Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 18 Februari 2025
Rumah Melayu (bahasa Melayu: Rumah Melayu; bahasa Jawi: رومه ملايو) merujuk pada tempat tinggal vernakular orang Melayu, sebuah kelompok etno-linguistik yang mendiami Sumatera, pesisir Kalimantan dan Semenanjung Malaya.
Bentuk arsitektur tradisional, seperti atap yang sesuai dengan iklim tropis dan proporsi yang harmonis dengan elemen dekoratif dianggap masih memiliki nilai budaya yang tinggi oleh banyak orang di wilayah ini. Namun, bangunan-bangunan ini membutuhkan perawatan yang signifikan dibandingkan dengan konstruksi modern; seperti tantangan dalam melestarikan bahan utamanya, kayu, dari efek pembusukan cuaca tropis serta serangan rayap. Keterampilan konstruksi vernakular ini berangsur-angsur hilang seiring dengan proses industrialisasi yang terus berlanjut di Malaysia, sementara di Indonesia, tempat tinggal tradisional semacam ini masih bertahan di daerah pedesaan. Meskipun transformasi perkotaan di Singapura telah menghilangkan hampir semua lingkungan perkotaan Melayu, beberapa rumah yang menampilkan arsitektur vernakular ini masih bertahan, terutama terkonsentrasi di pulau lepas pantai Pulau Ubin. [Upaya untuk melestarikan gaya arsitektur asli nusantara telah dilakukan melalui dokumentasi dan pembuatan replika di anjungan provinsi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Konstruksi
Menggunakan bahan alami yang dapat diperbarui termasuk kayu dan bambu, rumah-rumah di sini sering kali dibangun tanpa menggunakan logam, termasuk paku. Sebagai gantinya, lubang dan alur yang telah dipotong sebelumnya digunakan untuk menyesuaikan elemen kayu satu sama lain, yang secara efektif menjadikannya 'rumah prefabrikasi'.
Meskipun paku telah ditemukan dan di rumah-rumah selanjutnya digunakan secara minimal untuk elemen non-struktural (misalnya, jendela atau panel), fleksibilitas struktural adalah manfaat yang dihambat oleh paku. Tanpa paku, rumah kayu dapat dibongkar dan dibangun kembali di lokasi yang baru. Sebagian besar masyarakat Melayu kuno di Asia Tenggara mempertahankan suatu bentuk budaya lingkungan yang dapat beregenerasi sendiri.
Desain
Rumah kayu tradisional menggabungkan prinsip-prinsip desain yang relevan dalam arsitektur kontemporer seperti peneduh dan ventilasi, kualitas yang ada pada fitur dasar rumah. Meskipun rumah-rumah Melayu memiliki keragaman gaya sesuai dengan masing-masing negara bagian, provinsi, dan sub-etnis, ada gaya umum dan kesamaan yang dimiliki di antara mereka:
Sebagian besar rumah Melayu dibangun sebagai Rumah Panggung, yaitu rumah yang dibangun di atas panggung. Karakteristik utama dari rumah kampung Melayu adalah bentuknya yang panggung atau bertingkat. Hal ini dilakukan untuk menghindari binatang buas dan banjir, untuk mencegah pencuri, dan untuk menambah ventilasi. Di Sumatera, rumah panggung tradisional dirancang untuk menghindari binatang buas yang berbahaya, seperti ular dan harimau. Sementara di daerah yang terletak dekat dengan sungai-sungai besar di Sumatra dan Kalimantan, rumah panggung membantu meninggikan rumah di atas permukaan banjir. Di beberapa bagian Sabah, jumlah kerbau mas kawin bahkan dapat bergantung pada jumlah rumah panggung yang ada di rumah keluarga pengantin.
Tangga
Rumah tradisional Melayu membutuhkan tangga untuk mencapai bagian dalam yang lebih tinggi. Biasanya tangga menghubungkan bagian depan rumah dengan serambi (teras atau beranda). Tangga tambahan dapat ditemukan di bagian belakang rumah. Tangga dapat terbuat dari kayu atau struktur batu bata yang dilapisi ubin. Sebagai contoh, di Melaka dan Riau, tangga selalu dihias dengan dekorasi dan ubin berwarna-warni.
