki artikel ini, mendiskusikan masalah ini di halaman pembicaraan, atau membuat artikel baru, jika diperlukan. (November 2010) (Pelajari bagaimana dan kapan harus menghapus pesan templat ini)

Pengetahuan tentang pemrograman komputer adalah prasyarat untuk menjadi seorang insinyur perangkat lunak. Pada tahun 2004, IEEE Computer Society menerbitkan SWEBOK, yang telah diterbitkan sebagai ISO/IEC Technical Report 1979:2005, yang menjelaskan pengetahuan yang mereka rekomendasikan untuk dikuasai oleh seorang insinyur perangkat lunak lulusan sarjana dengan pengalaman empat tahun. Banyak insinyur perangkat lunak yang memasuki profesi ini dengan memperoleh gelar sarjana atau pelatihan di sekolah kejuruan. Satu kurikulum internasional standar untuk gelar sarjana rekayasa perangkat lunak ditentukan oleh Satuan Tugas Bersama tentang Kurikulum Komputasi dari IEEE Computer Society dan Asosiasi Mesin Komputasi, dan diperbarui pada tahun 2014. Sejumlah universitas memiliki program gelar Rekayasa Perangkat Lunak; pada tahun 2010, terdapat 244 program Sarjana Rekayasa Perangkat Lunak Kampus, 70 program Online, 230 program tingkat Magister, 41 program tingkat Doktor, dan 69 program tingkat Sertifikat di Amerika Serikat.

Selain pendidikan di universitas, banyak perusahaan mensponsori program magang bagi siswa yang ingin mengejar karir di bidang teknologi informasi. Magang ini dapat memperkenalkan siswa pada tugas-tugas dunia nyata yang menarik yang biasa dihadapi oleh para insinyur perangkat lunak setiap hari. Pengalaman serupa dapat diperoleh melalui dinas militer di bidang rekayasa perangkat lunak.

Program gelar rekayasa perangkat lunak

Setengah dari semua praktisi saat ini memiliki gelar dalam ilmu komputer, sistem informasi, atau teknologi informasi.[rujukan] Sejumlah kecil, tetapi terus bertambah, sejumlah praktisi memiliki gelar rekayasa perangkat lunak. Pada tahun 1987, Departemen Komputasi di Imperial College London memperkenalkan gelar sarjana rekayasa perangkat lunak tiga tahun pertama di Inggris dan dunia; pada tahun berikutnya, Universitas Sheffield mendirikan program serupa. [Pada tahun 1996, Rochester Institute of Technology mendirikan program gelar sarjana rekayasa perangkat lunak pertama di Amerika Serikat, namun tidak memperoleh akreditasi ABET hingga tahun 2003, pada saat yang sama dengan Rice University, Clarkson University, Milwaukee School of Engineering, dan Mississippi State University yang mendapatkannya. Pada tahun 1997, PSG College of Technology di Coimbatore, India adalah yang pertama kali memulai program gelar Master of Science terintegrasi selama lima tahun di bidang Rekayasa Perangkat Lunak.

Sejak saat itu, gelar sarjana rekayasa perangkat lunak telah didirikan di banyak universitas. Kurikulum internasional standar untuk gelar sarjana rekayasa perangkat lunak, SE2004, ditetapkan oleh komite pengarah antara tahun 2001 dan 2004 dengan dana dari Asosiasi Mesin Komputasi dan Masyarakat Komputer IEEE. Pada tahun 2004, di Amerika Serikat, sekitar 50 universitas menawarkan gelar sarjana rekayasa perangkat lunak, yang mengajarkan ilmu komputer dan prinsip-prinsip serta praktik-praktik rekayasa. Gelar Master rekayasa perangkat lunak pertama kali didirikan di Seattle University pada tahun 1979. Sejak saat itu, gelar pascasarjana rekayasa perangkat lunak telah tersedia di lebih banyak universitas. Demikian juga di Kanada, Dewan Akreditasi Teknik Kanada (CEAB) dari Dewan Insinyur Profesional Kanada telah mengakui beberapa program rekayasa perangkat lunak.

Pada tahun 1998, Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut AS (NPS) mendirikan program doktoral Rekayasa Perangkat Lunak pertama di dunia. Selain itu, banyak gelar lanjutan online di bidang Rekayasa Perangkat Lunak telah muncul seperti gelar Master of Science dalam Rekayasa Perangkat Lunak (MSE) yang ditawarkan melalui Departemen Ilmu Komputer dan Teknik di California State University, Fullerton. Steve McConnell berpendapat bahwa karena sebagian besar universitas mengajarkan ilmu komputer daripada rekayasa perangkat lunak, ada kekurangan insinyur perangkat lunak yang sebenarnya. Universitas ETS (École de technologie supérieure) dan UQAM (Université du Québec à Montréal) diberi mandat oleh IEEE untuk mengembangkan Perangkat Lunak Rekayasa Badan Pengetahuan (SWEBOK), yang telah menjadi standar ISO yang menggambarkan badan pengetahuan yang dicakup oleh seorang insinyur perangkat lunak.

Profesi

Persyaratan hukum untuk lisensi atau sertifikasi perekayasa perangkat lunak profesional bervariasi di seluruh dunia. Di Inggris, tidak ada lisensi atau persyaratan hukum untuk mengasumsikan atau menggunakan gelar pekerjaan Insinyur Perangkat Lunak. Di beberapa daerah di Kanada, seperti Alberta, British Columbia, Ontario, dan Quebec, perekayasa perangkat lunak dapat memegang sebutan Insinyur Profesional (P.Eng) dan / atau sebutan Profesional Sistem Informasi (ISP). Di Eropa, Insinyur Perangkat Lunak dapat memperoleh gelar profesional Insinyur Eropa (EUR ING). Insinyur Perangkat Lunak juga dapat memperoleh kualifikasi profesional sebagai Insinyur Chartered melalui British Computer Society.

Di Amerika Serikat, NCEES mulai menawarkan ujian Insinyur Profesional untuk Rekayasa Perangkat Lunak pada tahun 2013, sehingga memungkinkan Insinyur Perangkat Lunak untuk dilisensikan dan diakui. NCEES mengakhiri ujian tersebut setelah April 2019 karena kurangnya partisipasi. Lisensi wajib saat ini sebagian besar masih diperdebatkan, dan dianggap kontroversial.

