Supply Chain Management

Rantai Pasok: Pengelolaan, Pengembangan, dan Tujuan

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 24 April 2024


Rantai Pasok

Rantai pasok adalah sebuah sistem rangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan dan pengendalian yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber daya lainnya terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa dari suatu pemasok kepada pelanggan. Badan usaha yang melaksanakan fungsi pasokan pada umumnya terdiri dari manufaktur, penyedia layanan jasa, distributor, dan saluran penjualan (seperti: pedagang eceran, perdagangan elektronik, dan pelanggan (pengguna akhir). Aktivitas rantai pasok (rantai nilai dan proses siklus hidup) mengubah bahan baku dan bahan pendukung menjadi sebuah barang jadi yang dapat dikirimkan kepada pelanggan pengguna akhir. Rantai pasok menghubungkan rantai nilai.

Ada berbagai jenis model rantai pasok, yang masing-masing menghubungkan mulai dari sisi hulu hingga hilir. Tujuan utama manajemen rantai pasok adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang pailng efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia. Beberapa perusahaan memilih untuk mengalihdayakan manajemen rantai pasok mereka dengan bekerja sama dengan penyedia jasa logistik pihak ketiga.

Ada berbagai jenis model rantai pasok, masing-masing terhubung dari hulu ke hilir. Tujuan utama dari manajemen rantai pasokan adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang paling efisien, termasuk kapasitas distribusi, inventaris, dan sumber daya manusia. Beberapa perusahaan memilih untuk melakukan outsourcing manajemen rantai pasokan mereka dengan bekerja sama dengan penyedia layanan logistik pihak ketiga.

Jaringan rantai pasok (dari kiri ke kanan): Bahan Baku (R) - Pemasok (S) - Manufaktur (M) - Distribusi (D) - Pelanggan (C) - Pengecer (C).

Pengelolaan

Standar pengelolaan rantai pasok salah satunya dikemukakan oleh Deloitte Touche Tohmatsu. Perusahaan dibagi menjadi tiga jenis melalui kemampuan dalam pengelolaan rantai pasok produksi. Sikap yang diamati ialah kemampuan dalam melakukan pengamatan, memberikan tanggapan dan melakukan mitigasi terhadap risiko dari rantai pasok produksi. Perusahaan pertama ialah perusahaan yang mampu melakukan mitigasi risiko rantai pasok dengan tepat. Perusahaan ini umumnya memiliki keunggulan berupa sistem yang canggih dengan pengelolaan yang ulet. Pencegahan pemutusan rantai pasok dilakukan melalui penyediaan pemasok cadangan. Pemutusan rantai pasok ini umumnya terjadi ketika terjadi inovasi skala besar.

Perusahaan pertama mampu memenuhi permintaan pasar dan menjaga operasional perusahaan dengan memamnfaatkan persediaan yang ada. Perusahaan kedua memiliki kemampuan dalam menanggapai risiko rantai pasok dengan tepat, tetapi tidak mempunyai rencana mitigasi risiko. Hubungan perusahaan kedua sangat erat dengan pemasok utama sehingga seluruh risiko dapat dipahami dengan tepat dan dapat diatasi melalui tindakan tertentu berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya. Perusahaan kedua umumnya dapat memenuhi permintaan pasar meski belum memiliki perencanaan pasokan.

Persiapa perusahaan kedua ialah investasi pada perencanaan manajemen rantai pasok sehingga mudah mengetahui adanya risiko yang akan terjadi terhadap rantai pasok. Perusahaan ketiga merupakan perusahaan yang tidak mampu mengelola rantai pasok. Pada perusahaan ketiga, ada ketergantungan kepada pemasok tunggal sehingga tidak mampu melihat masalah yang timbul akibat pemutusan rantai pasok. Perusahaan ketiga tidak mampu mengatur persediaan bahan baku untuk keperluan produksi. Produk akhir juga tidak mampu diperkirakan sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi dengan tepat. Perusahaan ketiga juga tidak dapat melakukan distribusi produk secara tepat karena tidak mampu mengelola bidang logistik. Peluang kebangkrutan perusahaan ketiga sangat tinggi ketika rantai pasok terputus akibat inovasi besar-besaran. Perusahaan pihak ketiga bisa bangkrut.

Pengembangan

Pengembangan rantai pasok dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan. Kegiatan pengembangan konsep rantai pasok dilakukan bersama oleh para peneliti dalam bidang logistik, pemasaran, manajemen operasi, teknologi informasi, sistem perekonomian, serta organisasi, dan manajemen strategis. Pengembangan rantai pasok umumnya dikhususkan bagi manajemen rantai pasok. Pada awal pengembangan konsep rantai pasok, para peneliti mengutamakan efisiensi.

