Perindustrian

Inilah Kolaborasi Kemenperin-UNIDO, Siap Hadapi 4 Tantangan Industri

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Pemerintah terus mendorong kolaborasi dengan para pihak terkait demi upaya meningkatkan daya saing industri nasional. Salah satunya melalui kerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) yang merupakan badan khusus Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang mempromosikan dan mempercepat pembangunan industri inklusif dan berkelanjutan.

Guna meningkatkan perkembangan industri di Indonesia, UNIDO dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi merilis Indonesia Country Programme 2021 - 2025. Program ini adalah kelanjutan dari Country Programme sebelumnya yang sudah berjalan dari 2016 - 2020.

Country Programme 2021 - 2025 dibentuk dengan mengembangkan 4 komponen utama guna merespons tantangan pengembangan industri yang diidentifikasi oleh Kemenperin. “4 komponen ini untuk memperkuat daya saing industri dan akses pasar, energi bersih dan berkelanjutan, melestarikan lingkungan, juga memperkuat kemitraan dengan fokus terhadap inovasi, digitalisasi, dan industri,” ungkap Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko SA. Cahyanto di Jakarta, Selasa(19/7).

Berdasarkan beberapa komponen itu, UNIDO dan Kemenperin sudah mengidentifikasi sebanyak 18 proyek yang masuk ke dalam Country Programme. Dari angka tersebut, 5 proyek sedang dijalankan (on-going project), 5 proyek dalam tahap penjajakan (pipeline project), dan 8 proyek adalah inisiatif baru. Di antara proyek-proyek tersebut, ada 3 proyek kerja sama Indonesia-UNIDO, dengan Kemenperin  secara langsung menjadi main counterpart.

Ketiga proyek tersebut yakni The 2nd Regional Conference on Industrial Development (RCID) sebagai salah satu forum industri di kawasan Asia Pasifik yang sudah sukses diadakan pada 10 - 11 November 2021 dengan menghasilkan “Jakarta Declaration on Industry 4.0”. Kemudian, proyek Global Eco Industrial Parks Programme (GEIPP) yang mempunyai tujuan utama guna mendorong implementasi program Eco Industrial Park di wilayah industri guna mewujudkan kawasan industri yang lebih ramah lingkungan dan mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Lalu, proyek The Global Greenchem Innovation and Network Programme (GGINP) yang merupakan proyek baru yang dikembangkan untuk pengelolaan limbah industri kimia.

Dirjen KPAII mengungkapkan apresiasinya kepada UNIDO atas dukungan dan kerja samanya dalam menjalankan Country Programme yang masih terus berlanjut. Pelaksanaan Country Programme sebelumnya sudah terbukti berperan positif dalam meningkatkan pengembangan industrialisasi di Indonesia. Diharapkan dengan perpanjangan kerjasama program tersebut bisa memberikan hasil yang lebih baik lagi. “Dalam kerja sama mendatang melalui Country Programme 2021 - 2025, kita optimis bisa ikut serta mendorong akselerasi implementasi Industri 4.0 dan meningkatkan kapasitas industri di dalam negeri sehingga bisa lebih bersaing di dalam pasar global,” ungkap Eko.

Dia menyampaikan, pada Country Programme 2021 - 2025 ada sejumlah proyek yang sedang berjalan dan juga beberapa proyek masih dalam antrean. Seluruh proyek itu mengutamakan pembangunan industri, inklusi, dan berkelanjutan. Proyek-proyek yang masih dalam antrean antara lain Water Stewardship, Cleantech Initiative, and Green Chemistry. “Kita berharap seluruhnya dapat mulai berjalan di semester 2 tahun ini,”ungkap Dirjen KPAII.

Peluncuran 2021 – 2025 Country Programme sendiri akan diikuti oleh rapat pertama steering committee. UNIDO akan mempresentasikan rencana kerja tahun 2022 dan status terkini dari proyek-proyek yang sedang berlangsung. “Rapat tersebut akan mendiskusikan langkah selanjutnya dalam implementasi 2021 – 2025 Country Programme. Steering Committee beranggotakan kementerian lain yang terkait dan perwakilan dari asosiasi usaha di Indonesia,” ungkap Eko.


