Manajemen Keuangan

Analisis Fundamental

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Analisis fundamental (bahasa Inggris: Fundamental analysis) adalah metode analisis perusahaan yang didasarkan pada faktor-faktor fundamental ekonomi suatu perusahaan termasuk sisi kinerja keuangan dan bisnis perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.

Analisis fundamental perusahaan

Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali data variabel yang harus dianalisis, di mana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu:

  • Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
  • Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS)
  • Rasio pertumbuhan EPS
  • Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)
  • Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan ( price earning growth ratio)
  • Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
  • Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
  • Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
  • Margin keuntungan bersih (net profit margin)

Menghitung rasio

Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu: keuntungan (profitability), harga (price ), likuiditas (liquidity), daya ungkit (leverage), dan efisiensi.

Rasio laba terhadap saham beredar (EPS)

EPS= Keuntungan bersih / jumlah saham beredar Rasio ini digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham.

Rasio pertumbuhan EPS

Diperoleh dengan memperbandingkan nilai rasio laba terhadap saham beredar (EPS) pada tahun berjalan dengan nilai EPS pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham.

Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham

P/E Ratio = Harga saham / EPS biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan per lembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis.

Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEG ratio)

PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS semakin rendah PEG Ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah dibawah harga semestinya ( undervalued) dan perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang tinggi. Misalnya suatu perusahaan dengan pertumbuhan EPS sebesar 21.5% dengan P/E Ratio sebesar 37.3% maka PEG Ratio nya adalah 37.3/21.5=1.73.

Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)

P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum mendapatkan keuntungan di mana rasio ini. Semakin rendah P/S ratio suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan semakin bagus perusahaan tersebut.

Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio)

PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang) semakin rendah PB/V rasionya berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga sebenarnya, tetapi hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan XXX memiliki harta sebesar Rp. 100 miliar dan hutangnya sebesar Rp. 70 miliar maka nilai buku perusahan tersebut adalah Rp. 30 miliar dan apabila saham yang beredar 500 juta maka berarti setiap saham mewakili Rp. 600 nilai buku, dengan harga perlembar saham sebesar Rp. 1.200 maka berarti PB/V rasio perusahaan tersebut adalah 1.200/600 = 2.

Rasio hutang perseroan

Debt Ratio = Total utang / total aset rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Misalnya, rasio hutang 30 % artinya bahwa 30% dari aset dibiayai oleh hutang. Rasio hutang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, di mana perusahaan yang memiliki debt ratio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, tetapi selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan.

Marjin keuntungan bersih

Net profit margin = Keuntungan bersih / total penjualan marjin keuntungan bersih, atau marjin laba bersih (bahasa Inggris: Net profit margin), adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan. Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan.

Perputaran inventaris

Perputaran inventaris=Biaya barang yang terjual /inventaris perputaran inventaris (inventory turnover) adalah rasio efisiensi yang dihitung dengan membagi biaya barang yang terjual dengan inventaris, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur inventarisnya, yaitu berapa kali perputaran inventaris selama satu tahun. Jenis rasio ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada. Sebagai contoh, toko kue akan mempunyai tingkat perputaran yang jauh lebih tinggi daripada pabrik pesawat. Sehingga yang perlu diperhatikan adalah membandingkan hasil yang diperoleh dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri sejenis.

Analisis fundamental memberi pengaruh kepada trend perubahan harga (arah dari harga suatu mata uang secara keseluruhan) yang lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah (otoritas moneter) ataupun data-data yang dirilis oleh berbagai sumber maupun berita-berita tertentu yang belum pasti kebenarannya (market sentiment dan market rumors).

Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu:

  1. Faktor politik sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar. Adakalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, tetapi adakalanya tidak membawa dampak apa pun terhadap pergerakan nilai tukar.
  2. Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga memengaruhi nilai mata uang. Tingkat suku bunga adalah penentu untama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi tingkat suku bunga semakin kuat nilai tukar mata uang. Namun, kadang kala terdapat salah pegertian bahwa kenaikan tingkat uku bunga secara otomatis akan memicu menguatnya nilai tukar maa uang domentik. Perhatian terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan pada tingkat suku bunga riil, bukan pada tingkat suku bunga nominal. Ini karena perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan variabel tingkat inflasi di dalamnya.
  3. Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang sama. Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para fund manager, investor, dan hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu.
  4. Faktor ekonomi: indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisis fundamental, yaitu:
  • Produk nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu.
  • Produksi domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu.
  • Tingkat inflasi: Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat PDB dan PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai GDP dan GNP riil merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang investor dalam membandingkan peluang dan risiko investasinya di mancanegara.

Indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para investor:

  • Indeks harga produksi atau Producer Price Index (PPI) adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga yang di terima oleh produsen domestic untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan, dan pertanian.
  • Indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI) adalah digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari sekelompok barang dan jasa tertentu. Index CPI dan PPI digunakan oleh seorang Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi.
  • Neraca pembayaran atau balance of payment adalah suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu. Neraca pembayaran ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah, dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi expor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral, dan lain-lain. Dengan adanya neraca pembayaran ini kita mengetahui kapan suatu negara mengalami surplus maupun defisit. Secara garis besar Balance of Payment dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
  • Neraca perdagangan yang merupakan selisih antara total ekspor dan impor barang, jasa, dan transfer. Dalam perhitungannya, neraca perdagangan ini tidak mencakup transaksi-transaksi asset finansial dan kewajiban (hutang). Data ini merupakan indikator tren perdagangan luar negeri yang merupakan aliran bersih dari total ekspor dan impor barang dan jasa sebagai penerimaan atau penghasilan. Dengan adanya transaksi ekspor maka akan diterima sejumlah uang yang nantinya akan menambah permintaan terhadap mata uang negara eksportir. Begitu pula sebaliknya pada impor barang dan jasa di mana sejumlah uang harus dikeluarkan guna membayar barang dan jasa yang kita impor, hal ini akan menambah penawaran akan mata uang negara importir.
  • Aliran Modal yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung, di mana pada investasi langsung, investor dari luar negeri melakukan penanaman modal dalam aset riil misalnya saja membangun pabrik, gedung perkantoran dll.Investasi ini biasanya bersifat jangka panjang. Sedangkan investasi tidak langsung dapat kita temui di dalam investasi instrument keuangan. Misalnya seorang investor melakukan pembelian saham atau obligasi di bursa Indonesia. Maka investor tersebut harus menukarkan mata uangnya ke rupiah supaya dapat membeli saham ataupun obligasi di Indonesia.
  • Tingkat pengangguran adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini dapet dijadikan alat untuk menganalisis sehat/tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam kondisi baik maka akan tercapai tingkat pengangguran yang rendah. Tetapi jika perekonomian dalam keadaan lesu maka tingkat pengangguran pun meningkat.
  • Kurs valuta asing adalah nilai perbandingan atau bisa juga disebut nilai tukar antara suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs ini biasanya digunakan sebagai indikator utama untuk melihat kekuatan ekonomi ataupun tingkat kestabilan perekonomian suatu Negara. Jika kurs mata uang negara tersebut tidak stabil maka dapat dikatakan bahwa perekonomian negara tersebut tidak baik atau sedang mengalami krisis ekonomi. Untuk itu perlu bagi suatu Negara untuk memiliki mata uang yang stabil agar perekonomian negara tersebut dapat berjalan dengan lancar dan membentuk suatu tren pertumbuhan.
  • PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement atau kebutuhan tunai sektor publik yaitu jumlah uang yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Sebab pemerintah sering kali mengeluarkan lebih dari yang mereka terima dari penerimaan pajak, dan satu-satunya cara untuk menambah kekurangannya adalah dari meminjam.

