Perindustrian

Berkat DAPATI, BSKJI: Binaan BBIA Raih Penghargaan IKM Berkinerja Terbaik

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 01 Juli 2024


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan kemampuan industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa lebih berdaya saing global. Sektor IKM mempunyai peran yang cukup strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional pada era pandemi saat ini.

Untuk mendukung upaya tersebut, Badan Standardisasi Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) melalui Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri, melaksanakan program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) yang diselenggarakan setiap tahun.

“Program DAPATI merupakan suatu bentukkonsultansi terkait penggunaan teknologi ,sehingga pelaku IKM dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dan memenuhi segala kebutuhannya untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri,” kata Kepala BSKJI Doddy Rahadi di Jakarta.

Program DAPATI yang dilaksanakan oleh Balai Besar, Balai Riset dan Standardisasi (Baristand)serta Balai Pengembangan Produk dan Standardisasi Industri (BPPSI) selaku unit kerja di bawah BSKJI ini memberikan bantuan pendanaan berupa sebagian biaya yang diperlukan untuk pelayanan jasa konsultansi teknis guna menyelesaikan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi IKM.

Pada tahun 2021, Balai Besar Industri Agro (BBIA) sebagai satuan kerja BSKJI yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam membina industri khususnya sektor IKM pangan, menjalankan program DAPATIbagi lima IKM. Salah satunya adalah Konsultansi Sistem Keamanan Pangan “HACCP”untuk peningkatan mutu produk dan sistem manajemen keamanan pangan pada IKM CV Jaya Rasa Bengkulu.

CV Jaya Rasa Bengkulu merupakan IKM yang menangkap peluang pemanfaatan hasil samping pengolahan produk ikan tenggiri, yaitu tulang ikan menjadi kerupuk yang merupakan produk pangan bernilai ekonomi tinggi. Usaha pengolahan tulang ikan tenggiri ini telah dimulai sejak tahun 2018 dengan mengangkat brand “Kerupuk TUIRI“.Produk ini telah dikembangkan dengan aneka rasa dan menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Bengkulu.

Namun demikian, proses produksi di CV Jaya Rasa Bengkulu masih dilakukan secara konvensional dan belum menerapkan prinsipGood Manufacturing Practices(GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), padahal permintaan pasar terus meningkat dari waktu ke waktu. Sementara itu, dalam industri pangan, keamanan pangan merupakan prasyarat untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran yang berbahaya. HACCP merupakan sistem pencegahan yang dirancang untuk meminimalkan resiko bahaya keamanan pangan.

Selama kurang lebih enam bulan, BBIA memberikan pendampingan kepada CV. Jaya Rasa Bengkulu berupaperbaikan proses dan lay out produksi; desain dan perbaikan peralatan serta mesin produksi; analisis nilai gizi, cemaran kimia dan mikrobiologi; penentuan umur simpan (kadaluarsa produk); kalibrasi peralatan; pelatihan dan implementasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), HACCP dan pemasaran; pembuatan dokumen HACCP hingga pendaftaran dan pelaksanaan audit sertifikasi HACCP.

Berkat konsultansi atau pendampingan yang intensif oleh tim BBIA disertai semangat dan kerja keras dari IKM CV. Jaya Rasa Bengkulu, akhirnya mampu menghantarkan IKM tersebut meraih prestasi sebagai salah satu dari 10 IKM berkinerja terbaik pada program DAPATI Kemenperin Tahun 2021 sekaligus menjadi IKM pertama di Provinsi Bengkulu yang telah tersertifikasi HACCP. Pemberian penghargaan akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 3 Februari 2022, dengan dihadiri oleh Menteri Perindustrian.

“Selama ini, program konsultansi teknologi DAPATI mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk industri dalam negeri, termasuk dari sektor IKM,” ungkap Doddy.

Menurutnya, optimalisasi teknologi serta rekayasa proses dan produk meningkatkan penggunaan bahan baku sumber daya alam atau hasil industri hulu menjadi pendukung utama produk industri manufaktur dalam negeri. “Hal ini sejalan dengan kebijakan pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan substitusi impor,” tegas Doddy.

Diharapkan fasilitasi yang telah dilakukan melalui Program DAPATI tahun 2021 memberikan dampak lebih besar dalam rangka perbaikan mutu produk, sertifikasi HACPP, dan memperluas pemasaran produk “Kerupuk TUIRI” sebagai produk yang inovatif. Hal ini sekaligus serta turut membantu kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan hasil samping berupa tulang ikan tenggiri sebagai bahan baku utamanya.