Kamar
Bagian dalam rumah disekat-sekat untuk menciptakan ruangan seperti serambi, ruang tamu, dan kamar tidur. Rumah kayu tradisional Melayu biasanya terdiri dari dua bagian: rumah utama yang disebut Rumah Ibu untuk menghormati ibu dan Rumah Dapur yang lebih sederhana, yang dipisahkan dari rumah utama untuk perlindungan dari kebakaran. Proporsi ini penting untuk memberikan skala yang manusiawi pada rumah ini. Nama Rumah Ibu diambil dari jarak antar rumah panggung yang konon biasanya mengikuti lebar lengan istri dan ibu dalam keluarga yang membangun rumah tersebut. Setidaknya satu beranda yang ditinggikan (serambi) melekat pada rumah untuk tempat bekerja atau bersantai, atau di mana pengunjung yang tidak dikenal akan dijamu, sehingga menjaga privasi interior.
Atap
Atap rumah tradisional Melayu dirancang untuk memberikan keteduhan dan perlindungan dari panas dan hujan, serta menyediakan ventilasi. Desain dasar atap pada rumah Melayu adalah atap pelana, sebuah bingkai yang diperpanjang dengan ornamen di tepi atap. Atap vernakular Melayu paling cocok untuk iklim tropis yang panas dan lembab. Contoh atap runcing dapat ditemukan pada desain Rumah Lipat Kajang. Namun atap bernada limas juga dapat ditemukan pada rumah-rumah seperti Rumah Limas Palembang.
Di Riau dan Jambi terdapat beberapa gaya yang berbeda, terutama pada desain atapnya. Rumah Lancang atau Rumah Lontik memiliki atap melengkung dengan struktur seperti perahu di atas panggung. Desainnya mirip dengan Rumah Gadang Minang. Rumah Lipat Kajang memiliki struktur atap datar dengan ujung-ujungnya yang menyilang membentuk puncak "x" di sudut-sudut atap. Struktur yang lebih besar dengan atap bersudut menyilang serupa disebut Rumah Limas. Jenis atap dan struktur ini sering digunakan di istana raja-raja Melayu serta gedung-gedung pemerintahan. Rumah Limas juga dikenal sebagai rumah tradisional Sumatera Selatan dan Sunda Jawa Barat, meskipun keduanya memiliki nama yang sama "Rumah Limas", desainnya sedikit berbeda. Bangunan pemerintah dan bangunan publik modern sering kali didasarkan pada desain atap gaya Melayu, seperti gedung-gedung pemerintahan di Riau dan Jambi, serta desain atap Muzium Negara di Kuala Lumpur.
Dekorasi
Setiap daerah, negara bagian atau kelompok sub-etnis Melayu memiliki gaya rumah khas daerah atau kelompoknya sendiri dengan detail yang disukai. Namun sebagian besar rumah Melayu memiliki ornamen atap yang khas, yaitu struktur tepi atap yang menyilang membentuk ornamen puncak seperti huruf "x" di tepi atap. Ornamen semacam ini dapat ditemukan pada gaya Lontik, Lipat Kajang dan Limas. Di pantai timur Semenanjung Malaysia, banyak rumah memiliki atap pelana berukir yang khas seperti di Thailand dan Kamboja.
Jenis
Disadiur dari: https://en.wikipedia.org/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 18 Februari 2025
Pernahkah kamu berpikir bahwa dunia pertanian tidak hanya menggali tanah dan bercocok tanam di bawah terik matahari? Jurusan pertanian mulai kurang diminati oleh anak muda dalam memilih jurusan kuliah.
Akan tetapi, jurusan ini ternyata menawarkan peluang karier yang menarik. Kita akan melihat prospek pekerjaan di bidang pertanian yang tidak hanya menjanjikan penghasilan besar, tetapi juga sangat dibutuhkan di Indonesia bahkan luar negeri.
1. Konsultan pertanian
Konsultan pertanian merupakan para ahli yang membantu petani dan pemilik lahan untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tanah, tanaman, dan teknik pertanian terkini. Sehingga bisa memberikan solusi dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, hama, dan penyakit tanaman.
Mereka juga berperan dalam pengenalan teknologi canggih yang bisa meningkatkan produktivitas. Produktivitas yang tinggi menjadi incaran semua pemilik lahan dan kebun, terutama perusahaan yang meraih keuntungan dari produk pertanian. Banyak perusahaan-perusahaan besar mencari dan menggunakan jasa mereka dengan bayaran yang cukup tinggi.
