Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
10 Aturan untuk Keselamatan Konstruksi
Untuk menghindari cedera, kecelakaan, dan masalah kesehatan lainnya di lokasi konstruksi, berikut ini adalah aturan keselamatan konstruksi umum yang harus diikuti untuk menjaga keselamatan pekerja dan pengunjung:
1. Selalu kenakan APD
Semua pekerja dan pengunjung di lokasi konstruksi harus mengenakan APD yang sesuai untuk mengurangi paparan berbagai bahaya di lokasi kerja. APD yang umum digunakan meliputi kacamata, helm, sarung tangan, penutup telinga atau sumbat telinga, sepatu bot, serta rompi dan pakaian dengan visibilitas tinggi.
2. Berhati-hatilah dan ikuti rambu-rambu
Rambu-rambu keselamatan memungkinkan manajemen untuk memperingatkan dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan karyawan dan pengunjung. Letakkan rambu-rambu tersebut di sekitar lokasi jika diperlukan. Pekerja harus terbiasa dengan kiat-kiat keselamatan di lokasi konstruksi dan rambu-rambu yang berbeda: rambu larangan, rambu wajib, rambu peringatan, rambu kondisi aman, dan rambu peralatan pemadam kebakaran.
3. Berikan instruksi yang jelas
Induksi lokasi untuk kontraktor umum harus ada di lokasi. Hal ini akan memungkinkan pekerja baru untuk terbiasa dengan operasi di lokasi. Pembicaraan kotak peralatan juga merupakan cara yang efektif untuk menyampaikan instruksi kesehatan dan keselamatan kepada tenaga kerja. Hal ini dilakukan sebelum memulai pekerjaan baik setiap hari atau lebih sering.
4. Jaga kebersihan lokasi konstruksi
Pastikan puing-puing, debu, paku-paku yang lepas, dan air yang tergenang dari penggalian dan penimbunan tidak berserakan di sekitar lokasi. Lokasi konstruksi harus dibersihkan setiap hari dan tetap bebas dari kekacauan untuk mencegah terpeleset dan tersandung.
5. Atur dan simpan peralatan dengan benar
Pastikan tidak ada peralatan yang tergeletak di sekitar, dan biarkan lampu dan peralatan listrik tidak terpasang. Mengikuti aturan di lokasi konstruksi akan membantu mencegah perkakas rusak atau bahkan menyebabkan cedera pada pekerja. Mengaturnya di tempat yang semestinya juga akan memudahkan navigasi.
6. Gunakan peralatan yang tepat untuk setiap tugas
Seringkali, kecelakaan terjadi karena penyalahgunaan alat atau peralatan. Hindari menggunakan alat seadanya. Sebaliknya, gunakan alat yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan aman.
7. Siapkan rencana tanggap darurat
Rencana tanggap darurat mengarahkan tenaga kerja tentang apa yang harus dilakukan saat keadaan darurat seperti bencana alam, kebakaran, tumpahan bahan berbahaya, atau jenis insiden lainnya terjadi. Miliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk mengelola krisis darurat, menjawab pertanyaan, dan melaporkan potensi bahaya, masalah kualitas, atau nyaris celaka.
8. Menyiapkan perlindungan
Salah satu cara untuk memastikan keamanan di lokasi adalah dengan menempatkan kontrol teknik seperti pembatas, pagar, dan pengaman. Hal ini akan membantu mengisolasi orang dari area berbahaya dengan listrik bertegangan tinggi atau bahan kimia dengan asap beracun.
9. Memeriksa peralatan dan perlengkapan secara teratur
Sebelum memulai pekerjaan, pastikan alat dan perlengkapan yang akan digunakan bebas dari cacat atau kerusakan.
10. Laporkan masalah dengan segera
Latihlah pekerja untuk melaporkan cacat dan nyaris celaka di lokasi segera setelah mereka mengetahuinya. Masalah hanya bisa diselesaikan jika diketahui oleh manajemen. Semakin cepat masalah dilaporkan, semakin kecil kemungkinan masalah tersebut memburuk dan menyebabkan kecelakaan atau kerusakan lebih lanjut.
Sumber: safetyculture.com
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Keselamatan di tempat kerja dalam konstruksi adalah bagian penting dari manajemen konstruksi yang berfokus pada perlindungan nyawa dan integritas pekerja. Keselamatan kerja terdiri dari serangkaian praktik, standar, dan peraturan yang dirancang untuk mencegah cedera dan kecelakaan di tempat kerja.
Dalam industri konstruksi, di mana risikonya lebih tinggi karena sifat pekerjaannya, keselamatan kerja menjadi lebih penting.