Disadur dari sumber kemenperin.go.id

Selengkapnya
Inilah Kolaborasi Kemenperin-UNIDO, Siap Hadapi 4 Tantangan Industri

Perindustrian

Kemenperin Gelar Diklat 3 in 1 Barista Guna Memacu Kinerja Industri Pengolahan Kopi di Indonesia

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Indonesia mempunyai peluang yang besar dalam pengembangan industri pengolahan kopi, sebab mempunyai kekayaan sumber daya alam sebagai potensi bahan baku dan didukung pasar yang besar. Maka dari itu butuh upaya strategis seperti hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk kopi Indonesia.

“Selama ini, kebijakan hilirisasi industri sudah memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional, mulai dari meningkatnya penerimaan devisa sampai penyerapan kerja,” ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan di Jakarta, Jumat(22/7).

Kepala BPSDMI mengungkapkan, hilirisasi industri dapat berjalan baik sebab salah satunya ditopang dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Hal ini berkaitan guna pemanfaatan teknologi dan dalam usaha menciptakan inovasi. “Dengan terpenuhinya aspek-aspek itu, kita optimistis industri nasional dapat lebih berdaya saing global. Terlebih lagi, industri merupakan motor penggerak utama perekonomian nasional,” ujarnya.

Untuk menunjang kinerja industri pengolahan kopi, BPSDMI Kemenperin mempunyai program Diklat 3 in 1 Pengolahan dan Penyajian Kopi (Barista). Diklat 3 in 1 mencapuk pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja di industri.

Program Diklat 3 in 1 Barista sudah diadakan beberapa waktu lalu oleh BDI Makassar yang bekerjasama dengan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam dan Maritim (BBIHPMM) Kemenperin dan Pemerintah Provinsi Lampung.

“Peningkatan skill melalui Diklat 3 in 1 ini sangat dibutuhkan guna menunjang industri pengolahan kopi yang cukup besar, khususnya di Lampung,” ungkap Arus. Berdasarkan data BPS tahun 2021, perekonomian di Provinsi Lampung salah satunya dikontribusikan oleh industri pengolahan sebesar 19,65 persen.

“Total produksi kopi di Indonesia di tahun 2021 sebesar 774.600 ton, dengan Sumatera Selatan sebagai penyumbang terbesar sejumlah 201.000 ton, lalu disusul Lampung sebesar 118.000 ton,” ujarnya.

Arus mengatakan, kinerja industri pengolahan kopi di dalam negeri terus meningkat secara signifikan. Ini dibuktikan dengan roastery, cafe dan warung atau kedai kopi berkembang pesat, baik di kota besar maupun kota kecil.

“Dengan perkembangan inilah, Indonesia yang awal mulanya dikenal sebagai produsen kopi, perlahan berkembang menjadi negara konsumen kopi. Apalagi, industri pengolahan kopi nasional tak hanya menjadi pemain utama di pasar domestik, namun juga sudah merambah sebagai pemain global,” ungkapnya.

Di pasar global, Indonesia adalah negara produsen biji kopi terbesar ke 4 di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia dengan produksi rata-rata sekitar 700 ribu ton per tahun atau sekitar 9 persen dari produksi kopi dunia. Sementara itu, volume produksi biji kopi pada tahun 2021 sebesar 765.415 ton.

Arus menyampaikan bahwa pemerintah sudah menetapkan industri makanan-minuman (mamin) menjadi salah satu dari 7 sektor manufaktur yang diprioritaskan pengembangannya sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Dari sisi kualitas SDM, kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi yang sudah dilakukan, antara lain melalui peningkatan kapasitas barista, roaster, dan penguji cita rasa (cupper).

“Selain itu, pemerintah terus mendorong para pelaku industri kopi nasional untuk memanfaatkan masa pandemi dengan berinovasi dan menciptakan nilai tambah melalui penguatan penerapan teknologi, sustainability, dan traceability,” ungkapnya.


Disadur dari sumber kemenperin.go.id

Selengkapnya
Kemenperin Gelar Diklat 3 in 1 Barista Guna Memacu Kinerja Industri Pengolahan Kopi di Indonesia

Perindustrian

ITB Melakukan Kerja Sama dengan PT. Meindo Elang Indah di Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Insitut Teknologi Bandung melakukan kerja sama dengan PT. Meindo Elang Indah di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dalam bidang struktur dan fasilitas minyak dan gas lepas pantai, dilansir dari, itb.ac.id, BANDUNG.

