Ilmu Ekonomi

Pasar

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barangjasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.

Dalam barang.

Klasifikasi Pasar

Pasar berdasarkan cara transaksinya dibedakan menjadi 2 yaitu pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar tradisional di Singapura

Pasar tradisional

Pasar di Banten di sekitar tahun 1870

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar senen di Jakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern. Tidak hanya di Indonesia, pasar tradisional juga ada di negara-negara lainnya bahkan masuk ke dalam 10 pasar tradisional terbaik di dunia diantaranya adalah pasar Laboqueria, Jerman dan pasar Tsukiji Fish Tokyo, Jepang. Beberapa kelebihan pasar tradisional antara lain barang yang dijual masih segar, adanya tawar menawar, rasa solidaritas tinggi,harga cenderung murah. 

Pasar modern

Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, tetapi pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (kode batang), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Selain itu cara pembayaran pun sudah mulai menggunakan pembayaran non-tunai yaitu dompet digital. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermartpasar swalayan(supermarket), dan minimarket.

Berdasarkan luas jangkauan

Pasar Daerah

Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.

Pasar Lokal

Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.

Pasar Nasional

Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.

Pasar Internasional

Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.

Contoh pasar tersebut adalah pasar kopi di SantosBrazil

Menurut Wujud

Pasar Konkret

Pasar Konkret adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain.

Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasatmata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. Contohnya adalah: pasar sayuran, pasar daging, pasar tradisional, dan lain sebagainya.

Pasar Abstrak

Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasatmata. Konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasatmata, tetapi pada umumnya melalui brosur, rekomendasi dan lain-lain. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus. Contoh: Pasar Modal, Bursa Saham, Telemarket, dan lain-lain.

Menurut barang yang diperjualbelikan

Pasar barang konsumsi

Kegiatan jual-beli ikan di suatu pasar ikan di Jakarta, kurun abad ke-19 s.d. 20.

Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang dapat langsung dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, pasar yang memperjualbelikan beras, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan lain sebagainya.

Pasar barang produksi

Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi. Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.

Menurut waktu penyelenggaraan

Pasar Harian

Pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan tiap hari. Pasar harian ini umumnya terdapat di desa dan kota.

Pasar Mingguan

Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan jual belinya hanya satu kali dalam seminggu. Pasar mingguan ini terdapat di daerah-daerah pedesaan. Misalnya pasar pagi yang diadakan setiap hari Minggu pagi saat acara car free day.

Pasar Bulanan

Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap sebulan sekali. Contoh pasar hewan

Pasar Tahunan

Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap setahun sekali. Misalnya Pekan Raya Jakarta.

Pasar Temporer

Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi pada acara tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap) seperti bazar dan pameran.

Menurut Strukturnya

Pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna secara struktur dianggap ideal karena terdapat banyak penjual maupun pembeli, sehingga secara otomatis harga pasar terhadap suatu barang atau jasa akan terbentuk dengan sendirinya. Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Adapun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen atau pembeli, sementara l. Pasar persaingan sempurna muncul karena adanya prinsip yaitu tidak ada satu penjual tunggal yang mempunyai sumber cukup banyak untuk dapat mempengaruhi harganya di pasar dan Sumber variabel mempunyai mobilitas yang tinggi untuk berbagai harga pasar dan penggunaannya relatif fleksibel.

Pasar persaingan tidak sempurna

Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan. Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat memengaruhi harga. Jenis dan kualitas barang yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat heterogen. Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

Pasar monopoli

Pasar monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu jenis barang tertentu.

Pasar monopsoni

Monopsoni adalah keadaan pasar dengan jumlah penjual yang banyak dan pembeli tunggal. Keadaan ini akan membuat suatu pasar komoditas akan memiliki barang atau jasa yang hanya dibeli oleh pembeli tunggal. Harga komoditas di dalam pasar tersebut dapat dipengaruhi oleh pembeli tunggal.  Monopsoni dapat memberikan laba secara berlebihan kepada pihak yang menguasai pasar.

Pasar persaingan monopolistik

Dalam pasar monopolistik terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual bisa melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing. Pembeli bebas menentukan pilihannya dalam berbelanja. Jadi, pasar ini ada unsur persaingan dan monopoli.