Pada perkembangan berikutnya, peneliti mulai mengembangkan keandalan rantai pasok dalam hal ketangkasan, kemampuan beradaptasi dan penyelarasan rantai pasok. Pengembangan desain, pengaturan dan penerapan rantai pasok dilakukan secara berbeda terhadap produk dan layanan yang berbeda. Tujuan pengembangan rantai pasok ialah tercapainya kepemimpinan biaya, diferensiasi produk dan fleksibilitas. Prinsip umum dari pengembangan rantai pasok ialah tidak adanya kondisi universal pada pasar untuk setiap produk atau layanan. Desain dan pengaturan serta pengembangan rantai pasok harus didasari oleh persaingan usaha dalam kaitannya dengan produk atau layanan. Tiap perusahaan memiliki proses yang meluas sehingga membentuk rantai pasok, sehingga pengembangan menjadi suatu liabilitas.

Tujuan

Tujuan dari setiap rantai pasokan adalah untuk memaksimalkan nilai total yang dihasilkan. Nilai yang diciptakan oleh rantai pasokan (juga dikenal sebagai neraca rantai pasokan) adalah selisih antara nilai produk akhir bagi pelanggan dan biaya yang dikeluarkan oleh rantai pasokan untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Surplus Rantai Pasokan = Nilai Pelanggan – Biaya Rantai Pasokan

Nilai produk akhir dapat bervariasi dari pembeli ke pembeli dan dapat ditentukan sebagai harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli. Selisih antara nilai dan harga produk tetap berada pada pelanggan sebagai keseimbangan pelanggan. Sisa saldo rantai pasok menjadi keuntungan rantai pasok, yaitu selisih antara pendapatan yang diterima dari pelanggan dan total biaya sepanjang rantai pasok.

Pemanfaatan

Konstruksi

Dalam bidang konstruksi, rantai pasok digunakan untuk proses perpaduan antara pihak-pihak yang merencanakan konstruksi dan pihak-pihak yang mengerjakan konstruksi. Dalam rantai pasok konstruksi pemilik bangunan hasil konstruksi turut dilibatkan dalam proses rantai pasok. Pemilik bangunan akan mendukung penyediaan rantai pasok melalui diskusi bersama dengan konsultan, kontraktor, sub kontraktor, dan pemasok. Tujuan dari pengelolaan informasi mengenai rantai pasok dalam bidang konstruksi ialah untuk menjamin keberhasilan dan penyelesaian suatu proyek.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Rantai Pasok: Pengelolaan, Pengembangan, dan Tujuan

Supply Chain Management

Persediaan: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Pengendalian

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 24 April 2024


Persediaan

Persediaan (bahasa Inggris: inventory) menurut kajian industri dan manufaktur mengacu pada stok dari suatu item atau sumber daya yang digunakan dalam suatu organsasi perusahaan. Persediaan dalam manufaktur umumnya berupa item atau barang yang berkontribusi atau akan menjadi bagian dari keluaran produk perusahaan. Persediaan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi bahan baku, bahan setengah jadi atau barang dalam proses, komponen, dan bahan jadi atau produk jadi.

Persediaan dimaksudkan untuk dapat memenuhi variasi dari permintaan produk, yang mana permintaan produk tidak dapat diketahui secara tepat. Selain itu persediaan juga memungkinkan perusahaan dapat melakukan fleksibilitas dalam penjadwalan produksi, dimana disediakannya stok dari inventori guna menghilangkan tekanan terhadap sistem operasi produksi.

Fungsi Persediaan

Sebagai upaya antisipasi stok, persediaan dapat memenuhi antisipasi permintaan pelanggan. Persediaan berfungsi untuk memperlancar keperluan operasi produksi dimana dengan adanya persediaan dapat membangun kepercayaan dalam menghadapi terjadinya pola musiman. Persediaan juga dapat melindungi kekurangan stok yang dihadapi oleh perusahaan yang diakibatkan terlambatnya kedatangan barang dan adanya peningkatan permintaan, serta sebagai antisipasi apabila terjadi inflasi dan meningkatnya perubahan harga suatu barang.

