Riset dan Inovasi
Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022
Nusa Dua – Humas BRIN. BRIN melaporkan kemajuan kesiapan partisipasi di forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang dilaksanakan di Nusa Dua Convention Center Bali (21/4). Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy. Selain melaporkan kemajuan dan kesiapan, BRIN juga mengonfirmasikan terkait kerja sama dengan beberapa Kementrian/Lembaga lainnya.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan tugas BMKG bersama BNPB adalah untuk menyiapkan substansi pada GPDRR. Substansi yang telah disiapkan terkait Thematic Session adalah Early Warning – Early Action (EW-EA). BMKG ditunjuk sebagai koordinator materi dan bekerja sama dengan BNPB, Badan Geologi ESDM, PUPR, dan BRIN.
Pada kesempatan tersebut, Perekayasa Utama BRIN Andi Eka Sakya mangatakan kesiapan BRIN mendukung dan berpartisipasi dalam GPDRR. Andi mengatakan, posisi BRIN merupakan bagian dari Tim Subtansi dan juga berkoordinasi dengan Bappenas. “Dalam kertas posisi, beberapa aktivitas yang sudah dilakukan oleh BRIN adalah Official Statement dan Opening Statement,” ungkapnya.
Kemudian, Andi menyebutkan bahwa BRIN sudah menyelesaikan pengajuan proposal terkait innovation platform. Ada tiga innovation platform yang telah yang telah disetujui. Inovasi pertama adalah Indonesia Paviliun: Indonesia’s Research and Innovation Landscape on Disaster Risk and Resilience, yang dalam kesempatan ini BRIN bekerja sama dengan Bappenas dan BNPB.
Selanjutnya, Inovasi kedua mengenai Innovation Platform on Recognizing Tsunami Ready: A New Meaning to Community Awareness and Preparedness, dimana BRIN bekerja sama dengan BMKG, IOTIC/UNESCO, dan U-INSPIRE Indonesia.
Andi mengatakan, Innovation platform on Youth and Young professionals in Science Engineering Technology, Innovation and Art in DRR and Resilience bekerja sama dengan UNICEF, UNESCO dan U-INSPIRE. Masing-masing innovation platform ditampilkan dalam Exhibition.
Selain itu, Andi menambahkan Periset BRIN pada thematic session akan diminta statemennya mengenai Cooperation Across Borders for Strengthened Capacity and Actions. Pada bagian Exhibition, BRIN membantu dalam Hybrid Exhibition Indonesia’s International Disaster Expo & Conference (IIDEC) yang bekerja sama dengan Kementrian Industri dan Kementrian Koperasi dan UKM dalam konteks melanjutkan gagasan mengenai Hybrid Exhibition karena belum bisa dilakukan secara luring. (igp/yul/gws)
Sumber: brin.go.id
Riset dan Inovasi
Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022
Copernicus adalah salah satu bagian dari Program Antariksa Eropa (The European Space Programme). Data Copernicus terbuka dan gratis terdiri dari 6 layanan data pengamatan Bumi, yaitu perubahan iklim, monitoring maritim, monitoring lapisan atmosfer, monitoring lahan, keamanan, dan mitigasi keadaan darurat. Layanan tersebut dapat tercapai dengan didukung oleh 6 seri satelit Sentinel yang mengorbit Bumi. Demikian Astrid-Christina Koch, pakar senior dari Direktorat Jenderal Industri Pertahanan dan Antariksa Uni Eropa (DG DEFIS) memaparkannya dalam Joint Workshop on Copernicus secara virtual, Rabu (16/03).
Pada sesi diskusi panel, Rahmat Arief, Plt. Kepala Pusat Riset Penginderaan Jauh – BRIN menjelaskan bahwa penggunaan data Copernicus telah diterapkan pada berbagai aplikasi oleh institusi pemerintah maupun akademik. “Hasil riset dari data Copernicus menjadi dasar bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menentukan kebijakannya meliputi monitoring luasan area sawah Kementerian Pertanian, pemantauan luasan hutan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), penegakan hukum dalam kasus tumpahan minyak kapal tanker oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan mitigasi bencana banjir dan perlindungan pantai di pantai utara Pulau Jawa dalam proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” paparnya.
