Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Kontrol inventaris selalu merupakan proses yang sulit tetapi merupakan aspek yang sangat penting dalam bisnis apa pun. Tidak ada yang bisa menjalankan bisnis dengan baik kecuali mereka tahu apa yang mereka miliki, apa yang telah terjual, dan berapa harga pokoknya. Pada artikel ini, kami akan memperkenalkan 11 prosedur pengendalian persediaan yang dapat Anda terapkan untuk mengelola persediaan Anda dengan lebih efisien.
Fitur-fitur pengendalian inventaris
Pengendalian inventaris, sering dikenal sebagai manajemen inventaris, adalah proses pemantauan stok gudang perusahaan untuk memastikan bahwa stok tersebut berada pada tingkat yang paling memadai. Ini mencakup proses pengelolaan barang dari saat dipesan, melalui penyimpanan, pemindahan di dalam gudang atau di gudang yang berbeda, serta ke tujuan akhir atau pembuangan. Manajemen inventaris adalah bagian penting dari setiap bisnis ritel. Ingin tahu seberapa penting laporan pergerakan inventaris?.
Sistem kontrol inventaris adalah pendekatan teknologi yang membantu bisnis untuk menjaga dan melacak komoditas melalui rantai pasokan. Teknologi ini akan mengintegrasikan dan mengelola pembelian, pengiriman, penerimaan, pergudangan, dan pengembalian barang ke dalam satu sistem. Mempraktikkan prosedur kontrol inventaris yang baik dapat membantu bisnis mengurangi banyak operasi manual yang mahal dan memakan waktu. Sistem ini akan menunjukkan kepada Anda berapa banyak persediaan yang Anda miliki, di mana lokasinya, dan kapan Anda perlu melakukan pemesanan ulang untuk mempertahankan tingkat stok yang ideal. Bagi UKM yang ingin mempelajari cara mengelola inventaris secara efisien, panduan infografis ini sangat direkomendasikan.
11 prosedur dan teknik kontrol inventaris
Sumber: magestore.com
Setiap bisnis akan menerapkan cara kontrol inventarisnya sendiri. Namun, pada akhirnya, mengelola stok secara efisien adalah target yang ingin dicapai semua orang. Ada beberapa prosedur umum dan praktik terbaik manajemen inventaris yang dapat menginstruksikan Anda tentang cara mengelola inventaris dengan lebih efisien.
Prioritaskan lokasi dan aksesibilitas
Pastikan gudang dan stok Anda terorganisir dengan baik dan mudah diakses karena akan mengurangi banyak waktu bagi staf untuk mencari lokasi dan menemukan produk. Dengan demikian, semua langkah selanjutnya dapat berjalan dengan lancar.
Tetapkan pengaturan lantai dan tata letak
Hal ini akan membantu pemilik dan staf untuk mengingat semua lokasi produk sehingga akan lebih mudah dan cepat untuk menemukan barang saat dibutuhkan. Selain itu, membuat denah lantai akan membantu Anda dalam menentukan lokasi terbaik untuk barang dagangan Anda.
Optimalkan dan perkirakan inventaris Anda
Cobalah untuk mengoptimalkan dan memperkirakan inventaris Anda dengan memastikan jumlah barang yang memadai, tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak. Sebaiknya Anda juga membuat daftar barang yang laris yang lebih cepat terjual daripada yang lain. Terlepas dari musimnya, barang-barang ini harus selalu ada di gudang. Akan lebih mudah untuk mempersiapkan diri menghadapi masalah pasokan dan permintaan yang akan datang jika tingkat penjualan dipantau dan tren pasar diikuti.
Singkirkan stok yang tidak dibutuhkan
Cobalah untuk menyingkirkan barang-barang yang telah ada di gudang dalam jangka waktu yang lama dengan menjalankan promosi atau menawarkan diskon. Ini akan menciptakan lebih banyak ruang bagi Anda untuk menaruh barang lain yang dibutuhkan. Selain itu, penawaran semacam itu juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat pengisian ulang inventaris menjadi lebih mudah, dan membuat bisnis terus berjalan.
Tetapkan jadwal penghitungan siklus
Tetapkan jadwal penghitungan siklus untuk memantau aliran produk secara memadai daripada menunggu kesempatan untuk menghitung inventaris Anda.
Periksa stok dengan cepat setelah pengiriman
Setelah setiap pesanan inventaris tiba, luangkan waktu beberapa menit untuk memeriksa apakah barang dagangan yang Anda kirimkan sudah benar atau ada masalah dengan kualitas produk dan tolak barang yang tidak dipesan atau rusak. Langkah ini akan membantu Anda menghindari kasus stok yang sebenarnya tidak cukup atau melebihi data inventaris dari sistem.
Beri label pada semua produk
Label harus memiliki data yang cukup seperti nama produk, nomor, jumlah, dan deskripsi. Memberi label pada semua produk akan membuat Anda lebih mudah dan cepat mengenalinya.
Perhatikan tanggal kedaluwarsa
Ketika Anda memperhatikan tanggal kedaluwarsa produk, Anda dapat menyingkirkan barang dagangan yang tersisa sebelum kedaluwarsa dengan mengurangi harga atau menawarkan penawaran khusus.
Pastikan Anda melacak inventaris Anda
Anda perlu mengetahui berapa banyak stok yang Anda miliki, dari mana stok tersebut berasal, atau kapan barang meninggalkan gudang untuk menjalankan bisnis Anda. Jadi, sangat penting untuk melacak inventaris Anda sesering mungkin. Saat ini, hampir semua bisnis menggunakan perangkat lunak manajemen inventaris untuk membantu mereka melacak inventaris.
Menetapkan tanggung jawab manajemen inventaris
Ketika Anda menetapkan tanggung jawab manajemen inventaris terpisah untuk seseorang, mereka cenderung melakukan tugas dengan lebih baik. Ini karena mereka lebih fokus pada proses, menghabiskan lebih banyak waktu, dan lebih terbiasa.
Buat cadangan data inventaris Anda
Anda juga harus memastikan bahwa Anda memiliki cadangan data sehingga informasi penting selalu tersedia, dapat diakses, dan tidak pernah hilang. Dan, jika data hilang atau terhapus, Anda akan memiliki cadangan yang siap untuk dipulihkan, sehingga bisnis dan pelanggan Anda tidak dirugikan.
