Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 14 April 2025
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sering memakai gas LPG atau gas PGN untuk memasak dan gas lainnya, ternyata semua itu berasal dari sumber daya alam yang dinamakan gas bumi. Gas alam atau gas bumi adalah sumber energi yang berasal dari fosil tanaman, hewan, dan mikroorganisme, fosil tersebut tersimpan di bawah tanah selama ribuan bahkan jutaan tahun. Ada banyak hal menarik dari gas alam mulai dari jenisnya, manfaat hingga kekurangannya. Untuk itu simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lengkapnya!
Menurut Encyclopaedia Britannica gas alam atau gas bumi adalah gabungan dari beberapa gas yang terbentuk secara perlahan di bawah permukaan bumi. Gas yang membentuk gas alam yaitu metana, etena, propan, dan butan. Gas alam biasanya terbentuk bersama minyak bumi yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu.
Gas bumi terdiri dari senyawa hidrogen dan juga karbon dengan sifat berwarna atau juga tidak berwarna. Hal tersebut membuat gas alam menjadi salah satu energi yang mempunyai sifat bersih dan aman untuk pemakaian sehari-hari. Tetapi kita harus hati-hati juga karena gas alam memiliki sifat yang mudah terbakar.
Struktur hidrokarbon dalam gas alam pada saat baru keluar dari tanah terdiri dari metana, etana, butana, propane, karbon dioksida, minyak, nitrogen, sulfur, serta juga berbagai jenis kotoran lain. Proses pengolahan gas alam tersebut selanjutnya berfungsi untuk dapat memisahkan berbagai jenis kotoran.
Jenis-jenis Gas Alam dan Karakteristiknya
1. LPG (liquefied petroleum gas)
Gas bumi LPG ini paling populer dan pasti sering digunakan masyarakat sebagai bahan bakar memasak dan sebagai isi korek api. LPG memiliki beberapa jenis seperti, LPG propana, LPG butana dan LPG campuran (kombinasi dari propana dan butana). Gas LPG didapatkan dari proses pengolahan minyak bumi yang melalui proses kondensasi.
2. CNG (compressed natural gas)
Gas bumi CNG atau lebih dikenal dengan istilah BBG (bahan bakar gas) dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti kendaraan ringan hingga menengah. CNG adalah gas bumi yang dikompresi pada tekanan tinggi agar volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar. Tujuannya adalah agar dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel.
Tekanan pada saat dikompresi CNG bisa mencapai 250 bar pada suhu atmosferik. Komposisi gas bumi yang akan dikirim ke konsumen melalui CNG harus sudah memenuhi spesifikasi gas komersial seperti batasan maksimum kandungan air, CO2 dan hidrokarbon berat. Selain itu, penyimpanan gas pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan batasan yang ketat terhadap kandungan air dan hidrokarbon berat untuk mencegah terjadinya kondensasi dan pembentukan hidrat.
CNG tidak bebau dan korosif, berbeda dengan LGP yang memiki bau. Penyimpanan CNG memerlukan ruang yang luas dengan tekanan yang sangat tinggi untuk menjaga kemurniannya.Biasanya CNG banya dimanfaatkan untuk perluan indutri gas.
3. LNG (liquefied natural gas)
LNG adalah gas metana dengan komposisi 90% metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius. Sebelum proses pencairannya, gas harus menjalani proses pemurnian dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak diharapkan seperi CO2, H2S, Hg, H2O dan hidrokarbon berat.
Gas alam jenis LNG tidak berbau, tidak korosif, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Gas ini mempunyai keunggulan yaitu kemudahan dalam proses penyimpananya sehingga transportasi dari satu fasilitas pengolahan ke fasilitas lain dapat dilakukan dengan mudah dikarenakan volumenya 1:600 dibandingkan fasa gas lainnya. Biasanya, LNG dimanfaatkan untuk bahan bagai alternatif dan juga sebagai solusi untuk berbagai industri.
