Kemaritiman

Pulau Bali dan Jawa Dulunya Satu Kesatuan? Berikut 3 Kisah Putusnya Pulau Bali dan Jawa

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 11 Februari 2025


PORTAL SULUT – Konon pulau Bali dan Jawa adalah satu kesatuan. Anda mungkin berpikir ini sesuatu yang mustahil. 

Tapi terdapat 3 penjelasan yang bisa menjadi rujukan putusnya pulau Bali dan Jawa yang ditandai dengan Selat Bali. 

3 Penjelasan putusnya pulau Bali dan pulau Jawa membuat kedua pulau tersebut tidak lagi satu kesatuan. 

Sebagaimana dinukil portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Youtube BERBAGI TAHU yang diakses pada 24 Desember 2021, berikut cerita-cerita yang berkembang: 

1. Kedatangan Resi Markandeya Semua dimulai dari Resi Markandeya yang membawa rombongan sebanyak 4000 pengikut untuk mendirikan Pura Besakih. Hikayat itu membeberkan bahwa mereka menuju Bali tanpa perahu. Karena saat itu pulau Bali dan Jawa masihlah satu. Kemudian terdapat legenda bagaimana pulau Bali dan Jawa akhirnya terbelah menjadi dua oleh selat Bali.

2. Kisah Mpu Sidhimantra dan Naga Basukih 
Berdasarkan kitab bernama Usana Bali, putusnya Bali dan Jawa diakibatkan oleh pendeta Mpu Sidhimantra. Pendeta tersebut tinggal di Jawa Timur dan berkawan dekat dengan seekor ular besar bernama Naga Basukih. Naga Besukih mendiami kaki gunung Agun yang merupakan sebuah gua besar yang dianggap suci. Karena persahabatan itu Mpu Sidhimantra selalu mengunjungi Naga Basukih setiap bulan pertama dengan membawa madu, susu, dan mentega. 

Salah satu anak Mpu Sidhimantra gemar main judi. Namanya Ida Manik Angkeran, yang banyak menelan kekalahan dalam perjudian. Ketika bulan purnama kembali tiba, sehingga tanpa izin orang tuanya, Ida Manik Angkeran pergi ke Naga Basukih. Sampai di sana ia duduk bersila sembari menyenandungkan bajra sehingga Naga Basukih keluar dari liangnya. Ida Manik Angkeran membawa susu, madu, dan mentega mewakili ayahnya yang tergolek sakit. 

Dengan senang hati Naga Basukih mengambil suguhan itu. Ketika Naga Basukih masuk ke dalam goa, saat itulah Ida Manik melihat permata yang menawan bertengger di ekor Naga Basuki. Ida Manik berpikir kalau permata itu cukup menjadi modal perjudian sepanjang hidupnya. Syahdan, ia pun menebas ekor Naga Basukih, lalu lari mengambil permatanya.Ironisnya, Ida Manik Angkeran pun tewas terbakar di hutan Cemara Geseng karena jejak kakinya dapat dilacak kemarahan Naga Basukih. Mpu Sidhimantra pun mencari anaknya yang tak pulang-pulang. Dari situ, Naga Basukih menjelaskan duduk perkara kepada Mpu Sidhimantra. 

Naga Basuki menjelaskan bahwa anaknya bisa hidup kembali, dengan syarat mesti mengabdi sebagai Adipura pemangku dan tinggal selamanya di Bali. Syarat itu disetujui Mpu Sidhimantra. Ketika kembali ke Jawa, Mpu Sidhimantra menggoreskan tongkatnya agar anaknya tidak sekali-kali kembali ke Jawa. Dari goresan tongkat itulah, pulau Jawa dan pulau Bali terbelah menjadi dua. Demikianlah asal muasal Selat Bali. Keturunan Adi Manik tersebut hingga kini berkewajiban menjadi pemangku di Pura besakih.

3. Tulisan Ilmuwan Eropa dan Penemuan Air Panas 
Penulis bangsa Eropa juga membenarkan kalau pulau Jawa dan Bali awalnya satu padu. Namun kedua pulau itu terpisah oleh meletusnya gunung berapi, terjadilah gempa bumi dahsyat yang membuat daratan kedua pulau itu retak lalu putus. Mereka menerangkan kalau peristiwa itu terjadi awal abad ke-13. Sayangnya kurang jelas gunung apa yang meledak itu. Lalu ditemukan ada mata air panas yang dianggap sebagai bekas gunung berapi aktif masa lalu. Di antara air panas tersebut ada yang bernama Banyuwangi, yang artinya air panas.

