Industri Minuman, Hasil Tembakau & Bahan Penyegar
Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 27 Mei 2024
Rokok adalah benda berbentuk silinder dari kertas berdiameter sekitar 10 mm dan panjang 70–120 mm (bervariasi tergantung negara). Di dalamnya terdapat daun tembakau kering yang telah dicacah. Salah satu ujung rokok dibakar dan dibiarkan membara sehingga asapnya dapat dihirup melalui mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam kotak atau kemasan kertas yang mudah dimasukkan ke dalam saku. Akhir-akhir ini, bungkusan rokok juga sering disertai dengan pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh merokok, seperti kanker paru-paru dan serangan jantung. Namun, pesan ini sering diabaikan.
Sejarah
Pada abad pertama SM, orang India di Amerika merokok untuk pertama kalinya untuk tujuan ritual, seperti memuja dewa atau roh. Pada abad ke-16, para penjelajah Eropa mencoba merokok, dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian bangsawan Eropa mulai merokok. Namun, orang di Eropa merokok hanya untuk kesenangan, tidak seperti orang India yang merokok karena alasan ritual. Pada tahun 1700-an, ketika para pedagang Spanyol masuk ke Turkiye, kebiasaan merokok mulai berkembang di negara-negara Islam.
Rokok mulai populer di seluruh dunia pada abad ke-19. Rokok dibuat dalam jumlah besar dan dijual secara komersial. Rokok terutama mulai digunakan oleh tentara di Eropa selama Perang Dunia II. Pada saat itu, rokok masih dianggap sebagai produk yang aman untuk dikonsumsi dan dianggap sebagai cara untuk menghilangkan stres. Tetapi pada abad ke-20, penelitian mulai menunjukkan bahwa rokok merugikan kesehatan. Rokok dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru.
Persentase perokok
1. Perokok aktif
Riset menunjukkan bahwa 34,5% orang di seluruh dunia akan menjadi perokok aktif pada tahun 2023.Namun, dari seluruh penduduk Indonesia, 51,1% adalah yang paling aktif merokok di ASEAN. Sangat berbeda dengan negara tetangga, seperti Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% dari perokok berasal dari golongan lemah, 37,7% memiliki ijazah SD, dan 44,5% adalah petani, nelayan, dan buruh. 33,4% dari perokok aktif berusia 30-34 tahun. Secara keseluruhan, hanya 1,1% wanita Indonesia adalah perokok aktif, tetapi jumlah perokok pasif pasti akan meningkat pada tahun 2015. Banyak penelitian menunjukkan bahwa rokok tidak hanya menyebabkan ketergantungan, tetapi juga menyebabkan banyak penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, masalah kelahiran yang buruk, dan emfisema.
2. Perokok pasif
Riset menunjukkan bahwa jumlah perokok pasif di seluruh dunia akan mencapai sekitar 40% hingga 60% di atas pada tahun 2022, dengan 78,4 persen orang Indonesia. Negara-negara ASEAN dengan jumlah perokok pasif tertinggi adalah Brunei Darussalam 98,8 persen dan Kamboja 89,4 persen pada tahun 2022. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru, ginjal, dan kanker lainnya, sekitar 75,0 persen untuk dewasa berusia lima puluh tahun ke atas dan 20,0 hingga 30,0 persen untuk anak-anak dan dewasa di bawah lima puluh tahun.
Jenis-jenis rokok
Rokok dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan pembungkusnya, bahan baku atau isi rokok, bagaimana rokok dibuat, dan penggunaan filter. Kadar nikotin dan tar juga menentukan jenis rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
Rokok berdasarkan penggunaan filter.
Kandungan rokok
Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung dalam rokok:
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
Industri Minuman, Hasil Tembakau & Bahan Penyegar
Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 27 Mei 2024
Industri tembakau terdiri dari individu dan bisnis yang bekerja untuk mengembangkan, mempersiapkan penjualan, mengangkut, mengiklankan, dan mendistribusikan tembakau dan produk terkait. Ini adalah industri yang tersebar di seluruh dunia; tembakau dapat ditanam di setiap benua kecuali Antartika karena tumbuh di tempat yang hangat dan lembap.
Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO menggambarkan "industri tembakau" sebagai produsen, distributor grosir, dan importir produk tembakau. Perjanjian berbasis bukti ini mengharapkan 181 negara anggota yang telah diratifikasi untuk menerapkan kebijakan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan pengendalian tembakau "untuk melindungi generasi sekarang dan masa depan dari dampak buruk kesehatan, sosial, lingkungan, dan ekonomi dari konsumsi tembakau dan paparan terhadap tembakau.