Itulah mengapa kita akan membahas tentang apa itu keselamatan kerja dalam konstruksi dan bagaimana cara mencapainya dalam organisasi Anda.
Apa yang dimaksud dengan keselamatan di tempat kerja dalam konstruksi?
Keselamatan kerja di tempat konstruksi mengacu pada serangkaian metode dan praktik yang diterapkan oleh perusahaan untuk memastikan proyek selesai tanpa menyebabkan bahaya atau cedera pada pekerja, serta melindungi tim kerja tempat proyek dilaksanakan.
Keselamatan kerja sangat penting dalam industri konstruksi karena banyaknya risiko yang terkait dengan pekerjaan, seperti terjatuh, tertimpa atau terpotong benda, dan kecelakaan mesin.
Singkatnya, keselamatan kerja berupaya meminimalkan risiko-risiko ini dan memastikan lingkungan kerja yang aman bagi semua orang yang terlibat.
Apa pentingnya keselamatan kerja dalam konstruksi?
Pentingnya keselamatan di tempat kerja dalam konstruksi terletak pada kemampuannya untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera serius. Staf di lokasi konstruksi menghadapi risiko setiap hari seperti struktur yang tidak stabil dan bekerja dengan alat berat.
Keselamatan kerja menawarkan manfaat penting seperti:
Manfaat-manfaat ini menunjukkan bahwa keselamatan kerja dalam konstruksi bukan hanya tanggung jawab hukum dan etika, tetapi juga merupakan keputusan yang bijaksana dari perspektif bisnis.
Apa saja cara utama untuk memastikan keselamatan konstruksi?
Untuk memastikan keselamatan kerja dalam konstruksi secara berkelanjutan, sejumlah langkah dan praktik harus diterapkan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan proyek. Berikut adalah beberapa cara utama untuk mencapainya:
1. Memiliki proses yang terdefinisi dengan baik
Tetapkan prosedur yang jelas dan terperinci untuk setiap tugas dan situasi proyek. Hal ini penting untuk mempertimbangkan segala sesuatu mulai dari persiapan lokasi hingga penyelesaian pekerjaan.
Salah satu cara terbaik untuk melakukan langkah pertama ini adalah memulai dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Konstruksi Ramping.
2. Menjaga agar staf selalu mendapatkan informasi terbaru
Gunakan alat dan mesin fisik dan digital yang berada dalam kondisi terbaik dan sesuai untuk setiap pekerjaan tertentu.
Selain itu, buatlah jadwal perawatan preventif untuk memastikan peralatan berfungsi dengan baik, dan juga keselamatan karyawan.
3. Melatih staf
Selain memiliki mesin yang memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang tinggi, poin penting dalam keselamatan kerja adalah mengajari operator cara menggunakan peralatan secara bertanggung jawab.
Untuk itu, tawarkan program pelatihan berkelanjutan kepada para pekerja tentang praktik-praktik terbaik keselamatan dan cara menangani peralatan dan perlengkapan dengan benar.
4. Menggunakan APD dan CPE
Alat pelindung diri (APD) dan alat pelindung diri (CPE) merupakan faktor penting di lokasi konstruksi mana pun.
Benda-benda ini tidak hanya memungkinkan perusahaan untuk mematuhi standar keselamatan tenaga kerja internasional, tetapi juga memberikan lapisan perlindungan ekstra bagi pekerja agar tetap aman bahkan jika terjadi kegagalan peralatan atau kecelakaan.
Berikut ini adalah daftar beberapa alat pelindung diri yang paling umum:
5. Menetapkan pemantau
Tetapkan peran untuk staf Anda dengan jelas. Dengan cara ini Anda dapat memiliki proses pengawasan yang efektif dan langkah-langkah keamanan dan memastikannya dipatuhi setiap saat.
6. Memenuhi standar peraturan
Standar-standar ini telah dibuat dan disetujui dengan tujuan untuk menetapkan proses yang aman dan memastikan keselamatan semua orang yang ada di lokasi konstruksi. Standar ini juga akan membantu organisasi Anda terhindar dari denda atau bahkan penonaktifan lokasi.
7. Menerapkan Pelatihan Berulang
Sesi pelatihan rutin sangat penting untuk memastikan keselamatan. Sesi ini mendidik pekerja untuk mengenali dan menangani situasi berbahaya, sehingga mengurangi kecelakaan. Selain itu, sesi ini juga menumbuhkan budaya di mana setiap orang memprioritaskan keselamatan.
Bagaimana Anda melacak semua mekanisme Anda?
Untuk memantau semua mekanisme keselamatan di lokasi konstruksi, Anda memerlukan platform digital lengkap yang mengintegrasikan pemantauan dengan manajemen.