Bagaimana kontrol inventaris dapat memengaruhi bisnis Anda?
Sumber: magestore.com
Menggabungkan proses manajemen inventaris yang memadai dengan sistem Anda dapat membantu bisnis memastikan kesehatan keuangan dan tingkat stok yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Menurut netsuite.com, 62% pelanggan berhenti membeli dari sebuah perusahaan karena layanan pelanggan yang buruk. Frustrasi karena kehabisan stok atau barang yang dipesan lebih dulu berada di urutan teratas dalam daftar keluhan layanan pelanggan. Faktanya, menurut penelitian tentang toko serba ada, kehabisan stok dapat menyebabkan toko kehilangan satu dari setiap 100 konsumen. Selain itu, 55% pembeli di toko mana pun tidak akan membeli barang pengganti jika barang yang mereka inginkan tidak tersedia.
Selain itu, sistem kontrol stok yang baik juga dapat membantu bisnis mendapatkan informasi real-time tentang barang, mengurangi kerusakan, dan mengurangi biaya penyimpanan inventaris. Hasilnya, pemilik bisnis dapat menyimpan, melacak, mengirim, dan memesan inventaris atau stok dengan mempraktikkan prosedur kontrol inventaris standar untuk menghindari kerugian dan mengoptimalkan pendapatan.
Apa saja jenis-jenis sistem manajemen inventaris?
Sumber: magestore.com
Ada dua jenis utama sistem manajemen inventaris:
Sistem persediaan abadi
Sistem persediaan abadi mengharuskan bisnis untuk mengimplementasikan perangkat lunak dan peralatan pendukung sehingga lebih mahal daripada sistem persediaan periodik. Di sisi lain, sistem ini membantu memperbarui statistik inventaris secara teratur dan real-time. Metode kontrol inventaris ini menggunakan perangkat lunak point-of-sale dan manajemen aset untuk menentukan inventaris berdasarkan penjualan dan pembelian. Oleh karena itu, Anda akan selalu memiliki perhitungan stok yang tepat kapan pun Anda membutuhkannya dan pelacakan berkelanjutan juga membantu bisnis menghindari kehabisan stok.
Namun, masih ada beberapa kekurangan dengan sistem ini karena dijalankan oleh peralatan dan perangkat lunak. Peralatan yang mengalami kesalahan dan item yang dipindai dengan tidak benar dapat memengaruhi catatan inventaris. Selain itu, ada beberapa kasus yang tidak dapat dikenali oleh sistem seperti kerusakan, barang yang dicuri.
Sistem inventaris berkala
Sistem inventaris periodik cocok untuk bisnis kecil karena tidak memerlukan perangkat lunak yang rumit. Sistem ini mengandalkan penghitungan fisik persediaan secara berkala atau tidak berkala. Pemilik bisnis hanya melacak semua transaksi di akun pembelian. Setelah inventaris fisik selesai, saldo di akun pembelian ditransfer ke akun persediaan. Terakhir, Anda mencocokkan biaya stok akhir ke akun persediaan. Ada 2 metode untuk menghitung biaya persediaan: FIFO berarti stok pertama adalah yang dijual terlebih dahulu, dan LIFO berarti stok terakhir adalah yang dijual terlebih dahulu.
Kerugian dari sistem inventaris periodik berasal dari penghitungan fisik stok. Hal ini jelas akan meningkatkan biaya tenaga kerja karena bisnis harus mempekerjakan lebih banyak staf dan membayar lebih banyak waktu kerja. Selain itu, ada kemungkinan besar terjadi ketidaksesuaian inventaris dan kecurangan.
Kesimpulan
Secara umum, manajemen inventaris dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan bisnis. Memiliki visibilitas yang tepat ke dalam stok Anda pada saat yang diperlukan sangat penting untuk kesuksesan. Untuk mendapatkan laporan inventaris yang real-time dan informatif untuk membuat rencana bisnis, penting untuk menerapkan prosedur kontrol inventaris yang tepat, bersama dengan alat dan perangkat lunak pendukung yang sesuai.
Disadur dari: magestore.com
Manajemen Konstruksi
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Pada umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan "triple constrains" atau "tiga batasan". Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan harkat dan martabat individu dalam menjalankan proyek, maka batasan ini kemudian berkembang dengan ditambahkan dengan batasan keempat yaitu faktor keselamatan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengoptimasikan dan pengalokasian semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan proyek yang telah ditentukan.
Sejarah
Tidak ditemukan sumber yang pasti mengenai bagaimana sejarah manajemen proyek yang sebenarnya. Namun, bukti terhadap diimplementasikannya ilmu manajemen proyek sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya piramid raksasa di kota Mesir. Piramida yang secara umum merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai makam raja-raja dan juga sebagai sarana tempat peribadahan, merupakan bukti yang paling menakjubkan dari penerapan ilmu manajemen proyek pada masa lalu.
Pembangunan piramid yang tidak dilakukan sembarangan membuktikan bahwa desain dari setiap sudut bangunan diperhitungkan dengan sangat teliti. Hampir setiap piramid dibangun dengan memperhitungkan jarak piramid dengan matahari, karena matahari merupakan elemen terpenting bagi kehidupan masyarakat kuno. Pembangunan piramid ini tidak mungkin dapat terlaksana jika tidak ada orang yang melakukan perencanaan, pengorganisasian dan menggerakkan para pekerja serta melakukan pengontrolan dalam pembangunannya.
Dan sejarah pun mencatat bahwa bangsa Indonesia juga mempunyai catatan gemilang dalam Manajemen Proyek, salah satunya adalah Borobudur yang dibangun pada kurun waktu antara 760 dan 830 AD pada masa puncak kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah.
Sebagai sebuah dispilin keilmuan, Manajemen Proyek dikembangkan dari beberapa bidang aplikasi termasuk didalamnya konstruksi sipil, teknik rekayasa, dan juga aktivitas di bidang HANKAM (pertahanan-keamanan). Manajemen Proyek telah diterapkan dari awal perabadan manusia. Di antaranya misalnya Vitruvius (1 abad SM), Christopher Wren (1632-1723), Thomas Telford (1757-1834) dan Isambard Kingdom Brunel (1806-1859).
