Teknik Elektro dan Informatika

Apa Itu Jurusan Teknik Biomedis? Kenali Prospek Kerja Lulusannya

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 25 Mei 2024


Apa itu Jurusan Teknik Biomedis perlu diketahui calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan memilih jurusan ini.

Meski sama-sama Jurusan Teknik, tapi Teknik Biomedis ini mungkin belum begitu familiar di telinga sebagian calon mahasiswa jika dibandingkan jurusan teknik lainnya seperti Teknik Sipil atau Teknik Informatika.

Namun Jurusan Teknik Biomedis ini punya prospek cerah tak kalah bagus dibanding Jurusan Teknik lainnya. Dilansir dari laman Telkom University, Senin (4/12/2023) Jurusan Teknik Biomedis atau biomedical engineering adalah bidang ilmu yang berfokus pada perancangan dan pengembangan alat-alat teknologi medis.

Jurusan Teknik Biomedis

Jurusan ini adalah perpaduan antara ilmu kedokteran dan teknik. Disiplin ilmu teknik biomedis berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan di bidang medis. Jurusan teknik biomedis cocok bagi calon mahasiswa yang tertarik di bidang kesehatan dan suka berinovasi.

Beberapa mata kuliah dalam kurikulum tersebut antara lain: Pengetahuan umum berupa mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Olahraga, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Teknik; Kalkulus, Fisika, Kimia, Jaringan dan Multimedia, Pemrograman, Instrumen Biomedis, dan banyak lagi. Biomedis dasar; Biologi Medis, Anatomi, dan Fisiologi.

Teknik biomedis; Fisika Medis, Biomekanika, Sensor Biomedis, Pengolahan Sinyal, dan masih banyak lagi.

Pengembangan profesional; Instrumentasi Biomedis dan ICT application in healthcare.

Ilmu penunjang; Wirausaha, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL), dan Ekonomi Teknik.

Kelebihan dan prospek kerja Jurusan Teknik Biomedis

Setelah tahu mata kuliah apa saja yang ada di Jurusan Teknik Biomedis, kamu juga perlu tahu prospek kerja lulusannya. Calon mahasiswa yang tertarik memilih Jurusan Teknik Biomedis tidak perlu khawatir terhadap ancaman AI di masa depan.

Hanya kurang dari 5 persen potensi pekerjaan lulusan Teknik Biomedis akan tergantikan oleh AI, menurut peringkat pekerjaan dari replacedbyrobot.info dengan data dari Oxford Martin School.

Menurut Career Planner, lapangan pekerjaan di sektor biomedis diprediksi akan tumbuh sekitar 7 persen antara tahun 2016 hingga 2026. Kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan teknologi dalam dunia medis, yang terus berkembang, dan ini mengindikasikan prospek pekerjaan yang sangat cerah di bidang ini. Berikut pilihan karier bagi lulusan Jurusan Teknik Biomedis:

1. Industri

Lulusan teknik biomedis memiliki peluang karier di perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan. Mereka dapat terlibat dalam pemeliharaan, operasional, dan kontrol kualitas alat-alat produksi obat. Tugas mereka termasuk mengawasi laboratorium dan peralatan, berpartisipasi dalam penelitian, dan lainnya.

2. Lembaga

Pendidikan Bagi lulusan Teknik Biomedis yang tidak tertarik berkarier di industri, menjadi seorang dosen adalah alternatif yang menjanjikan. Terlebih keterbatasan jumlah program studi di Indonesia, peluang untuk menjadi dosen dalam bidang Teknik Biomedis masih terbuka lebar. Dosen dapat terlibat dalam penelitian akademis, melatih generasi berikutnya, serta berperan sebagai sarjana teknik biomedis.

3. Rumah Sakit

Sebagai penyedia layanan kesehatan masyarakat, rumah sakit memerlukan alat-alat medis berbasis teknologi yang berkualitas. Lulusan Teknik Biomedis berperan penting karena akan bertindak sebagai konsultan untuk pemilihan dan pembelian alat-alat medis serta sebagai insinyur yang merawat peralatan tersebut. Tugas utama mereka termasuk mengawasi pengujian kinerja alat medis, memberikan saran tentang penggunaan peralatan biomedis, dan memastikan kualitas serta manfaat alat-alat kesehatan yang dibeli rumah sakit.

4. Lembaga Riset

Lulusan Teknik Biomedis memiliki peluang karier di lembaga penelitian, dimana mereka dapat melakukan penelitian terkait alat-alat medis yang berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tugas mereka termasuk mengawasi laboratorium dan peralatan serta berpartisipasi dalam penelitian ilmiah.

5. Pemerintahan

Lulusan Teknik Biomedis memiliki peluang untuk bekerja di berbagai instansi pemerintah yang berhubungan dengan kompetensi mereka. Seperti Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Kementerian Perindustrian. Lulusan Teknik Biomedis memiliki tugas pengujian produk dan keamanan serta menetapkan standar keselamatan untuk peralatan biomedis dan sebagainya.

