Perhubungan

Insiden Penerbangan Trigana Air Service 168: Pendaratan Darurat dan Investigasi Kecelakaan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Trigana Air Service Penerbangan 168 dijadwalkan terbang dari Bandara Kalimarau ke Bandara Temindung di Indonesia. Penerbangan tanggal 11 Februari 2010 menggunakan ATR 42 PK-YRP. Pesawat ditemukan mati karena mesin mati di tengah penerbangan, sehingga kru memutuskan untuk mendarat di Bandara Sultan Azzi Muhammad Sulaiman. Pesawat mendarat 18 mil laut (33 km) dari bandaranya. Dua orang mengalami luka berat.

Pesawat

Pesawat yang digunakan adalah ATR-42-300F PK-YRP. Pesawat ini dibuat pada tahun 1987 dengan nama c/n 50. Penerbangan pertama pada tanggal 22 Mei 1987 dengan nomor registrasi F-WWER. Pesawat ini pertama kali dioperasikan oleh Pan Am Express pada 10 Juni 1987 dengan nomor registrasi N4202G. Pada tanggal 4 Desember 1991, pesawat dipindahkan ke Trans World Express. Pada tanggal 5 Desember 1995, pesawat tersebut disewakan kepada Mahalo Air. Pesawat ini ditarik dari layanan pada bulan September 1997. Pada bulan Oktober 1998 pesawat dikembalikan ke ATR dengan nomor registrasi F-WQIT. Pada tanggal 20 Oktober 1998, pesawat tersebut disewakan kepada Inter-Canadien dengan nomor registrasi C-GICB. Pesawat itu menjadi kapal feri. Pada Januari 2003, pesawat tersebut juga dihentikan produksinya. Pada tanggal 2 Agustus 2008, pesawat tersebut digunakan kembali oleh Trigana Air Service dengan nomor PK-YRP.

Kecelakaan

Penerbangan 168 lepas landas dari Bandara Kalimarau menuju Bandara Temindung. Selama penerbangan, salah satu mesin mati dan mesin mati. Para kru memutuskan untuk mengalihkan perjalanan menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang memiliki landasan pacu sepanjang 2.495 meter hingga Bandara Temindung pada ketinggian 1.150 meter. Lokasi pendaratan terbaik adalah di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Temindung. Mesin kedua juga akan mengalami kehilangan tenaga mesin. Pukul 11.40 WIB, pesawat mendarat di persawahan sekitar 41 kilometer dari Kota Balikpapan dan 18 mil laut dari Bandara Sultan Azzi Muhammad Sulaiman. Dua orang mengalami patah kaki. Pesawat mengalami kerusakan namun dapat diperbaiki.

Investigasi

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional melakukan penyelidikan. Perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit ditemukan dan dikirim untuk dianalisis. Pesawat mendarat dengan kecepatan tinggi, namun mesinnya dimatikan. Gambar menunjukkan bahwa parser tidak lagi tersedia.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Insiden Penerbangan Trigana Air Service 168: Pendaratan Darurat dan Investigasi Kecelakaan

Perhubungan

Tragedi Mandala Airlines Penerbangan RI 091: Kronologi Kecelakaan Pesawat Boeing 737-200 di Medan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Pada tanggal 5 September 2005, terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines Penerbangan RI 091 di kawasan Padang Bulan, Medan, Indonesia. Pesawat tersebut merupakan jenis Boeing 737-200 dan jatuh saat sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan. Kecelakaan ini sangat mengenaskan karena menewaskan sebagian besar penumpang dan juga menimbulkan korban di darat.

Pesawat tersebut sedang melakukan penerbangan dari Medan menuju Jakarta dengan total 117 orang di dalamnya, terdiri dari 112 penumpang dan 5 awak pesawat. Sayangnya, 100 penumpang dan 49 orang di darat menjadi korban tewas dalam kecelakaan ini. Meskipun demikian, terdapat juga beberapa penumpang yang berhasil selamat, yaitu sebanyak 17 orang.

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 09.40 WIB saat pesawat sedang lepas landas. Pesawat tersebut tidak dalam posisi yang stabil dan akhirnya menabrak tiang listrik sebelum jatuh ke jalan dan menghantam rumah-rumah warga yang berjarak sekitar 100 meter dari bandara. Setelah jatuh, pesawat mengalami beberapa kali ledakan dan terbakar hingga hancur hampir seluruhnya. Hanya tersisa bagian ekor pesawat yang bertuliskan PK-RIM. Selain itu, lima rumah warga yang terkena puing-puing pesawat juga ikut terbakar.

