Ilmu Olahraga
Dipublikasikan oleh Admin pada 22 November 2022
Aji Santoso Pelatih Persebaya berkesempatan mengisi kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) dengan tema “Membaca Masa Depan Sepak Bola di Indonesia: Dari Sekolah Sepak Bola hingga Kaderisasi Pemain Muda” di Gedung At-Tauhid Tower pada Selasa (9/8/22)
Di depan ratusan peserta kuliah tamu Aji menyampaikan pandangannya selama menjadi pemain dan pelatih sepak bola Indonesia.
“Setidaknya ada 3 potensi besar sepak bola di Indonesia. Pertama antusias masyarakat yang luar biasa, kedua banyaknya pemain yang berbakat dan supporter yang sangat fanatik,”tutur Aji.
Menurut Aji, problem pembinaan yang terjadi pada sepak bola saat ini adalah kurangnya koneksi antara Ssb akademi dan klub, kurangnya kompetisi yang ideal dan eksploitasi pemain demi tim.
Dalam paparannya pelatih kelahiran Malang tersebut menjelaskan model pembinaan yang seharusnya dilakukan. Salah satunya dengan memperbanyak sarana latihan yang berkualitas, memperbanyak dan mencetak pelatih. Menurutnya pula setiap klub harus memiliki pemain KU 12, 14, 16, 18, 20 dan memperbanyak kompetisi dan tournament.
Di akhir paparannya Aji mengucapakan terimakasih kepada UM Surabaya karena menjadi satu-satunya kampus yang mendukung penuh dan mensupport penuh kemajuan sepak bola di Indonesia. Ia mengajak UM Surabaya bersinergi agar bisa menjadi laboratorium sport science.
“Kerjasama ini harus bisa menjadikan UM Surabaya sebagai laboratorium sport science. Tempat untuk menemukan metode atau tempat uji praktik yang berguna bagi perkembangan sepak bola,”jelasnya lagi.
Menurutnya dengan kerjasama dengan klub sport science atau sport managemen akan menguntungkan kedua belah pihak.
Sumber: um-surabaya.ac.id
Ilmu Olahraga
Dipublikasikan oleh Admin pada 22 November 2022
SOLO – Tingginya animo pendaftaran peserta didik baru (PPDB) kelas khusus olahraga (KKO) menjadikan seleksi masuk semakin diperketat, yaitu menggunakan metode sport science, sehingga penjaringan semakin akurat dan objektif.
Wakil Dekan Bidang Akademik Riset, dan Kemahasiswaan Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS Rony Syaifullah menuturkan, program KKO dimaksudkan sebagai investasi jangka panjang dalam membina bibit atlet muda.
“Dengan pemilihan talenta ketika masuk SMP menggunakan sport science, dapat diketahui secara pasti bakatnya di cabang olahraga apa, sehingga dalam proses pembinaan jauh lebih efektif dan efisien,” bebernya.
Melihat potensi awal calon peserta didik (CPD) KKO, Rony menilai, kemampuan gerak dasar dan halus mereka cukup kompeten. Beberapa di antaranya menunjukkan semangat kompetensi tinggi.
Terpisah, Sub Koordinator Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta Sugeng Hariadi mengatakan, seleksi tahap kedua calon siswa baru KKO, yaitu tes fisik umum. Meliputi kecepatan, daya tahan, dan kelincahan yang diikuti 95 siswa.
“Hasil tes dimasukkan ke sistem agar diketahui berbakat atau tidak. Dari pengamatan awal tadi, ada yang dari postur tubuhnya sudah menjanjikan menjadi atlet cabor (cabang olahraga) tertentu,” ungkapnya.
Sugeng menyebutkan, ada dua CPD cabor bola voli yang tinggi badannya mencapai 170 sentimeter. Postur tubuh tersebut sangat memengaruhi kompetensi atlet dan modal awal pembinaan secara optimal. (ian/wa/dam)
Sumber: radarsolo.jawapos.com
Ilmu Olahraga
Dipublikasikan oleh Admin pada 22 November 2022
Surabaya: Pentingnya sport science untuk meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia terus mendapatkan perhatian dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali.