Rory Donnelly, Ahli Penginderaan Jauh, EU-Indonesia Partnership and Cooperation Agreement (PCA) Facility menjelaskan, di masa depan potensial penggunaan layanan data pengamatan Bumi di Indonesia semakin meningkat. Untuk itu perlu meningkatkan eksploitasi teknologi Copernicus di Indonesia, keahlian tenaga lokal dan kemampuan infrastruktur dalam menerima layanan Copernicus, serta kesadaran akan teknologi Copernicus pada berbagai instansi pemerintah. “Kita bersama dapat meninjau apa saja yang dilakukan suatu institusi tersebut, mengidentifikasi penggunaan data penginderaan jauh yang selama ini telah digunakan, kemudian kita dapat membandingkan layanan yang ada dan potensial pada Copernicus yang sesuai dengan prioritas instansi tersebut,” ujarnya.
Sementara, Andreas Becker, Ketua Tim EU Global Action on Space mengatakan saat ini telah tersedia 5 jenis layanan terkait program luar angkasa Uni Eropa untuk pemangku kepentingan ruang angkasa di Indonesia. 5 hal tersebut adalah laporan pasar strategis, diplomasi luar angkasa, peluang bisnis, penyiapan & pemeliharaan platform luar angkasa Uni Eropa, dan kampanye komunikasi.
Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Maritim
Rizatus Shofiyati dari Kementerian Pertanian menyebutkan beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan pertanian di masa depan. Di antaranya, keberlangsungan data citra satelit yang masih mengandalkan negara lain, model dan akurasi analisis data penginderaan jauh dalam pertanian masih diragukan, dan sudah tentu adalah mahalnya biaya investasi. Lebih lanjut ia mengatakan , teknologi inovasi berbasis data penginderaan jauh yang harus dikembangkan adalah di mana kita dapat mengetahui kondisi tanah lahan pertanian, pengelolaan irigasi menggunakan citra satelit, peringatan dini sistem pangan, dan mengidentifikasi potensi lahan rawa sebagai pemasok pangan.
Belinda Arunarwati Margono dari KLHK menyatakan, penginderaan jauh adalah salah satu alat bantu dalam memberikan informasi yang baik, namun bukan berarti tidak memiliki keterbatasan, di antaranya adalah kesinambungan data di mana harus mengikuti periode orbit satelit, masalah cakupan area, tehnik dan metode pengambilan data yang bergantung dengan harga perangkat lunak, perbedaan perbandingan hasil citra, dan biaya operasional yang tinggi untuk data resolusi tinggi.
“Beberapa tantangan yang dihadapi dalam bidang monitoring hutan dan lingkungan adalah perlu adanya data penginderaan jauh yang dapat mendeteksi perbedaan dari kondisi kesehatan vegetasi dan jenis spesies,” tegasnya.
Niken Gusmawati dari KKP memaparkan manfaat data penginderaan jauh selama ini dalam bidang maritim. “Penginderaan jauh memainkan peran yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk mendukung Blue Economy,” imbuhnya. “Hal ini akan memberikan kesempatan untuk memetik manfaat ekonomi dan membantu Indonesia yang memiliki wilayah perairan yang luas untuk menggunakan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan mata pencaharian, dan menjaga kesehatan ekosistem lautnya,” tambahnya.
Bidang Penanggulangan Bencana, Iklim, Atmosfer, dan Ekosistem
Bencana alam adalah kejadian yang berulang. Untuk itu, Udrech, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB mengatakan, data historis sangatlah penting untuk mengamati perubahan spasial/ penggunaan lahan dari waktu ke waktu. “Bencana alam dapat disebabkan akibat perubahan lingkungan. Kebijakan satu data dan satu peta memudahkan ketersediaan data tidak hanya untuk mitigasi dan penanggulangan bencana tetapi juga aktifitas lainnya,” terangnya.
Edvin Aldrian menambahkan, mayoritas bencana alam yang terjadi di Indonesia adalah banjir dan kekeringan, diikuti oleh kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, dan polusi udara. “Dengan menggunakan multi data satelit dan radar kita dapat menganalisa dan menyajikan berbagai informasi seperti dalam Satellite Disaster Early Warning System (SADEWA) yang menggunakan data satelit Himawari-8 menyajikan informasi informasi mitigasi bencana,” ungkap peneliti dari Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN itu.
Sebagai informasi, selain SADEWA, peran data satelit dan radar juga disajikan dalam sistem informasi hasil litbang BRIN lainnya yaitu Sistem Embaran Maritim (SEMAR), Sistem Informasi Komposisi Atmosfer Indonesia (SRIKANDI), Sistem Informasi Perubahan Iklim (SRIRAMA), dan yang terbaru adalah Kajian Awal Musim Wilayah Indonesia Jangka Madya (KAMAJAYA). Edvin berharap bahwa Indonesia juga fokus mengembangkan satelit nasional sendiri yang menjadi bagian penting dalam penyediaan data penginderaan jauh.