Sumber Artikel: Kemenperin.go.id

Selengkapnya
Berkat DAPATI, BSKJI: Binaan BBIA Raih Penghargaan IKM Berkinerja Terbaik

Perindustrian

Kemenperin Buka Program D1 Penjaminan Mutu Industri Pangan Berbasis Digitial

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 01 Juli 2024


Kementerian Perindustrian proaktif mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor industri. Upaya strategis yang telah dijalankan antara lain menjalin kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDM) dengan sektor industri.

“Kolaborasi yang terjalin misalnya antara Politeknik AKA Bogor selaku salah satu perguruan tinggi vokasi yang dibina BPSDMI Kemenperin dengan perusahaan pengolahan susu PT Indolakto yang telah menerapkan industri 4.0. Kerja sama ini dalam rangka menyelenggarakan pendidikan setara Diploma 1 (D1) bidang penjaminan mutu industri pangan,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kepala BPSDM Kemenperin, Arus Gunawan dengan GM Human Resources PT Indolakto, Tito Rianto di gedung Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI). 

Kepala BPSDMI menjelaskan, program D1 yang diinisiasi oleh BPSDMI Kemenperin merupakan upaya untuk menyelaraskan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi modern. Misalnya, calon peserta akan dibekali dengan mata kuliah terkait penerapan industri 4.0. “Total ada sebanyak 40 SKS, yang terdiri dari 70% praktik dan 30% teori,” tuturnya. 

Untuk mengimplementasikan hasil perkuliahan, calon lulusan diwajibkan mengikuti program magang di perusahaan tersebut untuk belajar mengenai penerapan industri 4.0. “Program setara D1 ini akan diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari empat pabrik Indolakto yang berlokasi di Jakarta, Cicurug, Pandaan dan Purwosari,” imbuhnya.

Arus menyampaikan, program setara D1 tersebut juga merupakan Langkah awal yang sejalan dengan kebijakan pembangunan vokasi industri bertaraf global menuju corporate university. Hal ini merupakan inisiatif strategis program transformasi kelembagaan BPSDMI dan unit-unit pendidikan untuk melakukan perubahan menuju arah global. “Upaya transformasi sebagai corporate university dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan dual system dengan science, technology, engineeringand mathematics (STEM) learning model berstandar global dan pengembangan kelas industri,” paparnya.

BPSDMI Kemenperin terus melakukan upaya penguatan dan pengembangan SDM industri melalui program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri. Selain itu, dalam menyiapkan kompetensi SDM dalam menghadapi era industri 4.0, Kemenperin telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) sebagai solusi satu atap implementasi Industri 4.0 di Indonesia dan sebagai Jendela Industri 4.0 Indonesia pada dunia.

“PIDI 4.0 akan menyediakan layanan transformasi industri 4.0 bagi seluruh pelaku industri dalam bentuk showcasecapacity building, ekosistem industri 4.0, pendampingan, serta rekayasa dan pengembangan kecerdasan buatan,” paparnya.

GM Human Resources PT Indolakto, Tito Rianto menyampaikan, kerja sama ini merupakan wujud nyata sinergi antara PT Indolakto dengan pemerintah khususnya Kemenperin. “Dalam pengembangan industri 4.0, kami berhasil meraih Award INDI 4.0 yang digagas oleh Kemenperin,” ujarnya.

PT Indolakto ditetapkan sebagai light house program digitalisasi untuk kategori industri makanan dan minuman. PT Indolakto merupakan anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang memiliki program Indofood Riset Nugraha sejak tahun 2006. Hingga saat ini, program tersebut telah menjangkau kerja sama dengan 642 mahasiswa dan 122 universitas.

“Terkait pengembangan industri 4.0, PT. Indolakto juga akan menjadi bagian dari showcase PIDI 4.0 dengan menyediakan mini plant industri makanan di PIDI 4.0. Tujuannya untuk pembelajaran bagi masyarakat dan industri terkait industri 4.0, dan implementasinya pada industri manufaktur,” ungkap Tito.

Sementara itu, Menurut Direktur Politeknik AKA Bogor Henny Rochaeni, perkuliahan Program Diploma 1 tersebut akan diselenggarakan mulai tanggal 1 Maret 2022 sampai akhir tahun 2022. Perkuliahan teori dilaksanakan secara online, sedangkan praktik digelar secara offline di Laboratorium Learning Center PT Indolakto Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. 