Sumber: portalsulut.pikiran-rakyat.com

Selengkapnya
Pulau Bali dan Jawa Dulunya Satu Kesatuan? Berikut 3 Kisah Putusnya Pulau Bali dan Jawa

Kemaritiman

Manfaat Peta Indonesia bagi Wisatawan

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 11 Februari 2025


Liputan6.com, Jakarta - Peta jadi hal yang sangat penting bagi seseorang, terutama bagi wisatawan yang belum mengetahui tentang wilayah tertentu. Beberapa wisatawan asing yang datang berkunjung ke tanah air masih tetap memegang peta Indonesia. Dengan menggunakan peta, orang bisa menemukan tempat-tempat wisata atau sarana umum. Sederhananya, mereka bisa mengetahui tentang bank, kantor pos, hingga tempat ibadah. Dilansir dari berbagai sumber, berikut tentang penjelasan peta Indonesia dan manfaatnya.

Peta Indonesia mempunyai sejumlah bagian. Bagian pertama, peta Indonesia bagian utara yang meliputi Pulau Kalimantan. Bagian kedua, peta Indonesia bagian timur, yang mencakup Pulau Papua. Sementara ketiga, peta Indonesia bagian selatan, dan keempat peta Indonesia bagian barat. Peta Indonesia bagian utara memuat tentang perbatasan kontinental atau perbatasan darat, yaitu dengan Malaysia. Sementara batas laut yaitu dengan Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Perbatasan Benua

Perbatasan Benua
 

Peta Indonesia bagian timur, meliputi perbatasan benua atau perbatasan darat, yaitu Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini. Sementara perbatasan secara maritim dengan Samudra Pasifik. Peta Indonesia bagian selatan perbatasan darat dengan Timur Leste. Sementara perbatasan maritim dengan perairan Australia dan Samudra Hindia.

Manfaat Peta bagi Wisatawan

Pertama, peta dapat digunakan wisatawan untuk mencari tahu jarak dari satu tempat ke tempat lain, yaitu dengan perhitungan jarak pada peta melalui skala yang ada. Kedua, peta dapat digunakan wisatawan untuk mengetahui arah suatu tempat. Contohnya, dengan melihat peta kawasan Asia Tenggara, orang bisa melihat peta Indonesia yang berseberangan langsung dengan Malaysia di bagian utara. Ketiga, peta juga dapat digunakan wisatawan sebagai alat untuk mencari tahu kondisi lingkungan suatu daerah atau tempat. Contoh, dengan  peta orang bisa melihat wilayah yang termasuk beriklim tropis, kutub, ataupun daerah sedang.

Infografis negara-negara terancam hilang dari peta
Infografis negara-negara terancam hilang dari peta

Sumber: www.liputan6.com

 

Selengkapnya
Manfaat Peta Indonesia bagi Wisatawan

Kemaritiman

Peta Baru Indonesia Dirilis, Ini 4 Perbedaannya dengan yang Lama

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 16 Mei 2024


Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman memelopori kar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ramal diperbarui dekat Jumat (14/7/2017). 

Dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Arif Havas Oegroseno, menjelaskan ada beberapa hal yang melatarbelakangi pembaharuan peta tersebut.

“Ada perjanjian perbatasan laut teritorial yang sudah berlaku, yakni antara Indonesia-Singapura sisi barat dan sisi timur, serta perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan Filipina yang sudah disepakati bersama dan sudah diratifikasi sehingga dalam waktu yang tidak lama lagi akan berlaku,” jelas Havas.

Lalu, apa perbedaan antara peta lama NKRI dengan yang baru? Berikut ulasannya.

1. Laut Natuna Utara menggantikan Laut China Selatan

Sebagaimana yang ramai diperbincangkan belakangan ini, nama Laut China Selatan di peta NKRI diubah menjadi Laut Natuna Utara. Meski sempat diprotes pihak Tiongkok, pemerintah beralasan nama baru tersebut untuk mempertegas batas wilayah yurisdiksi Indonesia.