"Industri tembakau" biasanya mengacu pada industri yang memproduksi rokok, cerutu, tembakau sedotan, tembakau kunyah, dan tembakau pipa. Berdasarkan volume, China National Tobacco Co. sekarang menjadi perusahaan tembakau terbesar di dunia. Lima perusahaan mendominasi pasar internasional setelah merger dan akuisisi besar-besaran di tahun 1990an dan 2000an serta pemisahan Altria, merek tembakau internasional, menjadi Philip Morris International pada tahun 2008:
Amerika Serikat menjadi negara ke-108 yang menandatangani Perjanjian Global tentang Pengendalian Tembakau dari Organisasi Kesehatan Dunia pada tanggal 11 Mei 2004. Perjanjian ini menerapkan pembatasan luas terhadap penjualan, periklanan, pengiriman, dan pajak produk tembakau. Amerika Serikat belum meratifikasi perjanjian ini di Senatnya, dan tidak ada jadwal untuk melakukannya.
Dalam komunitas pengendalian tembakau, ada pembicaraan baru-baru ini tentang bagaimana industri tembakau akan berubah dengan mengganti perusahaan tembakau dengan jenis bisnis lain yang dapat didirikan untuk memasarkan tembakau tanpa meningkatkan permintaan.
Sebagian besar tanaman tembakau dunia digunakan untuk membuat rokok. Dr. Robert Proctor membuat gambar di bawah ini, yang menunjukkan produsen rokok terbesar beserta perkiraan jumlah orang yang meninggal setiap tahun akibat dampak negatif merokok terhadap kesehatan.
Bisnis hiburan dan industri tembakau memiliki sejarah panjang bersama-sama. Pembuat film sering menggunakan asap cahaya latar dalam film-film masa bisu untuk membangkitkan perasaan misteri dan sensualitas. Belakangan, sebagai bagian dari strategi penempatan produk awal, rokok sengaja diberikan kepada selebriti Hollywood. Namun, praktik ini dihentikan ketika organisasi anti-rokok dan otoritas kesehatan memperketat peraturan mengenai iklan tembakau. Sejak itu, tembakau besar telah menjadi topik film seperti Thank You For Smoking (2005) dan dokudrama The Insider tahun 1999.
Disadur dari:
Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 27 Mei 2024
Apa itu teknik elektro dan elektronik?
Teknik elektro dan elektronik adalah studi dan penerapan listrik, elektronik dan elektromagnetisme.
Teknik Elektro adalah bidang teknik yang lebih luas. Elemen elektronik dari subjek ini dikhususkan untuk sirkuit, perangkat dan sistem.
Dipraktikkan sejak tahun 1800-an, jurusan ini berada di garis depan teknologi baru di beberapa industri. Pikirkan tentang transportasi, perawatan kesehatan, konstruksi dan robotika.
Gelar teknik elektro dan elektronik apa yang dapat Anda pelajari?
Teknik Elektro dan Elektronik BEng/MEng
Gelar sarjana yang umum di bidang subjek ini adalah:
Gelar-gelar ini biasanya diberikan dengan gelar BEng atau MEng. BEng (Bachelor of Engineering) biasanya merupakan program tiga tahun. MEng (Master of Engineering) biasanya berlangsung selama empat tahun.
Pilihan lainnya
Jurusan Electronic Engineering dapat dikombinasikan dengan jurusan-jurusan lain. Gelar kehormatan bersama memungkinkan Anda mempelajari elektronik bersama disiplin ilmu lain. Beberapa contohnya adalah:
Universitas sering menawarkan gelar yang mencakup tahun dasar yang terintegrasi. Penempatan industri dan pilihan tahun di luar negeri juga tersedia.
Apa yang Anda perlukan untuk masuk ke gelar sarjana teknik elektro dan elektronik?
Harus memiliki
Persyaratan masuk untuk gelar Teknik Elektro & Elektronik berkisar antara 88-160 poin UCAS. Ini bisa termasuk:
Baik untuk dimiliki
Topik apa saja yang tercakup dalam gelar teknik elektro dan elektronik?
Modul-modul yang umum untuk mata kuliah dalam subjek ini meliputi:
Bagaimana Anda akan dinilai?
Penilaian dapat dilakukan dengan campuran dari yang berikut ini, dan akan bervariasi dari satu modul ke modul lainnya:
Mengapa belajar teknik elektro dan elektronik?
