Perhubungan

Jalur KA Cibatu - Garut akan Kembali Beroperasi, Begini Persiapannya

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 22 Februari 2025


PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan kembali melayani masyarakat Garut dan sekitarnya melalui reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut.

Jalur sepanjang 19 kilometer ini akan kembali dioperasikan setelah terakhir kali beroperasi pada tahun 1983.

Menurut VP Public Relations KAI Joni Martinus seluruh aspek baik sarana, prasarana, serta sumber daya manusia (SDM) Jalur KA Cibatu-Garut, telah siap.

"Namun kami masih berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan setelah sebelumnya dilakukan safety assessment terkait jalur tersebut,” kata Joni dalam keterangannya, Selasa (15/02/2022).

Peninjauan kesiapan pengoperasian jalur Cibatu-Garut telah dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, didampingi Direktur KAI, dan Bupati Garut pada Minggu (13/02/2022).
 

Stasiun KAI Garut
Stasiun KAI Garut (KAI)
 

Rangkaian uji coba serta trial and run akan terus dilakukan agar dapat segera dilakukan tahapan operasional secara komersial untuk masyarakat umum.

Dalam hal operasionalisasi kereta api, KAI sangat memperhatikan unsur keselamatan. Karena itu, KAI akan menjalankan jalur Cibatu-Garut setelah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

KAI memulai reaktivasi jalur Cibatu-Garut sejak tahun 2018. Di samping jalur kereta api, KAI juga membangun kembali 3 stasiun yang dilewati yaitu Stasiun Pasirjengkol, Wanaraja, dan Garut.


Stasiun KAI Garut
Stasiun KAI Garut (KAI)
 

Pada proses reaktivasi ini, KAI tetap menjaga kelestarian aset yang menjadi bagian dari sejarah Kabupaten Garut tersebut. Misalnya dengan cara menjaga keaslian bentuk bangunan Stasiun Garut. 

“Untuk mengakomodasi pelanggan dengan jumlah yang lebih besar, KAI juga telah membangun gedung baru yang lebih megah dan modern di Stasiun Garut,” ujarnya.

Guna menunjang kenyamanan pelanggan, Stasiun Garut dilengkapi dengan ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, area bermain anak, masjid, dan fasilitas lainnya.
 

Stasiun KAI Garut
Stasiun KAI Garut (KAI)
 

Sebelumnya, KAI juga telah meresmikan Masjid Al-Fattah yang didirikan di Stasiun Cibatu pada April 2021.

Masjid ini dibangun dengan total luas 4.858 meter persegi dan dapat menampung hingga 1.150 orang.

Masjid yang memiliki menara setinggi 30 meter ini dilengkapi dengan fasilitas pedestrian, taman, serta kamar mandi.

Dalam waktu dekat, Jalur Cibatu-Garut akan memberikan konektivitas bagi masyarakat Garut untuk menuju Bandung atau Jakarta dan sebaliknya.

Hadirnya transportasi KA di Garut akan memberikan layanan yang nyaman dan tepat waktu bagi masyarakat.

“Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut juga diharapkan semakin memaksimalkan potensi wisata di wilayah Garut. Sehingga perekonomian masyarakat Garut akan kembali pulih dan terus meningkat,” pungkas Joni.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Jalur KA Cibatu - Garut akan Kembali Beroperasi, Begini Persiapannya

Perhubungan

Sering Ditertibkan, Bangunan Liar di Pinggir Jalur Kereta Api Tetap "Membandel"

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 22 Februari 2025


PT KAI Daop 1 Jakarta masih terus menggencarkan penertiban bangunan liar di sepanjang jalur kereta api.

Pasalnya, keberadaan bangunan liar tersebut dianggap membahayakan perjalanan kereta api (KA) dan tentunya keselamatan masrayakat itu sendiri.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, meski penertiban sudah sering dilakukan, warga tetap membandel untuk kembali mendirikan bangunan non-permanen di dekat rel kereta api.

"Sepertinya memang kesadaran untuk keselamatan pribadi sangat rendah di masyarakat tersebut. Sebab, meski ditertibkan, mereka kembali (mendirikan bangunan) lagi," kata Eva saat dihubungi, Jumat (11/2/2022).