"Pertimbangannya, landas kontinen di kawasan tersebut sejak tahun 70-an telah menggunakan nama Blok Natuna Utara, dan sebagainya yang menggunakan referensi arah mata angin. Biar menyesuaikan," ujar Havas.

Menanggapi protes dari pihak Beijing, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menegaskan perubahan nama tersebut tidak menyalahi ketentuan. Wilayah tersebut merupakan bagian dari perairan Indonesia sehingga pemerintah berhak melakukan perubahan nama pada wilayah ini.

"Loh, itu kan laut wilayah kita, Laut Natuna Utara bukan Laut China Selatan. Itu Laut Natuna Utara," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

2. Perbatasan dengan Filipina

Berkaitan dengan keputusan arbitrase Filipina dan Tiongkok, pulau kecil atau karang di tengah laut yang tidak menyokong kehidupan manusia tidak memiliki hak ZEE 200 mil laut dan landas kontinen. Oleh karena itu, ada beberapa pulau kecil milik negara tetangga yang hanya diberikan batas 12 mil laut.

Hal ini juga membuat perubahan di peta perbatasan Indonesia dengan Filipina di Laut Sulawesi. Sebelumnya ditandai dengan garis putus-putus, kini garisnya telah menyatu. *

3. Penegasan batas negara di Selat Malaka
Untuk mempermudah penegakan hukum, pemerintah mempertegas klaim di Selat Malaka dengan melakukan simplifikasi klaim garis batas.

Dengan posisi tersebut, peta perlu diperbaharui sehingga aparat keamanan dan penegak hukum dari TNI AL, Bea Cukai, KPLP, akan mudah melakukan patroli di sana karena sudah jelas,” kata Havas.

4. Perbatasan dengan Republik Palau

Republik Palau merupakan sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik, sekitar 200 km sebelah utara wilayah provinsi Papua Barat. Sebelumnya, batas wilayah dengan Palau masih melengkung dan diberi ruang garis lurus untuk pulau milik Palau.

Di peta yang terbaru, garis tersebut ditarik menjadi garis lurus, ditutup, dan ditekan sampai sekitar 100 mil. Hal ini karena batas ZTE menjadi perairan Indonesia, dua pulau karang sebelumnya, Karang Helen dan Pulau Tobi pun diberi batas 12 mil laut. *

Sumber: www.liputan6.com

Selengkapnya
Peta Baru Indonesia Dirilis, Ini 4 Perbedaannya dengan yang Lama

Kemaritiman

Serba-serbi Peta dan Profil Penting Indonesia

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 16 Mei 2024


Jakarta - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan wilayah yang sangat luas. Pada peta Indonesia dapat dilihat jumlah pulau yang mencapai puluhan ribu.

Berdasarkan Peta Indonesia akan kita bahas mengenai berbagai informasi seperti geografis, topografi, dan lain sebagainya.

Indonesia terletak dengan kondisi yang dianggap strategis, terutama di Asia Tenggara. Negara ini terletak di lintang 6º LU-11º08 LS dan 95º BT-141º BT yang memiliki luas daratan seluas 1.922.570 km2. Jika dilihat dari luasannya, masih banyak area yang belum terjangkau dan ditempati. Banyak pulau yang masih kosong dan hanya ditempati oleh masyarakat khas di area sekitar. Sedangkan luas perairannya mencapai 3.257.483 km2. Hal ini terlihat jelas di peta Indonesia yang wilayahnya dikelilingi lautan luas dan berada di garis khatulistiwa.

Dengan luas yang ada maka jumlah pulau yang tersedia kurang lebih 17.504 pulau, 6.000 pulau tidak berpenghuni dan tidak ingin ditempati. Alasannya bisa beragam mulai dari tidak ada penduduk, sulit dijangkau, masih banyak hewan buas, dan lain sebagainya. Hal ini karena kebanyakan penduduknya mendiami 4 pulau besar, yakni Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Perbatasan Indonesia

Indonesia memiliki batas laut maupun darat sehingga sering kali terlibat konflik dengan negara-negara tetangga. Adapun batas-batas wilayah Indonesia sebagai berikut:

- Utara: di sebelah utara Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia, Singapura, Samudera Pasifik serta Filipina dan Thailand

- Barat: Barat Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan negara India

- Selatan: Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Timor Leste

- Timur : di bagian timur Indonesia berbatasan langsung dengan negara tetangga yang dulunya bagian dari Indonesia yaitu Papua Nugini.