Melengkapi penjelasan di atas, Ella Meilianda dari Pusat Penelitian Tsunami dan Mitigasi Bencana Universitas Syiah Kuala Aceh mengatakan, data penginderaan jauh adalah sesuatu yang esensial dalam menyelidiki penilaian risiko banjir skala daerah aliran sungai. “Data tersebut memberikan parameterisasi penilaian bahaya banjir mulai dari analisis data hidrologi, data historis curah hujan, data penggunaan lahan, jenis tipe tanah, aliran sungai,” urainya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, data satelit membantu menemukan potensi risiko secara tepat waktu. Melalui pemantauan menggunakan data satelit multispatio-temporal, proses pengambilan keputusan dan strategi untuk mengurangi risiko banjir menjadi lebih baik. (ra/ ed: drs)
Sumber: brin.go.id
Riset dan Inovasi
Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022
Jakarta – Humas BRIN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui skema pendanaan fasilitasi pengujian produk inovasi kesehatan (PPIK) akan melakukan uji klinis terhadap prototipe implan tulang belakang. Prototipe ini merupakan produk inovasi kesehatan yang dihasilkan oleh Pusat Riset Material Maju (PRMM), Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material.
Prototipe ini menjadi salah satu dari tiga produk inovasi kesehatan yang mendapatkan pendanaan untuk dilakukan uji klinis melalui skema fasilitasi PPIK. Produk implan tulang belakang ini diharapkan menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi tulang belakang yang mengalami gangguan.
Perekayasa Ahli Utama, PRMM, I Nyoman Jujur menjelaskan, manfaat produk implan tulang belakang, diantaranya membentuk suatu konstruksi penyokong yang mengoreksi deformitas dan instabilitas tulang belakang. “Jika seseorang mengalami kecelakaan, biasanya akan terjadi gangguan pada tulang belakang. Dengan produk ini akan dapat dikoreksi posisi tulang belakangnya,” kata I Nyoman pada acara Webinar Fasilitasi Pendanaan Riset dan Inovasi edisi Fasilitasi Pengujian Produk Inovasi Kesehatan, Selasa (15/03).
Selain itu, penggunaan implan tulang belakang juga bermanfaat untuk koreksi kelainan bentuk yang diakibatkan penyakit degeneratif diskus, infeksi, tumor, maupun patah tulang pada regio tulang belakang. Penggunaan implan tulang belakang produk dalam negeri akan menjadi substitusi impor dan penguatan teknologi produksi alat kesehatan dalam negeri.
I Nyoman menceritakan perjalanan riset implan tulang belakang yang dimulai sejak tahun 2016. “Di awal penelitian, kami memulai dengan fokus pada penguasaan terhadap material yang akan digunakan pada implan tulang belakang terlebih dahulu,” ujar I Nyoman.
Menurutnya, material yang dibutuhkan untuk produk ini tentunya material medis dengan karakteristik yang khusus. Berdasarkan hasil pertimbangan dan pengujian, akhirnya dipilih titanium sebagai material dalam pembuatan implan tulang belakang.
“Pemilihan material titanium dilakukan melalui pengujian dan dipastikan bahwa material yang digunakan telah sesuai dengan standar yang ditentukan,” tambahnya.
Pada tahun 2020 dilakukan uji praklinis pertama terhadap produk ini, dengan tujuan untuk mengukur kinerja prototipe tersebut. Pada uji praklinis tahap ini ditemukan berbagai permasalahan yang membutuhkan penyempurnaan.
Setelah dilakukan penyempurnaan atas kekurangan yang ditemukan pada uji praklinis tahap 1, dilakukan uji praklinis tahap 2 dan seterusnya, hingga didapatkan hasil yang sesuai dengan standar yang ditentukan. “Setelah diyakini prototipe implan tulang belakang itu telah sesuai dengan standar dan keinginan pengguna serta pihak industri, selanjutnya diajukan untuk dilakukan uji klinis,” lanjutnya.
Pada akhir tahun 2021, tutur I Nyoman, melalui skema pendanaan fasilitasi PPIK, prototipe implan tulang belakang diajukan untuk dilakukan uji klinis bermitra dengan PT. Zenith Allmart Precisindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengecoran logam presisi dengan menggunakan teknik investment casting. PT. Zenith Allmart Precisindo inilah yang akan mengkomersialisasikan produk implan tulang belakang kepada masyarakat pengguna.
