Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti mendukung diterapkannya perkerjaan konstruksi dengan mengadopsi teknologi canggih seperti 3D Printing. Kehadiran tekonologi 3D printing ini sudah terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan mempercepat pembangunan proyek. Seperti dikutip dari situs Ditjen Cipta Karya, Diana mengatakan adanya adopsi teknologi baru bisa mendorong inovasi baru di industri konstruksi. “Paling tidak penguasaan desain dengan 3D Printing bisa menjadi awal yang baik agar industri ini menerapkan revolusi industri 4.0,” kata Diana saat paparan 3D Concerate Printing PP di Jakarta.
Untuk mendorong transformasi teknologi, menurut Diana ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yakni Sumber Daya Manusia (SDM), regulasi, dan teknologi. Yang paling utama yaitu SDM yang berkualitas.
"Tanpa SDM mumpuni, mustahil bisa mencapai transformasi teknologi. Hampir seluruh negara maju saat ini berlomba-lomba untuk mendorong kualitas SDM mereka agar lebih aktif," jelasnya. Menurut Diana, penggunaan teknologi 3D ini selain menghemat bahan baku juga dapat irit biaya dalam mendirikan bangunan.
Sementara itu, Direktur Prasarana Stategis Iwan Suprijanto mengungkapkan, salah satu implementasi pengembangan Building Information Modeling (BIM) di Kementerian PUPR dilakukan oleh Direktorat Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya melalui rangkaian acara BIM Week 2021. Rangkaian kegiatannya meliputi Raker BIM, Webinar BIM, BIM Training for Owner dan acara puncak yaitu Uji Coba 3D Concrete Printing. 3D Concrete Printing menggunakan metode additive manufacturing yang menghasilkan cetakan objek 3 dimensi dari material mortar.
Proses pencetakan dilakukan secara layer by layer hingga bangunan terbentuk secara utuh. Metode ini akan mengubah ekosistem dalam dunia konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga bisa menciptakan perumahan yang affordable bagi seluruh kalangan. Keunggulan teknologi ini yaitu mengurangi limbah material, menghemat biaya, waktu dan meningkatkan kualitas konstruksi, serta memungkinkan pekerjaan dengan desain yang kompleks untuk dikerjakan.
Sumber: kompas.com