IEEE Computer Society dan ACM, dua organisasi profesional utama yang berbasis di Amerika Serikat untuk rekayasa perangkat lunak, menerbitkan panduan untuk profesi rekayasa perangkat lunak. Panduan IEEE untuk Rekayasa Perangkat Lunak - Versi 2004, atau SWEBOK, mendefinisikan bidang ini dan menjelaskan pengetahuan yang diharapkan oleh IEEE untuk dimiliki oleh seorang perekayasa perangkat lunak yang berpraktik. SWEBOK v3 terbaru adalah versi terbaru dan dirilis pada tahun 2014. IEEE juga mengumumkan "Kode Etik Rekayasa Perangkat Lunak".

Pekerjaan

Contoh dan perspektif di Amerika Serikat ini mungkin tidak mewakili pandangan di seluruh dunia tentang subjek ini. Anda dapat memperbaiki Amerika Serikat ini, mendiskusikan masalah ini di halaman pembicaraan, atau membuat Amerika Serikat baru, jika diperlukan. (September 2021) 

Diperkirakan ada 26,9 juta insinyur perangkat lunak profesional di dunia pada tahun 2022, naik dari 21 juta pada tahun 2016.

Banyak perekayasa perangkat lunak yang bekerja sebagai karyawan atau kontraktor. Insinyur perangkat lunak bekerja dengan bisnis, lembaga pemerintah (sipil atau militer), dan organisasi nirlaba. Beberapa insinyur perangkat lunak bekerja untuk diri mereka sendiri sebagai pekerja lepas. Beberapa organisasi memiliki spesialis untuk melakukan setiap tugas dalam proses pengembangan perangkat lunak. Organisasi lain membutuhkan insinyur perangkat lunak untuk melakukan banyak atau semua tugas tersebut. Dalam proyek-proyek besar, orang mungkin mengkhususkan diri hanya dalam satu peran. Dalam proyek kecil, orang dapat mengisi beberapa atau semua peran pada saat yang bersamaan. Banyak perusahaan mempekerjakan pekerja magang, biasanya mahasiswa universitas atau perguruan tinggi selama liburan musim panas, atau magang. Spesialisasi termasuk analis, arsitek, pengembang, penguji, dukungan teknis, analisis perangkat lunak, manajer proyek, manajer produk perangkat lunak, pendidik, dan peneliti.

Sebagian besar insinyur perangkat lunak dan pemrograman bekerja 40 jam seminggu, tetapi sekitar 15 persen insinyur perangkat lunak dan 11 persen pemrogram bekerja lebih dari 50 jam seminggu pada tahun 2008. Potensi cedera pada pekerjaan ini mungkin terjadi karena seperti pekerja lain yang menghabiskan waktu lama duduk di depan terminal komputer untuk mengetik di papan ketik, insinyur dan pemrogram rentan terhadap kelelahan mata, ketidaknyamanan punggung, dan masalah pada tangan dan pergelangan tangan seperti sindrom lorong karpal.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Mengenali Insinyur Perangkat Lunak

Keinsinyuran

Apa Itu Engineering?

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 08 Mei 2024


Engineering

Teknik adalah praktik penggunaan ilmu pengetahuan alam, matematika, dan proses desain teknik untuk memecahkan masalah teknis, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memperbaiki sistem. Teknik modern terdiri dari banyak subbidang yang mencakup perancangan dan peningkatan infrastruktur, mesin, kendaraan, elektronik, material, dan sistem energi.

Disiplin ilmu teknik mencakup berbagai bidang teknik yang lebih khusus, masing-masing dengan penekanan yang lebih spesifik pada bidang-bidang matematika terapan, sains terapan, dan jenis aplikasi tertentu. Lihat daftar istilah teknik.

Istilah teknik berasal dari bahasa Latin ingenium, yang berarti "kepandaian" dan ingeniare, yang berarti "membuat, merancang".

Definisi

Dewan Insinyur Amerika untuk Pengembangan Profesional (ECPD, pendahulu ABET) telah mendefinisikan "teknik" sebagai: Aplikasi kreatif dari prinsip-prinsip ilmiah untuk merancang atau mengembangkan struktur, mesin, peralatan, atau proses manufaktur, atau pekerjaan yang memanfaatkannya secara tunggal atau dalam kombinasi; atau untuk membangun atau mengoperasikan hal yang sama dengan kesadaran penuh akan desainnya; atau untuk meramalkan perilakunya di bawah kondisi operasi tertentu; semua sehubungan dengan fungsi yang dimaksudkan, ekonomi operasi, dan keselamatan terhadap kehidupan dan properti.

Sejarah

Istilah teknik berasal dari kata insinyur, yang berasal dari abad ke-14 ketika seorang insinyur (secara harfiah berarti orang yang membangun atau mengoperasikan mesin pengepungan) merujuk pada "pembuat mesin militer." Dalam konteks ini, yang sekarang sudah tidak berlaku lagi, "mesin" merujuk pada mesin militer, yaitu alat mekanis yang digunakan dalam perang (misalnya, ketapel). Contoh penting dari penggunaan usang yang bertahan hingga hari ini adalah korps teknik militer, misalnya, Korps Zeni Angkatan Darat AS.

Kata "mesin" itu sendiri berasal dari bahasa yang lebih tua lagi, yang pada akhirnya berasal dari bahasa Latin ingenium (sekitar tahun 1250), yang berarti "kualitas bawaan, terutama kekuatan mental, oleh karena itu merupakan penemuan yang cerdas."

Kemudian, seiring dengan semakin matangnya desain struktur sipil, seperti jembatan dan bangunan, sebagai sebuah disiplin teknik, istilah teknik sipil masuk ke dalam leksikon sebagai cara untuk membedakan antara mereka yang berspesialisasi dalam pembangunan proyek non-militer dan mereka yang terlibat dalam disiplin teknik militer.