CEO PT. Zenith Allmart Precisindo, Allan Chanrawinata mengatakan, kolaborasi antara pihak industri dengan periset mutlak harus dilakukan, mengingat dalam melakukan riset khususnya di bidang kesehatan memerlukan banyak prosedur dan standar yang harus dipatuhi. “Di bagian ini para periset di BRIN yang memahami, maka dari itu kolaborasi antara BRIN, industri, dan para dokter sangat membantu proses produksi sesuai dengan tujuan,” kata Allan.
Menurut Allan, kolaborasi berbagai pihak dalam penyelesaian produk ini sangat bermanfaat, dimana masing-masing pihak dapat memberikan banyak masukan dan informasi mulai dari perbaikan produk secara teknis hingga informasi terkait kebutuhan pasar terhadap produk kesehatan ini. “Hasil diskusi dari tiga pihak yang berkolaborasi yakni BRIN, industri, dan dokter akan mengerucut pada sebuah desain prototipe yang diinginkan,” pungkas Allan. (pur)
Sumber: brin.go.id
Riset dan Inovasi
Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022
Bogor – Humas BRIN. Setelah melalui proses panjang rancang bangun dan pengujian, Surya Satellite-1 (SS-1) akhirnya selesai 100 persen dan siap diluncurkan ke orbit. Peluncuran menuju International Space Station (ISS) dilakukan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), pada Q3 atau Q4 tahun 2022. Satelit diluncurkan dengan salah satu dari tiga opsi kargo luar angkasa, yaitu SpaceX Dragon, Cygnus, atau H-II Transfer Vehicle (HTV).
“Pelepasan satelit dari ISS ke orbit kurang lebih 1 bulan setelah tiba di ISS,” ujar anggota tim SS-1, Steven, saat dihubungi Humas BRIN, Selasa, (22/03).
Proyek SS-1 ini diinisiasi oleh mahasiswa Surya University, yang mendapat asistensi berupa pembinaan dan bimbingan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, di Pusat Riset Teknologi Satelit. Mereka adalah M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Hery Steven Mindarno, Setra Yoman Prahyang, Afiq Herdika Sulistya, dan Roberto Gunawan.
Menurut Tim SS-1, saat ini, pihaknya sedang melengkapi safety document report untuk diserahkan kepada pihak peluncur.
“Setelah disetujui pihak peluncur, maka satelit bisa diserahterimakan ke JAXA untuk diinspeksi dan diintegrasikan dengan peluncur,” tutur Steven.
Tim SS-1 juga telah melakukan Satellite Fit Check Test bersama JAXA dan United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) di Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan ukuran satelit sesuai dengan ukuran Japanese Experiment Module Small Satellite Orbital Deployer (JSSOD) yang ada di ISS. Selain itu, Satellite Fit Check Test juga berguna untuk memastikan tidak ada interferensi mekanik.
“Pengujian berlangsung sekitar 15 menit, dan hasilnya Surya Satellite-1 telah lolos dari pengujian. Setelah ini ada Sharp-Edge Test untuk memastikan tidak ada sisi luar satelit yang tajam dan berpotensi melukai astronaut,” tutur Steven.
“SS-1 juga telah lolos berbagai pengujian lainnya seperti Functional Test, Vacuum Test, Thermal Test, Vibration Test, Battery Test, serta Payload and Communication Test,” terangnya.
Steven menjelaskan, SS-1 merupakan satelit nano atau cubesat. Misinya yaitu Automatic Packet Reporting System yang berfungsi sebagai media komunikasi via satelit dalam bentuk teks singkat. Teknologi ini dapat dikembangkan untuk mitigasi bencana, pemantauan jarak jauh, dan komunikasi darurat.