Sumber artikel: Wikipedia

Selengkapnya
Analisis Fundamental

Manajemen Keuangan

Akuntansi manajemen

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Akuntansi manajemen atau akuntansi manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi sampai menyajikan bentuk laporan suatu satuan usaha untuk kepentingan internal yaitu manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan menjadikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.

Fungsi

Berikut adalah fungsi akuntansi manajemen bagi perusahaan:

  1. Alat analisa untuk pengambilan keputusan
  2. Sistem informasi untuk pihak eksternal
  3. Sumber data dan informasi keuangan yang relevan
  4. Sumber informasi untuk pertanggungjawaban masing-masing tingkat manajemen
  5. Mengukur dan mengawasi kinerja perusahaan
  6. Koordinasi berbagai kegiatan perusahaan
  7. Sebagai arsip audit

Berbeda dengan informasi akuntansi keuangan, informasi akuntansi manajemen adalah:

  • Dirancang dan dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak manajemen dalam organisasi sedangkan informasi Akuntansi keuangan dimaksudkan dan dirancang untuk pihak eksternal seperti kreditur dan para pemegang saham;
  • Biasanya rahasia dan digunakan oleh pihak manajemen dan bukan untuk laporan publik;
  • memandang ke depan, bukan sejarah;
  • Dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer, sering menggunakan sistem informasi manajemen, bukan mengacu pada standar akuntansi keuangan.

Hal ini disebabkan karena penekanan yang berbeda: informasi akuntansi manajemen digunakan dalam sebuah organisasi, biasanya untuk pengambilan keputusan.

Definisi

Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi manajemen adalah "proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak "(Istilah resmi CIMA).

The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan bahwa akuntansi manajemen sebagai praktik meluas ke tiga bidang berikut:

  • Manajemen strategi - Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis dalam organisasi.
  • Manajemen kinerja - Mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi.
  • Manajemen risiko - Berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan praktik untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan organisasi.

Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) menyatakan bahwa "Seorang akuntan manajemen harus mampu menerapkan pengetahuan profesional dan keterampilannya dalam penyusunan dan penyajian informasi keputusan keuangan dan lainnya yang berorientasi sedemikian rupa untuk dapat membantu manajemen dalam merumusakan kebijakan, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pengoperasian. "Akuntan manajemen oleh karena itu dilihat sebagai "pencipta nilai" antara akuntan.

Mereka jauh lebih tertarik melihat ke depan dan mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan organisasi, daripada rekaman sejarah dan kepatuhan (menjaga nilai) aspek profesi. Pengetahuan dan pengalaman akuntansi manajemen dapat diperoleh dari berbagai bidang dan fungsi dalam suatu organisasi seperti manajemen informasi, perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran, penilaian, penetapan harga, logistik, dan lainnya.

Tradisional vs praktik inovatif

Pada akhir 1980-an, praktisi akuntansi dan para pendidik dikecam keras dengan alasan bahwa praktik akuntansi manajemen (dan, bahkan lebih dari itu, kurikulum yang diajarkan untuk mahasiswa akuntansi) hanya mengalami sedikit perubahan dibandingkan 60 tahun sebelumnya, meskipun telah terjadi perubahan radikal dalam lingkungan bisnis. Lembaga akuntansi profesional, mungkin takut bahwa akuntan manajemen akan semakin dilihat sebagai suatu yang tidak berguna dalam organisasi bisnis, sehingga kemudian dapat mencurahkan sumber daya untuk pengembangan keterampilan yang lebih inovatif ditetapkan untuk akuntan manajemen.

Perbedaan antara dan praktik akuntansi 'tradisional' dan 'inovatif' dapat diilustrasikan dengan mengacu pada teknik pengendalian biaya. Akuntansi biaya adalah metode sentral dalam akuntansi manajemen, dan secara tradisional, teknik utama akuntan manajemen adalah analisis varians, yang merupakan pendekatan sistematis untuk perbandingan biaya aktual dan dianggarkan dari bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan selama periode produksi.

