Ekonomi dan Bisnis
Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 19 Februari 2025
Lingkungan dan Budaya Kerja
Pada bagian ini, kami akan membahas lingkungan kerja khas yang terkait dengan masing-masing bidang, mempelajari budaya tempat kerja, termasuk kolaborasi dan otonomi, dan menyoroti potensi perbedaan dalam hal jam kerja, perjalanan, atau keseimbangan kehidupan kerja.
1. Lingkungan kerja untuk insinyur
Insinyur sering kali bekerja di lingkungan yang beragam, tergantung pada spesialisasi dan industri mereka. Mereka dapat bekerja di kantor, laboratorium, pabrik, lokasi konstruksi, atau bahkan lokasi terpencil. Sifat pekerjaan insinyur sering kali melibatkan kombinasi pekerjaan di belakang meja, eksperimen langsung, dan kunjungan lapangan.
Kolaborasi sangat penting dalam bidang teknik. Insinyur sering bekerja dalam tim bersama para profesional dari berbagai disiplin ilmu untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan proyek. Mereka berkolaborasi dengan arsitek, teknisi, manajer proyek, dan klien untuk menciptakan solusi inovatif.
Insinyur juga memiliki kesempatan untuk otonomi dan bekerja secara mandiri. Mereka sering kali memiliki kebebasan untuk menganalisis tantangan, mengonseptualisasikan solusi, dan membuat keputusan penting selama fase desain dan implementasi proyek mereka. Namun, otonomi ini juga diimbangi dengan kebutuhan untuk mematuhi peraturan, standar, dan persyaratan klien.
2. Lingkungan kerja untuk akuntansi
Akuntansi sebagian besar bekerja di lingkungan kantor, baik di kantor akuntansi, perusahaan, lembaga pemerintah, atau organisasi nirlaba. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dan sistem akuntansi berbasis cloud, peluang kerja jarak jauh juga menjadi lebih umum di bidang akuntansi.
Kolaborasi adalah aspek penting dari profesi akuntansi. Akuntansi sering bekerja sama dengan kolega, tim, dan klien untuk menganalisis data keuangan, menyiapkan laporan, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, dan memberikan nasihat keuangan. Kerja sama tim dan keterampilan komunikasi yang efektif sangat berharga dalam berurusan dengan kolega dan klien dari berbagai latar belakang.
Akuntan biasanya memiliki perpaduan antara pekerjaan kolaboratif dan otonom. Mereka dapat bekerja secara mandiri dalam tugas-tugas seperti audit, analisis keuangan, atau persiapan pajak. Namun, mereka juga berkolaborasi dengan kolega di departemen seperti keuangan, kepatuhan, dan manajemen untuk memastikan pelaporan keuangan yang akurat dan pengambilan keputusan.
3. Jam kerja, perjalanan, dan keseimbangan kehidupan kerja
Dalam hal jam kerja, karir teknik dan akuntansi dapat bervariasi. Meskipun jam kantor standar adalah hal yang umum di kedua bidang ini, proyek atau tenggat waktu tertentu mungkin memerlukan jam kerja tambahan, terutama selama periode puncak seperti musim pajak atau pengiriman proyek.
Persyaratan perjalanan dapat berbeda secara signifikan antara bidang teknik dan akuntansi. Insinyur mungkin perlu melakukan perjalanan ke lokasi proyek, lokasi klien, atau fasilitas pemasok untuk inspeksi, rapat, atau presentasi. Jumlah perjalanan dapat bervariasi tergantung pada disiplin ilmu teknik dan ruang lingkup proyek. Akuntan mungkin juga memiliki kewajiban perjalanan, terutama jika mereka bekerja untuk kantor akuntan internasional atau memiliki klien yang tersebar di berbagai lokasi. Namun, hal ini dapat bervariasi berdasarkan peran dan organisasi tertentu.
Keseimbangan kehidupan kerja merupakan pertimbangan penting bagi para profesional di kedua bidang tersebut. Meskipun beban kerja dan tenggat waktu proyek terkadang dapat memengaruhi keseimbangan kehidupan kerja, pemberi kerja di bidang teknik dan akuntansi umumnya menyadari pentingnya menjaga keseimbangan yang sehat. Perusahaan sering kali menyediakan pengaturan kerja yang fleksibel, opsi kerja jarak jauh, dan program kesehatan karyawan untuk mendukung inisiatif keseimbangan kehidupan kerja.