Salah satu penumpang yang selamat mengatakan bahwa pesawat baru saja lepas landas ketika tiba-tiba oleng ke kiri dan kemudian terjadi kebakaran. Api yang berkobar tidak hanya menghanguskan pesawat, tetapi juga merusak puluhan rumah dan kendaraan bermotor di sekitarnya. Kondisi ini mempersulit upaya penyelamatan dan pemulangan jenazah dari bangkai pesawat, serta menyebabkan kerumunan penduduk yang penasaran di sekitar lokasi kejadian.

Pesawat Boeing 737-2Q3adv yang mengalami kecelakaan ini dibuat pada tahun 1981 dan sebelumnya digunakan oleh maskapai penerbangan nasional Jerman, Lufthansa, sebelum dioperasikan oleh Mandala pada tahun 1991. Pesawat ini masih dinyatakan layak terbang hingga tahun 2011. Saat kecelakaan terjadi, Mandala Airlines hanya memiliki 2 pesawat jenis Airbus A320 setelah pesawat Penerbangan RI 091 jatuh.

Dari total 117 orang yang berada di dalam pesawat, sebanyak 112 di antaranya adalah penumpang (109 dewasa dan 3 bayi), sedangkan 5 orang lainnya adalah awak pesawat. Dari seluruh penumpang, hanya 17 orang yang berhasil selamat dan semuanya berada di bagian depan pesawat. Di antara korban jiwa yang meninggal dunia akibat kecelakaan ini, terdapat Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin yang seharusnya akan bertemu dengan Presiden, serta mantan Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar. Selain itu, terdapat juga dua penumpang asal Tiongkok, satu penumpang asal Jepang, dan satu penumpang asal Malaysia. Selain korban di pesawat, juga terdapat 49 korban jiwa di darat yang merupakan penduduk setempat.

Penelitian awal yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama dengan tim investigasi National Transportation Safety Board dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat kerusakan pada salah satu mesin pesawat yang menyebabkannya kehilangan tenaga. Namun, masih dalam penyelidikan apakah kondisi tersebut terjadi sebelum atau setelah pesawat jatuh dan meledak.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Tragedi Mandala Airlines Penerbangan RI 091: Kronologi Kecelakaan Pesawat Boeing 737-200 di Medan

Perhubungan

Tragedi Penerbangan MZ 8968: Kronologi Kecelakaan, Kontroversi, dan Penyelidikan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968 (MZ 8968, MNA 8968), penerbangan yang dioperasikan oleh Merpati Nusantara Airlines, mengalami kecelakaan di laut dekat Bandara Utarom di Kabupaten Cayman pada tanggal 7 Mei 2011. Pesawat tersebut jatuh setelah lepas landas dari ketinggian 15.000 kaki, sekitar 400 meter sebelum landasan pacu 19 bandara, karena cuaca buruk.

Kronologi kecelakaan

Pesawat lepas landas dari Bandara Domine Eduard Osok di Sorong pada pukul 12:40. Dari WIT hingga Bandara Ugi tarom dan Kabupaten Kaimana. Karena hujan deras mengguyur Kabupaten Kaimana sebelum mendarat, pesawat memutuskan istirahat 15 menit lalu mencoba mendarat kembali. Pesawat tersebut diyakini jatuh pada pukul 14.05 WIT sekitar 400 meter dari landasan pacu 19 setelah kehilangan keseimbangan frontal, menabrak parit dan tenggelam di Teluk Kaimana. 25 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan ini.

Kontroversi

Insiden ini menimbulkan kontroversi di komunitas penerbangan. Banyak kalangan, terutama pakar penerbangan, mulai memperdebatkan kualitas pesawat Xian MA60 dan keputusan Merpati membeli pesawat tersebut. Penjualan pesawat tersebut diduga tidak memenuhi syarat. Banyak kalangan menduga penjualan tiket pesawat sarat dengan kasus penipuan dan pencungkilan harga. Banyak laporan menyebutkan bahwa Merpati berencana menjual (dan mengakhiri produksi) sisa armada MA60 miliknya. Namun Kementerian Perhubungan dan BUMN tidak melakukannya.

Investigasi

Pada tanggal 9 Mei 2011, ditemukan dua kotak hitam (FDR dan CVR) dari pesawat naas tersebut. Untuk analisa, FDR atau perekam data penerbangan dikirim ke China karena enkripsi (proteksi) datanya menggunakan bahasa China. Saat itu, KNKT menganalisis rekaman suara gadai tersebut. Laporan pertama investigasi perekam suara luar angkasa menemukan tanda-tanda kesalahpahaman di luar angkasa.