2. Pemulia tanaman
Pemulia tanaman adalah arsitek masa depan pertanian. Mereka adalah para ilmuwan yang menciptakan varietas tanaman baru dengan sifat-sifat unggul seperti ketahanan terhadap hama, produktivitas tinggi, dan adaptabilitas terhadap kondisi lingkungan. Tanaman hasil pemuliaan akan disebarluaskan ke seluruh dunia jika dinilai sangat baik untuk memajukan pertanian.
Kemampuan dan pengetahuan pemulia sangat dibutuhkan di setiap negara untuk menghadapi ketahanan pangan dan perubahan iklim dengan menciptakan tanaman yang sesuai dengan kondisi setempat. Mereka pastinya dibayar mahal untuk setiap varietas yang berhasil dikembangkan. Oleh karena itu, menjadi pemulia merupakan prospek kerja yang sangat menjanjikan.
3. Insinyur pertanian
Menuju era serba teknologi dan semakin terbatasnya lahan, insinyur pertanian menjadi profesi yang sangat menjanjikan. Mereka merancang sistem, mesin, peralatan, dan inovasi teknologi di bidang pertanian. Insinyur pertanian merancang solusi yang efisien untuk mengatasi masalah di lapangan, sistem irigasi, alat pertanian modern, dan metode pertanian yang berkelanjutan.
Pertanian modern semakin mengandalkan teknologi canggih dan insinyur pertanian adalah orang yang memahami bagaimana mengintegrasikan teknologi tersebut. Mereka dapat bekerja di perusahaan agroteknologi yang bergerak di berbagai negara. Insinyur pertanian tentunya dibayar tinggi dalam mengembangkan solusi pertanian yang inovatif.
Sektor pertanian akan terus berlanjut dan menjadi aspek penting bagi kehidupan manusia. Prospek kerjanya pun menjanjikan di luar dan di dalam negeri. Meskipun terkadang dianggap sebelah mata, jurusan pertanian bisa menjadi pertimbangan kamu dalam memilih jurusan kuliah.
Sumber: https://www.idntimes.com/
Riset dan Inovasi
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 18 Februari 2025
Luk Ulo atau Luk Ula atau Lukulo adalah sungai yang terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Sungai yang biasa disebut Kali Lukulo ini mengalir dari utara ke selatan dan melintasi dua kabupaten yaitu Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo sepanjang kurang lebih 68,5 Km. Sungai Luk Ulo dikenal sebagai sungai yang memiliki nilai geologi sangat tinggi. Wilayah hulu Sungai Luk Ulo berada di Cagar Alam Geologi Karangsambung.
Melange Luk Ulo di Jawa Tengah, merupakan himpunan/percampuran blok-blok batuan Pra-Tersier. Tertanam dalam matriks batu lempung bersisik yang ditafsirkan sebagai produk subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Eurasia pada Kapur Akhir hingga Paleosen Awal. Hal ini masih menyimpan misteri dan tantangan untuk terus dilakukan riset yang lebih komprehensif dan detail.
Muhammad Zain Tuakia, Peneliti Ahli Muda dari Pusat Riset Sumber Daya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan sebuah riset mengenai kondisi tentang pembentukan Mélange Jatisamit. Mélange ini sebagai salah satu unit dari Melange Luk Ulo, yang tersingkap di sepanjang Sungai Cacaban, Kecamatan Karanggayam.
Zain memberikan sebuah update mengenai Formation conditions and new age constraint of the Jatisamit Mélange in the Luk Ulo area, Central Java, Indonesia. Ia memaparkannya dalam Webinar Digdaya (Diskusi Geologi Sumber Daya) #12 yang digelar oleh Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN dengan judul An Update from Luk Ulo, Karangsambung: Tectonic, Geoheritage, and Mineral Deposit, pada Kamis (7/3).
Karakteristik formasi dan umur yang terkait dengan suatu peristiwa tektonik sangat penting untuk menjelaskan asal-usul pembentukan Mélange Luk Ulo.
“Adapun sedimen Paleogen di atasnya berupa formasi Karangsambung dan Totogan, mempunyai karakteristik litologi dan struktur yang serupa. Meliputi struktur blok batuan yang tertanam dalam matriks batulempung bersisik, namun terbentuk melalui proses yang berbeda. Dikenal juga sebagai olistostrome yang masih menyiratkan kompleksitas mengenai asal-usul pembentukannya,” kata Zain.
