Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025
Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Laporan laba rugi dapat dibuat pada periode satu bulan, satu tahun, berdasarkan konsep perbandingan yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait. Konsep ini diterapkan dengan memadankan beban dan pendapatan yang dihasilkan dalam periode terjanya beban tersebut. Selain itu, pada laporan laba rugi juga disajikan tentang perbandingan antara pendapatan dengan baban perusahaan. Artinya, laba terjadi jika pendapatan perusahaan tersebut lebih besar dari beban yang dikeluarkan, sebaliknya jika beban perusahaan lebih besar dari pendapatan maka perusahaan tersebut dapat dikatakan rugi.
Komponen
Di dalam penyajian laporan laba rugi, perusahaan harus menyajikan laporan laba rugi tersebut dengan mengelompokkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk bertahap yang menggambarkan pendapatan atau beban yang berasal dari kegiatan utama perusahaan dan kegiatan lain atau dengan kata lain laporan laba rugi harus membedakan antara unsur pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non-operasional. Di dalam pencatatannya, perusahaan harus menerapkan kebijakan pengakuan atas pendapatan dan beban, sehingga menjadi pedoman baku bagi penerapan kebijakan akuntansi secara konsisten.
Pendapatan
Pendapatan dalam laporan laba rugi diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi, dan nilainya dapat diukur dengan andal. ini berarti pengakukan penghasilan terjadi bersamaan dengan saat pengajukan biaya aktiva atau penurunan kewajiban. Selain itu, suatu penghasilan akan diakui sebagai penghasilan pada periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai. Periode yang dimaksdukan tersebut diantaranya; selama produksi, pada saat produksi selesai, pada saat penjualan, dan pada saat penagiha kas.
Beban
Beban dalam laporan laba rugi diakui apabila pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan atau manfaat ekonomi yang diperoleh tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva. Beban juga diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Dengan demikian harus dikaitkan antara pengakuan beban dengan pengakuan penghasilan secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama.
Fungsi
Fungsi Laporan Laba Rugi adalah menunjukkan performansi atau kinerja keuangan perusahaan. Seluruh pendapatan dan biaya atau beban disajikan dalam laporan ini. Informasi yang disajikan tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa sebelumnya.
Unsur
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
Penyajian laporan
Menurut PSAK No. 31 (revisi tahun 2000), terdapat ketentuan urutan penyajian laporan laba rugi sebagai berikut:
Bentuk laporan
Pada sistem pencatatan perpetual, laporan laba rugi pada perusahan jasa dan manufaktur adalah sama yakninya terdiri dari dua bentuk yaitu laporan laba rugi bentuk langsung dan bentuk tidak langsung.
Sumber Artikel : Wikipedia
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Dalam arti sempit laporan arus kas artinya sebuah laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah perusahaan. Laporan arus kas juga menyediakan informasi yang berguna tentang pola pinjaman perusahaan, pembayaran kembali, investasi oleh pemilik dan deviden. Laporan arus kas merupakan laporan yang wajib dibuat oleh perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan tahun 1994 (PSAK No.2).
Tujuan
Tujuan dari laporan arus kas ini adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Di samping itu, laporan arus kas juga menyajikan laporan historis. Informasi historis yang diberikan mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan kas berdasarkan aktivitas operasional, akitivitas pendanaan dan aktivitas investasi selama satu periode akuntansi.
Menurut PSAK No.2 , Kas terdiri dari atas saldo kas, rekening giro, aset setara kas, dan investasi yang sangat mudah diuangkan tanpa mengalami risiko perubahan harga yang signifikan. Contohnya: cash on hand and bank, treasury bills, commercial paper, money market fund, dan lainnya. Sedangkan, setara kas adalah aktiva yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek bukan untuk dimaksudkan ke dalam investasi atau tujuan lain.
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan tentang alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya. Laporan arus kas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan yang setara dengan kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Jadi, dengan demikian komponen utama laporan arus kas adalah sumber-sumber penerimaan kas dan penggunaan-penggunaan kas.