Jenis dan Biaya Persediaan

Secara garis besar jenis-jenis persediaan dapat dibagi menjadi beberapa ketegori, diantaranya adalah; persediaan bahan baku atau persediaan bahan mentah (raw material) yang merupakan bahan atau barang yang akan diproses lebih lanjut menjadi barang jadi; persediaan bahan setengah jadi atau barang dalam proses (work in process), merupakan persediaan yang telah mengalami perubahan tetapi masih perlu diproses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi dan persediaan barang jadi (finished good) merupakan persediaan barang-barang yang telah selesai diproses dalam pabrik dan siap untuk dipasarkan. Selain tiga jenis persediaan umum tersebut, jenis persediaan lainnya ialah persediaan bahan pembantu atau bahan penolong (supplies inventory) yang merupakan persediaan barang-barang yang berfungsi sebagai penunjang dalam proses operasi atau produksi, tetapi bukan bagian dari komponen barang jadi, serta persediaan barang dagangan (merchandise inventory) yang merupakan persediaan yang akan dijual kembali sebagai barang dagangan.

Menurut Herdjanto (2009), jenis persediaan diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:

  • Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya serta untuk mengatasi apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam perkiraan penjualan, waktu produksi, dan pengiriman barang.
  • Anticipation stock, adalah persediaan guna menghadapi permintaan yang dapat diramalkan, seperti pada musim permintaan tnggi, tetapi kapasitas produksi saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. persediaan ini juga berguna untuk menjaga kemungkinan kesulitan memperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentnya produksi.
  • Lot-size inventory, adalah persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan pada saat itu. persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena telah membeli dalam jumlah besar, atau unutk menraih penghematan dari biaya pengangkutan per unit yang lebih rendah.
  • Pipeline inventory, adalah persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat tujuan.

Keputusan yang diambil organisasi atau perusahaan dalam menentukan persediaan akan melibatkan beberapa pembiayaan yang terjadi. Jenis-jenis biaya yang berdampak pada keputusan besar sedikitnya persediaan adalah:

  • Biaya penanganan, meliputi biaya penyimpanan, biaya handling, biaya asuransi, biaya kerusakan, biaya penyusutan, dan biaya hilangnya pemanfaatan dari investasi yang tertanam dalam persediaan (opportunity cost of capital). Apabila biaya penanganan terlalu tinggi, maka akan mendorong tingkat persediaan menjadi rendah sehingga stok harus diisi kembali.
  • Biaya penyiapan atau perubahan produksi, yaitu biaya yang timbul dalam penyiapan kebutuhan produk dan akan selalu berbeda. Perbedaan terebut tergantung pada bahan, penyiapan peralatan tertentu, penyiapan arsip, serta waktu dan bahan yang dibutuhkan atas perpindahan dari stok material sebelumnya.
  • Biaya pemesanan, berhubungan dengan kegiatan pembelian dan pemesanan barang. Biaya pemesanan juga terkait dengan biaya pemeliharaan sistem yang dibutuhkan untuk dapat mengikuti jalannya pesanan.
  • Biaya yang timbul akibat kekurangan persediaan. Biaya ini terjadi akibat stok dari suatu item kosong dan pesanan untuk item tersebut harus menunggu sampai tiba kembali. Hal ini akan menimbulkan pertukaran (trade-off) antara biaya untuk memenuhi permintaan dengan biaya yang timbul akibat kekurangan stok yang terkadang tidak seimbang.

Pengendalian Persediaan

Manajemen memiliki dua fungsi dalam persediaan. Fungsi yang pertama adalah untuk membangun suatu sistem supaya jalannya alur item dalam persediaan dapat terjaga. Fungsi kedua adalah untuk membuat keputusan mengenai berapa banyak jumlah yang dipesan dan kapan diadakannya pesanan. Keputusan-keputusan tersebut dapat berjalan dengan baik apabila manajmen persediaan melakukan beberapa hal didalamnya, yaitu membuat suatu sistem untuk menjaga jalannya alur persediaan yang ada di tangan dan yang ada dalam pesanan, menyusun peramalan yang dapat dipercaya atas permntaan yang mencakup adanya indikasi kemungkinan kesalahan peramalan, melakukan estimasi atas biaya penanganan persediaan, dan melakukan pengklasifikasian item-item persediaan.

Dua faktor utama yang perlu diperhatikan dalam manajemen persediaan, yaitu bagaiamana item persediaan diklasifikasikan dengan menggunakan metode analsis ABC, dan kedua adalah bagaimana pencatatan persediaan dapat akurat dan terpelihara. Analisis ABC merupakan metode analisis nilai persediaan yang membagi persediaan atas tiga klasifikasi atas dasar jumlah volume atau nilai rupiah yang tertanam.