Kemudian baru pada tahun 1900 an Manajemen Proyek dengan proses sistematiknya diterapkan pada proyek rekayasa yang kompleks. Dua tokoh yang fenomenal dari manajemen proyek. Adalah Henry Gantt, disebut ayah dari teknik perencanaan dan kontrol, yang terkenal dengan penggunaan tentang Gantt chart sebagai alat manajemen proyek;. dan kemudian Henri Fayol untuk ciptaan-Nya dari 5 fungsi manajemen yang membentuk dasar dari tubuh pengetahuan yang terkait dengan proyek dan manajemen program. Gantt dan Fayol, keduanya adalah mahasiswa Frederick Winslow Taylor untuk memperdalam teori manajemen ilmiah. Karyanya adalah pelopor alat manajemen proyek modern termasuk rincian struktur kerja (WBS - Work Breakdown Structure) dan alokasi sumber daya.
Tahun 1950 menandai awal era Manajemen Proyek modern datang bersama-sama dengan bidang Rekayasa Teknis (Enjinering) sebagai satu kesatuan. Manajemen proyek menjadi dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang berbeda yang timbul dari disiplin ilmu manajemen dengan model rekayasa Di Amerika Serikat.
Sebelum tahun 1950-an secara garis besar, proyek dikelola dengan menggunakan Grafik Gantt, sebagai suatu alat dan teknik informal. Pada saat itu, dua model penjadwalan proyek dengan model matematis sedang dikembangkan. Yang pertama adalah Metode Jalur Kritis (CPM - Critical Path Method) yang dikembangkan pada suatu proyek sebagai usaha patungan antara DuPont Corporation dan Remington Rand Corporation untuk mengelola proyek-proyek pemeliharaan tanaman.
Dan yang kedua adalah "Evaluasi Program dan Tinjauan Teknik" (atau PERT - Program Evaluation and Review Technique), dikembangkan oleh Booz Allen Hamilton sebagai bagian dari Angkatan Laut Amerika Serikat (dalam hubungannya dengan Lockheed Corporation) dalam pengembangan Program rudal kapal selam Polaris; Perhitungan teknik matematis ini kemudian cepat menyebar ke perusahaan-perusahaan swasta untuk diterapkan. Dalam waktu yang sama, model penjadwalan-proyek juga sedang dikembangkan, teknik menghitung biaya proyek, manajemen biaya, dan ekonomi teknik terus berkembang, dengan kepeloporannya oleh Hans Lang dan lain-lain.
Pada tahun 1956, American Association of Cost Engineers (AACE), yang sekarang disebut AACE Internasional; Asosiasi Internasional untuk ahli Teknik Biaya yang pada awalnya dibentuk oleh praktisi manajemen proyek dan spesialisasi terkait dengan perencanaan dan penjadwalan, perkiraan biaya, dan pengenadalian jadwal proyek (Pengendali Proyek - Project Control). AACE terus bekerja sebagai perintis dan pada tahun 2006 pertama kali merilis proses yang terintegrasi untuk manajemen portofolio, program dan proyek (Total Cost Management Framework). AACE meneawarkan beberapa sertifikasi seperti CCE, PSP dan lain sebagainya.
Pada tahun 1967, International Project Management Association (IPMA) didirikan di Eropa, sebagai sebuah federasi dari beberapa asosiasi manajemen proyek nasional. IPMA memelihara struktur federal hari ini dan sekarang termasuk asosiasi anggota pada setiap benua kecuali Antartika. IPMA menawarkan Sertifikasi Tingkat Empat program yang berdasarkan Baseline IPMA Kompetensi (ICB). ICB ini mencakup kompetensi teknis, kompetensi kontekstual, dan kompetensi perilaku.
Pada tahun 1969, Project Management Institute (PMI) dibentuk di Amerika Serikat.PMI menerbitkan buku Panduan yang sering disebut dengan PMBOK Guide (Project Management Body of Knowledge Guide), yang menggambarkan praktik manajemen proyek yang umum untuk "hampir semua proyek dan hampir semua waktu". PMI juga menawarkan beberapa sertifikasi seperti PMP, CAMP dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri Manajemen Proyek berkembang pada era tahun 1970-1990 an diawali dengan semakin banyaknya berkembang proyek-proyek infrastruktur yang banyak memerlukan profesional di bidang Manajemen Proyek. Salah satunya yang berdiri pertama kali adalah Project Management Institut Chapter Jakarta (yan sekarang disebut PMI - Indonesia). PMI Indonesia didirikan pada tahun 1996 dan merupakan organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan, konsolidasi dan penyaluran manajemen proyek Indonesia dan bekerja untuk pengembangan pengetahuan dan keahlian untuk kepentingan semua stakeholder. Organisasi ini adalah salah satu cabang dari Project Management Institute (PMI), sebuah organisasi, nirlaba profesional di seluruh dunia terkemuka.
Dan pada tanggal 16 Juli 1999 didirikanlah Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) yang merupakan asosiasi dari para Ahli Manajemen Proyek Indonesia dan didirikan di Jakarta, sebagai salah satu asosiasi profesi anggota LPKJ. Lembaga IAMPI ini juga menawarakan sertifikasi yang betaraf nasional di Indonesia.
Dan terakhir adalah lembaga ITAPPI (Ikatan Tenaga Ahli Pengendali Proyek Indonesia) yang didirikan pada tahun 2008 dan merupakan organisasi profesional dengan bidang pengendali proyek (Project Control).
Proses
Pendekatan mengenai tahapan proyek secara umum adalah mengidentifikasi urutan langkah yang harus diselesaikan. Dalam "pendekatan tradisional" ini, lima komponen perkembangan proyek dapat dibedakan (empat tahap ditambah kontrol) dan ditambah lagi tahapan penyelesaian proyek, yang dapat juga dapat disebut "Siklus Kehidupan Proyek" (Project Life Cycle). Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu:
Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan Konstruksi)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.
Tahap Pemantauan dan Sistem Pengendalian
Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.
Organisasi Proyek
Tahapan ini merupakan tahapan proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti perencanaan terstruktur dan / atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali.
Banyak industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai contoh, ketika bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi, proyek biasanya akan melalui tahapan dengan nama yang berbeda-beda seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama: Pra-Perencanaan, Desain Konseptual, Desain Skema, Pengembangan Desain, Gambar Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan atau Administrasi Konstruksi.