Hari Jumat (2/9) pagi, Menpora Amali menghadiri pengambilan data riset keolahragaan oleh FIK Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan menggunakan fasilitas dan dilakukan di tempat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laboratorium Hidrodinamika, Institute Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya.
Menpora Amali didampingi Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Prof Tandiyo Rahayu dan Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRiN, Hazman Abimanyu menyaksikan langsung proses uji hidrodinamika kepada beberapa atlet renang dan selam dari Jawa Tengah.
Menurut Menpora Amali, peran sport science sangat penting dalam pengembangan olahraga di Indonesia. "Hari ini saya datang untuk melihat riset bagaimana membentuk performa atlet renang kebetulan di BRIN yang terletak di ITS ada laborotarium hidrodinamika. Saya sendiri juga sebagai Dosen di Unnes, oleh karenanya kita sinergi bersama untuk meningkatkan prestasi atlet olahraga di Indonesia," kata Menpora Amali.
"Ke depan memang kita harus terus beekerja sama dengan BRIN, karena kedepan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), sport science adalah pemandu utama bagi atlet dalam berprestasi, dan itu juga ada di BRIN," tambahnya.
Menpora Amali berharap hasil riset ini bisa menghasilkan sesuatu untuk menunjang prestasi atlet di Indonesia. "Tadi kita juga sudah diskusikan bagaimana kedepan kita bisa bekerja sama termasuk dengan perguruan tinggi, sehingga bisa menghasilkan sesuatu untuk peningkatan prestasi atlet kita, ujar Menpora Amali.
Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRiN, Hazman Abimanyu mengatakan cukup senang dan terbuka untuk bekerja sama dengan perguruan tingggi dan kementerian/lembaga untuk mendukung peningkatan prestasi atlet Indonesia.
"Kami dari BRIN sangat terbuka untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia dan Kementerian lainnya dalam meningkatkan olahraga di Indonesia. Semua fasilitas yang ada di BRIN bisa dimanfaatkan bersama untuk peningkatan prestasi atlet Indonesia," katanya.
Sementara Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Unnes Prof Tandiyo menyampaikan apa yang dilakukan olrh Menpora Amali untuk meningkatkan sport science bagi olahraga di Indonesia sangat tepat. "Saya mewakili akademisi keolahragaan di Indonesia merasa senang, karena baru pertama Menteri Pemuda dan Olahraga puanya konsentrasi terhadap pengembangan sport science," kata Tandiyo R.(amr)
Sumber: kemenpora.go.id
Ilmu Olahraga
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Ilmu olahraga adalah disiplin yang mempelajari bagaimana tubuh manusia yang sehat bekerja selama latihan, dan bagaimana olahraga dan aktivitas fisik meningkatkan kesehatan dan kinerja dari perspektif seluler ke seluruh tubuh. Studi ilmu olahraga secara tradisional menggabungkan bidang fisiologi (fisiologi olahraga), psikologi (psikologi olahraga), anatomi, biomekanik, biokimia, dan biokinetik. Ilmuwan olahraga dan konsultan kinerja tumbuh dalam jumlah permintaan dan pekerjaan, dengan fokus yang terus meningkat dalam dunia olahraga untuk mencapai hasil terbaik. Melalui studi ilmiah tentang olahraga, para peneliti telah mengembangkan pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap olahraga, pelatihan, lingkungan yang berbeda, dan banyak rangsangan lainnya.
Asal usul fisiologi olahraga
Ilmu olahraga dapat melacak asal-usulnya ke Yunani kuno. Tabib Yunani kuno terkenal Galen (131-201) menulis 87 esai terperinci tentang peningkatan kesehatan (nutrisi yang tepat), kebugaran aerobik, dan penguatan otot.
Ide-ide baru tentang kerja dan fungsi tubuh manusia muncul selama Renaisans sebagai ahli anatomi dan dokter menantang teori yang dikenal sebelumnya. Ini menyebar dengan penerapan kata tercetak, hasil dari mesin cetak Gutenberg pada abad ke-15. Bersekutu dengan ini adalah peningkatan besar dalam dunia akademis pada umumnya, universitas-universitas terbentuk di seluruh dunia. Yang penting para sarjana baru ini melampaui gagasan sederhana dari para dokter Yunani awal, dan menjelaskan kompleksitas sistem peredaran darah, dan pencernaan. Selanjutnya, pada pertengahan abad ke-19, sekolah kedokteran awal (seperti Harvard Medical School, dibentuk tahun 1782) mulai muncul di Amerika Serikat, yang lulusannya kemudian mengambil posisi penting dalam akademisi dan penelitian medis terkait.