Era kuno

Piramida-piramida di Mesir kuno, ziggurat Mesopotamia, Acropolis dan Parthenon di Yunani, saluran air Romawi, Via Appia dan Colosseum, Teotihuacan, dan Kuil Brihadeeswarar di Thanjavur, dan masih banyak lagi yang lainnya, berdiri sebagai bukti dari kecerdikan dan keahlian para insinyur sipil dan militer kuno. Monumen lain yang tidak lagi berdiri, seperti Taman Gantung Babilonia dan Pharos di Alexandria, merupakan pencapaian teknik yang penting pada masanya dan dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

Keenam mesin sederhana klasik dikenal di Timur Dekat kuno. Baji dan bidang miring (ramp) telah dikenal sejak zaman prasejarah. Roda, bersama dengan mekanisme roda dan gandar, ditemukan di Mesopotamia (Irak modern) selama milenium ke-5 SM.  Mekanisme tuas pertama kali muncul sekitar 5.000 tahun yang lalu di Timur Dekat, di mana tuas digunakan dalam timbangan sederhana, dan untuk memindahkan benda-benda besar dalam teknologi Mesir kuno. Tuas juga digunakan pada alat pengangkat air shadoof, mesin derek pertama, yang muncul di Mesopotamia sekitar 3000 SM, dan kemudian dalam teknologi Mesir kuno sekitar tahun 2000 SM. Bukti paling awal dari katrol berasal dari Mesopotamia pada awal milenium ke-2 SM, dan Mesir kuno pada masa Dinasti Keduabelas (1991-1802 SM).  Sekrup, mesin sederhana terakhir yang ditemukan, pertama kali muncul di Mesopotamia selama periode Neo-Assyria (911-609 SM). Piramida Mesir dibangun dengan menggunakan tiga dari enam mesin sederhana, yaitu bidang miring, baji, dan pengungkit, untuk membuat struktur seperti Piramida Agung Giza.

Insinyur sipil paling awal yang diketahui namanya adalah Imhotep. Sebagai salah satu pejabat Firaun, Djosèr, ia mungkin merancang dan mengawasi pembangunan Piramida Djoser (Piramida Tangga) di Saqqara, Mesir, sekitar tahun 2630-2611 SM. Mesin bertenaga air paling awal yang praktis, kincir air dan kincir air, pertama kali muncul di Kekaisaran Persia, di tempat yang sekarang disebut Irak dan Iran, pada awal abad ke-4 SM.

Kush mengembangkan Sakia selama abad ke-4 SM, yang mengandalkan tenaga hewan dan bukan tenaga manusia. Hafir dikembangkan sebagai sejenis waduk di Kush untuk menyimpan dan menampung air serta meningkatkan irigasi. Sappers dipekerjakan untuk membangun jalan setapak selama kampanye militer. Nenek moyang orang Kush membangun speos selama Zaman Perunggu antara 3700 dan 3250 SM. Bloomeries dan tanur sembur juga dibuat selama abad ke-7 SM di Kush.

Yunani Kuno mengembangkan mesin di ranah sipil dan militer. Mekanisme Antikythera, sebuah komputer analog mekanik awal yang dikenal, dan penemuan mekanis Archimedes, adalah contoh teknik mesin Yunani. Beberapa penemuan Archimedes, serta mekanisme Antikythera, membutuhkan pengetahuan yang canggih tentang roda gigi diferensial atau roda gigi epiklik, dua prinsip utama dalam teori mesin yang membantu merancang kereta roda gigi pada Revolusi Industri, dan secara luas digunakan di bidang-bidang seperti robotika dan teknik otomotif.

Tentara Tiongkok, Yunani, Romawi, dan Hunnic kuno menggunakan mesin dan penemuan militer seperti artileri yang dikembangkan oleh Yunani sekitar abad ke-4 SM, trireme, ballista, dan ketapel. Pada Abad Pertengahan, trebuchet dikembangkan.

Abad Pertengahan
Mesin bertenaga angin praktis yang paling awal, kincir angin dan pompa angin, pertama kali muncul di dunia Muslim pada Zaman Keemasan Islam, di tempat yang sekarang disebut Iran, Afganistan, dan Pakistan, pada abad ke-9 M. Mesin bertenaga uap yang paling awal adalah dongkrak uap yang digerakkan oleh turbin uap, yang digambarkan pada tahun 1551 oleh Taqi al-Din Muhammad bin Ma'ruf di Mesir Utsmaniyah.

Mesin pemintal kapas ditemukan di India pada abad ke-6 Masehi, dan roda pemintalan ditemukan di dunia Islam pada awal abad ke-11, yang mana keduanya sangat penting bagi pertumbuhan industri kapas. Roda pemintalan juga merupakan pendahulu dari mesin pemintal jenny, yang merupakan perkembangan utama selama awal Revolusi Industri pada abad ke-18.

Mesin-mesin yang dapat diprogram paling awal dikembangkan di dunia Muslim. Sequencer musik, alat musik yang dapat diprogram, adalah jenis mesin yang dapat diprogram paling awal. Sequencer musik pertama adalah pemain seruling otomatis yang ditemukan oleh Bani Musa bersaudara, yang dijelaskan dalam Buku Perangkat Cerdik mereka, pada abad ke-9. Pada tahun 1206, Al-Jazari menemukan automata/robot yang dapat diprogram. Dia menggambarkan empat musisi robot, termasuk pemain drum yang dioperasikan oleh mesin drum yang dapat diprogram, di mana mereka dapat dibuat untuk memainkan ritme yang berbeda dan pola drum yang berbeda.

Sebelum perkembangan teknik modern, matematika digunakan oleh para pengrajin dan pengrajin, seperti tukang giling, pembuat jam, pembuat alat musik, dan surveyor. Selain profesi-profesi ini, universitas tidak diyakini memiliki banyak signifikansi praktis terhadap teknologi: 32 

Referensi standar untuk keadaan seni mekanik selama masa Renaisans diberikan dalam risalah teknik pertambangan De re metallica (1556), yang juga berisi bagian tentang geologi, pertambangan, dan kimia. De re metallica merupakan referensi kimia standar selama 180 tahun ke depan.

Era modern
Ilmu mekanika klasik, kadang-kadang disebut mekanika Newton, membentuk dasar ilmiah dari sebagian besar teknik modern. Dengan munculnya teknik sebagai sebuah profesi pada abad ke-18, istilah ini menjadi lebih sempit diterapkan pada bidang-bidang yang menerapkan matematika dan sains untuk tujuan ini. Demikian pula, selain teknik militer dan sipil, bidang-bidang yang kemudian dikenal sebagai seni mekanik kemudian dimasukkan ke dalam teknik.

