Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 26 April 2024
Lazada Indonesia (Lazada), melalui unit logistiknya Lazada Logistics, berkolaborasi dengan PT Smoot Motor Indonesia (Smoot) untuk menyediakan #BlueVehicle, armada pengiriman paket yang praktis dan ramah lingkungan bagi mitra kurir (frontliner) Lazada Logistics dengan menggunakan kendaraan listrik ramah lingkungan.
Dalam kerja sama ini, Smoot akan menyediakan Smoot Motor sebagai kendaraan berbasis listrik utama bagi frontliner Lazada Logistics di Jakarta. Melalui kolaborasi ini, Lazada dan Smoot akan mempromosikan pengiriman paket ramah lingkungan yang mendukung tujuan jangka panjang pertumbuhan berkelanjutan kedua perusahaan.
Kemitraan ini merupakan bagian dari komitmen Lazada untuk mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi digital dengan menyediakan solusi layanan logistik ramah lingkungan. Komitmen Lazada ini sejalan dengan upaya Smoot untuk memberikan akses bagi masyarakat Indonesia akan pemberdayaan energi yang cerdas, aman dan ramah lingkungan melalui penggunaan baterai.
Kerja sama antara Lazada Logistics dan Smoot diharapkan bisa sekaligus mendukung Program Langit Biru dari pemerintah Indonesia untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara serta mewujudkan perilaku sadar lingkungan masyarakat.
Philippe Auberger, Chief Logistics Officer, Lazada Indonesia mengatakan, “Kolaborasi dengan Smoot akan menambah armada kendaraan listrik ke ekosistem logistik kami sebagai bagian dari upaya mendukung Program Langit Biru Pemerintah Indonesia. Sebagai eCommerce pertama dengan inisiatif solusi ramah lingkungan, membangun ekosistem eCommerce yang ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah komitmen kami sehingga upaya mengurangi jejak karbon dalam pengiriman paket kepada pelanggan Lazada menjadi salah satu bentuk kontribusi nyatanya."
Dengan armada #BlueVehicle yang juga merupakan warna utama Lazada, kerja sama dengan Smoot ini sekaligus menjadi wujud upaya dalam penawaran solusi logistik berkualitas bagi bisnis di Indonesia serta penyediaan kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan bagi para frontliner di Lazada Logistics, yang merupakan garda depan pengiriman paket di Lazada.
Founder dan CEO PT Smoot Motor Indonesia, Irwan Tjahaja mengatakan, “Smoot menyambut baik kolaborasi dengan Lazada dan berharap kendaraan listrik kami bisa membantu memberikan kontribusi terhadap pengurangan polusi udara di Indonesia. Dengan beralih ke SMOOT Motor yang ramah lingkungan dan terintegrasi dengan SWAP Battery System, frontliner Lazada Logistics dapat melakukan pengiriman dengan jangkauan lebih jauh tanpa perlu khawatir kehabisan baterai serta dapat menghemat biaya transportasi sehari-hari.”
Smoot Motor dirancang untuk kemudahan pengguna dengan pemakaian SWAP Battery System yang terintegrasi dengan aplikasi pintar, Swap Energi. Pengguna Smoot Motor bisa memantau kondisi baterai melalui aplikasi dan kemudian melakukan penukaran baterai motor dengan mudah di ratusan lokasi penukaran baterai (SWAPPoin) yang tersedia di berbagai lokasi strategis di Jakarta, seperti di Alfamart, Alfamidi, dan Shell.
“Frontliner Lazada tidak tidak perlu lagi takut kehabisan baterai di jalan atau harus menunggu berjam-jam untuk pengisian baterai motor listrik. Cukup 9 detik waktu yang dibutuhkan untuk menukar baterai kosong dengan yang baru di SWAPPoin, frontliner Lazada siap melanjutkan perjalanan untuk mengantarkan paket ke pelanggan. Cepat, mudah, dan efisien,” tambah Irwan.
Dalam Studi Lazada 2020 yang berjudul “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia Melalui Ecommerce”, terungkap peran penting logistik dalam pertumbuhan bisnis lokal di kanal eCommerce. Karena itulah, Lazada dan Smoot juga berharap kerjasama ini bisa menjadi pendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia dengan menyediakan layanan logistik yang praktis dan ramah lingkungan bagi bisnis lokal di ekosistem eCommerce. Sementara bagi para frontliner di garda depan pengiriman paket ke pelanggan, keberadaan #BlueVehicle yang dirancang aman, nyaman dan efisien bisa membantu mereka melakukan pengiriman paket secara tepat waktu.