Demikian penjelasan apa itu Jurusan Teknik Biomedis dan prospek kerja lulusannya. Calon mahasiswa yang berencana memilih jurusan ini untuk melanjutkan pendidikan, tak perlu lagi karena jurusan ini punya prospek kerja yang luas.

Sumber: https://www.kompas.com/

Selengkapnya
Apa Itu Jurusan Teknik Biomedis? Kenali Prospek Kerja Lulusannya

Teknik Elektro dan Informatika

Prodi Biomedis Jadi Salah Satu Ujung Tombak Industri Masa Depan, Ini Alasannya

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 25 Mei 2024


Azalia Imani, Public Relation di Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) menegaskan, ilmu biomedis sangat penting dalam dunia kesehatan, terutama pengobatan.

Melalui rilis resmi (31/3/2023), Azalia Imani mengungkapkan, kemajuan teknologi di bidang medis menjadi kemajuan industri kesehatan. Berbagai macam penemuan canggih didapatkan demi memberikan manfaat bagi pengobatan.

"Teknologi yang canggih, diharapkan dapat memicu penemuan-penemuan yang mampu mengatasi banyak masalah termasuk penyakit mengancam yang berbahaya dan belum ada obatnya," ujar Azalia Imani.

Ia menambahkan, di sisi lain ilmu biomedis menjadi salah satu ujung tombak industri kesehatan dalam penemuan terapi baru untuk menyembuhkan penyakit manusia.

"Biomedis berfungsi untuk memahami bagaimana tubuh manusia bekerja pada tingkat molekuler. Pengetahuan ini pada akhirnya, akan menjadi dasar penemuan dan perancangan strategi terapeutik," jelasnya.

Ilmu biomedis menaungi berbagai ilmu seperti penyakit menular, kanker, epidemiologi, saraf, anatomi, hingga fisiologi. Biomedis merupakan bidang ilmu yang berfokus pada kesehatan manusia dan kesejahteraan masyarakat "Cakupan biomedis termasuk menganalisis sampel biologis, melakukan penelitian tentang penyakit manusia, berpartisipasi dalam pengembangan strategi terapeutik seperti vaksin, obat-obatan dan perawatan medis," ungkap Azalia Azalia juga menjelaskan bagaimana biomedis dan farmasi merupakan ilmu yang saling berkaitan.

Biomedis menjelaskan mekanisme terjadinya suatu penyakit, sedangkan farmasi berperan dalam pembuatan terapi untuk kondisi tersebut.

Kata Azalia, "sekarang dunia biomedis semakin luas. Dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, semakin banyak orang yang mulai menggunakan teknologi untuk masalah kesehatan." "Industri ini juga membantu orang awam untuk meningkatkan kualitas hidup, baik dari memonitor kondisi tubuh secara live, hingga mendapatkan akses kepada dokter atau pakar kesehatan lainnya dengan mudah," tutup Azalia Imani.

Dikutip dari laman resmi I3L,  program studi (prodi) biomedis atau biomedicine adalah nama kolektif untuk topik keilmuan biologis yang berfokus terutama pada kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Ruang lingkup biomedicine meliputi analisis sampel biologis manusia, melakukan penelitian tentang penyakit manusia dan hewan, berpartisipasi dalam pengembangan strategi terapi, seperti vaksin, obat-obatan dan perawatan medis, baik di industri swasta maupun pemerintah.

Biomedis menjadi langkah sentral dan kritis dalam mendesain dan menemukan obat dan terapi. Prodi biomedis juga berfokus pada riset dan inovasi yang menjembatani riset kesehatan manusia dengan pengembangan obat.

Sumber: https://www.kompas.com/

Selengkapnya
Prodi Biomedis Jadi Salah Satu Ujung Tombak Industri Masa Depan, Ini Alasannya

Teknik Industri

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Manajemen Rantai Pasok

Dipublikasikan oleh Syayyidatur Rosyida pada 25 Mei 2024


Untuk membantu Anda, kami telah membuat daftar jawaban untuk membantu Anda lebih lanjut. 

Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai pasok?

Manajemen rantai pasok mengacu pada manajemen komprehensif aliran barang dan jasa di seluruh tahap transformasi dari bahan mentah menjadi produk akhir. Proses manajemen ini ditandai dengan upaya yang disengaja untuk merampingkan operasi sisi pasokan perusahaan, dengan tujuan akhir untuk mengoptimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.

Pada intinya, manajemen rantai pasok melibatkan pengaturan dan koordinasi berbagai jaringan yang saling berhubungan, yang mencakup kegiatan seperti pengadaan, manajemen bahan baku, manufaktur, transportasi, pengiriman, penyimpanan, dan layanan purnajual. Tujuan utama dari manajemen rantai pasokan termasuk memaksimalkan kualitas, memastikan pengiriman tepat waktu, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Pendekatan ini sangat penting untuk mencapai efisiensi, mengurangi biaya, dan menciptakan nilai bersih dalam ekosistem rantai pasokan.

