Pendidikan

Kendala Kuliah Daring: Dari Kesulitan Belajar hingga Isolasi Sosial

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 19 April 2024


REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Akibat pandemi COVID-19, sistem pendidikan beralih ke daring. Ada empat permasalahan yang muncul pada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi, Ari Pratiwi, Psikolog Universitas Brawijaya (UB), mengatakan, kelas online menimbulkan permasalahan mulai dari rasa cemas hingga stres. Misalnya dalam bidang pendidikan, siswa sulit memahami informasi yang diberikan guru atau tidak jelas. Hal ini dapat terjadi karena program pembelajaran hanya berupa PowerPoint (PPT) atau teks audio, atau karena masalah koneksi Internet.

Pembelajaran mungkin terpengaruh oleh masalah sinyal Internet di beberapa area. Hal ini menyulitkan siswa untuk mencari dan melacak informasi pekerjaan. “Dan karena lapangan pekerjaan yang tidak banyak karena penjelasan guru yang kurang,” kata Ari.

Pembelajaran online dapat menimbulkan masalah pribadi seperti pola pikir negatif dan overthinking. Kemudian Anda merasa sangat sedih, sedih, tertekan dan kesepian. Situasi ini mungkin timbul karena masalah pendidikan, status COVID-19, keluarga, dll.

Keadaan keluarga siswa dapat memengaruhi kualitas pembelajaran mereka saat berpartisipasi dalam kursus online. Misalnya, mereka mengalami konflik yang tidak terduga dengan keluarganya. Dan lingkungan keluarga tidak mendukung, baik secara ekonomi maupun finansial karena beberapa orang tua tidak bekerja dan pendapatannya berkurang akibat COVID-19. , usia dan kebiasaan masa lalu. mereka depresi...", jelasnya.

Sebaliknya, karena kondisi sosial misalnya siswa menjadi terisolasi, kesepian, depresi karena tidak bisa bekerja sama dengan orang lain. Mereka bosan di rumah dan tidak berbicara dengan orang lain.

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi siswa, Ari menyebutkan beberapa tips yang dapat diterapkan oleh konselor. Menurut Ari, mahasiswa sangat ingin didengarkan. Ari mengatakan, “Terkadang menjadi pendengar yang baik bisa membantu siswa yang Anda bimbing melihat permasalahannya sendiri.”

Saat menangani masalah yang melibatkan mahasiswa baru, konselor harus menjaga kerahasiaan. Guru hendaknya memanfaatkan media sosial dan mempererat hubungan antar generasi muda dengan mendalami dunia remaja. Salah satunya adalah menemukan 10 tren teratas terkait bahasa gaul dan media sosial, serta membicarakan masalah yang mereka hadapi. Sejarah dan psikologi (masalah keluarga dan kritik) dieksplorasi. Pembimbing akademis harus memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah perkawinan dan pengasuhan anak.

Mahasiswa pascasarjana Andi Hartik berpendapat bahwa pendidikan online memiliki kelebihan dan kekurangan. Manfaat dari siswa yang bekerja sudah jelas. Pria ini berbicara dari Madura hingga Republik pada Senin (23/8). "Kursus online sangat bagus karena Anda dapat belajar dari mana saja.

Di sisi lain, kursus online kurang efektif dalam menciptakan hubungan emosional antara guru dan siswa." . Namun, aspek-aspek ini penting untuk kelancaran transfer pengetahuan. Hubungan emosional yang kuat membantu siswa memahami sains.

Sumber: republika.co.id

 
Selengkapnya
Kendala Kuliah Daring: Dari Kesulitan Belajar hingga Isolasi Sosial

Pendidikan

Kegiatan Belajar Mengajar di Jabodetabek Tetap Daring, Presiden Minta PTM Setelah Pelajar Divaksin

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 19 April 2024


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kegiatan belajar mengajar di wilayah Jabodetabek masih dilakukan secara daring. Sebab, Jabodetabek saat ini masih berada dalam level 4.

“Berdasarkan hasil levelling daerah, tercantum dalam Instruksi Dalam Negeri No 3/2021, terkait PPKM di wilayah Jawa Bali bahwa seluruh Jabodetabek masih berada dalam level 4. Sehingga kegiatan belajar mengajar 100 persen masih dilakukan secara daring,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (19/8).