Kerja sama ini ditandatangani oleh Wakil Presiden Direktur PT. Meindo Elang Indah, Richard Chan dengan  Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D, selaku Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi. Proses tantangan kerja sama ini dilaksanakan secara virtual pada Rabu(30/3/2022).

Kepala Biro Kemitraan ITB, Prof. Dr. Taufiq Hidajat pada sambutannya menyampaikan, perjanjian kerja sama ITB dan PT. Meindo Elang Indah sudah diinisiasi oleh dosen di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) dan dosen di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) melalui riset kolaborasi The Safe & Sustainable Decommissioning of Offshore Structures (SEELOS) bersama Universitas di Asia tenggara dan support dari Royal Engineering, London pada tema yang berkaitan dengan kesiapan yard bagi dekomisioning anjungan lepas pantai dan struktur terapung di Indonesia.

"Dari pihak ITB, kita sangat mengapresiasi perjanjian kerja sama ini, dengan harapan bisa dipergunakan dengan baik untuk civitas akademika ITB dan PT. Meindo Elang Indah dalam mendukung perkembangan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat pada bidang struktur dan fasilitas minyak dan gas lepas pantai," ungkap Prof. Dr.Taufiq Hidajat.

Disamping itu,  Richard Chan selaku Wakil Presiden Direktur PT. Meindo Elang Indah, menyampaikan, Meindo merupakan perusahaan yang bekerja di bidang rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi untuk petrokimia, energi, dan industri hulu minyak dan gas. Sampai sekarang, perusahaan sudah menjalankan lebih dari 150 proyek migas di Indonesia baik onshore dan juga offshore.

Kerja sama tersebut, sudah melalui proses yang cukup panjang dan dia merasa sangat terhormat sebab perusahaannya sudah direkomendasikan dan terpilih sebagai responden pada penelitian di ITB yang akan berfungsi sebagai guide line yang bisa bermanfaat khususnya di Indonesia.

"Semoga dengan penandatanganan kerja sama ini bisa mendapatkan jalinan silaturahmi dan bisa menjadi langkah awal untuk Meindo dalam memberikan kontribusi positif bagi industri dan pendidikan teknologi lepas pantai di Indonesia," ungkapnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FTMD Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., Dekan FTSL Edwan Kardena, Ph.D., beserta jajaran dosen ITB lain yang terlibat dalam kerja sama tersebut dan jajaran dari PT Meindo Elang Indah.


Disadur dari sumber itb.ac.id

Selengkapnya
ITB Melakukan Kerja Sama dengan PT. Meindo Elang Indah di Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat

Perindustrian

Industrialisasi di Indonesia

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi di mana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.

Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia di mana manusia mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.

Negara pertama yang melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi industri pada abad ke 18.

Pada akhir abad ke 20, Negara di Asia Timur telah menjadi bagian dunia yang paling banyak melakukan industrialisasi.

Deskripsi Industrialisasi

Menurut klasifikasi Jean Fourastie, sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, ekploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses Industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh kegiatan bagian pertama.

Revolusi Industri pertama terjadi pada pertengahan abad ke 18 sampai awal abad ke 19 di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, dimulai pertama kali di Inggris. Revolusi Industri kedua terjadi pada pertengahan abad ke 19 setelah penemuan mesin uap, listrik, mesin pembakaran dalam (tenaga fosil) dan pembangunan kanal kanal, rel kereta api sampai ke tiang listrik.

Dampak Sosial dan Lingkungan

  1. Urbanisasi

Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik – pabrik di suatu daerah, sehingga daerah tersebut berkembang menjadi kota besar.

  1. Eksploitasi tenaga kerja

Pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja di mana industri itu berada.

  1. Perubahan pada struktur keluarga

Perubahan struktur sosial berdasarkan pada pola pra industrialisasi di mana suatu keluarga besar cenderung menetap di suatu daerah. Setelah industrialisasi keluarga biasanya berpindah pindah tempat dan hanya terdiri dari keluarga inti (orang tua dan anak – anak). Keluarga dan anak – anak yang memasuki kedewasaan akan semakin aktif berpindah pindah sesuai tempat di mana pekerjaan itu berada.