4. Metana
Metana merupakan gas alam murni yang paling banyak di bumi serta memiliki sifat mudah terbakar. Biasanya digunakan dalam kegiatan rumah tangga untuk memasak, sebagai pemanas ruangan dan lain sebagainya. Akan tetapi perlu berhati-hati dalam pemakaian gas metana ini karena sifatnya yang mudah terbakar. Metana dapat diproduksi secara alami dan sintetis.
Ketika dibakar dengan adanya oksigen, metana menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Gas ini merupakan komponen utama gas alam dan digunakan untuk menghasilkan panas dan listrik di seluruh dunia. Selain itu metana juga digunakan dalam reaksi kimia untuk menghasilkan gas penting lainnya, seperti hidrogen, karbon monoksida, dan karbon hitam.
Menyimpan atau memanfaatkan gas metana terbilang rumit dan berpotensi memperburuk global warming. Sifatnya yang mudah terbakar meningkatkan risiko pembakaran. Selain itu, metana dianggap 20-30 kali lebih kuat sebagai gas rumah kaca daripada dengan karbondioksida. Tidak hanya berdampak buruk pada lingkungan, manusia pun juga bisa terpapar karenanya.
5. Etana
Etana adalah senyawa gas yang mudah ditemukan setelah gas metana. Pemanfaatan etana antara lain adalah untuk digunakan dalam produksi etilen, produk polyethylene, kemasan, kawat, dan lain sebagainya. Etana merupakan senyawa kimia organik dengan rumus kimia C2H6. Pada suhu dan tekanan standar, gas ini tidak berwarna dan tidak berbau. Seperti banyak hidrokarbon, etana diisolasi pada skala industri dari gas alam dan sebagai produk sampingan petrokimia dari pemurnian minyak bumi.
Penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku untuk produksi etilen. Etana dikategorikan sebagai materi bakar higienis dan juga konstituen utama kedua gas alam sesudah metana. Terlepas dari gas alam, juga terjadi secara alami sebagai komponen dilarutkan dalam minyak bumi. Selain ini, itu ialah kepala oleh-produk selama operasi yang melibatkan kilang minyak dan batubara-karbonisasi.
Manfaat dan Keunggulan Gas Alam
Gas alam atau gas bumi memiliki manfaat dan peran penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia seperti mendukung perindustrian, pembangkit listrik, komersil, dan untuk kehidupan sehari-hari. Berikut manfaat gas bumi yang lainnya:
LNG Sebagai Solusi untuk Beragam Industri
LNG (Liquified Natural Gas) atau gas alam cair, merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi di berbagai sektor industri. Berikut adalah beberapa manfaat LNG sebagai solusi untuk beragam industri:
1. Sumber energi bersih
LNG memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya seperti batubara dan minyak bumi. Oleh karena itu, LNG dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon di berbagai sektor industri.
2. Sumber energi alternatif
LNG juga dapat menjadi sumber energi alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar fosil lainnya seperti batubara dan minyak bumi. Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber-sumber energi yang mahal dan tidak ramah lingkungan.
3. Kontribusi terhadap ekonomi
LNG juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia melalui ekspor dan penggunaan dalam industri petrokimia dan produksi pupuk amonia.
4. Energi transisi
LNG juga memainkan peran penting dalam transisi energi karena sifatnya yang mudah ditransportasikan dan disimpan serta emisi karbon yang lebih rendah. Gas alam adalah sumber energi yang penting dalam upaya mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi menuju energi bersih. Dengan pengelolaan yang bijaksana dan teknologi yang lebih efisien, gas alam dapat menjadi salah satu solusi penting dalam menyediakan energi yang bersih dan berkelanjutan untuk masa depan. Namun, perlu juga terus menjalankan penelitian dan inovasi untuk mengatasi tantangan lingkungan yang terkait dengan penggunaannya agar dapat memaksimalkan manfaatnya bagi masyarakat dan lingkungan.