Pasar oligopoli

Pada pasar oligopoli, persaingan antar perusahaan sangat ketat dan strategi pasarnya dilandasi oleh daya ciptaProduk yang dihasilkan sangat beragam dan jenisnya dapat berbeda pada masing-masing produsen. Tiap perusahaan dalam pasar oligopoli memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan lainnya sehingga timbul ketergantungan satu sama lain.

Pasar oligopsoni

Oligopsoni adalah keadaan suatu pasar yang hanya memiliki sedikit pembeli. Produk yang ditawarkan dapat sejenis maupun beragam dengan adanya persaingan harga dan non harga. Pada pasar oligopsoni, informasi tentang produk sangat sedikit sehingga terjadi ketergantungan satu sama lain antar pedagang. Dalam oligopsoni, para konsumen membuat kesepakatan bersama untuk menguasai pembelian komoditas harganya dapat dikendalikan. Produsen tidak punya pilihan lain selain menjual produknya ke para konsumen ini.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Pasar

Pendidikan

Perbedaan Pendidikan di Cina dan Indonesia: Perspektif, Sistem, dan Tantangan

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


Pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematis untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan. Ini mencakup pendidikan formal, pembelajaran informal dan pengalaman yang berkontribusi pada perkembangan intelektual, sosial, emosional dan moral individu.

Pelatihan mempunyai banyak bentuk, seperti pengajaran, pembinaan, pengalaman praktis dan pembelajaran mandiri. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan masyarakat memahami dunia di sekitar mereka, membuat keputusan yang tepat, berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan menjalani kehidupan yang memuaskan.

Indonesia memiliki banyak masalah dengan sistem tersebut. Akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi perhatian, terutama di daerah terpencil dimana infrastruktur dan sumber daya terbatas. Masih terdapat perbedaan standar pendidikan, kualitas guru dan kurikulum antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Tantangan-tantangan ini seringkali menimbulkan peluang yang berbeda bagi siswa di seluruh nusantara. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menerapkan reformasi pendidikan besar-besaran. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperkuat program pelatihan guru, mengubah kurikulum agar lebih mampu memenuhi perubahan kebutuhan masyarakat, dan meningkatkan infrastruktur dan sumber daya sekolah. 

Inisiatif ini juga berfokus pada peningkatan kehadiran di sekolah dan penurunan angka putus sekolah. Selain itu, institusi pendidikan tinggi di Indonesia berupaya untuk meningkatkan standar dan meningkatkan pengakuan internasional. Universitas mendiversifikasi program mereka, berkolaborasi dengan institusi global dan menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Seiring kemajuan Indonesia, sistem pendidikannya adalah landasan dalam membina generasi masa depan. 

Meskipun tantangan masih ada, negara ini dan komitmennya terhadap reformasi dan inovasi mencerminkan visi sistem pendidikan yang inklusif, adil dan berkualitas yang memberdayakan siswa untuk berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan dan pembangunan negara.

Sementara itu, di Tiongkok, universitas-universitas Tiongkok diakui secara global atas disiplin akademis dan daya saingnya. Mereka menarik mahasiswa internasional dan secara signifikan mempromosikan penelitian dan inovasi. Komitmen negara ini terhadap pendidikan tinggi tercermin dalam upaya berkelanjutan untuk memodernisasi institusi, mendorong penelitian interdisipliner, dan membina kemitraan global. 

Meskipun sukses, Tiongkok dan sistem pendidikannya juga menghadapi kritik dan tantangan. Tekanan kuat yang diberikan kepada siswa untuk mencapai kesuksesan akademis, ditambah dengan lingkungan yang sangat kompetitif, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai masalah kesehatan mental dan fokus yang sempit pada hasil penelitian dibandingkan pengembangan holistik. mengenai pendidikan. Dalam bahasa Indonesia ada pepatah “kejarlah ilmu sampai ke Negeri china”. Jadi betapa berbedanya filosofi ini.

Struktur:

  • Indonesia menganut sistem 6–3–3 (pendidikan dasar 6 tahun, 3 tahun). tahun di sekolah dasar. ). dan 3 tahun sekolah menengah). tahun sekolah menengah).
  • Tiongkok menganut sistem 6–3–3–4 (6 tahun sekolah dasar, 3 tahun sekolah menengah pertama, 3 tahun sekolah menengah atas, dan 4 tahun pendidikan tinggi di universitas atau sekolah kejuruan).