Selain itu, calon lulusan diberikan kesempatan mengikuti uji kompetensi dengan skema “Menyusun Dokumentasi HACCP” oleh LSP yang terlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Melalui program setara D1 ini, seluruh lulusan dapat terserap industri dan dapat meningkatkan daya kinerja perusahaan, khususnya PT Indolakto, terutama pada implementasi industri 4.0 bidang industri pengolahan susu,” tutur Henny.

Lebih lanjut, program setara D1 ini dapat dilanjutkan dengan kerja sama pengembangan prodi Penjaminan Mutu Industri Pangan melalui pengembangan showcase industri 4.0 pengolahan susu sebagai bagian dari implementasi kurikulum industri 4.0. “Selain itu, PT Indolakto bisa dijadikan tempat praktik mahasiswa Politeknik AKA Bogor dalam menerapkan industri 4.0 di industri pengolahan susu,” tandasnya.

Sumber Artikel: kemenperin.go.id

Selengkapnya
Kemenperin Buka Program D1 Penjaminan Mutu Industri Pangan Berbasis Digitial

Perindustrian

RI-Belarusia Siap Jajaki Kerja Sama Industri Komponen Otomotif dan Pupuk

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 01 Juli 2024


Indonesia dan Belarusia terus berupaya melakukan kerja sama yang komprehensif di sektor industri guna meningkatkan perekonomian kedua negara. Langkah sinergi ini akan diwujudkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Kementerian Perindustrian RI dengan Kementerian Perindustrian Belarusia.

“Beberapa waktu lalu, kami telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Belarusia untuk membahas tindak lanjut penandatangan LoI kerja sama industri Indonesia-Belarusia,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto di Jakarta.

Dirjen KPAII menjelaskan, pihaknya tengah menghimpun masukan dari seluruh unit di lingkungan Kemenperin RI dalam rangka memperbarui serta memfinalisasi konsep LoI kerangka kerja sama industri Indonesia-Belarusia. “Pada Februari nanti, kami akan Kembali melakukan pertemuan bilateral dengan Belarusia. Semoga tahun ini, kerja sama kedua negara untuk memajukan sektor industri dapat terealisasi,” tuturnya.

Adapun sejumlah sektor yang akan dijalin kerja samanya, antara lain industri komponen otomotif, kimia hulu, dan agro. Salah satu potensi kerja sama yang sedang dipacu, yaitu kolaborasi antara pelaku industri komponen otomotif Indonesia dengan Minsk Automobile Plant (MAZ).

“MAZ berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan komponen otomotif di wilayah ASEAN. Kami berharap Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik karena memiliki potensi pasar yang besar dan kemampuan industri komponen yang berdaya saing,” papar Eko.

Kerja sama yang bakal disasar oleh MAZ adalah untuk mendukung tahap pertama produksi delapan model kendaraan yang mereka produksi, di antaranya truk sampah berukuran besar dan kecil, truk roda lima untuk kebutuhan pelabuhan, long wheelbase truck, serta sasis untuk kendaraan khusus.

Selain itu, BUMN Belarusia BATE OJSC, juga sedang mencari mitra potensial untuk impor beberapa produk komponen otomotif, termasuk mitra asal Indonesia. BATE OJSC adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi pada desain dan pembuatan starter dan alternatoruntuk mesin truk dan mobil penumpang, bus, mesin pertanian dan mesin untuk tujuan khusus.

Dirjen KPAII optimistis, apabila kerja sama industri Indonesia-Belarusia terlaksana, dapat meningkatkan neraca perdagangan kedua negara. Nilai ekspor Indonesia ke Belarusia mencapai USD38,03 juta pada tahun 2020. Produk ekspor Indonesia ke Belarusia pada tahun 2020 didominasi oleh berbagai produk industri, antara lain produk perikanan, minyak kelapa sawit dan turunannya, kontak lensa, serta kertas dan karton multi-lapis.

Eko menambahkan, Indonesia juga memiliki potensi dalam meningkatkan nilai ekspor ke Belarusia untuk beberapa produk industri, antara lain kendaraan bermotor, telepon genggam, alat permesinan dan komponen, serta besi dan baja.

“Penjajakan kerja sama Indonesia-Belarusia dapat lebih jauh ditingkatkan dalam upaya pengembangan kerja sama sumber daya industri, seperti kerja sama terhadap penyediaan bahan baku pupuk yang diperlukan industri di dalam negeri,” imbuhnya.