PGN LNG Indonesia hadir sebagai solusi yang ramah lingkungan dan andal dalam menyediakan gas alam cair. Bersama PGN LNG Indonesia, mari kita bergabung untuk mendukung penggunaan gas alam yang lebih bersih, menjaga lingkungan, dan memastikan pasokan energi yang stabil. Temukan lebih banyak informasi dan manfaatkan produk keberlanjutan dengan Hubungi kontak PGN LNG.
Sumber: pgnlng.co.id
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 14 April 2025
Menurut data Companies Market Cap, Saudi Aramco merupakan perusahaan di sektor migas dengan kapitalisasi pasar terbesar dunia. Perusahaan asal Arab Saudi ini memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$2,21 triliun per 14 Agustus 2023. Besarnya kapitalisasi pasar Saudi Aramco lantaran perusahaan memiliki ladang minyak bumi terbesar di dunia yaitu Ghawar. Menurut situs berita Stacker, Ghawar memiliki cadangan minyak di masa lalu dan ditambah masa yang akan datang mencapai 96 miliar barel.
ExxonMobil menempati urutan kedua perusahaan migas dengan kapitalisasi terbesar dunia. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$452,12 miliar. Masih dari AS, Chevron menempati urutan ketiga dengan kapitalisasi pasar mencapai US$306,87 miliar. Perusahaan migas asal Inggris, Shell, di posisi selanjutnya dengan kapitalisasi pasar mencapai US$209,38 miliar. Kemudian, PetroChina memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 192,35 miliar, diikuti oleh Total Energies sebesar US$ 151,68 miliar. Sayangnya, tak ada satu pun perusahaan sektor migas asal Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut.
Berikut adalah 10 perusahaan di sektor migas dengan kapitalisasi pasar terbesar dunia:
Sumber: databoks.katadata.co.id
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 14 April 2025
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat industri hulu migas telah menyumbang Rp 700 triliun kepada negara di tahun 2022. Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, mengatakan penyederhanaan proses bisnis, konsistensi tata kelola industri hulu migas, dan hasil dari transformasi organisasi menghasilkan keuntungan bagi negara. "Pengelolaan industri hulu migas yang transparan, akuntabel, efisiensi biaya, dan kecepatan proses memberikan dampak yang sangat signifikan, industri hulu migas dapat menghasilkan sekitar Rp 700 triliun untuk negara,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (8/5).Satuan
Kurnia menambahkan, hasil penjualan migas secara langsung berkontribusi sekitar Rp 672 triliun, terdiri atas hasil penjualan migas sekitar Rp 583 triliun termasuk alokasi dana bagi hasil migas sebesar Rp 17 triliun yang turut dirasakan oleh daerah penghasil. Hasil penerimaan lain dari hulu migas sekitar Rp 89 triliun. Ini meliputi signature bonus, production bonus, firm commitment, pembayaran PPN, PBB Migas, PDRD, dan pajak penghasilan migas serta pendapatan lainnya.
SKK Migas lakukan kegiatan monitoring di Onshore Receiving Facilities (ORF) PC Ketapang II Ltd (PCK2L) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (31/12/2022). Foto: Dok. SKK Migas.
Nilai tersebut, menurut dia, diperoleh melalui percepatan penerimaan hasil penjualan minyak bumi melalui penyederhanaan proses bisnis penagihan dan pembayaran, fleksibilitas skema komersialisasi melalui optimalisasi lifting minyak, serta pengembangan sistem dan prosedur yang mendukung proses percepatan tersebut.
Dukungan terhadap pertumbuhan industri tertentu yang memanfaatkan gas bumi dilakukan melalui implementasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang berkontribusi mencapai sekitar Rp 24 triliun. Kurnia mengeklaim, SKK Migas di 2022 mampu mengamankan penerimaan negara sehingga memberikan dukungan pada percepatan arus kas penerimaan negara. “Setiap lifting yang dicatat 100 persen pembayaran sudah masuk ke rekening negara, meskipun di lapangan ada beberapa kegiatan lifting yang tertunda karena gangguan cuaca dan lainnya," lanjut dia.