Topik lainnya
Manajemen Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan satu kali. Pada umumnya proyek konstruksi memiliki jangka waktu yang pendek. Di dalam rangkaian kegiatan proyek kontstruksi tersebut, biasanya terdapat suatu proses yang berfungsi untuk mengolah sumber daya proyek sehingga dapat menjadi suatu hasil kegiatan yang menghasilkan sebuah bangunan.
Adapun proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam sebuah proyek konstruksi maka hal ini dapat menyebabkan potensi terjadinya konflik juga sangat besar sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa proyek konstruksi sebenarnya mengandung konflik yang cukup tinggi juga.
Manajemen Konstruksi pada umumnya akan meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material serta manjemen tenaga kerja. Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi, manajemen tenaga kerja merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini disebabkan manajemen perencanaan hanya berperan sekitar 20% dari rencana kerja proyek. Sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek. Adapun fungsi dari manajemen konstruksi yaitu:
Manajemen Waktu Proyek
Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer proyek untuk memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek. Dengan menerapkan manajemen waktu proyek, seorang manajer proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tim proyek untuk membangun deliverables proyek sehingga memperbesar kemungkinan sebuah proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang manajer proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu:
Setiap proses di atas setidaknya terjadi sekali dalam setiap proyek dan dalam satu atau lebih tahapan proyek.
Manajemen Ruang Lingkup Proyek
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek handal adalah kemampuan dalam melakukan manajemen ruang lingkup proyek. Dalam hal ini, seorang manajer proyek harus mampu memastikan bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan dalam proyek adalah aktivitas yang berhubungan dengan proyek dan aktivitas tersebut telah memenuhi kebutuhan proyek.
Dengan kata lain, manajemen ruang lingkup proyek memiliki fungsi untuk mendefinisikan serta mengendalikan aktivitas-aktivitas apa yang bisa dilakukan dan aktivitas-aktivitas apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam menyelesaikan suatu proyek. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukan seorang manajer proyek dalam melakukan manajemen ruang lingkup proyek, yaitu:
Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer Proyek
Seorang manager proyek merupakan seorang professional dalam bidang manajemen proyek. Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi.
Untuk menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang disyaratkan. Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek.
Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek.
Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain:
Seorang manajer proyek yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi kemampuan diri sendiri yang bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek. Adapun panduan referensi standart internasional yang kerap dipergunakan dalam bidang manajemen proyek adalam PMBOK (Project Management Body Of Knowledge).
Setelah seorang manajer proyek dirasa cukup menguasai bidang pekerjaan yang sedang dijalani, maka disarankan untuk dapat mengambil sertifikasi manajemen proyek. Mereka yang berhasil mendapatkan sertifikasi ini akan memperoleh gelar PMP (Project Management Professional) dibelakang namanya sebagai bukti dimilikinya kemampuan terkait.
Tipe Organisasi di dalam Proyek
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Secara umum, terdapat 4 jenis organisasi proyek yang biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu proyek. Adapun jenis-jenis organisasi proyek yang dimaksud antara lain:
Organisasi Proyek Fungsional
Dalam organisasi proyek fungsional, susunan organisasi proyek dibentuk dari fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi. Organisasi ini biasanya digunakan ketika suatu bagian fungsional memiliki kepentingan yang lebih dominan dalam penyelesaian suatu proyek. Top manajer yang berada dalam fungsi tersebut akan diberikan wewenang untuk mengkoordinir proyek.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam organisasi proyek ini antara lain proyek dapat diselesaikan dengan struktur dasar fungsional organisasi induk, memiliki fleksibilitas maksimum dalam penggunaan staf, adanya pembauran berbagai jenis keahlian bagi tiap-tiap fungsi serta peningkatan terhadap profesionalisme pada sebuah divisi fungsional.
Sedangkan beberapa kelemahan yang ditemui dalam organisasi proyek fungsional antara lain proyek biasanya kurang fokus, terdapat kemungkinan terjadinya kesulitan integrasi antar tiap-tiap fungsi, biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama serta motivasi orang-orang yang terdapat dalam organisasi menjadi lemah.
Organisasi Proyek Tim Khusus
Dalam organisasi proyek tim khusus, organisasi akan membentuk tim yang bersifat independen. Tim ini bisa direkrut dari dalam dan luar organisasi yang akan bekerja sebagai suatu unit yang terpisah dari organisasi induk. Seorang manajer proyek full time akan ditunjuk dan diberi tanggung jawab untuk memimpin tenaga-tenaga ahli yang terdapat dalam tim.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam organisasi proyek tim khusus yakni tim akan terbentuk dengan bagian-bagian yang lengkap dan memiliki susunan komando tunggal sehingga tim proyek memiliki wewenang penuh atas sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran proyek, sangat dimungkinkan ditanggapinya perubahan serta dapat diambil sebuah keputusan dengan tepat dan cepat karena keputusan tersebut dibuat oleh tim dan tidak menunda hierarki, status tim yang mandiri akan menumbuhkan identitas dan komitmen anggotanya untuk menyelesaikan proyek dengan baik, jalur komunikasi dan arus kegiatan menjadi lebih singkat, mempermudah koordinasi maupun integrasi personel serta orientasi tim akan lebih kuat kepada kepentingan penyelesaian proyek.
Sedangkan beberapa kelemahan yang ditemukan dalam organisasi proyek ini adalah biaya proyek menjadi besar karena kurang efisien dalam membagi dan memecahkan masalah dalam penggunaan sumber daya, terdapat kecendrungan terjadinya perpecahan antara tim proyek dengan organisasi induk serta proses transisi anggota tim proyek untuk kembali ke fungsi semula jika proyek telah selesai akan terasa sulit karena telah meninggalkan departemen fungsionalnya dalam waktu yang lama.
Organisasi Proyek Matriks
Organisasi proyek matriks merupakan suatu organisasi proyek yang melekat pada divisi fungsional suatu organisasi induk. Pada dasarnya organisasi ini merupakan penggabungan kelebihan yang terdapat dalam organisasi fungsional dan organisasi proyek khusus.