  1. Lingkungan hidup

Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai polusi udara, air, dan suara, masalah kemiskinan, alat alat berbahaya, kekurangan gizi. Masalah kesehatan di Negara industri disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial politik, budaya dan juga patogen (mikroorganisme penyebab penyakit)

Industrialisasi di Indonesia

Industrialisasi di Indonesia semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun 1998. Kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk asing.

Faktor-faktor pembangkit Industri Indonesia

Adapun faktor-faktor pembangkit industri di Indonesia, antara lain:

  1. Struktur organisasi

Dilakukan inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta yang melakukan impor. Sebagai pihak yang membawa,mengubah, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi.

  1. Ideologi

Perlu sikap dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan suatu teknologi apakah menganut tecno-nasionalism,techno-globalism, atau techno-hybrids.

  1. Kepemimpinan

Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam mengambil keputusan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Faktor penghambat Industri Indonesia

Faktor-faktor yang menjadi penghambat industri di Indonesia meliputi:

  1. Keterbatasan teknologi

Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi.

  1. Kualitas sumber daya manusia

Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru.

  1. Keterbatasan dana pemerintah

Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi

Dampak Industrialisasi di Indonesia

Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan untuk meningkatkan devisa negara dan pembangunan infrastruktur. Hilangnya hutan di Indonesia berarti hilang juga tanaman - tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat dan juga fauna langka yang hidup di ekosistem hutan tersebut.

Dibalik kesuksesan Indonesia dalam pembangunan sebenarnya ada kemerosotan dalam cadangan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan. Pada kota kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lhoksumawe, bahkan hampir seluruh kota kota di pulau Jawa sudah mengalami peningkatan suhu udara, Walaupun daerah tersebut tidak pesat perkembangan industrinya.

Pencemaran dapat diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk menurut pola pengelompokannya. mengelompokkan pecemaran atas dasar:

  1. Bahan pencemar yang menghasilkan bentuk pencemaran biologis, kimiawi, fisik, dan budaya.
  2. Pengelompokan menurut medium lingkungan menghasilkan bentuk pencemaran udara, air, tanah, makanan, dan sosial.
  3. Pengelompokan menurut sifat sumber menghasilkan pencemaran dalam bentuk primer dan sekunder.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Industrialisasi di Indonesia

Perindustrian

Menakjubkan! Indonesia Membanggakan Startup Gaming Hub yang Berkualitas dan Berskala Internasional

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


Dilansir dari jpnn.com, Jakarta, dunia metaverse, yaitu dunia virtual yang menggunakan jaringan dunia virtual 3D, sedang menjadi tren terbaru. Sebuah Gaming Hub bernama Good Games Guild baru-baru ini diluncurkan dengan tujuan menciptakan ekonomi dunia maya dan memberi kesempatan kepada jutaan pemain untuk menghasilkan pendapatan. Selain itu, pemain juga dapat berinvestasi menggunakan aset dalam berbagai permainan di bawah naungan Good Games Guilds Labs.

Good Games Guild mengusung jargon #Play2Earn dan Metaverse for the living. Menurut Aditia Kinarang, pendiri dan CEO Good Games Guild, platform ini tidak hanya sekadar proyek DeFi (Keuangan Terdesentralisasi) atau NFT (Non-Fungible Token) biasa. Good Games Guild menawarkan berbagai keuntungan bagi para gamer, platform, dan investor. Aditia Kinarang bersama Wilsen Tiomajaya dan B. E. Suryadi mendirikan Good Games Guild pada tahun 2021 dan berhasil mendapatkan pendanaan sebesar USD 2,1 juta dari investor terkemuka.

Aditia Kinarang menjelaskan bahwa Good Games Guild diciptakan untuk mengoptimalkan fungsi Metaverse dalam kehidupan sosial manusia. Dengan keahlian dari ketiga pendiri, dibangunlah Good Games Guild Ecosystem yang terdiri dari Good Games Guild (Beasiswa), Good Games Labs, dan MetaversePad (Launchpad).

Good Games Guild memiliki misi untuk menjadi pusat kegiatan terkait GameFi, yaitu platform bagi pemain untuk bergabung dalam program beasiswa gaming yang tepat. Program Beasiswa Good Games Guild menggunakan dana yang terkumpul untuk menciptakan aset produktif dari berbagai permainan demi menghasilkan pendapatan bagi para pemain.

