Keprofesian

3 Profesi Ini Masih Sepi Peminat tapi Banyak Dicari

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 30 April 2024


Perkembangan dunia kerja tumbuh pesat saat ini berdampak pada munculnya beragam profesi. Namun masih ada profesi yang sepi peminat, sehingga menjadi peluang bagi para pencari kerja atau lulusan baru. Sepinya peminat pada beberapa profesi karena di Indonesia belum banyak lulusan bidang terkait profesi tersebut. Menurut The Future of Jobs Report 2020, World Economic Forum (WEF), pada Selasa (10/10/2020), ada tiga profesi yang menjanjikan dan banyak dicari, tapi masih sepi peminat. Berikut ini 3 profesi yang masih sepi peminat, namun paling dicari dan dibutuhkan saat ini: 

Aktuaris 

Aktuaris mungkin adalah salah satu pekerjaan yang belum banyak dikenal, bidang ini bertugas menyelesaikan masalah bisnis di perusahaan. Contohnya, risiko yang akan dihadapi perusahaan dan dampak bencana terhadap perekonomian dan kemajuan perusahaan. Semua perusahaan harus memperhitungkan risiko demi mengembangkan usahanya. Sebab itu, perusahaan membutuhkan seorang aktuaris. Sayangnya, masih sedikit orang yang menggeluti bidang aktuaris.

Hal ini dibuktikan melalui data dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang menyebutkan, per pertengahan 2019, baru terdapat sekitar 652 orang aktuaris di Indonesia. Jika ingin menjadi aktuaris, Anda bisa memilih Jurusan Matematika di perguruan tinggi. Namun, untuk lebih spesifiknya, dapat mencari kampus yang sudah memiliki Peminatan Aktuaria di Jurusan Matematika, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).

Analis Data 

Hampir semua bidang bisnis saat ini membutuhkan peran seorang data analyst atau analis data. Profesi ini bertanggungjawab menerjemahkan data menjadi laporan yang akan membantu proses manajemen dan pengolahan data di perusahaan. Jika ingin menjadi analis data, Anda harus menguasai beberapa ilmu pemrograman, seperti structured query language (SQL), Python, Microsoft Excel, dan software visualisasi data lainnya. Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebutkan, data adalah kekayaan baru yang lebih berharga dibanding minyak. Di Indonesia, kebutuhan ahli analis data mencapai 9.000.000 orang. Jika ingin menekuni profesi analis data, seseorang dapat memilih jurusan Sains Data atau Data Science. Beberapa universitas yang memiliki Program Studi (Prodi) Sains Data antara lain UNM, IPB, dan Universitas Airlangga (Unair). Itulah tiga profesi menjanjikan yang paling dicari di Indonesia. 

Arsitek AI

Bagi sebagian orang, profesi artificial intelligence (AI) architect atau arsitek AI mungkin sudah tidak asing lagi. Arsitek AI adalah orang yang mengukur kinerja AI yang telah dibuatnya, dan mempertahankan keberlanjutan AI tersebut. Profesi ini masih sangat jarang di Indonesia. Bahkan, menurut Emerging Jobs Linkedin 2020, Arsitek AI atau Spesialis AI masuk ke dalam tiga daftar teratas pekerjaan yang paling berkembang di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut menjadi bukti, bahwa Arsitek AI masih memiliki peluang besar karena banyak dicari perusahaan. Di Indonesia, hanya ada satu universitas yang menyediakan Jurusan AI, yaitu Universitas Indonesia (UI). Selain memilih Jurusan AI di UI, seseorang yang berminat menekuni dunia AI, dapat memilih jurusan kuliah bidang teknologi. Kampus swasta terbaik Tanah Air seperti Bina Nusantara University (Binus University), Universitas Nusa Mandiri (UNM), dan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) telah menyediakan jurusan bidang teknologi, yakni Jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, dan lain-lain. Ketiga profesi ini bisa dijadikan peluang besar bagi Anda, karena masih sepi peminat dan saingan.

Sumber: www.kompas.com
 

Selengkapnya
3 Profesi Ini Masih Sepi Peminat tapi Banyak Dicari

Keprofesian

Berbeda dengan Pekerjaan, Apa Itu Profesi?