Sementara beberapa bentuk analisis varians masih digunakan oleh paling banyak perusahaan manufaktur, maka saat ini cenderung digunakan dalam hubungannya dengan teknik inovatif seperti analisis biaya siklus hidup dan kegiatan berbasis biaya, yang dirancang dengan aspek-aspek spesifik dari lingkungan bisnis modern yang perlu diketahui.

Siklus hidup biaya mengakui bahwa kemampuan manajer untuk mempengaruhi biaya manufaktur suatu produk paling besar ketika produk masih pada tahap desain produk siklus hidup (yaitu, sebelum desain tersebut telah rampung dan produksi dimulai), karena perubahan kecil dengan desain produk dapat menyebabkan penghematan yang signifikan dalam biaya manufaktur produk.

Biaya berdasarkan aktivitas (ABC) mengakui bahwa, di pabrik-pabrik modern, biaya manufaktur ditentukan oleh jumlah 'kegiatan' (misalnya, jumlah produksi berjalan per bulan, dan jumlah peralatan produksi waktu idle) dan bahwa kunci untuk pengendalian biaya yang efektif karena itu mengoptimalkan efisiensi dari kegiatan ini. Kegiatan berbasis akuntansi juga dikenal sebagai Penyebab dan Efek akuntansi.

Peran dalam korporasi

Konsisten dengan peran lain dalam korporasi saat ini, akuntan manajemen memiliki hubungan pelaporan ganda. Sebagai mitra strategis dan penyedia keputusan berdasarkan informasi keuangan dan operasional, akuntan manajemen bertanggung jawab untuk mengelola tim bisnis dan pada saat yang sama harus menyediakan semua hubungan antar laporan dan tanggung jawab untuk mengorganisasikan keuangan korporasi.

Kegiatan akuntan manajemen memberikan informasi bisnis termasuk peramalan dan perencanaan, melakukan analisis varians, mengkaji dan memantau biaya yang melekat dalam bisnis adalah orang yang memiliki akuntabilitas ganda untuk kedua tim keuangan dan bisnis.

Sumber: Wikipedia

Selengkapnya
Akuntansi manajemen

Manajemen Keuangan

4 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Dipublikasikan oleh Mochammad Reichand Qolby pada 01 Februari 2023


Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Ruang lingkup manajemen keuangan sangat berhubungan dengan pencarian dan pengelolaan sebuah dana perusahaan atau organisasi. Manajemen keuangan merupakan sebuah perencanaan, penganggaran dana, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian yang dimiliki oleh suatu organisasi atau suatu perusahaan. 

Karena manajemen keuangan mengatur aktivitas atau kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan cara memperoleh pendanaan untuk modal kerja perusahaan, setelah itu penggunaan dan pengalokasian dana tersebut, serta mengelola aset yang dimiliki oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal.

4 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

1. Menentukan Keputusan Investasi

Saat menentukan keputusan untuk mendapatkan investasi atau pendanaan, manajemen keuangan diperlukan untuk mengevaluasi risiko, menghitung biaya modal yang diterima perusahaan, dan memperkirakan keuntungan apa saja yang akan diperoleh oleh perusahaan setelah investasi diterima.

2. Menentukan Keputusan Keuangan Perusahaan

Manajemen keuangan harus mengembangkan cara terbaik untuk alokasi dana dan membuat struktur keuangan agar perusahaan tidak merugi di masa depan. Manajemen keuangan juga harus menyeimbangkan aset dan ekuitas perusahaan agar perusahaan selalu dalam keadaan aman.

3. Menentukan Keputusan Pembagian Saham

Manajemen keuangan adalah pihak yang menentukan berapa besar jumlah persentase keuntungan yang bisa dibagikan sebagai dividen. Manajemen keuangan juga harus mampu memperhitungkan keuangan perusahaan di masa depan.