Lebih lanjut dia menerangkan, pemetaan geologi di lapangan harus terus dilakukan secara detail di seluruh bagian wilayah Luk Ulo yang satuan batuannya tersingkap. “Dari riset ini, kami menyimpulkan, proses percampuran dalam pembentukan Mélange Luk Ulo, Karangsambung, berhubungan dengan peristiwa kolisi lempeng mikro Jawa Timur pada umur Eosen-Oligosen,” ucapnya.
Menurutnya, hal ini didasarkan dari temuan maksimum umur relatif dari pengendapan matriks unit-unit melange menunjukan umur Eosen Tengah sampai Oligosen Awal, yang diperoleh dari himpunan nanofosil karbonatan. Selain itu, maksimum temperatur metamorfisme relatif rendah, diperoleh dari analisis lempung, yaitu illite crystallinity.
“Dalam matriks mélange menyiratkan bahwa sebuah proses percampuran pada kedalaman yang relatif dangkal pada sebuah zona sesar yaitu sesar naik, lebih relevan dalam pembentukan Mélange Luk. Ke depan, penelitian lebih lanjut harus terus dilakukan untuk mengungkapkan misteri yang masih terkandung,” pungkasnya.
Turut menjadi narasumber pada Webinar Digdaya #12 Dr. Chusni Ansori, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN dengan judul paparan The linkage of geological parameters to cultural diversity at Kebumen Geopark dan juga Renaldi Suhendra, Postdoctoral fellow Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN dengan menjelaskan What is the source of placer gold deposits in the Karangsambung area?. (nu/ ed. ns)
Sumber: https://brin.go.id/
Riset dan Inovasi
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 18 Februari 2025
Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan kriteria baru yang mengacu pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021. Penerapan kriteria baru MABIMS berdampak pada perubahan dalam penghitungan dan penetapan awal bulan Hijriah.
Berdasarkan pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021 kriteria hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan surat bersama ad referendum pada 2021 terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia mulai tahun 2022. Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi, Prof Thomas Djamaludin dalam acara Media Lounge Discussion (MELODI) di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Jumat (8/3).
Adanya perubahan kriteria tersebut, berpengaruh terhadap penentuan awal bulan Hijriah. Terutama di Indonesia, yang menggunakan metode hisab dan rukyat. Prof Thomas Djamaludin menuturkan bahwa rukyat (pengamatan) dan hisab (perhitungan) secara astronomi dinilai setara dalam penentuan awal bulan Hijriah. Sehingga, tidak ada dikotomi antara rukyat dan hisab.
“Metode rukyat hilal diterapkan pada tanggal 29 Hijriah untuk melaksanakan contoh Rasul (ta’abudi). Agar rukyat akurat, arahnya dibantu dengan hasil hisab. Hisab bisa digunakan untuk membuat kalender sampai waktu yang panjang di masa depan. Agar hisab merujuk juga pada contoh Rasul, maka kriterianya dibuat sesuai dengan hasil rukyat jangka panjang, berupa data visibilitas hilal atau imkan rukyat (kemungkinan bisa dirukyat),” jelasnya.
Thomas memaparkan bahwa dengan perhitungan ini berpotensi akan ada perbedaan awal puasa pada bulan Ramadhan tahun ini, namun akan ada kesamaan pada awal bulan Syawal. Sehingga awal puasa diperkirakan akan dimulai pada tanggal 12 Maret 2024, dan Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 Hijriah akan jatuh bersamaan pada tanggal 10 April 2024.
“Terkait perbedaan yang terjadi lebih karena perbedaan kriteria dan perbedaan otoritas yang belum bisa disatukan, tetapi Kementerian agama dan Majelis Ulama Indonesia terus mengupayakan adanya persamaan. Perbedaan yang ada harus kita hormati namun upaya untuk mencari titik temu harus kita teruskan,” pesan Thomas.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sub Direktorat Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Ismail Fahmi menyampaikan bahwasanya penentuan awal bulan Hijriah dengan kriteria yang baru perhitungannya lebih scientific ketimbang kriteria yang terdahulu. Tetapi kalau ternyata dengan kriteria yang baru ada koreksi, maka Kementerian Agama akan koreksi untuk selanjutnya karena memang untuk kesejahteraan umat.
Namun demikian menurutnya sidang isbat masih tetap diperlukan. Sidang isbat adalah forum bersama, forum musyawarah umat islam dalam menentukan awal bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.
“Semoga apa yang dimusyawarahkan bisa menjadi pedoman bagi masyarakat dan juga bisa menjadi ketenangan dalam menjalankan ibadah Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah,” jelas Ismail.