Apa saja 5 tahap manajemen rantai pasok?
Manajemen rantai pasok mencakup lima tahap mendasar:

  1. Rencana: Tahap ini melibatkan pengambilan keputusan strategis. Tahap ini berfokus pada perancangan strategi rantai pasokan yang efektif, meramalkan permintaan, dan menetapkan tujuan.
  2. Sumber: Pengadaan melibatkan pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, dan membangun hubungan untuk mendapatkan bahan dan layanan yang diperlukan untuk produksi.
  3. Membuat: Tahap ini melibatkan produksi barang atau jasa yang sebenarnya. Tahap ini mencakup pembuatan, perakitan, dan kontrol kualitas.
  4. Menyampaikan: Pengiriman mencakup logistik dan transportasi produk ke pelanggan atau pusat distribusi. Hal ini juga melibatkan pemenuhan pesanan dan manajemen inventaris.
  5. Pengembalian: Tahap pengembalian membahas pengembalian, daur ulang, atau pembuangan produk. Tahap ini berfokus pada pengelolaan barang yang dikembalikan secara efisien dan memastikan keberlanjutan.

Apa saja 7 C dari manajemen rantai pasok?
7 C dari manajemen rantai pasok adalah faktor penting yang berkontribusi pada rantai pasokan yang sukses:

  1. Berpusat pada pelanggan: Memprioritaskan kebutuhan dan preferensi pelanggan di seluruh proses rantai pasokan.
  2. Efisiensi Biaya: Mengoptimalkan biaya tanpa mengorbankan kualitas atau tingkat layanan.
  3. Komunikasi: Menjaga komunikasi yang terbuka dan efektif di antara semua pemangku kepentingan rantai pasokan.
  4. Kolaborasi: Memupuk kolaborasi antara pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan.
  5. Konsistensi: Memastikan konsistensi dalam proses dan operasi untuk meminimalkan gangguan.
  6. Kontrol: Menerapkan mekanisme kontrol yang kuat untuk memantau dan mengelola aktivitas rantai pasokan.
  7. Perbaikan Berkesinambungan: Terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.

Lima fungsi penting dalam manajemen rantai pasok meliputi:

  1. Pengadaan: Fungsi ini melibatkan perolehan bahan, barang, atau jasa yang diperlukan dari pemasok.
  2. Produksi atau Manufaktur: Pada fase ini, bahan baku diubah menjadi produk jadi.
  3. Pergudangan dan Manajemen Persediaan: Ini adalah proses menyimpan dan mengelola inventaris secara efisien.
  4. Distribusi dan Logistik: Memastikan pengiriman produk tepat waktu ke pelanggan atau pusat distribusi.
  5. Perencanaan dan Peramalan Permintaan: Memprediksi permintaan pelanggan dan menyelaraskan pasokan yang sesuai.

Apa peran manajemen rantai pasok?
Manajemen rantai pasok memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memastikan kepuasan pelanggan. Manajemen rantai pasokan melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Mengelola aliran bahan, informasi, dan keuangan di seluruh rantai pasokan.
  2. Mengoptimalkan tingkat persediaan untuk meminimalkan biaya penyimpanan sekaligus mencegah kehabisan stok.
  3. Meningkatkan kolaborasi dengan pemasok untuk memastikan pasokan bahan yang stabil.
  4. Meminimalkan waktu tunggu dan meningkatkan kinerja pengiriman.
  5. Beradaptasi dengan perubahan dan gangguan pasar, memastikan kelangsungan bisnis.

Apa saja lima fungsi penting dalam manajemen rantai pasok?

  1. Pengadaan: Fungsi ini melibatkan perolehan bahan, barang, atau jasa yang diperlukan dari pemasok.
  2. Produksi atau Manufaktur: Pada fase ini, bahan baku diubah menjadi produk jadi.
  3. Pergudangan dan Manajemen Persediaan: Ini adalah proses menyimpan dan mengelola inventaris secara efisien.
  4. Distribusi dan Logistik: Memastikan pengiriman produk tepat waktu ke pelanggan atau pusat distribusi.
  5. Perencanaan dan Peramalan Permintaan: Memprediksi permintaan pelanggan dan menyelaraskan pasokan yang sesuai.

Apa yang dimaksud dengan siklus manajemen rantai pasok (SCM)?

  1. Perencanaan: Menyusun strategi tujuan rantai pasok, meramalkan permintaan, dan menetapkan arah.
  2. Pengadaan: Memilih pemasok, menegosiasikan kontrak, dan membangun hubungan.
  3. Pembuatan: Proses produksi fisik dan kontrol kualitas.
  4. Pengiriman: Mengelola logistik, transportasi, pemenuhan pesanan, dan inventaris.
  5. Pengembalian: Menangani pengembalian, daur ulang, atau pembuangan produk, dan memastikan keberlanjutan.