Provinsi dan Wilayah

Di setiap provinsi terdiri kabupaten, dan kabupaten terbagi lagi menjadi kecamatan hingga tingkat desa. Hal ini untuk memudahkan pemerintah dalam mengelola provinsi dan wilayah yang ada di Indonesia. Dengan 34 provinsi terbagi menjadi 416 kabupaten dan 98 kota atau 7.024 daerah setingkat kecamatan dan/atau 81.626 setingkat desa. Setiap provinsi terdapat gubernur dan DPRD provinsi. Kabupaten terdapat bupati dan DPRD Kabupaten, sedangkan kota yaitu wali kota dan DPRD Kota yang dipilih rakyat secara langsung melalui pemilu.

Berikut ini daftar nama provinsi yang ada di Indonesia beserta nama ibu kotanya:

1. Aceh - Banda Aceh

2. Sumatera Utara - Medan

3. Sumatera Barat - Padang

4. Riau - Pekanbaru

5. Kepulauan Riau - Tanjungpinang

6. Jambi - Jambi

7. Sumatera Selatan - Palembang

8. Kepulauan Bangka Belitung - Pangkal Pinang

9. Bengkulu - Bengkulu

10. Lampung - Bandar Lampung

11. DKI Jakarta - Jakarta

12. Banten - Banten (Serang)

13. Jawa Barat - Bandung

14. Jawa Tengah - Semarang

15. DI Yogyakarta - Yogyakarta

16. Jawa Timur - Surabaya

17. Bali - Denpasar

18. Nusa Tenggara Barat - Mataram

19. Nusa Tenggara Timur - Kupang

20. Kalimantan Barat - Pontianak

21. Kalimantan Tengah - Palangkaraya

22. Provinsi Kalimantan Selatan - Banjarmasin

23. Kalimantan Timur - Samarinda

24. Kalimantan Utara - Tanjung Selor

25. Sulawesi Utara - Manado

26. Gorontalo - Gorontalo

27. Sulawesi Tengah - Palu

28. Sulawesi Barat - Mamuju

29. Provinsi Sulawesi Selatan - Makassar

30. Sulawesi Tenggara - Kendari

31. Maluku - Ambon

32. Maluku Utara - Sofifi

33. Papua Barat - Manokwari

34. Papua - Jayapura

Dari jumlah provinsi di Indonesia, ada 5 provinsi yang memiliki status berbeda yang mana memiliki otonomi khusus untuk provinsi-provinsi tersebut. Provinsi-provinsi itu memiliki hak istimewa dan tingkat otonominya lebih tinggi dari provinsi lainnya.

Demografi Indonesia

Indonesia sebagai negara yang luas juga memiliki penduduk yang jumlahnya sangat besar maka harus ada strategi khusus dalam mengatur negara. Hal ini agar semua sama rata dan adil. Selain itu, Anda juga tentu tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terpadat penduduknya. Populasi yang ada di Indonesia mencapai hampir 270.054.853 juta jiwa pada tahun 2018 berdasarkan data Biro Pusat Statistik atau BPS.

Penduduk Indonesia sendiri masuk ke dalam bangsa Austronesia, terdapat juga kelompok Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia. Pada akhirnya setiap daerah di setiap pulau memiliki jenis suku masing-masing yang menjadi identitas mereka. Hal ini yang menjadikan Indonesia kaya akan berbagai suku, agama, ras dan antar golongan.

Toleransi Indonesia

Di Indonesia ada beberapa agama yang diakui, di antaranya adalah Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Sedangkan untuk kepercayaan dan agama lainnya memang tidak diakui keberadaannya, hal ini menjadikan toleransi di Indonesia sangat tinggi bahkan menuai decak kagum banyak masyarakat luar. Namun di luar kelima agama tersebut, masyarakat asli suku di daerah sendiri masih banyak yang memegang kepercayaan animisme dan dinamisme. Sedangkan yang menjadi kelompok mayoritas adalah penduduk yang beragama Islam.

