Ilmu dan Teknologi Hayati

Virus, Mikroorganisme di Tepi Kehidupan

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 30 Mei 2024


Virus, kadang disebut badi, adalah mikroorganisme patogen yang memiliki kemampuan untuk bereplikasi hanya di dalam sel inangnya karena kekurangan perlengkapan seluler untuk melakukan reproduksi sendiri. Mereka dapat menginfeksi berbagai bentuk kehidupan, termasuk hewan, tumbuhan, bakteri, dan arkea. Meskipun istilah "virus" sering digunakan untuk jenis yang menginfeksi sel-sel eukariota, virus yang menginfeksi sel prokariota, seperti bakteri dan arkea, disebut bakteriofag.

Pengetahuan tentang virus pertama kali muncul melalui penelitian Dmitri Ivanovsky pada 1892 dan penemuan virus mosaik tembakau oleh Martinus Beijerinck pada tahun 1898. Sejak itu, lebih dari 6.000 spesies virus telah diidentifikasi, meskipun jumlah totalnya diperkirakan jauh lebih banyak.

Virus hadir di hampir setiap ekosistem di Bumi, menjadikannya entitas biologis yang paling melimpah. Ilmu yang mempelajari virus dikenal sebagai virologi, yang merupakan cabang dari mikrobiologi. Saat terinfeksi, sel inang dipaksa untuk memproduksi ribuan salinan virus yang identik dengan cepat. Di luar sel, virus berbentuk partikel independen yang disebut virion, yang terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) yang dibungkus oleh mantel protein (kapsid). Beberapa virus juga memiliki selubung luar yang terbuat dari lipid.

Asal-usul virus dalam sejarah evolusi kehidupan masih menjadi subjek penelitian yang mendalam dan penuh misteri. Meskipun begitu, beberapa teori telah diajukan untuk mencoba menjelaskan asal-usul mereka. Salah satunya adalah kemungkinan bahwa virus berevolusi dari plasmid, yaitu potongan kecil DNA yang dapat menggandakan diri sendiri dan seringkali ditemukan di dalam bakteri dan organisme lainnya. Teori ini didukung oleh kesamaan struktur dan fungsi antara virus dan plasmid. Plasmid memiliki kemampuan untuk memasuki sel inang dan mengintegrasikan materi genetiknya ke dalam genom sel inang, mirip dengan cara virus menginfeksi sel inangnya.

Selain itu, ada juga teori yang menyatakan bahwa virus mungkin berevolusi dari organisme hidup yang lebih besar, seperti bakteri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus memiliki gen yang mirip dengan gen yang ditemukan pada bakteri. Ini menimbulkan pertanyaan apakah virus mungkin awalnya merupakan bagian dari genom bakteri yang kemudian terpisah dan mengembangkan kemampuan untuk bereplikasi secara independen.

Meskipun kontroversi masih ada, virus sering digambarkan sebagai "organisme di tepi kehidupan" karena memiliki beberapa karakteristik makhluk hidup, seperti kemampuan untuk membawa materi genetik, namun tidak memiliki struktur sel yang umumnya dianggap sebagai tanda kehidupan.

Virus menyebar melalui berbagai cara, termasuk melalui vektor penyakit seperti serangga, atau melalui transmisi udara, air, atau makanan. Infeksi virus pada hewan sering kali memicu respons kekebalan yang menghilangkan virus, meskipun beberapa virus dapat menyebabkan infeksi kronis atau menghindari respons kekebalan dengan mengubah sifatnya. Pengembangan vaksin dan obat antivirus telah menjadi fokus utama dalam upaya untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti AIDS, influenza, dan hepatitis.

Selain itu, virus memiliki peran penting dalam transfer gen horizontal yang juga menjadi fokus utama dalam memahami evolusi mereka. Transfer gen horizontal adalah proses di mana gen-gene ditransfer dari satu organisme ke organisme lain, bahkan melintasi batas spesies. Virus sering kali bertindak sebagai vektor dalam proses ini, membawa potongan-potongan materi genetik dari satu organisme ke organisme lainnya. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan keanekaragaman genetik di alam, memungkinkan organisme untuk mengakuisisi sifat-sifat baru yang mungkin memberikan keuntungan adaptif.

Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang virus, berlanjutnya penelitian di bidang ini bisa memberikan wawasan yang lebih baik tentang sifat dan perilaku virus, serta membuka pintu untuk pengembangan terapi dan intervensi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan yang dibawa oleh infeksi virus.

Sumber:

id.wikipedia.org

Selengkapnya
Virus, Mikroorganisme di Tepi Kehidupan

Ilmu Pendidikan

Menghormati Tradisi Magang

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 30 Mei 2024


Magang, sebuah tradisi yang telah berusia lama dan kaya akan sejarah, terus menjadi landasan pengembangan keterampilan di berbagai budaya dan industri. Sistem yang abadi ini, ditandai dengan pelatihan langsung dan pendidikan yang melengkapi, telah membimbing generasi artisan dan profesional, membentuk lanskap pekerjaan terregulasi.

Dalam ranah magang, terminologi dapat bervariasi, mencerminkan nuansa budaya dan sektoral yang beragam yang menentukan pelatihan vokasional. Baik disebut magang, internship, atau pelatihan, tujuan mendasarnya tetap sama: memberdayakan individu dengan keahlian yang diperlukan untuk berhasil dalam bidang yang dipilih. Komisi Eropa memperjuangkan istilah "magang," menegaskan penerimaan luas dan efektivitasnya dalam menumbuhkan keahlian vokasional.

