Perkapalan dan pelayaran

Sonar

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 19 Februari 2025


Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee).

Cara kerja

Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.

Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.

Sejarah

Munculnya sonar tak bisa dilepas dari rintisan tokoh seperti Daniel Colloden yang pada tahun 1822 menggunakan lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan suara di bawah air di Danau Geneva, Swiss. Ini kemudian diikuti oleh Lewis Nixon, yang pada tahun 1906 menemukan alat pendengar bertipe sonar pertama untuk mendeteksi puncak gunung es. Minat terhadap sonar makin tinggi pada era Perang Dunia I, yaitu ketika ada kebutuhan untuk bisa mendeteksi kapal selam.

Dalam perkembangan selanjutnya ada nama Paul Langevin yang tahun 1915 menemukan alat sonar pertama untuk mendeteksi kapal selam dengan menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuartz. Meski tak sempat terlibat lebih jauh dalam upaya perang, karya Langevin berpengaruh besar dalam desain sonar.

Jenis sonar

Sonar pasif

Sonar pasif sebenarnya lebih mengarah ke sistem hidroakustik yang ada pada kapal, sehingga tidak ada sinyal yang dikirim keluar. Artinya suara-suara di bawah laut ditangkap oleh alat sensitif dan didengarkan oleh operator di dalam kapal. Operator yang berpengalaman dapat membedakan suara baling-baling kapal dari kapal selam, kapal perusak, maupun kapal kargo.

Akan tetapi sonar jenis ini artinya semua suara di bawah laut dapat terdengar yang artinya operator yang tidak kompeten akan mengira suara baling-balingnya sendiri sebagai suatu ancaman.

Pada sistem sonar pasif modern, ada bank data sonik (sumber bunyi) yang besar. Sistem komputer menggunakan bank data tadi untuk mengenali kelas kapal, juga aksinya (kecepatan atau senjata yang ditembakkan).

Sonar aktif

Pada tahun 1918 Inggris dan Amerika Serikat membuat sistem aktif, dimana sinyal dikirim dan diterima kembali dan bernama Sonar Aktif atau yang dikenal juga dengan ASDIC (Anti Submarine Division / Allied Submarine Detection Investigation Committee). Sonar ini merupakan perangkat yang menembakkan suara untuk mendeteksi keberadaan suatu objek bawah air. Sonar jenis ini mengeluarkan bunyi "ping" dan semakin dekat dengan target maka bunyi nya akan semakin intensif. Sonar aktif juga dapat digunakan untuk mengukur kedalaman perairan dibawah lunas kapal. Untuk mengukur kedalaman digunakan sonar dengan frekuensi kecil agar dapat mengukur jarak yang jauh.

ASDIC sendiri memiliki beragam frekuensi suara. Semakin besar frekuensi maka akan semakin pendek jarak yang ditempuh akan tetapi semakin bagus resolusinya. Karena perbedaan frekuensi ini maka ada beberapa material yang bisa menyerap sebagian suara dari frekuensi tertentu. Material ini dapat digunakan untuk pelapis kapal selam agar tidak mudah terdeteksi ASDIC (mislakan logam akan memantulkan frekuensi 10 kHz sedangkan material A tidak, maka material A dapat dijadikan pelapis lambung kapal selam)

Bagi kapal selam modern, mengaktifkan perangkat ASDIC sama saja bunuh diri karena bunyi "ping" dapat terdengar jelas bahkan tanpa perangkat hidrofon sekalipun.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Sonar

Sistem Infrastruktur Regional dan Perkotaan

Aglomerasi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025


Aglomerasi adalah istilah umum yang merujuk kepada upaya pengumpulan beberapa elemen ke dalam suatu tempat (wilayah). Dalam ilmu kimia, Aglomerasi dapat diartikan sebagai pengumpulan dan/atau penumpukan partikel atau zat menjadi satu. Sedangkan dalam ilmu ekonomi memeliki pengertian pemusatan beberapa perusahaan ke dalam satu wilayah.