Apa saja komponen proses manajemen rantai pasok (SCM) yang lengkap?

  1. Peramalan Permintaan: Memprediksi permintaan pelanggan untuk merencanakan tingkat produksi dan inventaris secara efisien.
  2. Pengadaan: Mencari sumber bahan, menegosiasikan kontrak, dan mengelola hubungan dengan pemasok.
  3. Perencanaan Produksi: Menentukan apa dan berapa banyak yang harus diproduksi berdasarkan perkiraan permintaan.
  4. Manajemen Persediaan: Mengontrol tingkat inventaris untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
  5. Logistik dan Distribusi: Mengelola pergerakan barang dari pemasok ke pelanggan.
  6. Pemenuhan Pesanan: Memastikan pesanan pelanggan diproses secara akurat dan tepat waktu.
  7. Manajemen Pengembalian: Menangani pengembalian, daur ulang, atau pembuangan produk secara efektif.
  8. Logistik rantai pasokan meliputi:
  9. Manajemen Aliran Fisik: Merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan pergerakan dan penyimpanan produk, bahan baku, dan barang jadi yang efisien.
  10. Transportasi: Memilih metode dan rute transportasi yang optimal untuk pengiriman yang tepat waktu.
  11. Pergudangan: Menyimpan dan mengelola inventaris secara efisien.
  12. Pemenuhan Pesanan: Memastikan pesanan pelanggan diproses dan dikirimkan secara akurat dan tepat waktu.
  13. Manajemen Inventaris: Melacak tingkat stok dan mengoptimalkannya untuk memenuhi permintaan secara efisien.

Bagaimana bisnis dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok?
Meningkatkan efisiensi rantai pasokan melibatkan berbagai strategi:

  1. Gunakan Teknologi: Menerapkan perangkat lunak rantai pasokan untuk visibilitas waktu nyata dan pengambilan keputusan berbasis data.
  2. Optimalkan Inventaris: Kurangi kelebihan inventaris sambil memastikan ketersediaan produk.
  3. Berkolaborasi dengan Pemasok: Bangun hubungan yang kuat dengan pemasok untuk koordinasi yang lebih baik dan penghematan biaya.
  4. Merampingkan Proses: Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan dan inefisiensi dalam rantai pasokan.
  5. Tingkatkan Peramalan Permintaan: Gunakan perkiraan yang akurat untuk menyelaraskan pasokan dengan permintaan.

Bagaimana keberlanjutan rantai pasokan dapat dicapai?
Keberlanjutan rantai pasokan dapat dicapai dengan:

  1. Mencari Sumber Secara Bertanggung Jawab: Pilih pemasok dengan praktik ramah lingkungan.
  2. Mengurangi Limbah: Meminimalkan limbah dalam produksi dan pengemasan.
  3. Mengoptimalkan Transportasi: Pilih opsi transportasi yang lebih ramah lingkungan dan optimalisasi rute.
  4. Merangkul Energi Terbarukan: Menggunakan sumber energi terbarukan dalam operasi.
  5. Mengedepankan Praktik yang Beretika: Memastikan praktik ketenagakerjaan yang adil di seluruh rantai pasokan.

Tantangan apa yang dihadapi manajemen rantai pasokan saat ini?
Manajemen rantai pasokan modern menghadapi tantangan seperti:

  1. Globalisasi: Mengelola rantai pasokan internasional yang kompleks.
  2. Keamanan siber: Melindungi data rantai pasokan digital dari ancaman siber.
  3. Masalah Lingkungan: Beradaptasi dengan persyaratan dan peraturan keberlanjutan.
  4. Gangguan Rantai Pasokan: Mengatasi gangguan seperti bencana alam dan pandemi.
  5. Harapan Pelanggan: Memenuhi tuntutan pelanggan yang terus berkembang akan kecepatan dan penyesuaian.

Bagaimana e-commerce berdampak pada manajemen rantai pasok?

E-commerce telah mengubah manajemen rantai pasok dengan meningkatkan kebutuhan akan pengiriman yang lebih cepat, akurasi pesanan, dan pengembalian barang tanpa hambatan. Hal ini telah mendorong pertumbuhan solusi pengiriman jarak jauh, jaringan pergudangan yang lebih luas, dan teknologi pemrosesan pesanan yang canggih.

Apa dampak analitik data terhadap manajemen rantai pasok?
Analisis data memainkan peran penting dalam manajemen rantai pasok. Hal ini menawarkan wawasan yang berharga mengenai pola permintaan, mengoptimalkan manajemen inventaris, memfasilitasi perencanaan rute yang efisien, serta memungkinkan pemantauan kinerja yang berkelanjutan. Memanfaatkan teknik analitik canggih seperti pembelajaran mesin dapat meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan dan meningkatkan akurasi peramalan.