Publikasi jurnal medis meningkat secara signifikan dalam jumlah selama periode ini. Pada tahun 1898, tiga artikel tentang aktivitas fisik muncul di volume pertama American Journal of Physiology. Artikel dan ulasan lain kemudian muncul di jurnal bergengsi. Publikasi fisiologi terapan Jerman, Internationale Zeitschrift fur Physiologie einschliesslich Arbeitphysiologie (1929–1940; sekarang dikenal sebagai European Journal of Applied Physiology and Occupational Physiology), menjadi jurnal penting dalam bidang penelitian.
Sejumlah tokoh kunci telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk studi ilmu olahraga:
Studi ilmu olahraga
Sejumlah besar penelitian di bidang ilmu olahraga diselesaikan di universitas atau pusat penelitian khusus. Gelar pendidikan tinggi dalam Ilmu Olah Raga atau Fisiologi Manusia juga menjadi semakin populer dengan banyak universitas yang sekarang menawarkan gelar sarjana, pascasarjana dan pembelajaran jarak jauh dalam disiplin tersebut. Peluang lulusan di bidang ini termasuk pekerjaan sebagai guru Pendidikan Jasmani, Ahli Gizi atau Ahli Gizi, Analis Kinerja, Pelatih Olahraga, Terapis Olahraga, Manajer Pusat Kebugaran, Administrator Olahraga, Spesialis Kekuatan dan Pengkondisian atau Manajer Ritel Toko Olahraga. Lulusan juga memiliki posisi yang baik untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut untuk menjadi Fisioterapis, Fisiolog Latihan, Ilmuwan Riset, dan Dokter Medis Olahraga yang terakreditasi.
Ilmu olahraga mungkin juga berguna untuk memberikan informasi tentang tubuh yang menua. Orang dewasa yang lebih tua menyadari manfaat olahraga, tetapi banyak yang tidak melakukan olahraga yang diperlukan untuk mempertahankan manfaat ini. Ilmu olahraga menyediakan sarana yang memungkinkan orang tua untuk mendapatkan kembali kompetensi fisik yang lebih tanpa berfokus pada melakukannya untuk tujuan anti-penuaan. Ilmu olahraga juga dapat menyediakan sarana untuk membantu orang tua menghindari jatuh dan memiliki kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari lebih mandiri.
Di Australia sebagian besar penelitian ilmu olahraga dari tahun 1983 hingga 2003 dilakukan di laboratorium dan hampir setengah dari penelitian dilakukan dengan atlet sub-elit atau elit. Lebih dari dua pertiga penelitian dilakukan mengenai empat olahraga: dayung, bersepeda, atletik, dan renang. Di Amerika, olahraga memainkan bagian besar dari identitas Amerika, namun, ilmu olahraga perlahan-lahan digantikan dengan ilmu olahraga. Ilmu olahraga dapat memungkinkan atlet untuk berlatih dan bersaing secara lebih efektif di dalam dan luar negeri.
José Mourinho, seorang manajer sepak bola yang memenangkan Liga Champions UEFA dua kali, mencerminkan studinya tentang ilmu olahraga sebagai "kadang-kadang sulit untuk memahami apakah itu olahraga atau apakah itu sains".
Jurnal akademik dalam ilmu olahraga
Reproduksibilitas
Sebuah studi tahun 2018 mengkritik bidang olahraga dan ilmu olahraga karena studi replikasi yang tidak memadai, pelaporan yang terbatas dari hasil yang nol dan sepele, dan transparansi penelitian yang tidak memadai. Ahli statistik telah mengkritik ilmu olahraga untuk penggunaan umum inferensi berbasis besaran, metode statistik kontroversial yang memungkinkan ilmuwan olahraga untuk mengekstrak hasil yang tampaknya signifikan dari data bising di mana pengujian hipotesis biasa tidak akan menemukannya.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org