Selain itu, Good Games Labs adalah program inovatif yang menggabungkan proyek blockchain dan komunitas cryptocurrency. Sedangkan MetaversePad adalah platform crowdfunding untuk proyek permainan metaverse dan blockchain.

Good Games Guild telah menjadi salah satu dari tiga Gaming Hub terkemuka di dunia dan telah memiliki komunitas lebih dari 250 ribu orang.
 

Sumber: www.jpnn.com 

Selengkapnya
Menakjubkan! Indonesia Membanggakan Startup Gaming Hub yang Berkualitas dan Berskala Internasional

Perindustrian

Dampak dan Tindakan Terkait Jika Celsius Network Mengajukan Kebangkrutan

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


Celsius Network kini sedang mengajukan kebangkrutan. Proses evaluasi sedang berlangsung, sementara langkah selanjutnya untuk pemegang mata uang di jaringan ini akan melibatkan pengajuan bukti klaim. Biasanya, tenggat waktu untuk ini adalah 90 hari setelah "rapat 341" atau pertemuan kreditur dalam proses kebangkrutan. Namun, tanggal ini dapat berubah atau disesuaikan oleh pengadilan, terutama mengingat kompleksitas yang mungkin terjadi dalam konversi mata uang kripto ke dolar AS.

Jadwal pengadilan untuk kasus kebangkrutan Celsius Network dapat ditemukan di sini:

https://cases.stretto.com/celsius/court-docket/

Selain itu, opsi litigasi sedang dievaluasi terhadap entitas lain yang mungkin tidak terlibat dalam kebangkrutan, tetapi masih memiliki tanggung jawab hukum. Pengungkapan dalam pengajuan kebangkrutan mengindikasikan bahwa Celsius memiliki polis asuransi D&O (Direktur dan Pejabat), yang mencakup klaim hukum terhadap para eksekutifnya.

Sebelumnya, rumor tentang kemungkinan kebangkrutan Celsius Network muncul setelah perusahaan menghentikan penarikan cryptocurrency dari bursa. Beberapa artikel berita bahkan menyiratkan bahwa Celsius Network telah menyewa ahli restrukturisasi atau sedang dalam proses pengumpulan dana oleh pihak seperti Goldman Sachs untuk membeli aset dengan harga diskon.

Bagi mereka yang memiliki cryptocurrency terkunci di Celsius Network, pertanyaan tentang implikasi dan opsi yang tersedia mungkin timbul. Pertama, mengajukan bukti klaim adalah langkah penting untuk menginformasikan wali pailit bahwa Anda memiliki klaim yang harus dipertimbangkan. Wali pailit bertanggung jawab untuk mencoba memulihkan aset untuk kreditur, meskipun persentase pemulihan tidak jelas pada tahap ini. Namun, membayar bukti klaim mungkin bisa memberikan keuntungan potensial jika nilai aset Celsius pulih sebelum kebangkrutan selesai.

Kedua, Anda mungkin ingin mempertimbangkan opsi arbitrase atau gugatan terhadap Celsius Network atau pihak lain yang mungkin bertanggung jawab. Firma hukum kami siap untuk membantu dalam hal ini, meskipun keputusan ini tergantung pada nilai yang Anda pertaruhkan dan preferensi pribadi Anda.

Perlu dicatat bahwa jika kebangkrutan diumumkan, semua proses hukum atau arbitrase terhadap Celsius Network akan ditangguhkan secara otomatis, tetapi dapat dilanjutkan setelah proses kebangkrutan selesai. Pilihan lain adalah mengejar litigasi terhadap pihak lain yang bertanggung jawab atas penolakan untuk memungkinkan penarikan cryptocurrency, yang masih dapat dipertimbangkan di luar konteks kebangkrutan.

Perusahaan kami memiliki pengalaman dalam mewakili individu dalam upaya memulihkan cryptocurrency mereka dari Celsius Network. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk menghubungi kami.

 

Disadur dari: kneuppercovey.com 

Selengkapnya
Dampak dan Tindakan Terkait Jika Celsius Network Mengajukan Kebangkrutan
« First Previous page 21 of 37 Next Last »