Sumber Artikel: kemenperin.go.id

Selengkapnya
RI-Belarusia Siap Jajaki Kerja Sama Industri Komponen Otomotif dan Pupuk

Perindustrian

Bangkit dari Pandemi, Sektor Industri Tambah Tenaga Kerja Hingga Jutaan Orang

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 01 Juli 2024


Kesiapan dan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi diperlukan untuk menjawab tantangan di sektor industri manufaktur pada era perkembangan teknologi digital yang semakin maju dan canggih saat ini. Selain itu, juga diperlukan kesiapan dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi yang semakin cepat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan hal tersebut dalam sambutan secara vitual pada Munas Forum Lembaga Mahasiswa Perindustrian Indonesia (FLMPI) ke XXIV pada Selasa, 11 Januari 2022 di Politeknik AKA Bogor.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Politeknik AKA Bogor sebagai salah satu unit pendidikan Kementerian Perindustrian yang dinaungi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) tersebut juga dihadiri langsung oleh Kepala BPSDMI Arus Gunawan beserta seluruh Direktur Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin.

“Sebagai bentuk upaya mendorong industri tumbuh dan berkembang, pemerintah telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Salah satu dari 10 agenda program prioritas nasional dalam Making Indonesia 4.0 adalah peningkatan kualitas SDM,” ungkap Agus.

Menurutnya, SDM yang berkualitas akan mampu mendorong tujuh sektor industri utama dalam agenda Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan. “Ketujuh sektor ini memberikan kontribusi sebesar 70% dari total PDB manufaktur, 65% ekspor manufaktur, dan menyerap 60% pekerja industri,” sebut Menperin.

Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB pada triwulan III tahun 2021 sebesar 17,33%, tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya. Sementara itu, pada aspek ketenagakerjaan, sektor industri manufaktur mulai menunjukkan pemulihan dari dampak pandemi.

“Seiring dengan bangkitnya sektor industri, ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang di tahun 2021, sehingga jumlah tenaga kerja di sektor industri saat ini meningkat menjadi 18,64 juta orang,” ungkap Agus.

Melalui penyelenggaraan Musyawarah Nasional FLMPI ke XXIV, Menperin berharap dapat dihasilkan suatu ide atau rekomendasi yang dapat mendorong kompetensi SDM industri, serta membantu meningkatkan daya saing industri. “Apalagi, Indonesia akan mengalami bonus demografi, yang bisa menjadi potensi dalam memacu sektor industri dan ekonomi nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPSDMI menyampaikan bahwa di era digital ini, kreativitas dari SDM merupakan kebutuhan utama dari industri masa depan yang harus dipenuhi oleh dunia pendidikan. “Oleh karena itu, pendidikan vokasi yang kita selenggarakan juga harus mampu menjawabnya dan melahirkan kreativitas yang ada di diri para mahasiswa,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Arus pun berpesan kepada seluruh mahasiswa peserta Munas FLMPI agar meningkatkan keterampilan dan kompetensi teknis yang andal serta memperluas wawasan dengan berorganisasi. Kemampuan dalam menyeimbangkan keduanya dinilai penting agar para mahasiswa memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan apapun, baik yang kini dihadapi maupun yang akan dihadapi di masa depan.

“Yang paling penting, para mahasiswa Kemenperin harus selalu percaya dengan potensi yang dimilikinya. Hal ini menjadi bagian penting dalam solusi permasalahan, baik di lingkungan sendiri, kampus, tempat magang, ataupun di tempat kerja nantinya,” papar Arus.

Menurutnya, acara Munas FLMPI menjadi salah satu bukti nyata upaya Kemenperin dalam mendorong mahasiswa untuk dapat berinisiatif, berinovasi, mengembangkan kompetensi diri, dan membangun kepercayaan diri mahasiswa. “Tidak hanya itu, acara ini juga merupakan wujud keterlibatan aktif mahasiswa dalam berkontribusi untuk kemajuan negara, khususnya pada sektor industri nasional,” pungkas Arus.

FLMPI merupakan sebuah wadah untuk menyambut baik aspirasi-aspirasi mahasiswa yang berada dalam lingkup 12 kampus di bawah binaan Kemenperin. Melalui FLMPI, para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menjalin kerja sama antarmahasiswa serta terlibat aktif dalam memajukan sektor industri sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Sumber Artikel: Kemenperin.go.id

Selengkapnya
Bangkit dari Pandemi, Sektor Industri Tambah Tenaga Kerja Hingga Jutaan Orang

Perindustrian

J&T Express: Perusahaan Multinasional di Bidang Ekspedisi

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 26 Juni 2024


J&T Express merupakan perusahaan pengiriman internasional yang didirikan pada Agustus 2015 di Jakarta, Indonesia. Bisnis intinya adalah layanan ekspres dan logistik lintas batas.