Apa dampak dari gangguan rantai pasok terhadap bisnis?
Gangguan rantai pasokan dapat memberikan dampak buruk pada bisnis. Efek-efek ini termasuk penundaan operasi, peningkatan biaya, dan penurunan tingkat kepuasan pelanggan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan ketahanan rantai pasokan dan menerapkan manajemen risiko yang kuat. 

Disadur dari: simfoni.com

Selengkapnya
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Manajemen Rantai Pasok

Teknik Elektro dan Informatika

Program Sarjana Teknik Biomedis

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 25 Mei 2024


Teknik Biomedis adalah pendekatan teknik multi atau transdisipliner yang bertujuan untuk menjembatani disiplin ilmu tradisional teknik, biologi, dan kedokteran. Pendekatan teknik telah memainkan peran yang semakin meningkat dalam kemajuan ilmu pengetahuan hayati dan perawatan kesehatan. Terobosan di masa depan pada bidang-bidang ini diharapkan akan semakin digerakkan oleh teknologi. Keahlian teknik biomedis tidak diragukan lagi menjadi komponen penting dari kemajuan tersebut, karena praktik teknik terbaik dalam pengaturan khusus ini menuntut pemahaman yang komprehensif tentang aspek biologis dan medis. Pada dasarnya, program ini menerapkan prinsip-prinsip yang telah dikenal dalam ilmu teknik dan fisika untuk mempelajari dan memecahkan masalah dalam biologi dan kedokteran. SEEI ITB melihat relevansi yang semakin meningkat dalam mendidik insinyur masa depan dengan ketertarikan yang kuat pada biologi dan kedokteran; oleh karena itu, program khusus di bidang Teknik Biomedis di SEEI didirikan.

Program Studi Teknik Biomedis di SEEI ITB terdiri dari para staf pengajar yang memiliki reputasi yang baik di bidang penelitian dan pendidikan. Mereka terlibat dalam kegiatan penelitian yang mencakup berbagai bidang seperti elektronika dan instrumentasi, pemrosesan sinyal, jaringan komputer, sistem cerdas dan robotika, visi mesin, dan pemodelan sistem biomedis. Sifat multi atau transdisipliner dari program ini ditunjukkan melalui partisipasi aktif dari berbagai fakultas dan sekolah di ITB, antara lain Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Sekolah Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Teknologi Industri.

Tujuan

  • Lulusan kami akan memiliki karir yang sukses dalam bidang teknik yang berhubungan dengan biomedis
  • Lulusan kami akan memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat dalam pendidikan seumur hidup, seperti yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka untuk diterima dan berhasil menyelesaikan pendidikan pascasarjana
  • Lulusan kami akan memiliki kemampuan komunikasi dan kerja sama yang sangat baik, yang mendukung mereka untuk mengambil kepemimpinan dan peran aktif dalam sektor industri, pemerintah atau pendidikan yang kompetitif di kawasan Asia Pasifik, khususnya di Indonesia.

Hasil

  • Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan matematika, sains, dan
  • Kemampuan untuk merancang dan melakukan eksperimen, serta menganalisis dan menginterpretasikan
  • Kemampuan untuk merancang sistem, komponen, atau proses untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan dalam batasan yang realistis seperti ekonomi, lingkungan, sosial, politik, etika, kesehatan dan keselamatan, kemampuan manufaktur, dan
  • Kemampuan untuk berfungsi secara multi-disiplin
  • Kemampuan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan masalah teknik
  • Pemahaman tentang profesional dan etika
  • Kemampuan untuk berkomunikasi
  • Pendidikan luas yang diperlukan untuk memahami dampak solusi teknik dalam konteks global, ekonomi, lingkungan, dan masyarakat
  • Pengakuan akan kebutuhan, dan kemampuan untuk terlibat dalam kehidupan
  • Pengetahuan tentang kontemporer
  • Kemampuan untuk menggunakan teknik, keterampilan, dan alat teknik modern yang diperlukan untuk praktik teknik.

Prospek Karier

Sejalan dengan kemajuan biologi dan kedokteran, permintaan akan keahlian teknik biomedis akan menjadi semakin populer di masa depan. Jabatan-jabatan berikut ini hanya mewakili sebagian kecil dari pilihan yang tersedia:

  1. Insinyur riset bekerja di laboratorium, menguji dan menciptakan. Pekerjaan ini membutuhkan kreativitas tingkat tinggi dari seorang insinyur, serta kesabaran yang tinggi dalam menghadapi karakteristik sistem biologis dan medis yang kompleks. Perhatian yang tajam terhadap detail penting bagi lulusan yang memasuki profesi ini. Insinyur penelitian bertanggung jawab atas tahap penemuan di balik setiap biomedis baru
  2. Insinyur klinis menerapkan keterampilan insinyur sistem untuk pemasangan dan pemeliharaan instrumen perawatan kesehatan yang tepat dalam pengaturan pra-klinis dan klinis. Insinyur klinis yang berpengalaman mengandalkan kemampuan mereka untuk berpikir secara holistik tentang aspek teknis sistem serta konsekuensi biomedis dan biohazard yang dapat diperkirakan. Insinyur klinis bertanggung jawab atas pemeriksaan rutin dan pemecahan masalah instrumen medis yang terlibat dalam fasilitas perawatan kesehatan.
  3. Analis teknologi biomedis bekerja di lembaga sertifikasi teknologi medis untuk menilai apakah suatu kemajuan teknologi tertentu bermanfaat untuk diadopsi dalam praktik klinis. Inovasi biomedis hanya boleh menjadi bagian dari rutinitas klinis jika penilaian menyeluruh telah membuktikan manfaatnya yang signifikan dibandingkan dengan biaya dan risiko medis yang terkait. Dengan demikian, beban dan kerugian yang tidak perlu bagi pasien dapat dikurangi.

Disadur dari: https://www.itb.ac.id/

Selengkapnya
Program Sarjana Teknik Biomedis

Badan Usaha Milik Negara

Profil Perusahaan PT Wijaya Karya

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 24 Mei 2024


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, atau WIKA, adalah perusahaan milik negara Indonesia yang bekerja di bidang konstruksi. Perusahaan ini memiliki sebelas kantor operasi di Indonesia dan sembilan kantor perwakilan di luar Indonesia untuk membantu kegiatan bisnisnya.

Visi dan misi perusahaan

PT Wijaya Karya memilki visi yaitu "Terdepan dalam Investasi dan EPC berkelanjutan untuk Kualitas Kehidupan yang Lebih Baik ". Visi perusahaan PT Wijaya Karya disertai dengan misi-misinya. Beberapa misi dari PT Wijaya Karya adalah menyediakan jasa dan produk EPC yang terintegerasi berlandaskan pada prinsip kualitas, keselamatan, kesehatan dan lingkungan, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio investasi strategis, dan melakukan pengembangan kawasan terpadu demi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

Sejarah perusahaan

Sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia, perusahaan ini dikenal sebagai NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. (NV Vis en Co.) dan berkonsentrasi pada pembangunan jaringan listrik dan pipa air. Pemerintah Indonesia membeli perusahaan itu pada tahun 1958. Pada tahun 1960, namanya diubah menjadi Perusahaan Bangunan Widjaja Karja, dengan kantor pusat di Jl. Johar No. 10, Jakarta Pusat. Pada tanggal 29 Maret 1961, perusahaan dinasionalisasi menjadi perusahaan negara (PN) dengan nama PN Widjaja Karja.

Selanjutnya, perusahaan ini membangun enam pabrik beton di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Lalu, perusahaan meluncurkan produk beton pertamanya: tiang listrik prategang berpenampang H. Kemudian, perusahaan berkembang ke bisnis konstruksi gedung dengan membangun gedung tinggi pertamanya, kantor pusat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Perusahaan kembali ke kantor pusat di Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, pada tahun 1979. Tujuh divisi baru didirikan oleh perusahaan pada tahun 1982: sipil umum, konstruksi gedung, sarana papan, produk beton dan logam, konstruksi industri, energi, dan perdagangan. Setelah itu, perusahaan ini mulai membuat PC Piles dan membantu mengembangkan bantalan rel beton di Indonesia.

Perusahaan ini kemudian memulai proyek investasi pertamanya di bidang energi, PLTD Bali berkapasitas 50 MW. Perusahaan berhasil menyelesaikan pembangunan PLTU Amurang pada tahun 2013. Ini menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis EPC perusahaan. Pada tahun yang sama, bisnis tersebut juga membeli PT Sarana Karya (Persero). Perusahaan ini telah bekerja di beberapa negara di luar Indonesia, seperti Myanmar (2013), Malaysia (2014), Arab Saudi (2016), Dubai (2017), Filipina (2018), Niger (2018), Taiwan (2019), dan Senegal (2019). Wijaya Karya Beton resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 dengan meresmikan Pusat Kepemimpinan WIKA di Bogor.

Divisi perusahaan

  1. Infrastruktur
    Proyek infrastruktur seperti jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan dikerjakan oleh Divisi Infrastruktur 1 dan 2. Divisi Infrastruktur sekarang bekerja lebih dari sekadar kontraktor. Divisi ini memiliki kemampuan untuk melakukan rancang bangun (design and build) dari awal perencanaan hingga akhir proses konstruksi, dengan dukungan dari tim enjinering yang berpengalaman. Beberapa proyek yang telah diselesaikan termasuk Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Chip Log Pulau Laut, dan Trashrack Removable Banjir Kanal Manggarai.
     
  2. Bangunan gedung
    WIKA Building, anak usaha WIKA, mengerjakan proyek pembangunan gedung yang dibiayai oleh swasta dan pemerintah. Subdivisi Usaha Bangunan Hunian dan Fasilitas termasuk dalam divisi ini. Saat ini, dengan bantuan keterampilan enjinering, telah melakukan tugas rancang bangun atau desain dan pembangunan, yaitu sejak proses perencanaan hingga proses konstruksi.
     
