Perhubungan

Angkutan Cepat: Solusi Efisien Transportasi di Kota Besar

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 08 Mei 2024


Angkutan cepat, juga dikenal sebagai kereta bawah tanah atau MRT, adalah sebuah sistem transportasi yang menggunakan kereta rel listrik di kota-kota besar. Sistem ini dirancang untuk mengangkut penumpang dengan kapasitas dan frekuensi tinggi, serta memiliki jalur yang terpisah dari sistem transportasi lainnya. Biasanya, angkutan cepat beroperasi di terowongan bawah tanah atau jalur layang di atas tanah. Di luar kota, angkutan cepat juga dapat berjalan di permukaan tanah dengan jalur yang terpisah.

Layanan angkutan cepat disediakan melalui jalur khusus antara stasiun-stasiun angkutan cepat menggunakan kereta rel listrik. Beberapa sistem angkutan cepat menggunakan roda karet pemandu, penggerak magnetik, atau monorel. Sistem ini umumnya terintegrasi dengan transportasi publik lainnya dan dioperasikan oleh otoritas transportasi yang sama. Keuntungan dari angkutan cepat adalah memiliki kapasitas yang besar dan kecepatan yang tinggi, meskipun tidak secepat kereta api komuter. Sistem ini juga efisien dalam mengangkut sejumlah besar orang dalam jarak pendek dengan menggunakan sedikit lahan. Ada variasi dari angkutan cepat, seperti sistem penggerak manusia, metro ringan, dan kereta api komuter jenis S-Bahn.

London Underground adalah sistem angkutan cepat pertama di dunia dan mulai beroperasi pada tahun 1863. Kemudian, teknologi ini menyebar ke kota-kota lain di Eropa dan Amerika Serikat. Awalnya, sistem ini menggunakan lokomotif uap, tetapi kemudian beralih menjadi sistem listrik. Pertumbuhan terbesar dari sistem angkutan cepat terjadi di Asia, yang juga mulai menggunakan sistem tanpa pengemudi. Saat ini, lebih dari 160 kota di seluruh dunia telah menerapkan sistem angkutan cepat, dengan total lebih dari 8.000 km rel dan 7.000 stasiun. Terdapat 25 kota yang sedang membangun sistem angkutan cepat baru.

Sistem angkutan cepat terbesar di dunia, jika dilihat dari panjang jalur dan jumlah stasiun, adalah New York City Subway. Namun, jika dilihat dari total panjang jalur, London Underground dan angkutan cepat di Shanghai adalah yang terbesar. Tokyo Metro dan Metro di Moskwa adalah sistem metro tersibuk di dunia dalam hal jumlah penumpang harian dan tahunan.

Dengan demikian, angkutan cepat atau MRT adalah sistem transportasi yang efisien dan efektif dalam mengatasi mobilitas di perkotaan. Dengan kapasitas dan frekuensi yang tinggi, serta jalur yang terpisah, angkutan cepat menjadi pilihan yang populer untuk mengurangi kemacetan dan memudahkan perjalanan di kota-kota besar.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Angkutan Cepat: Solusi Efisien Transportasi di Kota Besar

Perhubungan

LRT Jabodebek: Solusi Transportasi Terintegrasi untuk Jabodetabek

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 07 Mei 2024


Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek menjadi langkah strategis dalam mengatasi masalah kemacetan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Diresmikan pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodebek menjadi opsi transportasi modern pertama yang terintegrasi di wilayah tersebut. Operasionalnya ditangani oleh PT Kereta Api Indonesia setelah melibatkan empat perusahaan BUMN dalam pembangunannya.

Proses Uji Coba dan Penundaan Operasional

Sebelum diresmikan secara penuh, LRT Jabodebek menjalani uji coba operasional. Tahapan ini dibagi menjadi dua, dimulai dari uji coba untuk pihak terkait dan berlanjut dengan uji coba untuk masyarakat umum. Rencananya, operasional komersial dimulai pada 18 Agustus 2023, namun ditunda hingga 27 Agustus 2023 karena adanya uji coba dengan tarif khusus untuk masyarakat umum. Pada tanggal 28 Agustus 2023, secara resmi LRT Jabodebek mulai beroperasi penuh dengan tarif yang terjangkau.

