Pertambangan dan Perminyakan

Teknik Perminyakan: Beberapa Universitas yang Menawarkan Program ini

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 11 Februari 2025


Teknik perminyakan adalah salah satu jurusan di perguruan tinggi yang berfokus kepada tambang minyak, gas, dan panas bumi, meliputi kegiatan pengeboran, eksplorasi, distribusi dan ekonomi migas.Teknik perminyakan sendiri mirip dengan teknik pertambangan, perbedaan antara keduanya, teknik pertambangan mempelajari bagaimana menambang benda padat seperti logam, batubara atau bahan galian lainnya, sedangkan teknik perminyakan mempelajari bagaimana menambang fluida yaitu minyak dan gas serta panas bumi.

Teknik perminyakan juga mempelajari sistem yang berhubungan dengan bangunan rig lepas pantai yang sering digunakan dalam eksplorasi minyak lepas pantai dan juga teknologi pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi.

Spesialisasi teknik perminyakan antara lain: teknik pengeboran, teknik produksi, teknik reservoir, dan evaluasi informasi (petrofisika).

Di Indonesia, perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan ini adalah sebagai berikut:

  1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
  2. Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB)
  3. Universitas Islam Riau (UIR)
  4. Universitas Jember (UNEJ)
  5. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPN)
  6. Universitas Trisakti (USAKTI)
  7. Universitas Pertamina (UP)
  8. Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
  9. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBHARAJAYA)
  10. Universitas Papua
  11. Tanri Abeng University (TAU) Jakarta Selatan
  12. Akamigas Balongan
  13. STT Migas Balikpapan
  14. STT Migas Cilacap
  15. Politeknik Akamigas Palembang

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Teknik Perminyakan: Beberapa Universitas yang Menawarkan Program ini

Arsitektur

Apa Perbedaan antara Arsitek dan Insinyur Arsitektur?

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 11 Februari 2025


Arsitek dan insinyur arsitektur memiliki peran yang serupa namun berbeda dalam mengembangkan bangunan. Meskipun namanya terdengar sangat mirip, sangat penting untuk memahami perbedaannya, terutama jika anda merencanakan proyek bangunan yang membutuhkan keahlian khusus atau ingin menjadi arsitek atau insinyur arsitektur sendiri!

Kami akan membantu anda mengurai kebingungan tentang topik ini untuk mendefinisikan arsitek dan insinyur arsitektur, mengidentifikasi persamaan dan perbedaan utama antara kedua pekerjaan tersebut dan peran penting mereka.

Apa itu arsitek?

Peran utama seorang arsitek adalah mendesain ruang yang mendefinisikan sebuah bangunan, baik interior maupun eksterior. dari awal hingga akhir, seorang arsitek adalah pemain utama yang bertanggung jawab untuk mengkonseptualisasikan desain dan mewujudkannya. Biasanya, seorang arsitek mendesain struktur sesuai dengan spesifikasi klien. Hal ini merupakan perpaduan antara kreativitas dan kepraktisan; arsitek harus mengawinkan visi kreatif mereka (atau visi kreatif klien) dengan batasan fungsional fisika dan batasan ruang untuk menciptakan struktur yang baik.

Hal yang sama juga berlaku untuk desain ergonomis, yang berdampak pada keputusan seperti di mana meletakkan pintu dan jendela. Elemen-elemen desain ini juga bisa lebih luas, yang berdampak pada tata letak ruangan untuk mengoptimalkannya untuk penggunaan manusia. Untuk menerapkan keahlian mereka, arsitek dapat melakukan tugas-tugas berikut:

  • Bertemu dengan klien untuk mendiskusikan ekspektasi proyek, durasi, dan harga
  • Mengembangkan estimasi biaya dan jadwal berdasarkan skala proyek, bahan, dan tenaga kerja yang tersedia
  • Melakukan uji kelayakan (atau mempekerjakan ahli yang sesuai) pada lahan atau struktur
  • Menggunakan teknologi, seperti program Computer-Aided Design (CAD) untuk membuat gambar prospektif struktur untuk persetujuan klien.
  • Meneliti dan mengikuti perkembangan kode bangunan, persyaratan, spesifikasi, dan pedoman.
  • Mempekerjakan kontraktor dan spesialis yang diperlukan untuk bangunan dan konstruksi
  • Mengawasi perkembangan proyek dan melakukan perjalanan ke lokasi kerja untuk memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan klien

Apa yang dimaksud dengan insinyur arsitektur?

Seorang insinyur arsitektur, seperti namanya, menggunakan pemahaman profesional mereka tentang teknik untuk menerapkannya dalam lingkungan arsitektur. Para insinyur ini mengambil rencana proyek dan mengubahnya menjadi kenyataan, menggunakan latar belakang ilmiah dan matematika mereka untuk membangun bangunan sesuai dengan cetak biru yang disediakan.

Tentu saja, insinyur arsitektur juga berkolaborasi dengan tukang ledeng, teknisi listrik, dan spesialis konstruksi lainnya untuk merancang struktur yang baik, efisien, dan dibangun sesuai dengan cetak biru yang disediakan. Mereka biasanya bekerja sama dengan arsitek untuk memastikan bahwa mereka mengikuti cetak biru sesuai dengan instruksi, terutama mengenai elemen desain di dalam bangunan. Instruksi ini memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, dari sesuatu yang sederhana seperti penempatan pintu hingga sesuatu yang rumit seperti desain akustik ruangan.