Analisis ABC

Klasifikasi pada analisis ABC diperkenalkan oleh HF Dickie pada tahun 1950-an. Klasifikasi ABC merupakan aplikasi persediaan yang menggunakan prinsip pareto. Idenya adalah untuk memfokuskan pengendalian persediaan kepada item (jenis) persediaan yang bernilai tinggi (critical) ketimbang yang bernilai rendah (trivial). Dengan mengetahui pembagian klasifikasi tersebut, dapat diketahui item persediaan tertentu yang harus mendapat perhatian lebih serius dibanding item yang lain.

Pengukuran yang dilakukan dalam analisis ABC adalah nilai permintaan tahunan dari setiap item persediaan dikalikan dengan biaya perunitnya. Item-item dari kelas A adalah item yang nilai rupiah per tahunnya memiliki nilai-nilai yang tinggi. Item-item dalam kelas A merupakan 15% dari total item seluruh persediaan yang memiliki nilai rupiah mencapai 70 hingga 80% dari total nilai rupiah terhadap seluruh nilai penggunaan. Sementara kelas B mencakup 30% dari jumlah item persediaan yang besar nilai rupiahnya mencapai 15 hingga 25% dari seluruh total nilai persediaan. Sedangkan kelas C hanya mencapai 5% dari total nilai rupiah seluruh item persediaan pertahun dengan item persediaan mencapai 55% dari total item persediaan.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Persediaan: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Pengendalian

Supply Chain Management

Logistik Militer: Pengertian, Tugas, dan Asal Usul Logistik Militer

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 23 April 2024


Logistik militer 

Operasi militer mencakup perolehan, pemeliharaan, dan pengiriman barang, fasilitas, dan layanan.

Tugas militer meliputi ilmu perencanaan dan penganggaran pergerakan dan pemeliharaan pasukan. Strategi mempertimbangkan bagaimana menentukan dan menerapkan logika untuk menciptakan dan menerapkan dukungan berkelanjutan bagi kekuatan tempur dan taktis untuk mencapai tujuan strategis. Strategi dan taktik memberikan cetak biru untuk melakukan operasi militer, namun logistik adalah hal yang biasa.

Asal usul logistik militer

Kata "logistik" berasal dari kata Yunani logistikos, yang merupakan kata turunan yang berarti "kemampuan menghitung". Penggunaan kata administrasi pertama kali terjadi di Roma dan Byzantium, ketika masih ada hakim militer bergelar Logista. Saat itu, ia tampak sedang berbicara tentang keterampilan yang berkaitan dengan perhitungan matematis.

Studi menunjukkan bahwa penerapan ilmu pengetahuan terkait manajemen militer pertama kali dilakukan oleh penulis Swiss Antoine-Henri Jomini, yang mengembangkan teori perangnya dalam tiga strategi, taktik perang, dan operasi pada tahun 1838. Orang Prancis masih menggunakan kata logistique dan loger berarti "di kuartal pertama".

Praktik militer yang dikenal sebagai logistik hampir sama tuanya dengan peperangan itu sendiri. Pada awal sejarah manusia, ketika perang pertama terjadi, setiap orang harus mencari makanan. Setiap prajurit bertanggung jawab mengumpulkan makanan dan bahan bakarnya sendiri.

Belakangan, ketika para pejuang bergabung dengan pihak-pihak yang bertikai dan kelompok-kelompok itu berkembang, apakah ada alasan untuk menunjuk orang-orang khusus untuk memasok makanan dan senjata kepada para pejuang? Mereka yang mendukung toko adalah organisasi logistik pertama.

Pada abad ke-17, Perancis menggunakan sistem majalah untuk memelihara jaringan kota-kota perbatasan yang disediakan untuk pengepungan dan perbekalan untuk tujuan di luar perbatasan. Perang Saudara Amerika memperkenalkan jalur kereta api untuk manusia, peralatan, dan medan yang kasar.

Kereta api berkecepatan tinggi membantu memobilisasi tentara Prusia selama Perang Tujuh Minggu, namun masalah dalam memindahkan pasokan dari ujung rel ke garis depan menyebabkan hampir 18.000 ton barang tersangkut di kereta dan tidak dapat diangkut. Itu dimuat di dermaga.Penggunaan jalur kereta api Prusia selama Perang Perancis-Prusia dianggap sebagai contoh bagus reformasi industri, namun manfaat dari proses ini sering kali dicapai dengan meninggalkan jalur transmisi yang terisolasi dan terputus untuk kendaraan belakang.