Ia melanjutkan, kegiatan tatap muka di wilayah Jabodetabek bisa dilakukan jika kondisi kasus lebih terkendali sehingga level daerah menurun dan menjadi lebih baik. Lebih lanjut, bagi daerah di Jawa dan Bali dan daerah di luar Jawa dan Bali yang masih masuk dalam level 3 dan 2 dengan zona risiko hijau dan kuning dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan pembatasan kapasitas dan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu, baik siswa dan tenaga pengajar juga wajib telah mendapatkan suntikan vaksinasi sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri terkait pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.

Sementara itu, saat peninjauan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di Kabupaten Madiun serta melakukan konferensi video dengan sejumlah provinsi lainnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas jika seluruh pelajar telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Namun ia mengingatkan, agar seluruh siswa dan juga tenaga pengajar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat pembelajaran tatap muka kembali digelar.

“Untuk semua pelajar di seluruh Tanah Air, kalau sudah divaksin silakan dilakukan langsung belajar tatap muka karena SKB-nya 3 menteri kan sudah ada,” ucap Jokowi.

Ia pun memastikan pemerintah akan terus mendatangkan pasokan vaksin Covid-19 untuk mengamankan kebutuhan vaksinasi dalam negeri. Menurutnya, mulai pekan ini akan banyak pasokan vaksin yang akan tiba di Indonesia.

“Untuk Pak Bupati, nanti kalau datang vaksin, langsung habiskan, minta lagi. “Itulah mengapa vaksin akan banyak tersedia dalam beberapa minggu mendatang,” kata Jokowi.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah untuk menggunakan stok vaksin mereka sesegera mungkin untuk mencegah penyakit tersebut berkembang di komunitas atau kawanan. . Dapat melindungi masyarakat dari penularan COVID-19. .

"Dan kami tetap berdoa dan berdoa kepada Tuhan agar COVID-19 ini hilang dari negara kami Indonesia," imbuhnya..

Sumber: republika.co.id

 
Selengkapnya
Kegiatan Belajar Mengajar di Jabodetabek Tetap Daring, Presiden Minta PTM Setelah Pelajar Divaksin

Pendidikan

ITB Siapkan Persiapan Matang untuk Pembelajaran Tatap Muka: Fokus pada Keselamatan dan Protokol Kesehatan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 19 April 2024


Liputan6.com, Bandung Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2021/2022. pada semester pertama tahun ajaran, kegiatan akademik dilakukan secara luring. Sebelum kegiatan perkuliahan berlangsung, seluruh civitas akademika ITB dilibatkan dari tahap awal untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan sejak dini.

"Situasi pandemi belum berakhir, fokus pada protokol kesehatan dengan melakukan kegiatan akademik secara luring. ,” kata Arief Hariyanto, Direktur Pendidikan ITB, Selasa (18 Mei 2021).

Arief mengatakan ITB secara sistematis dan cermat melakukan berbagai langkah untuk mempersiapkan kegiatan akademik luring. mulai semester depan.

"Siswa Saat Ini "Kami sedang dalam tahap persiapan. Perwakilan dari masing-masing perkumpulan mahasiswa berpartisipasi dalam pertemuan pendahuluan. Pembekalan yang berkesinambungan terhadap mahasiswa dan seluruh civitas akademika menjadi kunci sukses dan amannya kegiatan offline ITB,” ujarnya.

Sebelumnya ITB melakukan kegiatan akademik terbatas pada tahap percontohan yaitu studi pascasarjana, penelitian tesis, kerja lapangan .perkuliahan di kampus ITB Jatinangor, mata kuliah tingkat campuran di kampus ITB Jatinangor dan mengikuti ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak dua kali.

ITB sendiri saat ini sedang mengurus informasi mengenai mata kuliah yang diselenggarakan pada semester pertama tahun ajaran 2021/2022, dan diharapkan mahasiswa dapat diberitahu pada awal bulan Juni agar memiliki cukup waktu untuk persiapan.

"Jadwal disusun sedemikian rupa sehingga mahasiswa tidak bertemu dalam waktu yang bersamaan. Semua fakultas terlibat dalam penyusunan jadwal tersebut," kata Arief.

Praktik kesehatan unggulan
Kegiatan akademik eksternal, menurut Arief, fokus pada aktivitas. yang memerlukan pembelajaran tatap muka, seperti latihan, workshop, sanggar, kuliah lapangan, dan tugas-tugas besar.

"Partisipasi mahasiswa harus mematuhi protokol karantina mandiri selama 14 hari atau tes Covid-19," ujarnya.\ n\ nPraktik kesehatan yang ketat juga terus diterapkan di luar kegiatan akademik. “Seluruh fasilitas ITB, termasuk fasilitas tidur, dapat digunakan dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Arief.