Beberapa kelebihan yang terdapat dalam bentuk organisasi ini yaitu manajer proyek bertanggung jawab penuh kepada proyek, permasalahan yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti, lebih efisien karena menggunakan sumber daya maupun tenaga ahli yang dimiliki pada beberapa proyek sekaligus serta para personel dapat kembali ke organisasi induk semula apabila proyek telah selesai.
Adapun beberapa kekurangan yang terdapat dalam bentuk organisasi proyek ini antara lain manajer proyek tidak dapat mengambil keputusan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan personel karena keputusan tersebut merupakan wewenang dari pada departemen lain, terdapat tingkat ketergantungan yang tinggi antara proyek dan organisasi lain pendukung proyek serta terdapat dua jalur pelaporan bagi personel proyek karena personel proyek berada dibahwah komando pimpinan proyek dan departemen fungsional.
Organisasi Proyek Virtual
Organisasi proyek virtual adalah suatu bentuk organisasi proyek yang merupakan aliansi dari beberapa organisasi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Struktur kolaborasi ini terdiri dari beberapa organisasi lain yang saling bekerjasama dan berada disekelilin perusahaan inti.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam susunan organisasi proyek virtual ini antara lain terjadi pengurangan biaya yang signifikan, cepat beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi serta adanya peningkatan terhadap fleksibilitas usaha.
Sedangkan beberapa kekurangan yang terdapat dalam organisasi ini yakni proses koordinasi keprofesionalan dari berbagai organisasi yang berbeda dapat menjadi hambatan, terdapat potensi terjadinya kehilangan kontrol pada proyek serta terdapat potensi terjadinya konflik interpersonal.
Jenis-jenis Proyek
Proyek merupakan aktivitas yang bersifat temporer. Dalam pengerjaannya, selalu ada batasan (time, scope dan budget) yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek. Perubahan terhadap salah satu faktor akan mempengaruhi faktor yang lain. Seluruh aktivitas yang terdapat pada proyek merupakan sebuah mata rantai yang dimulai sejak dituangkannya ide, direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai benar-benar memberikan hasil yang sesuai dengan perencanaannya semula.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat terlihat berbagai jenis kegiatan proyek. Jenis-jenis kegiatan proyek tersebut secara garis besar terkait dengan pengkajian aspek ekonomi, keuangan, permasalahan lingkungan, desain engineering, marketing, manufaktur, dan lain-lain.
Namun, pada kenyataannya, tidaklah dapat membagi-bagi proyek pada satu jenis tertentu saja, kerena pada umumnya kegiatan proyek merupakan kombinasi dari beberapa jenis kegiatan sekaligus. Akan tetapi, jika ditinjau dari aktivitas yang paling dominan yang dilakukan pada sebuah proyek, maka kita dapat mengkategorikan proyek sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan di atas dapat juga ditarik suatu kesimpulan yaitu bahwa dalam suatu jenis proyek yang memiliki beberapa aktivitas sekaligus, maka pembagiannya merupakan kombinasi. Proyek pembuatan sumur minyak dan gas, jika ditinjau dari segi pembangunannya dapat dikategorikan sebagai proyek engineering konstruksi. Namun, dari seluruh tahapan dan biaya yang dibutuhkan pada pelaksanaannya dapat dikategorikan sebagai proyek capital.
Sumber. id.wikipedia.org
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Jakarta (ANTARA) - Salah satu pilar utama konsep pembangunan ibu kota baru Indonesia, yakni Nusantara, adalah keselarasan antara kemajuan infrastruktur dan kelestarian lingkungan, terutama dalam hal pelestarian keanekaragaman hayati.
Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati terkaya di Indonesia. Ada banyak spesies yang merupakan spesies endemik di daerah tersebut.
Menurut catatan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), terdapat 3.889 spesies yang terindikasi dapat ditemukan dalam radius 50 kilometer dari kawasan tersebut, termasuk mamalia, burung, reptil, amfibi, ikan, tumbuhan, serangga, dan arakhnida.
Namun, data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) menunjukkan bahwa 440 spesies atau 11,8 persen dari total spesies yang teridentifikasi berada dalam kondisi rentan, kritis, atau terancam punah, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi.
Hal ini tidak terlepas dari masalah lingkungan yang tercatat sebelum pekerjaan konstruksi dimulai di Nusantara.
Deforestasi akibat pembalakan liar, kebakaran hutan, penambangan ilegal, perluasan perkebunan kelapa sawit, dan perambahan hutan telah banyak mengubah hutan Kalimantan.
Citra satelit yang dirilis oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) juga menunjukkan bukti nyata berkurangnya tutupan hutan di wilayah Nusantara.
Berdasarkan citra satelit tersebut, pada April 2022, tutupan hutan di Nusantara masih lebat, sementara pada Februari 2024, dampak pembukaan hutan sudah terlihat di beberapa wilayah.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Safitri, mengatakan bahwa kondisi hutan lindung Nusantara masih jauh dari kata ideal. Konversi hutan secara besar-besaran dalam beberapa dekade terakhir - jauh sebelum pembangunan Nusantara dimulai - telah mengubah hutannya.
Menurutnya, tutupan hutan sekunder di Nusantara saat ini hanya 16 persen dari total 256.142 hektar luas wilayah ibu kota baru. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memulihkan setidaknya 120 ribu hektar hingga tahun 2045.
Ia menegaskan bahwa pengembangan Nusantara sebagai kota hutan akan mengedepankan dan perlindungan keanekaragaman hayati. Upaya pemulihan ekosistem juga akan dilakukan untuk menghidupkan kembali hutan tropis Kalimantan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, yang akan menjadi peta jalan pembangunan Nusantara yang tetap mengedepankan pelestarian alam dan mencegah pelestarian alam kepunahan di wilayah ibu kota baru.
Rencana yang diluncurkan pada tanggal 26 Maret 2024 ini dibuat melalui diskusi dengan para ahli, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga internasional.
Dokumen tersebut berisi beberapa poin penting mengenai pembangunan Nusantara dan mencakup aspek-aspek seperti melestarikan ekosistem hutan dan lahan basah yang tersisa, pelestarian habitat, perlindungan spesies, dan upaya restorasi.
Rencana ini akan dilaksanakan selama lima tahun - dari tahun 2024 hingga 2029.