Melacak kembali sejarah, magang muncul sebagai tradisi yang dimulai pada Abad Pertengahan Akhir. Perserikatan perajin dan otoritas munisipal mengawasi sistem magang, memberikan para calon tukang tidak hanya instruksi tetapi juga penginapan dan penghidangan. Itu adalah perjalanan yang ditandai dengan dedikasi dan ketekunan, karena para magang tenggelam dalam kompleksitas kerajinan pilihannya di bawah bimbingan pengrajin terampil.

Namun, magang tidak terbatas hanya pada bengkel perajin. Di berbagai belahan dunia, seperti kerajaan Afrika Barat Dahomey, magang militer menjadi bagian integral dalam membentuk tentara yang disiplin. Sejak usia dini, rekrutan menjalani pelatihan yang ketat, mempelajari seni perang dan mengasah keterampilan mereka di bawah komandan yang berpengalaman. Gabungan pengalaman seumur hidup dan praktik disiplin ini membentuk kekuatan militer yang tangguh, mencerminkan esensi magang di luar batasan perdagangan tradisional.

Ketika kita menavigasi kompleksitas dunia modern, magang tetap menjadi tanda arah bagi tradisi dan inovasi sekaligus. Ini berfungsi sebagai bukti kekuatan abadi dari pembelajaran langsung dan bimbingan, mendorong pertumbuhan ahli yang siap membentuk masa depan industri mereka masing-masing. Di lanskap yang berkembang dengan cepat, magang tetap menjadi jalan yang abadi, memelihara warisan tenaga kerja terampil sambil merangkul peluang masa depan.

Di sisi lain, sistem magang di seluruh dunia menyediakan jalur berharga untuk pengembangan keterampilan dan kemajuan karier. Dari Australia hingga Swiss, program-program ini melayani berbagai industri dan aspirasi vokasional, memperlihatkan inti pembelajaran langsung dan pertumbuhan profesional.

Di Australia, dengan Australian Apprenticeships, tersedia kerangka kerja komprehensif yang mencakup semua sektor industri. Dengan lebih dari 475.000 magang dalam pelatihan, program-program ini menggabungkan pengalaman praktis dengan pendidikan formal, membuka jalan bagi kemajuan karier dan relevansi industri. Dukungan dan insentif pemerintah Australia menegaskan komitmen untuk menumbuhkan tenaga kerja terampil bagi masa depan bangsa.

Di Austria, pelatihan magang telah tertanam dalam sistem pendidikan, menawarkan jalur keahlian vokasional dan pendidikan tinggi. Dengan lebih dari 250 perdagangan magang yang diakui secara hukum, Austria memiliki sistem yang kokoh yang mengintegrasikan pembelajaran teoritis dengan pengalaman praktis. Sertifikat Cuti Magang membuka pintu bagi beragam peluang karier, mulai dari pengrajin terampil hingga mengejar pendidikan tinggi.

Program-program magang Kanada, yang diatur oleh otoritas provinsi, menyediakan jalur untuk perdagangan kerajinan dan kualifikasi tingkat teknisi. Dengan sertifikasi antar-provinsi memastikan pengakuan nasional, magang di Kanada menawarkan jalur karier yang bermanfaat di berbagai industri. Organisasi seperti Dewan Direktur Magang dan Pekerjaan Kanada membantu mengawasi dan meningkatkan program-program ini.

Di Perancis, magang melacak akarnya kembali ke gilda abad pertengahan, berkembang selama berabad-abad menjadi bagian integral dari strategi pengembangan tenaga kerja bangsa. Dari pengenalan pusat-pusat pelatihan untuk magang hingga reformasi terbaru yang bertujuan untuk memperluas peluang magang, Prancis tetap berkomitmen untuk memanfaatkan potensi pendidikan vokasional. Pledge Presiden Jacques Chirac untuk meningkatkan magang sebagai jalan menuju sukses menegaskan komitmen bangsa itu untuk menumbuhkan bakat dan memperkuat kesatuan sosial.

Sistem pendidikan ganda Jerman menjadi patokan global untuk keunggulan magang. Menggabungkan instruksi teoritis dengan pelatihan praktis, magang Jerman menawarkan jalur ke kualifikasi yang diinginkan dan kesuksesan karier. Dengan lebih dari 300 profil vokasional yang ditetapkan secara nasional, program-program magang Jerman melayani beragam minat dan kebutuhan industri, memastikan tenaga kerja terampil bagi kemakmuran ekonomi bangsa itu.

Di India, Undang-Undang Magang 1961 meletakkan dasar bagi pelatihan vokasional yang terstruktur, mengatasi kebutuhan negara akan tenaga kerja terampil. Dari magang perdagangan hingga program sarjana dan teknisi, ekosistem magang India terus berkembang, didorong oleh keharusan memenuhi tuntutan industri dan memperkuat daya saing kerja di kalangan pemuda.

Ini hanya beberapa contoh dari sistem magang yang melintasi dunia, masing-masing berkontribusi pada pembudidayaan bakat dan kemajuan industri. Baik di Eropa, Asia, atau Amerika, magang tetap menjadi tradisi yang abadi, menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan pekerjaan, dan membentuk masa depan kerja.

Sumber:

https://en.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Menghormati Tradisi Magang

Manajemen Pemasaran

Apa itu Periklanan?

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 30 Mei 2024


Periklanan merupakan seni dan ilmu yang digunakan untuk mencuri perhatian pada suatu produk atau layanan. Tujuannya sederhana namun kuat: menempatkan produk atau layanan di panggung utama, menggoda perhatian konsumen, dan menggiring mereka untuk beraksi. Meskipun sering digunakan untuk mempromosikan barang atau jasa tertentu, namun periklanan memiliki peran yang jauh lebih luas, terutama dalam ranah iklan komersial.