Ruang lingkup
Ruang lingkup dari laporan arus kas adalah suatu kegiatan menyusun laporan arus kas sesuai dengan kaidah dan persyaratan tertentu yang kemudian menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Ruang lingkup penyusunan laporan arus kas ini berlaku bagi seluruh satuan organisasiatau perusahaan yang disebutkan didalam peraturan perundang-undangan, termasuk di dalamnya organisasi dalam lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Namun, ada juga beberapa perusahaan negara atau daerah yang tidak wajib menyusun laporan arus kas, dimana perusahaan tersebut harus diatur tersendiri dalam standar akuntasi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Manfaat informasi arus kas
Kegiatan laporan arus kas
Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional selama satu periode akuntasi. Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar. Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas.
Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset non tetap keuangan lainya. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari kegiatan investasi adalah penting karena arus kas tersebut mempersentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang diintesikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas dari aktivitas investasi ialah penerimaan dari penjualan aset tetap, aset tak berwujud, dan aset jangka panjang lainya. Selain itu, pembayaran kas juga untuk memperoleh aset tetap, aset tak berwujud, dan aset lainnya.
Akitivitas pembiayaan
Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi kliam atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan ialah penerimaan kas dari penerbitan saham, pembayaran kas kepada pemilik untuk memperoleh atau menebus saham entitas, penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lain, pelunasan pinjaman, pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.
Metode penyajian
Terdapat dua bentuk metode penyajian laporan arus kas:
Metode langsung
Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap. Setelahnya baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
Metode tidak langsung
Metode tidak langsung artinya ialah arus kas dari operasional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusunan, kenaikan harta lancar dan utang lancar serta laba atau rugi karena pelepasan investasi. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dalam metode tidak langsung ini net income disesuaikan dengan menghilangkan pengaruh transaksi yang masih belum direalisir dari arus kas masuk dan keluar seperti utang dan piutang. Selain itu juga menghilangkan pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan, dan laba rugi pembatalan utang (transaksi pembiayaan).
Arus kas mata uang asing
Arus kas yang timbul dari transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah valuta asing tersebut dengan kurs antara mata uang fungsional dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas. Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas.
Catatan kaki
Sumber Artikel : google.com
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan dari suatu perusahaanpada suatu periode akuntansi. Keberadaan laporan keuangan dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan khususnya dalam bidang keuangan. Susunan laporan keuangan terbagi menjadi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan adalah salah satu bentuk dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan tiap bulan, semester, tahun atau beberapa tahun.
Penyusunan laporan keuangan harus disesuaikan dengan peraturan dan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Isi laporan keuangan harus memberikan pandangan yang sama kepada pembacanya. Laporan keuangan juga harus memuat deskripsi mengenai transaksi keuangan yang benar-benar terjadi.
Pemakai laporan keuangan terdiri atas pihak internal maupun pihak eksternal. Laporan keuangan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan laba maupun organisasi nirlaba. Pihak yang memakai laporan keuangan antara lain pihak manajemen keuangan, calon investor, akuntan, kreditur, wirausahawan, karyawan, pemerintah dan publik. Masing-masing memiliki kebutuhan informasi yang berbeda terhadap laporan keuangan. Pihak-pihak ini memanfaatkan informasi yang ada di dalam laporan untuk menentukan suatu pengambilan keputusan dalam hal keuangan.
Tujuan
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Informasi ini bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaandisamping pihak manajemen perusahaan.
Para pemakai laporan akan menggunakan laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambil. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan sebuah entitas. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.
Asumsi dasar
Laporan keuangan disusun atas dua asumsi dasar, yaitu asumsi kelangsungan usaha dan asumsi akrual. Pada asumsi kelangsungan usaha, diasumsikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi sehingga entitas keuangan tidak mungkin menghilang. Oleh karenanya, penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan nilai yang wajar. Sementara itu, asumsi akrual merupakan sebuah asumsi bahwa pencatatan akuntansi dilakukan ketika transaksi telah terjadi. Posisi keuangan yang meliputi aset dan liabiltas tidak ditentukan oleh selesainya penerimaan atau pengeluaran. Asumsi akrual mengutamakan status hukum dari aset dan liabilitas setelah transaksi terjadi tanpa perlu menunggu status pembayaran dan penerimaannya.