Bahkan, sejumlah masyarakat disebutnya sampai nekat membongkar pagar pembatas yang telah terpasang demi kembali membangun bangunan liar.

"Bahkan yang dipagar, itu dibongkar," singkat Eva.

Ia menyebut cukup banyak titik permukiman bangunan liar di sepanjang jalur kereta api. Sejumlah titik pun kerap menjadi langganan penertiban oleh pihaknya dan pemerintah setempat.

"Paling banyak ini Tanah Abang-Jatinegara. Tanah Abang arah Palmerah juga banyak, tapi tahun lalu lintas Tanah Abang, lintas Duri, dan Pasar Senen-Kemayoran sebagian sudah ditertibkan juga," jelas Eva.

Namun, Eva mencatatkan, permukiman bangunan liar yang paling bandel berada pada sekitaran Stasiun Tanah Abang-Duri-Palmerah.

Ia menyebut, bahkan, dalam hitungan bulan setelah ditertibkan, bangunan liar non permanen sudah berdiri kembali.

"Oleh karenanya kita terus memonitor dan berkoordinasi dengan pemerintah, kepolisian, dan aparat setempat," imbuh dia.

Di sisi lain, Eva menduga sejumlah alasan yang menjadi penyebab bangunan liar itu kerap dibangun di tempat yang berbahaya.

"Penyebabnya macam-macam, bisa jadi karena tidak punya tempat tinggal, tidak adanya lahan tinggal, dan banyak faktor lainnya," kata dia.

Sementara itu, PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan penertiban pada 137 bangunan liar di sekitar jalur kereta api antara Stasiun Angke hingga Stasiun Kampung Bandan, Jakarta, sepanjang 4,1 kilometer.

Sebelumnya pada akhir tahun 2021, PT KAI Daop 1 Jakarta juga telah melakukan kegiatan yang sama di jalur KA lintas Stasiun Tanah Abang-Duri dan Stasiun Pasarsenen-Gangsentiong.


Sumber Artikel: megapolitan.kompas.com

Selengkapnya
Sering Ditertibkan, Bangunan Liar di Pinggir Jalur Kereta Api Tetap "Membandel"

Perhubungan

Ada Tol Trans Jawa, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Proyek Kereta Cepat Jakarta - Semarang

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 22 Februari 2025


Pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meninjau ulang rencana proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Semarang.

"Kalau sekarang demand-nya harus dilihat lagi, apakah seperti dulu atau tidak. Karena kondisi sekarang dan dan ke depan sudah berbeda," kata Djoko dilansir dari Antara, Jumat (11/2/2022).

Dia menjelaskan, proyek kereta cepat Jakarta-Semarang-Surabaya sudah direncanakan sejak lima tahun silam. Pada saat itu rencana pembangunan kereta cepat akan dikerjasamakan dengan Jepang, dengan anggaran Rp70 triliun, namun rencana tersebut tidak mencapai kesepakatan.

Tujuan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Semarang adalah untuk mengalihkan pengguna pesawat udara ke moda kereta api.

Ia menyebut trafik penumpang pesawat dari Jakarta menuju ke Jawa Tengah atau Jawa Timur sudah berkurang, sehingga proyek tersebut perlu ditinjau ulang.

"Dulu penerbangan Jakarta-Semarang dan Jakarta-Surabaya sangat tinggi, tetapi sekarang sudah berkurang. Penerbangan di Pulau Jawa sekarang tidak begitu menarik seperti sebelum pandemi," ujarnya.

Dikatakannya, pergerakan masyarakat menggunakan pesawat udara dari Jakarta, Semarang, atau Surabaya sebagian beralih menggunakan kendaraan pribadi lantaran hadirnya Tol Trans Jawa.

Selain itu, waktu tempuh kereta api jarak jauh yang sudah ada saat ini dinilai relatif cukup cepat.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu juga mengingatkan rencana pemerintah yang akan memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur sehingga akan berpengaruh pada turunnya pergerakan penumpang.