Pada akhirnya, lingkungan kerja, budaya, dan keseimbangan kehidupan kerja dapat bervariasi berdasarkan pekerjaan, industri, dan organisasi tertentu. Meneliti perusahaan dan berbicara dengan para profesional di bidangnya dapat memberikan wawasan tentang lingkungan kerja dan budaya tertentu yang diminati.
Kesimpulannya, bidang teknik dan akuntansi menawarkan lingkungan dan budaya kerja yang beragam. Para profesional di kedua bidang ini berkolaborasi secara ekstensif, tetapi juga memiliki peluang untuk otonomi dalam pekerjaan mereka. Pertimbangan seperti jam kerja, persyaratan perjalanan, dan keseimbangan kehidupan kerja dapat bervariasi, tetapi perusahaan semakin menawarkan fleksibilitas dan dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Pertimbangan pribadi dan penilaian diri
Sebelum memulai karier di bidang teknik atau akuntansi, penting untuk mengevaluasi keterampilan, minat, dan bakat Anda sendiri. Melakukan penilaian diri dapat membantu Anda menentukan bidang mana yang lebih sesuai dengan preferensi dan tujuan pribadi Anda. Pada bagian ini, kami akan memberikan panduan tentang refleksi diri, menawarkan daftar pertanyaan untuk dipertimbangkan, dan memberikan tips tentang cara menyelaraskan kekuatan pribadi dengan karakteristik setiap jalur karier.
1. Mengevaluasi keterampilan, minat, dan bakat anda
Mulailah dengan mengidentifikasi keterampilan, minat, dan bakat Anda. Pertimbangkan mata pelajaran yang anda sukai, aktivitas atau tugas yang anda kuasai, dan kekuatan khusus yang Anda miliki. Renungkan kemampuan pemecahan masalah, keterampilan matematika dan analitis, keterampilan komunikasi, perhatian terhadap detail, dan kemampuan untuk bekerja secara mandiri atau sebagai bagian dari tim.
Pikirkan tentang minat anda dan apa yang memotivasi anda. Apakah anda lebih menyukai pemecahan masalah dan inovasi, atau apakah anda memiliki kemampuan dalam analisis keuangan dan pencatatan yang teliti? Memahami minat dan gairah Anda dapat membantu memandu Anda menuju jalur karier yang sesuai dengan tujuan pribadi Anda.
2. Pertanyaan untuk refleksi diri
Untuk membantu penilaian diri Anda, berikut adalah beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan:
3. Menyelaraskan kekuatan pribadi dengan setiap jalur karier
Setelah Anda menilai keterampilan, minat, dan tujuan Anda, pertimbangkan bagaimana hal tersebut selaras dengan karakteristik setiap jalur karier:
Terlibat dengan sumber-sumber ini dan melakukan refleksi diri secara menyeluruh dapat memberikan wawasan yang berharga untuk membuat keputusan yang tepat tentang jalur karier Anda. Ingatlah, preferensi individu dan tujuan pribadi memainkan peran penting dalam memilih karier yang memberikan pemenuhan dan kepuasan.
Kesimpulan
Dalam artikel blog ini, kami telah menjelajahi bidang teknik dan akuntansi, menyoroti aspek-aspek uniknya dan membantu pembaca mengevaluasi jalur karier mana yang paling sesuai dengan keahlian, minat, dan tujuan mereka. Mari kita rangkum poin-poin penting yang telah dibahas dan mendorong pembaca untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan preferensi masing-masing:
Disadur dari: cpacredits.com
Hidrografi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025
BANDUNG, itb.ac.id -- Kelompok Keahlian Hidrografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung mengadakan penelitian mengenai titik dasar dan garis pantai yang dapat digunakan sebagai penetapan batas laut negara. Penelitian yang diketuai oleh Dr. Eka Djunarsjah menemukan keanehan di beberapa titik dasar dan garis pantai pada tahun 2019.
Penelitian lanjutan dari hasil temuan kelompok yang dipimpin oleh Dr. Eka beserta dicatat pada Rekacipta ITB yang diterbitkan pada Selasa (18/1/2022) atas kerja sama LPPM ITB dengan Media Indonesia. Tujuan dari penelitian lanjutan pada 2021 adalah analisis tentang dampak dinamika DAS dan pantai terhadap perubahan garis pantai serta implikasi terhadap batas laut negara dan batas laut daerah berupa provinsi yang ditetapkan sejauh 12 mil laut dari garis pantai.