Karakteristik
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki oleh laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Dapat dipahami berarti bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pembacanya dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna. Laporan keuangan dianggap relevan jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna. Keandalan berarti bahwa informasi dalam laporan keuangan bersifat bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material. Sedangkan dapat diperbandingkan berarti bahwa informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Isi
Berdasarkan Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan meliputi laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan berfungsi untuk memberi informasi terkait posisi dan informasi keuangan sebuah entitas pada akhir periode waktu akuntansi. Laporan posisi keuangan digunakan untuk menentukan langkah terkait finansial pada periode selanjutnya. Dalam laporan posisi keuangan dimasukkan informasi mengenai aktiva dan pasiva. Aktiva hanya terdiri dari aset. Sedangkan pasiva terdiri dari liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal). Aset merupakan segala sesuatu yang menjadi milik perusahaan. Sedangkan pasiva adalah segala sesuatu yang digunakan oleh perusahaan agar aset dapat dibiayai.
Laporan posisi keuangan disebut juga sebagai neraca. Penentuan posisi keuangan berkaitan langsung dengan aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah pendapatan dan beban.
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi berisi informasi mengenai laba dan rugi dalam keuangan yang menunjukkan kinerja sebuah entitas. Hasil dari laporan laba rugi hanya ada dua yaitu memperoleh laba atau memperoleh rugi. Laporan laba rugi berisi tentang pendapatan, harga perolehan dan biaya. Isinya juga dapat berupa penjualan, harga barang atau jasa, dan biaya. Laba diperoleh ketika selisih antara pendapatan dikurangi dengan harga perolehan dan biaya bernilai positif. Sementara rugi diperoleh keitka selisih antara pendapatan dikurangi dengan harga perolehan dan biaya bernilai negatif.
Terdapat dua format yang dapat digunakan untuk menyusun laporan laba rugi yaitu sebagai berikut.
Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menampilkan perubahan jumlah modal dari awal periode pemodalan hingga akhir periode pemodalan. Selain perubahan jumlah, laporan perubahan modal juga menyebutkan penyebab terjadinya perubahan modal. Perubahan modal dihitung dengan menyertakan informasi mengenai akun modal, prive, dan laba bersih.
Laporan perubahan modal bertujuan untuk menginformasikan perubahan yang terjadi terhadap aktiva bersih sebuah entitas. Selain itu, juga untuk menginformasikan rangkuman dari investasi yang dihasilkan dalam satu periode. Laporan ini merupakan salah satu dokumen konfidensial sehingga tidak semua orang memiliki akses.
Laporan arus kas
Laporan arus kas berisi rincian sumber pemasukan dan pengeluaran kas sesuai dengan kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan. Informasi mengenai kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu disajikan di dalam laporan arus kas. Selain itu, laporan arus kas juga dapat dijadikan sebagai alat analisis terhadap kesesuaian investasi dan pembiayaan dalam rencana keuangan perusahaan. Dalam perusahaan publik, laporan arus kas disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan kas.
Laporan arus kas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan tambahan yang diberikan sebagai informasi tambahan dan penjelas terhadap isi laporan keuangan. Angka-angka akuntansi yang disajikan di dalam laporan keuangan tidak selalu memberikan informasi secara jelas. Informasi yang disajikan cenderung kuantitatif dan tidak memberikan penjelasan yang cukup secara kualitatif. Posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan tidak dapat secara jelas disampaikan melalui angka-angka pada laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan digunakan untuk melengkapi kekurangan informasi kuantitatif tersebut. Informasi di dalam catatan atas laporan keuangan antara lain dasar penyusunan laporan, kebijakan akuntansi, dan standar akuntansi keuangan.
Catatan atas laporan keuangan juga memuat segala transaksi operasi, investasi dan pendanaan yang tidak menimbulkan pendapatan dan pengeluaran kas. Selain itu, catatan atas laporan keuangan juga memasukkan transaksi yang tidak dimasukkan ke dalam laporan arus kas meskipun kedudukannya setara dengan kas. Catatan atas laporan keuangan umumnya digunakan oleh perusahaan besar dengan bentuk catatan kaki. Tujuan dari catatan atas laporan keuangan adalah untuk memudahkan pembaca dalam memahami laporan keuangan.