Kamu mungkin ingin mempelajari bidang studi ini jika kamu menyukai matematika dan sains. Kamu mungkin tertarik dengan energi dan gadget elektronik. Atau kamu ingin merancang dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Apapun alasannya, kamu akan mengembangkan keterampilan yang sangat dicari dan dapat membuat perbedaan dalam masyarakat.
Keahlian khusus untuk karier:
Keterampilan yang dapat ditransfer:
Akreditasi profesional:
Apakah beasiswa dan beasiswa tersedia untuk mahasiswa yang mempelajari gelar Teknik Elektro dan Elektronik?
Beberapa universitas menawarkan beasiswa, beasiswa, atau hibah khusus kepada mahasiswa untuk mendorong akses. Ada baiknya untuk melihat apakah Anda memenuhi syarat, bagaimana cara mendaftar dan apa saja yang tercakup, misalnya, materi, biaya kuliah dan / atau biaya hidup.
Apa yang akan diperoleh lulusan Teknik Elektro & Elektronik?
Pekerjaan apa yang bisa Anda dapatkan sebagai lulusan Teknik Elektro & Elektronik?
Dengan pesatnya perkembangan sektor teknologi, permintaan akan lulusan di bidang ini sangat tinggi.
Area pekerjaan meliputi kedirgantaraan, penyiaran, kontrol, dan teknik listrik, elektronik dan jaringan. Keahlianmu akan berguna di banyak bidang.
Peran yang mungkin termasuk:
Apa saja peluang pascasarjana?
Jika Anda memiliki gelar sarjana di bidang Teknik Elektro & Elektronik atau bidang terkait, Anda dapat mengambil gelar pascasarjana untuk spesialisasi. Contoh gelar master dan penelitian yang diajarkan di tingkat pascasarjana meliputi:
Mata kuliah yang mirip dengan Teknik Elektro dan Elektronik
Jika Anda tertarik dengan teknik atau sistem kelistrikan, Anda dapat mempertimbangkan:
Disadur dari: https://www.thecompleteuniversityguide.co.uk/
Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 27 Mei 2024
Melalui Kebijakan Energi Nasional (KEN), paradigma sumber energi berubah. Energi dianggap bukan lagi sekadar komoditas, melainkan modal pembangunan. Dengan demikian, pengelolaan sumber energi pada masa depan akan berpengaruh terhadap pembangunan nasional.
Di satu sisi, sektor energi juga disorot karena tingginya emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan. Musababnya, porsi energi fosil masih mendominasi bauran energi nasional di Indonesia.
Menurut Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2022 yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), 87,7 persen bauran energi nasional di “Bumi Pertiwi” berasal dari energi fosil.
Sebagai salah satu peratifikasi Perjanjian Paris, Indonesia merespons upaya pengurangan emisi GRK dengan meluncurkan enhanced National Determined Contribution (NDC) yakni mengurangi emisi 31,89 persen dengan upaya sendiri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060. NZE adalah jumlah emisi GRK yang dikeluarkan sama atau lebih sedikit daripada yang diserap. Baik dalam NZE dan NDC, energi menjadi salah sektor dengan target pengurangan emisi GRK paling banyak dibandingkan yang lainnya.
Dengan adanya perubahan paradigma sekaligus mencapai target NZE dan NDC, transisi dari energi fosil ke energi terbarukan yang rendah emisi mutlak dilakukan. Pengurangan energi fosil perlu seiring sejalan dengan pengembangan energi terbarukan supaya kebutuhan energi dan pertumbuhan perekonomian Indonesia tidak terganggu.
Panas bumi, baseload ketenagalistrikan
Dari berbagai macam jenis energi terbarukan, panas bumi menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan di Indonesia.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM Harris Yahya mengatakan, energi panas bumi bisa menjadi tulang punggung ketenagalistrikan di Indonesia. Sejauh ini, ketenagalistrikan di Indonesia masih mengandalkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Dari sekitar 70.000 megawatt (MW) pembangkit listrik di Indonesia, lebih dari 60 persennya adalah PLTU batu bara.
Masih dominannya PLTU batu bara dalam pembangkit listrik tak lepas dari keandalan dan perannya sebagai baseload atau beban listrik dasar. Baseload sangatlah penting untuk menopang permintaan minimum yang harus dipenuhi selama 24 jam.
“Kalau itu (PLTU batu bara) dikurangi, penggantinya harus memegang peranan itu. Dari situlah maka kita memerlukan pembangkit pengganti batu bara yang sifatnya kurang lebih sama,” kata Harris saat diwawancari Kompas.com, Selasa (22/8/2023).