Dari sisi pengelolaan dan pemanfaatan barang milik negara (BMN) hulu migas, SKK Migas melakukan transformasi dan optimalisasi, di mana sampai akhir tahun 2022 nilai BMN hulu migas pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebesar Rp 598,71 triliun, meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya. Kurnia menambahkan, optimalisasi BMN membukukan PNBP pengelolaan BMN hulu migas sebesar Rp 251,22 miliar atau meningkat 35 persen dari tahun sebelumnya. Sementara pemanfaatan aset kilang LNG Badak berhasil disetorkan ke negara sekitar Rp 1,7 triliun.
SKK Migas dan Kementerian Keuangan juga telah melakukan pertukaran data sektor hulu migas melalui Sistem Informasi Terintegrasi (SIT), sehingga memberikan data yang transparan dan mempercepat proses pencatatan dan proses bisnis. SKK Migas, sambung Kurnia, mendorong kontraktor hulu migas untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan domestik melalui pengaliran minyak dan kondensat (MMKBN) ke kilang Pertamina dan secara aktif menggerakkan KKKS untuk melakukan penawaran dan negosiasi dengan Pertamina sebelum dilakukan ekspor.
Hal tersebut merupakan pelaksanaan Permen ESDM Nomor 18/2021 tentang prioritas pemanfaatan Minyak Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri, “Hanya sekitar 7 persen dari total lifting minyak dan kondensat yang dilakukan untuk tujuan ekspor dikarenakan tidak dapat diolah karena ketidaksesuaian karakteristik minyak dengan Kilang Pertamina," imbuh Kurnia.
Berdasarkan data SKK Migas, optimalisasi proses mampu meningkatkan nilai pengiriman migas yang menjadi bagian negara. Jika tahun 2021 bagian negara dari pengiriman minyak dan gas bumi sekitar USD 10,470 miliar, maka di tahun 2022 meningkat sekitar 31 persen menjadi sekitar USD 13,703 miliar. "Kenaikan harga komoditas migas menjadi momentum untuk melakukan berbagai gebrakan strategis dalam menjalankan optimalisasi lifting, skema komersialisasi dan percepatan proses bisnis yang akuntabel dan transparan," jelas Kurnia.
Sumber: kumparan.com
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 14 April 2025
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan kebijakan fiskal sangat penting untuk mendukung industri hulu migas Indonesia. "Di Kemenkeu, kami akan sediakan fleksibilitas fiskal secara rasional dan sehat. Pemerintah mengatur upaya adaptif untuk sektor industri migas termasuk membawa masuk teknologi baru seperti penangkapan karbon. Jadi, kami bisa mencapai keamanan ketahanan energi dan menciptakan energi hijau dan mengurangi emisi," kata Sri dalam acara International Convention of Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Rabu (20/9/2023).
Terlebih kata dia, kebijakan fiskal Indonesia saat ini dalam kondisi sehat. "Tidak semua negara bisa begitu, ini pencapaian. Kami akan menggunakan fiscal tool kami untuk pemulihan Indonesia. Tahun ini, kebijakan fiskal kita akan mendukung produktivitas dan perkuat inklusivitas transformasi ekonomi, dari sisi pendapatan, pengeluaran, pembiayaan," ujar Sri.
Ia pun mencatat investasi hulu migas terus mengalami kenaikan, pada 2021 sebesar 10,9 miliar dolar AS kemudian meningkat sebesar 12,1 miliar dolar AS di 2022, dan pada 2023 ini mencapai 14,6 miliar dolar AS. Kendati demikian, ia mengungkapkan industri hulu migas juga dihadapkan dengan beberapa tantangan seperti penurunan lifting dan produksi migas.