Satgas Covid-19 yang dibentuk di setiap fakultas akan menjadi tulang punggung pengawasan pelaksanaannya. Selain itu, ITB juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten agar situasi Kota Bandung pada khususnya dan Jawa Barat pada umumnya tetap dalam keadaan baik.

Sumber: liputan6.com

 
Selengkapnya
ITB Siapkan Persiapan Matang untuk Pembelajaran Tatap Muka: Fokus pada Keselamatan dan Protokol Kesehatan

Pendidikan

Mahasiswa ITB Berharap Kombinasi Pembelajaran Daring dan Luring dengan Fokus pada Praktikum dan Kegiatan Lapangan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 19 April 2024


Jakarta - 2021/2022. Jelang Perkuliahan Semester Ganjil Tahun 2018, mahasiswa ITB menyampaikan aspirasinya terhadap pembelajaran daring dan luring ke depannya dalam dialog virtual dengan pihak Pendidikan ITB.
Mahasiswa yang mewakili Atanayaka Gasal Adirajasa dari Fakultas Geografi dan Teknologi ITB menyampaikan bahwa mahasiswa harus memenuhi latihan, meminjam. mempelajari materi dan menghadiri kelas offline. Di masa pandemi, Ata dan mahasiswa ITB lainnya belajar secara daring.

Ata mengatakan latihan merupakan salah satu syarat penting yang masih harus dipenuhi agar mahasiswa dapat memahami materi dosennya. Ia menambahkan bahwa Himpunan Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika mengusulkan praktik yang konsisten, seperti seminggu sekali dan meminjam alat untuk menyelesaikan modul, seperti yang biasa dilakukan sebelum pandemi.

"Jika Anda tidak dapat menyelesaikan latihan, maka usulannya untuk memfasilitasi peminjaman dan pengenalan alat (magang) oleh pihak asosiasi di luar ITB,” kata Ata, Sabtu (5 Agustus 2021) pada Dialog Akademik ITB Episode 1 Perkuliahan Semester 2021/2022.

Ungkapnya mahasiswa tingkat akhir di ITB. . menghadapi birokrasi yang menyulitkan penggunaan alat pengolahan data. Namun, tidak semua mahasiswa tingkat akhir mempunyai alat. “Bagusnya kedepannya akan lebih mudah,” ucapnya.

Ata mengatakan, mahasiswa teknik survei dan geomatika memerlukan mata kuliah lapangan selain latihan praktik. “Di Godesia sendiri (survei lapangan) lebih sulit. Perlu proses, tapi ke depan (agar) pemberian izin bisa dipermudah dengan adanya pembatasan. Saya sendiri (jadi) tidak bisa bepergian,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa mahasiswa teknik geologi ITB juga memerlukan latihan praktek, kuliah sayang Karangsambung dan pemetaan mandiri.

Ata mengatakan bahwa Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) ITB "GEA" mendukung perkuliahan offline karena hakikat geologi sebagai ilmu lapangan . . HMTG "GEA" menyarankan untuk berangkat ke kampus dan magang secara bergantian.

"Mahasiswa dalam satu kelas berjumlah 80 orang, dapat dibagi menjadi delapan kelompok yang beranggotakan 10-11 orang. Dalam satu hari, dua kelompok berangkat ke kampus kampus dan dua modul praktis. Kedua kelompok menyelesaikan semua modul selama 2 hari berikutnya. Setelah modul selesai, dua kelompok berikutnya akan datang ke kampus. “Jadi kami bergantian ke kampus dan praktek,” kata Ata.

Sementara itu, mahasiswa program studi oseanografi ITB mengatakan latihan berbasis program pada perkuliahan daring tersebut efisien dan efektif. Ata mengatakan merekam latihan juga membantu. Siswa sains Mars untuk memahami materi. Perkuliahan online juga dianggap mudah beradaptasi dan efektif, meskipun materi komputasi dan terapan tidak dikomunikasikan dengan baik.

Di sisi lain, mahasiswa ilmu kelautan merasa tidak ada pengganti nyata untuk latihan lapangan. “Perasaannya berbeda dan pemahaman teorinya kurang,” jelas Ata.

Pelatihan menyelam oseanografi dibatasi satu minggu saja. “Tidak bisa memenuhi syarat keterampilan menyelam, sedangkan fasilitas saraga (Ganesha ITB Sports Gym) hanya dibuka untuk guru dan tidak untuk siswa. Usulannya, kolam saraga digunakan untuk peralatan latihan dan memperpanjang masa pelatihan.” ujar Ata.
\ Nia menambahkan, meski praktik eksperimental tidak memberikan wawasan, meski praktiknya dimodifikasi agar lebih mudah dilakukan di rumah. Oleh karena itu, semester depan Himpunan Mahasiswa Oseanografi mengusulkan agar latihan dengan software dilakukan secara daring, sedangkan latihan yang memerlukan eksperimen dan keterampilan dilakukan secara offline,” ujar Ata.