4. Working Capital Decision

Working capital decision adalah uang yang disimpan untuk perusahaan yang digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Termasuk didalamnya juga adalah aset perusahaan dan liabilitas perusahaan.

Sumber : Jurnal.id

Selengkapnya
4 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan

Tujuan Manajemen Keuangan Dalam Bisnis/Perusahaan

Dipublikasikan oleh Mochammad Reichand Qolby pada 30 Januari 2023


Beberapa Tujuan Manajemen Keuangan

1. Menjaga Arus Keluar Masuk Kas

Tujuan pertama dari penerapan manajemen keuangan adalah untuk menjaga arus keluar masuk kas. Aktivitas operasi merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Kas digunakan untuk membayar gaji karyawan, pajak hingga pembelian bahan material dan ATK. Banyaknya aktivitas di perusahaan yang membutuhkan uang kas menjadi salah satu tujuan dibuatnya manajemen keuangan.

2. Mengatur Pengeluaran Lebih Baik

Pengeluaran harus diatur secara efisien dengan menggunakan manajemen keuangan. Cobalah untuk melakukan evaluasi melalui laporan keuangan bisnis JULOvers dalam beberapa periode waktu yang lampau. Cari sumber yang menyebabkan terjadinya pembengkakan atau pengeluaran mana yang tidak memberikan manfaat  apa pun bagi bisnis kamu.

3. Memaksimalkan Keuntungan 

Tujuan dalam bisnis merupakan meraih jalan usaha untuk mendapatkan banyak revenue atau keuntungan. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memaksimalkan penerapan manajemen keuangannya untuk mengambil keputusan dalam melakukan tindakan sehingga memaksimalkan keuntungan perusahaan atau bisnis.

4. Memperkecil Risiko

Bisnis memiliki banyak risiko yang mengakibatkan terhadap terancamnya operasional. Penerapan manajemen keuangan dapat membantu pembisnis untuk memperkecil risiko yang akan didapatkan. Banyak strategi yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan secara baik untuk memaksimalkan manajemen keuangan. 

 

Sumber : julo.co.id

 

Selengkapnya
Tujuan Manajemen Keuangan Dalam Bisnis/Perusahaan

Manajemen Keuangan

6 Cara Mengelola Manajemen Keuangan Dengan Baik - Diklatkerja

Dipublikasikan oleh Mochammad Reichand Qolby pada 13 Oktober 2022


6 Cara Mengelola Keuangan Dengan Baik

Finansial merupakan aspek yang sangat penting untuk dibutuhkan untuk masa depan, hal ini dibuat untuk mensejehterakan kehidupan pada diri sendiri. Tetapi dalam mewujudkan impian tidak hanya niat saja untuk membuat sebuah finansial yang baik. Anda harus belajar untuk menemukan cara yang tepat untuk mengelola keuangan dengan mudah dan tepat. Banyak beberapa tips yang bisa anda buat untuk mengelola keuangan kepribadian, kebutuhan dan gaya hidup anda. 

Mengelola keuangan secara baik dan sehat adalah untuk menjaga dan memudahkan anda untuk menggunakan uang secara benar. Dengan mengelola keuangan secara baik akan mencukupi segala kebutuhan baik yang sifatnya direncanakan atau yang mendadak. Mengelola keuangan sedari usia muda sifatnya adalah harus karena diperlukan waktu yang cukup panjang serta usaha yang besar untuk manajemen finansial anda. 

Sumber : Harmony.id

6 Cara Manajemen Keuangan Dengan Baik dan Mudah

Tak dapat dipungkiri bahwa manajemen keuangan bukan hal yang mudah dilakukan, namun kita bisa mempelajarinya secara pelan-pelan untuk mewujudkan finansial yang baik.

