Transportasi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025
Distribusi perjalanan adalah salah satu langkah dalam perencanaan transportasi empat tahap (Four step transport planning) yang berkaitan dengan distribusi jumlah perjalanan (trip) antara satu zona dengan zona lain.
Tabel berikut menunjukkan contoh distribusi perjalanan dengan z jumlah zona.
Di mana Tij adalah jumlah perjalanan dari zona i menuju zona j.
Model gravitasi dalam distribusi perjalanan
Model gravitasi sederhana
Salah satu model yang digunakan dalam perencanaan transportasi untuk menjelaskan hubungan jumlah/distribusi perjalanan adalah model gravitasi yang diturunkan dari model gravitasi yang dikembangkan oleh Newton. Bentuk yang paling sederhana ditunjukkan dengan rumus berikut:
Tij adalah besar perjalanan antara zona i dengn zona j
k adalah konstanta
Pi adalah besar penduduk zona i
Pj adalah besar penduduk zona j
d adalah jarak antara kedua zona
Model ini kemudian dikembangkan menjadi model yang lebih kompleks untuk mendapatkan suatu model yang simpangannya semakin kecil.
Model gravitasi yang dikembangkan
Model gravitasi yang dikembangkan seperti disampaikan oleh Jean-Paul Rodrigue disampaikan sebagai berikut:
P, d dan k adalah variabel seperti rumus terdahulu
b (beta): Suatu parameter hambatan transportasi yang terkait dengan effisiensi sistem transportasi antara dua zona/lokasi. Jalan bebas hambatan akan mempunyai hambatan /index beta yang lebih kecil dari jalan biasa.
l (lambda): Potensi bangkitan perjalanan. Untuk pergerakan orang lambda dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan. Sebagai contoh perjalanan akan lebih tinggi dibangkitkan oleh orang-orang yang berpendapatan tinggi.
a (alpha): Potensi tarikan perjalanan. Terkait dengan kegiatan ekonomi pada tujuan perjalanan. Sebagai contoh suatu pusat kegiatan yang memiliki berbagai kegiatan komersial akan menarik lebih banyak perjalanan.
Sumber Artikel : Wikipedia
Ketenagakerjaan
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 19 Februari 2025
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) secara resmi menerima peserta program pendidikan vokasi setara Diploma 1 dari Provinsi Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam mempersiapkan SDM yang andal dan terampil sesuai kebutuhan dunia industri.
Para peserta diterima secara simbolis oleh SVP SDM PKT Endang Murtiningsih, dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Barnabas Donansiba di Hotel Grand Equator Bontang, pada Minggu (16/1/2022).
Dijelaskan Endang, total peserta yang mengikuti program ini sebanyak 50 orang, terdiri dari 35 peserta dari Papua, Papua Barat dan NTT, ditambah 15 peserta dari Bontang.
Program ini merupakan bentuk tindaklanjut kerjasama PKT dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI, guna mendukung transformasi bisnis Perusahaan dalam menghadapi era Volatility, Uncertainly, Complexity dan Ambiguity (VUCA).
“Kerjasama program pendidikan vokasi setara Diploma 1 ini juga menggandeng Politeknik ATI Makassar Sulawesi Selatan, dengan masa studi maksimal 1 tahun,” ujar Endang, Senin (17/1/2022).
Program ini selaras dengan semangat PKT dalam mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia, yang diimplementasikan melalui pengembangan kapasitas masyarakat untuk mencetak SDM yang unggul dan siap kerja di berbagai bidang.
Para peserta akan mendapatkan materi link and match sesuai kebutuhan industri, dengan komposisi materi 40 persen teori dan 60 persen praktik.
Pelaksanaan program juga didukung Infrastruktur Learning and Development yang disiapkan PKT untuk membangun budaya learning agility, dengan memberikan berbagai fasilitas pembelajaran menarik dan mudah diakses.
“Selain mendapat ijazah setara Diploma 1, para peserta yang dinyatakan kompeten juga akan menerima sertifikat profesi dari PKT dan BNSP,” terang Endang.
Lebih lanjut, pengembangan pendidikan vokasi yang diwujudkan melalui dukungan terhadap program pendidikan, pelatihan dan kompetensi hingga pemagangan, terus dilaksanakan PKT dalam 2 tahun terakhir.
Seluruh program tersebut bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) binaan PKT maupun Pemerintah.
Sumber: liputan6.com
Manajemen Konstruksi
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 19 Februari 2025
Konstruksi adalah suatu kegiatan pembangunan sarana maupun prasarana. Selain itu kontruksi juga dapat diartikan sebagai bangunan maupun satuan infrastruktur dalam satu atau beberapa area.
Kontruksi juda merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil. Sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangun(an) yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, konstruksi struktur bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi jalan raya, konstruksi jembatan, konstruksi kapal, dan lain lain.
Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya). Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.
Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor (proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan "fisik" sebuah konstruksi).
Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang efektif sangatlah penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur yang mempertimbangkan mengenai dampak pada lingkungan/AMDAL, metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan/anggaran, disertai dengan jadwal perencanaan yang baik, keselamatan lingkungan kerja, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan yang disebabkan oleh keterlambatan persiapan tender dan penawaran, dll.
Jenis
Berikut ini beberapa jenis kontruksi yang dapat anda ketahui yaitu:
Konstruksi permukiman
Konstruksi permukiman merupakan konstruksi yang mempertimbangkan tata ruang di masa depan. Kisaran waktu masa depan ini sekitar 20 tahun sejak konstruksi dimulai. Konstruksi permukiman meliputi konstruksi tempat tinggal dan kompleks permukiman.
Konstruksi gedung
Konstruksi gedung merupakan konstruksi yang mempertimbangkan penataan fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalam bangunan. Penataan fasilitas ini berkaitan dengan kebutuhan dari pengguna bangunan. Konstruksi gedung meliputi antara lain gedung perkantoran, gedung kuliah dan gedung perbankan.
Konstruksi rekayasa berat
Konstruksi rekayasa berat merupakan konstruksi yang mempertimbangkan keterbengkalaian penggunaan alat-alat berat hasil penyewaan. Jenis konstruksi ini ditandai dengan banyaknya peralatan berat di dalam bangunan. Penataan alat-alat berat di dalam konstruksi rekayasa berat bertujuan untuk mengurangi biaya sewa dari alat-alat tersebut.
Konstruksi industri
Konstruksi industri merupakan konstruksi yang mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan di dalam bangunan terhadap lingkungan di sekitarnya. Dampak yang ditimbulkan seperti pencemaran dan limbah. Tata ruang pada konstruksi industri mengutamakan keberadaan fasilitas-fasilitas yang mampu mengurangi dampak dari kegiatan di industri. Konstruksi industri biasanya diterapkan pada pabrik.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Rantai Pasok Digital
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Februari 2025
Artikel "Supply Chain 4.0: Concepts, Maturity and Research Agenda" yang diterbitkan di Supply Chain Management: an International Journal , membahas tentang konseptualisasi Supply Chain 4.0 (SCM 4.0) dan menawarkan kerangka kerja konseptual untuk memahami evolusinya. Artikel ini ditulis berdasarkan tinjauan literatur sistematis (SLR) untuk mengidentifikasi elemen-elemen inti dari SCM 4.0 dan mengusulkan tingkat kematangan untuk memfasilitasi pengembangan strategi SCM 4.0.
Latar Belakang dan Motivasi Penelitian
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya minat terhadap Industri 4.0 (I4.0) baik di kalangan akademisi maupun praktisi. Meskipun banyak artikel telah dipublikasikan tentang I4.0, belum ada penelitian yang secara jelas mengonseptualisasikan I4.0 dalam konteks rantai pasok. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan istilah "Supply Chain 4.0" dan mengembangkan kerangka kerja konseptual yang menangkap esensi I4.0 dalam konteks rantai pasok.
Kerangka Teoretis
Artikel ini membahas konsep-konsep kunci seperti Industri 4.0, Supply Chain 4.0 , dan tingkat kematangan. Industri 4.0 mencakup berbagai teknologi mutakhir dan disruptif seperti Cyber Physical Systems (CPS), Internet of Things (IoT), dan Cloud Computing . Supply Chain 4.0 didefinisikan sebagai penerapan prinsip-prinsip dan teknologi I4.0 dalam manajemen rantai pasok. Tingkat kematangan digunakan untuk menggambarkan evolusi SCM 4.0 dan membantu dalam formulasi strategi.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deduktif dan strategi kualitatif. Systematic Literature Review (SLR) diadopsi sebagai metode penelitian untuk memahami hubungan antara rantai pasok, Industri 4.0, dan penelitian tingkat kematangan. Proses SLR terdiri dari tiga fase: perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Teknik berorientasi konsep diterapkan pada output SLR untuk mendapatkan konstruk kunci yang akan memfasilitasi pengembangan kerangka kerja konseptual Supply Chain 4.0 .
Temuan Penelitian Utama
SLR menunjukkan bahwa ada penelitian terbatas yang menghubungkan Industri 4.0 dengan rantai pasok. Namun, dimungkinkan untuk mengekstrak serangkaian kategori tematik dari analisis artikel yang disebut sebagai konstruk karena mereka membentuk inti dari kerangka kerja konseptual Supply Chain 4.0 . Konstruk ini adalah:
Setiap konstruk terdiri dari sejumlah elemen yang disebut sebagai 'dimensi' dalam penelitian ini dan total dua puluh satu (21) dimensi diidentifikasi selama SLR. SLR juga menunjukkan bahwa proposisi kematangan untuk Industri 4.0 masih embrionik dan sama sekali tidak ada dalam konteks Rantai Pasokan. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan dan mengusulkan kerangka kerja tingkat kematangan yang didasarkan pada konstruk inti dari Supply Chain 4.0 dan dimensi yang sesuai.