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 30 April 2024


Profesi adalah pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan masuk ke dalam profesi. Lantas apa yang dimaksud dengan profesi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang dimaksud profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian seperti keterampilan dan kejuruan tertentu. Mengutip buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri oleh Sukarman Purba, Astuti Astuti, dan Juniyanto Gulo, apa itu profesi adalah segala seutu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian. Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menghasilkan nafkah hidup yang mengandalkan suatu keahlian.

Artinya, tidak semua pekerjaan termasuk dengan profesi. Profesi hanya pekerjaan yang mengandalkan keahlian saja yang masuk pada apa itu profesi. Profesi adalah tidak seperti pekerjaan karena tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. 

Keahlian ini diperoleh melalui profesionalisasi seperti latihan, pendidikan, atau sertifikasi, yang dilakukan sebelum menjalani profesi maupun setelah menjalani macam-macam profesi tersebut. Pengertian apa itu profesi menurut ahli Untuk lebih memahami tentang apa itu profesi, simak definisi profesi adalah dari beberapa ahli, dikutip dari buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri, yaitu:

  • Prakoso dan Tobing menyatakan apa itu profesi adalah sebutan atau jabatan di mana penyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperolehnya melalui pelatihan atau pengalaman lain atau keduanya. Sehingga dapat membimbing, memberi nasihat, dan saran untuk melayani orang lain dalam bidang profesinya. 

  • Muchtar menyatakan apa itu profesi adalah suatu konsep yang lebih spesifik dari pekerjaan. Istilah pekerjaan memiliki arti yang lebih luas dari profesi. Setiap profesi adalah pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan merupakan apa itu profesi. 

  • Sumaryono memiliki definisi profesi adalah sebutan atau jabatan di mana orang yang menyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperoleh melalui training atau pengalaman lain, sehingga penyandang profesi bisa membimbing, memberi nasihat atau saran, dan melayani orang lain sesuai bidangnya. 

  • Darmodiharjo dan Sidarta, mendefinisikan apa itu profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian khusus. Unsur keahlian inilah yang membedakan profesi menjadi profesi bersifat umum dan profesi bersifat luhur.

Ciri-ciri apa itu profesi Menurut Isnanto, dikutip dari Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri, ciri-ciri apa yang dimaksud dengan profesi adalah sebagai berikut:

  • Macam-macam profesi memiliki pengetahuan khusus biasanya berupa keahlian dan keterampilan yang dimiliki dari menjalani pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang bertahun-tahun. 

  • Memiliki kaidah dan standar moral yang sangat tinggi karena pelaku apa itu profesi umumnya melakukan kegiatannya berdasarkan kode etik profesi. 

  • Mengabdi pada kepentingan masyarakat. Setiap pelaku profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. 

  • Ada izin khusus untuk menjalankan apa itu profesi. Setiap profesi adalah akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat seperti kemanusiaan, keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup sehingga untuk menjalankan profesi harus ada izin khusus. 

  • Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu apa yang dimaksud dengan profesi.

Macam-macam profesi Ada berbagai macam-macam profesi yang berbeda dari berbagai sektor pekerjaan. Berikut macam-macam profesi di Indonesia, di antaranya adalah:

  • Akuntan. 

  • Guru 

  • Teknisi. 

  • Fisik. 

  • Bankir komersial. 

  • Insinyur. 

  • Pengacara. 

  • Psikolog. 

  • Apoteker. 

  • Ahli diet. 

  • Analis riset. 

  • Bidan. Montir. 

  • Dokter. 

  • Montir listrik. 

  • Konsultan. 

  • Bankir investasi. 

  • Programmer. 

  • Pilot

Kesimpulannya, apa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Contoh apa itu profesi ada macam-macam profesi di Indonesia seperti dokter, akuntan, guru, psikolog, pilot, bidan, dan lainnya.

Sumber: money.kompas.com

Selengkapnya
Berbeda dengan Pekerjaan, Apa Itu Profesi?