"Intinya perlu dihitung lagi apakah permintaannya masih tinggi mengingat perubahan pola perjalanan di Pulau Jawa," katanya.


Sumber Artikel: money.kompas.com

Selengkapnya
Ada Tol Trans Jawa, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Proyek Kereta Cepat Jakarta - Semarang

Perhubungan

Pintu Perlintasan KA Ilegal Rawan Kecelakaan

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 22 Februari 2025


Perlintasan kereta api (KA) merupakan lintasan yang berbahaya. Karena itu selalu dipasang pintu perlintasan KA untuk memberitahu pengendara kereta akan lewat.

Pada perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu KA sudah mulai ditutup dan atau ada isyarat lain.

Dalam Peraturan Pemerintah No 77 tahu 2009 tentang Lalu Lintas dan Perkeretaapian, pasal 110 ayat 4 menyebut bahwa pintu perlintasan untuk mengamankan perjalanan KA.
 

Petugas memberi tanda agar kendaraan berhenti saat kereta melewati di perlintasan kereta api yang berada di sekitar Stasiun Ancol, Jakarta, Rabu (4/12/2019). petugas PJL harus selalu siaga sebab mereka bertugas menjaga perlintasan karena ketiadaan palang pintu kereta api otomatis.
Petugas memberi tanda agar kendaraan berhenti saat kereta melewati di perlintasan kereta api yang berada di sekitar Stasiun Ancol, Jakarta, Rabu (4/12/2019). Petugas PJL harus selalu siaga sebab mereka bertugas menjaga perlintasan karena ketiadaan palang pintu kereta api otomatis (Audia Natasha Putri)
 

Kini yang menjadi masalah ialah adanya perlintasan sebidang ilegal. Di samping melanggar Undang-Undang juga mengganggu keamanan dan keselamatan perjalanan KA dan pengguna jalan.

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum mengatakan, pada perlintasan resmi sudah dipasang fasilitas pendukung untuk keamanan dan keselamatan berbeda dengan perlintasan ilegal.

"Untuk mengeliminir dan mencegah kecelakaan perlu adanya upaya pencegahan dan penutupan terhadap perlintasan sebidang ilegal," kata Budiyanto dalam keterangan resmi, Minggu (6/2/2022).
 

Sepeda motor korban yang tersambar KA Bandara YIA di perlintasan KA Desa Kalibagor, Kecamatan/ Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (20/3/2021).
Sepeda motor korban yang tersambar KA Bandara YIA di perlintasan KA Desa Kalibagor, Kecamatan Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (20/3/2021) (kompas.com/Dok. Polres Kebumen)
 

Dalam perlintasan resmi dipasang rambu-rambu Stop yangg berarti bahwa setiap pengguna jalan yang akan melintas bahwa ada dan tidak pintu perlintasan, pengendara jalan wajib berhenti sejenak dan menoleh kiri dan kanan.

"Ini yang sering terjadi terutama lintasan sebidang yang tidak ada pintu perlintasan atau pintu perlintasan rusak, seharusnya wajib berhenti sejenak karena ada rambu-rambu STOP," ungkapnya.

Budiyanto mengatakan, berdasarkan PP No 56 tahun 2009, pemerintah bertanggung jawab atas perlintasan sebidang, baik Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota sesuai kewenangan melakukan evaluasi.


Sumber Artikel: otomotif.kompas.com

Selengkapnya
Pintu Perlintasan KA Ilegal Rawan Kecelakaan

Perhubungan

Jembatan Cikubang, Jembatan Kereta Api Terpanjang di Jawa yang Menawarkan Pemandangan Indah

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 22 Februari 2025


Jembatan Cikubang adalah jembatan kereta api terpanjang di Pulau Jawa.

Jembatan ini akan dilewati jika Anda menggunakan kereta rute Bandung-Jakarta, yaitu antara stasiun Sasaksaat dan Cilame.

Pemandangan saat melintas di atas jembatan ini sangat memesona terutama di pagi dan sore hari.

Tak heran jika Jembatan Cikubang juga disebut menjadi salah satu jalur kereta api dengan pemandangan terindah.
 