Titik-titik dasar dan garis-garis pangkal yang tercatat pada Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2002 yang direvisi di Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2008 memberikan informasi mengenai daftar koordinat geografis titik-titik dan garis pangkal Kepulauan Indonesia. Peraturan tersebut sudah diberikan ke Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa pada Maret 2009. Titik dan garis tersebut digunakan agar dapat menetapkan garis-garis batas laut negara yang terdiri dari Laut Teritorial sejauh 12 mil laut, Zona Tambahan sejauh 24 mil laut, Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen sejauh 200 mil yang dihitung dari garis-garis pangkal dengan setiap segmen garis pangkal dibentuk oleh dua titik dasar.
Penyimpangan yang terjadi, yaitu garis pangkal yang memotong daratan, titik dasar yang terletak di daratan, titik dasar berada terlalu jauh dari daratan, dan garis pangkal yang tidak berimpit dengan titik dasar akibat dari dinamika pantai. Garis pangkal yang memotong daratan di sepanjang muara Sungai Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh adalah contoh penyimpangan. Kemungkinan penyimpangan berupa perbuahan garis pantai terjadi akibat dinamika dan interaksi antara lingkungan daerah aliran sungai (DAS), wilayah pesisir, dan bagian lam. Perlu diketahui bahwa luas dari DAS Peusangan mencapai 238.550 hektare.
Ketua Peneliti Dr. Eka Djunarsjah dari KK Hidrografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), mengatakan, berdasarkan hasil penelitian, faktor utama penyimpangan adalah perubahan iklim dan tutupan lahan. Iklim adalah cuaca rata-rata di suatu waktu tertentu dengan rentang waktu yang lama. Perbuahan iklim menyebabkan perubahan dinamika DAS dan pantai karena dapat memengaruhi pola temporal dan spasial sedimentasi, kehilangan tanah akibat curah hujan, banjir pesisir, serta merendam wilayah pesisir dan muara.
“Sedimentasi DAS dan pesisir menyebabkan perubahan fisik lingkungan. Tutupan lahan merupakan garis yang menggambarkan batas penampakan area tutupan di atas permukaan bumi yang terdiri dari bentang alam maupun bentang buatan. Tutupan lahan mempengaruhi DAS karena dapat menentukan laju erosi akibat kecepatan jatuhnya air hujan. Akibatnya adalah lahan terbuka, degradasi, kritis, hingga mudah tererosi,” jelasnya seperti dikutip dari Rekacipta ITB.
Pada penelitian lanjutan tahun 2021 didapatkan hasil identifikasi menunjukkan jumlah sedimen meningkat saat terjadi perubahan tutupan lahan di lahan kuat erosi seperti hutan dengan lahan lemah erosi seperti lahan pertanian yang menyatakan bahwa perubahan tutupan lahan akan menyebabkan jumlah hasil sedimen yang berubah dalam arah yang sama.
Maka perubahan tutupan lahan berpengaruh pada jumlah hasil sedimen yang keluar dari sistem DAS mencapai titik keluar DAS sesuai dengan prinsip sedimen yang terbawa oleh arus sungai akan mengalir hingga muara sungai. Sedimen yang sampai di muara saat arus dari laut ke darat dominan akan membuat sedimen terdeposisi, tapi jika sebaliknya akan menyebabkan erosi.
Ia menjelaskan, hasil dari dinamika di Sungai Peusangan berdasarkan Citra Satelit SPOT dengan resolusi 1,5 meter selama 2016 sampai 2020 menunjukkan wilayah pesisir mengalami penambahan daratan. Penambahan daratan akan mengubah batas laut negara yang berpatokan pada garis pantai. Karena perubahan batas laut, maka batas laut yang berdekatan dengan negara lain perlu dilakukan perundingan.
“Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 Pasal 11 memungkinkan Indonesia memperbaharui titik dasar menggunakan data terbaru. Selain batas negara, batas laut juga dapat diubah untuk kewenangan daerah di laut yang menghadap perairan lepas berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2014,” tutupnya.
Sumber Artikel : ITB
Badan Usaha Milik Negara
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 19 Februari 2025
PT. Aneka Gas Industri Tbk. (disingkat AGII, digayakan dengan huruf besar semua, IDX: AGII) adalah perusahaan gas industri pertama dan terbesar di Indonesia. AGII menjalankan 4 jenis usaha yaitu: 1) produksi gas industri, 2) penjualan gas industri, 3) penjualan perlengkapan gas industri, dan 4) instalasi perlengkapan gas industri.