  3. Listrik & energi
    Divisi ini terdiri dari subbidang usaha minyak dan gas, sarana industri, dan pabrik manufaktur baja. Subbidang usaha minyak dan gas meliputi pekerjaan EPC listrik dan energi di sektor hulu dan hilir, serta distribusi kegiatan operasi di sektor minyak dan gas. Di sektor hulu, kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal terlibat dalam pekerjaan ini.

    Disadur dari: https://id.wikipedia.org
Selengkapnya
Profil Perusahaan PT Wijaya Karya

Ilmu dan Teknologi Hayati

Mengenal Sejarah Pulp Kertas

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 24 Mei 2024


Pulp adalah zat lignoselulosa berserat yang dibuat dari kertas bekas, kain perca, tanaman serat, dan kayu dengan cara membuat serat selulosa secara kimia, semi kimia, atau mekanis. Pulp adalah bahan baku utama yang digunakan dalam industri pembuatan berbagai produk kertas dan pembuatan kertas, bersama dengan air dan bahan kimia lainnya atau bahan tambahan nabati.

Sumber daya tumbuhan yang sebagian besar belum diolah digunakan oleh peradaban kuno untuk membuat bahan tulis seperti kertas termasuk papirus dan amate, hingga perkembangan pembuatan kertas diakui secara luas oleh Cai Lun di Tiongkok sekitar tahun 105 Masehi. Potongan bahan kulit kayu atau kulit pohon dianyam menjadi satu, ditumbuk menjadi lembaran kasar, dibiarkan kering, lalu dipoles dengan tangan. Proses maserasi, yang menghasilkan bubur serat selulosa yang lebih halus dan seragam yang dikeluarkan dari larutan melalui penyaring dan dikeringkan untuk menghasilkan lembaran atau gulungan, membedakan pulp yang digunakan dalam pembuatan kertas tradisional dan kontemporer. Serat kulit pohon dari tanaman kertas murbei (kozo), dipadukan dengan kain rami dan sisa jaring, digunakan untuk membuat kertas pertama di Tiongkok. Para petani di Tiongkok menjinakkan pohon murbei sekitar abad keenam dengan tujuan menggunakannya untuk menghasilkan pulp untuk pembuatan kertas. Pulp juga dibuat dari bambu, kulit kembang sepatu, kayu cendana biru, jerami, dan kapas selain murbei. Pada abad ke-13, pembuatan kertas menggunakan pulp yang dibuat dari serat rami dan linen dari kain perca, jaring ikan, dan tas kain menyebar ke seluruh Eropa. Produksi kertas kain, yang menjadi semakin terjangkau dengan menggunakan kain perca, sangat penting bagi kemajuan percetakan. Lebih dari 95% pulp yang diproduksi di seluruh dunia kini dibuat dari kayu pulp dan produk pohon lainnya, yang berubah sepanjang tahun 1800-an sebagai respons terhadap kebutuhan industri pembuatan kertas dan sektor percetakan yang baru.

Posisi kertas saat ini sebagai komoditas murah mungkin disebabkan oleh penggunaan pulp kayu dan pengembangan mesin kertas otomatis pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Meskipun karya-karya yang diterbitkan oleh Jacob Christian Schäffer pada tahun 1765 dan Matthias Koops pada tahun 1800 merupakan salah satu contoh kertas paling awal yang dibuat dari pulp kayu, produksi kertas kayu skala besar dimulai pada tahun 1840-an dengan dua perkembangan berbeda dan simultan dalam pembuatan pulp mekanis: yang dibuat oleh Friedrich Gottlob Keller di Jerman dan Charles Fenerty di Nova Scotia. Prosedur kimia segera menyusul. Pada tahun 1867, Benjamin Tilghman menerima paten AS untuk penggunaan kalsium bisulfit, atau Ca(HSO3)2, untuk membuat pulp kayu, setelah penggunaan asam sulfat oleh J. Roth untuk mengawetkan kayu. Pabrik pulp sulfit komersial pertama dibangun di Swedia sekitar sepuluh tahun kemudian. Hal ini didasarkan pada penelitian Carl Daniel Ekman dan menggunakan magnesium sebagai ion lawan.