Sejarah Jembatan Cikubang
 

Keindahan Jembatan Cikubang di pagi hari.
Keindahan Jembatan Cikubang di pagi hari (Shutterstock/Stephen Owen Hizkia)
 

Melansir laman heritage.kai.id, Jembatan Cikubang dibangun oleh perusahaan kereta api negara Staatsspoorwegen (SS).

Sebelumnya pada 27 Desember 1902, perusahaan kereta api tersebut telah lebih dulu meresmikan jalur kereta api Karawang-Purwakarta.

Kemudian dua tahun berikutnya dimulailah pembangunan jalur Purwakarta-Padalarang sepanjang 56 kilometer.

Jalur ini banyak melewati lereng gunung sehingga SS memutuskan untuk membangun delapan jembatan.

Tiga jembatan dibangun cukup panjang, berturut-turut adalah Cikubang, Cibisoro, dan Cisomang.

Jembatan ini selesai dibuat pada 2 Mei 1906 dan masih aktif hingga saat ini di bawah Daerah Operasi II Bandung.

Kereta api jarak jauh yang melayani rute Jakarta-Bandung dan Jakarta-Purwokerto melalui Bandung biasa melintas di Jembatan Cikubang ini.
 

Profil Jembatan Cikubang
 

Jembatan Cikubang.
Jembatan Cikubang (Shutterstock/Stephen Owen Hizkia)
 

Jembatan Cikubang berada di Kampung Babakan Rongga, Cipatat yang juga hanya berjarak 200 meter dari kilometer 109 ruas Tol Cipularang.

Jembatan ini membentang di atas Sungai Cikubang, yang mungkin menjadi alasan penamaan jembatan ini.

Jembatan Cikubang memiliki panjang 300 meter yang menjadikannya jembatan kereta api terpanjang di Jawa.

Selain itu jembatan ini juga membentang di ketinggian 80 meter dengan ditopang dengan struktur 11 pilar baja.

Djawatan Kereta Api (cikal bakal PT KAI) pernah melakukan penguatan struktur jembatan Jembatan Cikubang yang awalnya memiliki kekuatan untuk muatan terbagi rata 5,55 t/m (Rencana Muatan 1911), kemudian ditingkatkan menjadi 8,75 t/m (Rencana Muatan 1921).

Melansir laman indonesia.go.id, tiap pilar baja jembatan berkode BH 513 memiliki berat hingga 122 ton.

Yang tak banyak orang tahu, pada setiap pilar jembatan dilengkapi tangga kontrol yang kerap digunakan petugas kereta untuk mengecek kondisi rel jembatan.

Selain itu terdapat pula 16 dek darurat di masing-masing sisi jembatan.


Sumber Artikel: bandung.kompas.com

Selengkapnya
Jembatan Cikubang, Jembatan Kereta Api Terpanjang di Jawa yang Menawarkan Pemandangan Indah

Perhubungan

Sejarah Museum Kereta Api Sawahlunto dan Penampakan Mak Itam, Saksi Kejayaan Ombilin

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 22 Februari 2025


Museum Kereta Api Sawahlunto menjadi museum kereta api kedua setelah Ambarawa dan satu-satunya di Sumatera Barat.

Menelusuri sejarah tambang batu bara Ombilin memang tak bisa lepas dari keberadaan stasiun kereta api Sawahlunto.

Stasiun yang dibangun pada tahun 1912 oleh Pemerintah Kolonial Belanda ini berfungsi sebagai sarana transportasi bagi hasil tambang batu bara Ombilin ke berbagai daerah, termasuk pelabuhan Teluk Bayur.
 

Sejarah Museum Kereta Api Sawahlunto
 

Museum Kereta Api Sawahlunto.
Museum Kereta Api Sawahlunto (heritage.kai.id)
 

Melansir laman sumbarprov.go.id, saat itu pembangunan jalur kereta api, pelabuhan dan tambang batu bara menjadi sebuah proyek yang tak terpisahkan.

Berdasar data Buku peringatan kereta Api Pemerintah dan Train di Hindia Belanda 1875-1925 (Gedenkboek der Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch Indie 1875-1925) dijelaskan bahwa jalur kereta api di Sumatera Barat dibuat secara bertahap secara berkesinambungan dari tahun ke tahun.