Harris menuturkan, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebagai energi terbarukan yang tidak menghasilkan emisi GRK dapat dijadikan salah satu baseload pengganti PLTU batu bara.
PLTP dapat beroperasi sepanjang tahun. Availability factor atau faktor ketersediaan energi panas bumi sepanjang tahun bisa mencapai 95 persen.
Selain itu, operasional PLTP tidak terpengaruh oleh cuaca dan bisa memproduksi listrik secara stabil sehingga cocok dijadikan pembangkit yang memikul beban dasar.
“(PLTP) tidak membutuhkan luasan lahan yang besar jadi kita bisa mengefektifkan penggunaan lahan, tapi produksinya cukup besar. Selain itu, (PLTP) juga tidak terpengaruh oleh kondisi keekonomian, dalam arti fluktuasi harga bahan bakar tidak memengaruhi produktivitas panas bumi,” papar Harris.
Harris berujar, selain PLTP, ada juga sumber energi terbarukan lain seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) sebagai opsi baseload. Akan tetapi, operasional PLTA sangat tergantung pada ketersediaan air dan cuaca. Sedangkan PLTBm sangat bergantung pada keberlanjutan bahan bakar.
Meski demikian, opsi kombinasi antar-pembangkit listrik terbarukan menjadi suatu keniscayaan pada masa depan mengingat kebutuhan energi akan terus meningkat.
Terbarukan
PLTP merupakan salah satu bentuk energi terbarukan karena memanfaatkan uap air dari sumber panas bumi untuk memutar turbin. Turbin yang berputar menggerakkan generator sehingga menghasilkan listrik.
Untuk bisa mendapatkan uap air tersebut, terlebih dulu harus mengebor sumur produksi di lokasi yang memiliki potensi energi panas bumi. Harris mengatakan, sumur produksi tersebut dibor dengan kedalaman antara 1.000 meter hingga 1.500 meter di bawah tanah. Dengan kedalaman itu, sumur produksi tersebut tidak menganggu sumber air untuk masyarakat yang biasanya ada pada kedalaman tak sampai 100 meter.
Setelah digunakan untuk memutar turbin, uap air ini tidak langsung dibuang begitu saja, tapi dimasukkan lagi ke dalam bumi melalui sumur reinjeksi. Fungsi dialirkannya kembali ke dalam bumi setelah digunakan adalah untuk menjaga keseimbangan uap air sehingga sistem panas bumi terus berkelanjutan.
“Uap air juga disirkulasikan. Kalau tidak disirkualiskan, dia akan mati dan kehilangan uap sehingga itu akan dijaga, dan air permukaan tidak terganggu,” ucap Harris.
Potensi panas bumi di Indonesia
Sampai saat ini, potensi panas bumi yang bisa diubah menjadi energi listrik di seluruh Indonesia mencapai 23.060 megawatt (MW). Potensi tersebut mencakup berbagai jenis mulai dari cadangan, spekulatif, hingga hipotetik. Dari total tersebut, potensi panas bumi yang secara keekonomian bisa dibangkitkan menjadi energi listrik sekitar 18.000 MW hingga 20.000 MW.
Harris menyampaikan, besaran tersebut membuat Indonesia menjadi negara kedua di dunia yang memiliki potensi panas bumi terbesar, tepat di bawah Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, sejauh ini kapasitas terpasang PLTP di Indonesia baru mencapai 2.378 MW atau sekitar 10 persen dari total potensinya.
Harris mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 361 titik potensi panas bumi yang terbagi ke dalam 63 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Dari ke-63 WKP tersebut, 16 WKP sudah berproduksi, lima WKP masuk tahap eksploitasi, 19 WKP tahap eksplorasi, dan 23 WKP masih dilelangkan.
Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas terpasang PLTP sebesar 3.000 MW hingga tahun 2030. Diharapkan, pada akhir 2030 sudah ada sekitar 5.000 MW kapasitas terpasang PLTP di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia bisa menyalip AS sebagai negara dengan kapasitas terpasang PLTP terbanyak di dunia.
“Mudah-mudahan kapasitasnya sudah 5.000-an MW. Ini tentu bisa mengalahkan AS. Kami harapkan seperti itu agar emisi dari pembangkit bisa berkurang,” cetus Harris.
PLTP di Indonesia
Hingga 2021, ada 17 PLTP yang tersebar dan beroperasi aktif di Indonesia menurut Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2022. Berikut daftarnya:
Meski baru dimanfaatkan 10 persen dari total potensinya, kapasitas terpasang PLTP di Indonesia adalah yang terbanyak nomor dua di dunia, di belakang AS.