Di sisi lain, mahasiswa ITB yang mempelajari meteorologi juga merasakan, bahwa tugas lapangan mereka terhambat.Menurut mahasiswa meteorologi, kuliah online membantu mengarsipkan materi pelajaran dan mendengarkan materi kembali. Selain itu, perkuliahan juga dinilai lebih inovatif karena harus beradaptasi dengan situasi pandemi. “Bekerja full online mengadaptasi soft skill dan hard skill,” kata Ata.

Sementara itu, mahasiswa meteorologi ITB juga mengusulkan agar diskon Uniform Tuition Fee (UTF) bisa disesuaikan dengan kondisi perkuliahan online dan eksternal. Selain itu, mereka menyarankan pencatatan teknik perkuliahan berdasarkan persyaratan dan hasil kursus. Dengan demikian, mahasiswa dapat menyusun rencana perkuliahan secara online, offline, dan hybrid sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Ata mengatakan mahasiswa meteorologi ITB juga menekankan kepada para dosen untuk menyesuaikan perkuliahan dengan situasi. “Terlalu banyak tugas dan terlalu banyak kredit. Seolah-olah tanggal merah itu tidak ada,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa mahasiswa meteorologi menyarankan untuk menyeimbangkan bobot mata kuliah dan beban akademik. Selain itu, dosen dan staf melakukan pemetaan untuk menciptakan metode pengajaran yang lebih baik.” Semua dosen mempunyai kerangka yang seragam dalam perkuliahan, seperti bobot SKS dalam tugas, metode mengajar, dan lain-lain, kata Ata.

Ata mengatakan, teknik perkuliahan daring juga menyebabkan kelelahan mental dan fisik, sulit konsentrasi, seperti gangguan di rumah. dan masa menonton laptop yang lama, masalah kompatibilitas perangkat pembelajaran dan masalah kuota dosen serta kemahasiswaan online.

Bantuan online dengan WhatsApp dan Zoom tidak cocok untuk platform perkuliahan ITB yang menggunakan Microsoft Teams dan Edunext. kurang tepat,” kata Ata.

Ata mengatakan menurut Asosiasi Program Pendidikan, tidak perlu mengadakan kelas offline sepanjang minggu. Setidaknya kelas offline mengurangi kelelahan mental dan kelelahan fisik, seperti sakit pinggang, sakit mata dan bosan depan laptop tanpa interaksi langsung.

"Perkuliahan" offline lebih stabil dan akan dibutuhkan di kemudian hari juga," kata Ata.

Menurut Ata, mahasiswa meteorologi merekomendasikan hal ini. suatu kegiatan dengan aturan ketat tidak lebih dari 100 orang di dalam kampus. “Mudah-mudahan FITB bisa menyampaikan keinginannya dengan lebih baik dan tidak tiba-tiba, sehingga mahasiswa bisa mencari pesantren dan (kebutuhan) lainnya”, ungkap Ata.

Nah, itulah keinginan dan saran mahasiswa ITB untuk kuliah semester depan. di tahun. . Di mana kampusmu?

Sumber: detik.com

 
Selengkapnya
Mahasiswa ITB Berharap Kombinasi Pembelajaran Daring dan Luring dengan Fokus pada Praktikum dan Kegiatan Lapangan

Pendidikan

ITB Rencanakan Model Pembelajaran Hybrid: Daring dan Terbatas Luring Mulai Semester Depan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 19 April 2024


Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana menggunakan menggunakan metode campuran daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) saat proses belajar mengajar. Rencananya, hal ini dilakukan mulai semester depan.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi ITB Naomi Sianturi Haswanto menjelaskan pada dasarnya metode pembelajaran campuran masih dalam tahap penyusunan. Sehingga, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah dan apa saja jadwal kuliah yang akan dipilih.

"Saat ini ITB sedang menyusun rencana kegiatan akademik di semester 1 2021/2022, dengan pola bauran dimana kuliah akan dilaksanakan melalui metoda daring dan luring," terang dia kepada detikEdu, seperti ditulis Rabu (21/4/2021).

"Namun rencana ini masih dalam proses penyusunan sehingga masih belum bisa memastikan jumlah dan jadwal kuliah yang akan dilibatkan," sambungnya.