Penyusunan
Laporan keuangan ditulis dengan identifikasi berupa judul, nama organisasi atau perusahaan, jenis laporan dan tanggal serta periode laporan. Penyajian data pada laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas harus dalam satu periode waktu tertentu. Sedangkan penyajian laporan posisi keuangan memberikan keterangan tanggal tertentu. Pembaca harus mudah memahami isi laporan keuangan. Tata letak tulisan, kosakata, gaya bahasa dan keterangan tambahan mendapatkan perhatian utama selama penulisan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Masa penyusunan yang umum adalah pada akhir tahun.
Penyusunan laporan keuangan memerlukan alat bantu berupa neraca lajur. Isi neraca lajur adalah lajur-lajur yang meliputi neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Tiap lajur ini tersusun atas debit dan kredit.
Analisis
Laporan keuangan selalu memerlukan kegiatan analisis secara objektif. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan peralatan dan teknik tertentu. Laporan keuangan yang dianalisis memiliki tujuan umum sebagai alat dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan bertujuan untuk memperkirakan kinerja keuangan yang akan terjadi di masa depan.
Pihak yang mengadakan analisis laporan keuangan adalah para pengambil keputusan keuangan. Laporan keuangan dalam hal ini hanya menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan di masa lalu sehingga menimbulkan kekurangan terhadap informasi yang dibutuhkan. Pengadaan analisis laporan keuangan menjadi penting bagi para pengambil keputusan untuk membentuk perkiraan-perkiraan yang tepat yang akan terjadi di masa depan.
Analisis horizontal
Analisis horizontal merupakan perbandingan kinerja keuangan antar tahun. Perbandingannya dapat dilakukan minimal antara tahun sebelumnya dengan tahun berikutnya. Analisis horizontal juga dapat membandingkan kinerja keuangan melebihi dua tahun.
Analisis vertikal
Analisis vertikal membandingkan posisi keuangan dari tiap aset, liabilitas, dan ekuitas keuangan di dalam laporan keuangan. Dalam laporan posisi keuangan, tiap bagian dari ketiganya dibandingkan melalui persentase masing-masing terhadap jumlah keseluruhannya. Pembandingan dengan persentase ini juga berlaku pada laporan laba rugi dan laporan perubahan modal.
Analisis rasio
Analisis rasio dalam laporan keuangan digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu entitas dengan membandingkannya dengan akun-akun yang ada dalam hal keuangan. Laporan keuangan yang menggunakan analisis rasio utamanya ditujukan kepada investor dan kreditur. Analisis rasio berguna bagi investor dan kreditur untuk memberikan keputusan dalam memberikan investasi dan pinjaman terhadap suatu entitas.
Pemakai
Manajemen perusahaan
Laporan keuangan disajikan oleh perusahaan melalui akuntansi manajemen. Penyajiannya hanya untuk pihak internal perusahaan. Pihak internal ini bekerja di dalam perusahaan khususnya dalam bidang manajemen keuangan, manajemen produksi, dan manajemen pemasaran. Data dan informasi keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan digunakan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan di masa depan.
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publik memiliki kewajiban untuk membuat laporan keuangan untuk sektor publik. Laporan keuangan ini bersifat formal. Kewajiban pembuatan laporan keuangan ini disertai dengan pembuatan laporan kinerja yang berkaitan dengan keuangan maupun non-keuangan. Pembuatan laporan keuangan pada organisasi sektor publik dapat merupakan hasil adaptasi dari laporan keuangan sektor swasta. Persyaratan isi laporan ialah memuat sifat dan karakteristik keuangan sektor publik. Batasan yang diberikan terhadap laporan keuangan organisasi sektor publik adalah memasukkan pertimbangan politik dan sosial. Keduanya termasuk dalam jenis pertimbangan non-moneter.
Usaha mikro kecil menengah
Usaha mikro kecil menengah menggunakan laporan keuangan untuk memperoleh pendanaan dari bank.Adanya laporan keuangan membuat suatu usaha mikro kecil menengah mempunyai kejelasan dan tanggung jawab dalam hal keuangan. Isi laporan keuangan untuk usaha mikro kecil menengah paling sedikit meliputi neraca, laporan laba rugi pada periode tertentu dan catatan atas laporan keuangan.
