Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 24 April 2024
JAKARTA, KOMPAS.com - Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang dinilai lebih baik ketimbang Singapura, dan Amerika Serikat, dinilai merupakan kesempatan yang bagus bagi para investor untuk melakukan ekspansi bisnis.
Salah satunya adalah New Yi-Ho Holding Group yang mengumumkan sejumlah rencana strategis untuk mengembangkan bisnisnya di Tanah Air.
Perusahaan internasional yang berbasis di Beijing, China, ini akan mengembangkan pertambangan nikel di tiga lokasi di Pulau Sulawesi.
CEO Yiho Jakarta Real Estate Development Richard Oh memastikan hal itu saat menjawab pertanyaan Kompas.com, Selasa (13/12/2021).
Menurut Richard, saat ini perusahaan mengincar tiga izin usaha pertambahan (IUP) untuk mendukung rencana ekspansi.
"Kami mengalokasikan dana 50 juta dollar AS (setara Rp 710 miliar) untuk satu IUP. Ke depan, ada tiga IUP sedang kami incar untuk diakuisisi," ungkap Richard.
Dia menjelaskan, pertambahan atau mining memang merupakan salah satu dari lima pilar bisnis perusahaan, selain properti/real estat, pariwisata, pendidikan, dan investasi keuangan.
Di sektor properti/real estat Yiho Jakarta Real Estate Development tengah mengembangkan Sentosa Park.
Di atas lahan 10 hektar, Yiho Jakarta Real Estate Development akan membangun sebanyak 1.053 unit dalam beberapa tahap. Siloso District yang merupakan tahap 1, mencakup 212 unit.
Harga perdana rumah yang ditawarkan mulai dari Rp 878 juta (sudah termasuk PPN), untuk tipe 4 dengan luas tanah 4x11 dan luas bangunan 80 meter persegi.
Selain itu, juga tersedia tipe 5 dengan ukuran luas tanah 5x11 dan luas bangunan 92 meter persegi, yang dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 1,078 miliar (sudah termasuk PPN).
Sentosa Park berada dalam Kawasan Tangerang New City seluas 2.600 hektar dengan infrastruktur yang lengkap dan terintegrasi.
Di kawasan tersebut, akan dibangun mal, area komersial, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan Central Park.
Pengembangan akses, infrastuktur, dan fasilitas kawasan tentunya akan semakin meningkatkan nilai kawasan Tangerang New City sebagai kawasan hunian, investasi, bisnis, dan komersial.
Sales and Marketing Director Hammy Sugiharto menambahkan, untuk seluruh 1.053 unit rumah akan dibangun dalam lima tahun ke depan.
"Target penjualannya sekitar Rp 1,1 triliun," cetus Hammy.
Adapun groundbreaking Siloso District telah dimulai pada 5 Oktober 2021, dan akan diserahterimakan pada akhir 2022 mendatang.
Selain pertambangan dan Sentosa Park, Yiho Jakarta Real Estate Development juga tengah dalam proses finalisasi pembelian lahan di Kota Jakarta yang akan dikembangkan menjadi mixed use development.
Sumber: www.kompas.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 24 April 2024
KOMPAS.com - Dekarbonisasi atau pembatasan emisi karbon dioksida adalah proses yang rumit karena harus merancang ulang jalannya kegiatan perekonomian. Saat ini, sistem energi netral iklim membutuhkan sejumlah besar bahan baku penting untuk menginstalasi dan menyimpan energi terbarukan.
Kian ambisiusnya target penanggulangan perubahan iklim dan naiknya harga bahan baku telah membuat investasi energi terbarukan menjadi lebih mahal dan lebih rentan terhadap ketegangan geopolitik. Masalah pandemi, investasi, rantai pasokan, dan logistik juga ikut memperburuk situasi.
Baru-baru ini dilaporkan bahwa harga panel surya yang sebagian besar diproduksi di China lebih mahal dan sulit ditemukan di pasaran. Para ahli pun memprediksi masalah ini akan tetap ada dalam beberapa tahun mendatang
Harga komoditas terus bergejolak
"Harga sejumlah bahan baku meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi tentu saja harga minyak dan gas alam juga meningkat secara signifikan," Direktur Pusat Inovasi dan Teknologi IRENA, Dolf Gielen, mengatakan kepada DW. IRENA adalah Badan Energi Terbarukan Internasional.
Pakar perencanaan energi ini juga menambahkan bahwa permintaan bahan baku yang lebih tinggi didorong oleh besarnya permintaan bahan baku terkait produksi mobil elektrik "karena banyak pabrik baterai baru sedang dibangun.