Pembangunan kanal merupakan pekerjaan teknik yang penting selama fase awal Revolusi Industri.

John Smeaton adalah insinyur sipil pertama yang memproklamirkan diri dan sering dianggap sebagai "bapak" teknik sipil. Dia adalah seorang insinyur sipil Inggris yang bertanggung jawab atas desain jembatan, kanal, pelabuhan, dan mercusuar. Dia juga seorang insinyur mesin yang cakap dan fisikawan terkemuka. Dengan menggunakan model kincir air, Smeaton melakukan eksperimen selama tujuh tahun untuk menentukan cara-cara untuk meningkatkan efisiensi: 127 Smeaton memperkenalkan as roda dan roda gigi besi pada kincir air.: 69 Smeaton juga melakukan perbaikan mekanis pada mesin uap Newcomen. Smeaton merancang Mercusuar Eddystone ketiga (1755-59) di mana dia memelopori penggunaan 'kapur hidrolik' (bentuk mortar yang akan mengeras di bawah air) dan mengembangkan teknik yang melibatkan blok granit yang disatukan dalam pembangunan mercusuar. Dia berperan penting dalam sejarah, penemuan kembali, dan pengembangan semen modern, karena dia mengidentifikasi persyaratan komposisi yang diperlukan untuk mendapatkan "hidrolisitas" dalam kapur; pekerjaan yang pada akhirnya mengarah pada penemuan semen Portland.

Ilmu pengetahuan terapan mengarah pada pengembangan mesin uap. Urutan peristiwa dimulai dengan penemuan barometer dan pengukuran tekanan atmosfer oleh Evangelista Torricelli pada tahun 1643, demonstrasi kekuatan tekanan atmosfer oleh Otto von Guericke menggunakan belahan Magdeburg pada tahun 1656, eksperimen laboratorium oleh Denis Papin, yang membangun model mesin uap eksperimental dan mendemonstrasikan penggunaan piston, yang ia terbitkan pada tahun 1707. Edward Somerset, 2nd Marquess of Worcester menerbitkan sebuah buku berisi 100 penemuan yang berisi metode untuk menaikkan air yang mirip dengan alat penyaring kopi. Samuel Morland, seorang ahli matematika dan penemu yang bekerja di bidang pompa, meninggalkan catatan di Kantor Ordonansi Vauxhall tentang desain pompa uap yang dibaca oleh Thomas Savery. Pada tahun 1698, Savery membuat sebuah pompa uap yang disebut "The Miner's Friend". Pompa ini menggunakan vakum dan tekanan. Pedagang besi Thomas Newcomen, yang membangun mesin uap piston komersial pertama pada tahun 1712, tidak diketahui memiliki pelatihan ilmiah apa pun: 32 

Penerapan silinder penghembus besi cor bertenaga uap untuk menyediakan udara bertekanan bagi tanur sembur menyebabkan peningkatan besar dalam produksi besi pada akhir abad ke-18. Temperatur tanur yang lebih tinggi yang dimungkinkan dengan ledakan bertenaga uap memungkinkan penggunaan lebih banyak kapur dalam tanur tiup, yang memungkinkan transisi dari arang ke kokas. Inovasi ini menurunkan biaya besi, membuat kereta api kuda dan jembatan besi menjadi praktis. Proses genangan air, yang dipatenkan oleh Henry Cort pada tahun 1784 menghasilkan besi tempa dalam jumlah besar. Ledakan panas, yang dipatenkan oleh James Beaumont Neilson pada tahun 1828, sangat mengurangi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk melebur besi. Dengan pengembangan mesin uap bertekanan tinggi, rasio daya terhadap berat mesin uap memungkinkan pembuatan kapal uap dan lokomotif yang praktis. Proses pembuatan baja baru, seperti proses Bessemer dan tungku perapian terbuka, mengantarkan ke area teknik berat pada akhir abad ke-19.

Salah satu insinyur paling terkenal pada pertengahan abad ke-19 adalah Isambard Kingdom Brunel, yang membangun rel kereta api, galangan kapal, dan kapal uap.

Revolusi Industri menciptakan permintaan untuk mesin dengan komponen logam, yang mengarah pada pengembangan beberapa peralatan mesin. Mengebor silinder besi cor dengan presisi tidak mungkin dilakukan hingga John Wilkinson menemukan mesin bor, yang dianggap sebagai perkakas mesin pertama. Perkakas mesin lainnya termasuk mesin bubut pemotong sekrup, mesin penggilingan, mesin bubut turret, dan ketam logam. Teknik pemesinan presisi dikembangkan pada paruh pertama abad ke-19. Ini termasuk penggunaan pertunjukan untuk memandu alat pemesinan di atas pekerjaan dan perlengkapan untuk menahan pekerjaan pada posisi yang tepat. Peralatan mesin dan teknik pemesinan yang mampu menghasilkan suku cadang yang dapat dipertukarkan mengarah pada produksi pabrik berskala besar pada akhir abad ke-19.

Sensus Amerika Serikat tahun 1850 mencantumkan pekerjaan "insinyur" untuk pertama kalinya dengan jumlah 2.000. Terdapat kurang dari 50 lulusan teknik di AS sebelum tahun 1865. Pada tahun 1870 terdapat selusin lulusan teknik mesin AS, dengan jumlah tersebut meningkat menjadi 43 orang per tahun pada tahun 1875. Pada tahun 1890, terdapat 6.000 insinyur di bidang sipil, pertambangan, mekanik dan listrik.

Tidak ada kursi mekanisme terapan dan mekanika terapan di Cambridge sampai tahun 1875, dan tidak ada kursi teknik di Oxford sampai tahun 1907. Jerman mendirikan universitas teknik lebih awal..