"Investasi ini jadi peluang yang bisa ditingkatkan tetapi kita juga harus melihat industri hulu migas masih dihadapkan dengan tantangan strategis. Penurunan lifting dan produksi (migas) dan kemarin saya selesaikan RAPBN (rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara) dengan parlemen dan kami besok akan mendapatkan pengesahan RAPBN. Ini menunjukkan penurunan migas di Indonesia dan jelas akan berdampak ke pendapatan pajak dan PNBP (penerimaan negara bukan pajak)," tuturnya.
Sebelumnya, SKK Migas mencatat industri hulu migas membutuhkan investasi sekitar 20 miliar dolar AS per tahun. Investasi itu diperlukan untuk mendukung capaian target produksi sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas menjadi 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
"Target 2030 bisa dicapai dengan syarat kita melakukan aktivitas yang agresif dan investasi yang masif. Kita perlu mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah 2025. Kita juga perlu menarik investasi lebih dari 20 miliar dolar AS per tahun," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutannya saat pembukaan acara tersebut.
Sumber: ekonomi.republika.co.id
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 14 April 2025
Kejayaan industri minyak dan gas (migas) tanah air bukan hanya soal pencapaian puncak produksi migas tertinggi, melainkan juga peningkatan atas manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Berdasar hal tersebut, Kementerian ESDM telah melahirkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10% (Sepuluh Persen) Pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi dimana Pemerintah Daerah akan mendapatkan pembagian saham sebanyak 10%. Dengan harapan, masyarakat daerah potensi migas dapat menikmati hasil yang lebih nyata. Menariknya, investasi 10% partisipasi daerah tersebut dapat ditanggung oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Ini adalah kemudahan bagi daerah penghasil migas.
Ketidakpastian harga minyak dunia, seringkali menjadi tantangan bagi industri migas. Pemerintah bergerak untuk mencari terobosan baru dengan mendorong praktek-praktek efisiensi. Kini, masa depan bisnis migas dikendalikan oleh efisiensi biaya (cost game).
"Efisiensi dan peningkatan kontribusi menjadi kunci. Saat ini prioritasnya adalah meningkatkan efisiensi melalui pengelolaan yang lebih baik, sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat,” tegas Menteri ESDM Ignasius Jonan pada berbagai kesempatan.
Sejarah baru pengelolaan migas nasional pun ditorehkan. Dalam rangka mendorong efisiensi, awal tahun 2017, sistem Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) Gross Split mulai menggantikan sistem PSC Cost Recovery yang sudah berlangsung sejak tahun 1960an. Salah satu alasannya, skema PSC cost recovery dinilai membebani uang rakyat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sejak tahun 2015, untuk pertama kali dalam sejarah, cost revovery lebih besar dari penerimaan migas bagian Pemerintah. Bahkan, pada 2016, cost recovery telah menembus Rp 46,4 triliun sementara penerimaan bagian pemerintah hanya Rp 39,9 triliun.
Perubahan kebijakan ini membuahkan hasil. Terlebih, setelah Pemerintah menggelontorkan beberapa insentif di tengah tantangan harga minyak yang fluktuatif. Ditambah lagi, terbitnya aturan bebas pajak eksplorasi pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2017 tentang Perlakuan Perpajakan pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dengan Kontrak Bagi Hasil Gross Split yang ditetapkan dalam menjamin kemudahan pihak investor berbisnis migas di Indonesia.
Nyatanya di awal tahun 2018 ini, sudah ada 5 pemenang lelang Wilayah Kerja Migas Konvensional Tahun 2017 yang merupakan KKKS besar seperti Mubadala dan Repsol. Total komitmen investasi pertama sebesar USD 23,5 juta dan bonus tanda tangan sebesar USD 3,5 juta. Padahal, selama PSC Cost Recovery di tahun 2015 dan 2016, tak satupun lelang WK Migas yang ditawarkan dilirik para investor.
"Prinsip utama dari skema gross split adalah kepastian, kesederhanaan, dan efisiensi. Gross split akan memberikan kepastian bagi investor, karena parameter dalam pembagian split transparan dan terukur. Parameter ditentukan berdasarkan karakteristik lapangan serta kompleksitas pengembangan dan produksi," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Selasa (20/2).