Dunia usaha

Aglomerasi dalam dunia usaha memiliki pengertian pengelompokkan atau pemusatan beberapa perusahaan dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri. Beberapa sebab yang memicu terjadinya aglomerasi adalah karena tersedianya tenaga kerja di suatu wilayah, suatu perusahaan menjadi daya tarik bagi perusahaan lain, berkembangnya suatu perusahaan, sehingga menimbulkan perusahaan lain untuk menunjang perusahaan yang membesar tersebut, adanya perpindahan suatu kegiatan produksi dari satu tempat ke beberapa tempat lain, dan suatu perusahaan dibangun untuk mendekati sumber bahan untuk aktivitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan yang sudah ada, guna saling menunjang satu sama lain. Aglomerasi dapat dibagi mencadi dua macam, yaitu

  • Aglomerasi primer, di mana perusahaan yang baru muncul tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama
  • Aglomerasi sekunder, di mana perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama.

Pusat pemerintahan

Aglomerasi juga diterapkan sebagai pusat pemerintahan di wilayah Kabupaten, di mana Ibu kota kabupaten merupakan kawasan dari beberapa kecamatan yang dijadikan ibu kota sebagai pusat pemerintahan Kabupaten.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Aglomerasi

Pertanian

Buka Jalan Transformasi Pertanian, Startup Agritech Dapat Pendanaan Rp 35,7 Miliar

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Februari 2025


Dalam langkah signifikan menuju transformasi teknologi pertanian di Indonesia, startup agritech DayaTani mengumumkan pendanaannya sebesar Rp 35,7 miliar (USD 2,3 juta) dalam putaran awal (seed round financing).

Putaran ini melibatkan partisipasi dari para modal ventura terkemuka, yaitu KBI Investment dan MDI Ventures yang didukung oleh Ascent Venture Group yang memimpin putaran ini, bersama dengan Northstar Ventures, BRI Ventures, dan Gentree Fund.

Putaran benih secara keseluruhan ini merupakan sinyal kembalinya rasa optimisme untuk industri agritech di Indonesia dan memperkuat keyakinan investor terhadap kemampuan DayaTani untuk mengubah pertanian Indonesia dengan teknologi sambil menciptakan dampak sosial yang signifikan.

"Investasi ini menunjukkan kepercayaan terhadap model bisnis dan teknologi kami. Kami berkomitmen untuk meningkatkan petani Indonesia melalui teknologi inovatif dan kemitraan," lanjut dia.

Sektor pertanian Indonesia, yang memberikan kontribusi sekitar 13% terhadap PDB dan menyerap hampir 29% dari angkatan kerja, menghadapi perubahan signifikan1, terutama dengan pengenalan teknologi digital.

Keamanan pangan

Keamanan pangan tetap menjadi tujuan penting bagi Indonesia, dan meskipun telah ada kemajuan dalam produksi pangan pokok sejak UU Pangan 2012, tantangan masih ada, terutama dalam hal keterjangkauan dan kualitas gizi pangan. Krisis COVID-19 telah mengekspos kerentanan dalam sistem agri-pangan, namun juga menyajikan peluang untuk transformasi.

Sektor pertanian Indonesia umumnya ditandai oleh praktik tradisional, namun kini transformasi terjadi oleh teknologi digital. Saat ini, DayaTani mengoperasikan beberapa situs penelitian dan pengembangan pertanian di pulau Jawa untuk beberapa tanaman hortikultura serta tanaman pangan seperti padi, jagung, cabai, tomat, kentang, kol, dan bawang merah untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi hasil di suatu wilayah.

Pengembangan pertanian

Penelitian dan pengembangan pertanian membantu dalam membangun SOP praktik terbaik yang berfungsi untuk wilayah tersebut, yang kemudian mereka bagikan kepada para petani dalam model bisnis bagi hasil yang didukung oleh dukungan agronomi yang intensif, pembiayaan input berkualitas tinggi, dan alat digital untuk mengukur dan mengendalikan tindakan di ladang.

Dalam hal transformasi digital, pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu sektor yang paling sedikit terdigitalisasi, meninggalkan banyak ruang untuk peningkatan produktivitas dan peluang pengembangan.

"DayaTani sedang membangun agen agronom semi-bionik yang memiliki akses ke semua alat dan teknologi relevan untuk menyelesaikan masalah pertanian seorang petani," ungkap Ankit Gupta, Co-founder DayaTani.