AGII didirikan pada tahun 1916. Bisnis utamanya adalah memasok gas industri seperti gas udara (oksigen, nitrogen dan argon), gas sintetis, bahan bakar gas, gas langka, dan gas campuran. Produk AGII memiliki aplikasi yang beragam dan digunakan oleh berbagai industri termasuk medis, metalurgi, energi, infrastruktur, dan lainnya. Per 30 Desember 2020, AGII memiliki 44 plant dan 104 filling stations di 26 provinsi di Indonesia.
Anak Perusahaan
Sejarah
AGII memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun di bidang gas industri. AGII dimulai dari dua perusahaan Belanda: NV WA Hoek Machine en Zuurstof, yang membangun Plant Oksigen pertama di Jakarta tahun 1916, dan NV Javasche Koelzoer, membangun Plant Karbondioksida pertama di Surabaya tahun 1924. Kedua perusahaan tersebut berubah nama menjadi PN Zatas dan PN Asam.
Kemudian, pada tahun 1971, kedua perusahaan digabungkan menjadi satu perusahaan milik negara dan resmi dinamakan menjadi "Aneka Gas Industri". Perusahaan pernah menjadi perusahaan milik asing di tahun 1996 setelah diakuisisi oleh Messer Group Griesheim GmbH asal Jerman dan PT. Tira Austenite sebuah perusahaan Indonesia yang memiliki saham AGII berdampingan dengan Pemerintah Indonesia. AGII kemudian kembali menjadi perusahaan nasional setelah kepemilikannya dimiliki oleh Samator Group di tahun 2004.
AGII telah berkembang secara signifikan setelah diakuisisi oleh Samator Group. Hal ini dapat dilihat dari jumlah plant-plant yang telah beroperasi berkembang dari 11 plant menjadi 44 plant di 26 provinsi di Indonesia. AGII resmi mencatatkan sahamnya dalam perdagangan Bursa Efek Indonesia pada September 2016 dan diperdagangkan dengan kode saham IDX: AGII).
Pada awal Penawaran Umum Perdana, AGII melepas 766,6 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan mengalami kelebihan permintaan 15 kali dari jumlah penjatahan. Saham AGII melesat 80 poin atau 6,82% ke level Rp 1.180 pada saat pencatatan perdana saham.
Produk dan Layanan
AGII berbeda dengan Perusahaan Gas Alam. AGII memproduksi gas industri yang berasal dari gas udara dalam bentuk Oksigen, Nitrogen, dan Argon dan juga memproduksi gas non-udara lainnya seperti Gas Sintetis (H2, CO2, CO, C2H2, C2H4O N2O, dan SO2), Gas Langka (He, Ne, Xe, Kr), Bahan Bakar Gas (C3H8, Natural Gas), Gas Spesial (SF6, NH3, Gas Sterilisasi), dan Gas Campuran (CNG Mixed Gas, Environmental Calibration Gas, dan Engine Exhaust Emission).
Produk gas PT. AGI kemudian disalurkan melalui on-site plants, pipelines, dan juga tabung gas silinder ke berbagai pelanggan di Indonesia. Berdasarkan Gasworld Business Intelligence per tahun 2019, AGII memiliki pangsa pasar sebesar 37,3% atau menduduki peringkat pertama dari lima besar produsen gas industri yang ada di Indonesia.
Selain itu, AGII juga merupakan pemimpin dalam sektor pasar Gas Medis, dengan memegang sekitar 75% s.d. 80% pangsa pasar gas medis di Indonesia. AGII memiliki keunggulan dalam memberikan total customer solutions sehingga mampu menyediakan gas medis, perlengkapan dan instalasi infrastruktur gas medis di sebagian besar Rumah Sakit di Indonesia. Perusahaan saat ini menyuplai gas ke berbagai sektor industri seperti Retail, Kesehatan, Infrastruktur dan Industri Makanan dan Minuman.
Penghargaan
AGII mendapatkan penghargaan Upakarti dari Pemerintah Indonesia dalam mendukung perkembangan industri kecil melalui corporate social responsibility.
AGII meraih penghargaan dari SWA bersama WIN Solution (Strategic Consulting) dalam acara Indonesia Best Corporate Transformation Award 2013 sebagai salah satu perusahaan yang mampu melakukan transformasi bisnis menjadi kondisi yang lebih baik walaupun terdapat pergantian pimpinan dan keadaan eksternal maupun internal yang berubah. Indonesia Best Corporate Transformation Award 2013 berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta pada 4 Desember 2013.