Kurikulum:

  • Kurikulum Bahasa Indonesia menekankan beberapa mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Ilmu Agama, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Pendidikan Jasmani.
  • Kurikulum bahasa Mandarin menekankan mata pelajaran inti seperti bahasa dan sastra Tiongkok, matematika, bahasa Inggris, dan pendidikan moral, dengan fokus pada mata pelajaran sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Metode pengajaran:

Indonesia biasanya menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru, sementara Tiongkok sering kali menggunakan pendekatan yang lebih berpusat pada siswa yang mendorong pembelajaran aktif dan berpikir kritis.

Bahasa pengantar:

  • Di Indonesia, bahasa pengantar utama adalah bahasa Indonesia dan bahasa kedua adalah bahasa Inggris.
  • Bahasa Mandarin adalah bahasa pengantar utama di Tiongkok, dan bahasa Inggris juga diajarkan sebagai mata pelajaran wajib di sebagian besar sekolah.

Penilaian dan ujian:

  • Ujian nasional terstandar diselenggarakan pada akhir pendidikan dasar, menengah, dan menengah di Indonesia.
  • Siswa di Tiongkok mengikuti Gaokao, ujian masuk universitas dengan risiko tinggi yang berdampak besar pada penerimaan universitas.

Pendidikan tinggi:

  • Universitas-universitas Tiongkok terkenal secara global dan sangat kompetitif, menawarkan beragam program dan menarik mahasiswa internasional.
  • Pendidikan tinggi di Indonesia menghadapi tantangan terkait pendanaan, infrastruktur, dan pengakuan internasional, meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan kualitas.

Kesimpulannya, menerima pendidikan di Tiongkok dan Indonesia menghadirkan beragam pengalaman yang dibentuk oleh perbedaan budaya, struktural, dan filosofis yang unik dalam sistem pendidikan masing-masing.

Pada akhirnya, kedua sistem mempunyai kekuatan dan tantangan masing-masing. Sistem pendidikan Tiongkok unggul dalam ketelitian akademis dan pendidikan STEM, sedangkan sistem pendidikan Indonesia merangkul keragaman budaya dan bertujuan untuk pembangunan holistik. Pengalaman siswa dalam sistem ini berbeda secara signifikan karena beragamnya filosofi pendidikan, konteks budaya, dan pendekatan pengajaran dan pembelajaran secara keseluruhan.

Disadur dari: medium.com

Selengkapnya
Perbedaan Pendidikan di Cina dan Indonesia: Perspektif, Sistem, dan Tantangan

Pendidikan

Sistem Outcome Based Education (OBE) dan Implementasinya dalam Bidang Ilmu Geologi

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dalam beberapa tahun terakhir telah membangun dan menerapkan sistem pembelajaran berdasarkan prestasi lulusan, melalui sistem pembelajaran Outcome Based Education atau OBE. OBE merupakan sistem pendidikan tinggi yang menitikberatkan pada capaian pembelajaran dengan mengacu pada kriteria dan kompetensi lulusan yang dirancang oleh suatu program. Dalam pelaksanaannya, sistem OBE menggunakan pendekatan yang menekankan pada keberlangsungan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif dan efektif.

Teknik Geologi sebagai bagian dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro juga menerapkan sistem OBE dalam proses pembelajaran mahasiswa. Untuk memenuhi standar penerapan OBE, Teknik Geologi telah mengembangkan kriteria dan kompetensi lulusan Teknik Geologi sebagai berikut:

  • Menguasai teori, konsep dan paradigma ilmu dan teknologi kebumian.
  • Mampu melaksanakan penelitian dan mengembangkan ilmu dan teknologi kebumian.
  • Mampu mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan penerapan ilmu dan teknologi kebumian serta merumuskan penyelesaian yang tepat.

Pencapaian kriteria lulusan tersebut sebenarnya tidak mudah dan memerlukan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran. Salah satu kendala yang terlihat jelas di depan mata kita adalah terkait kurikulum yang kemudian menjadi terlalu padat karena harus mampu menampung seluruh hasil pembelajaran sesuai dengan capaian lulusan yang diharapkan.