" Ia menambahkan bahwa ketidakpastian tetap ada, antara lain dapat berupa bentuk dan material dasar pembuatan generasi baterai masa depan. "Seperti apa baterainya, tepatnya, masih menjadi tanda tanya," kata Gielen.
"Beberapa tahun yang lalu, semua orang berbicara tentang kobalt, tetapi sekarang sepertinya jumlah kobalt yang dibutuhkan jauh lebih rendah daripada yang diperkirakan sebelumnya. Masa depan campuran bahan katoda masih belum pasti.
" Setidaknya butuh beberapa tahun dan perencanaan keamanan jangka panjang untuk mewujudkan proyek-proyek pertambangan skala besar, terutama mengingat volatilitas harga yang tinggi. Tahun 2017 harga litium anjlok, tetapi dalam beberapa bulan terakhir harganya melonjak ke level rekor baru. Menurut Gielen, kita harus terbiasa dengan fluktuasi seperti itu.
Perburuan sumber litium dan nikel
"Mengenai litium, kita butuh lima kali lebih banyak dalam penambangan pada dekade ini, tetapi ada banyak kapasitas baru yang dikembangkan," ujar Gielen.
Litium adalah material yang paling banyak dibutuhkan terutama untuk produksi baterai. Material ini tersedia di beberapa daerah. Penambangan litium itu sendiri bukanlah faktor strategis yang besar, tetapi lebih kepada pemrosesannya, tambah Gielen. "China punya posisi dominan dalam pemrosesan litium menjadi baterai, dan perusahaan China membeli banyak pasokan litium baru.
" Dalam jangka menengah, ketegangan geopolitik terkait litium kemungkinan besar dapat diatasi melalui fasilitas penambangan dan pemrosesan baru di Uni Eropa (UE). Peluang pasokan ada di Republik Ceko, Portugal, Spanyol, dan Jerman serta di negara-negara Eropa lain termasuk Inggris dan Serbia. Namun proyek pertambangan baru sulit diterima oleh warga lokal.
Nikel adalah mineral mentah utama lainnya untuk baterai. "Indonesia akan menjadi produsen utama nikel, menggantikan Filipina di posisi teratas," kata Gielen. "China kembali memproses sebagian besar sumber dayanya. Indonesia memberlakukan kebijakan lama dan mengharuskan nikel diproses langsung di dalam negeri. Jadi, China dan Indonesia akan mendominasi pasar nikel.”
Secara keseluruhan, permintaan nikel diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun ke depan. UE memiliki simpanan nikelnya sendiri, termasuk di Finlandia dan di Kaledonia Baru.
Material tanah jarang, ada di mana? Tanah jarang atau rare earth, juga diperlukan untuk membuat magnet. Mineral ini jadi bagian ketiga dalam teka-teki transisi energi ini. China berada di depan Eropa dan Amerika, kata Beata Javorcik, Kepala Ekonom di European Bank for Reconstruction and Development.
"Pada 2010 China telah menguasai lebih dari 90% penambangan tanah jarang," kata Javorcik kepada DW. "Negara ini mengejutkan dunia dengan memberlakukan pembatasan ekspor. AS dan UE menentang keputusan itu dan menang, tetapi masih ada beberapa kekhawatiran bahwa pembatasan ekspor mungkin akan kembali berlaku."
China bukan satu-satunya negara yang memberlakukan pembatasan ekspor. "Meskipun pembatasan ekspor adalah ilegal menurut aturan WTO, itu tetap terjadi," kata Javorcik. Ekonom yang berbasis di London ini menjelaskan bahwa ikatan internasional yang kuat adalah kunci agar pasar bahan baku yang minim ini bisa tetap berfungsi dengan baik.
Selain hubungan rumit antara AS dan China, ketegangan juga mungkin muncul sebagai konsekuensi dari upaya UE untuk menghindari kebocoran karbon. Ini memicu perilaku perusahaan untuk memindahkan produksi mereka yang intensif karbon ke luar negeri tempat mereka mungkin menemukan standar yang lebih longgar.
Opsi dan alternatif bagi UE
Sejumlah institusi di UE juga tengah mengerjakan beberapa program untuk mendukung penciptaan rantai pasokan lokal yang digerakkan oleh pasar untuk produksi baterai.
Awal bulan ini, perusahaan Neo Performance Materials asal Kanada mengumumkan rencana investasi pada tanah jarang di Estonia. Pemasok bahan canggih ini juga berencana memproduksi magnet permanen pada 2024.
Terlepas dari investasi baru-baru ini, UE masih bergantung pada impor logam tanah jarang, dan baterai. Namun blok ini kuat di sektor energi angin.