Lingkungan Hidup Indonesia

Hal ini ditetapkan dalam Surat Kemendagri No. 48 tahun 1989 yang mengatur mengenai Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah. Di sisi lain flora dan juga fauna yang ada beraneka ragam. Hal ini karena dipengaruhi keadaan alam, gerakan hewan dan juga rintangan alam.

Persebarannya dapat dilihat di peta Indonesia sesuai daerahnya masing-masing. Indonesia sendiri menggolongkan jenis fauna menjadi 3 golongan, diantaranya :

- Fauna Tipe Asiatis. Fauna jenis ini berdasarkan peta Indonesia persebarannya di bagian barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat Lombok.

- Fauna Tipe Australis. Dilihat dari peta Indonesia, maka fauna tipe ini akan mudah ditemukan di bagian timur Indonesia yakni Papua dan sekitarnya.

- Fauna Peralihan. Fauna tipe ini akan mudah ditemukan di peta Indonesia bagian tengah, yakni Sulawesi dan Nusa Tenggara. Hewan tipe ini disebut juga hewan asli Indonesia yang tidak dapat ditemui di negara lain.

Itulah deretan informasi mengenai peta Indonesia dan informasi yang ada di dalamnya. Masyarakat yang ingin mengetahui informasi akan Indonesia bisa langsung membaca dan mengenalinya dalam buku pengetahuan khusus Indonesia.

 Sumber: news.detik.com
 

Selengkapnya
Serba-serbi Peta dan Profil Penting Indonesia

Kemaritiman

Peta Curah Hujan: Pengertian, Karakteristik, Isi, dan Kegunaannya

Dipublikasikan oleh Admin pada 08 Mei 2024


Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Datangnya musim hujan dan kemarau berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu, diperlukan data yang menggambarkan persebaran curah hujan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Data yang berisi informasi persebaran curah hujan ini dapat kita dapatkan dari peta curah hujan.

Peta curah hujan atau yang disebut dengan peta isohyet merupakan peta tematik yang menampilkan informasi persebaran curah hujan. Peta curah hujan ini secara khusus menampilkan tingkat curah hujan pada suatu wilayah di Indonesia. Peta ini menampilkan tingkat curah hujan pada suatu wilayah secara detail. Peta ini hanya menampilkan tingkat curah hujan saja, tidak ada hal lain selain tingkat curah hujan di dalam peta.

Peta curah hujan merupakan peta khusus, oleh karena itu peta ini hanya dikeluarkan dan digunakan oleh lembaga khusus juga. Peta curah hujan tidak bisa kita dapatkan secara bebas di toko buku atau toko yang biasa menjual peta. Peta curah hujan hanya ada di tempat-tempat tertentu. Selain itu, peta curah hujan ini juga hanya akan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan peta ini saja.

Karakteristik

Jenis peta tertentu tentunya memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dari peta yang lain. Karakteristik ini merupakan hal yang tidak ditemukan di peta yang lain. Karakteristik peta curah hujan adalah sebagai berikut.

  1. Berisikan informasi mengenai curah hujan yang sama di beberapa wilayah

Karakteristik utama yang dimiliki oleh peta curah hujan yakni ada pada isi di dalamnya. Peta curah hujan berisikan informasi-informasi mengenai curah hujan yang ada di suatu wilayah atau daerah. Peta curah hujan menandai tempat-tempat yang juga memiliki curah hujan yang sama. Dengan demikian, peta curah hujan ini dapat digunakan untuk melihat wilayah mana saja yang memiliki tingkat curah hujan sama.

  1. Tidak memiliki banyak warna di dalamnya

Peta curah hujan tidak memiliki banyak warna seperti peta pada umumnya. Warna- warna di dalam peta ini sebagai pembeda untuk tingkat curah hujan tertentu. Dan biasanya peta curah hujan ini dibatasi oleh garis antara warna satu dengan warna lainnya. Hal ini dikarenakan setiap wilayah memiliki tingkat curah hujan yang berbeda-beda.

  1. Tidak memiliki banyak simbol di dalamnya

Peta curah hujan atau peta isohyet merupakan peta khusus yang tidak terlalu menggunakan banyak simbol seperti peta pada umumnya. Hal ini karena informasi yang disampaikan hanya curah hujan saja. Simbol yang ada di peta isohyet antara lain simbol warna dan simbol arah(utara,timur,barat, dan selatan).