Melansir laman heritage.kai.id, pembangunan jalur kereta api di Sumatera Barat dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS).

Pembangunannya dimulai dari Teluk Bayur-Padang Panjang-Bukittinggi, Padang Panjang-Sawahlunto dan sudah mencapai Muara Kalaban pada tahun 1892.

Pembangunan dilanjutkan ke arah utara untuk menjangkau lokasi pertambangan.

Jalur ini melalui sebuah terowongan dan jembatan yang melintasi Sungai Lunto.

Hingga akhirnya stasiun Sawahlunto diresmikan pada 1 Januari 1894.

Stasiun Sawahlunto aktif mengangkut hasil tambang batu bara di daerah tersebut, namun kondisi berubah pada tahun 2000 saat hasil tambang mulai berkurang.

Hal ini sangat berdampak pada operasional dan aktivitas perjalanan di Stasiun Sawahlunto.

Pada akhirnya PT KAI dan Pemerintah Kota Sawahlunto bekerjasama melestarikan stasiun ini dengan mengubahnya menjadi museum.

Museum Kereta Api Sawahlunto diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 17 Desember 2005.

Selain mempertahankan fasadnya, museum ini juga menyediakan ruang pameran, ruang pertemuan, dan spot berfoto untuk para pengunjung.
 

Penampakan Mak Itam
 

Lokomotif berjuluk Mak Item di Museum Kereta Api Sawahlunto.
Lokomotif berjuluk Mak Itam di Museum Kereta Api Sawahlunto (heritage.kai.id)
 

Penampakan lokomotif uap bergigi E1060 yang memiliki sebutan “Mak Itam” menjadi salah satu koleksi Museum Kereta Api Sawahlunto.

Keberadaan Mak Itam tak lepas dari sejarah panjang tambang batu bara Ombilin dan menjadi saksi masa kejayaannya.

Menjadi spesial, lokomotif berwarna hitam ini memiliki gigi yang digunakan untuk menghadapi rute menanjak antara Sawahlunto-Teluk Bayur.

Mak Itam juga memiliki kekuatan mumpuni untuk menarik 40 gerbong batu bara dengan kapasitas 130 ton dalam sekali perjalanan.

Setelah pensiun pada tahun 1988, Mak Itam sempat tinggal di Museum Kereta Api Ambarawa di Jawa Tengah setelah digantikan oleh lokomotif bertenaga diesel.

Namun pada tahun 2007, Mak itam kembali ke Sawahlunto setelah museum ini berdiri.

Sementara melansir Kompas.com (28/12/2013), lokomotif uap E1060 ini pernah difungsikan sebagai kereta wisata Sawahlunto-Muara Kalaban.

Namun setelah beberapa kali mogok, Mak Itam akhirnya diistirahatkan dan tetap mendapat perawatan berkala, begitu juga dengan gerbong kayunya.

Walau begitu, pada tahun 2012 Mak Itam kembali digunakan untuk mengangkut peserta gelaran Tour de Singkarak di Etape pertama yang berlangsung di Sawahlunto.

Sekarang, Mak Itam masih nampak dan dapat ditemui di salah satu sudut museum ini.
 

Jam Buka dan Tiket Masuk Museum Kereta Api Sawahlunto

Museum Kereta Api Sawahlunto beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pasar, Kec. Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

Museum yang dikelola Kereta Api Indonesia Divisi Regional II Sumatera Barat ini buka hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00-16.00 WIB.

Sementara pada hari Sabtu dan Minggu museum ini buka dari pukul 08.00-17.00 WIB.

Tiket masuk Museum Kereta Api Sawahlunto juga cukup murah yaitu Rp3.000 untuk dewasa serta Rp2.000 untuk pelajar dan anak-anak.


Sumber Artikel: regional.kompas.com

Selengkapnya
Sejarah Museum Kereta Api Sawahlunto dan Penampakan Mak Itam, Saksi Kejayaan Ombilin
« First Previous page 2 of 27 Next Last »