J&T Express berkomitmen untuk terus menciptakan pengalaman berkualitas terpadu bagi pelanggannya secara global. Dengan lebih dari 300.000 personel layanan di seluruh dunia, jaringan J&T Express mencakup 13 negara termasuk China, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Brasil, Meksiko, dan Mesir, melayani lebih dari dua miliar orang di seluruh dunia.

Sejarah Sinkat

J&T, yang dikenal sebagai "kelinci cepat" dalam bahasa Mandarin, didirikan pada tahun 2015 oleh pengusaha Jet Lee, mantan CEO Oppo Indonesia, dan Tony Chen, yang mendirikan merek ponsel pintar pada tahun 2004.

Garis waktu ekspansi perusahaan termasuk memasuki Malaysia dan Vietnam pada tahun 2018, diikuti oleh Filipina, Thailand, dan Kamboja pada tahun 2019, serta Singapura dan Cina pada tahun 2020. Pada tahun 2022, J&T memperluas jangkauannya ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Meksiko, dan Mesir. J&T telah dianugerahi penghargaan Indonesian Top Brand Awards pada tahun 2018 dan 2019.

Pada Maret 2021, J&T meluncurkan layanan angkutan udara premium, memperkenalkan pesawat kargo pertamanya. Pada bulan November, perusahaan telah mendapatkan tambahan pendanaan sebesar IDR41.065 miliar, dengan valuasi mencapai IDR328.520 miliar. J&T sedang mempersiapkan pencatatan saham di Hong Kong pada tahun 2022, dengan CICC, Bank of America, dan Morgan Stanley yang mengawasi proses IPO. Pada bulan Desember 2021, J&T mengakuisisi operasi logistik saingannya, BEST Inc. di Tiongkok dengan nilai sekitar IDR18.068,60 miliar.

Selama bulan-bulan awal tahun 2022, J&T memperluas operasinya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan kemudian merambah ke Amerika Latin dengan mendirikan fasilitas baru di Meksiko. Pada bulan Februari 2022, di LEAP, perusahaan mengumumkan rencana untuk mendirikan kantor pusat regional MENA di Riyadh, Arab Saudi, yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri logistik pintar terbesar di wilayah tersebut. Selain itu, pada bulan Juni di tahun yang sama, J&T memperluas jaringannya ke 13 negara dengan memperkenalkan J&T Express Mesir.

Pada tahun 2019, J&T menempati posisi sebagai perusahaan pengiriman terbesar keempat dan diakui sebagai unicorn kedelapan di Indonesia. Pada April 2021, valuasinya telah mencapai IDR131.408 miliar, dan pada Desember 2021, J&T menduduki peringkat ke-16 unicorn terbesar di dunia menurut Hurun Index. J&T adalah salah satu dari dua decacorn di Indonesia.

Pandemi covid-19:

Selama pandemi COVID-19 di Indonesia, volume pengiriman J&T meningkat 50% year-on-year selama Ramadhan 2020, mencapai hingga 3 juta paket yang diproses per hari. J&T Express memberikan pasokan bantuan ke kota-kota yang terkena dampak parah wabah ini, termasuk Surabaya dan Tangerang, dan mendistribusikan paket bantuan medis ke rumah sakit.

Kontroversi

Pada tahun 2020, setelah video viral yang menunjukkan karyawan yang salah menangani paket, J&T Express Filipina menyatakan bahwa mereka akan menegakkan sanksi terhadap karyawan yang terlibat dalam insiden tersebut. Video serupa yang melibatkan karyawan J&T Express di Indonesia muncul secara online pada tahun 2019. Media Consumeren, sebuah platform pengaduan konsumen di Indonesia, menerima banyak keluhan dari kelompok-kelompok kejahatan terorganisir lokal mengenai penyortiran yang tidak akurat, kurangnya transparansi, dan akuntabilitas dalam sistem pelacakan paket J&T Express. Akibatnya, pelanggan mengalami kasus kehilangan paket atau pengiriman yang dikirim ke tujuan yang salah.