Iklan komersial seringkali melibatkan strategi "branding" yang bertujuan meningkatkan konsumsi produk atau layanan melalui asosiasi nama atau citra dengan kualitas yang diinginkan oleh konsumen. Di sisi lain, terdapat iklan yang memiliki tujuan lebih langsung, ingin segera menciptakan penjualan, dikenal sebagai iklan respons langsung. Tidak hanya perusahaan yang menggunakan iklan, entitas non-komersial seperti partai politik, kelompok kepentingan, organisasi keagamaan, hingga lembaga pemerintah turut terlibat dalam kegiatan periklanan. Bahkan, organisasi nirlaba pun bisa menggunakan iklan sebagai bentuk pesan layanan masyarakat mereka. Selain itu, iklan dapat berperan dalam meyakinkan karyawan atau pemegang saham bahwa suatu perusahaan berdaya saing atau sukses.

Ketertarikan pada periklanan telah muncul sejak abad ke-19, ketika bisnis sabun menjadi pionir dalam meluncurkan kampanye periklanan besar-besaran. Thomas J. Barratt, yang dipekerjakan oleh Pears sebagai manajer merek, menjadi pelopor dalam menciptakan slogan dan gambar iklan. Ia bahkan merekrut aktris panggung terkenal, Lillie Langtry, sebagai wajah dari merek sabun Pears—menjadikannya selebriti pertama yang mendukung produk komersial dengan penuh gaya. Perkembangan periklanan modern dimulai dengan teknik-teknik yang diperkenalkan melalui iklan tembakau pada tahun 1920-an, terutama dengan kampanye Edward Bernays yang diakui sebagai bapak periklanan modern di "Madison Avenue".

Total pengeluaran global untuk periklanan pada tahun 2015 mencapai perkiraan sekitar US$529,43 miliar. Pada tahun 2017, distribusi periklanan diproyeksikan dengan rincian 40,4% di TV, 33,3% di media digital, 9% di surat kabar, 6,9% di majalah, 5,8% di media luar ruangan, dan 4,3% di radio. Secara internasional, kelompok agensi periklanan terbesar, atau dikenal sebagai "Big Five", melibatkan Omnicom, WPP, Publicis, Interpublic, dan Dentsu.

Ada banyak cara lain untuk mengklasifikasikan periklanan, misalnya berdasarkan gaya, target audiens, jangkauan geografis, media, atau tujuan. Misalnya, iklan bergambar (iklan dengan elemen desain yang dijual berdasarkan ukuran) dan iklan baris (iklan tanpa elemen desain yang dijual berdasarkan kata atau baris) adalah dua contoh iklan cetak yang dapat dikategorikan berdasarkan gaya. Publisitas mungkin bersifat lokal, nasional, atau internasional. Iklan mungkin ditujukan kepada perusahaan atau konsumen. Sebuah iklan dapat dibuat dengan tujuan menghasilkan penjualan langsung (iklan respons langsung) atau meningkatkan kesadaran (iklan merek). Iklan media massa disebut sebagai “above the line” (ATL); jenis periklanan dan promosi yang lebih terfokus disebut “below the line” (BTL). Ketika Procter & Gamble mulai membayar perusahaan periklanannya secara berbeda dari agen promosi lainnya pada tahun 1954, saat itulah kedua perusahaan tersebut pertama kali muncul. Through the line (TTL), sebuah frasa baru untuk kampanye periklanan terintegrasi, mulai digunakan pada tahun 2010-an seiring dengan kemajuan teknologi periklanan.


Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa periklanan penting untuk ekspansi ekonomi, terdapat konsekuensi sosial yang terkait dengannya. Spam dan email komersial yang tidak diminta telah menjadi hal biasa sehingga menjadi beban finansial bagi penyedia layanan internet dan merupakan gangguan besar bagi pengguna layanan tersebut. Tempat-tempat umum seperti sekolah semakin dipenuhi iklan, yang menurut beberapa penentangnya merupakan bentuk eksploitasi anak. Meningkatnya tantangan dalam membatasi paparan terhadap khalayak tertentu dapat menyebabkan iklan menghadapi konsekuensi yang tidak menguntungkan. Selain keluhan-keluhan ini, sektor periklanan juga mengalami penggambaran budaya yang buruk dan rendahnya nilai penerimaan survei.

Saat ini, salah satu tuduhan periklanan yang paling kontroversial adalah bahwa makanan yang banyak mengandung lemak, gula, dan garam terutama dipasarkan kepada anak-anak muda. Iklan makanan yang ditujukan untuk anak-anak dikritik karena bersifat eksploitatif dan tidak memberikan informasi nutrisi yang cukup untuk membantu anak-anak memahami dampak makanan yang mereka makan. Selain itu, anak-anak muda lebih rentan karena mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka ditawari sesuatu.

Disadur dari:

https://en.wikipedia.org

Selengkapnya
Apa itu Periklanan?

Teknik Elektro dan Informatika

Apa itu Teknologi informasi?