Akibat padatnya kurikulum, proses pembelajaran itu sendiri menjadi terhambat. Ini merupakan dilema yang tidak ada habisnya dan mahasiswalah yang paling menderita karenanya. Pada akhirnya kriteria pencapaian lulusan yang diharapkan tidak tercapai secara maksimal pula.

Berkaca pada kriteria lulusan bidang ilmu kebumian pada perguruan tinggi di luar negeri, lulusan sarjana atau sarjana lebih ditekankan pada penguasaan konsep dasar dan sedikit mengenal penerapan ilmu kebumian dalam bidang industri. Mata kuliah terapan Teknik Geologi di Indonesia selama ini diajarkan mulai tingkat 3 (semester 5 dan 6), baru kemudian diajarkan pada jenjang pendidikan tinggi di luar negeri.

Perbedaan besar ini bukan tanpa alasan, jelas Indonesia membutuhkan lulusan Sarjana Teknik Geologi yang siap bekerja di berbagai bidang industri seperti perminyakan, pertambangan, hidrologi, konstruksi, dan lain sebagainya karena tingginya permintaan. Oleh karena itu, mau tidak mau, sistem pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam waktu singkat.

Oleh karena itu, sesungguhnya prestasi lulusan yang dihimpun departemen Teknik Geologi di Indonesia bukanlah suatu cacat yang harus diperbaiki dan disamakan dengan lulusan universitas di luar negeri. Hal ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan industri.

Disadur dari: geologi.ft.undip.ac.id

Selengkapnya
Sistem Outcome Based Education (OBE) dan Implementasinya dalam Bidang Ilmu Geologi

Operation Engineering and Management

Efektivitas

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Pengalihan "Efektif" ke sini. Untuk album berdasarkan Efek Samping, lihat Efektif (album). Untuk database protein yang disekresikan bakteri yang diprediksi, lihat Efektif (database).

Jangan bingung dengan Afektifitas.

Efektivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan atau kemampuan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Ketika sesuatu dianggap efektif, itu berarti memiliki hasil yang diinginkan atau diharapkan, atau menghasilkan kesan yang dalam dan jelas.

Etimologi

Asal kata "efektif" berasal dari kata Latin effectīvus, yang berarti kreatif, produktif atau efektif. Itu muncul dalam bahasa Inggris Tengah antara tahun 1300 dan 1400 M.

Penggunaan

Dalam matematika dan logika, efektif digunakan untuk menggambarkan metode metalogis yang sesuai dengan kriteria prosedur yang efektif.

Dalam teori grup, elemen grup bertindak secara efektif (atau setia) pada suatu titik, jika titik tersebut tidak ditentukan oleh tindakan tersebut.

Dalam fisika, teori yang efektif, mirip dengan teori fenomenologis, merupakan kerangka kerja yang dimaksudkan untuk menjelaskan efek tertentu (yang teramati) tanpa klaim bahwa teori tersebut memodelkan proses yang mendasarinya (tidak teramati) dengan benar.

Dalam perpindahan panas, efektivitas adalah ukuran kinerja penukar panas saat menggunakan metode NTU.

Dalam kedokteran, efektivitas berkaitan dengan seberapa baik pengobatan bekerja dalam praktik, terutama seperti yang ditunjukkan dalam uji klinis pragmatis, sebagai lawan kemanjuran, yang mengukur seberapa baik kerjanya dalam uji klinis penjelasan atau penelitian penelitian laboratorium.

Dalam manajemen, efektivitas berkaitan dengan menyelesaikan hal-hal yang benar. Peter Drucker mengingatkan kita bahwa "efektivitas dapat dan harus dipelajari".

Dalam interaksi manusia-komputer, efektivitas didefinisikan sebagai "keakuratan dan kelengkapan tugas pengguna saat menggunakan sistem".

Dalam ilmu militer, efektivitas adalah kriteria yang digunakan untuk menilai perubahan yang ditentukan dalam sistem target, dalam perilaku, kemampuan, atau asetnya, terkait dengan pencapaian keadaan akhir, pencapaian tujuan, atau penciptaan efek, sedangkan efektivitas tempur adalah: "...kesiapan suatu unit militer untuk terlibat dalam pertempuran berdasarkan pertimbangan perilaku, operasional, dan kepemimpinan. Efektivitas tempur mengukur kemampuan suatu kekuatan militer untuk mencapai tujuannya dan merupakan salah satu komponen dari keseluruhan militer efektivitas."