Peperangan kapal selam yang tidak terbatas pada Perang Dunia I mempengaruhi kemampuan sekutu Inggris untuk mempertahankan jalur laut, dan karena besarnya angkatan bersenjata Jerman, terdapat terlalu banyak kereta api untuk mendukung apa pun kecuali perang parit.

Prinsip-prinsip Logistik

Dalam istilah logistik, daya tanggap berarti memberikan dukungan yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat. Kesederhanaan adalah kunci dalam pengorganisasian, perencanaan dan pengelolaan logistik serta menghindari kerumitan yang tidak perlu. Dukungan logistik harus fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan keadaan, termasuk perubahan lingkungan, misi, dan konsep operasional. Perekonomian adalah hal yang penting, dan kami fokus pada efisiensi dan penggunaan kemampuan dukungan logistik secara ekonomis. Selain itu, untuk memulai operasi tempur, kemampuan mempertahankan dukungan logistik dasar menjadi prioritas, dan kemampuan melancarkan operasi selama masa operasional juga penting. Terakhir, kemampuan logistik, khususnya infrastruktur logistik, berperan penting dalam menjamin kelancaran dan keberlanjutan operasional logistik.

Sistem logistik militer

  1. Logika pemeliharaan. Logistik adalah jembatan antara garis depan dan belakang, dan logistik adalah bagian ekonomi dari operasi militer. Menetapkan kebijakan, merencanakan, mengarahkan, mengelola, mengawasi dan mengendalikan seluruh aspek organisasi dan menggunakan personel, bahan, fasilitas dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam lingkup, kualitas, waktu, jenis, tempat dan metode. Bersiaplah saat Anda menggunakannya.
  2. Kegiatan daerah. Kebutuhan penunjang operasional dalam operasi strategis ditentukan oleh letak dan jarak antara kawasan pertahanan dengan kawasan pangkalan pertahanan.Membangun pusat-pusat pendukung logistik sesuai dengan letak (sesuai dengan skema regional negara) pusat-pusat pengembangan ekonomi dan industri yang memadukan program politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Logistik Militer: Pengertian, Tugas, dan Asal Usul Logistik Militer

Supply Chain Management

Pergudangan: Pengertian, Efisiensi dan Fungsi Gudang

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 23 April 2024


Warehouse

Warehouse atau pergudangan berfungsi menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan warehouse adalah akurasi pergerakan barang dan menghitung rentang waktu barang disimpan. Dibutuhkan kontrol aktivitas pergerakan barang dan dokumen untuk meningkatkan efisiensi penggunaan warehouse agar jumlah dan rentang waktu barang disimpan dalam nilai minimum atau sesuai perencanaan.

Warehouse Management System

System yang didukung teknologi informasi untuk membantu pengawasan pergerakan barang masuk, pergerakan dalam warehouse dan barang keluar. Pengawasan dengan menggunakan sistem, memberikan kemudahan pengelolaan dan nilai tambah warehouse, yaitu:

  1. Memudahkan pengelola warehouse memberikan informasi ketersediaan suatu barang kepada bagian perencanaan produksi atau pengiriman agar ketersediaan barang tetap pada tingkat yang aman
  2. Penempatan barang yang ditentukan oleh sistem sehingga memudahkan penyimpanan, pengambilan dan perhitungan stok
  3. Mengurangi lead time dari aktivitas penyimpanan barang dan pengiriman barang
  4. Ketersediaan beragam informasi mengenai level barang dan utilitas warehouse memudahkan analisis untuk menyusun strategi penggunaan warehouse yang lebih efisien

Sasaran pengelolaan warehouse:

  • Speed. Kecepatan penyampaian ke pasar dan memenuhi perubahan permintaan, menjadi isu penting yang digunakan manajemen sebagai strategi dalam bersaing.
  • Efficiency. Efisiensi rantai pasok diukur dan diperbaiki secara terus-menerus oleh tim continuous improvementdari berbagai unit.
  • Effectiveness. Efektivitas yang memungkinkan pelanggan atau pengguna mendapatkan produk perusahaan dengan mudah.
  • Reliability. Keandalan informasi, komunikasi, dan eksekusi agar semua fungsi bekerja dengan baik

Efisiensi kegiatan pergudangan melalui pergudangan modern

Pergudangan modern atau gudang modern, adalah bangunan yang ditujukan untuk penyimpanan yang didesign untuk mengoptimalkan kegiatan penyimpanan dan bongkar muat, ciri dari gudang modern antara lain

  • memiliki atap yang tinggi
  • lantai dengan kapasitas tonase besar
  • design akses inbound dan outbound
  • sistem keamanan yang terintergrasi
  • dan flesibilitas ruangan gudang untuk mendukung kegiatan logistik

Fungsi Gudang

1. Untuk Industri Retail

Industri retail memiliki Gudang pribadi untuk menyimpan barang, dan dimiliki oleh setiap reseller atau pemasok. Perusahaan retail biasanya menyimpan berbagai macam barang yang berasal dari pabrik pemasok, yang nantinya disalurkan ke toko-toko yang telah dikelola.