Proyek SS-1 dimulai pada 2016 silam, diawali dengan Workshop Ground Station bersama Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Mockup model satelit pun rampung pada tahun 2018 dengan misi komunikasi amatir.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, Wahyudi Hasbi, mengatakan, pengembangan riset SS-1 ini merupakan kolaborasi berbagai pihak di dalam negeri. Selain dukungan dari ORARI, ada pula keterlibatan pihak swasta seperti PT. Pudak Scientific dan PT. Pasifik Satelit Nusantara. Sementara dari pemerintah melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Pengembangan satelit ini juga menghasilkan beberapa publikasi internasional, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), pemagangan mahasiswa, termasuk penggunaan HKI, hasil dari Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN,” pungkasnya. (dv/ ed: tnt)
Sumber: brin.go.id
Pertahanan
Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022
Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto menerima kunjungan Chief Representative Officer Nexter Systems Indonesia Mr. Thomas Gerard di Kemhan, Jakarta, Jumat (22/4), sebagai tindak lanjut nota kesepahaman bidang pertahanan antara Dirut PT. Pindad (Persero) dan CEO Nexter Munitions yang ditandatangani pada Februari lalu
.
Kepada pihak Nexter, Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengungkapkan terima kasihnya atas dukungan yang diberikan ke PT. Pindad (Persero) dalam menyiapkan pelaksanaan MoU produksi bersama. “Sesuai Instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk menggunakan produk industri pertahanan dalam negeri, dengan kerja sama ini diharapkan mendorong serta meningkatkan kemampuan PT. Pindad (Persero) dalam hal teknologi maupun kapabilitas”, kata Sekjen Kemhan.
Saat menerima Chief Representative Officer Nexter Systems Indonesia, Sekjen Kemhan didampingi oleh Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Bambang Irwanto dan Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari. Sedangkan Mr. Thomas Gerard didampingi Dir Strategi Bisnis dan VP Pengembangan Bisnis PT. Pindad (Persero).
Sumber: kemhan.go.id
Pertahanan
Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022
Surabaya – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam acara Peluncuran Holding BUMN industri pertahanan Defence Industry Indonesia (DEFEND ID) dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan, Rabu (20/4) di PT PAL Surabaya, Jawa Timur.
Keanggotaan DEFEND ID terdiri dari lima BUMN di bidang industri pertahanan, yaitu PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.
Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan apresiasinya atas pendirian DEFEND ID ini.
“Saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN Industri Pertahanan yang bernama Defend ID yang sudah lama saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi. Ekosistemnya semakin kuat. Mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun menyampaikan sudah seharusnya Indonesia membangun industri pertahanan dalam negeri agar siap memasuki era persaingan baru dan mampu memenuhi kebutuhan alutsista untuk menjaga kedaultan NKRI.
Sementara itu, Menhan Prabowo dalam sambutannya menegaskan target pemerintah RI agar DEFEND ID menjadi top 50 perusahaan pertahanan dunia.
“Diharapkan dengan adanya holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID) ini, akan meningkatkan TKDN [Tingkat Komponen Dalam Negeri] menjadi 50% untuk teknologi-teknologi kunci dan untuk menjadi industri 50 besar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024,” ujar Menhan Prabowo.
Selain Peluncuran Holding BUMN industri pertahanan DEFEND ID dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan, pada kesempatan yang sama juga terdapat beberapa kegiatan lainnya, yaitu:
Pertama, penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN dalam hal dukungan BUMN Industri Pertahanan untuk kemandirian alpalhankam.
Kedua, penandatanganan kontrak kerja sama antara DEFEND ID dan Kemhan, yaitu:
a. Kontrak kerja sama Radar Ground-Controlled Interception (GCI) dan pendukungnya, antara PT Len Industri dan Kemhan
b. Kontrak Pengadaan Munisi Kaliber Kecil, antara PT Pindad dan Kemhan
c. Kerja sama modernisasi 12 Unit Pesawat C130, antara PT Dirgantara Indonesia dan Kemhan
d. Kesepakatan MRO dan Peningkatan Kemampuan, serta Modernisasi Kapal Perang TNI AL sebanyak 41 kapal perang, antara PT PAL Indonesia dan Kemhan
Ketiga, penandatanganan kerja sama strategis global, yaitu:
a. Heads of Agreement (HoA) Teknologi Elektronika Pertahanan, antara PT Len Industri dan Thales International SAS, Prancis.
b. Penandatanganan global strategic partnership produksi bersama produk Armoured Amphibious Assault Vehicle “ZAHA” antara PT Pindad dan FNSS Turki.
c. Penandatanganan HoA (Head of Agreement) tentang teknologi elektronika pertahanan untuk pembentukan JV, global supply chain, dan industri radar nasional antara PT Len Industri dan Thales Prancis.
Keempat, peluncuran Kapal Cepat Rudal (KCR). Kelima, peresmian pabrik bahan peledak Elemented Detonator milik PT Dahana.
Sumber: kemhan.go.id