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 30 Mei 2024


Teknologi informasi (TI) adalah sekumpulan bidang terkait yang mencakup sistem komputer, perangkat lunak, bahasa pemrograman, serta pemrosesan dan penyimpanan data dan informasi. TI merupakan bagian dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sistem teknologi informasi (sistem TI) umumnya adalah sistem informasi, sistem komunikasi, atau, lebih khusus lagi, sistem komputer - termasuk semua perangkat keras, perangkat lunak, dan peralatan periferal - yang dioperasikan oleh sekelompok pengguna TI yang terbatas, dan proyek TI biasanya mengacu pada komisioning dan implementasi sistem TI. Sistem TI memainkan peran penting dalam memfasilitasi manajemen data yang efisien, meningkatkan jaringan komunikasi, dan mendukung proses organisasi di berbagai industri. Proyek TI yang sukses membutuhkan perencanaan yang cermat, integrasi yang mulus, dan pemeliharaan yang berkelanjutan untuk memastikan fungsionalitas yang optimal dan keselarasan dengan tujuan organisasi.

Meskipun manusia telah menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan mengomunikasikan informasi sejak sistem tulisan paling awal dikembangkan, istilah teknologi informasi dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam artikel tahun 1958 yang diterbitkan di Harvard Business Review; penulis Harold J. Leavitt dan Thomas L. Whisler berkomentar bahwa “teknologi baru ini belum memiliki nama yang mapan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI).” Definisi mereka terdiri dari tiga kategori: teknik pemrosesan, penerapan metode statistik dan matematika untuk pengambilan keputusan, dan simulasi pemikiran tingkat tinggi melalui program komputer.

Istilah ini biasanya digunakan sebagai sinonim untuk komputer dan jaringan komputer, tetapi juga mencakup teknologi distribusi informasi lainnya seperti televisi dan telepon. Beberapa produk atau layanan dalam ekonomi terkait dengan teknologi informasi, termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak, elektronik, semikonduktor, internet, peralatan telekomunikasi, dan e-commerce.

Berdasarkan teknologi penyimpanan dan pemrosesan yang digunakan, dimungkinkan untuk membedakan empat fase berbeda dari pengembangan TI: pra-mekanis (3000 SM - 1450 M), mekanis (1450 - 1840), elektromekanis (1840 - 1940), dan elektronik (1940 hingga sekarang).

Teknologi informasi juga merupakan cabang dari ilmu komputer, yang dapat didefinisikan sebagai keseluruhan studi tentang prosedur, struktur, dan pemrosesan berbagai jenis data. Karena bidang ini terus berkembang di seluruh dunia, prioritas dan kepentingannya secara keseluruhan juga semakin meningkat, dan di sinilah kita mulai melihat pengenalan mata kuliah terkait ilmu komputer dalam pendidikan K-12.

Sejarah

Gagasan ilmu komputer pertama kali disebutkan sebelum tahun 1950-an di bawah Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Universitas Harvard, di mana mereka telah mendiskusikan dan mulai memikirkan sirkuit komputer dan perhitungan numerik. Seiring berjalannya waktu, bidang teknologi informasi dan ilmu komputer menjadi lebih kompleks dan mampu menangani pemrosesan lebih banyak data. Artikel-artikel ilmiah mulai diterbitkan dari berbagai organisasi.

Melihat komputasi awal, Alan Turing, J. Presper Eckert, dan John Mauchly dianggap sebagai pelopor utama teknologi komputer pada pertengahan tahun 1900-an. Memberikan penghargaan kepada mereka atas perkembangannya, sebagian besar upaya mereka difokuskan pada perancangan komputer digital pertama. Bersamaan dengan itu, topik-topik seperti kecerdasan buatan mulai diangkat karena Turing mulai mempertanyakan teknologi semacam itu pada masa itu.

Perangkat telah digunakan untuk membantu komputasi selama ribuan tahun, mungkin awalnya dalam bentuk tongkat penghitung. Mekanisme Antikythera, yang berasal dari sekitar awal abad pertama sebelum masehi, umumnya dianggap sebagai komputer analog mekanis paling awal yang diketahui, dan mekanisme roda gigi paling awal yang diketahui. Perangkat roda gigi yang sebanding tidak muncul di Eropa hingga abad ke-16, dan baru pada tahun 1645, kalkulator mekanis pertama yang mampu melakukan empat operasi aritmatika dasar dikembangkan.

Komputer elektronik, baik yang menggunakan relay maupun katup, mulai muncul pada awal tahun 1940-an. Zuse Z3 elektromekanis, yang diselesaikan pada tahun 1941, adalah komputer pertama di dunia yang dapat diprogram, dan menurut standar modern, merupakan salah satu mesin pertama yang dapat dianggap sebagai mesin komputasi yang lengkap. Selama Perang Dunia Kedua, Colossus mengembangkan komputer digital elektronik pertama yang dapat mendekripsi pesan-pesan Jerman. Meskipun dapat diprogram, komputer ini tidak dapat digunakan secara umum, karena dirancang hanya untuk melakukan satu tugas. Komputer ini juga tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan programnya di dalam memori; pemrograman dilakukan dengan menggunakan colokan dan sakelar untuk mengubah kabel internal. Komputer program tersimpan digital elektronik modern pertama yang dikenal adalah Manchester Baby, yang menjalankan program pertamanya pada tanggal 21 Juni 1948.

Pengembangan transistor pada akhir tahun 1940-an di Bell Laboratories memungkinkan komputer generasi baru dirancang dengan konsumsi daya yang sangat rendah. Komputer program tersimpan pertama yang tersedia secara komersial, Ferranti Mark I, berisi 4050 katup dan memiliki konsumsi daya 25 kilowatt. Sebagai perbandingan, komputer transistor pertama yang dikembangkan di University of Manchester dan beroperasi pada November 1953, hanya mengkonsumsi 150 watt pada versi finalnya.