Pembuatan pulp sulfit telah melampaui teknik pembuatan pulp mekanis dan menjadi standar industri pada tahun 1900 untuk produksi pulp kayu. Carl F. Dahl menciptakan metode pembuatan pulp kimia saingannya yang dikenal sebagai proses sulfat, atau kraft, pada tahun 1879; pabrik kraft pertama didirikan di Swedia pada tahun 1890. G.H. Penciptaan boiler pemulihan oleh Tomlinson pada awal tahun 1930-an memungkinkan pabrik kraft mendaur ulang hampir semua bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan pulp. Mulai tahun 1940-an, proses kraft menjadi metode pembuatan pulp yang dominan karena faktor-faktor ini serta kemampuannya dalam menangani lebih banyak spesies kayu dan menghasilkan serat yang lebih kuat. Pada tahun 2006, terdapat 175 juta ton (160 juta ton) pulp kayu yang diproduksi di seluruh dunia. Pulp pasar (tidak diolah menjadi kertas di fasilitas yang sama) sebanyak 63 juta ton (57 juta ton) terjual pada tahun sebelumnya. Kanada menyumbang porsi terbesar dari total ini, yaitu sebesar 21 persen, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 16 persen. Menurut Kanada (2014), “45% residu penggergajian kayu, 21% kayu gelondongan dan serpihan, serta 34% kertas daur ulang” merupakan sumber serat kayu yang dibutuhkan untuk pembuatan pulp. Pulp pasar terdiri dari 93% pulp kimia.

Kayu pulp adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sumber daya kayu yang dibutuhkan untuk memproduksi pulp kayu. Meskipun pohon apa pun secara teoritis dapat digunakan untuk memproduksi pulp, pohon jenis konifera adalah pilihan yang lebih disukai karena pulpnya memiliki serat selulosa yang lebih panjang, sehingga menghasilkan kertas yang lebih kuat. Kayu keras seperti kayu putih, aspen, dan birch, serta kayu lunak seperti cemara, pinus, cemara, larch, dan hemlock, adalah beberapa kayu yang paling sering digunakan untuk produksi kertas. Selain itu, terdapat peningkatan minat terhadap spesies pohon hasil rekayasa genetika (seperti poplar GM dan kayu putih) karena sejumlah keuntungan signifikan yang diberikannya, termasuk pertumbuhan yang lebih cepat dan penguraian lignin yang lebih mudah. Pabrik pulp adalah fasilitas produksi yang mengubah sumber serat tanaman, seperti serpihan kayu, menjadi papan serat tebal yang dapat dikirim ke pabrik kertas untuk diproses lebih lanjut.

Pulp dapat diproduksi seluruhnya secara kimia (proses sulfit dan kraft), semi kimia, atau mekanis. Pemutihan produk akhir atau ketiadaan pemutihan mungkin berbeda-beda sesuai keinginan klien. Selain air, tiga bahan utama kayu dan bahan tanaman lainnya yang digunakan untuk memproduksi pulp adalah serat selulosa, yang dibutuhkan untuk membentuk kertas, lignin, polimer tiga dimensi yang menyatukan serat selulosa, dan hemiselulosa, yang bercabang lebih pendek. polimer karbohidrat. Pengupasan sumber serat, seperti serpihan, batang, atau komponen tumbuhan lainnya, dilakukan untuk memisahkan serat menjadi serat-serat penyusunnya.

Hal ini dicapai dengan pembuatan pulp kimia, yang memecah lignin dan hemiselulosa menjadi molekul kecil yang larut dalam air yang dapat dihilangkan dari serat selulosa tanpa melemahkannya melalui depolimerisasi kimia. Serat selulosa secara fisik terkoyak oleh beberapa teknik pembuatan pulp mekanis, seperti pulping mekanis penghalus (RMP) dan pulping kayu tanah (GW). Sebagian besar lignin masih menempel pada serat. Serat mungkin terpotong sehingga mengurangi kekuatan. Banyak teknik pembuatan pulp hibrida yang menggabungkan perlakuan kimia dan panas untuk memulai fase pembuatan pulp kimia yang dipersingkat, yang segera diikuti dengan perlakuan mekanis untuk memisahkan serat. Pembuatan pulp termomekanis (TMP) dan pembuatan pulp secara kimiawi (CTMP) adalah dua contoh teknik hibrid ini. Perlakuan kimia dan termal mengurangi energi yang dibutuhkan oleh perlakuan mekanis di masa depan dan tingkat kehilangan kekuatan yang akan dialami serat.

Saat ini, pulp yang berasal dari tekstil daur ulang atau sumber tanaman non-kayu sebagian besar diproduksi sebagai produk khusus untuk pencetakan halus dan aplikasi artistik. Serat yang lebih panjang, lebih kuat, dan kandungan lignin yang lebih rendah pada kertas seni buatan mesin dan tangan kontemporer yang diproduksi dari katun, linen, rami, abaka, kozo, dan serat lainnya sangat dihargai. Hampir semua bahan tanaman mengandung lignin, yang berperan dalam pengasaman dan pembubaran akhir produk kertas. Kertas koran dan produk kertas berlignin tinggi lainnya sering kali ditandai dengan warna kecoklatan dan getas. Kertas yang seluruhnya terbuat dari katun atau campuran pulp katun dan linen sering digunakan untuk membuat kertas tahan lama termasuk paspor, sertifikat, dan uang kertas.

Sumber:

https://en.wikipedia.org

Lihat lainnya:

Kertas

Selengkapnya
Mengenal Sejarah Pulp Kertas
« First Previous page 128 of 773 Next Last »