Isi

Isi yang disajikan di dalam sebuah peta pastinya tidak sama. Karena peta memiliki beberapa jenis, selain itu isinya juga berbeda-beda. Peta curah hujan berisi informasi tentang persebaran curah hujan di suatu wilayah. Informasi yang disajikan di dalam peta ini berupa gambar peta suatu wilayah yang diberi warna untuk menandakan tingkat curah hujan. Peta curah hujan ini menggunakan beberapa warna untuk membedakan tingkat curah hujan. Umumnya semakin gelap warnanya semakin tinggi tingkat curah hujan. Warna yang digunakan biasanya adalah merah, kuning, dan hijau. Peta ini hanya berisikan informasi mengenai persebaran curah hujan, tidak ada hal lain selain curah hujan yang ada di dalam peta ini.

Kegunaan 

Pihak-pihak tertentu sangat bergantung pada peta curah hujan. Lembaga yang berhubungan dengan kondisi iklim seperti Badan Meteorologi dan Geofisika lah yang menerbitkan peta curah hujan ini. Sementara itu, pengguna peta ini termasuk orang-orang yang berkepentingan saja, salah satunya adalah penyuluh pertanian. Peta ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi pertanian. Dengan menggunakan peta curah hujan, mereka akan mudah menentukan daerah atau wilayah mana saja yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian, serta jenis komoditas pertanian apa saja yang cocok pula di wilayah pertanian tersebut.

Sekian informasi mengenai peta curah hujan pengertian, karakteristik, isi dan kegunaannya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.

Sumber: dirgantara-lapan.or.id
 

Selengkapnya
Peta Curah Hujan: Pengertian, Karakteristik, Isi, dan Kegunaannya

Kemaritiman

Sejarah dan Geografis dari benua Eropa

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 12 Februari 2024


Secara geologis dan geografis, Eropa merupakan sebuah semenanjung atau anak benua (semenanjung). Pemisahannya sebagai sebuah benua lebih disebabkan oleh perbedaan budaya. Berbatasan dengan Samudera Arktik di utara, Samudera Atlantik di barat, dan Laut Mediterania di selatan. Pemisahan benua ini sendiri diawali oleh faktor budaya sehingga belum jelas batas timurnya. Perbatasan yang sering digunakan untuk memisahkan benua Eropa dan Asia adalah Pegunungan Ural dan Laut Kaspia.

Dengan luas 10.355.000 km², merupakan benua terkecil kedua setelah Australia, namun terbesar ketiga dalam hal jumlah penduduk (di antara Asia dan Afrika), dengan jumlah penduduk 747,6 juta jiwa pada tahun 2020. Hal serupa juga terjadi pada seperdelapan populasi dunia. Benua Eropa secara astronomis terletak antara 35°LU dan 71°LU dan 11°BB dan 66°BT.

Sejarah

Eropa memiliki sejarah budaya dan ekonomi yang panjang sejak era Paleolitikum. Penemuan ribuan batu buatan tangan baru-baru ini yang berasal dari 800.000 tahun yang lalu di Monte Poggiolo, Italia, merupakan bukti penting.

Meskipun asal usul budaya demokrasi dan individualisme Barat sering kali ditelusuri kembali ke Yunani kuno, berbagai pengaruh lain, seperti agama Kristen, juga berkontribusi terhadap penyebaran konsep-konsep seperti 'egalitarianisme' dan universalitas hukum.

Kekaisaran Romawi membagi benua di sepanjang sungai Rhine dan Danube selama beberapa abad. Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, Eropa mengalami munculnya apa yang disebut era imigrasi. Era ini dikenal sebagai "Renaisans" dan bukan "Zaman Kegelapan". Selama periode ini, komunitas biara yang terisolasi di Irlandia dan di tempat lain menjaga dan mengumpulkan dengan cermat pengetahuan tertulis yang dikumpulkan sebelumnya. Renaisans dan Monarki Baru menandai dimulainya era penemuan, eksplorasi, dan pengembangan lebih lanjut ilmu pengetahuan. Portugal memulai penemuan ini pada abad ke-15, dan Spanyol pun mengikutinya. Perancis, Belanda, dan Inggris kemudian bergabung untuk menciptakan kerajaan kolonial besar dengan wilayah yang luas di Afrika, Amerika, dan Asia.

