Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menggelar Kuliah Umum Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) pada Program Studi Program Profesi Insinyur pada Sabtu (27/04) di Kampus FTUI Salemba. Kuliah ini mengusung narasumber tamu Ir. Kusumo Drajad Sutjahjo, ST., Msi., CSP., IPU., ASEAN Eng. yang merupakan Sekretaris Jenderal Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) dan dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Fitri Yuli Zulkifli, S.T., M.Sc., IPU., Ketua Program Studi PPI FTUI beserta para mahasiswa PPI, 15 dari program reguler dan 9 dari program RPL.
Ir. Kusumo memaparkan topik tentang Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Pada pemaraparannya, beliau menjabarkan pentingnya keselamatan konstruksi berikut sasarannya. ”Yang pertama, menjamin dipenuhinya Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam pengkajian, perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan konstruksi. Sasaran berikutnya adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja konstruksi (formal & informal); menjamin setiap material dan alat konstruksi digunakan dengan selamat, sehat, efisien, dan efektif; menjamin proses konstruksi berjalan lancar; dan menjamin produk konstruksi dapat digunakan, dirawat, dan dibongkar dengan selamat dan efisien,” jelasnya.
Ir. Kusumo menceritakan SMKK merupakan ilmu baru yang dilatarbelakangi oleh berbagai kejadian kecelakaan kerja di Palembang selama tahun 2017. Berdasarkan hal tersebut, beliau merumuskan hal yang melatarbelakangi keselamatan konstruksi. Di antaranya, keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya, keinginan untuk terhindardari kerugian materi akibat kecelakaan, memenuhi ketentuan hukum, dan desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat.
”Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (K4) yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi merupakan pemenuhan terhadap Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dengan menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan Kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan,” lanjut Ir. Kusumo.
Beliau juga menekankan, bahwa selain SMKK, terdapat juga SMK3, yaitu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keduanya sangat penting untuk dilakukan dan kita harus paham kapan kita melakukannya.
Pada kesempatan terpisah, Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, “Kuliah keselamatan konstruksi ini diharapkan memperkaya ilmu bagi para mahasiswa PPI, terutama pada program RPL. Semoga pengalaman yang dimiliki oleh Ir. Kusumo dapat semakin membuka wawasan para mahasiswa.”
Sumber: eng.ui.ac.id