Pribadi
Laporan keuangan pribadi dibutuhkan bagi seseorang untuk pengajuan utang maupun bantuan finansial lainnya. Pada umumnya, laporan keuangan pribadi terdiri dari formulir tunggal yang memuat catatan tentang aset dan tanggungan pribadi. Selain itu juga dapat memuat laporan arus kas. Adapun bentuk formulirnya ditentukan oleh institusi yang menyediakan piutang atau bantuan finansial terkait.
Prinsip pelaporan
Pengguna laporan keuangan umumnya menggunakan harga perolehan sebagai acuan dalam pelaporan. Harga perolehan menunjukkan sejarah pemakaian biaya. Sifat penyusunan laporan keuangan dengan catatan pembiayaan di masa lalu bersifat historis sehingga lebih andal dibandingkan dengan prinsip akuntansi lainnya. Dalam laporan keuangannya disertakan laporan aktiva dan liabilitas. Objektivitas dari prinsip biaya historis ditinjau dari harga perolehan yang tetap sama dari pelapor keuangan manapun pada pembelian aktiva yang sama.
Laporan keuangan perusahaan umumnya dilaporkan dalam dua jenis laporan. Perbedaan keduanya adalah pada tujuan pelaporan. Perusahaan umumnya menyediakan laporan keuangan untuk pembayaran pajak dan untuk pelaporan kepada para pemegang saham. Dalam pelaporan digunakan metode penyusutan dan metode garis lurus. Pada pelaporan pajak, perusahaan memberikan laporan keuangan dengan metode penyusutan yang dipercepat. Sementara pada pemegang saham, laporan keuangan diberikan dengan metode garis lurus sehingga diperoleh beban penyusutan yang lebih sedikit.
Audit
Audit laporan keuangan merupakan kegiatan menyesuaikan bukti-bukti pernyataan keuangan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain dengan kriteria keuangan yang telah ditetapkan. Auditor laporan keuangan merupakan sebuah tim atau perseorangan yang memiliki keahlian dalam mengadakan audit. Selain itu, auditor juga memahami standar audit yang telah ditetapkan. Audit menemukan kesesuaian bukti laporan keuangan dengan cara membandingkannya dengan standar akuntansi keuangan. Hasil audit kemudian dilaporkan kepada para pemakai laporan keuangan. Dalam audit laporan keuangan terbentuk hubungan terbalik antara risiko audit dan bukti audit. Bukti audit yang diperlukan semakin banyak ketika tingkat risiko audit semakin rendah.
Kegunaan
Alat komunikasi bisnis
Penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu kegiatan akhir dalam siklus kegiatan akuntansi. Sebagai bagian akhir dari akuntansi, laporan keuangan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan dan hasil operasi dari perusahaan. Informasi ini dimanfaatkan bersama oleh pihak-pihak di dalam maupun di luar perusahaan. Kedua jenis pihak ini mengadakan komunikasi bisnis menggunakan laporan keuangan. Karenanya, laporan keuangan dianggap sebagai salah satu bahasabisnis.
Menentukan efektivitas modal
Efektivitas modal dapat diketahui dari laporan keuangan. Isi laporan keuangan yang dapat memberitahukan efektivitas modal adalah laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Kedua jenis laporan ini dianalisis dengan memperhatikan beberapa jenis ukuran antara lain likuiditas dan rentabilitas. Efektivitas modal dapat diketahui dari hasil analisisnya ditambah dengan informasi mengenai sumber modal.
Pembukuan pajak
Pembuatan laporan keuangan khususnya laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi merupakan bagian akhir dari pembukuan pajak. Keberadaan laporan keuangan membuat pembukuan menjadi lebih teratur. Data informasi dan keuangan yang dimasukkan di dalam laporan keuangan meliputi aset, liabilitas, pendapatan, biaya, jumlah harga perolehan serta penyerahan barang dan jasa selama satu periode pajak tertentu.
Pembedaan
Haruslah dibedakan antara pengertian pelaporan keuangan dan laporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk Prinsip Akuntansi Berterima Umum. Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara pernyataan dan laporan.
Acuan
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan oleh seluruh perusahaan di dunia yang ditujukan bagi para pemakai eksternal. Perbedaan karakteristik antara laporan keuangan di suatu negara dengan negara lain hanya berkaitan dengan kebutuhan sosial, ekonomi dan hukum. Kebutuhan ini yang kemudian membuat perbedaan atas kebijakan atau ketentuan akuntansi terhadap penulisan laporan keuangan di masing-masing negara di dunia. Sementara itu, tujuan penulisan laporan keuangan pada dasarnya sama di seluruh negara di dunia.