Penyebab

Pada bulan Mei 2012, KNKT merilis laporan akhir investigasinya. Laporan tersebut mengidentifikasi kesalahan pilot sebagai penyebab utama kecelakaan itu. Pilot membatalkan pendaratan dan pesawat berbelok tajam ke kiri sebesar 38 derajat. Oleh karena itu, pilot tidak mengikuti prosedur untuk melepas penutup sayap (dalam bahasa Inggris: flaps) dan ketinggian pesawat menurun dengan cepat.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Tragedi Penerbangan MZ 8968: Kronologi Kecelakaan, Kontroversi, dan Penyelidikan

Perhubungan

Tragedi Kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak: Mengungkap Kronologi dan Dampaknya

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Kecelakaan Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) terjadi pada 9 Mei 2012, ketika pesawat Sukhoi Superjet 100 hilang saat penerbangan demonstrasi berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Indonesia. Pada 10 Mei 2012, puing-puing Sukhoi Superjet ditemukan di lereng Gunung Salak, gunung berapi di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Karena luasnya puing-puing di gunung tersebut, tim penyelamat memutuskan bahwa pesawat tersebut jatuh langsung ke lereng gunung berbatu dan bukan "tidak dapat diatasi".

Pesawat yang jatuh tersebut adalah SSJ-100, nomor registrasi. RA-97004, msn 95004. Pesawat ini dibuat pada tahun 2009 dan memiliki lebih dari 800 jam terbang pada saat menghilang. Superjet 100 adalah pesawat pertama yang diproduksi di Rusia setelah kecelakaan tersebut. Uni Soviet.

Tur Pameran

Pesawat tersebut ditembak jatuh pada tur pameran bertajuk "Welcome Asia!" di Asia Tengah dan Selatan setelah mengunjungi Kazakhstan, Pakistan dan Myanmar. Rencananya juga akan dilanjutkan dengan Laos. Vietnam Pada saat krisis ini, Sukhoi menerima 42 pesanan dari Indonesia, dengan total 170 pesawat, dengan rencana mencapai 1.000.

Kedatangan pesawat tersebut merupakan unjuk rasa untuk memperkenalkan pesawat baru. produk ke Indonesia. Seorang pengungsi Indonesia. PT Tri Marga Rekatama adalah agen atau perwakilan Perusahaan Sukhoi di Indonesia. Dalam program promosi udara, rombongan membagikan 100 orang untuk mengikuti fun flight di Bandara Halim Perdanakusuma.

Mengundang pengusaha Indonesia, jurnalis, dan kelompok terlibat lainnya. ke bagian pesawat, itu saja. Happy flight dibagi menjadi beberapa grup dan Bandara Halim Perdanakusumah – Queen Harbour-Bandara Halim Perdanakusuma. Pengiriman pertama berjalan dengan baik dan aman. Setelah sekitar [30-35 menit] penerbangan, pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Halim Perdanakusuma.

Pada giliran kedua pesawat lepas landas, Superjet 100 kedua diisi [50] orang. kendaraan [42] semua pengunjung adalah turis, [8] pelaut, beberapa warga negara Rusia. Pada penerbangan kedua inilah masalah terjadi.

Pukul [14:00 WIB] (07:00 UTC) SSJ-100 lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan demonstrasi regional dan dijadwalkan mendarat dari bandara baru. Awal pertama Penerbangan tersebut merupakan pertunjukan kedua hari itu. Di dalamnya ada 6 awak, 2 awak Sukhoi dan 37 penumpang. Di antara penumpang tersebut terdapat perwakilan Aviastar Mandiri, Batavia Air, Pelita Air Service, dan Sriwijaya Air. [15:30] (08:30 UTC), pilot Alexander Yablonstev, yang kemudian dianggap sebagai orang pertama yang menerbangkan pesawat di Indonesia, mengubah ketinggian dari [10.000 kaki] (3.000 m) menjadi [6.000 kaki] (1.800 m). ). Pengendalian pesawat telah dibersihkan dan ini merupakan kontak terakhir dengan pesawat yang saat itu berada sekitar [75 nautical mile] (139 km) selatan Jakarta dekat Gunung Salak [14.33 WIB] Petugas bandara tidak dapat berbicara. Air Force One.