Insinyur arsitektur dapat mengambil peran sebagai berikut:

  • Memeriksa cetak biru untuk membuat rencana tindakan
  • Merancang dan mengawasi sistem teknik, terutama di bidang keahlian mereka
  • Memastikan bahwa para pekerja menggunakan panduan cetak biru sebagaimana mestinya dan bahwa setiap masalah teknik diselesaikan, terutama di bidang keselamatan
  • Menguji sistem rekayasa setelah konstruksi

Apa persamaan antara arsitek dan insinyur arsitektur?

Tidak mengherankan jika arsitek dan insinyur arsitektur sering kali bingung, mengingat peran mereka sering bersinggungan. Keduanya harus mahir dalam membaca cetak biru, dan keduanya harus memiliki pemahaman mekanis tentang bagaimana memastikan bahwa bangunan memenuhi semua pedoman keselamatan; ini termasuk mengetahui bagaimana semua sistem di suatu tempat berfungsi, baik secara individu maupun sebagai satu kesatuan.

Beberapa keterampilan yang dimiliki bersama antara arsitek dan insinyur arsitektur meliputi:

  • Pengetahuan tingkat lanjut tentang matematika dan sains
  • Kemampuan untuk membaca dan memahami cetak biru
  • Kemampuan untuk memahami sistem teknik
  • Pengetahuan yang tinggi tentang desain dan konstruksi bangunan
  • Pengetahuan strategis tentang kode bangunan dan peraturan keselamatan
  • Kemampuan untuk mendelegasikan tanggung jawab dalam lingkungan konstruksi

Seorang arsitek dan insinyur arsitektur harus memiliki pengetahuan ahli dalam bidang konstruksi dan terbiasa dengan beberapa sistem dan metode konstruksi untuk melaksanakan cetak biru.

Apa perbedaan utama antara arsitek dan insinyur arsitektur?

Peran

Perbedaan penting antara kedua peran ini adalah bahwa seorang arsitek lebih banyak memberikan pedoman dasar tentang bagaimana pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan cetak biru, sementara seorang insinyur arsitektur mahir dalam menginterpretasikan instruksi-instruksi tersebut, menerapkannya dalam lingkungan dunia nyata, dan memecahkan masalah-masalah teknik yang muncul.

Apakah seorang perencana kota menginginkan sebuah bangunan kota di Main Street? Seorang arsitek adalah ahli dalam mendesain bangunan spesifik yang diinginkan perencana kota di lokasi yang tepat sesuai dengan pedoman kota dengan semua akomodasi yang dibutuhkan bangunan publik. Sebaliknya, seorang insinyur arsitektur memiliki semua pengetahuan untuk membangun sistem tersebut melalui keahlian matematika secara fisik.

Pendidikan

Pemberi kerja mungkin mengharuskan seorang arsitek untuk memiliki setidaknya gelar sarjana dalam bidang arsitektur, meskipun banyak juga yang mengharuskan gelar master. Program pendidikan ini menanamkan pengetahuan dan keterampilan penting yang dibutuhkan seorang desainer untuk membuat rencana dan desain proyek yang layak dan fungsional.

Di sisi lain, seorang insinyur arsitektur umumnya harus memiliki gelar sarjana di bidang teknik struktural atau sipil, bidang yang sangat bergantung pada matematika dan pemahaman tentang sistem mekanik. Sebagian besar arsitek dan insinyur arsitektur berlisensi memiliki cukup banyak waktu yang dihabiskan untuk magang di bawah ikat pinggang mereka, di mana mereka mengubah pengetahuan 'kepala' mereka dari pendidikan mereka menjadi keterampilan praktis yang dapat diterapkan di tempat kerja. Kedua pekerjaan ini membutuhkan tingkat kredibilitas dan kepercayaan yang tinggi, sesuatu yang mungkin anda harapkan ketika keselamatan semua penghuni bangunan bergantung pada hasil kerja arsitek dan insinyur arsitektur yang berkualitas tinggi.

Intinya

Pada akhirnya, seorang arsitek dan insinyur arsitektur memiliki peran penting dalam industri konstruksi. Dari awal hingga akhir, keduanya sangat terlibat dalam proyek untuk memastikan bahwa bangunan yang dibangun aman, ergonomis, dan dibangun sesuai dengan harapan klien. Arsitek di Boulder, Colorado berperan sebagai perancang, memberikan instruksi dasar untuk bangunan tersebut. Pada saat yang sama, insinyur arsitektur menginterpretasikan instruksi tersebut dan membangun sistem mekanis atau mengawasi konstruksinya.

Disadur dari: schoolofpe.com

Selengkapnya
Apa Perbedaan antara Arsitek dan Insinyur Arsitektur?