Standar Pelaporan Keuangan Internasional
Standar Pelaporan Keuangan Internasional merupakan salah satu standar akuntansi keuangan di dunia, Standar ini diterbitkan oleh Badan Standar Akuntansi Internasional yang berpusat di London, Inggris. Tujuan pembuatan standar ini untuk menjadi standar akuntansi keuangan yang dapat berlaku di seluruh negara di dunia khususnya perusahaan publik.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi Keuangan merupakan dewan yang dibentuk oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menyusun standar akuntansi keuangan. Produk hukum yang dihasilkan oleh dewan ini ialah prinsip akuntansi berterima umum. Standar akuntansi keuangan yang dibuat oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan mulai kurang dipercaya sejak munculnya skandal akuntansi yang meibatkan perusahaan-perusahaan besar. Skandal ini disebabkan oleh adanya kekurangan dalam peraturan yang berkaitan dengan hubungan antara pelaporan keuangan dan standar akuntansi keuangan.
Sumber Artikel : Wikipedia
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Dipublikasikan oleh Admin pada 12 Maret 2022
Pelatihan adalah kegiatan melatih atau mengembangkan suatu keterampilan dan pengetahuan kepada diri sendiri atau orang lain, yang terkait dengan kompetensi tertentu yang dianggap berguna.
Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur profesi tertentu yang disesuaikan dengan teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki kecakapan dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan. [1]
Suasana sebuah pelatihan penggunaan aplikasi berbasis komputer
Pengertian Pelatihan dalam Manajemen Sumberdaya Manusia
Cut Zurnali (2004), mengemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai definisi pelatihan sebagai berikut:
Cut Zurnali (2004) menjelaskan bahwa pengertian pelatihan yang dikemukakan oleh para ahli di atas sering dijadikan acuan dalam riset-riset manajemen sumberdaya manusia, psikologi industri, dan administrasi. Definisi-definisi para ahli tersebut dapat dengan lengkap mendeskripsikan mengenai arti dan tujuan pelatihan.
Tujuan Dan Manfaat Pelatihan
Menurut Cut Zurnali (2004), the goal of training is for employees to master knowledge, skills, and behaviors emphasized in training programs and to apply them to their day-to-day activities. Hal ini berarti bahwa tujuan pelatihan adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan, keahlian dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Pelatihan juga mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan.
Cut Zurnali (2004) memaparkan beberapa manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu:
Tiga Level Analisis Penentuan Kebutuhan Pelatihan[sunting | sunting sumber]
Menurut Cut Zurnali (2004), terdapat 3 (tiga) tingkatan atau level analisis dalam menentukan kebutuhan pelatihan yang harus dipenuhi, yaitu:
Menurut Dessler (edisi terjemahan:1997:263), Pelatihan memberikan karyawan baru atau lama suatu keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Dengan demikian pelatihan berarti menunjukkan seorang masinis bagaimana mengoperasikan mesin barunya, bagi seorang juru jual baru, bagaimana menjual produk perusahaannya, atau bagi seorang penyelia baru bagaimana mewawancarai dan menilai karyawan.
Indikasi Keberhasilan Suatu Program Pelatihan
Menurut Soekidjo Notoatmodjojo (1991: 53), pelaksanaan program pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta pelatihan tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam:
Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut dilakukan penilaian atau evaluasi atas pelaksanaan pelatihan tersebut.