Perjuangan dalam Pembangunan

Sejarah pembangunan LRT Jabodebek mencerminkan perjuangan yang tidak ringan. Usulan pembangunan LRT muncul setelah proyek Monorel Jakarta terhenti, dengan tujuan yang sama untuk mengurangi kemacetan. Proses pembangunannya terhambat oleh sejumlah kendala, termasuk pembebasan lahan yang belum selesai. Meskipun demikian, Presiden Joko Widodo meluncurkan pembangunan pada September 2015, namun penyelesaiannya tidak sesuai target.

Tahap Pembangunan dan Target Operasional

Pembangunan LRT Jabodebek dilakukan secara bertahap, dengan target selesai sebelum Asian Games 2018 yang pada akhirnya tidak tercapai. Proses uji coba dan pengujian dilakukan secara menyeluruh, melibatkan Menteri Perhubungan dan pihak terkait lainnya. Meskipun mengalami penundaan, pembangunan lintas pelayanan pada fase pertama direncanakan akan dioperasikan pada bulan Juli 2022.

Dasar Hukum dan Pendanaan

Pembangunan LRT Jabodebek didasari oleh peraturan presiden yang mengatur percepatan pembangunan kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. PT Adhi Karya ditunjuk sebagai kontraktor utama, sementara PT Kereta Api Indonesia bertugas sebagai operator. Perubahan dalam skema pendanaan juga terjadi seiring dengan evolusi proyek, dengan PT KAI menjadi investor utama yang mencari pendanaan tambahan untuk proyek ini.

Harapan untuk Masa Depan Transportasi

Meskipun mengalami berbagai kendala, LRT Jabodebek diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam mengurai kemacetan di wilayah Jabodetabek. Dengan integrasi yang baik dengan moda transportasi lainnya, diharapkan LRT Jabodebek dapat meningkatkan mobilitas masyarakat serta memberikan kontribusi positif dalam pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
LRT Jabodebek: Solusi Transportasi Terintegrasi untuk Jabodetabek

Perhubungan

Mengenal Kereta Api Ringan: Solusi Transportasi Modern di Kota

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 07 Mei 2024


Kereta api ringan, atau yang dikenal dengan sebutan Light Rail Transit (LRT), merupakan salah satu solusi transportasi modern yang cocok untuk kawasan perkotaan. Dibandingkan dengan sistem trem konvensional, LRT memiliki konstruksi yang lebih ringan dan fleksibel. Dengan teknologi modern, LRT dapat dioperasikan tanpa masinis, menggunakan jalur khusus, serta menawarkan kemudahan naik turun penumpang dengan lantai yang rendah.

Perkembangan Awal dan Adopsi di Amerika Utara

Konsep LRT pertama kali digagas pada tahun 1962 oleh H. Dean Quinby di Amerika Utara. Namun, LRT pertama diimplementasikan pada tahun 1978 di Edmonton, Alberta, Kanada, dengan adopsi sistem LRT Siemens-Duewag U2. Penggunaan LRT semakin populer, terutama setelah suksesnya implementasi di kota-kota seperti Calgary dan San Diego di Amerika Serikat.

Pengenalan di Britania Raya dan Pengembangan Selanjutnya

Pada tahun 1980-an, Britania Raya mulai mengadopsi konsep LRT dengan lintas pertamanya, Tyne and Wear Metro, dan diikuti oleh Docklands Light Railway (DLR) di London. Meskipun istilah historis seperti light railway masih digunakan, teknologi yang digunakan setara dengan konsep LRT di Amerika Serikat. Penggunaan LRT di Britania Raya semakin meningkat seiring diluncurkannya lintas seperti Manchester Metrolink pada tahun 1992.

Beragam Jenis dan Implementasi di Seluruh Dunia

Klasifikasi sistem kereta api ringan tidaklah mudah karena adanya tumpang tindih dengan sistem trem atau angkutan cepat lainnya. Namun, ada dua jenis utama LRT: yang berkapasitas rendah dan berkapasitas tinggi. Sejumlah sistem LRT juga merupakan campuran dari berbagai jenis transportasi, seperti Los Angeles Metro Rail Gold Line, yang memiliki bagian-bagian yang dapat dikategorikan sebagai trem, LRT, maupun angkutan cepat. Di beberapa negara, konsep LRT digunakan untuk menggambarkan jalur kereta apa pun yang memiliki kecepatan rendah atau banyak stasiun dalam jarak singkat.