System Design and Engineering

Process Engineering: Gambaran Umum dan Sejarah Rekayasa Proses

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 11 Februari 2025


Process engineering

Process engineering adalah pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip dasar dan hukum alam yang memungkinkan manusia untuk mengubah bahan mentah dan energi menjadi produk yang berguna bagi masyarakat, pada tingkat industri. Dengan memanfaatkan kekuatan pendorong alam seperti tekanan, suhu dan gradien konsentrasi, serta hukum kekekalan massa, para ahli teknik proses dapat mengembangkan metode untuk mensintesis dan memurnikan produk kimia yang diinginkan dalam jumlah besar. Rekayasa proses berfokus pada desain, operasi, kontrol, optimasi, dan intensifikasi proses kimia, fisika, dan biologi. Rekayasa proses mencakup berbagai macam industri, seperti pertanian, otomotif, bioteknologi, kimia, makanan, pengembangan material, pertambangan, nuklir, petrokimia, farmasi, dan pengembangan perangkat lunak. Penerapan metode berbasis komputer yang sistematis untuk rekayasa proses adalah "rekayasa sistem proses".

Gambaran Umum

Rekayasa proses melibatkan pemanfaatan berbagai alat dan metode. Bergantung pada sifat sistem yang tepat, proses perlu disimulasikan dan dimodelkan menggunakan matematika dan ilmu komputer. Proses yang relevan dengan perubahan fase dan kesetimbangan fase memerlukan analisis menggunakan prinsip dan hukum termodinamika untuk mengukur perubahan energi dan efisiensi. Sebaliknya, proses yang berfokus pada aliran material dan energi saat mendekati kesetimbangan paling baik dianalisis menggunakan disiplin ilmu mekanika fluida dan fenomena transportasi. Disiplin ilmu dalam bidang mekanika perlu diterapkan dengan adanya fluida atau media berpori dan terdispersi. Prinsip-prinsip rekayasa material juga perlu diterapkan, jika relevan.

Manufaktur di bidang rekayasa proses melibatkan implementasi langkah-langkah sintesis proses. Terlepas dari alat yang tepat yang diperlukan, rekayasa proses kemudian diformat melalui penggunaan diagram alir proses (PFD) di mana jalur aliran material, peralatan penyimpanan (seperti tangki dan silo), transformasi dan laju alir ditentukan, serta daftar semua pipa dan konveyor beserta isinya, sifat material seperti densitas, viskositas, distribusi ukuran partikel, laju alir, tekanan, temperatur, dan bahan konstruksi untuk perpipaan dan operasi unit.

Diagram aliran proses kemudian digunakan untuk mengembangkan diagram perpipaan dan instrumentasi (P&ID) yang secara grafis menampilkan proses aktual yang terjadi. P&ID dimaksudkan untuk menjadi lebih kompleks dan spesifik daripada PFD. P&ID mewakili pendekatan yang tidak terlalu rumit untuk desain. P&ID kemudian digunakan sebagai dasar desain untuk mengembangkan "panduan operasi sistem" atau "spesifikasi desain fungsional" yang menguraikan operasi proses. Ini memandu proses melalui pengoperasian mesin, keselamatan dalam desain, pemrograman, dan komunikasi yang efektif antara para insinyur.

Dari P&ID, tata letak yang diusulkan (pengaturan umum) dari proses dapat ditunjukkan dari pandangan atas (rencana plot) dan pandangan samping (ketinggian), dan disiplin ilmu teknik lainnya yang terlibat seperti insinyur sipil untuk pekerjaan di lapangan (pemindahan tanah), desain pondasi, pekerjaan desain pelat beton, baja struktural untuk mendukung peralatan, dll. Semua pekerjaan sebelumnya diarahkan untuk menentukan ruang lingkup proyek, kemudian mengembangkan estimasi biaya untuk mendapatkan desain yang terpasang, dan jadwal untuk mengkomunikasikan kebutuhan waktu untuk rekayasa, pengadaan, fabrikasi, instalasi, komisioning, startup, dan produksi proses yang sedang berlangsung.

Bergantung pada akurasi yang dibutuhkan dari estimasi biaya dan jadwal yang diperlukan, beberapa iterasi desain biasanya diberikan kepada pelanggan atau pemangku kepentingan yang memberikan umpan balik atas kebutuhan mereka. Insinyur proses memasukkan instruksi tambahan ini (revisi ruang lingkup) ke dalam desain keseluruhan dan perkiraan biaya tambahan, dan jadwal dikembangkan untuk persetujuan pendanaan. Setelah persetujuan pendanaan, proyek dijalankan melalui manajemen proyek.

Bidang utama yang menjadi fokus dalam rekayasa proses

Kegiatan rekayasa proses dapat dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu berikut:

  • Desain proses: sintesis jaringan pemulihan energi, sintesis sistem distilasi (azeotropik), sintesis jaringan reaktor, diagram alir dekomposisi hirarkis, optimasi suprastruktur, desain pabrik batch multiproduk, desain reaktor produksi untuk produksi plutonium, desain kapal selam nuklir.
  • Kontrol proses: model kontrol prediktif, ukuran kemampuan kontrol, kontrol robust, kontrol nonlinier, kontrol proses statistik, pemantauan proses, kontrol berbasis termodinamika, yang dilambangkan dengan tiga hal penting, yaitu kumpulan pengukuran, metode pengambilan pengukuran, dan sistem pengendalian pengukuran yang diinginkan.
  • Operasi proses: penjadwalan jaringan proses, perencanaan dan optimasi multi periode, rekonsiliasi data, optimasi waktu nyata, ukuran fleksibilitas, diagnosis kesalahan.
  • Alat pendukung: simulasi modular berurutan, simulasi proses berbasis persamaan, sistem AI/pakar, pemrograman nonlinier skala besar (NLP), optimasi persamaan aljabar diferensial (DAE), pemrograman nonlinier bilangan bulat campuran (MINLP), optimasi global, optimasi dalam ketidakpastian, dan penyebaran fungsi kualitas (QFD).
  • Ekonomi Proses: Ini termasuk menggunakan perangkat lunak simulasi seperti ASPEN, Super-Pro untuk mengetahui titik impas, nilai sekarang bersih, penjualan marjinal, biaya marjinal, laba atas investasi pabrik industri setelah analisis perpindahan panas dan massa pabrik.
  • Analisis Data Proses: Menerapkan analisis data dan metode pembelajaran mesin untuk masalah proses manufaktur.

Sejarah rekayasa proses
Berbagai teknik kimia telah digunakan dalam proses industri sejak dahulu kala. Namun, baru setelah munculnya termodinamika dan hukum kekekalan massa pada tahun 1780-an, rekayasa proses dikembangkan dan diimplementasikan dengan baik sebagai disiplin ilmu tersendiri. Serangkaian pengetahuan yang sekarang dikenal sebagai rekayasa proses kemudian ditempa dari uji coba dan kesalahan selama revolusi industri.

Istilah proses, yang berkaitan dengan industri dan produksi, sudah ada sejak abad ke-18. Selama periode waktu ini, permintaan untuk berbagai produk mulai meningkat secara drastis, dan para insinyur proses diminta untuk mengoptimalkan proses di mana produk-produk ini dibuat.

Pada tahun 1980, konsep rekayasa proses muncul dari fakta bahwa teknik dan praktik teknik kimia digunakan di berbagai industri. Pada saat itu, teknik proses telah didefinisikan sebagai "seperangkat pengetahuan yang diperlukan untuk merancang, menganalisis, mengembangkan, membangun, dan mengoperasikan, dengan cara yang optimal, proses-proses yang mengubah material". Pada akhir abad ke-20, teknik proses telah meluas dari teknologi berbasis teknik kimia ke aplikasi lain, termasuk teknik metalurgi, teknik pertanian, dan teknik produk.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Process Engineering: Gambaran Umum dan Sejarah Rekayasa Proses

Perindustrian

Sertifikasi TKDN Kemenperin Lampaui Target

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025


Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) memberikan dampak besar terhadap produktivitas dan daya saing industri. Di industri hulu migas misalnya, berkat sertifikasi TKDN, sektor industri kecil dan menengah (IKM) yang mendukung industri migas telah menghasilkan total nilai kontrak hingga lebih dari Rp11 triliun sepanjang tahun 2020 – 2021.

“Untuk meningkatkan nilai TKDN, Kementerian Perindustrian melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), telah memberikan sebanyak 9.470 sertifikat gratis hingga 10 Desember 2021. Jumlah tersebut akan terus berkembang hingga 31 Desember 2021,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada acara Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Bandung, beberapa waktu lalu.

Menperin mengemukakan, jumlah fasilitasi tersebut telah melampaui target yang ditetapkan sebanyak 9.000 sertifikat secara gratis. “Melalui APBN, pemerintah juga telah memberikan fasilitas sertifikasi TKDN sebanyak 371 produk pada 10 Desember 2021. Ini pun telah melampaui target dari 314 produk. Sehingga total sertifikat TKDN telah diberikan untuk 9.841 produk hingga 10 Desember 2021,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dody Widodo menyampaikan, jumlah produk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN di atas 40% mencapai 10.061 produk, termasuk kategori barang wajib. Selain itu, produk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN 25-40% mencapai 6.684 produk, yang memiliki potensi menjadi barang wajib jika dijumlahkan dengan nilai BMP mencapai 40%.

“Kemenperin terus melakukan pengawasan pada berbagai aspek untuk mewujudkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang tetap berjalan sesuai dengan aturannya, yaitu pada aspek instansi pengguna, pada produsen-produsen, serta pada proses verifikasi dan sertifikasi,” paparnya.

Guna mendukung optimalisasi program P3DN, lanjut Dody, Kemenperin juga telah melaksanakan kerja sama integrasi data TKDN dengan beberapa kementerian dan lembaga. Misalnya, kerja sama integrasi data TKDN ke dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Pada tampilan produk di e-katalog LKPP, tidak hanya menampilkan nilai TKDN saja, namun juga nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP). Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengguna produk dalam negeri dalam melihat apakah suatu produk sudah termasuk kategori barang wajib atau bukan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Pemprov Jabar selalu mendukung upaya pemerintah dalam menekan laju impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. “Acara Program P3DN ini memberi keuntungan untuk Jawa Barat karena bisa mendukung pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Acara Program P3DN di Bandung diikuti lebih dari 320 peserta, meliputi pelaku industri dan perangkat daerah Provinsi Jawa Barat. Hadir juga dalam acara tersebut, Kepala Pusat P3DN Kemenperin, Nila Kumalasari dan Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) M. Haris Witjaksono, sertaanggota Pokja Timnas P3DN dan perwakilan kementerian/lembaga.