1. Selalu siapkan anggaran

Menyiapkan anggaran keuangan merupakan sebuah acuan untuk memulai dari manajemen keuangan yang baik. Anggaran ini dibutuhkan sebagai sebuah acuan dalam segala perhitungan finansial Anda. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, serta kebutuhan untuk berinvestasi dan akses terhadap layanan kesehatan. Dengan memerhatikan anggaran keuangan sebagai salah satu cara mengelola keuangan, Anda bisa menentukan aspek apa saja yang diperlukan dan dibutuhkan.

2. Hindari hutang

Menghindari utang merupakan salah satu cara untuk manajemen keuangan dengan baik. Pasalnya dengan berutang, anda harus menyisihkan penghasilan anda untuk membayar hutang. Sehingga seluruh keuangan yang anda punya akan terbagi menjadi dua untuk kebutuhan.

3. Belajar menabung

Menabung merupakan salah satu hal yang paling mudah kita lakukan, walaupun hanya sedikit budaya menabung akan tumbuh untuk membuat pola pikir kita menyisihkan sebagian keuangan kita untuk menabung. Menabung juga merupakan salah satu aktivitas yang mempersiapkan kehidupan kita secara mendatang. Sehingga kita bisa meminimalisir terhadap biaya mendadak maupun biaya pokok yang harus dibayar secara mendatang.

4. Membuat catatan keuangan

Catatan keuangan ini berguna untuk memberi rincian terhadap pengeluaran Anda dalam sehari-hari atau per bulannya. Dengan mengetahui secara rinci terkait pengeluaran yang dilakukan, maka Anda akan lebih mudah mengeliminasi pengeluaran yang tidak diperlukan untuk kemudian hari. Hal tersebut bisa mulai Anda alokasikan ke hal-hal yang lebih menguntungkan seperti menabung atau mulai berinvestasi.

5. Mengatur anggara sesuai prioritas kebutuhan

Anda bisa membagi prioritas kebutuhan dalam anggaran Anda sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, sifatnya yang perbulan, hingga di masa yang lebih panjang lagi, seperti menyiapkan keperluan dana demi membeli tempat tinggal atau memulai usaha secara mandiri. Dengan mempersiapkan anggaran jangka panjang dalam cara mengelola keuangan, Anda pun akan memiliki kesempatan yang lebih besar dalam memiliki rasa aman serta independen dalam aspek finansial di masa depan. 

6. Mulai merencanakan masa depan

Merencanakan masa depan merupakan sebuah motivasi untuk membayangkan atau memiliki impian yang jelas untuk kehidupan. Anda bisa membuat rencana yang lebih baik terutama dalam hal karir, manajemen keuangan dapat direalisasikan saat anda memiliki finansial yang cukup. Impian masa depan dapat mempengaruhi kebiasaan anda untuk mengelola finansial dengan baik. 

Sumber : cimbniaga.co.id

Selengkapnya
6 Cara Mengelola Manajemen Keuangan Dengan Baik - Diklatkerja

Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan - Pengertian, Fungsi dan Prinsip

Dipublikasikan oleh Mochammad Reichand Qolby pada 13 Oktober 2022


Apa Itu Manajemen Keuangan?

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang agar tidak timbul masalah di kemudian hari. 

Keuangan bersifat sangat riskan, jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi acak-acakan dan tentunya akan menghentikan jalannya sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan bidang untuk mengurus bagian keuangan atau bisa juga disebut manajemen keuangan.

Pentingnya Mengenal Tujuan Manajemen Keuangan

Keuangan yang sehat adalah kunci keberlangsungan sebuah perusahaan untuk bertahan maupun terus berkembang. Keuangan perlu dikelola dengan baik dan cermat oleh perusahaan. 

Untuk mengelola keuangan dibutuhkan manajemen keuangan sebagai wakil perusahaan. Tugasnya adalah mengawasi dan menangani laporan keuangan perusahaan, berikut juga portofolio investasi, akuntansi, dan semua jenis analisis keuangan. Dengan begitu keuangan dan aset perusahaan bisa terjaga dengan baik. 