AGII mendapatkan penghargaan dari Coca Cola Amatil Indonesia dalam acara Partner for Growth dengan tema “Sustainability for Wonderful Indonesia” untuk memberikan apresiasi kepada mitra CCAI yang telah memberikan dukungan terbaik. AGII terpilih sebagai Supplier Quality Excellence dengan mengirimkan ribuan ton CO2 yang dikirimkan ke seluruh operasional Coca-Cola Amatil Indonesia di Sumatera dan Jawa dengan Zero Quality Issues.
AGII meraih penghargaan dalam acara Markeeter of The Year Award 2020 yang diselenggarakan oleh Markplus.inc dan Indonesia Marketing Association sebagai Industry Marketing Special Mention untuk Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk.
AGII meraih penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2020 sebagai emiten terbaik dalam kategori Industri Plastik, Kemasan, dan Kimia. Bisnis Indonesia Award (BIA) adalah kegiatan tahunan dari harian Bisnis Indonesia, acara ini sebagai bentuk penghargaan yang nyata dari Harian Bisnis Indonesia untuk para pelaku bisnis di Indonesia, khususnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2020, Bisnis Indonesia Award mengambil tema "Resilience in Pandemic", memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berhasil bertahan dan berkembang di masa pandemi.
Sumber artikel: id.wikipedia.org
Hidrografi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025
Hidrografi (atau geodesi kelautan menurut pandangan awam) adalah ilmu tentang pemetaan laut dan pesisir. Hidrografi menurut S-32 IHO Hydrographic Dictionary adalah c[1]abang sains terapan yang mengatur pengukuran dan penjelasan fitur fisik bagian permukaan BUMI yang bisa dinavigasi dan wilayah pantai, dengan referensi khusus untuk tujuan NAVIGASI. Secara etimologi, Hidrografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “hidro” yang berarti air dan “grafi” yang berarti menulis, hidrografi artinya gambaran permukaan bumi yang digenangi air.
Dalam ilmu hidrografi lebih banyak disinggung tentang pemetaan di daerah perairan secara praktis yang disebut dengan survei hidrografi. Jenis survei hidrografi berdasarkan wilayahnya adalah:
Sumber Artikel : Wikipedia
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 19 Februari 2025
Jalan tol adalah jalan umum atau tertutup di mana para penggunanya dikenakan biaya (atau tol) untuk melintasinya sesuai tarif yang berlaku. Jalan ini merupakan suatu bentuk pemberian tarif pada jalan yang umumnya diterapkan untuk menutupi biaya pembangunan dan perawatan jalan.
Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau tempat fasilitas tol dikumpulkan disebut sebagai gerbang tol. Bangunan ini biasanya ditemukan di dekat pintu keluar, di awal atau akhir jembatan (misal: Jembatan Suramadu), dan ketika di awal memasuki suatu jalan layang (fly-over).
Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan, meskipun hal ini sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua jalan bebas hambatan memerlukan bayaran. Dalam bahasa Inggris, jalan bebas hambatan tanpa berbayar dinamakan freeway atau expressway sedangkan jalan bebas hambatan berbayar dinamakan dengan tollway atau toll road.
Sejarah
Rumah tol abad ke-19 di Kings County, New York
Zaman kuno
Jalan tol telah ada setidaknya selama 2.700 tahun terakhir, karena tol harus dibayar oleh pengendara yang menggunakan jalan Susa–Babylon di bawah rezim Ashurbanipal yang berkuasa pada abad ke-7 SM. Aristotle dan Pliny merujuk pada tol di Arabia dan bagian lain Asia. Di India, sebelum abad ke-4 SM, Arthashastra mencatat penggunaan tol. Suku-suku Jermanik membebani pengguna jalan yang melintasi gunung.
Abad pertengahan
Banyak jalan-jalan Eropa modern pada awalnya dibangun sebagai jalan tol untuk menutup biaya konstruksi. Di Inggris abad ke-14, beberapa jalan yang paling banyak digunakan diperbaiki dengan uang yang berasal dari tol. Turnpike trust didirikan di Inggris dari 1706 dan seterusnya, dan akhirnya bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan jalan-jalan utama di Inggris dan Wales, sampai mereka secara bertahap dihapuskan pada tahun 1870-an.
Tol digunakan pada zaman Kekaisaran Romawi Suci pada abad ke-14 dan 15.