Istilah terkait

Kemanjuran, efisiensi, dan efektivitas adalah istilah yang, dalam beberapa kasus, dapat dipertukarkan dengan istilah efektivitas. Kata efektif kadang-kadang digunakan secara kuantitatif, "menjadi sangat efektif atau tidak terlalu efektif". Namun, baik efektivitas maupun efektivitas tidak menginformasikan tentang arah (positif atau negatif) dan perbandingan dengan standar efek yang diberikan. Kemanjuran, di sisi lain, adalah sejauh mana efek yang diinginkan tercapai; kemampuan untuk menghasilkan jumlah yang diinginkan dari efek yang diinginkan, atau keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Berlawanan dengan istilah efisiensi, fokus efikasi adalah pencapaian seperti itu, bukan sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai efek yang diinginkan. Oleh karena itu, yang efektif belum tentu manjur, dan yang manjur belum tentu efisien.

Sinonim lain untuk efektivitas meliputi: pengaruh, kemampuan, kesuksesan, bobot, kinerja. Antonim keefektifan antara lain: tidak berguna, tidak efektif.

Secara sederhana, efektif berarti mencapai efek, dan efisien berarti menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan sedikit pemborosan. Sebagai ilustrasi: misalkan Anda membangun 10 rumah, sangat cepat dan murah (efisien), tetapi tidak ada yang membelinya. Berbeda dengan membangun 5 rumah dengan anggaran dan waktu yang sama dengan 10 rumah tetapi Anda mendapatkan semua 5 terjual dan pembeli senang (efektif). Anda mendapatkan hasil yang diinginkan dengan menjual rumah Anda dan pelanggan yang senang (efek).

 

Sumber Artikel: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Efektivitas

Pendidikan

15 Tahun BINUS ONLINE Berkarya untuk Nusantara: Memperluas Kesempatan Pendidikan Berkualitas untuk Nusantara dan Dunia

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


Peran pendidikan tinggi menjadi salah satu faktor penting dalam melahirkan SDM Unggul sesuai dengan berkembangknya teknologi. Meskipun begitu, tantangan tetap ada dalam memastikan akses terhadap kualitas pendidikan yang merata, tanpa memandang batas geografis dengan kualitas yang sama.

Beberapa faktor yang menyebabkan ketidakmerataan akses pendidikan tinggi meliputi faktor geografis (lokasi perguruan tinggi yang jauh dari tempat tinggal masyarakat), faktor ekonomi (biaya pendidikan tinggi yang masih relatif tinggi), dan faktor sosial (kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan tinggi).

Memahami tantangan dan situasi tersebut, BINA NUSANTARA menghadirkan sebuah layanan pendidikan online yang menghadirkan pengalaman belajar yang fleksibel, yakni BINUS ONLINE. Pada mulanya, BINUS mengembangkan kursus dalam bentuk materi pengembangan diri leadership dan hal tersebut mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.

Lalu, melihat potensi yang sangat baik tersebut, Prof. Dr. Ir. Harjanto, M.M yang kala itu masih menjabat sebagai Chief Information Office BINA NUSANTARA, mengusulkan kepada mendiang Prof. Dr. Drs. Gerardus Polla, M.App, Sc yang saat itu menjabat sebagai Rektor BINUS UNIVERSITY, untuk mengembangkan perkuliahan yang dilaksanakan secara online.

Seiring dengan berjalannya waktu, BINUS ONLINE resmi berdiri pada tanggal 14 Februari 2009. Semenjak awal berdirinya, BINUS ONLINE bertekad untuk menghadirkan kualitas pembelajaran daring yang sama dengan pembelajaran tatap muka. Hal tersebut diwujudnyatakan dengan kurikulum global dan juga lewat hadirnya sistem Learning Management System (LMS) BINUS ONLINE.

Komitmen dalam menjaga mutu tersebut, turut dibuktikan dengan penerapan Sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada tahun 2020, yang memungkinkan para pekerja untuk menukarkan pengalaman kerjanya menjadi mata kuliah. Kualitas BINUS ONLINE telah diakui dengan diberikannya rekognisi 5 Stars Online Learning dari Lembaga Pemeringkatan QS pada tahun 2021.