Besarnya potensi PLTP di Indonesia tersebut tak lepas dari letak geografis Indonesia yang memiliki gugusan gunung berapi bagian dari Cincin Api Pasifik alias Ring Of Fire. Cincin Api Pasifik membentang sejauh 40.000 kilometer dengan jalur menyerupai tapal kuda dari Pesisir Pasifik Amerika Selatan, Pesisir Pasifik Amerika Utara, Semenanjung Kamchatka Rusia, Jepang, Filipina, Indonesia, beberapa kepulauan di Samudra Pasifik bagian barat, dan Selandia Baru.
Harris menyampaikan, memang tidak semua negara memiliki potensi panas bumi. Sehingga, potensi panas bumi yang besar di Indonesia perlu dimanfaatkan secara maksimal.
Perlu dukungan
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, pengembangan panas bumi membutuhkan regulasi dan dukungan yang kuat dari pemangku kebijakan. Hal tersebut tak terlepas dari tingginya nilai investasi PLTP, termasuk pada tahap ekslporasi dan eksploitasi.
Pada tahap eksplorasi saja, biaya yang dibutuhkan untuk mengebor satu sumur berkisar antara 3 juta dollar AS sampai 5 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 45,7 miliar-Rp 76,3 miliar.
Akan tetapi, Fabby menyampaikan, rata-rata kesuksesan atau success rate pengeboran sumur panas bumi di Indonesia cukup tinggi yaitu 30 persen sampai 40 persen. “(hitung-hitungan) kasarnya, mengebor tiga atau empat sumur mendapat (keberhasilan) satu (sumur panas bumi produksi) yang cadangannya bagus,” tutur Fabby saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/8/2023).
Dengan success rate tersebut, ditambah biaya pengeboran, untuk melakukan eksplorasi hingga didapatkan satu sumur produksi biaya yang dibutuhkan antara 12 juta dollar AS (Rp 183 miliar) hingga 20 juta dollar AS (Rp 305 miliar).
“Itu (eksplorasi minyak bumi) memang membutuhkan tingkat kajian geologi yang harus benar-benar mumpuni,” ucap Fabby. Selain eksplorasi, risiko lain yang ditanggung oleh pengembang PLTP adalah pasar. Idealnya, ketika proses eksplorasi dilakukan dan mendapat sumur produksi, harus cepat-cepat dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik.
“Kalau setelah mengebor ketemu, itu idealnya langsung dikembangkan dalam dua sampai lima tahun ke depan. Kalau enggak segera dikembangan, nanti sia-sia investasinya,” tegas Fabby.
Dia juga menyoroti pasar Indonesia hanya ada satu pembeli tunggal alias single buyer yang membeli listrik dari perusahaan pembangkitan listrik, yaitu PLN. Sehingga, pengembang akan sangat bergantung pada keputusan ataupun rencana PLN dalam membeli listrik dari pembangkit, termasuk PLTP.
Menurut Fabby, salah satu upaya yang bisa dipertimbangkan untuk mengatasi single buyer adalah dengan memperluas pasar. Contohnya adalah menyalurkan listrik dari PLTP langsung ke kawasan industri. Dengan demikian, pasar untuk listrik PLTP bisa semakin luas dan industri mendapatkan energi bersih, menjadikannya nilai tambah bagi produknya.
Menjaga hutan
Selain tidak menghasilkan emisi, secara tidak langsung kehadiran PLTP sejatinya menjaga luas tutupan hutan di lokasinya beroperasi. Fabby memaparkan, sumur produksi PLTP membutuhkan air yang cukup untuk menghasilkan uap. Sehingga, ketersediaan air di dalam sumur produksi harus terus dirawat agar suplainya tetap stabil dan dalam keadaan yang baik.
Upaya merawat ketersediaan air di dalam sumur produksi tak lain dan tak bukan adalah dengan menjaga pepohonan di dalam hutan. Bila hutannya terlindungi, secara otomatis kelestarian air di dalam sumur produksi PLTP juga terjaga.
“Semakin bagus tutupan hutannya, semakin banyak airnya. Kualitas sumurnya juga semakin bagus. Mau enggak mau harus menjaga hutan, menanam pohon, karena pengaruhnya ke produktivitas pembangkit,” kata Fabby.
“Kalau kita lihat di lokasi PLTP, kawasan sekitarnya pasti hijau. Karena kalau mereka tidak bisa menjaga hutan sekitarnya akan memengaruhi luaran (sumurnya),” sambungnya.