Berita terkait: OIKN beralih ke sains warga untuk melindungi keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati di Nusantara
OIKN telah mengidentifikasi tujuh wilayah di Nusantara dan sekitarnya yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
Kawasan tersebut antara lain Bentang Alam Gunung Beratus, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Teluk Balikpapan, Hutan Lindung Sungai Wain, Samboja Lestari (pusat rehabilitasi), Kecamatan Muara Jawa, dan Gunung Parung.
Hutan Lindung Sungai Wain merupakan hutan dataran rendah yang tersebar di wilayah administratif Balikpapan, yang berbatasan dengan Nusantara. Hutan lindung ini terdiri dari hutan primer yang dikelilingi oleh hutan yang sedikit terdegradasi akibat kebakaran hutan di masa lalu.
Di kawasan hutan lindung tersebut, 42 jenis mamalia, 21 jenis burung, dan 4 jenis reptil ditemukan dari tahun 2016 hingga 2022. Jenis-jenis mamalia tersebut antara lain adalah burung pitta kepala biru, rangkong hitam, kucing teluk, dan beruang madu.
Teluk Balikpapan memiliki luas perairan sekitar 120 km dengan lebar maksimum 7 km, dan garis pantai teluk ini sebagian besar ditutupi oleh hutan bakau. Teluk Balikpapan merupakan habitat buaya muara, penyu hijau, duyung, dan pesut.
Sementara itu, Gunung Parung di bagian barat merupakan kawasan hutan yang membentang dari area konsesi hutan produksi hingga Pegunungan Meratus.
Ada beberapa spesies yang dilindungi di kawasan ini, seperti monyet daun merah marun, layang-layang brahmana, bekantan, dan kuntul ungu.
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto yang membentang seluas 64 hektar ini merupakan salah satu kawasan hutan konservasi di Nusantara. Menurut data OIKN, saat ini tutupan lahannya terdiri dari sekitar 57 persen kawasan hutan, dan sisanya digunakan untuk kegiatan ilegal, seperti perkebunan, pertambangan, dan bangunan.
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan habitat macan dahan, rangkong badak, dan owa jawa.
Sementara itu, satwa yang dapat ditemukan di Muara Jawa, yang dulunya merupakan kawasan hutan bakau, antara lain bekantan dan burung kakatua kerah.
Samboja Lestari, yang memiliki luas 1.852 hektar, merupakan pusat rehabilitasi bagi beberapa spesies, seperti orangutan dan beruang madu.
Selain itu, Samboja Lestari juga menjadi rumah bagi burung kutilang Timur Jauh, Rhacophoridae, owa abu-abu, dan monyet daun merah marun.
Melihat tingginya nilai keanekaragaman hayati dan tantangan yang ada, OIKN bekerja keras untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu, beberapa langkah strategis telah disusun dalam Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati.
Untuk mengembalikan fungsi ekologis hutan Kalimantan, Direktur Bina Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dan Air OIKN, Pungky Widiaryanto, mengatakan bahwa OIKN akan menetapkan 65 persen dari wilayah Kalimantan sebagai kawasan lindung.
Ini akan mencakup 40 ribu hektar hutan sekunder, 2 ribu hektar hutan bakau, 55 ribu hektar hutan tanaman industri/monokultur, dan 80 ribu hektar pertanian, pertambangan, dan perkebunan kelapa sawit.
Sementara itu, 25 persen dari luas wilayah Nusantara telah dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan 10 persen sisanya akan digunakan untuk tujuan pertanian.
Selain mengembalikan fungsi ekologis hutan, keselarasan antara manusia dan satwa liar di sekitar kawasan Nusantara juga perlu diperhatikan.
Widiaryanto menegaskan bahwa OIKN telah menyusun langkah-langkah untuk mencegah terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar di ibu kota baru.
Berita terkait: OIKN akan bangun perlintasan satwa liar untuk lestarikan keanekaragaman hayati di Nusantara
Disadur dari: /en.antaranews.com
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Pekerjaan konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko tinggi dan menyumbang kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Kompleksitas pelaksanaan proyek konstruksi yang melibatkan pekerja, peralatan kerja, dan material dalam jumlah besar dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Salah satunya adalah kecelakaan kerja di ketinggian.
Kecelakaan kerja di ketinggian yang dialami para pekerja baik di sektor konstruksi atau operasional struktur, kkmasih memprihatinkan karena jumlah kasusnya besar. Menurut Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI), kecelakaan kerja di ketinggian menempati urutan nomor dua paling besar setelah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan kerja pada ketinggian di sektor konstruksi ini banyak terjadi pada saat pembangunan gedung atau pekerjaan konstruksi layang.
Sebetulnya ada beberapa bahaya bekerja di ketinggian, yakni terjatuh, terpeleset, tersandung, dan kejatuhan material dari atas. Dari bahaya-bahaya tersebut, faktor terbesar penyebab cedera serius dan kematian di sektor konstruksi adalah terjatuh dari ketinggian.
Dilansir okezone.com, BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah kecelakaan kerja yang dialami pekerja konstruksi relatif tinggi sepanjang tahun 2023, yaitu 32% dari total kecelakaan kerja dari keseluruhan sektor di Indonesia. Jenis kecelakaan kerja yang paling sering terjadi, yakni jatuh dari ketinggian. Sementara secara global, data International Labour Organization (ILO) menyebutkan, dari 142 kematian akibat kecelakaan kerja, penyebab utamanya adalah jatuh dari ketinggian sebesar 45%.
Kasus umum yang banyak terjadi di antaranya jatuh dari tangga, jatuh akibat tidak menggunakan alat pelindung jatuh/tidak menggunakannya dengan benar, ataupun jatuh akibat melakukan pekerjaan di atas perancah.
Kecelakaan ini biasanya didominasi pekerja sementara yang sama sekali tanpa pengalaman, mengabaikan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD), tidak mematuhi prosedur keselamatan, dan kurang peduli pada keamanan.
3 Peralatan Penting Bekerja di Ketinggian, Bagaimana Cara Menggunakannya dengan Benar?
Pekerjaan konstruksi membutuhkan serangkaian peralatan khusus untuk bekerja di ketinggian dan itu membutuhkan pemeriksaan serta pemeliharaan agar fungsinya tetap optimal. Baik tangga, perancah, dan alat perlindungan jatuh perseorangan merupakan jantung dari program keselamatan sektor konstruksi yang baik.