Pertimbangan dan Tantangan dalam Implementasi

Meskipun LRT menawarkan solusi transportasi yang efisien, ada beberapa pertimbangan dan tantangan dalam implementasinya. Salah satunya adalah penggabungan jalur rel di jalan dengan rel di luar jalan. Selain itu, beberapa sistem LRT telah menghilangkan peran masinis dengan menggunakan kereta nirawak, seperti Vancouver SkyTrain, yang menjadi terobosan dalam teknologi transportasi modern. Dalam perbandingan antarsistem, beberapa sistem khusus seperti ini mungkin tidak sepenuhnya dianggap sebagai LRT.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Mengenal Kereta Api Ringan: Solusi Transportasi Modern di Kota

Perhubungan

Layanan KRL Basoetta: Solusi Cepat dan Nyaman Menuju Bandara Soekarno-Hatta

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 07 Mei 2024


Kereta Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta), atau yang juga dikenal sebagai Lin Soekarno-Hatta, adalah layanan kereta ekspres bandara yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) dan dikelola oleh KAI Commuter. Layanan ini menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta dengan beberapa stasiun di Jakarta, seperti Stasiun Duri, Stasiun Rawa Buaya, Stasiun Sudirman Baru, dan Stasiun Manggarai. KRL Basoetta menggunakan rangkaian kereta KRL seri EA 203 yang diproduksi oleh PT INKA dan Bombardier Transportation.

Sejak tanggal 1 Januari 2023, pengelolaan Lin Soekarno-Hatta telah dialihkan dari KAI Bandara ke KAI Commuter. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanan kepada penumpang.

Rute perjalanan KRL Basoetta dimulai dari Stasiun Bandara Soekarno-Hatta dan melalui beberapa stasiun di Jakarta. Awalnya, penumpang hanya dapat naik dan turun di Sudirman Baru. Namun, sejak tanggal 10 Oktober 2019, Stasiun Manggarai juga melayani penumpang Lin Soekarno-Hatta.

KRL Basoetta menjadi alternatif transportasi yang nyaman dan cepat bagi para penumpang yang ingin mencapai Bandara Soekarno-Hatta. Dengan menggunakan kereta api, para penumpang dapat menghindari kemacetan lalu lintas dan tiba di bandara dengan waktu yang lebih terjadwal. Selain itu, KRL Basoetta juga menyediakan fasilitas yang memadai, seperti tempat duduk yang nyaman, AC, dan tempat penyimpanan bagasi.

Layanan KRL Basoetta sangat bermanfaat bagi para penumpang yang bepergian dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Dengan adanya layanan ini, akses transportasi ke bandara menjadi lebih mudah dan terjangkau. Para penumpang dapat dengan cepat dan efisien mencapai bandara tanpa harus khawatir tentang kemacetan jalan atau biaya parkir di bandara.

KRL Basoetta juga memberikan kontribusi dalam mengurangi polusi udara dan kemacetan di Jakarta. Dengan memilih menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi ke bandara, para penumpang turut berpartisipasi dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Dengan adanya KRL Basoetta, pelayanan transportasi menuju Bandara Soekarno-Hatta semakin terintegrasi dengan sistem transportasi publik di Jakarta. Hal ini memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para penumpang yang ingin bepergian dari dan menuju bandara dengan menggunakan kereta api.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Layanan KRL Basoetta: Solusi Cepat dan Nyaman Menuju Bandara Soekarno-Hatta

Perhubungan

Perkeretaapian di Indonesia: Jejak PT Kereta Api Indonesia dalam Menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 07 Mei 2024


PT Kereta Api Indonesia (Persero), atau yang lebih dikenal sebagai KAI, adalah sebuah perusahaan milik negara di Indonesia yang bergerak di bidang perkeretaapian. Mereka memiliki kantor daerah operasi, divisi regional, dan balai yasa yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.

Jalur kereta api yang digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia dimiliki oleh negara dan dikelola oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian di Kementerian Perhubungan. PT KAI bertanggung jawab sebagai penyelenggara prasarana. Sebagian besar jalur kereta api tersebut adalah peninggalan Belanda, sementara yang lainnya adalah jalur baru seperti percabangan menuju bandara. PT KAI juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara bukan pajak melalui track access charge (TAC) dan menerima biaya perawatan infrastruktur dan operasional dari pemerintah.