Keprofesian

Organisasi Non-profit (Non-profit Organization)

Dipublikasikan oleh Admin pada 12 April 2024


Organisasi Non-profit (dalam bahasa Inggris: Non-profit Organization) adalah sebuah organisasi yang tujuan utamanya mendukung gerakan atau gerakan yang menarik perhatian masyarakat untuk tujuan nirlaba. Organisasi non-profit  meliputi tempat ibadah, sekolah umum, badan amal publik, rumah sakit dan klinik umum, organisasi politik, organisasi bantuan hukum, organisasi sukarela, serikat pekerja, asosiasi profesi, lembaga penelitian, museum, dan beberapa pejabat pemerintah

Perbedaan organisasi non-profit dengan organisasi profit

Ada beberapa hal yang membedakan organisasi non-profit dengan organisasi (profit) lainnya. Dari segi kepemilikan, tidak jelas siapa “pemilik” lembaga nonprofit, apakah anggota, klien, atau donatur. Dalam organisasi yang efektif, pemimpin mendapatkan manfaat paling banyak dari hasil kegiatan organisasi. Bagi para donatur, organisasi non-profit membutuhkan donasi sebagai sumber pendanaan.

Berbeda dengan organisasi profit yang mempunyai sumber pendanaan yang jelas yaitu kepentingan bisnis. Dalam hal pembagian tanggung jawab, dalam organisasi yang efektif, jelas siapa yang menjadi dewan direksi dan siapa yang memilih kepala eksekutif. Di sisi lain, hal ini tidak mudah untuk diterapkan di organisasi non-profit. Anggota dewan bukanlah "pemilik" organisasi.

Pajak bagi organisasi non-profit

Seperti korporasi atau korporasi, lembaga non-profit juga dikenakan pajak. Artinya seluruh kewajiban perpajakan harus dipenuhi tanpa kecuali. Namun, tidak semua penghasilan yang diterima dari yayasan dikenakan pajak.

Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa organisasi non-profit mengklasifikasikan penghasilannya sebagai penghasilan kena pajak dan penghasilan bebas pajak. Namun, di banyak negara, organisasi non-profit dapat mengajukan permohonan pembebasan pajak, yang memungkinkan mereka menghindari pajak penghasilan dan pajak lainnya.

Organisasi non-profit di beberapa negara

Indonesia

Di Indonesia, organisasi non-profit dapat dibebaskan dari pajak penghasilan dan pajak lainnya, terutama di bidang keagamaan dan amal. Selain itu, organisasi seperti bidang pendidikankini mulai berkembang.

Amerika Serikat

Perkembangan organisasi non-profit di Amerika jauh lebih baik dibandingkan di Indonesia, khususnya di bidang keagamaan. Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat menjamin kebebasan beragama warga negaranya. Namun, organisasi keagamaan non-profit seperti gereja kurang tunduk pada sistem pelaporan pemerintah dibandingkan organisasi lain.

Dari sudut pandang perpajakan, organisasi non-profit keagamaan di Amerika Serikat tidak mempunyai banyak pengawasan dan peraturan yang membedakan mereka dari organisasi non-keagamaan. Badan amal tunduk pada Badan Pendapatan Kanada (Canada Revenue Agency) Anda harus mendaftar ke . organisasi).

Inggris Raya

Di Inggris dan Wales, organisasi non-profit yang berbentuk badan amal harus mendaftar ke Komisi Inspeksi Amal. Di Skotlandia, Kantor Komisi Amal Skotlandia melakukan hal yang sama. Sebaliknya, organisasi nirlaba seperti serikat pekerja di Amerika Serikat sering kali tunduk pada undang-undang khusus dan tidak dihormati seperti halnya filantropi teknologi.

Kanada
Di Kanada, organisasi non-profit yang mengambil format derma biasanya harus dicatatkan di dalam Agen Pendapatan Kanada (Canada Revenue Agency).

Britania Raya
Di Inggris dan Wales, organisasi non-profit yang mengambil format derma biasanya harus dicatatkan di dalam Komisi Pengawasan Derma. Di Skotlandia, Kantor Pengatur Derma Skotlandia juga melayani fungsi yang sama. Berbeda dengan organisasi nirlaba di Amerika Serikat, seperti serikat buruh, biasanya tunduk kepada peraturan yang terpisah, dan tidak begitu dihormati sebagaimana halnya derma dalam hal pengertian teknis.

Disadur dari: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Organisasi Non-profit (Non-profit Organization)
« First Previous page 5 of 5