Studi Kasus dan Angka-Angka
Artikel ini tidak menyajikan studi kasus atau angka-angka spesifik. Ini adalah penelitian konseptual yang didasarkan pada tinjauan literatur sistematis.
Implikasi Teoretis dan Manajerial
Penelitian ini memiliki implikasi teoretis dan manajerial yang signifikan. Secara teoretis, penelitian ini memperkenalkan kerangka kerja konseptual baru untuk memahami Supply Chain 4.0 dan tingkat kematangannya. Secara manajerial, penelitian ini memberikan panduan bagi para praktisi untuk mengembangkan strategi SCM 4.0 dan mengevaluasi kematangan organisasi mereka.
Keterbatasan dan Penelitian Mendatang
Para penulis mengakui bahwa kerangka kerja yang diusulkan bersifat konseptual dan memerlukan penelitian empiris lebih lanjut untuk memvalidasinya dan mendapatkan wawasan baru. Mereka juga mengidentifikasi serangkaian pertanyaan penelitian terbuka yang dapat berfungsi sebagai panduan bagi para peneliti untuk mengembangkan lebih lanjut konsep Supply Chain 4.0 .
Kesimpulan
Artikel ini menyimpulkan bahwa Supply Chain 4.0 adalah bidang penelitian yang menjanjikan dengan potensi untuk mengubah manajemen rantai pasok. Penelitian ini memberikan kontribusi berharga bagi pemahaman tentang SCM 4.0 dan menawarkan kerangka kerja untuk memandu penelitian dan praktik di masa depan.
Sumber Artikel: Kamble, S. S., Gunasekaran, A., & Gawankar, S. A. (2018). Supply Chain 4.0: Concepts, maturity and research agenda. Supply Chain Management: An International Journal .
Transportasi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025
Pilihan moda adalah tahap ketiga dari perencanaan transportasi empat tahap merupakan analisis terhadap pilihan moda dalam melakukan perjalanan, apakah menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, menggunakan kendaraan pribadi bisa dengan berjalan kaki, bersepeda, sepeda motor atau mobil sedang angkutan umum bisa becak, taxi, bus atau kereta api.
Faktor yang memengaruhi pilihan moda
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pilihan moda seperti:
Tehnik kurva peralihan
Gambar: Peralihan moda angkutan
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa semakin cepat waktu perjalanan dengan angkutan umum semakin banyak penggunaan angkutan umum demikian pula sebaliknya, semakin lama waktu menggunakan angkutan umum semakin kecil orang akan menggunakan angkutan umum.
dimana:
cm = waktu perjalanan dengan moda m dan
R Nilai empiris dalam bentuk:
Pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang disederhanakan dalam menetapkan pilihan moda, tetapi dapat juga dijadikan masukan dalam penetapan kebijaksanaan apalagi kalau menggunakan generalized cost dimana waktu, biaya dan kenyamanan ikut dipertimbangkan.
Sumber Artikel : Wikipedia
Badan Usaha Milik Negara
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 19 Februari 2025
PT. Industri Nuklir Indonesia atau biasa disingkat menjadi INUKI adalah anak usaha Bio Farma yang bergerak di bidang teknologi nuklir. Perusahaan ini awalnya didirikan dengan nama PT. Batan Teknologi (Persero) pada tanggal 29 Januari 1996, dengan modal dasar berupa tiga pusat penelitian milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Yang memiliki potensi komersialisasi, yakni fasilitas produksi elemen bakar nuklir, fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka, serta fasilitas jasa teknik.
Melalui Divisi Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka, perusahaan ini pun mulai memproduksi radioisotop dan radiofarmaka untuk keperluan medis dan industri.
Sementara Divisi Produksi Elemen Bakar Nuklir memproduksi elemen bakar nuklir untuk memenuhi kebutuhan reaktor riset milik BATAN.
Pada tahun 2014, perusahaan ini resmi mengubah namanya dari PT. Batan Teknologi (Persero) menjadi PT. Industri Nuklir Indonesia (Persero). Kantor pusat perusahaan ini juga dipindah dari Jl. Kuningan Barat No. 1, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan ke Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan.
Pada tanggal 22 Februari 2022, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Bio Farma sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat penerapan kedokteran nuklir di Indonesia.
Sumber artikel: id.wikipedia.org