"Sekitar 99 persen turbin angin yang dipasang di Eropa diproduksi di benua ini. Karena perusahaan-perusahaan Eropa memimpin di bidang ini, kita dapat menetapkan standar teknologi internasional," kata Alexander Vandenberghe, manajer penelitian dan inovasi di Association Wind Europe. Ia menambahkan bahwa turbin angin tidak akan berubah drastis dalam beberapa tahun ke depan.
Karena itu, kebutuhan industri angin untuk bahan baku kritis dapat direncanakan sebelumnya, dan ini menciptakan kepastian di sektor pertambangan. Namun di sisi lain, industri angin UE sangat bergantung pada impor tanah jarang. Kenaikan harga yang drastis dapat memperlambat ekspansi sektor ini.
Selama lima tahun ke depan, sektor angin Eropa kemungkinan akan menderita meskipun ada produksi dalam negeri. "Harga bahan baku yang tinggi saat ini mempersulit perusahaan energi angin di Eropa," Manajer Komunikasi Wind Europe, Christoph Zipf.
Sumber: www.kompas.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 24 April 2024
BATULICIN, KOMPAS.com - PT Jhonlin Grup akan membangun smelter nikel di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Rencana pembangunan smelter nikel diutarakan langsung oleh pemilik PT Jhonlin Grup, Andi Syamsuddin Arsyad atau yang akrab disapa Haji Isam. Menurut Haji Isam, Jhonlin Grup akan menginvestasikan dananya sebesar 440 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,3 trilliun.
"Rencana pembangunan mulai April tahun depan atau 2022 dengan nilai investasi 440 dollar AS," sebut Haji Isam dalam keterangan resminya yang diterima, Minggu (19/12/2021). Smelter nikel tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 2.000 hektar. Isam menyebut, smelter nikel ini merupakan yang pertama di Pulau Kalimantan.
Menurut dia, smelter nikel ini diharapkan bisa menyerap 10.000 tenaga kerja dengan diutamakan putra daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
"Pabrik smelter nikel itu akan berdiri di dekat pabrik biodiesel yang sudah terbangun," jelasnya.
Haji Isam menambahkan, selain pabrik smelter nikel, PT Jhonlin Grup juga berencana membangun dua pabrik lainnya.
Agar seluruh rencana pembangunan pabrik tersebut berjalan mulus, PT Jhonlin Grup telah menyiapkan kawasan ekonomi khusus di Kabupaten Tanah Bumbu.
Di kawasan itu nantinya akan berdiri empat pabrik yang saling menopang, yaitu pabrik biodiesel yang sudah beroperasi setelah diresmikan Jokowi beberapa waktu lalu. Selain itu, terdapat pula pabrik smelter nikel, pabrik plywood dan pabrik pengolahan plastik.
"Kawasan ekonomi khusus ini diharapkan akan menopang perekonomian secara nasional dan juga lokal dan tentu akan menyerap banyak tenaga kerja," kata dia.
Sebagai informasi, sesuai regulasi pemerintah setiap perusahaan tambang diwajibkan membuat smelter. Hal ini agar setiap hasil tambang tak lagi diekspor dalam bentuk mentah.
Sumber: money.kompas.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 24 April 2024
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan ruas Jalan Morosi-Lasolo di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (27/12) 2021).
Penanganan Jalan Morosi sepanjang 17 kilometer untuk meningkatkan konektivitas dari Konawe ke Konawe Utara guna mendukung pengembangan kawasan industri nikel di Konawe.
Dalam tinjauannya, Basuki meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara, Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai penanggung jawab untuk mempercepat penyelesaian Jalan Morosi-Lasolo.
"Saya ingin pembangunan Jalan Morosi - Lasolo bisa dipercepat penyelesaiannya karena jalan poros ini memberikan manfaat yang sangat besar," kata Basuki dalam keterangannya, Selasa (28/12/2021). Penanganan Segmen Jalan Morosi dimulai pada tahun 2020 secara bertahap dengan panjang 4,5 kilometer. Pada TA 2021-2022, dilanjutkan dengan penanganan sepanjang 16,9 kilometer meliputi rekonstruksi jalan 3,2 kilometer, dan pelebaran jalan 13,7 kilometer,
Lalu pelebaran jembatan 20,6 meter, pemeliharaan rutin jalan 4,5 kilometer dan pemeliharaan jembatan 134,8 meter. Adapun progres penanganan fisik untuk TA 2021-2022 mencapai 18,6 persen.
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat.
Untuk itu, penyelesaian pekerjaan ini harus dipercepat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
"Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar," tuturnya.
Dengan adanya jalan poros tersebut, kondisi jalan dalam kota juga bisa lebih awet, karena kendaraan besar memiliki jalur alternatif.
Sehingga pada akhirnya diharapkan juga akan menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.