SYDLE ONE adalah solusi tangguh yang menawarkan banyak fitur untuk menangani kebutuhan bisnis konstruksi:
Untuk alasan ini, kami ingin mengundang Anda untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana SYDLE ONE dapat mengubah manajemen keselamatan dalam proyek konstruksi Anda, memberikan solusi lengkap yang memudahkan penerapan praktik keselamatan yang efektif dan efisien.
Disadur dari: sydle.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri keramik nasional agar bisa lebih berdaya saing global. Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah dengan membangun Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang keramik yang siap meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri keramik.
“Saat ini, industri keramik Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-8 dunia, dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 538 juta m2bper tahun, serta mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 200 ribu orang,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta.
Selaras dengan program pemerintah dalam meningkatkan kompetensi SDM industri, Balai Besar Keramik (BBK) selaku salah satu unit kerja di bawah binaan BSKJI, telah membangun LSP untuk memberikan layanan jasa sertifikasi kompetensi kepada SDM industri keramik nasional.
“LSP keramik memiliki tujuan untuk memberikan jaminan bahwa SDM yang disertifikasi memenuhi persyaratan skema sertifikasi sesuai bidangnya, yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi kerja berdasarkan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)dalam bidang keramik,” papar Doddy.
SKKNI terkait industri keramik tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 190 Tahun 2016 tentang Penerapan SKKNI Kategori Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Bahan Galian Non Logam Bidang Industri Keramik Tableware dan Saniter. “SKKNI tersebut perlu dimanfaatkan secara maksimal seiring dengan tersedianya LSP bidang keramik,” tegas Doddy.
Menurutnya, kualitas SDM dengan kompetensi kerja yang terstandar, akan mendorong peningkatan daya saing industri keramik nasional. “Dengan saya saing yang tinggi, sektor industri keramik akan dapat berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas produk keramik nasional sehingga turut berperan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.
Ke depan, dengan dukungan asesor kompetensi, skema sertifikasi dan tempat uji kompetensi yang memadai, LSP keramik BBK akan memberikan layanan jasa sertifikasi profesi bidang keramik dengan unit kompetensi pengujian mutu produk keramik tableware dan sainter. “Skema kompetensi akan terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan SKKNI,” ujar Kepala BSKJI.
Lebih lanjut, pendirian LSP di BBK merupakan salah satu pengembangan peran, selain memberikan layanan sertifikasi produk, sistem manajemen mutu, serta industri hijau dan halal. “Melalui layanan sertifikasi profesi tersebut, BBK ikut berperan aktif dalam mencetak SDM industri keramik Indonesia yang kompeten, berdaya saing dan siapmengadapi persaingan bebas terhadap pasar tenaga kerja,” pungkasnya.
Sumber Artikel: kemenperin.go.id
Badan Usaha Milik Negara
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
PT. Brantas Abipraya (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga mengoperasikan sejumlah pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai bagian dari "Badan Pelaksana Proyek lnduk Serbaguna Kali Brantas" atau biasa disebut sebagai Proyek Brantas. Pada tahun 1970, setelah berkunjung ke lokasi pembangunan Bendungan Karangkates dan Bendungan Selorejo, Menteri Pekerjaan Umum dan tenaga listrik saat itu, Sutami, menggagas pendirian badan usaha yang bergerak di bidang konsultansi dan konstruksi pengairan, namun hingga ia selesai menjabat, badan usaha tersebut belum dapat terbentuk.
Pada tahun 1979, Menteri Pekerjaan Umum saat itu, Purnomosidi Hadjisarosa menggagas pemekaran Proyek Brantas menjadi tiga unit, yakni:
Proses pemekaran tersebut kemudian diserahkan kepada Direktur Jenderal Pengairan saat itu, Suyono Sosrodarsono. Sebagai wadah dari Unit Pelaksanaan, awalnya dipertimbangkan PN Buwana Karya yang saat itu kondisinya kurang sehat. Namun karena proses penyehatan perusahaan memerlukan waktu yang cukup lama, maka pada tanggal 16 Mei 1980, Purnomosidi Hadjisarosa pun meminta persetujuan Presiden Soeharto untuk mendirikan persero baru, dan ternyata disetujui. Purnomosidi Hadjisarosa kemudian memberi nama Brantas Abipraya pada persero baru tersebut, yang berarti "Semangat Brantas".
Pada tahun 1995, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya dari Malang ke Jakarta. Pada tahun 2011, Brantas Abipraya mendirikan anak usaha bernama PT. Brantas Energi, agar dapat lebih fokus mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Pada tahun 2016, PT. Brantas Energi mulai mengoperasikan PLTS berkapasitas 2 MW di Gorontalo.