Dasar-dasar teknik elektro pada tahun 1800-an termasuk eksperimen Alessandro Volta, Michael Faraday, Georg Ohm, dan lainnya, serta penemuan telegraf listrik pada tahun 1816 dan motor listrik pada tahun 1872. Karya teoritis James Maxwell (lihat: persamaan Maxwell) dan Heinrich Hertz pada akhir abad ke-19 memunculkan bidang elektronik. Penemuan tabung vakum dan transistor selanjutnya mempercepat perkembangan elektronik sedemikian rupa sehingga insinyur listrik dan elektronik saat ini melebihi jumlah kolega mereka dari spesialisasi teknik lainnya. Teknik kimia berkembang pada akhir abad ke-19. Manufaktur skala industri menuntut bahan baru dan proses baru dan pada tahun 1880, kebutuhan akan produksi bahan kimia dalam skala besar sedemikian rupa sehingga sebuah industri baru diciptakan, yang didedikasikan untuk pengembangan dan pembuatan bahan kimia dalam skala besar di pabrik-pabrik industri baru. Peran insinyur kimia adalah merancang pabrik dan proses kimia ini. Peran insinyur kimia adalah merancang pabrik dan proses kimia ini.

Teknik aeronautika berhubungan dengan desain proses desain pesawat terbang, sementara teknik kedirgantaraan adalah istilah yang lebih modern yang memperluas jangkauan disiplin ilmu ini dengan menyertakan desain pesawat ruang angkasa. Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke para perintis penerbangan sekitar awal abad ke-20 meskipun karya Sir George Cayley baru-baru ini dianggap berasal dari dekade terakhir abad ke-18. Pengetahuan awal tentang teknik penerbangan sebagian besar bersifat empiris dengan beberapa konsep dan keterampilan yang diimpor dari cabang-cabang teknik lainnya.

Gelar PhD pertama dalam bidang teknik (secara teknis, ilmu pengetahuan terapan dan teknik) yang diberikan di Amerika Serikat diberikan kepada Josiah Willard Gibbs di Universitas Yale pada tahun 1863; gelar ini juga merupakan gelar PhD kedua yang diberikan dalam bidang ilmu pengetahuan di Amerika Serikat.

Hanya satu dekade setelah penerbangan yang sukses oleh Wright bersaudara, ada pengembangan ekstensif teknik aeronautika melalui pengembangan pesawat militer yang digunakan dalam Perang Dunia I. Sementara itu, penelitian untuk memberikan latar belakang ilmu pengetahuan yang mendasar terus berlanjut dengan menggabungkan fisika teoretis dengan eksperimen.

Cabang-cabang utama teknik

Teknik adalah disiplin ilmu yang luas yang sering dipecah menjadi beberapa sub-disiplin ilmu. Meskipun seorang insinyur biasanya dilatih dalam disiplin ilmu tertentu, ia dapat menjadi multidisiplin melalui pengalaman. Teknik sering dicirikan sebagai memiliki empat cabang utama: teknik kimia, teknik sipil, teknik elektro, dan teknik mesin.

Teknik kimia

Teknik kimia adalah penerapan fisika, kimia, biologi, dan prinsip-prinsip teknik untuk melakukan proses kimia dalam skala komersial, seperti pembuatan bahan kimia komoditas, bahan kimia khusus, pengilangan minyak bumi, mikrofabrikasi, fermentasi, dan produksi biomolekul.

Teknik Sipil

Teknik sipil adalah desain dan konstruksi pekerjaan publik dan swasta, seperti infrastruktur (bandara, jalan raya, rel kereta api, pasokan air, dan pengolahan, dll.), jembatan, terowongan, bendungan, dan bangunan. Teknik sipil secara tradisional dibagi menjadi sejumlah sub-disiplin ilmu, termasuk teknik struktur, teknik lingkungan, dan survei. Secara tradisional dianggap terpisah dari teknik militer.

Teknik elektro

Teknik elektro adalah desain, studi, dan pembuatan berbagai sistem kelistrikan dan elektronik, seperti teknik penyiaran, sirkuit listrik, generator, motor, perangkat elektromagnetik / elektromekanis, perangkat elektronik, sirkuit elektronik, serat optik, perangkat optoelektronik, sistem komputer, telekomunikasi, instrumentasi, sistem kontrol, dan elektronik.

Teknik mesin

Teknik mesin adalah desain dan pembuatan sistem fisik atau mekanik, seperti sistem tenaga dan energi, produk kedirgantaraan/pesawat terbang, sistem persenjataan, produk transportasi, mesin, kompresor, powertrain, rantai kinematik, teknologi vakum, peralatan isolasi getaran, manufaktur, robotika, turbin, peralatan audio, dan mekatronika.

Bioteknologi

Bioteknologi adalah rekayasa sistem biologis untuk tujuan yang bermanfaat. Contoh penelitian bioteknologi meliputi bakteri yang direkayasa untuk menghasilkan bahan kimia, teknologi pencitraan medis baru, perangkat diagnostik penyakit yang portabel dan cepat, prostetik, biofarmasi, dan organ hasil rekayasa jaringan.

Rekayasa interdisipliner

Teknik interdisipliner diambil dari lebih dari satu cabang utama praktik ini. Secara historis, teknik angkatan laut dan teknik pertambangan merupakan cabang-cabang utama. Bidang teknik lainnya adalah teknik manufaktur, teknik akustik, teknik korosi, instrumentasi dan kontrol, kedirgantaraan, otomotif, komputer, elektronik, teknik informasi, perminyakan, lingkungan, sistem, audio, perangkat lunak, arsitektur, pertanian, biosistem, biomedis,  geologi, tekstil, industri, material,  dan teknik nuklir. Cabang-cabang ini dan cabang-cabang lain dari teknik diwakili oleh 36 institusi anggota berlisensi dari Dewan Teknik Inggris.

Spesialisasi baru terkadang digabungkan dengan bidang tradisional dan membentuk cabang baru - misalnya, teknik dan manajemen sistem bumi melibatkan berbagai bidang studi termasuk studi teknik, ilmu lingkungan, etika teknik, dan filsafat teknik.

Disadur dari: en.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Apa Itu Engineering?