“Sebagai salah satu verifikator sertifikasi TKDN, kami selalu siap menjalan tugas dengan meningkatkan kompetensi ribuan asesor kami dari waktu ke waktu,” ujar Haris.

PT. SI juga telah melakukan restrukturisasi organisasi dengan membentuk divisi khusus yang menangani TKDN. “Dengan begitu, kami berharap penggunaan TKDN ini bisa mengakselerasi tingkat produktivitas nasional dan mempercepat pemulihan ekonomi pasca Covid 19,” imbuhnya.

Seperti diketahui bahwa penggunaan produk dalam negeri telah dicanangkan oleh pemerintah sejak 2014 melalui UU No. 3 Tahun 2014. Melalui UU tersebut, instansi pemerintah wajib menggunakan hasil produksi dalam negeri dalam kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD serta memberikan preferensi kepada barang/jasa produksi dalam negeri dalam proyek-proyek tersebut.

Manfaat dari produk yang telah bersertifikasi TKDN adalah memiliki peluang amat besar mengikuti tender di kalangan lembaga dan instansi pemerintah, khususnya bagi yang telah mencapai nilai TKDN 40% ke atas.

Kepala Pusat P3DN Kementerian Perindustrian Nila Kumalasari mengatakan, peluang itu terlihat dari data belanja barang dan modal dari lembaga dan instansi pemerintah pada 2021 mencapai Rp609,3 triliun. “Ini bisa dimanfaatkan bagi kalangan industri dalam negeri,” ujarnya.

Sumber Artikel: Kemenperin.go.id

Selengkapnya
Sertifikasi TKDN Kemenperin Lampaui Target

Pertambangan dan Perminyakan

Program Sarjana Teknik Perminyakan ITB

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 11 Februari 2025


Deskripsi 

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa cadangan minyak Indonesia akan habis dalam 20 tahun. Namun, penting untuk diketahui bahwa pernyataan ini tidak sepenuhnya benar. Bahkan, para dosen TM era 70-an dan 90-an, yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ini, juga menyampaikan hal yang serupa. Data dari BP MIGAS pun menunjukkan bahwa cadangan minyak berkisar pada angka tersebut.

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi. Padahal, minyak bumi tetap diambil dari perut bumi, jadi mengapa jumlah cadangan bisa tetap? Jawabannya adalah karena cadangan minyak dapat berubah sesuai dengan penemuan cadangan baru. Anda mungkin sudah familiar dengan konsep bahwa minyak bumi terbentuk dari jasad hewan-hewan renik yang terendapkan selama ribuan tahun di bawah permukaan bumi. Seiring adanya kematian dan pengendapan jasad organisme tersebut, mekanisme alam akan terus memprosesnya menjadi minyak bumi. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa minyak bumi merupakan sumber energi yang terbarukan (renewable energy). Meskipun demikian, diklasifikasikan sebagai energi tak terbarukan (non-renewable energy) karena proses pembentukannya membutuhkan waktu yang sangat lama.

Bidang Kajian 

Bidang Kajian di Program Studi Teknik Perminyakan (TM) di ITB sangat luas dan mencakup tidak hanya minyak, tetapi juga gas bumi dan panas bumi. Ketiga sumber daya alam ini dikenal dengan istilah hidrokarbon karena unsur hidrogen dan karbon menjadi komponen utamanya. Di dalam program studi ini, mahasiswa akan mendalami aspek-aspek penting yang meliputi reservoir, pengeboran, produksi, fasilitas permukaan, dan manajemen pengelolaan lapangan minyak secara menyeluruh. Meskipun istilah-istilah ini mungkin terdengar asing, mahasiswa akan diberikan pembelajaran yang rinci mengenai setiap konsepnya.

Reservoir merujuk pada lokasi di bawah permukaan bumi di mana hidrokarbon terperangkap dalam pori batuan dan menempel pada permukaan batuan. Proses pengeboran dilakukan untuk menciptakan lubang dari permukaan bumi hingga mencapai batuan sumber hidrokarbon. Produksi melibatkan aliran hidrokarbon dari reservoir menuju permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan, hidrokarbon akan mengalir ke fasilitas permukaan, termasuk separator yang berfungsi memisahkan minyak, air, dan gas. Selanjutnya, hidrokarbon akan disimpan dalam tangki penampungan utama sebelum diangkut ke kilang untuk diproses lebih lanjut. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari aspek ekonomi dan manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan lapangan minyak.

Tujuan

Program Studi Teknik Perminyakan ITB memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman mendalam dan keterampilan yang diperlukan dalam industri minyak dan gas. Dengan fokus pada pemahaman menyeluruh tentang hidrokarbon, termasuk minyak, gas bumi, dan panas bumi, program studi ini memberikan pondasi yang kuat bagi para mahasiswa untuk berkarir di sektor energi yang penting ini.