Pada tanggal 4 Februari 2021, video yang menggambarkan protes dan kerusuhan di gudang J&T Express di Malaysia beredar luas di platform media sosial Malaysia. J&T kemudian merilis pernyataan yang mengklarifikasi bahwa insiden tersebut berasal dari kesalahpahaman terkait pembayaran bonus, menyangkal klaim pemotongan gaji sebelumnya. Kementerian Sumber Daya Manusia kemudian mengumumkan bahwa protes tersebut dimotivasi oleh kekhawatiran tentang upah karyawan dan peningkatan beban kerja. Beberapa karyawan merekam video permintaan maaf yang ditujukan kepada J&T Express dan pelanggannya, menegaskan bahwa tidak ada pemotongan atau masalah upah yang melibatkan karyawan J&T Express Perak.

Disadur dari: en.wikipedia.org 

Selengkapnya
J&T Express: Perusahaan Multinasional di Bidang Ekspedisi

Perindustrian

Indonesia-Jepang Kian Perkuat Kerja Sama Industri Otomotif dan Digital

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 13 Juni 2024


Indonesia dan Jepang terus berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif, khususnya di sektor industri. Langkah sinergi ini diperkuat melalui pertemuan antara Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, Kōichi Hagiuda.

“Kami mengucapkan selamat kepada Menteri Kōichi Hagiuda yang menjabat sebagai METI pada tanggal 4 Oktober 2021 lalu. Kami juga mengapresiasi karena beliau menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra dagang utama Jepang, sehingga Indonesia menjadi negara pertama yang mendapat kunjungan resmi beliau,” kata Menperin Agus di Jakarta.

Menperin menyebutkan, sudah ada sejumlah kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Jepang, antara lain Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), yang kini sedang dalam tahap perundingan general review (GR). “Kemudian juga ada kerja sama the New Manufacturing Industry Development Center (MIDEC),” ujarnya.

Di samping itu, dalam pertemuannya dengan Menteri Hagiuda, Agus mengatakan bahwa pemerintah Jepang mengusulkan kerja sama ekonomi di negara-negara Asia, yang dinamakan Asian Japan Investing for the Future Initiative (AJIF). “Saat ini, Jepang mempromosikan usulan AJIF kepada negara anggota ASEAN guna mendapat dukungan,” tuturnya.

Agus menegaskan, Pemerintah Indonesia berterima kasih atas inisiatif yang disampaikan pihak Jepang dan memerlukan waktu untuk pendalaman lebih lanjut. “Namun demikian, harapannya proposal ini dapat diselaraskan dengan kegiatan yang tercakup dalam program kerja sama di level regional ASEAN,” imbuhnya.

Area kerja sama usulan Jepang tersebut, antara lain terkait diversifikasi rantai pasok, memperkenalkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan dan sistem manajemen energi, serta kerja sama studi kelayakan untuk infrastruktur berkualitas.

Berikutnya, mengenai penerapan teknologi digital di seluruh lapisan masyarakat, dan pengembangan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kapasitas dalam pemanfaatan teknologi digital. Indonesia juga mengusulkan kerja sama implementasi industri 4.0 dengan Jepang melalui program New MIDEC. “Kami ingin memastikan agar program kerja sama yang telah berjalan bisa tetap dilaksanakan serta mengembangkan program-program lainnya,” ungkap Agus.

Menperin menyampaikan apresiasi kepada Jepang yang telah mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri di Indonesia yang memang disiapkan untuk bisa paham digitalisasi,” ia menyampaikan.

Jepang juga tertarik untuk makin memperkuat kerja sama di sektor industri otomotif. Proyek kerja sama teknis ini akan melibatkan berbagai institusi mitra di Jepang, seperti kerja sama dengan JICA dan METI. “Kami berharap komitmen Pemerintah Jepang melalui METI untuk menjamin keberlanjutan dan menjaga keselarasan capaian antara proyek tersebut. Selain itu, mendorong peningkatan investasi di sektor industri otomotif untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi tujuan ekspor,” papar Agus.

Industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap PDB. Saat initerdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang. Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp140 triliun, dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orangyang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

“Kami banyak melakukan komunikasi dengan produsen otomotif di Jepang. Mereka masih tetap berkomitmen untuk investasi di Indonesia, termasuk di bidang Electric Vehicle,” ujar Menperin.

Saat ini produk otomotif Indonesia telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp43 triliun, 79 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp24 triliun.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2025, ekspor kendaraan CBU dapat mencapai 1 juta unit. Ini hanya bisa tercapai apabila semua pihak berkolaborasi dalam peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0, penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di sektor otomotif.

Sumber Artikel: kemenperin.go.id

Selengkapnya
Indonesia-Jepang Kian Perkuat Kerja Sama Industri Otomotif dan Digital
« First Previous page 2 of 35 Next Last »