Organisasi
Saat ini, Brantas Abipraya memiliki tiga divisi operasi, yakni Divisi Operasi 1 (pembangunan gedung), Divisi Operasi 2 (pembangunan pengairan), dan Divisi Operasi 3 (pembangunan jalan dan jembatan). Selain itu, perusahaan ini juga memiliki tiga unit bisnis, yakni Abipraya Properti (pengembangan properti), Abipraya Alat (persewaan alat berat), dan Abipraya Beton (percetakan beton).
Portofolio Proyek
Sumber artikel: id.wikipedia.org
Badan Usaha Milik Negara
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan ini memiliki lima divisi, yakni Gedung, Infrastruktur I, Infrastruktur II, EPC, dan Luar Negeri. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki sebelas kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sejarah
Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama NV Volker Aannemings Maatschappij, sebagai cabang dari sebuah perusahaan yang kini menjadi VolkerWessels. Pada tahun 1958, perusahaan tersebut resmi diambil alih oleh Pemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960, Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga mengubah nama perusahaan tersebut menjadi Perusahaan Bangunan Waskita Karya.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Waskita Karya resmi dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia dan ditetapkan menjadi sebuah Perusahaan Negara (PN). Pada tahun 1973, status Waskita Karya resmi diubah menjadi persero. Pada dekade 1980-an, perusahaan ini berhasil membangun Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy. Sementara pada dekade 1990-an, perusahaan ini berhasil membangun Wisma 46 (gedung tertinggi di Indonesia saat diresmikan), Menara Kembar Bank Indonesia, dan Plaza Mandiri.
Sebagai bagian dari upaya restrukturisasi, Pemerintah Indonesia sempat menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Perusahaan Pengelola Aset mulai tahun 2010 hingga tahun 2012. Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2014, perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha, antara lain Waskita Toll Road, Waskita Beton Precast, dan Waskita Karya Realty.
Pada bulan September 2016, Waskita Beton Precast resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2016 juga, perusahaan ini mendirikan anak usaha baru yang diberi nama Waskita Karya Energi. Pada tahun 2017, Waskita Toll Road telah memegang hak konsesi atas 18 ruas jalan tol dengan total panjang 997 km di Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk meningkatkan modalnya, Waskita Toll Road juga menjalin kemitraan strategis dengan Sarana Multi Infrastruktur dan Taspen, sehingga mendapat tambahan modal senilai Rp 3,5 triliun.
Pada tahun tahun 2018, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni jalan tol ruas Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Salatiga-Kartasura, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono; LRT Palembang; gedung terminal baru Bandar Udara Internasional Ahmad Yani; Jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta; dan Bendungan Raknamo.
Pada tahun 2019, Waskita Karya Energi mengubah namanya menjadi Waskita Karya Infrastruktur. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga berhasil mendivestasi dua ruas jalan tol, yakni Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Hingga tahun 2020, perusahaan ini berhasil membangun 19 ruas jalan tol dengan total panjang 1.087 km. Selain di Indonesia, perusahaan ini juga pernah dan sedang mengerjakan sejumlah proyek di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Timor Leste, dan Malaysia.
Proyek besar
Beberapa proyek utama, berdasarkan tahun penyelesaian adalah:
Anak usaha
Sumber artikel: id.wikipedia.org
Badan Usaha Milik Negara
Dipublikasikan oleh Azka M Irfan pada 29 September 2024
Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional atau biasa disingkat menjadi Perum Perumnas adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang pengembangan perumahan.
Perusahaan ini telah membangun sekitar 600.000 rumah di lebih dari 150 kota di Indonesia. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga mengelola sebuah hotel.
Yakni Hotel Harris Sentraland di Semarang. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki unit bisnis beton pracetak dan unit bisnis manajemen properti.
Sejarah
Upaya pembangunan rumah layak dengan harga terjangkau telah dimulai oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 1952 dengan pembentukan jawatan perumahan rakyat dan Yayasan Kas Pembangunan (YKP).
Hingga tahun 1961, YKP berhasil membangun 12.460 rumah di 12 kota di Indonesia. Pada tahun 1974, Pemerintah Indonesia resmi mendirikan perusahaan ini, serta menunjuk BTN sebagai penyedia kredit pemilikan rumahnya.
Perumahan berskala besar yang pernah dibangun oleh perusahaan ini antara lain terletak di Medan Helvetia, Medan; Bukit Kecil, Palembang; Banyumanik, Semarang; Tamalanrea, Makassar; Gayungan, Surabaya; dan Antapani, Bandung.
Sumber artikel: id.wikipedia.org