Keunggulan 

Apabila Anda bermimpi untuk kuliah di Program Studi Teknik Perminyakan (TM) di ITB, persiapkan diri Anda untuk pengalaman belajar yang seru dan penuh tantangan! Program Studi Teknik Perminyakan (TM) melibatkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon yang mencakup berbagai bidang ilmu. Anda akan mengambil kuliah dari program studi lain seperti Teknik Geologi, Teknik Geofisika, Teknik Elektro, Matematika, Fisika, Kimia, dan Teknik Informatika. Namun, tidak hanya itu, mengingat bahwa Anda akan bekerja di daerah terpencil di tengah masyarakat, sangat disarankan untuk mengambil kuliah dari jurusan Sosioteknologi (SOSTEK) seperti Psikologi Sosial, Teknik Semiotika, Komunikasi, dan Antropologi. Hal ini akan memberikan bekal awal yang baik bagi Anda dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Selain kegiatan akademik, Program Studi Teknik Perminyakan juga memberikan fasilitas bagi kegiatan mahasiswa di luar akademik melalui Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan "PATRA", SPE student chapter, dan IATMI student chapter.

Perlu diketahui bahwa Indonesia memiliki potensi peningkatan jumlah cadangan minyak di masa depan. Saat ini, hanya sekitar 30% dari cekungan minyak bumi di Indonesia yang telah dieksplorasi. Masih banyak cekungan yang belum dimanfaatkan karena beberapa faktor, seperti keterbatasan teknologi, lokasinya yang sering berada di lepas pantai, keterbatasan kajian nilai ekonomi, serta faktor regulasi dari pemerintah terkait bagi hasil pusat-daerah, insentif pajak, dan persentase produksi untuk kebutuhan domestik. Dalam program studi ini, Anda akan mempelajari berbagai aspek yang terkait dengan pengelolaan sumber daya minyak, termasuk solusi teknis dan regulasi yang dapat memfasilitasi peningkatan potensi cadangan minyak Indonesia.

Prospek kerja 

Setelah lulus dari Program Studi Teknik Perminyakan (TM) di ITB, Anda akan memiliki berbagai prospek kerja menarik yang dapat Anda pilih. Mayoritas alumni TM bekerja di perusahaan minyak nasional atau asing seperti Pertamina, Medco, CNOOC SES, Exxon, Chevron, Total E&P, dan BP. Selain itu, bidang pemerintahan juga menjadi pilihan, seperti di BP MIGAS atau departemen ESDM (Energi Sumber Daya Mineral).

Tidak hanya itu, tenaga ahli perminyakan juga dibutuhkan dalam sektor perbankan dan asuransi sebagai analis risiko terkait dengan kredit dan klaim dalam kegiatan eksploitasi migas. Bagi mereka yang tertarik dalam bidang akademis, terdapat peluang untuk mendapatkan beasiswa baik di TM ITB maupun di universitas asing, untuk melanjutkan studi dalam negeri maupun luar negeri dan menjadi peneliti atau dosen.

Jika Anda memiliki semangat kewirausahaan, banyak alumni TM yang memulai usaha sendiri di sektor migas setelah mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan lain. Selain itu, beberapa alumni juga menjalankan usaha di bidang pendidikan, makanan, dan minuman. Penting untuk dicatat bahwa Program Studi Teknik Perminyakan ITB memiliki hubungan yang kuat dengan para alumni TM, yang memberikan dukungan yang signifikan kepada program studi tersebut, sehingga menjadikan TM ITB sebagai program studi yang kuat.

Sumber: itb.ac.id

Selengkapnya
Program Sarjana Teknik Perminyakan ITB

System Design and Engineering

Menyelami Pemodelan Ilmiah: Pandangan Terperinci dan Implikasinya dalam Dunia Pengetahuan

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 11 Februari 2025


Pemodelan ilmiah
Pemodelan ilmiah adalah kegiatan yang menghasilkan model yang mewakili objek empiris, fenomena, dan proses fisik, untuk membuat bagian atau fitur tertentu dari dunia lebih mudah dipahami, didefinisikan, diukur, divisualisasikan, atau disimulasikan. Proses ini membutuhkan pemilihan dan identifikasi aspek-aspek yang relevan dari sebuah situasi di dunia nyata dan kemudian mengembangkan model untuk meniru sistem dengan fitur-fitur tersebut. Berbagai jenis model dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda, seperti model konseptual untuk lebih memahami, model operasional untuk mengoperasionalkan, model matematika untuk mengkuantifikasi, model komputasi untuk mensimulasikan, dan model grafis untuk memvisualisasikan subjek.

Pemodelan adalah bagian penting dan tidak terpisahkan dari banyak disiplin ilmu, yang masing-masing memiliki gagasannya sendiri tentang jenis pemodelan tertentu. Berikut ini dikatakan oleh John von Neumann.

"Ilmu pengetahuan tidak mencoba untuk menjelaskan, bahkan hampir tidak mencoba untuk menafsirkan, mereka terutama membuat model. Yang dimaksud dengan model adalah konstruksi matematika yang, dengan tambahan interpretasi verbal tertentu, menggambarkan fenomena yang diamati. Pembenaran dari konstruksi matematika semacam itu semata-mata dan secara tepat diharapkan dapat bekerja-yaitu, secara tepat menggambarkan fenomena dari area yang cukup luas"

Ada juga perhatian yang meningkat pada pemodelan ilmiah di bidang-bidang seperti pendidikan sains, filsafat sains, teori sistem, dan visualisasi pengetahuan. Ada banyak metode, teknik, dan meta-teori yang terus berkembang tentang semua jenis pemodelan ilmiah khusus.