Dia menjelaskan bahwa versi pertama chatbot LLM agri mereka sudah aktif di aplikasi agen lapangan dan WhatsApp untuk para petani.

"Sekarang, agronom dan petani dapat bertanya tentang pertanyaan spesifik pertanian kepada bot dalam bahasa daerah mereka melalui teks atau ucapan. Ini juga mendukung kemampuan multimodal seperti pengunggahan gambar untuk mendiagnosis masalah tanaman dengan presisi tinggi dan menghasilkan rekomendasi kustom," tambahnya.

Jaringan stasiun cuaca

DayaTani berencana untuk menginstal lebih dari 100 perangkat IoT (Internet of Things) di seluruh Jawa dalam waktu satu tahun, menciptakan jaringan stasiun cuaca. Jaringan ini akan memberikan informasi cuaca yang tepat dan spesifik lokasi serta peringatan cuaca yang lebih relevan bagi para petani.

Perusahaan sedang bekerja untuk membangun perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk jaringan ini, termasuk mengembangkan aplikasi Agronomi mereka. Mereka juga fokus pada menciptakan model ilmu data yang dapat memberikan rekomendasi praktis bagi petani, seperti saran pupuk yang lebih akurat berdasarkan kondisi dunia nyata daripada aturan dasar.

Pendekatan ini, dengan menggunakan data dunia nyata, bertujuan untuk terus meningkatkan teknologi ini dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas petani kecil di Asia Tenggara.

DayaTani telah menjalin kemitraan dengan pemain industri utama untuk mendukung petani Indonesia. Dengan bantuan dari Microsoft Singapura, mereka mengembangkan chatbot LLM yang disesuaikan untuk kebutuhan pertanian. Perusahaan juga bekerja sama dengan perusahaan agritech terkemuka dalam penjualan input, menawarkan sumber daya berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif kepada petani DayaTani.

Selain itu, perusahaan-perusahaan terkemuka dalam perdagangan output terlibat dalam pembelian hasil hortikultura dari jaringan petani DayaTani, memastikan pasar yang dapat diandalkan untuk produk-produk mereka.

"Secara keseluruhan, inisiatif DayaTani sejalan dengan tujuan yang lebih besar untuk memodernisasi pertanian Indonesia, menjadikannya lebih efisien, berkelanjutan, dan tangguh. Dengan memanfaatkan teknologi, DayaTani tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga berkontribusi pada ekosistem digital yang semakin penting dalam sektor pertanian Indonesia," tutup Deryl.

Sumber: https://www.liputan6.com/

Selengkapnya
Buka Jalan Transformasi Pertanian, Startup Agritech Dapat Pendanaan Rp 35,7 Miliar

Pendidikan

Perjalanan Sejarah dan Pembangunan Universitas Sriwijaya: Dari Awal Pendirian hingga Pengakuan Akreditasi Unggul

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 19 Februari 2025


Universitas Sriwijaya (UNSRI) adalah universitas negeri yang berlokasi di Sumatera Selatan, Indonesia. Universitas Sriwijaya memiliki 10 fakultas dan dua kampus di Bukit Besar, Kota Palembang dan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. Pada tahun 2021, Unsri mendapatkan akreditasi dan predikat dari Badan Perjanjian Perguruan Tinggi Nasional (BAN-PT). UNSRI juga merupakan universitas terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan luas wilayah 712 hektar.

Ide pendirian universitas di Sumatera Selatan sudah ada sejak awal tahun 1950-an, pada masa kejayaannya. Pada perayaan Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Rapat yang diprakarsai oleh banyak tokoh masyarakat ini menyepakati terbentuknya “Panitia Pakulit Sumatera Selatan”. Pada akhir Agustus 1952, setelah berbeda pendapat, diputuskan bahwa Departemen Perekonomian akan didirikan terlebih dahulu. Untuk itulah maka dibentuklah “Dewan Fakultas Ekonomi Sumatera Selatan” yang dikelola oleh yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama “Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti”. Pelantikannya dilakukan pada tanggal 31 Oktober lalu dalam acara yang dihadiri oleh Bapak. membaca Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PPK) Hadi Drg. M. Isa (Gubernur Sumsel), Letjen. TNI (Purn) Bambang Utoyo (Ketua TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumsel).

