Manajemen Konstruksi
Dipublikasikan oleh Syayyidatur Rosyida pada 26 Juni 2024
Infrastruktur atau prasarana adalah seluruh struktur dan juga fasilitas dasar, baik itu fisik maupun sosial seperti bangunan, pasokan listrik, irigasi, jalan, jembatan dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat maupun perusahaan.
Infrastruktur fisik dan sosial adalah dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik. Istilah ini umumnya merujuk kepada hal infrastruktur teknis atau fisik yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas antara lain dapat berupa jalan, kereta api, air bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi, pelabuhan secara fungsional, infrastruktur selain fasilitasi akan tetapi dapat pula mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa sebagai contoh bahwa jalan dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik kemudian untuk distribusi ke pasar hingga sampai kepada masyarakat.
Dalam beberapa pengertian, istilah infrastruktur termasuk pula infrastruktur sosial kebutuhan dasar seperti antara lain termasuk sekolah dan rumah sakit. Bila dalam militer, istilah ini dapat pula merujuk kepada bangunan permanen dan instalasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan pemindahan tersebut.
Infrastruktur dalam pengertian lain
Dalam kegunaan dalam aplikasi lain, infrastruktur dapat merujuk pada teknologi informasi, saluran komunikasi formal dan informal serta alat-alat pengembangan perangkat lunak, jaringan sosial politik atau kepercayaan pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Dalam konseptual gagasan bahwa struktur pengorganisasian merupakan penyediaan infrastruktur dan dukungan untuk sistem atau bagi layanan organisasi seperti dalam sebuah kota, negara, perusahaan, atau kumpulan orang dengan kepentingan umum. Infrastruktur dapat pula mengacu pada sebuah konsep yang dikembangkan oleh Karl Marx berartikulasi dengan suprastruktur.
Infrastruktur sama saja dengan prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses.
Kategori Infrastruktur
Enam kategori besar infrastruktur (Grigg):
Fasilitas fisik Infrastruktur (Grigg):
Jenis Infrastruktur
Infrastruktur sendiri dapat dipilah menjadi tiga bagian besar sebagai berikut
Infrastruktur keras (physical hard infrastructure)
Meliputi jalan raya dan kereta api, bandara, dermaga, pelabuhan, dan saluran irigasi.
Infrastruktur keras non-fisik (non-physical hard infrastructure)
Yang berkaitan dengan fungsi utilitas umum, seperti ketersediaan air bersih berikut instalasi pengolaan air dan jaringan pipa penyalur, pasokan listrik, jaringan telekomunikasi (telepon dan internet), dan pasokan energi mulai dari minyak bumi, biodiesel, dan gas berikut pipa distribusinya.
Infrastruktur lunak (soft infrastructure)
Biasa pula disebut kerangka institusional atau kelembagaan yang meliputi berbagai nilai (termasuk etos kerja), norma (khususnya yang telah dikembangkan dan dikodifikasikan menjadi peraturan hukum dan perundang-undangan), serta kualitas pelayanan umum yang disediakan oleh berbagai pihak terkait, khususnya pemerintah .
Infrastruktur "keras" vs infrastruktur "lunak"
Infrastruktur "keras" merujuk kepada jaringan fisik yang berukuran relatif besar dan fungsional, sedangkan infrastruktur "lunak" adalah institusi atau lembaga yang berperan dalam menjalankan fungsi ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan budaya di dalam sebuah negara (misal sistem edukasi, sistem ekonomi).
Infrastruktur keras
Infrastruktur transportasi
Infrastruktur air
Infrastruktur energi
Tambang migas dan batu bara mungkin masuk ke dalam sistem ekonomi sektor industri dan pertambangan sehingga tidak termasuk infrastruktur keras.
Sumber: id.wikipedia.org
Manajemen Konstruksi
Dipublikasikan oleh Admin pada 13 Maret 2022
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan bahan bangunan. Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power train), serta sistem kendali.[1] Pemanfaatan alat berat telah dilakukan sejak zaman Romawi. Vitruvius dalam bukunya De architectura tercatat menggunakan derek sederhana.
Definisi alat berat tidak hanya pada pekerjaan konstruksi. Dalam pertanian, truk pengangkut, traktor dan sebagainya juga disebut sebagat alat berat.[2]
Dalam bidang teknik sipil alat-alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan atau pengilahan tanah. Saat ini alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar.[3]
Wacker Neuson wheel loaders at a trade fair
A typical European backhoe-loader; these usually have a side-shift backhoe mount and vertical stabilizers.
A tracked loader
A Caterpillar D10N bulldozer equipped with a single shank ripper.
Link-Belt excavator trenching.
Modern grader with a second blade in Jyväskylä, Finland
A typical Telescopic handler
Image of an electric forklift with component descriptions
Truk mixer pengaduk beton yang dilengkapi dengan pompa beton
Ekskavator dengan penghancur hidrolik yang terpasang pada lengannya
Pompa beton dengan selang yang terbentang dan bekerja sama dengan truk pengaduk beton
Derek menara (tower crane), salah satu jenis derek tetap
Dump truk sedang menurunkan muatannya
Bucket wheel excavator di tambang terbuka Garzweiler
Sumber: id.wikipedia.org