Fabby mengakui, pada awal-awal pembangunan memang perlu membuka lahan terlebih dulu, baik untuk eksplorasi maupun eksploitasi karena melibatkan pembangunan infrastruktur dan alat berat.
“Ketika pembangkitnya sudah jadi, PLTP ini harus memastikan hutannya tetap ada, atau malah lebih tinggi (luasan tutupan hutannya),” tuntas Fabby.
Tekan emisi
Bila dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, kehadiran PLTP dapat mengganti suplai listrik tanpa menghasilkan emisi karbon.
Direktur Operasi & HSSE PT Geo Dipa Energi Rio Supriadinata Marza mengatakan, salah satu PLTP yang dioperasikan perusahaan adalah PLTP Dieng. PLTP Dieng memiliki kapasitas terpasang 70 MW yang terdiri atas Dieng Unit 1 dengan 60 WM dan Dieng Small Scale dengan 10 MW. Total produksi listrik dari Dieng Unit 1 rata-rata dalam setahun adalah 350 gigawatt jam (GWh).
Jika produksi listrik 1 megawatt jam (MWh) PLTP dapat mereduksi 1 ton karbon dioksida. Bila dibandingkan PLTU batu bara, maka jumlah emisi karbon yang bisa direduksi adalah 350.000 ton per tahun.
Sumber: https://lestari.kompas.com/
Ekonomi dan Bisnis
Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 27 Mei 2024
Dalam lanskap bisnis yang dinamis, teknologi telah mengubah perilaku organisasi secara mendalam, mengantarkan pergeseran dari praktik tradisional ke praktik digital. Transformasi ini tidak hanya mengubah cara bisnis beroperasi, tetapi juga mengubah cara karyawan berkolaborasi. Perusahaan harus secara kritis merefleksikan cara beradaptasi dengan fenomena modern ini untuk meraih kesuksesan yang berkelanjutan dalam lingkungan yang berkembang pesat ini. Contoh yang menarik dalam beradaptasi dengan era digital adalah Microsoft, yang dipimpin oleh CEO Satya Nadella. Transformasi signifikan Microsoft menggarisbawahi komitmen untuk beradaptasi, inovasi, dan pendekatan yang berpusat pada manusia. Contoh tersebut menunjukkan bagaimana organisasi modern menavigasi tantangan digital melalui adaptasi strategis dan dedikasi terhadap nilai-nilai inti.
Di era AI dan analitik, peningkatan keterampilan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perspektif generasi Baby boomer dan Generasi X, yang dibentuk oleh tahapan 'Revolusi Industri' yang berbeda, sangat kontras dengan perspektif generasi Milenial atau Generasi A. Perubahan teknologi tidak hanya berdampak pada individu, namun juga memengaruhi perilaku organisasi. Mengingat fenomena ini tidak dapat dihindari, mari kita telusuri bagaimana organisasi Modern, Agile, dan Digital harus menghadapi tantangan dan merangkul perubahan transformatif ini.
Platform kolaborasi digital
Munculnya platform kolaborasi digital menandai pergeseran transformatif dalam interaksi tim dan alur kerja. Penggunaan alat bantu seperti Slack dan Microsoft Teams meningkatkan komunikasi, mendorong tenaga kerja yang lebih terhubung dan terlibat. Platform manajemen proyek berkontribusi pada kolaborasi yang efisien, memastikan bahwa tim bekerja dengan lancar untuk mencapai tujuan bersama, sehingga membentuk budaya organisasi yang dinamis dan saling terhubung.
Budaya kerja jarak jauh
Peran teknologi dalam memungkinkan kerja jarak jauh dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya menuntut pergeseran yang sesuai dalam perilaku organisasi. Perusahaan harus beradaptasi dengan memprioritaskan fleksibilitas, kepercayaan, dan membangun saluran komunikasi yang jelas. Merangkul budaya kerja jarak jauh memastikan keterlibatan dan produktivitas karyawan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi untuk kolaborasi virtual dan manajemen proyek, perusahaan dapat mempertahankan tenaga kerja jarak jauh yang kohesif dan efisien, menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didukung dan dihargai.
Pengambilan keputusan berbasis data
Era data yang berlimpah memberdayakan organisasi untuk membuat keputusan yang tepat melalui analisis. Para pemimpin dapat memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang kinerja, preferensi, dan umpan balik karyawan. Pendekatan berbasis data ini membentuk kebijakan yang meningkatkan keterlibatan dan produktivitas. Menerapkan alat analisis data yang kuat berkontribusi pada perilaku organisasi strategis, memastikan bahwa keputusan didasarkan pada wawasan waktu nyata, sehingga menumbuhkan budaya peningkatan dan kemampuan beradaptasi yang berkelanjutan.