Jalur kereta api tersebar di Sumatra dan Jawa. Di Jawa, setiap kota penting memiliki beberapa stasiun kereta api utama dan dilintasi oleh jalur kereta api lintas utama. Jalur ini menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya di lintas utara, Jakarta-Purwokerto-Surabaya di lintas tengah, dan Bandung-Yogyakarta-Surabaya di lintas selatan Pulau Jawa. Selain jalur utama ini, terdapat juga jalur penghubung seperti lintas perkotaan Jabodetabek, Gerbangkertosusila, dan Bandung Raya, serta Surabaya-Banyuwangi, Tegal-Prupuk, Cikampek-Bandung, Cibatu-Garut, Maos-Cilacap, Semarang-Solo, dan Kertosono-Malang-Bangil.

Di Sumatra, jalur kereta apinya terpisah. Sumatera Utara dan Aceh dilayani di jalur Medan-Rantau Prapat/Belawan/Siantar/Tanjungbalai serta KruengPT Kereta Api Indonesia (Persero), atau yang lebih dikenal sebagai KAI, adalah perusahaan milik negara Indonesia yang bergerak di bidang perkeretaapian. Mereka memiliki kantor daerah operasi, divisi regional, dan balai yasa yang terletak di Pulau Jawa dan Sumatra.

Jalur kereta api yang digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia dimiliki oleh negara dan dikelola oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian di Kementerian Perhubungan. PT KAI bertanggung jawab sebagai penyelenggara prasarana. Sebagian besar jalur kereta api tersebut adalah peninggalan kolonial Belanda, sementara jalur-jalur baru juga telah dibangun, termasuk jalur-jalur yang menghubungkan dengan bandara. PT KAI juga merupakan penyumbang terbesar bagi penerimaan negara bukan pajak di sektor perkeretaapian melalui track access charge (TAC), dan mereka menerima biaya perawatan infrastruktur dan operasional dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Jalur kereta api tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Di Pulau Jawa, setiap kota penting memiliki beberapa stasiun kereta api utama dan dilalui oleh jalur-jalur kereta api lintas utama. Terdapat tiga jalur utama yang membentang dari Jakarta ke Semarang dan Surabaya di lintas utara, Jakarta ke Purwokerto dan Surabaya di lintas tengah, serta Bandung ke Yogyakarta dan Surabaya di lintas selatan Pulau Jawa. Selain itu, terdapat juga jalur-jalur penghubung seperti lintas perkotaan Jabodetabek, Gerbangkertosusila, dan Bandung Raya, serta jalur-jalur seperti Surabaya-Banyuwangi, Tegal-Prupuk, Cikampek-Bandung, Cibatu-Garut, Maos-Cilacap, Semarang-Solo, dan Kertosono-Malang-Bangil.

Di Sumatra, jalur kereta api terpisah. Sumatera Utara dan Aceh dilayani oleh jalur Medan-Rantau Prapat/Belawan/Siantar/Tanjungbalai, serta jalur Krueng Mane-Krueng Geukueh di Aceh. Jalur kereta api Sumatera Barat hanya aktif pada jalur Padang-Naras/Kayu Tanam untuk layanan penumpang, dan jalur Bukit Putus-Indarung untuk KA Semen Padang. Di Sumatera Selatan, terdapat jalur-jalur kereta api untuk batu bara serta layanan penumpang unggulan dari Lubuklinggau ke Palembang dan dari Palembang ke Bandar Lampung (Tanjungkarang).