Beberapa terobosan lain dalam teknologi semikonduktor termasuk sirkuit terpadu (IC) yang ditemukan oleh Jack Kilby di Texas Instruments dan Robert Noyce di Fairchild Semiconductor pada tahun 1959, transistor efek medan oksida-semikonduktor (MOSFET) yang ditemukan oleh Mohamed Atalla dan Dawon Kahng di Bell Laboratories pada tahun 1959, dan mikroprosesor yang ditemukan oleh Ted Hoff, Federico Faggin, Masatoshi Shima, dan Stanley Mazor di Intel pada tahun 1971. Penemuan-penemuan penting ini mengarah pada pengembangan komputer pribadi (PC) pada tahun 1970-an, dan kemunculan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Pada tahun 1984, menurut National Westminster Bank Quarterly Review, istilah teknologi informasi telah didefinisikan ulang sebagai “Perkembangan televisi kabel dimungkinkan oleh konvergensi teknologi telekomunikasi dan komputasi (... secara umum dikenal di Inggris sebagai teknologi informasi).” Kita kemudian mulai melihat kemunculan istilah ini pada tahun 1990 yang terdapat dalam dokumen Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO).

Inovasi dalam teknologi telah merevolusi dunia pada abad ke-21 karena orang-orang dapat mengakses berbagai layanan online. Hal ini telah mengubah dunia kerja secara drastis karena tiga puluh persen pekerja di Amerika Serikat telah berkarier dalam profesi ini. 136,9 juta orang secara pribadi terhubung ke Internet, yang setara dengan 51 juta rumah tangga. Bersamaan dengan Internet, jenis teknologi baru juga diperkenalkan di seluruh dunia, yang telah meningkatkan efisiensi dan mempermudah berbagai hal di seluruh dunia.

Seiring dengan teknologi yang merevolusi masyarakat, jutaan proses dapat dilakukan dalam hitungan detik. Inovasi dalam komunikasi juga sangat penting karena orang-orang mulai mengandalkan komputer untuk berkomunikasi melalui saluran telepon dan kabel.
Pengenalan email dianggap revolusioner karena “perusahaan di satu bagian dunia dapat berkomunikasi melalui email dengan pemasok dan pembeli di bagian lain dunia...”

Tidak hanya secara personal, komputer dan teknologi juga telah merevolusi industri pemasaran, menghasilkan lebih banyak pembeli untuk produk mereka. Pada tahun 2002, orang Amerika telah menjual lebih dari $28 milyar barang hanya melalui Internet saja, sementara e-commerce satu dekade kemudian menghasilkan penjualan sebesar $289 milyar.[20] Dan seiring dengan semakin canggihnya komputer dari hari ke hari, komputer semakin banyak digunakan karena orang-orang semakin bergantung pada komputer selama abad ke-21.

Pemrosesan data

Penyimpanan

Komputer elektronik awal seperti Colossus menggunakan pita berlubang, selembar kertas panjang yang datanya direpresentasikan dengan serangkaian lubang, teknologi yang sekarang sudah usang. Penyimpanan data elektronik, yang digunakan pada komputer modern, berasal dari Perang Dunia II, ketika suatu bentuk memori garis tunda dikembangkan untuk menghilangkan kekacauan dari sinyal radar, aplikasi praktis pertama yang digunakan adalah garis tunda raksa. Perangkat penyimpanan digital akses acak pertama adalah tabung Williams, yang didasarkan pada tabung sinar katoda standar. Namun, informasi yang tersimpan di dalamnya dan memori garis tunda tidak stabil karena harus terus menerus di-refresh, dan dengan demikian akan hilang begitu daya dihilangkan. Bentuk awal penyimpanan komputer non-volatile adalah drum magnetik, yang ditemukan pada tahun 1932 dan digunakan pada Ferranti Mark 1, komputer elektronik serba guna pertama di dunia yang tersedia secara komersial.

IBM memperkenalkan hard disk drive pertama pada tahun 1956, sebagai komponen dari sistem komputer RAMAC 305.: 6 Sebagian besar data digital saat ini masih disimpan secara magnetis pada hard disk, atau secara optik pada media seperti CD-ROM: 4-5 Hingga tahun 2002, sebagian besar informasi disimpan di perangkat analog, tetapi pada tahun itu kapasitas penyimpanan digital melebihi analog untuk pertama kalinya. Pada tahun 2007, hampir 94% data yang disimpan di seluruh dunia disimpan secara digital:

52% pada hard disk, 28% pada perangkat optik, dan 11% pada pita magnetik digital. Diperkirakan bahwa kapasitas penyimpanan informasi di seluruh dunia pada perangkat elektronik tumbuh dari kurang dari 3 exabyte di tahun 1986 menjadi 295 exabyte di tahun 2007, meningkat dua kali lipat setiap 3 tahun.

Basis data

Sistem Manajemen Basis Data (Database Management Systems/DMS) muncul pada tahun 1960-an untuk mengatasi masalah penyimpanan dan pengambilan data dalam jumlah besar secara akurat dan cepat. Sistem awal dari sistem ini adalah Sistem Manajemen Informasi (IMS) dari IBM, yang masih digunakan secara luas lebih dari 50 tahun kemudian. IMS menyimpan data secara hirarkis, namun pada tahun 1970-an Ted Codd mengusulkan model penyimpanan relasional alternatif berdasarkan teori himpunan dan logika predikat serta konsep tabel, baris, dan kolom yang sudah tidak asing lagi. Pada tahun 1981, sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) pertama yang tersedia secara komersial dirilis oleh Oracle.