2. Distribution Center (DC)

Fungsi Gudang selanjutnya ialah sebagai Distribution Center atau pusat distribusi yang dijadikan tempat penyimpanan barang dan pengumpulan produk sementara dari sebuah lokasi, seperti pabrik. Baru kemudian, barang tersebut dikirimkan hingga ke beberapa lokasi saat diperlukan.

3. Fullfillment Center

Gudang juga berfungsi sebagai fulfillment center. Ini adalah sebuah istilah baru di dunia distribusi maupun logistik. Adapun yang dimaksud dengan fulfillment center adalah tempat penyimpanan barang sementara untuk produk yang akan dikelola, selanjutnya akan diproses untuk memenuhi permintaan pesanan konsumen.

4. Dedicated Storage Facilities

Fungsi Gudang selanjutnya selain sebagai tempat penyimpanan barang semata, juga biasanya mengusung sistem penyimpanan dedicated storage. Adapun yang dimaksud dengan metode ini artinya adalah setiap produk mempunyai lokasi atau tempat yang tetap pada penyimpanan. Dimana tempat atau lokasi tidak dapat dipakai atau diubah oleh produk lainnya meskipun memiliki area yang kosong.

5. Reverse Logistic

Fungsi Gudang ini diaplikasikan untuk menjalankan aktivitas reverse logistic. Dimana fungsinya yaitu sebagai tempat penyimpanan barang tertentu yang di return atau dikembalikan. Setibanya di Gudang fulfillment, maka semua produk yang dikembalikan akan dilakukan pengecekan. Produk yang tak layak kirim dan rusak untuk selanjutnya akan dimusnahkan.

6. Cross Docking Center

Fungsi Gudang yang satu ini merupakan metode terbaru di industri rantai pasokan. Pada metode ini, produk akan langsung dikirim ke konsumen oleh produsen tanpa solusi penyimpanan. Ini artinya distributor menerima kiriman dan segera memindahkan muatan dari angkutan masuk ke angkutan keluar.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Pergudangan: Pengertian, Efisiensi dan Fungsi Gudang

Supply Chain Management

Global Sourcing: Pengertian, Contoh Umum dan Kelemahan Utama

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 23 April 2024


Global sourcing

Pengadaan global adalah praktik pengadaan dari pasar global untuk barang dan jasa yang melintasi batas-batas geopolitik. Pengadaan global sering kali bertujuan untuk mengeksploitasi efisiensi global dalam pengiriman produk atau layanan. Efisiensi ini mencakup tenaga kerja terampil berbiaya rendah, bahan baku berbiaya rendah, persaingan internasional yang ekstrem, teknologi baru, dan faktor ekonomi lainnya seperti keringanan pajak dan tarif perdagangan yang rendah.

Contoh umum dari produk atau layanan yang bersumber dari global termasuk produk manufaktur padat karya yang diproduksi dengan menggunakan tenaga kerja murah dari Tiongkok, pusat panggilan yang dikelola oleh pekerja berbahasa Inggris berbiaya rendah di Filipina, India, dan Pakistan, dan pekerjaan TI yang dilakukan oleh pemrogram berbiaya rendah di India, Pakistan, dan Eropa Timur. Meskipun ini adalah contoh-contoh pengadaan dari negara berbiaya rendah, pengadaan global tidak terbatas pada negara-negara berbiaya rendah.

Inisiatif dan program pengadaan global merupakan bagian integral dari rencana pengadaan strategis dan strategi pengadaan di banyak perusahaan multinasional. Pengadaan global sering dikaitkan dengan strategi pengadaan terpusat untuk perusahaan multinasional, di mana organisasi pembelian pusat mencari skala ekonomi melalui standarisasi dan tolok ukur di seluruh perusahaan. Definisi yang berfokus pada aspek pengadaan global ini adalah: "mengintegrasikan dan mengoordinasikan barang dan bahan, proses, desain, teknologi, dan pemasok yang sama secara proaktif di seluruh lokasi pembelian, perekayasaan, dan operasi di seluruh dunia".