Lebih lanjut, wanita yang juga lektor di Fakultas Seni Rupa dan Desain ini menjelaskan rencananya pembelajaran metode campuran dilakukan dengan porsi daring yang lebih besar. Sedangkan, porsi luring atau tatap muka akan dilakukan secara terbatas.

"Secara umum, kuliah semester depan masih akan dilaksanakan secara campuran/hybrid, dengan porsi sebagian besar dengan cara daring. Sedangkan kegiatan akademik lurinh masih akan sangat terbatas dan diutamakan pada kegiatan praktikum/studio/kuliah lapangan," imbuh Naomi.

Adapun, keputusan tersebut dilakukan, usai ITB melakukan percobaan melaksanakan luring secara terbatas. Kegiatan ini dilakukan untuk beberapa program studi pascasarjana di kampus Jatinangor.

"ITB tidak melakukan penelitian. ITB melakukan tes praktik offline kecil-kecilan untuk beberapa program studi pascasarjana di kampus Jatinangor. "I do", selesai.

Sumber : detik.com

Selengkapnya
ITB Rencanakan Model Pembelajaran Hybrid: Daring dan Terbatas Luring Mulai Semester Depan

Pendidikan

ITB Kolaborasi dengan Provider Telekomunikasi untuk Memberikan Akses Gratis Modul Kuliah Online dan Mengatasi Kendala Kuota Mahal

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 19 April 2024


KOMPAS.com - Perkuliahan online kini menjadi solusi mendukung social distance untuk mencegah penyebaran Covid-19 di perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi sudah mengambil langkah perkuliahan daring, salah satunya Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sudah menyelenggarakan perkuliahan daring sejak pekan lalu (16 Maret 2020) dan akan terus berlanjut hingga pekan ini.

Walaupun perkuliahan daring dapat berlangsung di rumah atau di rumah mahasiswa, namun banyak mahasiswa yang sering mengeluhkan mengenai kuota akses atau download bahan ajar yang diberikan dosen. Untuk mencari solusi pembatasan kuota dan mendukung proses perkuliahan online, ITB bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi, termasuk PT. XL Axiata, tbk., PT. Indosat Ooredoo dan PT. Telkomsel memberikan mahasiswa ITB akses gratis modul perkuliahan e-learning.

Kolaborasi ini rencananya akan terus berlanjut selama perkuliahan tetap berjalan seperti biasa di ITB. G. Prasetyo Adhitama, Direktur Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, mengatakan ITB sangat puas dengan bantuan koneksi internet karena dapat menunjang proses perkuliahan online. “Dengan menggunakan kartu SIM penyedia mana pun, mahasiswa dapat mengakses e-learning ITB secara gratis,” kata Prasetyo kepada Departemen Humas ITB, Senin (23 Maret 2020) di situs resmi ITB. Semua mahasiswa yang memiliki kartu SIM dari penyedia yang bekerja sama dapat menikmati akses gratis ke modul perkuliahan online.

Setiap penyedia menawarkan program yang berbeda, ada yang menawarkan akses gratis selama 30 hari, ada pula yang hingga 60 hari. Meski kuota gratisnya masih terbatas pada platform e-learning ITB. “Saya berharap proses perkuliahan online ini memerlukan koneksi internet (paket data) bagi mahasiswa secara umum, tidak hanya untuk akses pembelajaran online ITB saja, karena perkuliahan dosen menggunakan beberapa platform lain seperti Google, Webex, dll. tambahnya. Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M. bahasa Inggris menyampaikan meskipun perkuliahan dilaksanakan secara daring, namun hasil pembelajaran tetap diutamakan. “Bahkan ada beberapa dosen yang sudah memberikan perkuliahan secara daring.

Oleh karena itu penerapannya sebagian normal. “Sekarang karena terjadi secara masif, memberikan kreativitas kepada dosen untuk menyampaikan perkuliahan tanpa harus bertatap muka dengan teknologi apa pun yang ada. Yang penting capaian pembelajaran bisa tercapai,” tuturnya. Penerapan kebijakan perkuliahan daring ini berlandaskan prinsip bahwa mahasiswa harus tetap memperoleh hak pendidikannya dan proses akademik tidak boleh berhenti selama-lamanya meskipun di tengah situasi yang diperkirakan akan terjadi penyebaran Covid-19. \N.

Sumber: kompas.com

 
Selengkapnya
ITB Kolaborasi dengan Provider Telekomunikasi untuk Memberikan Akses Gratis Modul Kuliah Online dan Mengatasi Kendala Kuota Mahal
« First Previous page 35 of 46 Next Last »