Upaya untuk memiliki universitas di Sumsel dilanjutkan dengan dibentuknya organisasi sekolah hukum dalam Yayasan Perguruan Tinggi Pendidikan Sjakjakirti. komite Pada tanggal 1 November 1957, dalam rangka memperingati empat tahun berdirinya Jurusan Ekonomi, dibukalah sebuah universitas dengan nama “Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat”.

Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan kembali kampus yang ada saat ini. Kolonel Harun Sohar (Panglima, Paperda TT II/Sriwijaya Jerman) dan H.A. Bastari (Gubernur) Kendala-kendala yang masih ada dalam pendirian Universitas Palembang dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta untuk menemui Menteri Pembangunan Sosial (Tuan Mohammad Yamin) pada bulan Desember 1959 berhasil menegaskan niat pemerintah untuk mengubah Perguruan Tinggi Sjakhjakirti menjadi universitas negeri. UU Pemerintah No. Universitas Sriwijaya akhirnya didirikan berdasarkan Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 42 (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 135) tanggal 29 Oktober 1960 dan surat pendirian Presiden Soekarno pada tanggal 3 November 1960 di hadapan Menteri Pembangunan Daerah ( Pak Priyono) . Upacara pembukaan diadakan pada upacara penandatanganan. dan beberapa negara sebagai duta besar. Diangkat sebagai rektor pertama universitas tersebut, Dr. sedang ISA ditunjuk oleh Presiden. 696/M tanggal 29 Oktober 1960.

Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, Unsri membeli tanah seluas 712 hektar di Indralaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (sekarang Ogan Ilir) untuk mendirikan universitas di luar Bukit Besar yang sekarang. Pembangunan universitas baru ini dimulai pada tahun 1983 dengan dukungan dana dari Asian Development Bank (ADB), dan pengerjaan fisiknya dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. studi di Universitas Indraya yang baru pada konferensi pertama Universitas Indraya Gubernur Sumatera Selatan H. Ramli Hasan Basri pada tanggal 1 September 1993. Perintah Eksekutif bulan Januari 1995 memanfaatkan sepenuhnya Universitas Indraraya dan diputuskan untuk mulai beroperasi mulai tanggal 1 Februari 1995. Sebagian besar kegiatan akademik berlangsung pada tanggal 1 Februari 1995. kampus Indralaya. Upacara pembukaan kampus Unsri Indraraya dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 6 Maret 1997.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Perjalanan Sejarah dan Pembangunan Universitas Sriwijaya: Dari Awal Pendirian hingga Pengakuan Akreditasi Unggul

Perencanaan Wilayah dan Perdesaan

Desa

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025


Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah (aglomerasi) atau biasa disebut dengan kota atau kabupaten permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat, Papua Barat, Papua), dusun (Jawa Tengah dan Jawa Timur) atau padukuhan (Yogyakarta) atau Banjar (Bali) atau jorong (Sumatra Barat), Lembang (Toraja), atau Pekon/Tiuh/Peratin (Lampung). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan TimurKlèbun di Madura, Pambakal di Kalimantan Selatan, dan Kuwu di Cirebon, Hukum Tua di Sulawesi Utara.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatra Barat disebut dengan istilah nagari, di Aceh dengan istilah gampong, di Papua dan Kutai BaratKalimantan Timur disebut dengan istilah kampung, di Kabupaten Tana Toraja & Kabupaten Toraja UtaraSulawesi Selatan disebut dengan istilah Lembang. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal-usul dan adat istiadat setempat. Berdasarkan pertaturan Undang-Undang No. 6 tahun 2014, Desa ialah kepaduan masyarakat hukum yang mempunyai batas kawasan yang berhak untuk mengelola dan menjalankan kegiatan pemerintahan, kebutuhan masyarakat domestik menurut gagasan masyarakat, kebebasan asal-usul, dan kebebasan tradisional yang disegani dalam struktur pemerintahan Indonesia.

Pengertian desa menurut para ahli

Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.

Bambang Utoyo

Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan

R. Bintarto

Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain

Sutarjo Kartohadikusumo

Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat

William Ogburn dan MF Nimkoff

Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.

S.D. Misra

Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.