Semua DMS terdiri dari komponen-komponen, yang memungkinkan data yang mereka simpan dapat diakses secara bersamaan oleh banyak pengguna dengan tetap menjaga integritasnya. Semua database memiliki kesamaan dalam satu hal, yaitu struktur data yang dikandungnya didefinisikan dan disimpan secara terpisah dari data itu sendiri, dalam sebuah skema database.

Dalam beberapa tahun terakhir, extensible markup language (XML) telah menjadi format yang populer untuk representasi data. Meskipun data XML dapat disimpan dalam sistem file biasa, data ini biasanya disimpan dalam database relasional untuk memanfaatkan “implementasi yang kuat yang diverifikasi oleh upaya teoretis dan praktis selama bertahun-tahun.” Sebagai evolusi dari Standard Generalized Markup Language (SGML), struktur berbasis teks XML menawarkan keuntungan karena dapat dibaca oleh mesin dan manusia.

Transmisi

Transmisi data memiliki tiga aspek: transmisi, propagasi, dan penerimaan. Hal ini dapat dikategorikan secara luas sebagai penyiaran, di mana informasi ditransmisikan searah ke hilir, atau telekomunikasi, dengan saluran dua arah ke hulu dan ke hilir.

XML telah semakin banyak digunakan sebagai sarana pertukaran data sejak awal tahun 2000-an, terutama untuk interaksi berorientasi mesin seperti yang terlibat dalam protokol berorientasi web seperti SOAP, yang menggambarkan “data-dalam-perjalanan daripada... data-at-rest”.

Manipulasi

Hilbert dan Lopez mengidentifikasi laju eksponensial perubahan teknologi (semacam hukum Moore): kapasitas aplikasi khusus mesin untuk menghitung informasi per kapita kira-kira dua kali lipat setiap 14 bulan antara tahun 1986 dan 2007; kapasitas per kapita dari komputer tujuan umum di dunia berlipat dua setiap 18 bulan selama dua dekade yang sama; kapasitas telekomunikasi global per kapita berlipat dua setiap 34 bulan; kapasitas penyimpanan per kapita di dunia membutuhkan sekitar 40 bulan untuk berlipat dua (setiap 3 tahun); dan informasi siaran per kapita berlipat dua setiap 12,3 tahun.

Data dalam jumlah yang sangat besar disimpan di seluruh dunia setiap hari, namun kecuali jika data tersebut dapat dianalisis dan disajikan secara efektif, pada dasarnya data tersebut akan tetap berada di tempat yang disebut sebagai kuburan data: “arsip data yang jarang dikunjungi”. Untuk mengatasi masalah tersebut, bidang data mining - “proses menemukan pola dan pengetahuan yang menarik dari data dalam jumlah besar” - muncul pada akhir tahun 1980-an.

Layanan

Email Teknologi dan layanan yang disediakan untuk mengirim dan menerima pesan elektronik (disebut “surat” atau “surat elektronik”) melalui jaringan komputer yang terdistribusi (termasuk global).

Dalam hal komposisi elemen dan prinsip operasi, surat elektronik secara praktis mengulangi sistem surat biasa (kertas), meminjam kedua istilah (surat, surat, amplop, lampiran, kotak, pengiriman, dan lainnya) dan fitur karakteristik - kemudahan penggunaan, penundaan pengiriman pesan, keandalan yang memadai dan pada saat yang sama tidak ada jaminan pengiriman. Keuntungan dari e-mail adalah: mudah dipahami dan diingat oleh seseorang alamat formulir user_name@domain_name (misalnya, somebody@example.com); kemampuan untuk mentransfer teks biasa dan diformat, serta file sewenang-wenang; independensi server (dalam kasus umum, mereka saling menyapa secara langsung); keandalan pengiriman pesan yang cukup tinggi; kemudahan penggunaan oleh manusia dan program.

Kekurangan email: adanya fenomena seperti spam (iklan besar-besaran dan surat viral); ketidakmungkinan teoritis untuk menjamin pengiriman surat tertentu; kemungkinan penundaan pengiriman pesan (hingga beberapa hari); batasan ukuran satu pesan dan ukuran total pesan di kotak surat (pribadi untuk pengguna).

Sistem pencarian

Kompleks perangkat lunak dan perangkat keras dengan antarmuka web yang menyediakan kemampuan untuk mencari informasi di Internet. Mesin pencari biasanya berarti situs yang menjadi tuan rumah antarmuka (front-end) sistem. Bagian perangkat lunak dari mesin pencari adalah mesin pencari (search engine) - sekumpulan program yang menyediakan fungsionalitas mesin pencari dan biasanya merupakan rahasia dagang perusahaan pengembang mesin pencari. Sebagian besar mesin pencari mencari informasi di situs World Wide Web, tetapi ada juga sistem yang dapat mencari file di server FTP, barang di toko online, dan informasi di newsgroup Usenet.

Meningkatkan pencarian adalah salah satu prioritas Internet modern (lihat artikel Deep Web tentang masalah utama dalam pekerjaan mesin pencari). Efek komersial
Perusahaan-perusahaan di bidang teknologi informasi sering didiskusikan sebagai sebuah kelompok sebagai “sektor teknologi” atau “industri teknologi.” Judul-judul ini kadang-kadang dapat menyesatkan dan tidak boleh disalahartikan sebagai “perusahaan teknologi”, yang pada umumnya merupakan perusahaan skala besar dan nirlaba yang menjual teknologi dan perangkat lunak konsumen. Perlu juga dicatat bahwa dari perspektif bisnis, departemen teknologi informasi adalah “pusat biaya” sebagian besar waktu.