Ia berharap walaupun hasilnya nanti ada perbedaan masyarakat juga harus tetap menjaga keharmonisan.
“Perbedaan itu adalah rahmat, tetapi kalau berbeda saja menjadi rahmat apalagi jika kita bisa bersatu,” pesan Ismail.
Sumber: https://brin.go.id/
Riset dan Inovasi
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 18 Februari 2025
Industrial talk menjadi salah satu agenda pada hari kedua penyelenggaraan “The International Conference on Sustainable Energy Engineering and Application (ICSEEA) 2024”, pada Kamis (29/2) yang lalu di The Stones Hotel, Bali.
Transisi menuju energi terbarukan, industri berkelanjutan, dan transportasi ramah lingkungan bukan hanya merupakan keharusan bagi lingkungan hidup namun merupakan keharusan moral. "Ini adalah komitmen terhadap keadilan, kesetaraan, dan solidaritas dengan kelompok paling rentan di antara kita," ungkap Haznan Abimanyu, kepala OR Energi dan Manufaktur (OREM) BRIN.
Haznan menambahkan, untuk mewujudkan potensi penuh energi terbarukan memerlukan lebih dari sekadar kecakapan teknologi. Hal ini memerlukan kepemimpinan visioner, tindakan kebijakan yang berani, dan komitmen teguh dari seluruh pemangku kepentingan.
Haznan menyatakan tugas yang diemban merupakan urgensi yang tidak dapat dilebih-lebihkan. "Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman terbesar yang dihadapi umat manusia, dengan konsekuensi yang luas terhadap ekosistem, perekonomian, dan masyarakat di seluruh dunia. Namun, dalam menghadapi kesulitan, kita menemukan harapan dalam tekad bersama untuk menghasilkan perubahan positif," ungkapnya.
Sektor industri berada di persimpangan jalan dan siap untuk mendefinisikan kembali perannya dalam transisi menuju masyarakat dekarbonisasi. "Mulai dari manufaktur, konstruksi, hingga ekstraksi sumber daya, setiap aspek industri harus menjadikan inovasi dan keberlanjutan sebagai prinsip panduannya," paparnya.
Oki Muraza selaku Direktur Strategi, Portofolio, dan Usaha Baru PT. Pertamina menyampaikan bahwa Indonesia memiliki bahan bakar diesel ramah lingkungan atau biodiesel. Biodiesel yang PT. Pertamina miliki memadukan sekitar 35% bahan campuran. Selain itu juga memiliki bahan bakar penerbangan berkelanjutan dan bioetanol.
“Kami ingin meningkatkan ketersediaan etanol di negara ini agar kita memiliki opsi untuk mencampurkan bensin kita. Kami ingin menekankan pentingnya bioetanol dan berharap agar rekan-rekan dari BRIN dan lembaga lain dapat bekerja sama untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar bioetanol di Indonesia," harap Muraza.
Muraza menambahkan jika kolaborasi terkait energi terbarukan telah dilakukan dengan BRIN dan universitas lainnya. “Tidak hanya kolaborasi dari bidang teknik, tetapi juga dari bidang ilmu sosial.” imbuh Muraza
Dalam kesempatan yang sama Yudistian Yunis, Presiden Direktur PT Geo Dipa Energi (Persero), perusahaan yang fokus pada bidang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) mengatakan harapan ke depannya untuk kerja sama dengan BRIN terkait energi terbarukan. “Mungkin BRIN mempunyai rencana percontohan yang dapat ditempatkan di Dieng. Kita bisa mencari tahu pembangkit listrik apa yang bisa kita buat bersama dan juga kegunaannya secara langsung," ungkapnya.
Sebagai informasi ICSEEA 2024, menjadi ajang para ahli, peneliti, dan pemimpin industri dari seluruh dunia akan berkumpul untuk berbagi wawasan, inovasi, dan strategi untuk mempercepat transisi menuju masyarakat dekarbonisasi. ICSEEA menjadi platform dinamis untuk mengeksplorasi kemajuan teknologi energi, industri, dan transportasi yang membentuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Sumber: https://brin.go.id/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 18 Februari 2025
Dalam upaya mendukung transformasi teknologi pertanian di Indonesia, DayaTani, startup agritech yang fokus pada pertanian, mengumumkan sukses pendanaannya sebesar Rp 35,7 miliar (US$2,3 juta) dalam putaran awal (seed round financing).