Pencarian darat dan udara untuk pesawat tersebut dimulai, namun dibatalkan karena matahari telah terbenam. Pada tanggal 10 Mei [09:00 WIB] (02:00 UTC), sebuah Sukhoi Superjet [1.500 meter] jatuh di Gunung Haraka (6°42′35″S 106°44′03″T). Yang diketahui, pesawat tersebut terbang menuju Jakarta sebelum jatuh di Gunung Salak. Laporan awal menunjukkan bahwa pesawat tersebut menabrak tepi tebing pada ketinggian [6.250 kaki] (1.900 meter), terguling menuruni bukit dan berhenti di ketinggian [5.300 meter] (1.600 meter). Meski pesawat tampak tetap berada di udara, namun rusak parah dan tidak ada tanda-tanda korban selamat. Pesawat dan tim penyelamat tidak dapat mencapai lokasi kecelakaan pada malam 10 Mei. Beberapa tim penyelamat mencoba mengakses jenazah dengan berjalan kaki.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Tragedi Kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak: Mengungkap Kronologi dan Dampaknya

Perhubungan

Perjalanan Transjakarta: Evolusi dan Inovasi dalam Transportasi Publik Jakarta

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


TransJakarta (terkadang dieja TransJakarta) adalah sistem angkutan cepat bus (BRT) pertama di Asia Selatan dan Tenggara, sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dibangun di atas sistem TransMilenio di Bogotá, Kolombia. TransJakarta diciptakan sebagai angkutan umum untuk menunjang aktivitas kota. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan rute terpanjang (230,9 km) di dunia, dengan 252 stasiun pada 14 rute (jalur utama). Semula pukul 05:00 hingga 22:00 WIB, kini beroperasi 24 jam sehari di seluruh rute.

\ nTransjakarta ada di PT. Bis dari Jakarta. Jumlah pekerja (sopir, kondektur bus, kondektur bus, dan petugas kebersihan) di operasional Transjakarta berjumlah sekitar 6.000 orang. Mayoritas pengguna harian Transjakarta berjumlah sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.

Pada tahun 2011, sistem ini mencapai puncak tahunannya dengan bus yang mengangkut 114,7 juta penumpang, kemudian jumlahnya akan menurun pada tahun-tahun berikutnya, dan pada tahun 2014 akan berkurang. Pada tahun 2015, bus mengangkut 111,6 juta penumpang; pada tahun 2015, bus mengangkut 102,95 juta penumpang. Pada tahun 2016, kami mencatatkan rekor baru sebanyak 123,73 juta penumpang. Tarifnya tetap sebesar Rp 3.500 per penumpang sejak awal beroperasi.

Sejarah

MRT memiliki kapasitas penumpang terbesar dan waktu tempuh terpendek dibandingkan tiga moda transportasi lain yang dipertimbangkan, namun pembangunannya membutuhkan banyak transportasi asing. investasi Sementara itu, india kehilangan kepercayaan investor pada awal tahun 2000-an ketika pembangunan MRT gagal terealisasi karena kekhawatiran investor terhadap kondisi sosial di India yang dianggap tidak berkelanjutan. Dari empat jenis transportasi yang dipertimbangkan, bus rapid transit diharapkan menjadi yang tercepat karena pembangunannya tidak memerlukan investasi tambahan.

Sebuah organisasi bernama Institute for Transportation Development Policy (ITDP) merupakan kelompok besar. di dalam Proses perencanaan proyek ini. Proyek pertama dibuat oleh PT Pamintori Cipta, konsultan transportasi yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain sektor swasta, banyak organisasi lain yang mendukung keberhasilan proyek ini, termasuk Institut Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Pusat Studi Transportasi Universitas Indonesia (UI–CTS).

Transjakarta telah dimulai . Kegiatan pada tanggal 15 Januari 2004 Startup ini merayakan pembukaan Koridor 1 dengan tujuan memberikan layanan transportasi yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah kepada warga Jakarta. Sejak Transjakarta beroperasi, harga tiket telah ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Dalam rangka sosialisasi dan pengenalan angkutan massal ini kepada masyarakat, pada 2 minggu pertama pengoperasiannya (15–30 Januari 2004) pengguna Transjakarta tidak dikenakan tarif. Mulai tanggal 1 Februari 2004, tarif Transjakarta mulai diberlakukan seharga Rp2000. Pada tahun 2012, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memutuskan untuk menaikkan tarif Transjakarta seharga Rp3500.