Keinsinyuran

Melacak Jejak Teknik Kimia: Sejarah, Etimologi, dan Perkembangannya

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 08 Mei 2024


Teknik kimia adalah bidang teknik yang berhubungan dengan studi operasi dan desain pabrik kimia serta metode untuk meningkatkan produksi. Insinyur kimia mengembangkan proses komersial yang ekonomis untuk mengubah bahan mentah menjadi produk yang bermanfaat. Teknik kimia menggunakan prinsip-prinsip kimia, fisika, matematika, biologi, dan ekonomi untuk menggunakan, memproduksi, mendesain, mengangkut, dan mengubah energi dan material secara efisien. Pekerjaan insinyur kimia dapat berkisar dari pemanfaatan nanoteknologi dan material nano di laboratorium hingga proses industri berskala besar yang mengubah bahan kimia, bahan mentah, sel hidup, mikroorganisme, dan energi menjadi bentuk dan produk yang berguna. Insinyur kimia terlibat dalam banyak aspek desain dan operasi pabrik, termasuk penilaian keselamatan dan bahaya, desain dan analisis proses, pemodelan, teknik kontrol, teknik reaksi kimia, teknik nuklir, teknik biologi, spesifikasi konstruksi, dan instruksi pengoperasian.

Insinyur kimia biasanya memiliki gelar di bidang Teknik Kimia atau Teknik Proses. Insinyur yang berpraktik mungkin memiliki sertifikasi profesional dan menjadi anggota terakreditasi dari badan profesional. Badan-badan tersebut termasuk Institution of Chemical Engineers (IChemE) atau American Institute of Chemical Engineers (AIChE). Gelar di bidang teknik kimia terkait langsung dengan semua disiplin ilmu teknik lainnya, sampai batas tertentu.

Etimologi

Sebuah artikel tahun 1996 mengutip James F. Donnelly yang menyebutkan referensi tahun 1839 tentang teknik kimia dalam kaitannya dengan produksi asam sulfat. Namun, dalam makalah yang sama, George E. Davis, seorang konsultan Inggris, dikreditkan sebagai pencetus istilah ini. Davis juga mencoba mendirikan Masyarakat Teknik Kimia, tetapi malah dinamai Society of Chemical Industry (1881), dengan Davis sebagai sekretaris pertamanya.  Sejarah Ilmu Pengetahuan di Amerika Serikat: An Encyclopedia menyebutkan bahwa istilah ini mulai digunakan sekitar tahun 1890. "Teknik kimia", yang menggambarkan penggunaan peralatan mekanis dalam industri kimia, menjadi kosakata umum di Inggris setelah tahun 1850. Pada tahun 1910, profesi "insinyur kimia" telah digunakan secara luas di Inggris dan Amerika Serikat.

Sejarah

Konsep dan inovasi baru

Pada tahun 1940-an, menjadi jelas bahwa operasi unit saja tidak cukup untuk mengembangkan reaktor kimia. Sementara dominasi operasi unit dalam kursus teknik kimia di Inggris dan Amerika Serikat berlanjut hingga tahun 1960-an, fenomena transportasi mulai menerima fokus yang lebih besar. Seiring dengan konsep baru lainnya, seperti rekayasa sistem proses (PSE), "paradigma kedua" didefinisikan. Fenomena transportasi memberikan pendekatan analitis pada teknik kimia,  sementara PSE berfokus pada elemen sintetisnya, seperti pada sistem kontrol dan desain proses.  Perkembangan dalam teknik kimia sebelum dan sesudah Perang Dunia II sebagian besar dipicu oleh industri petrokimia,  namun, kemajuan di bidang lain juga terjadi. Kemajuan dalam teknik biokimia pada tahun 1940-an, misalnya, menemukan aplikasi dalam industri farmasi, dan memungkinkan produksi massal berbagai antibiotik, termasuk penisilin dan streptomisin. Sementara itu, kemajuan dalam ilmu polimer pada tahun 1950-an membuka jalan bagi "zaman plastik".

Perkembangan keamanan dan bahaya

Kekhawatiran mengenai keselamatan dan dampak lingkungan dari fasilitas manufaktur kimia berskala besar juga muncul selama periode ini. Silent Spring, yang diterbitkan pada tahun 1962, memperingatkan para pembacanya tentang efek berbahaya dari DDT, sebuah insektisida yang ampuh. Bencana Flixborough pada tahun 1974 di Inggris menyebabkan 28 orang meninggal, serta kerusakan pada pabrik kimia dan tiga desa di sekitarnya. Bencana Bhopal pada tahun 1984 di India menyebabkan hampir 4.000 orang meninggal. [Insiden ini, bersama dengan insiden lainnya, memengaruhi reputasi perdagangan karena keselamatan industri dan perlindungan lingkungan menjadi lebih difokuskan. Sebagai tanggapan, IChemE mewajibkan keselamatan sebagai bagian dari setiap program studi yang diakreditasi setelah tahun 1982. Pada tahun 1970-an, undang-undang dan lembaga pengawasan dilembagakan di berbagai negara, seperti Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, penerapan prinsip-prinsip keselamatan secara sistematis pada pabrik kimia dan pabrik proses lainnya mulai dianggap sebagai disiplin ilmu tertentu, yang dikenal sebagai keselamatan proses.

Kemajuan terkini

Kemajuan dalam ilmu komputer menemukan aplikasi untuk merancang dan mengelola pabrik, menyederhanakan perhitungan dan gambar yang sebelumnya harus dilakukan secara manual. Penyelesaian Proyek Genom Manusia juga dipandang sebagai perkembangan besar, tidak hanya memajukan teknik kimia tetapi juga rekayasa genetika dan genomika. Prinsip-prinsip teknik kimia digunakan untuk menghasilkan urutan DNA dalam jumlah besar.

Konsep

Teknik kimia melibatkan penerapan beberapa prinsip. Konsep-konsep utama disajikan di bawah ini.

Desain dan konstruksi pabrik

Desain teknik kimia berkaitan dengan pembuatan rencana, spesifikasi, dan analisis ekonomi untuk pabrik percontohan, pabrik baru, atau modifikasi pabrik. Insinyur desain sering kali bekerja dalam peran konsultasi, merancang pabrik untuk memenuhi kebutuhan klien. Desain dibatasi oleh beberapa faktor, termasuk pendanaan, peraturan pemerintah, dan standar keselamatan. Kendala-kendala ini menentukan pilihan proses, bahan, dan peralatan pabrik.