Abad ke-19
Rumah tol Brockton di Ontario, Kanada
Kebanyakan mempercayai jalan yang ada untuk ditingkatkan, tetapi beberapa jalan tol baru, biasanya tidak terlalu panjang, juga dibangun. Jalan Thomas Telford Holyhead (sekarang A5 road) sebagai jalan baru yang sangat panjang, dibangun pada awal abad ke-19 dengan banyak gerbang tol sepanjang jalan tersebut.
Beberapa kota di Kanada memiliki jalan tol pada abad ke-19. Jalan tersebut membentang dari Toronto yang membutuhkan pengguna untuk membayar pada gerbang tol di sepanjang jalan (Yonge Street, Bloor Street, Davenport Road, Kingston Road)[5] dan menghilang setelah 1895.
Abad ke-19, jalan motor biasanya dioperasikan sebagai jalan tol. Salah satu dari jalan motor pertama di Amerika Serikat, Long Island Motor Parkway (yang dibuka pada tanggal 10 Oktober 1908) dibangun oleh William Kissam Vanderbilt II, cucu buyut dari Cornelius Vanderbilt. Jalan tersebut ditutup pada tahun 1938 ketika diambil alih oleh negara bagian New York sebagai pengganti pajak.
Abad ke-20
Pada abad ke-20, penerapan tol jalan diperkenalkan di Eropa untuk membiayai pembangunan jaringan jalan tol dan infrastruktur transportasi khusus seperti jembatan dan terowongan. Italia adalah negara Eropa pertama yang mengenakan tol pada bagian jalan sepanjang 50 km dekat Milan pada tahun 1924. Hal ini kemudian diikuti oleh Yunani, yang membuat pengguna membayar jaringan jalan raya di sekitar dan di antara kota-kota pada tahun 1927. Kemudian pada tahun 1950-an dan 1960-an, Prancis, Spanyol dan Portugal mulai membangun jalan raya sebagian besar dengan bantuan konsesi, memungkinkan pengembangan infrastruktur ini dengan cepat tanpa hutang negara yang besar. Sejak saat itu, jalan tol telah diperkenalkan di sebagian besar negara anggota Uni Eropa.
Abad ke-21
Gerbang Tol Ciawi merupakan gerbang tol akhir di Jalan Tol Jagorawi
Pada abad ke-21, jalan tol diperkenalkan pertama kali di Indonesia yang dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya Jalan Tol Jagorawi dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses), yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Pembangunan jalan tol yang dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai penyertaan modal. Selanjutnya PT. Jasa Marga ditugasi oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah. Mulai tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menanda tangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga. Hingga tahun 2007, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Dari total panjang tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km sisanya dioperasikan oleh swasta lain. Proses pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai tahun 2005. Pada 29 Juni 2005 dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator jalan tol di Indonesia.
London, dalam upaya untuk mengurangi lalu lintas di dalam kota, menerapkan tarif kemacetan London pada tahun 2003, yang secara efektif membuat semua jalan di dalam kota dikenai tarif.
Di Amerika Serikat, saat negara bagian mencari cara untuk membangun jalan baru tanpa pendanaan federal lagi, untuk meningkatkan pendapatan untuk pemeliharaan jalan lebih lanjut, dan untuk mengendalikan kemacetan, konstruksi jalan tol baru mengalami peningkatan yang signifikan selama dua dekade pertama abad ke-21.
Variasi
Beberapa jalan tol menerapkan biaya tol hanya dalam satu arah, seperti penyeberangan antara Pennsylvania dan New Jersey dioperasikan oleh Delaware River Port Authority, dan penyeberangan antara New Jersey dan New York dioperasikan oleh Port Authority of New York and New Jersey, menggunakan metode ini (dalam koordinasi dengan transponder sistem elektronik E-ZPass) mengingat jarak antara jembatan di sepanjang sungai, lalu lintas daerah komuter, dan tol serupa di setiap jembatan.
Pembayaran tol dapat dilakukan secara tunai, dengan kartu kredit, dengan kartu pra-bayar, atau oleh sistem pengumpulan tol elektronik. Di beberapa negara Eropa, pembayaran dilakukan dengan menggunakan stiker yang ditempelkan pada kaca depan. Beberapa gerbang tol bersifat otomatis. Tol mungkin bervariasi sesuai dengan jarak yang ditempuh, gedung dan biaya pemeliharaan jalan tol, dan jenis kendaraan.
Tiga sistem jalan tol ada diantaranya: sistem terbuka (dengan gerbang tol penghalang arus utama); tertutup (dengan tol masuk/keluar) dan jalan terbuka (tidak ada gerbang tol, hanya pengumpulan tol elektronik di pintu masuk dan keluar, atau di lokasi strategis pada jalur-utama jalan). Jalan tol modern sering menggunakan kombinasi dari tiga sistem tersebut, dengan berbagai tol masuk dan keluar dilengkapi dengan jalur-utama sesekali.