Selain efisiensi industri hulu migas, kontribusi terhadap penerimaan negara juga menjadi indikator penting. Setelah penerimaan Negara Tahun 2017 dari sektor migas mencapai Rp 138 triliun atau tembus 117% dari target yang ditetapkan, beberapa tren positif makin banyak bermunculan. Hal ini tidak terepas dari usaha serius Pemerintah dalam upaya menciptakan iklim investasi industri migas yang lebih baik guna mewujudkan Energi Berkeadilan.
Alih kelola Blok Mahakam, Misalnya. Pemerintah menugaskan PT Pertamina Hulu Mahakam mengelola blok bekas olahan Total E&P Indonesie, yang membuat negara memiliki sebagian besar saham dari Wilayah Kerja yang merupakan penghasil gas terbesar di Indonesia. Minimal 61% saham harus dimiliki nasional termasuk 10% kepemilikan daerah.
Kehadiran Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di salah satu wilayah penghasil gas terbesar di Indonesia mengukuhkan kehadiran negara dalam menjalankan amanat konstitusi, yaitu Undang-Undang Dasar (UUD 1945) Pasal 33 Ayat 3 dimana Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Tidak berhenti disitu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga telah menyederhanakan beberapa regulasi yang dianggap sudah tidak sesuai dan berpotensi menghambat invetasi. Sudah ada 11 peraturan sektor migas yang dicabut, 10 peraturan yang disederhanakan menjadi 7 peraturan saja. Belum lagi perizinan sektor migas yang telah disederhanakan menjadi hanya 6 perizinan.
“Karena ini kepentingan bersama, kepentingan bangsa, kepentingan masyarakat, kepentingan nasional supaya investasinya meningkat, dan pertumbuhan ekonominya bisa meningkat, penciptaan lapangan kerjanya juga meningkat, kesejahteraan masyarakat jadi bisa meningkat," ujar Arcandra lagi.
Sumber: www.kominfo.go.id
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 14 April 2025
Pemerintah menargetkan di tahun ini sebanyak enam wilayah kerja (WK) migas yang ditawarkan kepada investor.
Sepanjang 2021 dan 2022, industri minyak dan gas mengalami pemulihan yang kuat. Sejumlah indikator mendukungnya, seperti harga migas pernah mencapai level tinggi, selain faktor mulai menderunya mesin produksi di sejumlah negara konsumen emas hitam.
Meskipun sejumlah indikator itu tentu sangat memberikan harapan, industri migas tetap masih diselimuti ketidakpastian yang cukup besar mengenai pertumbuhan di masa depan sebagai imbas dari masih berkecamuknya perang Ukraina-Rusia di Benua Eropa.
Namun secara umum, gambaran di atas tetap memberikan harapan bahwa bisnis migas masih cukup cerah di masa mendatang. Sejumlah sinyal dari transaksi bisnis di lini usaha itu akhir-akhir ini memberikan tanda-tanda itu.
Salah satunya, keberhasilan penuntasan divestasi Blok Masela. Artinya, divestasi Shell, kemudian masuknya Pertamina dan Petronas di blok raksasa Masela, telah memberikan angin segar bagi iklim investasi di Indonesia.
Dahulu, Blok Masela dimiliki masing-masing Inpex Masela (65 persen) dan Shell (35 persen). Namun seiring waktu, blok itu mengalami kondisi jalan di tempat selama 25 tahun.
Kemudian Shell memutuskan keluar dari blok itu pada 5 Jui 2020. Shell beralasan, proyek migas itu kurang kompetitif dibandingkan dengan portofolio proyek Shell di negara lain.
Tiga tahun sejak keputusan Shell untuk keluar dari Blok Masela, tepatnya pada Selasa (25/7/2023) akonsorsium Pertamina-Petronas Sdn Berhad dan Shell mencapai kesepakatan sales and purchasing Agreement (SPA) untuk pelepasan saham 35 persen atau senilai USD650 juta setara dengan Rp9,75 triliun (asumsi kurs Rp15.002 per dolar AS).