Konstruksi pabrik dikoordinasikan oleh insinyur proyek dan manajer proyek, tergantung pada ukuran investasi. Seorang insinyur kimia dapat melakukan pekerjaan insinyur proyek secara penuh waktu atau sebagian waktu, yang membutuhkan pelatihan tambahan dan keterampilan kerja atau bertindak sebagai konsultan untuk kelompok proyek. Di Amerika Serikat, pendidikan lulusan teknik kimia dari program sarjana muda yang diakreditasi oleh ABET biasanya tidak menekankan pendidikan teknik proyek, yang dapat diperoleh melalui pelatihan khusus, sebagai mata kuliah pilihan, atau dari program pascasarjana. Pekerjaan teknik proyek adalah beberapa pekerjaan terbesar bagi para insinyur kimia..

Desain dan analisis proses

Operasi unit adalah langkah fisik dalam proses teknik kimia individu. Operasi unit (seperti kristalisasi, penyaringan, pengeringan, dan penguapan) digunakan untuk menyiapkan reaktan, memurnikan dan memisahkan produknya, mendaur ulang reaktan yang tidak terpakai, dan mengendalikan transfer energi dalam reaktor. Di sisi lain, proses unit adalah padanan kimiawi dari operasi unit. Bersama dengan operasi unit, proses unit merupakan operasi proses. Proses unit (seperti nitrasi, hidrogenasi, dan oksidasi melibatkan konversi bahan dengan cara biokimia, termokimia, dan cara lainnya. Insinyur kimia yang bertanggung jawab atas hal ini disebut insinyur proses.

Desain proses membutuhkan definisi jenis dan ukuran peralatan serta bagaimana mereka terhubung dan bahan konstruksinya. Rinciannya sering dicetak pada Diagram Alir Proses yang digunakan untuk mengontrol kapasitas dan keandalan pabrik kimia baru atau yang sudah ada.

Pendidikan untuk insinyur kimia di tingkat perguruan tinggi pertama 3 atau 4 tahun studi menekankan pada prinsip-prinsip dan praktik desain proses. Keahlian yang sama digunakan di pabrik kimia yang sudah ada untuk mengevaluasi efisiensi dan membuat rekomendasi untuk perbaikan.

Fenomena transportasi

Pemodelan dan analisis fenomena transportasi sangat penting untuk banyak aplikasi industri. Fenomena transportasi melibatkan dinamika fluida, perpindahan panas, dan perpindahan massa, yang diatur terutama oleh perpindahan momentum, perpindahan energi, dan transportasi spesies kimia. Model sering kali melibatkan pertimbangan terpisah untuk fenomena tingkat makroskopis, mikroskopis, dan molekuler. Oleh karena itu, pemodelan fenomena transpor membutuhkan pemahaman matematika terapan.

Aplikasi dan praktik

Insinyur kimia "mengembangkan cara-cara ekonomis dalam menggunakan bahan dan energi." Insinyur kimia menggunakan kimia dan teknik untuk mengubah bahan mentah menjadi produk yang dapat digunakan, seperti obat-obatan, petrokimia, dan plastik dalam pengaturan industri skala besar. Mereka juga terlibat dalam pengelolaan limbah dan penelitian. Aspek terapan dan penelitian dapat menggunakan komputer secara ekstensif.

Insinyur kimia dapat terlibat dalam penelitian industri atau universitas di mana mereka ditugaskan untuk merancang dan melakukan eksperimen, dengan meningkatkan reaksi kimia teoritis, untuk menciptakan metode yang lebih baik dan lebih aman untuk produksi, pengendalian polusi, dan konservasi sumber daya. Mereka mungkin terlibat dalam merancang dan membangun pabrik sebagai insinyur proyek. Insinyur kimia yang bertugas sebagai insinyur proyek menggunakan pengetahuan mereka dalam memilih metode produksi dan peralatan pabrik yang optimal untuk meminimalkan biaya dan memaksimalkan keselamatan dan profitabilitas. Setelah pembangunan pabrik, manajer proyek teknik kimia dapat terlibat dalam peningkatan peralatan, pemecahan masalah, dan operasi harian baik dalam peran penuh waktu atau konsultasi. 

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Melacak Jejak Teknik Kimia: Sejarah, Etimologi, dan Perkembangannya

Keinsinyuran

Menelusuri Jejak Teknik Pertanian: Sejarah, Sub Disiplin, dan Peran Vital Insinyur Pertanian

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 08 Mei 2024


Teknik pertanian, juga dikenal sebagai teknik pertanian dan biosistem, adalah bidang studi dan penerapan ilmu teknik dan prinsip-prinsip desain untuk tujuan pertanian, yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu teknik mesin, sipil, elektro, ilmu pangan, lingkungan, perangkat lunak, dan kimia untuk meningkatkan efisiensi pertanian dan perusahaan agribisnis serta untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya yang dapat diperbaharui.

Seorang insinyur pertanian adalah seorang insinyur dengan latar belakang pertanian. Insinyur pertanian membuat desain dan rencana teknik dalam proyek pertanian, biasanya bekerja sama dengan ahli pertanian yang lebih ahli dalam bidang pertanian dan ilmu pertanian.

Sejarah

Penggunaan pertama dari teknik pertanian adalah pengenalan irigasi dalam pertanian skala besar di sungai Nil dan Eufrat sebelum tahun 2000 SM. Struktur irigasi besar juga ada di Baluchistan dan India sebelum era Kristen. Di bagian lain di Asia, teknik pertanian banyak terdapat di Cina. Di Amerika Selatan, irigasi dipraktikkan di Peru oleh suku Inca dan di Amerika Utara oleh suku Aztec.


Para pemukim mempraktikkan irigasi di sekitar San Antonio pada tahun 1715, kaum Mormon mempraktikkan irigasi di Lembah Salt Lake pada tahun 1847.

Dengan berkembangnya mekanisasi dan tenaga uap dalam revolusi industri, era baru dalam teknik pertanian pun dimulai. Selama revolusi industri, mesin pemanen dan penanam mekanis akan menggantikan tenaga manusia di sebagian besar industri makanan dan tanaman pangan. Perontokan mekanis diperkenalkan pada tahun 1761 oleh John Lloyd, Magnus Strindberg, dan Dietrich. Mesin perontok batang pemukul dibuat oleh Andrew Meikle pada tahun 1786. Bajak besi pertama kali dibuat oleh Charles Newbold antara tahun 1790 dan 1796.