Pusat biaya adalah departemen atau staf yang mengeluarkan biaya, atau “biaya”, dalam sebuah perusahaan daripada menghasilkan keuntungan atau aliran pendapatan. Bisnis modern sangat bergantung pada teknologi untuk operasi sehari-hari, sehingga biaya yang didelegasikan untuk menutupi teknologi yang memfasilitasi bisnis dengan cara yang lebih efisien biasanya dilihat sebagai “hanya biaya menjalankan bisnis.” Departemen TI dialokasikan dana oleh pimpinan senior dan harus berusaha mencapai hasil yang diinginkan dengan tetap berada di dalam anggaran tersebut. Pemerintah dan sektor swasta mungkin memiliki mekanisme pendanaan yang berbeda, namun prinsip-prinsipnya kurang lebih sama.

Ini adalah alasan yang sering diabaikan untuk ketertarikan yang cepat pada otomatisasi dan Kecerdasan Buatan, tetapi tekanan konstan untuk melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit membuka pintu bagi otomatisasi untuk mengendalikan setidaknya beberapa operasi kecil di perusahaan-perusahaan besar.

Banyak perusahaan sekarang memiliki departemen TI untuk mengelola komputer, jaringan, dan area teknis lainnya dalam bisnis mereka. Perusahaan juga berusaha mengintegrasikan TI dengan hasil bisnis dan pengambilan keputusan melalui BizOps atau departemen operasi bisnis.

Dalam konteks bisnis, Asosiasi Teknologi Informasi Amerika telah mendefinisikan teknologi informasi sebagai “studi, desain, pengembangan, aplikasi, implementasi, dukungan, atau manajemen sistem informasi berbasis komputer”. Tanggung jawab mereka yang bekerja di bidang ini mencakup administrasi jaringan, pengembangan dan pemasangan perangkat lunak, serta perencanaan dan pengelolaan siklus hidup teknologi organisasi, di mana perangkat keras dan perangkat lunak dipelihara, ditingkatkan, dan diganti.

Layanan informasi

Layanan informasi adalah istilah yang diterapkan secara longgar pada berbagai layanan terkait TI yang ditawarkan oleh perusahaan komersial dan juga pialang data.

  • Distribusi lapangan kerja AS untuk desain sistem komputer dan layanan terkait, 2011
  • Lapangan kerja di AS dalam industri desain sistem komputer dan layanan terkait, dalam ribuan, 1990-2011
  • Pertumbuhan pekerjaan dan upah di A.S. dalam desain sistem komputer dan layanan terkait, 2010-2020
  • Proyeksi persen perubahan lapangan kerja di AS dalam pekerjaan yang dipilih dalam desain sistem komputer dan layanan terkait, 2010-2020
  • Proyeksi persen perubahan rata-rata tahunan dalam output dan lapangan kerja di industri tertentu di AS, 2010-2020

Etika

Bidang etika informasi didirikan oleh ahli matematika Norbert Wiener pada tahun 1940-an..: 9 Beberapa masalah etika yang terkait dengan penggunaan teknologi informasi antara lain: 20-21 

  1. Sebagai sebuah disiplin akademis
  2. Email yang tidak diminta Peretas yang mengakses database online
  3. Situs web yang memasang cookie atau spyware untuk memantau aktivitas online pengguna, yang dapat digunakan oleh broker data

Proyek TI

Penelitian menunjukkan bahwa proyek TI dalam bisnis dan administrasi publik dapat dengan mudah menjadi skala yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh McKinsey bekerja sama dengan University of Oxford menunjukkan bahwa separuh dari semua proyek TI berskala besar (yang memiliki perkiraan biaya awal sebesar $15 juta atau lebih) sering kali gagal mempertahankan biaya sesuai dengan anggaran awal atau menyelesaikannya tepat waktu.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Apa itu Teknologi informasi?

Teknik Elektro dan Informatika

Mengenal Sistem Informasi

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 30 Mei 2024


Sistem informasi (IS) adalah sistem organisasi formal, sosioteknis, yang dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi. Dari perspektif sosioteknis, sistem informasi terdiri dari empat komponen: tugas, orang, struktur (atau peran), dan teknologi. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai integrasi dari komponen-komponen untuk mengumpulkan, menyimpan dan memproses data yang mana data tersebut digunakan untuk memberikan informasi, memberikan kontribusi terhadap pengetahuan serta produk digital yang memfasilitasi pengambilan keputusan.

Sistem informasi komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari orang dan komputer yang memproses atau menginterpretasikan informasi, istilah ini juga terkadang digunakan untuk merujuk pada sistem komputer dengan perangkat lunak yang terpasang.

“Sistem informasi” juga merupakan studi bidang akademis tentang sistem dengan referensi khusus untuk informasi dan jaringan pelengkap perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang digunakan orang dan organisasi untuk mengumpulkan, menyaring, memproses, membuat, dan juga mendistribusikan data. Penekanan diberikan pada sistem informasi yang memiliki batasan definitif, pengguna, prosesor, penyimpanan, input, output, dan jaringan komunikasi yang disebutkan di atas.

Di banyak organisasi, departemen atau unit yang bertanggung jawab atas sistem informasi dan pemrosesan data dikenal sebagai “layanan informasi”. Setiap sistem informasi tertentu bertujuan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan. Sistem informasi adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang digunakan oleh organisasi, dan juga cara orang berinteraksi dengan teknologi ini untuk mendukung proses bisnis.