Pada awalnya di tahun 2009, BINUS ONLINE hanya memiliki sekitar 100 mahasiswa, Namun, kini BINUS ONLINE telah berkembang dan memiliki lulusan yang hampir mencapai 20 ribu lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia serta mancanegara. Profil mahasiswa dan alumni dari BINUS ONLINE pun sangat beragam, mulai dari atlet tingkat nasional dan dunia seperti Kevin Sanjaya, dan juga para artis dan seniman seperti Enzy Storia dan Sheryl Sheinafia, hingga Anggota DPR RI yakni Tommy Kurniawan. Kini, BINUS ONLINE telah memiliki lulusan yang tersebar di lebih dari 30 provinsi di Indonesia dan juga 24 negara, termasuk di Jepang, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Jerman, dan masih banyak lagi.

Sumber: online.binus.ac.id

Selengkapnya
15 Tahun BINUS ONLINE Berkarya untuk Nusantara: Memperluas Kesempatan Pendidikan Berkualitas untuk Nusantara dan Dunia

Operation Engineering and Management

Efisiensi

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Efisiensi adalah kemampuan yang sering terukur untuk menghindari pemborosan bahan, energi, tenaga, uang, dan waktu dalam melakukan sesuatu atau dalam menghasilkan hasil yang diinginkan. Dalam arti yang lebih umum, itu adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, berhasil, dan tanpa pemborosan. Seperti yang didefinisikan oleh Deborah Stone, efisiensi adalah "dengan demikian bukan tujuan itu sendiri. Ini bukan sesuatu yang kita inginkan untuk kepentingannya sendiri, melainkan karena efisiensi membantu kita mencapai lebih banyak hal yang kita hargai."

Dalam istilah yang lebih matematis atau ilmiah, ini menandakan tingkat kinerja yang menggunakan input paling sedikit untuk mencapai jumlah output tertinggi. Ini sering secara khusus terdiri dari kemampuan aplikasi spesifik upaya untuk menghasilkan hasil tertentu dengan jumlah atau kuantitas minimum pemborosan, biaya, atau upaya yang tidak perlu. Efisiensi mengacu pada input dan output yang sangat berbeda di berbagai bidang dan industri. Pada tahun 2019, Komisi Eropa mengatakan: "Efisiensi sumber daya berarti menggunakan sumber daya bumi yang terbatas secara berkelanjutan sambil meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Ini memungkinkan kita untuk menciptakan lebih banyak dengan lebih sedikit dan memberikan nilai lebih besar dengan lebih sedikit input.

Efisiensi dan efektivitas

Efisiensi sangat sering dikacaukan dengan efektivitas. Secara umum, efisiensi adalah konsep yang dapat diukur, secara kuantitatif ditentukan oleh rasio output yang berguna terhadap total input yang berguna. Efektivitas adalah konsep sederhana untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan, yang dapat dinyatakan secara kuantitatif tetapi biasanya tidak memerlukan matematika yang lebih rumit daripada penjumlahan. Efisiensi seringkali dapat dinyatakan sebagai persentase dari hasil yang idealnya dapat diharapkan, misalnya jika tidak ada energi yang hilang karena gesekan atau penyebab lain, dalam hal ini 100% bahan bakar atau input lain akan digunakan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Dalam beberapa kasus, efisiensi dapat diukur secara tidak langsung dengan nilai non-persentase, mis. impuls tertentu.

Cara yang umum tetapi membingungkan untuk membedakan antara efisiensi dan efektivitas adalah pepatah "Efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar, sedangkan efektivitas adalah melakukan hal yang benar." Pepatah ini secara tidak langsung menekankan bahwa pemilihan tujuan dari suatu proses produksi sama pentingnya dengan kualitas proses itu. Pepatah ini populer dalam bisnis namun mengaburkan pengertian yang lebih umum dari "efektivitas", yang akan/seharusnya menghasilkan mnemonik berikut: "Efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar; efektivitas adalah menyelesaikan sesuatu." Hal ini memperjelas bahwa efektivitas, misalnya jumlah produksi yang besar, juga dapat dicapai melalui proses yang tidak efisien jika, misalnya, pekerja bersedia atau terbiasa bekerja lebih lama atau dengan upaya fisik yang lebih besar daripada di perusahaan atau negara lain atau jika mereka dapat bekerja lebih lama. terpaksa melakukannya. Demikian pula, sebuah perusahaan dapat mencapai efektivitas, misalnya jumlah produksi yang besar, melalui proses yang tidak efisien jika mampu menggunakan lebih banyak energi per produk, misalnya jika harga energi atau biaya tenaga kerja atau keduanya lebih rendah daripada pesaingnya.