“Seluruh kemitraan strategis ini kami jalankan sebagai wujud komitmen kami dalam menyediakan solusi yang lebih ‘hijau’ untuk pelanggan Lazada, baik konsumen maupun bisnis yang bergabung bersama kami di Lazada. Kami berharap kemitraan dengan Smoot ini bisa terus berjalan berkelanjutan dan kami yakin, bersama Smoot dan mitra lainnya yang memiliki semangat yang sama, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih hijau,” tutup Philippe.
Sumber: wartaekonomi.co.id
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 26 April 2024
PT Astra Daihatsu Motor (juga disebut ADM) adalah perusahaan manufaktur mobil yang berbasis di Jakarta, Indonesia. ADM merupakan perusahaan patungan antara Daihatsu, Astra International dan Toyota Tsusho. ADM merupakan produsen mobil terbesar di Indonesia berdasarkan hasil produksi dan kapasitas terpasang, dan merupakan merek mobil terlaris kedua di Indonesia setelah Toyota. ADM juga memasok sebagian besar model bermerek Toyota yang dijual di Indonesia, termasuk mobil kompak seperti Avanza, Rush, Agya dan Calya.
Perusahaan ini didirikan sebagai hasil merger dari tiga perusahaan pada tahun 1992, yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia, dan PT National Astra Motor. Daihatsu meningkatkan kepemilikan sahamnya dari 40 menjadi 61,75% pada tahun 2002. Distribusi, penjualan, dan layanan purna jual kendaraan Daihatsu ditangani oleh Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), sebuah divisi dari Astra International.
Sejarah
Pada tahun 1973, Astra International memperoleh hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Astra menjadi agen tunggal, importir dan distributor Daihatsu di pasar Indonesia pada tahun 1976. Pada tahun 1978, PT Daihatsu Indonesia dibentuk oleh Astra International, Daihatsu dan Nichimen Corporation sebagai pabrik pengepresan baja. Pabrik mesin, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan pada tahun 1983. PT Nasional Astra Motor dibentuk pada tahun 1987 sebagai agen tunggal dan importir Daihatsu. Pada tahun 1992, ketiga perusahaan ini bergabung membentuk ADM.
Pada tahun 2003, ADM bersama dengan mitranya Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Kedua kendaraan ini merupakan bagian dari proyek kolaborasi pertama Toyota, Daihatsu, dan Astra yang menggabungkan keahlian Toyota dalam Toyota Production System (TPS) dan keahlian Daihatsu dalam memproduksi kendaraan murah. Pada saat itu, kapasitas produksi pabrik ADM dibatasi pada 80.000 kendaraan per tahun. Pada tahun 2005, kapasitas produksi diperluas menjadi 200.000 kendaraan. Kemudian diperluas lagi menjadi 530.000 saat ini setelah serangkaian ekspansi dan pembukaan pabrik baru di Karawang.
Fasilitas
ADM didukung oleh lima pabrik, yaitu Pabrik Perakitan Sunter, Pabrik Press Sunter, Pabrik Pengecoran Karawang, Pabrik Mesin Karawang dan Pabrik Perakitan Karawang, yang didukung oleh pusat suku cadang di Cibitung, dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 530.000 unit per tahun. ADM juga mengoperasikan fasilitas pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) di Karawang. Fasilitas ini dilengkapi dengan studio desain, test course untuk uji coba kendaraan di lebih dari 20 jenis kondisi jalan yang disimulasikan, dan fasilitas Engineering Center.