Paul H Landis

Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut:

  1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
  2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
  3. Mata pencaharian bersifat agraris dan dipengaruhi oleh faktor-faktor alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam.

UU no. 22 tahun 1999

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten

UU no. 5 tahun 1979

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

UU no. 6 tahun 2014

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Unsur-unsur

Desa punya tiga unsur yakni: 

  • Daerah, yang dimaksud daerah dalam arti yaitu tanah-tanah yang produktif dan tanah yang tidak. Juga penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas, dan batas yang merupakan lingkungan geografi setempat.
  • Penduduk, yaitu meliputi jumlah rasio jenis kelamin, komposisi penduduk, pertambahan, kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduknya.
  • Tata kehidupan desa yang berkaitan erat dengan norma, adat istiadat dan aspek budaya lainnya yang berlaku.

Kewenangan

Kewenangan desa merupakan kekuasaan dan tanggungjawab desa sebagai identitas hukum dalam mengatur dan mengurus desa. Kewenangan desa merupakan dasar bangun jika desa dianalogikan sebagai suatu bangunan. Maka dari itu kewenangan desa merupakan pondasi atau dasar yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Desa

Pendidikan

Mengukir Sejarah Baru: Politala Kalsel Resmikan Gedung Nadiem Anwar Makarim

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 19 Februari 2025


KOMPAS.com - Wikan Sakarinto, sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, secara resmi meresmikan dua gedung baru di Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Gedung pertama diberi nama Nadiem Anwar Makarim, khusus digunakan untuk kuliah teknik informatika. Sementara gedung kedua, bernama Syekh Muhammad Arsyad al Banjari, difungsikan sebagai gedung kuliah terpadu. Inisiatif pembangunan ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Laut, Kalsel, melalui pengembangan infrastruktur.

Wikan menyampaikan ucapan selamat atas ketersediaan gedung baru tersebut, sambil mengungkapkan harapannya agar Politala dapat menggandakan jumlah mahasiswa. Tujuannya adalah melahirkan lebih banyak individu berpotensi yang berasal dari Politala. Harapan lainnya adalah agar gedung baru ini dapat menghasilkan SDM unggul dan kompeten, serta memberikan dampak nyata pada peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi, terutama di Kabupaten Tanah Laut. Wikan juga menyoroti kebutuhan infrastruktur Politala yang sejalan dengan potensi pariwisata dan pertanian di Kabupaten Tanah Laut. Selain itu, Politala berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan seluruh perguruan tinggi di Kalsel, dengan tujuan menciptakan SDM yang kompeten, menggabungkan kemampuan nonteknis (soft skills), karakter, dan kemampuan teknis (hard skills).

Direktur Jenderal juga menyampaikan apresiasinya kepada Politala karena telah berkomitmen dalam mendukung pengembangan ekosistem pendidikan vokasi, terutama melalui program upgrade D3 menjadi sarjana terapan. Wikan mendorong seluruh komunitas akademis di Politala untuk turut serta dalam program Kampus Merdeka. Ia menekankan pentingnya mendaftar program ini, yang memiliki anggaran ratusan miliar, untuk pengiriman mahasiswa ke luar negeri, magang mahasiswa, dan melibatkan peran industri dalam mengajar di Politala. Wikan juga menjelaskan tentang program Kampus Merdeka Vokasi, termasuk matching fund dan riset terapan. Menurutnya, riset di perguruan tinggi yang melibatkan industri dapat menghasilkan produk yang dapat diterapkan dalam masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Politala, Mufrida Zein, mengungkapkan bahwa gedung baru ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Selain itu, ditambahkan prodi baru, seperti D4 perpajakan dan D4 alat berat, yang akan berkolaborasi dengan jurusan mesin otomotif yang sudah ada. Mufrida menyampaikan apresiasi atas pembangunan gedung yang difasilitasi oleh Kemdikbud Ristek, dan merinci rencana kedepannya untuk menyediakan prodi-prodi tambahan yang mendukung perkembangan Politala, terutama di Kabupaten Tanah Laut.

Sumber: kompas.com

 

Selengkapnya
Mengukir Sejarah Baru: Politala Kalsel Resmikan Gedung Nadiem Anwar Makarim
« First Previous page 715 of 1.172 Next Last »