Beberapa pengembangan pasca-peresmian Koridor 1 terus dilakukan, antara lain lowongan sopir bus yang terbuka bagi perempuan, perbaikan sarana-prasarana bus dan halte, pemberlakuan zona khusus perempuan, penempatan petugas di dalam bus, sterilisasi jalur Transjakarta baik dengan portal manual maupun secara otomatis, uji coba sistem contra-flow (jalur bus Transjakarta yang berlawanan arah dengan jalur umum yang bersinggungan), serta pelayanan bagi pengguna penyandang cacat dengan nama "Transjakarta Cares".

Transportasi penunjang Transjakarta terus diupayakan. Jalur bus pengumpan (feeder busway) juga dioperasikan pada tahun 2011 di tiga wilayah, yaitu SCBD, Puri Kembangan, dan Tanah Abang, namun ditutup pada bulan Desember 2012 karena operator menganggap rute-rute tersebut sepi pengguna dan menimbulkan kerugian. Saat ini, angkutan penunjang Transjakarta terdiri atas bus pengumpan yang beroperasi di dalam kota maupun di daerah perbatasan.

Pada tanggal 10 November 2014, Transjakarta meluncurkan logo barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta saat itu adalah Basuki Tjahaja Purnama. Logo barunya berbentuk lingkaran biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sekeliling lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" dua warna, dengan tulisan "Trans" berwarna biru muda dan tulisan "Jakarta" berwarna biru tua. Selain perubahan warna, huruf J pada kata tersebut memiliki tulisan kaki panjang di bawah kata "Trans" dengan warna gradasi dari biru tua ke biru muda. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain tato Transjakarta yang diikuti 2.250 peserta.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Perjalanan Transjakarta: Evolusi dan Inovasi dalam Transportasi Publik Jakarta

Perhubungan

Trans Semarang: Solusi Angkutan Massal Efisien dan Terjangkau di Kota Semarang

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Trans Semarang adalah sistem transportasi angkutan massal di Kota Semarang dan sebagian Kabupaten Semarang di Jawa Tengah. Tujuan utama dari layanan ini adalah untuk mengurangi kemacetan di Kota Semarang dan memudahkan warga dalam perjalanan ke pusat kota dan destinasi wisata. Salah satu perbedaan Trans Semarang dengan layanan bus kota lainnya adalah armadanya menggunakan pintu tinggi dan memiliki halte khusus. Namun, ada pengecualian untuk layanan pengumpan yang menggunakan pintu biasa.

Trans Semarang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Trans Semarang di bawah Dinas Perhubungan Kota Semarang. Tugas BLU Trans Semarang meliputi perekrutan tenaga kerja seperti petugas tiket armada, petugas persiapan armada, petugas operasional, petugas timer, dan pengawas angkutan. Layanan ini disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang dan banyak digunakan oleh warga kota dan sekitarnya karena tarifnya terjangkau, jadwal keberangkatannya tepat waktu, dan armadanya dilengkapi dengan pendingin udara. Waktu operasional Trans Semarang umumnya dari jam 05.30 hingga 17.40 WIB, kecuali Koridor Bandara yang beroperasi dari jam 17.30 hingga 00.00 WIB.

Wacana pengoperasian Trans Semarang diumumkan oleh Dishub Kota Semarang pada tahun 2008. Uji coba koridor pertama dilakukan pada tanggal 2 Mei 2009, yang bertepatan dengan hari jadi Kota Semarang yang ke-462. Pengoperasian penuh dimulai pada tanggal 18 September 2009 dengan pembentukan konsorsium PT Trans Semarang yang terdiri dari Perum DAMRI, PO Minas, dan PO Ratakencana. Trans Semarang awalnya dikelola sebagai bagian dari BLU UPTD Terminal Mangkang, namun pengelolaannya beralih ke BLU BRT Kota Semarang pada tahun 2016. Pada tanggal 3 Januari 2017, BLU BRT Kota Semarang resmi menjadi BLU UPTD Trans Semarang sesuai dengan Peraturan Wali Kota nomor 116 tahun 2016.

Selama sejarah pengoperasiannya, Trans Semarang mengalami beberapa perubahan. Jam operasionalnya berubah dari pukul 06.00-21.00 WIB menjadi 05.30-17.40 WIB. Tarifnya juga mengalami perubahan, di mana tarif pelajar awalnya Rp2.000,00 menjadi Rp1.000,00 saat ini. Pada waktu tertentu, Trans Semarang juga menyediakan jam layanan khusus untuk pelajar, namun fasilitas ini telah dihapus pada tanggal 14 Juli 2017 karena minim pengguna. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan layanan BRT.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Trans Semarang: Solusi Angkutan Massal Efisien dan Terjangkau di Kota Semarang
« First Previous page 584 of 835 Next Last »