Supervisor atau pengawas lapangan perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan praktik keselamatan saat menggunakan peralatan-peralatan ini.
1. Tangga
Potensi cedera akibat penggunaan tangga memang terbilang tinggi terutama di sektor konstruksi, baik karena terjatuh dari tangga, tangga ambruk ataupun terpeleset saat menaiki anak tangga.
Penyebab utama kecelakaan saat penggunaan tangga, di antaranya:
Penggunaan tangga yang tidak tepat menjadi penyebab utama jatuh dari ketinggian pada pekerjaan konstruksi. Maka, setiap pekerja harus memahami prosedur keselamatan menggunakan tangga dengan benar.
Keselamatan tangga melibatkan pemeriksaan, persiapan, cara menaiki/menuruni tangga dengan benar, dan pertimbangan yang hati-hati tentang konsekuensi penyalahgunaan tangga. Ingatlah tips keselamatan penggunaan tangga pada pekerjaan konstruksi berikut ini:
2. Full Body Harness
Bagi Anda yang bekerja di sektor konstruksi tentu sudah familier dengan penggunaan full body harness. Full body harness berfungsi sebagai alat pelindung jatuh perseorangan saat bekerja di ketinggian dan penggunaannya lebih dianjurkan dibanding safety belt terutama jika Anda bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Hal ini dikarenakan full body harness memiliki kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi seluruh tubuh pekerja sehingga kemungkinan cedera akibat hentakan saat jatuh sangat kecil. Sayangnya meski manfaatnya sangat besar sebagai alat pelindung jatuh, masih banyak pekerja yang mengabaikan penggunaannya, mulai dari cara penggunaan, pemeriksaan, hingga perawatannya. Penyebabnya bisa karena kurangnya pengetahuan, pelatihan, atau pengalaman pekerja.
Saat Anda bekerja di ketinggian, ada beberapa langkah penting yang harus Anda perhatikan saat menggunakan full body harness:
Full body harness harus diperiksa secara visual sebelum digunakan, termasuk juga alat pelindung jatuh lainnya seperti lanyard dan lifeline. Pemeriksaan peralatan secara berkala oleh orang yang kompeten untuk mengecek kerusakan harus dilakukan setidaknya setiap 6 bulan dan sebelum memulai pekerjaan di ketinggian. Pastikan juga full body harness yang Anda gunakan sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku, seperti Permenaker No.9 Tahun 2016, OSHA 1926.502, ANSI Z359, CSA Z259, dll.
3.Perancah
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), diperkirakan sekitar 2,3 juta pekerja konstruksi melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan perancah. Dengan begitu, banyak juga pekerja yang berpotensi mengalami sejumlah bahaya terkait perancah seperti terjatuh, tertimpa jatuhan benda, dan tersengat aliran listrik.
Berikut beberapa potensi bahaya dalam penggunaan perancah:
Dengan banyaknya pekerja yang berpotensi terkena bahaya saat menggunakan perancah, maka penerapan keselamatan penggunaan perancah perlu menjadi prioritas.
Perancah harus dipasang oleh pekerja yang ahli di bawah pengawasan orang yang kompeten dan perancah telah diperiksa dengan benar sebelum digunakan. Perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan berisiko tinggi saat bekerja di ketinggian.
Berikut tips saat menggunakan perancah:
Penting!
Jenis-jenis scafftag untuk perancah:
Tips Singkat Bekerja di Ketinggian
Sumber: safetysignindonesia.id
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, meminta industri konstruksi agar terus meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. Menurut Menaker Ida, penerapan K3 di tempat kerja merupakan sesuatu yang prinsip dan tidak boleh ditolerir berbagai kekurangannya.
"Selalu menerapkan K3 di lokasi kerja itu sangat penting, apalagi sektor bangunan dan konstruksi ini termasuk sektor yang cukup berisiko dalam proses kerjanya," kata Menaker Ida.
Menaker menekankan peningkatan K3 di industri konstruksi saat membuka Munas VII Federasi Serikat Pekerja Bangunan dan Pekerjaan Umum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP BPU-SPSI) di Jakarta. Ia mengingatkan berbagai kasus kecelakaan kerja setiap tahun terus mengalami penurunan.
Hal itu diketahui berdasarkan data dari Direktorat K3 Kemnaker yang menunjukkan bahwa 2019 terjadi 155.327 kecelakaan kerja, dan di 2020 terjadi 153.055 kasus. Namun demikian, sambungnya, penurunan yang terjadi sangat tipis, dan pemerintah sama sekali belum puas dengan penurunan angka tersebut.
"Oleh karena itu, jajaran pengawas agar tetap memantau dan mensupervisi pelaksanaan K3 di lokasi-lokasi pembangunan," ujarnya mengingatkan.
Menaker juga mengatakan, sebagai industri, sektor konstruksi dan pekerjaan umum berada di bawah naungan Kementerian PUPR. Tetapi dalam hal pekerja dan pelaksananya, menjadi tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan.
"Saya tidak akan rela jika banyak pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, sehingga kemudian menjadi tidak produktif, menjadi difabel, bahkan kehilangan nyawa. Risiko itu terlalu berat untuk dipikul oleh keluarga-keluarga pekerja ini," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, konstruksi merupakan sektor yang menjadi andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Konstruksi bukan hanya untuk mempercepat pembangunan ekonomi, ketersediaan akses dan pelayanan masyarakat. Namun, sektor ini juga penting mengingat begitu banyaknya industri turunannya.
Industri turunan yang dimaksud, yaitu industri semen, industri pengolahan besi, industri alat berat, bahkan sampai industri informal, seperti warung makanan, kos-kosan, dan makanan kaki lima menjadi hidup karena ada proyek-proyek konstruksi.
"Oleh karena itu, teman-teman pekerja semua, bersyukurlah dan tetaplah optimis. Akan banyak pekerjaan untuk teman-teman semua di sektor ini, sehingga bisa membawa pulang rezeki bagi keluarga," imbuhnya.
Sebagai informasi, data terbaru dari hasil pendataan dan verifikasi keanggotaan Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang menjadi anggota Serikat Pekerja sebanyak 3,2 juta pekerja. Mereka terbagi dalam 10.748 PUK/Serikat Pekerja, 161 federasi, dan 16 konfederasi.