Jalan tol terbuka
Plaza tol Balintawak di Jalan Tol Luzon Utara di Caloocan, Filipina. Gerbang tol ini menyediakan pembayaran tunai dan pengumpulan tol elektronik di gerbang yang sama, sebelum gerbang tol tambahan yang baru dibuat.
Pada sistem tol terbuka, semua kendaraan berhenti di berbagai lokasi di sepanjang jalan untuk membayar tol. Meskipun hal ini dapat menghemat uang dari kurangnya kebutuhan untuk membangun gerbang tol di setiap jalan keluar, hal ini dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas sementara lalu lintas antrian di gerbang tol jalur-utama (hambatan tol). Hal ini juga memungkinkan pengendara untuk memasuki jalan tol terbuka setelah gerbang tol dan keluar sebelum gerbang tol yang berikutnya, sehingga pengendara dapat menggunakan jalan tol, walaupun tidak membayar.
Jalan tol tertutup
Tiket tol dari Turnpike Kansas
Dalam sistem tertutup ini, kendaraan mengambil tiket tol saat akan memasuki jalan tersebut. Saat akan keluar, pengemudi harus membayar jumlah yang tercantum untuk keluar. Jika tiket hilang, pengendara biasanya harus membayar jumlah maksimum yang mungkin untuk perjalanan di jalan raya itu. Jalan tol yang pendek dengan tidak adanya pintu masuk/keluar ditengahnya mungkin hanya memiliki satu plaza tol di satu sisi, dengan pengendara perjalanan di kedua arah membayar biaya rata-rata baik ketika mereka memasuki atau ketika mereka keluar dari jalan tol. Dalam sebuah variasi dari sistem tol tertutup, hambatan arus utama yang hadir pada kedua ujung jalan tol, dan pertukaran masing-masing memiliki jalan tol yang dibayarkan pada saat keluar atau masuk. Selain itu, dengan kebanyakan sistem, pengendara hanya dapat membayar tol dengan uang tunai dan/atau perubahan; kartu debit dan kredit tidak diterima. Namun, beberapa jalan tol mungkin memiliki plaza perjalanan (drive thru) dengan ATM sehingga pengendara dapat menghentikan dan menarik uang tunai untuk tol.
Tol dihitung dengan jarak yang ditempuh pada jalan tol. Di Indonesia, sistem ini merupakan yang paling sering dipergunakan sebagai sistem pembayaran tol.
Jalan tol elektronik
Gardu Tol Otomatis (GTO) di Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta, melayani pembayaran dengan kartu elektronik e-Toll Mandiri, BRIzzi BRI dan TapCash BNI.
Dalam sistem ini, tidak ada pengumpulan uang tunai yang dilakukan, tol biasanya dikumpulkan dengan menggunakan transponder yang dipasang pada kaca depan setiap kendaraan, yang terkait dengan rekening nasabah yang didebit untuk setiap penggunaan jalan tol. Dengan merancang pintu tol khusus untuk pengumpulan elektronik, adalah mungkin untuk menerapkan jalan tol terbuka, dimana pelanggan tidak perlu memperlambat laju kendarannya sama sekali saat melewati pintu tol.
Union Toll Plaza di Garden State Parkway adalah yang pertama kali menggunakan mesin pengumpulan tol otomatis. Sebuah plakat yang memperingati acara tersebut mencakup 25 sen pertama yang dikumpulkan di gerbang tol tersebut.
Penyebaran besar pertama dari sistem pengumpulan tol elektronik RFID di Amerika Serikat berada di Dallas North Tollway pada tahun 1989 oleh Amtech (lihat TollTag). Teknologi RFID Amtech yang digunakan di Dallas North Tollway pada awalnya dikembangkan di Sandia Labs untuk digunakan dalam penandaan dan pelacakan ternak. Pada tahun yang sama, sistem transponder RFID aktif Telepass diperkenalkan di seluruh Italia.
Kamera atas dan pembaca tertempel pada gerbang tol di Highway 407 di Ontario.