James Smith membuat mesin pemotong rumput pada tahun 1811. George Berry menggunakan mesin pemanen uap pada tahun 1886. John Deere membuat bajak baja pertamanya pada tahun 1833. Penanam dua kuda pertama kali sekitar tahun 1861.

Pengenalan konsep-konsep teknik ini ke dalam bidang pertanian memungkinkan peningkatan besar dalam produktivitas tanaman, yang disebut sebagai "revolusi pertanian kedua" yang terdiri dari:

1. Pergeseran dari pertanian subsisten petani ke pertanian tunai untuk pasar
2. Perubahan teknis rotasi tanaman dan peningkatan ternak
3. Tenaga kerja digantikan oleh mesin

Pada abad ke-20, dengan munculnya mesin-mesin yang handal di pesawat terbang, mesin penyemprot tanaman digunakan untuk menyebarkan pestisida. Benjamin Holt membuat mesin pemanen gabungan yang digerakkan oleh bensin pada tahun 1911. Erwin Peucker membuat traktor bulldog pada tahun 1936. Deutz-Fahr memproduksi mesin penyiang jerami putar pada tahun 1961.

Pada akhir abad ke-20, makanan hasil rekayasa genetika (GMO) diciptakan, yang memberikan dorongan besar lainnya terhadap hasil panen dan ketahanan terhadap hama.

Sub-Disiplin

Teknik pertanian memiliki banyak sub-disiplin ilmu, yang paling umum tercantum di sini:

  • Mesin Pertanian
  • Struktur Pertanian
  •  Survei Pertanian
  • Akuakultur
  • Biomekanika & Ergonomi
  • Teknik Kehutanan
  • Irigasi
  • Pengembangan Lahan
  • Pestisida
  • Pertanian Presisi
  • Pengelolaan Tanah

Peran insinyur pertanian

Insinyur pertanian dapat melakukan tugas-tugas seperti merencanakan, mengawasi, dan mengelola pembangunan skema pembuangan limbah susu, irigasi, drainase, sistem pengendalian air banjir, melakukan analisis dampak lingkungan, pemrosesan produk pertanian, dan menafsirkan hasil penelitian serta mengimplementasikan praktik-praktik yang relevan. Sebagian besar insinyur pertanian bekerja di bidang akademis atau untuk lembaga pemerintah. Beberapa adalah konsultan, dipekerjakan oleh perusahaan teknik swasta, sementara yang lain bekerja di industri, untuk produsen mesin pertanian, peralatan, teknologi pemrosesan, dan struktur untuk menampung ternak dan menyimpan hasil panen. Insinyur pertanian bekerja di bidang produksi, penjualan, manajemen, penelitian dan pengembangan, atau ilmu terapan.

Armenia

Pada tahun 2006, sektor pertanian Armenia menyumbang sekitar 20 persen dari PDB. Pada tahun 2010, sektor ini tumbuh menjadi sekitar 25 persen. Angka ini lebih tinggi dari negara-negara tetangga Armenia seperti Georgia, Azerbaijan, Turki dan Iran, dimana kontribusi pertanian terhadap PDB pada tahun 2017 masing-masing sebesar 6,88, 5,63, 6,08 dan 9,05 persen.

Filipina

Di Filipina, sebutan profesionalnya adalah insinyur pertanian dan biosistem yang terdaftar. Mereka dilisensikan dan diakreditasi setelah berhasil lulus Ujian Lisensi Teknik Pertanian dan Biosistem. Seorang calon insinyur pertanian dan biosistem diharuskan memiliki gelar Sarjana Sains empat tahun di bidang Teknik Pertanian dan Biosistem.

Praktik teknik pertanian dan biosistem juga mencakup hal-hal berikut:

  • Konsultasi, penilaian, investigasi dan layanan manajemen pada teknik pertanian dan biosistem;
  • Manajemen atau pengawasan dan penyusunan desain teknik, rencana, spesifikasi, studi dan estimasi proyek untuk pertanian dan biosistem, akuakultur dan perikanan, dan mesin-mesin hasil hutan, bangunan dan struktur pertanian dan biosistem, elektrifikasi pertanian dan sistem energi, peralatan pengolahan pertanian dan biosistem, sistem dan fasilitas irigasi dan konservasi tanah, sistem dan fasilitas pemanfaatan limbah pertanian dan biosistem;
  • Melakukan penelitian dan pengembangan, pelatihan dan penyuluhan, dan jasa konsultasi pada fasilitas/layanan teknik pertanian dan biosistem, sistem dan teknologi;
  • Pengujian, evaluasi dan inspeksi mesin pertanian dan biosistem, perikanan dan hasil hutan serta fasilitas dan peralatan teknik pertanian dan biosistem terkait lainnya.
  • Manajemen, manufaktur dan/atau pemasaran mesin pertanian dan biosistem serta fasilitas dan peralatan teknik pertanian dan biosistem terkait lainnya;
  • Pengajaran, mata pelajaran teknik pertanian dan biosistem di lembaga pendidikan di Filipina;
  • Pekerjaan dengan pemerintah dengan ketentuan bahwa barang atau posisi tersebut membutuhkan pengetahuan dan keahlian insinyur pertanian dan biosistem.

Inggris Raya

Di Inggris Raya, istilah insinyur pertanian sering juga digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memperbaiki atau memodifikasi peralatan pertanian.

Amerika Serikat

American Society of Agricultural Engineers, yang sekarang dikenal sebagai American Society of Agricultural and Biological Engineers (ASABE), didirikan pada tahun 1907. Organisasi ini merupakan organisasi terkemuka di bidang teknik pertanian. ASABE menyediakan standar keamanan dan peraturan untuk industri pertanian. Standar dan peraturan ini dikembangkan dalam skala internasional untuk pupuk, kondisi tanah, perikanan, bahan bakar nabati, biogas, mesin pakan, traktor, dan mesin.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Menelusuri Jejak Teknik Pertanian: Sejarah, Sub Disiplin, dan Peran Vital Insinyur Pertanian
« First Previous page 5 of 7 Next Last »