Ketidakefisienan

Inefisiensi adalah tidak adanya efisiensi. Macam-macam inefisiensi antara lain:

  • Inefisiensi alokasi mengacu pada situasi di mana distribusi sumber daya antara alternatif tidak sesuai dengan selera konsumen (persepsi biaya dan manfaat). Misalnya, sebuah perusahaan mungkin memiliki biaya terendah dalam hal "produktif", tetapi hasilnya mungkin tidak efisien dalam hal alokasi karena biaya "benar" atau sosial melebihi harga yang bersedia dibayar konsumen untuk unit ekstra produk. Ini benar, misalnya, jika perusahaan menghasilkan polusi (lihat juga biaya eksternal). Konsumen akan lebih suka bahwa perusahaan dan pesaingnya menghasilkan lebih sedikit produk dan membebankan harga yang lebih tinggi, untuk menginternalisasi biaya eksternal.
  • Inefisiensi distributif mengacu pada distribusi pendapatan dan kekayaan yang tidak efisien dalam suatu masyarakat. Penurunan utilitas marjinal kekayaan, secara teori, menunjukkan bahwa distribusi kekayaan yang lebih egaliter lebih efisien daripada distribusi inegalitarian. Inefisiensi distributif sering dikaitkan dengan ketimpangan ekonomi.
  • Inefisiensi ekonomi mengacu pada situasi di mana "kita bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik," yaitu, mencapai tujuan kita dengan biaya lebih rendah. Ini adalah kebalikan dari efisiensi ekonomi. Dalam kasus terakhir, tidak ada cara untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik, mengingat sumber daya dan teknologi yang tersedia. Kadang-kadang, jenis efisiensi ekonomi ini disebut sebagai efisiensi Koopman.
  • Inefisiensi Keynesian dapat didefinisikan sebagai penggunaan sumber daya yang tidak lengkap (tenaga kerja, barang modal, sumber daya alam, dll.) karena permintaan agregat yang tidak memadai. Kami tidak mencapai output potensial, sementara menderita pengangguran siklis. Kita bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik jika kita menerapkan pengeluaran defisit atau kebijakan moneter ekspansif.
  • Inefisiensi pareto adalah situasi di mana satu orang tidak dapat dibuat lebih baik tanpa membuat orang lain menjadi lebih buruk. Dalam praktiknya, kriteria ini sulit diterapkan di dunia yang terus berubah, begitu banyak penekanan ukuran Kaldor-Hicks efisiensi dan inefisiensi: situasi tidak efisien jika seseorang dapat dibuat lebih baik bahkan setelah kompensasi yang dibuat lebih buruk, terlepas dari apakah kompensasi benar-benar terjadi.
  • Inefisiensi produktif mengatakan bahwa kita dapat menghasilkan output tertentu dengan biaya lebih rendah—atau dapat menghasilkan lebih banyak output dengan biaya tertentu. Misalnya, perusahaan yang tidak efisien akan memiliki biaya operasi yang lebih tinggi dan akan berada pada kerugian kompetitif (atau memiliki keuntungan yang lebih rendah daripada perusahaan lain di pasar). Lihat Sickles and Zelenyuk (2019, Bab 3) untuk diskusi yang lebih luas.
  • Inefisiensi pasar sumber daya mengacu pada hambatan yang mencegah penyesuaian penuh pasar sumber daya, sehingga sumber daya tidak digunakan atau disalahgunakan. Misalnya, pengangguran struktural dihasilkan dari hambatan mobilitas di pasar tenaga kerja yang mencegah pekerja pindah ke tempat dan pekerjaan di mana ada lowongan pekerjaan. Dengan demikian, pekerja yang menganggur dapat hidup berdampingan dengan lowongan pekerjaan yang tidak terisi.
  • X-inefisiensi mengacu pada inefisiensi dalam "kotak hitam" produksi, yang menghubungkan input ke output. Jenis inefisiensi ini mengatakan bahwa kita dapat mengatur orang atau proses produksi dengan lebih efektif. Seringkali masalah "moral" atau "kelembaman birokrasi" menyebabkan inefisiensi X.