Aplikasi kesejahteraan karyawan
Teknologi memainkan peran penting dalam memprioritaskan kesejahteraan karyawan melalui aplikasi dan alat khusus. Dengan menawarkan sumber daya yang mendukung kesehatan mental, keseimbangan kehidupan kerja, dan manajemen stres, organisasi menunjukkan pendekatan modern terhadap perilaku organisasi. Komitmen terhadap kesehatan karyawan secara holistik ini tidak hanya meningkatkan semangat kerja, namun juga berkontribusi terhadap budaya tempat kerja yang positif. Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi aspek-aspek kesejahteraan yang beragam, organisasi menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didukung, yang mengarah pada peningkatan keterlibatan dan kepuasan kerja secara keseluruhan.
Pelatihan dan pengembangan virtual
Kapasitas teknologi untuk inovasi meluas ke metode pelatihan, termasuk virtual reality (VR) dan kursus online. Perusahaan harus berinvestasi dalam platform pembelajaran digital, menumbuhkan budaya pembelajaran dan pengembangan yang berkelanjutan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan karyawan, tetapi juga berkontribusi pada keterlibatan dan produktivitas yang lebih tinggi. Adopsi teknologi pelatihan canggih menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan karyawan, menyelaraskan perilaku organisasi dengan pendekatan yang berpikiran maju yang merangkul peluang yang dihadirkan oleh teknologi.
Jadwal kerja yang fleksibel
Teknologi memfasilitasi jadwal kerja yang fleksibel melalui akses jarak jauh dan sistem berbasis cloud. Perusahaan harus menerapkan kebijakan yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dengan mengakui pengaruh positif dari fleksibilitas terhadap keterlibatan dan kepuasan kerja. Memanfaatkan teknologi untuk memungkinkan pengaturan kerja yang fleksibel akan mendorong budaya yang menghargai kebutuhan individu, berkontribusi pada tenaga kerja yang lebih termotivasi dan produktif. Penggabungan teknologi dalam fleksibilitas jadwal kerja mencerminkan perilaku organisasi modern yang beradaptasi dengan ekspektasi karyawan yang terus berkembang.
Alat pemantauan kinerja dan umpan balik
Teknologi menyediakan alat untuk pemantauan dan umpan balik kinerja secara real-time, yang berkontribusi pada sistem evaluasi yang transparan. Perusahaan harus menggunakan alat ini, dengan menekankan umpan balik dan pengakuan yang konstruktif. Pendekatan ini dapat meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan, menyelaraskan perilaku organisasi dengan budaya yang menghargai peningkatan berkelanjutan. Memanfaatkan teknologi untuk evaluasi kinerja menumbuhkan lingkungan di mana karyawan merasa dilihat dan dihargai, yang secara positif memengaruhi keterlibatan dan komitmen mereka terhadap tujuan organisasi.
Kecerdasan buatan dalam rekrutmen dan SDM
Kecerdasan buatan (AI) mengubah fungsi rekrutmen dan SDM, memungkinkan manajemen talenta yang strategis dan personal. Dengan memanfaatkan AI, organisasi dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik, yang secara positif memengaruhi perilaku dan kinerja organisasi. Penggabungan AI dalam proses rekrutmen menyederhanakan pengambilan keputusan, memastikan pendekatan yang lebih efisien dan tepat sasaran untuk akuisisi talenta. Modernisasi dalam praktik SDM ini mencerminkan perilaku organisasi yang merangkul kemajuan teknologi untuk menciptakan keunggulan kompetitif dalam menarik dan mempertahankan para profesional yang terampil.
Saluran komunikasi yang inklusif
Teknologi memfasilitasi saluran komunikasi yang beragam, termasuk konferensi video dan aplikasi perpesanan. Perusahaan harus memastikan bahwa saluran-saluran ini bersifat inklusif, memberikan kesempatan yang sama bagi semua karyawan untuk berkontribusi. Komunikasi yang inklusif menumbuhkan rasa memiliki dan keterlibatan, menyelaraskan perilaku organisasi dengan budaya yang menghargai keragaman. Memanfaatkan teknologi untuk komunikasi inklusif memastikan bahwa setiap suara didengar, berkontribusi pada lingkungan tempat kerja yang dinamis dan kolaboratif yang mencerminkan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan.
