Realisasi Anggaran 2021 Tercapai Rp 24,94 Triliun, Ini Rincian Program Ditjen Cipta Karya

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri

22 Mei 2024, 08.19

sumber: kompas.com

Pagu anggaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2021 terealisasi sebesar Rp 24,94 triliun. Angka ini mencerminkan 96,41 persen dari total pagu anggaran yang didapatkan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR pada tahun lalu yaitu Rp 26,34 triliun. Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan hal ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI.

"Angka serapan akhir keuangan Ditjen Cipta Karya tahun 2021 pada data e-monitoring Kementerian PUPR adalah 96, 41 persen, dan progres fisiknya 97,25 persen," jelas Diana. Diana merinci, pembangunan infrastruktur untuk air minum menyerap anggaran terbanyak dengan angka Rp 6,99 triliun. Disusul sanitasi Rp 5,15 triliun, dan kawasan permukiman Rp 4,81 triliun. Lalu, rehabilitasi dan renovasi sarana olahraga juga pasar Rp 1, 21 triliun, bangunan gedung, serta sarana dan prasarana pendidikan masing-masing Rp 2,5 triliun dan Rp 4,28 triliun.


Kemudian, SPAM IKK Jelawi, SPAM IKK Sungai Bengkal, SPAM IKK Batang Seko, SPAM Regional Durolis, dan SPAM berbasis masyarakat di 5.780 desa berupa kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Di bidang sanitasi, ada beberapa pekerjaan yang dilakukan berupa sistem pengelolaan air limbah domestik, drainase lingkungan, persampahan, dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat. Lalu, di kawasan permukiman, ada penataan permukiman kumuh perkotaan terpadu, penataan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), dan lain sebagainya.

Untuk pembangunan rehabilitasi dan renovasi sarana dan olahraga misalnya Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Pasar Sibolga Nauli, Gede Klaten, dan lain-lain. Dalam pembangunan gedung, pekerjaan yang dilakukan berupa pengembangan penyelenggaraan serta penataan bangunan dan lingkungan seperti Masjid Nyak Sandang Lamno, Pasar Aksara, PLBN Terpadu Jagoi Babang, Benteng Pendem, dan masih banyak lagi. Sementara untuk rehabilitasi sarpras pendidikan terdiri dari pendidikan dasar dan menengah, madrasah dan sekolah keagamaan, pembanguna lanjutan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN).
 

Sumber: kompas.com