5 Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan sudah diuraikan dalam pembahasan diatas, ada beberapa perbedaan dalam fungsi dan tujuan manajemen keuangan. Yuk, simak fungsi manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan dan organisasi.

Rencana

Fungsi manajemen keuangan adalah membuat estimasi yang berkenaan dengan kebutuhan modal perusahaan. Selanjutnya, biaya dan keuntungan yang telah ditentukan dan dijalankan masing-masing divisi akan dipantau oleh manajemen keuangan. Peran dan fungsi manajemen keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan. 

Kontrol

Pengendalian keuangan menjadi tanggung jawab manajemen keuangan ketika berbagai aktivitas di dalam manajemen keuangan mulai berjalan. Kontrol yang dilakukan ini menjadi bagian dari fungsi manajemen keuangan, supaya segala hal dapat berjalan sesuai rencana. 

Anggaran

Semua hal yang berurusan dengan keuangan merupakan tanggung jawab dari manajemen keuangan. Oleh karena itu, urusan anggaran sangatlah penting untuk pengalokasian anggaran biaya yang efisien. Sehingga dana yang dimiliki perusahaan dapat dimaksimalkan dengan baik.

Audit

Audit Internal merupakan salah satu fungsi manajemen keuangan. Auditing dilakukan untuk memastikan operasional atau penyelenggaraan yang dilakukan terjadi lancar dan tidak ada penyimpangan. Audit dilakukan dengan menggunakan standar akuntansi yang telah ditetapkan. Tahapan auditing yang dilakukan antara lain menganalisis, menilai, meninjau ulang, dan menimbang hasil kerja setiap divisi terkait dan perusahaan. 

Report

Report juga masuk dalam fungsi manajemen yang terakhir .etelah melakukan perencanaan, pengawasan, dan audit, selanjutnya fungsi manajemen keuangan adalah menyediakan laporan mengenai kondisi keuangan perusahaan. Selain itu, manajemen keuangan juga akan menyediakan analisis terkait rasio laporan keuangan. 

Laporan ini biasanya digunakan untuk menjadikan acuan para pelaku dalam mengambil keputusan untuk bisnisnya. Laporan disusun biasanya saat setiap kuartal, semester dan tahunan. 

 

Prinsip Manajemen Keuangan

Terdapat beberapa printip manajemen keuangan dalam perusahaan yang harus diketahui, berikut prinsipnya.

Kelangsungan Hidup

Manajemen keuangan harus mempunyai strategi keuangan yang tepat untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban moral dan hukum yang terdapat dalam sebuah perusahaan. Sehingga dapat diketahui darimana dana diperoleh, dana dipakai untuk apa saja, serta bagaimana perusahaan memakai dana tersebut. Semua pihak dan aspek di perusahaan harus tahu bagaimana dana dan wewenang itu digunakan.

Konsisten

Konsisten dalam keuangan berfungsi dalam menandakan adanya penggunaan dana jika tidak stabil, hal tersebut akan terlihat jika adanya konsistensi yang digunakan oleh perusahaan dalam manajemen keuangan.

Transparansi

Perusahaan harus transparan dan terbuka terhadap keuangan perusahaan. Perusahaan harus menyediakan informasi tentang aktivitasnya dengan orang yang berkepentingan. Keuangan yang akurat, lengkap, dan rapi dapat diakses dnegan mudah oleh setiap manajer yang berkepentingan.

Pengelolaan

Perusahaan harus mengelola keuangan perusahaan dengan benar. Hal ini menjamin bahwa dana yang telah dianggarkan akan sesuai dengan tujuan dan rencana keuangan yang telah dibuat sebelumnya. 

Sumber : Lifepal.co.id

Selengkapnya
Manajemen Keuangan - Pengertian, Fungsi dan Prinsip
« First Previous page 4 of 4