Setelah tahap penemuan, konsep demokrasi mulai mendapat pengaruh di Eropa. Khususnya di Perancis, terjadi perjuangan kemerdekaan pada masa Revolusi Perancis. Hal ini menyebabkan kegemparan besar di Eropa ketika ide-ide revolusioner ini menyebar ke seluruh benua. Bangkitnya demokrasi menyebabkan meningkatnya tekanan di Eropa, menambah ketegangan yang ada akibat persaingan di Dunia Baru. Konflik paling terkenal terjadi ketika Napoleon Bonaparte merebut kekuasaan dan mendirikan Kekaisaran Perancis, yang kemudian runtuh dengan cepat. Setelah peristiwa-peristiwa ini, Eropa secara bertahap menjadi stabil, namun sisa-sisa konsep lama mulai runtuh.

Revolusi Industri dimulai di Inggris pada akhir abad ke-18, menyebabkan peralihan dari pertanian dan mengakibatkan kekayaan penduduk dan pertumbuhan penduduk. Banyak negara Eropa membentuk bentuknya yang sekarang setelah Perang Dunia II. Sejak akhir Perang Dunia II hingga Perang Dingin, Eropa terbagi menjadi dua blok politik dan ekonomi besar: negara komunis di Eropa Timur dan negara kapitalis di Eropa Barat. Sekitar tahun 1989, runtuhnya Tembok Berlin menyebabkan runtuhnya Blok Timur.

Geografis

Secara geografis, Eropa merupakan bagian dari benua yang lebih besar yang dikenal sebagai Eurasia. Benua ini dimulai di Pegunungan Ural Rusia dan menandai batas timur antara Eropa dan Asia. Perbatasan antara Tenggara dan Asia tidak jelas. Yang paling umum adalah sungai Ural atau Emba. Perbatasannya terbentang dari Laut Kaspia dan Kaukasus atau Depresi Kuma-Manich hingga Laut Hitam. Bosphorus, Laut Marmara, dan Dardanella mendefinisikan perbatasan Asia. Laut Mediterania di selatan memisahkan Eropa dan Afrika. Perbatasan baratnya adalah Samudera Atlantik. Hampir semua negara Eropa menjadi anggota Dewan Eropa, kecuali Belarus dan Tahta Suci (Kota Vatikan). Eropa mempunyai kumpulan negara-negara Eropa yang dikenal dengan nama Uni Eropa yang saat ini mempunyai 27 negara anggota dan masih terus bertambah.

Negara-negara merdeka berikut ini mempunyai wilayah kekuasaan di Eropa:

Kemerdekaan Abkhazia, Kosovo, Ossetia Selatan, dan Siprus Utara hanya diakui oleh sebagian kecil negara di dunia. Sebagian dari Azerbaijan, dan Georgia terletak di Eropa dengan dasar definisi batas antara Eropa, dan Asia, yaitu pucak Pegunungan Kaukasus. Wilayah Kazakhstan di Eropa terdiri dari bagian barat Sungai Ural, dan Emba.Wilayah Rusia di barat Pegunungan Ural dianggap bagian dari Eropa.

Pembagian Wilayah:

Keragaman hayati

Flora dan fauna di Eropa telah hidup berdampingan dengan masyarakat pedesaan selama ribuan tahun dan sangat dipengaruhi oleh kehadiran dan aktivitas manusia. Di luar Skandinavia dan Rusia (dan hutan lindung), hanya ada sedikit wilayah Eropa yang belum tersentuh manusia.

Antara 80 dan 90 persen wilayah Eropa dulunya merupakan hutan. Hutan ini terbentang dari Laut Mediterania hingga Samudra Arktik. Namun, setelah berabad-abad penjajahan, hampir separuh hutan aslinya telah hilang. Saat ini, Eropa masih memiliki seperempat hutan dunia, termasuk hutan cemara di Skandinavia, hutan pinus Rusia yang luas, hutan hujan kastanye di Kaukasus, dan hutan gabus di Mediterania. Pada saat itu, penggundulan hutan berhenti dan banyak pohon ditanam. Negara dengan hutan terkecil adalah Irlandia (8%) dan negara dengan hutan terluas adalah Finlandia (72%).

Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Eropa

Selengkapnya
Sejarah dan Geografis dari benua Eropa
« First Previous page 5 of 6 Next Last »