Gambaran Umum
Model ilmiah berusaha untuk merepresentasikan objek empiris, fenomena, dan proses fisik dengan cara yang logis dan objektif. Semua model berada dalam simulakra, yaitu refleksi realitas yang disederhanakan yang, meskipun merupakan perkiraan, bisa sangat berguna. Membangun dan memperdebatkan model adalah hal yang mendasar bagi usaha ilmiah. Representasi yang lengkap dan benar mungkin tidak mungkin, tetapi perdebatan ilmiah sering kali membahas model mana yang lebih baik untuk tugas tertentu, misalnya, model iklim mana yang lebih akurat untuk prakiraan musiman.

Upaya untuk memformalkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan empiris menggunakan interpretasi untuk memodelkan realitas, dengan cara yang sama seperti para ahli logika yang melakukan aksiomatisasi terhadap prinsip-prinsip logika. Tujuan dari upaya ini adalah untuk membangun sebuah sistem formal yang tidak akan menghasilkan konsekuensi teoritis yang bertentangan dengan apa yang ditemukan dalam kenyataan. Prediksi atau pernyataan lain yang diambil dari sistem formal tersebut mencerminkan atau memetakan dunia nyata hanya sejauh model ilmiah ini benar.

Bagi ilmuwan, model juga merupakan cara di mana proses berpikir manusia dapat diperkuat. Misalnya, model yang ditampilkan dalam perangkat lunak memungkinkan ilmuwan untuk memanfaatkan kekuatan komputasi untuk mensimulasikan, memvisualisasikan, memanipulasi, dan mendapatkan intuisi tentang entitas, fenomena, atau proses yang diwakili. Model komputer semacam itu bersifat in silico. Jenis model ilmiah lainnya adalah in vivo (model hidup, seperti tikus laboratorium) dan in vitro (dalam gelas, seperti kultur jaringan).

Dasar-dasar
Pemodelan sebagai pengganti pengukuran dan eksperimen langsung
Model biasanya digunakan ketika tidak mungkin atau tidak praktis untuk menciptakan kondisi eksperimental di mana para ilmuwan dapat secara langsung mengukur hasil. Pengukuran langsung terhadap hasil di bawah kondisi yang terkendali (lihat Metode ilmiah) akan selalu lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan estimasi hasil yang dimodelkan.

Dalam pemodelan dan simulasi, model adalah penyederhanaan yang digerakkan oleh tugas, penyederhanaan yang disengaja, dan abstraksi dari persepsi tentang realitas, yang dibentuk oleh kendala fisik, hukum, dan kognitif. Digerakkan oleh tugas karena model ditangkap dengan pertanyaan atau tugas tertentu dalam pikiran. Penyederhanaan meninggalkan semua entitas yang diketahui dan diamati serta hubungannya yang tidak penting untuk tugas tersebut. Abstraksi mengumpulkan informasi yang penting tetapi tidak diperlukan dalam detail yang sama dengan objek yang diinginkan. Kedua kegiatan tersebut, penyederhanaan dan abstraksi, dilakukan dengan sengaja. Namun, keduanya dilakukan berdasarkan persepsi tentang realitas.

Persepsi ini sudah menjadi model itu sendiri, karena memiliki batasan fisik. Ada juga kendala pada apa yang dapat kita amati secara legal dengan alat dan metode kita saat ini, dan kendala kognitif yang membatasi apa yang dapat kita jelaskan dengan teori-teori kita saat ini. Model ini terdiri dari konsep-konsep, perilaku, dan hubungan mereka dalam bentuk informal dan sering disebut sebagai model konseptual. Untuk menjalankan model ini, model ini perlu diimplementasikan sebagai simulasi komputer. Hal ini membutuhkan lebih banyak pilihan, seperti perkiraan numerik atau penggunaan heuristik. Terlepas dari semua kendala epistemologis dan komputasi ini, simulasi telah diakui sebagai pilar ketiga dari metode ilmiah: pembangunan teori, simulasi, dan eksperimen.

Simulasi
Simulasi adalah cara untuk mengimplementasikan model, yang sering digunakan ketika model terlalu kompleks untuk solusi analitis. Simulasi kondisi tunak memberikan informasi tentang sistem pada saat tertentu dalam waktu (biasanya pada saat keseimbangan, jika keadaan seperti itu ada). Simulasi dinamis memberikan informasi dari waktu ke waktu. Simulasi menunjukkan bagaimana objek atau fenomena tertentu akan berperilaku. Simulasi semacam itu dapat berguna untuk pengujian, analisis, atau pelatihan dalam kasus-kasus di mana sistem atau konsep dunia nyata dapat diwakili oleh model.

Struktur
Struktur adalah gagasan mendasar dan terkadang tidak berwujud yang mencakup pengenalan, pengamatan, sifat, dan stabilitas pola dan hubungan entitas. Dari deskripsi verbal seorang anak tentang kepingan salju, hingga analisis ilmiah yang mendetail tentang sifat-sifat medan magnet, konsep struktur adalah fondasi penting dari hampir setiap mode penyelidikan dan penemuan dalam ilmu pengetahuan, filsafat, dan seni.