Pengadaan barang dan jasa secara global memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat melampaui biaya rendah. Beberapa keuntungan dari pengadaan global selain biaya rendah meliputi: mempelajari cara berbisnis di pasar potensial, memanfaatkan keterampilan atau sumber daya yang tidak tersedia di dalam negeri, mengembangkan sumber pemasok/vendor alternatif untuk mendorong persaingan, dan meningkatkan total kapasitas pasokan.

Beberapa kelemahan utama dari pengadaan global dapat mencakup: biaya tersembunyi yang terkait dengan budaya dan zona waktu yang berbeda, paparan terhadap risiko keuangan dan politik di negara-negara dengan (sering kali) ekonomi yang sedang berkembang, peningkatan risiko hilangnya kekayaan intelektual, dan peningkatan biaya pemantauan relatif terhadap pasokan domestik. Untuk barang-barang manufaktur, beberapa kelemahan utama termasuk waktu tunggu yang lama, risiko penutupan pelabuhan yang mengganggu pasokan, dan kesulitan memantau kualitas produk. (Terkait kualitas dalam industri makanan).

Organisasi pengadaan internasional (atau IPO) dapat menjadi elemen dari strategi pengadaan global untuk perusahaan. Organisasi pengadaan ini mengambil tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi dan mengembangkan pemasok utama di seluruh kategori pengadaan dan membantu memenuhi persyaratan pengadaan berkala dari organisasi induk. Pengaturan semacam itu membantu memberikan fokus dalam upaya pengadaan berbasis negara. Khususnya dalam kasus negara yang besar dan kompleks, seperti Tiongkok, di mana terdapat berbagai sub-pasar dan pemasok yang menjangkau seluruh rantai nilai suatu produk/komoditas, IPO semacam itu memberikan informasi penting di lapangan.

Seiring berjalannya waktu, IPO ini dapat tumbuh menjadi organisasi pengadaan yang lengkap dengan sendirinya, dengan pakar kategori dan tim jaminan kualitas yang terlibat penuh. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mendefinisikan dengan jelas rencana integrasi dan peningkatan skala untuk IPO.

Disadur dari : en.wikipedia.org

Selengkapnya
Global Sourcing: Pengertian, Contoh Umum dan Kelemahan Utama

Supply Chain Management

Pengertian, Asal-usl dan Sejarah Logistik

Dipublikasikan oleh Admin pada 11 April 2024


Logistik

Logistik adalah seni dan ilmu pengangkutan barang, energi, informasi dan sumber daya lainnya (misalnya produk, jasa, manusia) dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaannya. Manufaktur dan pemasaran akan sulit jika lapangan kerja tidak didukung. Logistik juga mencakup masukan informasi, transportasi, inventaris, pergudangan, logistik terbalik, dan pengemasan.

Seperti dijelaskan di atas, konsep logistik adalah memastikan bahwa produk yang tepat tersedia dalam kondisi yang tepat, pada waktu yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.

sambil berkontribusi pada keuntungan penyedia layanan logistik dengan biaya rendah"Oleh karena itu, logistik merupakan keseimbangan antara dua hal yang sangat sulit dicapai jika digabungkan: menjaga biaya serendah mungkin dan menjaga efisiensi pada saat yang sama saya masih kesulitan menemukannya Kualitas layanan dan kepuasan pelanggan Manajemen logistik yang baik sangat penting dalam dunia bisnis yang terus berubah.

Asal-usul

Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logis (λόγος) yang berarti 'pembagian, kata, perhitungan, rasio, pernyataan, pernyataan'. Kata “logistik” berasal dari kata Perancis “loger” yang berarti akomodasi atau penyediaan. Tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan ilmu tentang pergerakan, pengerahan, dan perlindungan pasukan di lapangan. Nantinya, digunakan untuk menggambarkan pengelolaan aliran barang dalam suatu organisasi dari bahan mentah hingga produk jadi.

Logistik adalah sebuah konsep yang diperkirakan lahir dari kebutuhan untuk mengisi kembali persediaan saat pasukan berpindah dari pangkalan ke medan perang. Di Yunani kuno, Roma, dan Kekaisaran Bizantium, perwira militer dengan gelar "logistik" bertanggung jawab atas distribusi dan pembiayaan pasokan militer.