Highway 407 di provinsi Ontario, Kanada, tidak memiliki gardu tol, dan namun membaca transponder yang diletakkan di kaca depan tiap kendaraan yang menggunakan jalan (plat nomor depan kendaraan yang tidak memiliki transponder difoto ketika mereka masuk dan keluar jalan tol). Hal ini membuat jalan tol ini menjadi jalan tol terotomatisasi pertama di dunia. Tagihan dikirimkan secara bulanan untuk pemakaian 407. Biaya yang lebih rendah diberlakukan kepada pengguna rutin 407 yang membawa transponder electronik di kendaraan mereka. Pendekatan ini tidak dilakukan tanpa adanya kontroversi: Pada tahun 2003 407 ETR menetapkan tindakan kelas dengan pengembalian dana kepada pengguna. Fort Bend Westpark Tollway dekat Houston, Texas, mengharuskan semua kendaraan yang akan melewati jalan tersebut harus dilengkapi dengan transponder.
Penerapan pengumpulan tol berbasis elektronik di Indonesia dimulai pada tahun 2009 dengan diberlakukannya penggunaan kartu pintar nirkontak e-Toll yang digunakan untuk membayar tarif masuk. Kartu ini menggunakan sistem RFID. Pengguna e-Toll hanya perlu menempelkan kartu untuk membayar uang tol dalam waktu 4 detik, lebih cepat dibandingkan bila membayar secara tunai yang membutuhkan waktu 7 detik. Secara bertahap, pada akhir Januari 2009, Kartu e-Toll diberlakukan di Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta, Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo, dan Jalan Tol Tangerang-Merak. Sebagai pengembangan dari kartu e-Toll, diluncurkan pula e-Tollpass agar pembayaran tol dapat dilakukan dengan lebih cepat. e-Tollpass merupakan layanan baru hasil kerja sama Bank Mandiri dengan operator tol yang memungkinkan transaksi di gardu tol tanpa perlu menghentikan dan membuka kaca jendela kendaraan. Untuk transaksi ini, dibutuhkan on-board unit yang dipasang di dalam kendaraan. Penggunaan e-Tollpass, namun, terbatas hanya pada gardu tol yang bertanda khusus e-Tollpass.
Galeri
Sebuah plaza tol kecepatan tinggi pada Florida State Road 417 dekat Orlando, Florida, Amerika Serikat
Sayama bypass (Jalan 397 Prefektur Saitama) di Jepang
Plaza tol di M6 Toll di Great Wyrley dekat Birmingham, Inggris, Britania Raya
Gerbang jalur tol ke-32 di National Highway 8 di Gurgaon adalah gerbang tol terbesar di Asia dan ketiga terbesar di dunia
Gerbang tol Venesia di Autostrada A57 di Italia
Gerbang masuk ERP di North Bridge Road. Singapura
di Dom Pedro I Highway dekat kota Itatiba, Brasil
Tanda No. 391 – tanda jalan tol di Eropa.
Gerbang tol otomatis (GTO) di Tønsberg, Norwegia.
Gerbang tol Nusa Dua di Jalan Tol Bali Mandara
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Badan Usaha Milik Negara
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 19 Februari 2025
PT. Energy Management Indonesia atau biasa disingkat menjadi EMI, adalah anak usaha PLN yang berbisnis di bidang konsultansi energi terbarukan.
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 28 Januari 1987 dengan nama PT. Konservasi Energi Abadi (Koneba) oleh Pupuk Sriwidjaja, Pupuk Kujang, Pupuk Iskandar Muda, Pupuk Kalimantan Timur, dan Petrokimia Gresik. Pada tahun 1993, semua saham perusahaan ini diserahkan ke pemerintah Indonesia, sehingga perusahaan ini resmi menyandang status persero.
Perusahaan ini menyediakan jasa konsultansi konservasi energi, yang meliputi pelatihan, audit energi, rekayasa, dan konstruksi untuk meningkatkan efisiensi konsumsi energi yang berwawasan lingkungan. Pada tanggal 12 Oktober 2006, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang.
Pada tanggal 4 Mei 2021, melalui Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2021, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PLN, sehingga perusahaan ini tidak lagi menyandang status persero.
Layanan
Ruang lingkup jasa dan kompetensi bisnis yang dimiliki oleh PT EMI, antara lain:
Asesmen energi dan lingkungan
Desain Mechanical dan Electrical Engineering
Pengadaan Mekanikal dan Elektrikal
Pembangkitan (Independent Power Producer/IPP) *
Desalinasi Air Laut
Pengolahan Air Bersih/Limbah/Payau
Pelatihan dan Edukasi
Eksplorasi dan eksploitasi tambang
Energy Services Company (ESCO)
Sumber artikel: id.wikipedia.org