Putaran ini melibatkan partisipasi dari para modal ventura terkemuka, yaitu KBI Investment dan MDI Ventures yang didukung oleh Ascent Venture Group yang memimpin putaran ini, bersama dengan Northstar Ventures, BRI Ventures, dan Gentree Fund.
Putaran awal secara keseluruhan ini merupakan sinyal kembalinya rasa optimisme untuk industri agritech di Indonesia dan memperkuat keyakinan investor terhadap kemampuan DayaTani untuk mengubah pertanian Indonesia dengan teknologi sambil menciptakan dampak sosial yang signifikan.
"DayaTani didirikan dengan visi untuk meningkatkan hasil petani Indonesia melalui teknologi dan menciptakan dampak sosial yang signifikan," kata Deryl Lu, Co-founder DayaTani dalam keterangan, Selasa (16/1/2024).
"Investasi ini menunjukkan kepercayaan terhadap model bisnis dan teknologi kami. Kami berkomitmen untuk meningkatkan petani Indonesia melalui teknologi inovatif dan kemitraan," jelas Deryl.
Sektor pertanian Indonesia, yang memberikan kontribusi sekitar 13% terhadap PDB dan menyerap hampir 29% dari angkatan kerja, menghadapi perubahan signifikan, terutama dengan pengenalan teknologi digital.
Ketahanan pangan tetap menjadi tujuan penting bagi Indonesia, dan meskipun telah ada kemajuan dalam produksi pangan pokok sejak UU Pangan 2012, tantangan masih ada, terutama dalam hal keterjangkauan dan kualitas gizi pangan.
Krisis Covid-19 telah mengekspos kerentanan dalam sistem agri-pangan, namun juga menyajikan peluang untuk transformasi.
Saat ini, DayaTani mengoperasikan beberapa situs penelitian dan pengembangan pertanian di pulau Jawa untuk beberapa tanaman hortikultura serta tanaman pangan seperti padi, jagung, cabai, tomat, kentang, kol, dan bawang merah untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi hasil di suatu wilayah.
Dalam hal transformasi digital, pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu sektor yang paling sedikit terdigitalisasi, meninggalkan banyak ruang untuk peningkatan produktivitas dan peluang pengembangan.
Ankit Gupta, Co-founder DayaTani, menjelaskan,"DayaTani sedang membangun agen agronom semi-bionik yang memiliki akses ke semua alat dan teknologi relevan untuk menyelesaikan masalah pertanian seorang petani."
Dia menjelaskan bahwa versi pertama chatbot LLM agri mereka sudah aktif di aplikasi agen lapangan dan WhatsApp untuk para petani.
"Sekarang, agronom dan petani dapat bertanya tentang pertanyaan spesifik pertanian kepada bot dalam bahasa daerah mereka melalui teks atau ucapan," kata Ankit.
"Ini juga mendukung kemampuan multimodal seperti pengunggahan gambar untuk mendiagnosis masalah tanaman dengan presisi tinggi dan menghasilkan rekomendasi kustom," tambahnya.
DayaTani berencana untuk menginstal lebih dari 100 perangkat IoT (Internet of Things) di seluruh Jawa dalam waktu satu tahun, menciptakan jaringan stasiun cuaca.
Jaringan ini akan memberikan informasi cuaca yang tepat dan spesifik lokasi serta peringatan cuaca yang lebih relevan bagi para petani.
DayaTani telah menjalin kemitraan dengan pemain industri utama untuk mendukung petani Indonesia. Dengan bantuan dari Microsoft Singapura, mereka mengembangkan chatbot LLM yang disesuaikan untuk kebutuhan pertanian.
Perusahaan juga bekerja sama dengan perusahaan agritech terkemuka dalam penjualan input, menawarkan sumber daya berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif kepada petani DayaTani.
Selain itu, perusahaanperusahaan terkemuka dalam perdagangan output terlibat dalam pembelian hasil hortikultura dari jaringan petani DayaTani, memastikan pasar yang dapat diandalkan untuk produk-produk mereka.
"Secara keseluruhan, inisiatif DayaTani sejalan dengan tujuan yang lebih besar untuk memodernisasi pertanian Indonesia, menjadikannya lebih efisien, berkelanjutan, dan tangguh," jelas Deryl.
"Dengan memanfaatkan teknologi, DayaTani tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga berkontribusi pada ekosistem digital yang semakin penting dalam sektor pertanian Indonesia," tutup Deryl. (S-4)
Sumber: https://mediaindonesia.com/