Diproduksi untuk Toyota
Toyota Agya/Wigo (2012–present)
Toyota Avanza (2003–present)
Toyota Calya (2016–present)
Toyota Raize (2021–present)
Toyota Rush (2006–present)
Toyota LiteAce/TownAce (2008–present, exports only)
Diproduksi untuk Mazda
Mazda Bongo (2020–present, exports only)
Model sebelumnya
Diproduksi secara lokal
Daihatsu Ceria (2001–2007)
Daihatsu Charade (1977–1998)
Daihatsu Classy (1990–1998)
Daihatsu Delta (–1998)
Daihatsu Feroza (1984–2002)
Daihatsu Hijet (1977–1986)
Daihatsu Hi-Max (2016–2019)
Daihatsu Hiline (1986–2007)
Daihatsu Rocky (1988–1997)
Daihatsu Taft (1976–2007)
Daihatsu Zebra (1986–1995)
Daihatsu Zebra Espass (1995–2007)
Import
Daihatsu Copen (2015–2018, imported from Japan)
Daihatsu Hijet (1972–1977, imported from Japan)
Daihatsu YRV (2001–2003, imported from Japan)
Disadur dari: en.wikipedia.org
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 25 April 2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus mendukung peningkatan daya saing dan produktivitas subsektor industri alat mesin pertanian (alsintan). Bentuk dukungan itu diwujudkan melalui program pemberian sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara gratis untuk 9.000 produk industri kecil dan menengah (IKM) dan industri skala besar, termasuk bagi kelompok mesin dan peralatan pertanian yang mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Langkah ini terbilang strategis untuk meningkatkan sertifikasi TKDN pada produk kelompok mesin dan peralatan pertanian. Berdasarkan catatan Kemenperin hingga Jumat (08/10), terdapat 107 produk dengan TKDN 25-40% dan 139 produk yang memiliki TKDN lebih dari 40%.
Melalui program ini, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen alsintan. “Targetnya, nilai rata-rata TKDN naik 50% pada 2024 dari 43,3% pada 2020,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sabtu (9/10).
Sebagai informasi, TKDN adalah besaran komponen produksi yang dibuat di Indonesia pada suatu produk barang dan jasa atau gabungan keduanya. Pembatasan penggunaan komponen impor dalam persentase tertentu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.
Khusus untuk kelompok mesin dan peralatan pertanian, capaian TKDN-nya berkisar antara 14,5% hingga 96,3%.
Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Pusat P3DN) Kemenperin Nila Kumalasari mengatakan, aturan TKDN bersifat wajib untuk sejumlah kegiatan produksi, baik perusahaan yang berskala nasional maupun internasional.
Adapun verifikator yang ditunjuk oleh Kemenperin untuk memastikan penggunaan TKDN sesuai persentase adalah PT. Sucofindo (Persero) dan PT. Surveyor Indonesia (Persero). Keduanya juga dilibatkan untuk menyukseskan program sertifikasi TKDN gratis ini.
Sertifikasi TKDN gratis diberikan kepada produk dengan nilai TKDN minimal 25%. Satu perusahaan bisa mendapatkan fasilitasi tersebut hingga delapan sertifikat produk. Selain itu, satu sertifikat yang difasilitasi dapat memuat produk dengan jenis bahan baku dan proses produksi yang sama, meskipun beda dimensi.
Untuk mendapatkan sertifikasi gratis, pelaku IKM maupun industri besar dapat menghubungi Unit Bisnis Strategis Perdagangan Industri dan Kelautan Sucofindo maupun ke perwakilan cabang-cabang Sucofindo yang ada di daerah.
Kepala Unit Bisnis Strategis Perdagangan Industri dan Kelautan PT Sucofindo (Persero) Supriyanto menginformasikan, perusahaan hanya perlu menyiapkan dokumen Akta Pendirian Perusahaan dan Izin Usaha Industri (IUI) yang masih berlaku atau pengajuan IUI melalui Online Single Submission (OSS) di BKPM yang sudah berlaku efektif untuk tahap pengajuan.
Selanjutnya, lembaga surveyor akan melakukan site visit atau kunjungan pabrik untuk melihat fasilitas produksi yang digunakan dan menghitung porsi lokal dan impor dari bahan baku atau material yang digunakan, tenaga kerja (langsung dan tidak langsung), dan biaya tidak langsung pabrik (factory overhead).
Hingga akhir September 2021 tercatat sudah ada 8.677 produk dalam negeri yang mengantongi sertifikasi TKDN dengan nilai di atas 40%. Diikuti, 8.557 produk dalam negeri dengan nilai TKDN antara 25%-40%. Mengingat kesempatan memperoleh sertifikasi TKDN gratis ini hanya dibuka hingga akhir 2021, tak lupa Supriyanto mengajak para produsen untuk memanfaatkan program ini.
Sumber: industri.kontan.co.id
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 25 April 2024
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi pemberian sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) gratis untuk alat mesin pertanian dalam negeri untuk mendukung peningkatan daya saing dan produktivitas subsektor industri tersebut, sehingga tidak tergantung pada impor alat mesin pertanian (alsintan).