Tindakan keamanan siber dan privasi
Seiring dengan peran teknologi yang semakin integral, organisasi harus memprioritaskan langkah-langkah keamanan siber dan privasi untuk melindungi informasi sensitif. Memastikan lingkungan digital yang aman dan privat akan membangun kepercayaan di antara para karyawan, yang berkontribusi pada budaya organisasi yang positif. Menerapkan protokol keamanan siber yang kuat mencerminkan komitmen untuk menjaga integritas data dan melindungi dari potensi ancaman. Penekanan pada keamanan siber ini menyelaraskan perilaku organisasi dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan transparan terhadap teknologi, memperkuat kepercayaan dan mendukung tingkat keterlibatan dan produktivitas yang lebih tinggi.
Pergeseran perilaku organisasi di tengah era digital menuntut tindakan proaktif. Keberhasilan bergantung pada merangkul perubahan, mendorong kemampuan beradaptasi, dan mencapai keseimbangan antara teknologi dan elemen manusia. Menghadapi tantangan teknologi mengharuskan perusahaan untuk merefleksikan nilai-nilai mereka, mengadaptasi struktur, dan menumbuhkan budaya yang merangkul kekuatan transformatif revolusi digital. Hanya melalui refleksi yang bijaksana dan adaptasi strategis, organisasi dapat berkembang di dunia yang dinamis dan digerakkan oleh teknologi ini.
Disadur dari: cioviews.com
Teknik Elektro dan Informatika
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 27 Mei 2024
Profesi di bidang teknik ketenagalistrikan ada bermacam-macam. Peran mereka antara lain adalah merancang, memasang, dan menginspeksi instalasi listrik.
Bidang tersebut berperan juga untuk mengembangkan perangkat yang terkait dengan komponen elektronika. Kemampuan yang baik dibutuhkan oleh profesi ini karena harus memperhatikan keamanan, dan ketepatan dalam bekerja.
Mengenal profesi di bidang teknik ketenagalistrikan
Ilustrasi Profesi di bidang teknik ketenagalistrikan. Sumber: Pexels/Blaz Erzetic
Listrik sudah tidak asing lagi di zaman saat ini. Setiap kebutuhan dan pekerjaan manusia hampir semua membutuhkannya. Oleh sebab itu, profesi di bidang teknik ketenagalistrikan sangat dibutuhkan hingga saat ini.
Pada pendidikan tingkat SMK, terdapat program keahlian teknik ketenagalistrikan. Kemampuan teori dan latihan digunakan untuk melatih peserta didik agar siap kerja.
Secara teori, sebaiknya mengenal tentang listrik terlebih dahulu. Menurut buku Dasar Teknik Listrik, Hantje Ponto (2018), listrik adalah suatu fenomena fisika yang berhubungan dengan muatan listrik yang ada pada suatu material (bahan).
Berikut beberapa profesi di bidang teknik ketenagalistrikan yang harus diketahui.
Profesi control engineer bertugas dalam pengerjaan proyek yang berkaitan dengan sistem kendali. Tujuannya untuk menghasilkan output sesuai keinginan.
2. Teknisi Listrik
Profesi ini bertanggung jawab pada urusan kelistrikan di suatu perusahaan. Teknisi listrik diwajibkan memiliki kemampuan dalam memperbaiki masalah kelistrikan dari mesin produksi atau peralatan lainnya yang ada demi kelancaran operasional perusahaan.
3. Operator Produksi
Perusahaan industri membutuhkan profesi di bidang teknik ketenagalistrikan sebagai operator produksi. Pekerjaannya berkaitan dengan kegiatan produksi setiap hari yang berkaitan dengan mesin produksi.
4. Teknisi Service
Peranan teknisi service adalah memperbaiki bermacam perangkat elektronik. Mulai dari AC, mesin cuci, televisi, dan lain sebagainya. Profesi ini dapat dijadikan salah satu bidang usaha juga.
5. Teknisi Fire Alarm
Profesi ini berkaitan dengan perawatan dan perbaikan sistem fire alarm dan hydran. Umumnya tugas yang dilakukan dalam pekerjaan ini meliputi penanganan trouble shooting pada fire alarm dan hydrant
Itulah beberapa profesi di bidang teknik ketenagalistrikan yang dapat menjadi referensi untuk para lulusan teknik listrik. Profesi ini membutuhkan kemampuan khusus yang berkaitan dengan keamanan ketika berhubungan dengan arus listrik. (DVA)
Sumber: https://kumparan.com/