Beberapa peningkatan juga telah dilakukan pada jalur-jalur kereta api yang masih aktif maupun yang tidak aktif. Saat ini, jalur KA lintas utara Jawa telah sepenuhnya ganda, dan segmen ganda lintas tengah Jawa juga telah selesai, seperti ruas Cirebon-Kroya-Mojokerto dan segmen Mojokerto-Sepanjang yang telah beroperasi, meskipun segmen terakhir, yaitu Sepanjang-Wonokromo, masih dalam rencana. Jalur-jalur kereta api yang tidak aktif saat ini sedang direaktivasi, seperti lintas Cipatat-Padalarang dan Kutoarjo-Purworejo di Jawa, serta Besitang-Binjai di Sumatera Utara. Sebelumnya, jalur kereta api Tarik-Sidoarjo telah direaktivasi untuk persiapan relokasi jalur akibat semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas Inc. di Porong, Sidoarjo.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Perkeretaapian di Indonesia: Jejak PT Kereta Api Indonesia dalam Menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra

Perhubungan

Deli Spoorweg Maatschappij (DSM): Perjalanan Sejarah dan Operasional Kereta Api Swasta di Sumatra Timur

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 07 Mei 2024


N.V. Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) adalah sebuah perusahaan kereta api swasta yang beroperasi di dekat pantai timur Sumatra, terutama di sekitar Deli (Medan). Perusahaan ini didirikan pada tahun 1883 dan berkantor pusat di Amsterdam. DSM menggunakan jalur kereta dengan lebar sepur 1.067 mm dan saat ini menjadi bagian dari Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh.

DSM didirikan dengan tujuan untuk memfasilitasi pengangkutan tembakau dari daerah dataran tinggi. Pada awalnya, perusahaan ini memperoleh modal sebesar 2,6 juta gulden, yang kemudian meningkat menjadi empat juta gulden pada tahun 1889. Pembangunan jalur kereta pertama dimulai pada tanggal 1 Juli 1883 di Siak Sri Indrapura. Lintasan pertama sepanjang 56 km memakan biaya sebesar 2,43 juta gulden dan melibatkan banyak pekerja Tionghoa.

Pada tahun 1888, DSM telah berhasil mengangkut sebanyak 28.559 ton barang, terutama tembakau. Jumlah pengangkutan meningkat tujuh kali lipat pada tahun 1900, dengan tembakau masih menjadi komoditas utama yang diangkut. Pada tahun 1914, harga saham perusahaan meningkat menjadi 10 juta gulden. Untuk mendanai investasi yang lebih besar, DSM menerbitkan obligasi.

Bengkel kereta api DSM terletak di Poloe-Brayan di Medan utara (sekarang dikenal sebagai Balai Yasa Pulo Brayan), yang khusus digunakan untuk merawat lokomotif, kereta, dan gerbong yang beroperasi di Divisi Regional I. Setelah tahun 1910, karet menjadi komoditas angkutan yang penting. Pada tahun 1913, DSM mengangkut sekitar 50.230 penumpang kelas I, 151.000 penumpang kelas II, dan 1,56 juta penumpang kelas III. Selain itu, perusahaan ini juga mengangkut sekitar 1.319 ton bagasi, 163.000 ton kargo, dan sekitar 2.000 hewan. Pendapatan dari aktivitas ini hampir mencapai 3,5 juta gulden, sementara biaya operasionalnya sekitar 1,45 juta gulden. Pada tahun 1914, panjang lintasan kereta api yang dioperasikan oleh DSM mencapai 263 km. Meskipun angkutan tembakau menurun menjadi 8% berat dan 15% volume, perusahaan ini tetap berhasil dan pada April 1913, DSM memutuskan untuk meningkatkan modalnya menjadi sepuluh juta gulden. Dividen yang dibayarkan perusahaan ini dari tahun 1900 hingga 1911 sebesar 10%, dan meningkat menjadi 12-15% pada tahun-tahun berikutnya hingga tahun 1919.

Pada tahun 1917, DSM mengangkut sekitar 2,7 juta penumpang dan 617.000 ton barang. Pada tahun 1918, dibangun jalur kereta api dengan lebar sepur 750 mm menuju Besitang untuk menghubungkannya dengan Atjeh Tram. Karena perbedaan lebar sepur, jalur kereta api dengan lebar sepur ganda dibangun dari Besitang hingga Pangkalan Susu. Pada tahun 1919, jalur ini diperpanjang hingga Pangkalan Brandan.

Demikianlah sejarah dan operasional perusahaan kereta api swasta N.V. Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) di Hindia Belanda pada awal abad ke-20.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Deli Spoorweg Maatschappij (DSM): Perjalanan Sejarah dan Operasional Kereta Api Swasta di Sumatra Timur
« First Previous page 4 of 27 Next Last »