Lembaga Pelatihan Kerja
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) adalah suatu lembaga pelatihan yang memberikan latihan keterampilan bagi masyarakat yang sertifikatnya dapat digunakan untuk mencari lowongan pekerjaan. Saat ini, LPK bersama LKP, telah dinaungi oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Sumber: id.wikipedia.org
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Dipublikasikan oleh Admin pada 11 Maret 2022
Hubungan industrial adalah hubungan pihak yang berkepentingan atas proses produksi baik barang maupun jasa di perusahaan.[1] Hubungan industrial mengambil istilah dari "labour relation" atau hubungan perburuhan. Awalnya istilah ini meliputi hubungan perburuhan, membahas berbagai masalah yang berhubungan dengan pekerja buruh dan pengusaha. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa masalah hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha menyangkut aspek yang luas. Abdul Khakim (2009) menyampaikan bahwa hubungan industrial tidak terbatas hanya pada hubungan antara pekerja buruh dan pengusaha, tetapi perlu adanya campur tangan pemerintah.[2]
Pihak dalam perusahaan
Pihak yang berkepentingan dalam setiap perusahaan (stakeholders) diantaranya:
Pelaku hubungan industrial juga melibatkan pihak ketiga, yaitu:
Prinsip-Prinsip Hubungan Industrial
Payaman J. Simanjuntak (2009)[1] menyatakan terkait prinsip dari Hubungan industrial, yaitu:
Sarana Pendukung Hubungan Industrial
Payaman J. Simanjuntak (2009) [1] menyampaikan sarana-sarana pendukung hubungan industrial, yaitu sebagai berikut:
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Perjanjian Kerja Bersama atau disingkat menjadi PKB, merupakan pijakan karyawan dalam menorehkan prestasi yang berujung kepada kinerja korporat, dan kesejahteraan karyawan. PKB memang penting bagi perusahaan manapun. Hubungan kerja senantiasa terjadi baik secara formal maupun informal, dan semakin intensif di dalam masyarakat kita sat ini.
Hubungan kerja yang memiliki potensi timbulnya perbedaan pendapat atau bahkan konflik. Cara mencegah timbulnya akibat buruk, maka perlu adanya pengaturan di dalam hubungan kerja ini dalam bentuk PKB. Praktiknya persyaratan kerja diatur dalam bentuk perjanjian kerja yang sifatnya perorangan.
PKB dibuat atas persetujuan kedua pihak yakni pemberi kerja dan pekerja. Pengaturan syarat kerja bersifat kolektif dapat dalam bentuk Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Perjanjian Kerja Bersama atau PKB sebelumnya dikenal juga dengan istilah KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) / CLA (Collective Labour Agreement).
KKB atau CLA adalah merupakan perjanjian hasil perundingan yang berisi syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak dengan pengusaha. Manajemen Perusahaan menjadi wakil pengusaha dan Serikat Karyawan Bidang Ketenakerjaan yang mewakili pekerja.
Aturan perjanjian tertuang dalam Pasal 1 UU No.13 tahun 2003 Point 21,[3] bahwa PKB dibuat dengan melalui perundingan antara manajemen dan serikat karyawan. Poin yang tertuang bertujuan untuk menjamin kepastian dan perlindungan di dalam hubungan kerja. Partisipasi perjanjian merupakan upaya bersama untuk memetakan dan menentukan nasib perusahaan kedepan. PKB berlaku paling lama adalah dua tahun dan dapat diperpanjang paling lama satu tahun.
PKB merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk untuk menjalankan hubungan industrial, dimana sarana lain adalah serikat karyawan, organisasi pengusaha, lembaga kerjasama bipartit, lembaga kerjasama tripartit, peraturan perusahaan, peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Perundingan pembuatan PKB berikutnya dapat dimulai paling cepat tiga bulan sebelum berakhirnya PKB yang berlaku sesuai ketentuan. Jika tidak mencapai kesepakatan, maka PKB yang masih berlaku tetap berlaku untuk satu tahun. ketentuan ini agar tidak memakan waktu lama, dan berlarut-larut sampai terjadi kebuntuan (dead lock) yang mengakibatkan tidak adanya kepastian hukum.
Sumber: id.wikipedia.org
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Dipublikasikan oleh Admin pada 11 Maret 2022
Organisasi (bahasa Yunani: ὄργανον, organon - alat) merupakan wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala sumber daya baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi.[1]
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.[2] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi, perilaku organisasi, atau analisis organisasi.[2]
Definisi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.[2] Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.[2]
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.[2] Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran [2]
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.[2] Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.[2] Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.[2]
Partisipasi
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih.[7] Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan.[2] Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.[2]
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.[2]
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata.[2] Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.[2]
Unsur-unsur
Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:[2]
Jenis-jenis organisasi
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:[2]
Syarat-syarat
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.[2]
Sumber: id.wikipedia.org