Sumber: news.republika.co.id
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Konstruksi adalah bisnis yang berisiko. Setiap proyek konstruksi memiliki keunikan dan tantangan serta peluang tersendiri. Mengidentifikasi dan mengelola risiko proyek konstruksi bisa jadi sulit, tetapi bukan tidak mungkin dengan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Ketika sebuah risiko menjadi kenyataan, hal itu dapat mengganggu dan menggagalkan proyek, itulah mengapa manajemen risiko konstruksi sangat penting. Untuk menghindari bencana, Anda harus dapat menilai, mengendalikan, dan memantau risiko dengan benar setelah risiko teridentifikasi.
Risiko tidak selalu berarti negatif. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko secara efektif dapat meningkatkan keuntungan, membangun hubungan baik dengan klien yang menghasilkan lebih banyak proyek, dan mampu memperluas bisnis Anda ke pasar dan sektor baru.
Jenis-jenis Risiko Konstruksi
Untuk manajemen risiko konstruksi yang tepat, Anda perlu mengetahui jenis-jenis risiko yang melekat pada proyek konstruksi. Risiko ini dapat berupa risiko keuangan, kontraktual, operasional, dan lingkungan, serta dapat disebabkan oleh sumber internal dan eksternal.
Risiko yang umum terjadi meliputi:
Ketika risiko muncul, hal ini dapat berdampak serius pada biaya, jadwal, dan kinerja proyek Anda yang akan menyebabkan penundaan dan sengketa di kemudian hari. Kabar baiknya, sebagian besar risiko ini dapat dikelola dan dimitigasi dengan perencanaan yang tepat dan manajemen proyek yang baik.
Mengidentifikasi Risiko Proyek Konstruksi
Setelah kita membahas beberapa risiko yang umum terjadi pada proyek konstruksi, sekarang saatnya untuk mengidentifikasi risiko yang unik pada proyek Anda. Hal ini harus dilakukan sedini mungkin, sebaiknya selama fase prakonstruksi proyek. Ingat, jika Anda gagal mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko proyek, pada dasarnya Anda menerima risiko jika risiko itu muncul selama proyek Anda.
Adakan sesi curah pendapat dengan tim proyek dan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi risiko. Pada titik ini, Anda tidak sedang mencari cara untuk menyelesaikan masalah. Tujuannya di sini adalah untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin skenario yang dapat berdampak negatif pada proyek. Pastikan Anda mengandalkan keahlian, pengalaman, dan basis pengetahuan tim Anda. Tinjau proyek-proyek sebelumnya dengan ukuran, ruang lingkup, dan lokasi serupa yang telah Anda selesaikan untuk lebih memahami risiko konstruksi yang dihadapi proyek Anda saat ini.
Cara yang baik untuk mencegah risiko menyelinap ke dalam proyek Anda saat proyek berjalan adalah dengan mengadakan pertemuan rutin dengan tim proyek dan pemangku kepentingan. Selain meninjau upaya manajemen risiko Anda saat ini, Anda juga dapat menggunakan waktu tersebut untuk mengidentifikasi masalah lain yang mungkin muncul di masa mendatang.
Proses Manajemen Risiko Konstruksi
Setelah Anda mengidentifikasi potensi risiko pada proyek Anda, Anda sekarang perlu duduk dan menilai setiap risiko berdasarkan probabilitas menjadi kenyataan dan dampaknya terhadap proyek jika terjadi. Beri peringkat dampak dan probabilitas setiap risiko sebagai tinggi, sedang, atau rendah.
Risiko yang berdampak tinggi dan memiliki probabilitas tinggi harus ditangani terlebih dahulu, sedangkan risiko dengan probabilitas rendah dan berdampak rendah dapat ditangani terakhir. Pertimbangkan jumlah waktu, uang, dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengelola setiap risiko secara efektif.
Setelah Anda memberi peringkat pada setiap risiko, tinjau setiap risiko dengan cermat dan tentukan apakah Anda dapat menghindari, menghilangkan, mengurangi, memindahkan, atau menerima setiap risiko.
Menghindari Risiko Proyek Konstruksi
Ini bisa berarti menolak proyek atau menegosiasikan kontrak untuk menghilangkan risiko proyek. Tidak ada salahnya meninggalkan sebuah proyek jika risikonya lebih besar daripada potensi keuntungannya.
Mentransfer Risiko Proyek
Perusahaan Anda mungkin tidak cocok untuk mengelola risiko tertentu. Bekerjasamalah dengan pemangku kepentingan lain untuk menentukan siapa di tim proyek yang paling cocok untuk menanggung setiap risiko.
Diskusikan dengan klien risiko apa yang akan mereka tanggung dan risiko mana yang akan menjadi tanggung jawab Anda. Bekerjasamalah dengan penyedia asuransi Anda untuk menentukan risiko mana yang tercakup dalam polis Anda saat ini beserta opsi lain untuk melindungi perusahaan Anda dari risiko.
Mengurangi Risiko Proyek
Menghilangkan, mengurangi, dan menerima risiko membutuhkan perencanaan yang matang. Pilah setiap risiko menjadi hal-hal yang dapat ditindaklanjuti. Jangan terlalu banyak mengerahkan sumber daya Anda untuk menangani banyak risiko. Anda mungkin perlu membawa sumber daya tambahan, seperti mempekerjakan lebih banyak pekerja atau menyewa peralatan tambahan, untuk mengelola semua risiko secara efektif.
Menerima Risiko Proyek
Menyetujui untuk menerima risiko adalah keputusan yang tidak boleh dianggap enteng. Mungkin tidak masalah untuk menerima beberapa risiko dengan probabilitas rendah dan dampak rendah. Menyetujui untuk menerima risiko dengan probabilitas tinggi dan berdampak tinggi tanpa manajemen atau mitigasi apa pun dapat merugikan proyek dan keuntungan Anda.
Pemikiran Akhir tentang Manajemen Risiko Konstruksi
Manajemen risiko konstruksi yang baik membutuhkan kolaborasi dan komunikasi tingkat tinggi dengan semua pihak yang terlibat. Menjaga agar semua orang mengetahui informasi yang sama dan bekerja sama akan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko sebelum menjadi masalah. Ingat, risiko dapat menghasilkan imbalan yang besar jika dikelola secara efektif.
Sumber: constructconnect.com