Kamus Bahasa Inggris Oxford mendefinisikan logistik sebagai "cabang ilmu militer yang berkaitan dengan perolehan, pemeliharaan, dan transportasi perbekalan, personel, dan peralatan." Definisi lainnya adalah “lokasi sumber daya dalam kaitannya dengan waktu”. Oleh karena itu, logistik dianggap sebagai cabang teknik yang luas yang menciptakan “sistem manusia” daripada “sistem mekanis”.

Sejarah logistik

Pentingnya logistik

Selama Perang Troya, Yunani mengirimkan 1.200 kapal ke Troy. Untuk perang ini, orang Yunani tidak dapat membawa makanan dan uang. Jadi mereka harus melakukan serangan kecil-kecilan ke Troy untuk menanam makanan dan mencari makanan. Masalah logistik ini menghalangi mereka melancarkan serangan serius untuk mengakhiri blokade Trojan. Perang ini berlangsung 10 tahun. Penulis Yunani Thucydides (460-400 SM) menjelaskan masalah ini dan menekankan pentingnya ada atau tidaknya perlengkapan dalam perang.

Namun, terdapat juga bukti bahwa orang Yunani pada masa itu memahami pentingnya logistik. Di antara kalimat Homer ada satu tentang perisai baru Achilles. Cerita tersebut menjelaskan bahwa kota Troy dikepung, alih-alih melawan kubu Yunani, Trojan malah melawan kawanan Yunani, yang menunda kemajuan Yunani. Tidak hanya bangsa Troya, bangsa Yunani juga melakukan upaya untuk menyelamatkan domba-domba tersebut, mengingat banyaknya makanan yang tersedia untuk mendukung pengepungan Troy.

Salah satu perang pertama di zaman kuno adalah Perang Persia. Raja Xerxes I berperang melawan beberapa kota Yunani pada tahun 480 a. C. dengan pasukan 100.000 orang. Tentara Persia sangat besar dan jalur darat pada saat itu sangat sulit, dan hanya laut yang dapat mengangkut kapal. Namun, pasukan Ahasuerus berangkat berperang, dibawa oleh tentara dan kapal kargo. Setelah kekalahan dalam Pertempuran Salamis, raja terpaksa mundur karena takut kehilangan hubungan antara rantai pasokan dan tentaranya di garis depan.

Logistik militer

Dalam ilmu militer, penting untuk menjaga jalur suplai sekaligus mengganggu pendekatan musuh. Napoleon juga mengatakan bahwa logistik merupakan faktor terpenting dalam strategi militer. Karena tentara tidak punya sumber daya dan transportasi tidak punya kapasitas. Kekalahan Inggris dalam Perang Revolusi Amerika dan kekalahan Poros di medan Afrika pada Perang Dunia II disebabkan oleh kegagalan operasional. Penguasa kuno seperti Hannibal Barca, Alexander Agung dan Duke of Wellington dianggap sebagai pengrajin yang terampil.

ILS Dukungan Logistik Terpadu adalah suatu disiplin ilmu yang digunakan oleh militer/militer untuk membangun sistem pendukung aktif melalui layanan pengiriman (sistem). Tujuan dari ide ini adalah untuk memastikan bahwa sesuai dengan persyaratan, harga terendah, keandalan dan pasokan barang yang memadai, penyimpanan, dll. untuk dia

Dalam operasi militer, komandan instalasi mengontrol bagaimana dan kapan sumber daya dipindahkan ke tempat yang membutuhkannya. Manajemen rantai pasokan dalam operasi militer melibatkan variabel spesifik untuk memprediksi biaya, penurunan kualitas, konsumsi, dan permintaan di masa depan. Klasifikasi Angkatan Darat AS, atau klasifikasi komoditas, dikembangkan sebagai cara untuk mengklasifikasikan produk dari kategori makanan serupa ke dalam kelompok tertentu untuk tujuan perencanaan lainnya. Misalnya, di masa damai, konsumsi amunisi dan bahan bakar lebih sedikit dibandingkan di masa perang, sementara makanan, pakaian, dan barang-barang lainnya masih dikonsumsi meskipun ada perang dan perdamaian. Pasukan membutuhkan pakaian dan makanan, dan semakin banyak tentara yang Anda miliki, semakin banyak pula makanan dan pakaian yang Anda butuhkan.

Manajemen logistik

Manajemen logistik adalah bagian dari proses rantai pasokan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian penyimpanan dan aliran barang, jasa, dan informasi terkait dari asal hingga lokasi pangan secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan. pelanggan

Disadur dari: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Pengertian, Asal-usl dan Sejarah Logistik
« First Previous page 4 of 5 Next Last »