Kemenperin memberikan sertifikasi TKDN gratis untuk 9.000 produk industri kecil dan menengah (IKM) dan industri skala besar, bagi kelompok mesin dan peralatan pertanian guna mendukung program pemulihan ekonomi nasional.
Berdasarkan catatan Kemenperin, hingga 08 Oktober 2010 terdapat 107 produk dengan TKDN 25–40 persen dan 139 produk yang memiliki TKDN lebih dari 40 persen.
“Targetnya, nilai rata-rata TKDN naik 50 persen pada 2024 dari 43,3 persen pada 2020,” ujar Menteri Perindustrian (menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan tertulis yang diterima Jakarta, Sabtu (9/10/2021).
TKDN adalah besaran komponen produksi yang dibuat di Indonesia pada suatu produk barang dan jasa atau gabungan keduanya. Pembatasan penggunaan komponen impor dalam persentase tertentu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29/2018 tentang Pemberdayaan Industri.
Khusus untuk kelompok mesin dan peralatan pertanian, capaian TKDN-nya berkisar antara 14,5 persen hingga 96,3 persen.
“Aturan TKDN bersifat wajib untuk sejumlah kegiatan produksi, baik perusahaan yang berskala nasional maupun internasional,” ujar Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Pusat P3DN) Kemenperin Nila Kumalasari.
Adapun, verifikator yang ditunjuk oleh Kemenperin untuk memastikan penggunaan TKDN sesuai persentase adalah PT Sucofindo (Persero) dan PT Surveyor Indonesia (Persero).
Lebih lanjut, dikatakan bahwa satu perusahaan bisa mendapatkan hingga delapan sertifikat produk. Selain itu, satu sertifikat yang difasilitasi dapat memuat produk dengan jenis bahan baku dan proses produksi yang sama, meskipun beda dimensi.
Untuk mendapatkan sertifikasi gratis, pelaku IKM maupun industri besar dapat menghubungi Unit Bisnis Strategis Perdagangan Industri dan Kelautan Sucofindo maupun ke perwakilan cabang-cabang Sucofindo yang ada di daerah.
Sementara itu, Kepala Unit Bisnis Strategis Perdagangan Industri dan Kelautan Sucofindo Supriyanto menginformasikan perusahaan hanya perlu menyiapkan dokumen Akta Pendirian Perusahaan dan Izin Usaha Industri (IUI) yang masih berlaku atau pengajuan IUI melalui Online Single Submission (OSS) di BKPM.
Selanjutnya, lembaga surveyor akan melakukan site visit atau kunjungan pabrik untuk melihat fasilitas produksi yang digunakan dan menghitung porsi lokal hingga impor dari bahan baku atau material yang digunakan, tenaga kerja, dan biaya tidak langsung pabrik.
Hingga akhir September 2021 tercatat sudah ada 8.677 produk dalam negeri yang mengantongi sertifikasi TKDN dengan nilai di atas 40 persen. Diikuti, 8.557 produk dalam negeri dengan nilai TKDN antara 25–40 persen.
Mengingat kesempatan memperoleh sertifikasi TKDN gratis ini hanya dibuka hingga akhir 2021, tak lupa Supriyanto mengajak para produsen untuk memanfaatkan program ini.
Sumber: ekonomi.bisnis.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 25 April 2024
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut bahwa industri pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dalam negeri belum memiliki pengalaman yang cukup untuk mendukung pengembangan PLTS skala besar. Hal itu berpengaruh pada rendahnya daya saing di industri tersebut.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian Herman Supriadi mengatakan bahwa selain modul surya, komponen yang diperlukan untuk pengembangan PLTS masih harus dipasok dari luar negeri.
Beberapa komponen yang diimpor mulai dari inverter hingga penyangga modul. Sebab itu, pemerintah mendorong industri PLTS dapat berkembang untuk mendukung upaya transisi energi.
“Industri dalam negeri belum memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup memadai dalam mendukung PLTS skala besar. Hal ini menyebabkan daya saing industri PLTS dalam negeri belum bisa bersaing,” katanya saat webinar, Rabu (29/12/2021).
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa meningkatnya porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sesuai RUPTL PLN 2021–2030, kalangan industri harus menyadari ihwal potensi kebutuhan komponen pembangkit listrik di masa depan.
“Ini menggambarkan bahwa kebutuhan industri dan komponen EBT masih sangat besar, dan diharapkan kedepan makin besar, sehingga keekonomiannya semakin masuk ke skala keekonomian dan bisa bersaing di pasar,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kementerian Perindustrian mengapresiasi keberadaan industri modul surya dalam negeri. Pemerintah terus mendorong pengembangan industri ini sesuai dengan kebutuhan pada pembangkit EBT.