Sistem
Sistem adalah sekumpulan entitas yang saling berinteraksi atau saling bergantung, nyata atau abstrak, yang membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum, sistem adalah sebuah konstruksi atau kumpulan dari elemen-elemen yang berbeda yang secara bersama-sama dapat menghasilkan hasil yang tidak dapat diperoleh oleh elemen-elemen tersebut secara sendiri-sendiri. Konsep 'keseluruhan yang terintegrasi' juga dapat dinyatakan dalam istilah sebuah sistem yang mewujudkan seperangkat hubungan yang dibedakan dari hubungan himpunan ke elemen lainnya, dan membentuk hubungan antara elemen himpunan dan elemen-elemen yang tidak menjadi bagian dari rezim hubungan tersebut. Ada dua jenis model sistem: 1) diskrit di mana variabel berubah seketika pada titik waktu yang terpisah dan, 2) kontinu di mana variabel keadaan berubah secara terus menerus sehubungan dengan waktu.

Membuat model
Pemodelan adalah proses menghasilkan model sebagai representasi konseptual dari beberapa fenomena. Biasanya sebuah model hanya akan berurusan dengan beberapa aspek dari fenomena yang dimaksud, dan dua model dari fenomena yang sama pada dasarnya mungkin berbeda - dengan kata lain, perbedaan di antara keduanya lebih dari sekadar penggantian nama komponen.

Perbedaan tersebut mungkin disebabkan oleh persyaratan yang berbeda dari pengguna akhir model, atau perbedaan konseptual atau estetika di antara pemodel dan keputusan kontingen yang dibuat selama proses pemodelan. Pertimbangan yang dapat mempengaruhi struktur model mungkin adalah preferensi pemodel untuk ontologi yang diperkecil, preferensi mengenai model statistik versus model deterministik, waktu diskrit versus waktu kontinu, dll. Bagaimanapun, pengguna model perlu memahami asumsi yang dibuat yang berkaitan dengan validitasnya untuk penggunaan tertentu.

Membangun sebuah model membutuhkan abstraksi. Asumsi digunakan dalam pemodelan untuk menentukan domain penerapan model. Sebagai contoh, teori relativitas khusus mengasumsikan kerangka acuan inersia. Asumsi ini dikontekstualisasikan dan dijelaskan lebih lanjut oleh teori relativitas umum. Sebuah model membuat prediksi yang akurat ketika asumsinya valid, dan mungkin tidak membuat prediksi yang akurat ketika asumsinya tidak berlaku. Asumsi-asumsi seperti itu sering kali menjadi titik di mana teori-teori lama digantikan oleh teori-teori baru (teori relativitas umum juga bekerja dalam kerangka referensi non-inersial).

Mengevaluasi sebuah model
Sebuah model dievaluasi pertama-tama dan terutama berdasarkan konsistensinya terhadap data empiris; model apa pun yang tidak konsisten dengan pengamatan yang dapat direproduksi harus dimodifikasi atau ditolak. Salah satu cara untuk memodifikasi model adalah dengan membatasi domain yang dianggap memiliki validitas tinggi. Contoh kasusnya adalah fisika Newton, yang sangat berguna kecuali untuk fenomena alam semesta yang sangat kecil, sangat cepat, dan sangat masif. Namun, kecocokan dengan data empiris saja tidak cukup agar sebuah model dapat diterima sebagai valid. Faktor-faktor yang penting dalam mengevaluasi sebuah model meliputi:

  • Kemampuan untuk menjelaskan pengamatan di masa lalu
  • Kemampuan untuk memprediksi pengamatan di masa depan
  • Biaya penggunaan, terutama dalam kombinasi dengan model lain
  • Kemampuan untuk disangkal, memungkinkan estimasi tingkat kepercayaan pada model
  • Kesederhanaan, atau bahkan daya tarik estetika

Orang mungkin mencoba mengukur evaluasi model menggunakan fungsi utilitas.

Visualisasi
Visualisasi adalah teknik apa pun untuk membuat gambar, diagram, atau animasi untuk mengomunikasikan pesan. Visualisasi melalui citra visual telah menjadi cara yang efektif untuk mengomunikasikan ide abstrak dan konkret sejak awal mula manusia. Contoh dari sejarah termasuk lukisan gua, hieroglif Mesir, geometri Yunani, dan metode revolusioner Leonardo da Vinci dalam menggambar teknis untuk tujuan teknik dan ilmiah.

Pemetaan ruang
Pemetaan ruang mengacu pada metodologi yang menggunakan formulasi pemodelan "kuasi-global" untuk menghubungkan model pendamping "kasar" (ideal atau ketelitian rendah) dengan model "halus" (praktis atau ketelitian tinggi) dengan kompleksitas yang berbeda. Dalam optimasi teknik, pemetaan ruang menyelaraskan (memetakan) model kasar yang sangat cepat dengan model halus yang terkait yang mahal untuk dikomputasi untuk menghindari optimasi model halus yang mahal secara langsung. Proses penyelarasan ini secara iteratif menyempurnakan model kasar yang telah dipetakan (model pengganti).

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Menyelami Pemodelan Ilmiah: Pandangan Terperinci dan Implikasinya dalam Dunia Pengetahuan
« First Previous page 875 of 1.125 Next Last »