"Sekali lagi tolong dipercepat, langgamnya rock on roll, jangan keroncong. Tetapi jangan korbankan kualitas beton karena pasti nanti di sini akan banyak kendaraan over dimension over load (ODOL)," ucapnya.
Pembangunan Jalan Morosi menggunakan anggaran APBN senilai Rp 139,9 miliar dikerjakan oleh kontraktor PT Yasa Patria Perkasa-PT Gangking Raya (KSO).
Sesuai kontrak, ditargetkan serah terima sementara pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO) konstruksi Jalan Morosi pada Desember 2022.
Sumber: www.kompas.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 24 April 2024
Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau tepatnya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa, (12/10/2021).
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.
Di antaranya membuka lapangan kerja di Indonesia. Pada saat pembangunan smelter saja akan ada 40 ribu tenaga kerja.
"Karena sekali lagi, kita ingin nilai tambah itu ada di sini tadi disampaikan pak menteri bahwa ini dalam masa konstruksi saja akan ada 40 ribu tenaga kerja," kata Jokowi saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau tepatnya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa, (12/10/2021).
Jokowi yakin setelah smelter ini jadi, maka tenaga kerja yang terserap akan semakin banyak. Smelter yang akan dibangun dengan desain single line ini merupakan terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
"Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan ini goal yang penting bagi rakyat dan tentu saja membuat bangsa kita semakin mandiri, semakin maju," katanya.
Jokowi berharap kehadiran smelter dapat menjadi daya tarik bagi industri lainnya untuk masuk ke KEK Gresik. Sehingga lapangan kerja yang terbuka semakin luas.
"Ini khususnya industri turunan tembaga, untuk ikut berinvestasi di sini," katanya.
Sumber: www.tribunnews.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 24 April 2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga komoditas logam industri kompak menguat karena pasokan yang terbatas. Namun, para analis memproyeksikan pertumbuhan harga logam industri di tahun depan tidak lebih tinggi dari tahun ini.
Mengutip Bloomberg, Jumat (3/12), harga timah memimpin penguatan tertinggi diantara logam industri. Komoditas tersebut naik 93% secara year to date (ytd) ke US$ 39.335 per metrik ton. Sementara, harga aluminium naik 32% ytd ke US$ 2.623 per metrik ton.
Sementara, tembaga dan nikel masing-masing naik 21% ytd ke US$ 9.418 per metrik ton dan 20% ytd ke US$ 20.030 per metrik ton.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan harga logam industri kompak naik karena jumlah pasokan lebih sedikit dari permintaan. Produksi belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19 menyerang.
Bahkan untuk aluminium, Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono memproyeksikan defisit pasokan akan berlanjut ke 2022. Sementara, faktor cuaca ekstrem serta bencana banjir juga turut mengganggu produksi logam industri.
Sedangkan, permintaan meningkat pesat seiring ekonomi mulai bangkit. Wahyu mengatakan permintaan logam industri naik pasca pandemi mereda di China. "Pemulihan ekonomi meningkatkan permintaan untuk kebutuhan manufaktur yang kembali berjalan," kata Wahyu.
Namun, Ibrahim memproyeksikan harga komoditas dalam jangka pendek berpotensi terkoreksi. Sentimen negatif datang dari potensi The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya. Meski begitu, Ibrahim memproyeksikan koreksi harga hanya akan terjadi untuk sementara waktu.
Sementara, di kuartal I-2022, Ibrahim memproyeksikan harga logam industri masih dapat bertahan di level tingginya. Sentimen varian baru omicon yang menjadi pemicu harga komoditas masih tinggi.
Namun, memasuki kuartal selanjutnya, Ibrahim memproyeksikan pergerakan harga komoditas akan cenderung stagnan atau stabil. Sentimen yang mempengaruhi adalah proyeksi pemulihan ekonomi yang mulai kembali berjalan. Alhasil, negara produksi komoditas logam industri juga akan kembali menggenjot produksi.
Wahyu memproyeksikan harga timah masih bisa naik tetapi kenaikannya tidak lebih tinggi dari 2021. Rentang harga timah di 2022 US$ 25.000-US$45.000. Begitu pun, kenaikan harga aluminium di tahun depan tidak sekuat tahun ini. Namun, target rekor all time high di US$ 3.200 masih berpotensi tercapai. Rentang harga aluminium di 2022 US$ 2.000-US$ 3.500.
Sementara, harga nikel terpantau stabil konsolidasi. Wahyu memproyeksikan pergerakan tersebut akan berlanjut di tahun depan. "Harga nikel sulit naik tetapi juga tidak anjlok, konsolidasi saja," kata Wahyu. Rentang harga nikel pada 2022 berada di kisaran US$ 16.000-US$23.000.
Sumber: investasi.kontan.co.id