Dengan adanya SPA itu, Inpex Masela tetap menguasai 65 persen saham. Sedangkan 36 persen saham sisanya dimiliki masing-masing Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebanyak 20 persen hak partisipasi Blok Masela, sementara Petronas 15 persen.
Tuntasnya divestasi Shell Abadi Masela tentu patut disyukuri, sama sepertinya diungkapkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di sela-sela agenda IPA Convex, BSD Tangerang, Selasa (25/7/2023). “Divestasi Shell sudah tuntas. Alhamdulillah. Berikutnya, kami harapkan proyeknya segera jalan lagi,” ujar Dwi Soetjipto.
Tidak terlalu lama setelah divestasi Blok Masela tuntas, berikutnya Kementerian ESDM mengumumkan pemenang lelang tiga wilayah kerja (WK) Akia, WK Beluga, dan WK Bengara pada Kamis (27/7/2023).
Dari lelang WK migas tahap I-2023, pemerintah berhasil menarik investasi dalam negeri sebesar USD22,85 juta atau sekitar Rp 344,39 miliar, terdiri dari komitmen pasti tiga tahun USD22,20 juta dan bonus tanda tangan USD650.000.
Khusus 2023, pemerintah menargetkan sebanyak enam wilayah kerja (WK) yang ditawarkan kepada investor. Artinya, pencapaian keberhasilan lelang dan memperoleh investor masih sesuai dengan target ditetapkan tahun ini.
Sebagai perbandingan, pada 2022 pemerintah telah meneken lima kontrak kerja sama hasil lelang WK yaitu Agung I, Agung II, North Ketapang, Bertak Pijar Puyuh, dan Bawean.
Keberhasilan penuntasan divestasi Shell di Masela, dan keberhasilan pemerintah menawarkan sejumlah wilayah kerja migas kepada investor melalui lelang, merupakan sinyal yang positif bagi iklim usaha di sektor migas nasional.
Naik Terus
Ini juga sesuai dengan data SKK Migas mengenai investasi di sektor hulu migas yang terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada 2019 misalnya, investasi tercatat mencapai USD11,7 miliar, USD10,5 miliar (2020), USD10,9 miliar (2021), USD12,3 miliar, (2022) dan tahun ini diharapkan bisa tembus USD15,5 miliar.
Tren positif juga terlihat dari kinerja dari sisi produksi. Menurut data SKK Migas, hingga kuartal I-2023, realisasi lifting minyak dan gas (migas) bumi mengalami tren kenaikan.
Realisasi lifting minyak sepanjang Januari-Maret 2023 tercatat sebanyak 613.700 barrel setara minyak per hari (mbopd) atau hanya 92,8 persen dari target APBN tahun ini yang sebesar 660.000 mboepd.
Kemudian dari realisasi lifting atau produksi gas tercatat mencapai 5.399 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), atau mencapai 87,6 persen dari target yang sebesar 6.160 mmscfd. Meski begitu, tetap meningkat dari realisasi kuartal I-2022 yang sebanyak 5.321 mmscfd.
Berikutnya, realisasi reserves replacement ratio (RRR) tercatat mencapai 21 persen dari cadangan PoD atau OPLL hingga 31 Maret 2023, yakni 135 juta barel minyak ekuivalen (mmboe) dari target 642 (mmboe).
Sementara itu, untuk cost recovery hingga kuartal I-2023 tercatat sebesar USD1,53 miliar. Realisasi itu setara 18,5 persen dari target USD8,25 miliar di sepanjang tahun ini.
Yang jelas, dari sejumlah gambaran industri migas Indonesia seperti disebutkan di atas, kita wajib optimistis bisnis migas tanah air masih memberikan harapan yang menjanjikan pada 2023. Meskipun, lingkungan internasional masih terkena imbas berkepanjangan dari perang Rusia-Ukraina.
Sumber: indonesia.go.id