Saat ini, industri modul surya disebut telah memproduksi komponen dengan kapasitas daya sekitar 500 megawatt peak (MWp). Kendati demikian, capaian ini harus terus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan pasar internasional.
“Harus kita pelajari bersama industri dalam negeri supaya bisa terus menyesuaikan dengan kebutuhan,” ujarnya.
Sumber: ekonomi.bisnis.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 25 April 2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya mensosialisasikan produk lokal serta membuka akses masyarakat lebih mudah untuk belanja produk lokal, Kementerian Perindustrian menggelar Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIFest). Acara yang dihadirkan melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) ini utamanya menyasar pengembangan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Setelah sebelumnya digelar pada tahun 2020 dan mendapatkan respon antusias masyarakat, pada tahun 2021, BMBIFest kembali dilaksanakan dengan mengangkat tujuan untuk memperkenalkan potensi mesin-mesin buatan dalam negeri berkualitas serta mempermudah akses masyarakat Indonesia menemukan pelaku IKM pembuat mesin lokal untuk mendukung usahanya.
“Perlahan tapi pasti, kita harus dapat membuat peralatan dan permesinan yang dibutuhkan oleh Industri dengan kualitas yang diharapkan. BMBI Fest juga lahir dengan semangat untuk mendukung kebijakan substitusi impor,” jelas Plt Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Reni Yanita dalam siaran pers, Sabtu (11/12).
Reni juga menyampaikan, festival ini dilaksanakan bekerja sama dengan Blibli.com yang juga mendorong agar IKM permesinan bergabung dalam virtual hub produk IKM permesinan di Blibli dengan nama official store “Galeri Mesin Lokal”.
Virtual hub ini kata Reni menampung IKM permesinan dengan 7 kategori produk, yaitu mesin pengolahan makanan dan minuman; mesin industri lainnya; mesin / alat kesehatan; elektronik / kelistrikan; alat / mesin teknologi tinggi; alat / mesin pertanian dan perikanan; dan alat transportasi.
“Dengan hadirnya Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia diharapkan IKM peralatan / permesinan Indonesia memasuki tren bisnis digital yang berdampak pada perluasan pemasaran dan jaringan IKM melalui teknologi digital,” tambahnya.
Lay Ridwan Gautama, Executive Vice President of Digital and Automotive Category Blibli mengaku bangga dengan kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian RI di Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia 2021.
"Berdasarkan riset yang Blibli lakukan bersama dengan Litbang Kompas dan BCG baru-baru ini, dikatakan bahwa 77% UMKM di Indonesia mempekerjakan warga lokal, dan 64% dari pekerjanya menggantungkan hidup pada UMKM dan IKM. Hal ini menandakan bahwa UMKM dan IKM dapat memberikan lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karena itu melalui Galeri Mesin Lokal yang secara eksklusif hadir di platform Blibli, harapannya pengusaha IKM mampu memperluas pasar dan daya saing yang pada akhirnya akan memajukan industri nasional,” ungkap Lay.
Sekedar informasi, Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIfest21) akan diselenggarakan selama 3 (tiga) hari, pada tanggal 9-11 Desember 2021 melalui situs www.bmbifestival.id.
Dalam rangkaian Festival Virtual ini, untuk melengkapi pameran yang diikuti oleh IKM permesinan, juga akan dilaksanakan talkshow, webinar, sosialisasi serta diskusi yang akan memperkaya informasi bagi IKM khususnya IKM permesinan terkait kemudahan pembiayaan maupun potensi perluasan pasar baik itu pasar retail online, business-to-business, maupun pasar melalui belanja pemerintah.
Kegiatan Pameran BMBIFest ini diikuti oleh 45 (empat puluh lima) IKM dari kategori-kategori yang dibuka dimana sebanyak 15 (lima belas) IKM dari kategori Alat / Mesin Pertanian dan Perikanan; 8 (delapan) IKM kategori Alat / Mesin Teknologi Tinggi; 2 (dua) IKM kategori Alat Transportasi; 5 (lima) IKM kategori Mesin / Alat Kesehatan; 11 (sebelas) IKM kategori Mesin Industri Lainnya; dan 4 (empat) Mesin Pengolahan Makanan dan Minuman.
Sumber: industri.kontan.co.id