Inefisiensi produktif, inefisiensi pasar sumber daya, dan inefisiensi X dapat dianalisis menggunakan analisis data envelopment dan metode serupa.

Ekspresi matematika

Efisiensi sering diukur sebagai rasio keluaran yang berguna terhadap masukan total, yang dapat dinyatakan dengan rumus matematika r=P/C, di mana P adalah jumlah keluaran yang berguna ("produk") yang dihasilkan per jumlah C ("biaya" ) dari sumber daya yang dikonsumsi. Ini mungkin sesuai dengan persentase jika produk dan bahan habis pakai dikuantifikasi dalam unit yang kompatibel, dan jika bahan habis pakai diubah menjadi produk melalui proses konservatif. Misalnya, dalam analisis efisiensi konversi energi mesin kalor dalam termodinamika, produk P mungkin merupakan jumlah keluaran kerja yang berguna, sedangkan C yang dapat dikonsumsi adalah jumlah masukan panas suhu tinggi. Karena kekekalan energi, P tidak pernah bisa lebih besar dari C, sehingga efisiensi r tidak pernah lebih besar dari 100% (dan bahkan harus lebih kecil pada suhu yang terbatas).

Dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

Dalam fisika

  • Kerja yang berguna per kuantitas energi, keuntungan mekanik atas keuntungan mekanik ideal, sering dilambangkan dengan huruf kecil Yunani (Eta):
  1. Efisiensi listrik
  2. Efisiensi konversi energi
  3. Efisiensi mekanis
  4. Efisiensi termal, rasio kerja yang dilakukan terhadap energi panas yang dikonsumsi
  • Penggunaan energi yang efisien, tujuan memaksimalkan efisiensi

           - Dalam termodinamika: Efisiensi konversi energi, ukuran kerugian termodinamika hukum kedua

            - Efisiensi radiasi, rasio daya terpancar terhadap daya yang diserap pada terminal antena

            - Efisiensi volumetrik, dalam desain mesin pembakaran internal untuk RAF

  • Rasio angkat-ke-tarik
  • Efisiensi Faraday, elektrolisis
  • Efisiensi kuantum, ukuran sensitivitas perangkat fotosensitif
  • Efisiensi kisi, generalisasi pemantulan cermin, diperluas ke kisi difraksi

Dalam ilmu ekonomi

  • Teknologi peningkatan produktivitas
  • Efisiensi ekonomi, sejauh mana pemborosan atau fitur lain yang tidak diinginkan dapat dihindari
  • Efisiensi pasar, sejauh mana pasar tertentu menyerupai pasar ideal yang efisien
  1. Efisiensi Pareto, keadaan tidak mungkin membuat satu individu menjadi lebih baik, tanpa membuat individu lain menjadi lebih buruk
  2. Efisiensi Kaldor-Hicks, versi efisiensi Pareto yang tidak terlalu ketat
  3. Efisiensi alokatif, distribusi barang yang optimal
  4. Upah efisiensi, membayar pekerja lebih dari tarif pasar untuk meningkatkan produktivitas
  • Efisiensi bisnis, pendapatan relatif terhadap pengeluaran, dll.
  • Gerakan Efisiensi, Era Progresif (1890–1932), menganjurkan efisiensi dalam ekonomi, masyarakat, dan pemerintah

Dalam ilmu lain

  • Dalam komputasi:
  1. Efisiensi algoritmik, mengoptimalkan kecepatan dan kebutuhan memori program komputer.
  2. Efisiensi penyimpanan, efektivitas penyimpanan data komputer
  3. Faktor efisiensi, dalam komunikasi data
  • Efisiensi (statistik), ukuran keinginan estimator
  • Efisiensi material, membandingkan kebutuhan material antara proyek konstruksi atau proses fisik
  • Efisiensi administratif, mengukur transparansi dalam otoritas publik dan kesederhanaan aturan dan prosedur untuk warga negara dan bisnis
  • Dalam biologi:
  1. Efisiensi fotosintesis
  2. Efisiensi ekologis

 

Sumber Artikel: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Efisiensi
« First Previous page 771 of 1.119 Next Last »