Beberapa penulis membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, sistem komputer, dan proses bisnis. Sistem informasi biasanya mencakup komponen TIK namun tidak hanya berfokus pada TIK, melainkan berfokus pada penggunaan akhir teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dengan proses bisnis. Sistem informasi membantu mengendalikan kinerja proses bisnis.

Alter mengemukakan keuntungan dari memandang sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia atau mesin melakukan proses dan kegiatan dengan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan produk atau jasa tertentu bagi pelanggan. Sistem informasi adalah sistem kerja yang aktivitasnya dikhususkan untuk menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan menampilkan informasi.

Dengan demikian, sistem informasi saling berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk sistem komunikasi di mana data mewakili dan diproses sebagai suatu bentuk memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi-formal yang mendukung pengambilan keputusan dan tindakan manusia.

Sistem informasi adalah fokus utama studi untuk informatika organisasi.

Gambaran umum

Association for Computing Machinery mendefinisikan “Spesialis sistem informasi fokus mengintegrasikan solusi teknologi informasi dan proses bisnis untuk memenuhi kebutuhan informasi bisnis dan perusahaan lain.”

Ada berbagai jenis sistem informasi, misalnya: sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung keputusan, sistem manajemen pengetahuan, sistem manajemen pembelajaran, sistem manajemen basis data, dan sistem informasi kantor. Hal yang sangat penting bagi sebagian besar sistem informasi adalah teknologi informasi, yang biasanya dirancang untuk memungkinkan manusia melakukan tugas-tugas yang tidak dapat dilakukan oleh otak manusia, seperti: menangani informasi dalam jumlah besar, melakukan perhitungan yang rumit, dan mengendalikan banyak proses secara bersamaan.

Teknologi informasi adalah sumber daya yang sangat penting dan mudah dibentuk yang tersedia bagi para eksekutif. Banyak perusahaan telah menciptakan posisi chief information officer (CIO) yang duduk di dewan eksekutif bersama chief executive officer (CEO), chief financial officer (CFO), chief operating officer (COO), dan chief technical officer (CTO). CTO juga dapat menjabat sebagai CIO, dan sebaliknya. Chief Information Security Officer (CISO) berfokus pada manajemen keamanan informasi.

Enam komponen

Enam komponen yang harus bersatu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi adalah:

  1. Perangkat keras: Istilah perangkat keras mengacu pada mesin dan peralatan. Dalam sistem informasi modern, kategori ini mencakup komputer itu sendiri dan semua peralatan pendukungnya. Peralatan pendukungnya meliputi perangkat input dan output, perangkat penyimpanan, dan perangkat komunikasi. Dalam sistem informasi pra-komputer, perangkat keras mungkin termasuk buku besar dan tinta.
  2. Perangkat lunak: Istilah perangkat lunak mengacu pada program komputer dan manual (jika ada) yang mendukungnya. Program komputer adalah instruksi yang dapat dibaca oleh mesin yang mengarahkan sirkuit di dalam bagian perangkat keras sistem untuk berfungsi dengan cara yang menghasilkan informasi yang berguna dari data. Program umumnya disimpan pada suatu media input/output, biasanya berupa disk atau tape. “Perangkat lunak” untuk sistem informasi pra-komputer termasuk bagaimana perangkat keras disiapkan untuk digunakan (misalnya, judul kolom dalam buku buku besar) dan instruksi untuk menggunakannya (buku panduan untuk katalog kartu).
  3. Data: Data adalah fakta yang digunakan oleh sistem untuk menghasilkan informasi yang berguna. Dalam sistem informasi modern, data umumnya disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin pada disk atau tape sampai komputer membutuhkannya. Dalam sistem informasi pra-komputer, data umumnya disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca manusia.
  4. Prosedur: Prosedur adalah kebijakan yang mengatur pengoperasian sistem informasi. “Prosedur bagi manusia adalah perangkat lunak bagi perangkat keras” adalah analogi umum yang digunakan untuk menggambarkan peran prosedur dalam suatu sistem.
  5. Orang: Setiap sistem membutuhkan orang jika ingin berguna. Seringkali elemen yang paling sering diabaikan dari sistem adalah orang, mungkin komponen yang paling mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan sistem informasi. Hal ini termasuk “tidak hanya pengguna, tetapi juga mereka yang mengoperasikan dan melayani komputer, mereka yang memelihara data, dan mereka yang mendukung jaringan komputer”.
  6. Internet: Internet adalah kombinasi dari data dan manusia. (Meskipun komponen ini tidak diperlukan untuk berfungsi).

Data adalah jembatan antara perangkat keras dan manusia. Artinya, data yang kita kumpulkan hanyalah data sampai kita melibatkan orang. Pada saat itu, data sekarang menjadi informasi.

Jenis-jenis

Pandangan “klasik” tentang sistem informasi yang ditemukan dalam buku-buku teks pada tahun 1980-an adalah sebuah piramida sistem yang mencerminkan hirarki organisasi, biasanya sistem pemrosesan transaksi di bagian bawah piramida, diikuti oleh sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, dan diakhiri dengan sistem informasi eksekutif di bagian atas. Meskipun model piramida tetap berguna sejak pertama kali dirumuskan, sejumlah teknologi baru telah dikembangkan dan kategori sistem informasi baru telah muncul, beberapa di antaranya tidak lagi cocok dengan model piramida asli.

Beberapa contoh dari sistem tersebut adalah:

  • sistem cerdas
  • platform komputasi
  • gudang data
  • sistem pendukung keputusan
  • sistem perusahaan
  • perencanaan sumber daya perusahaan
  • sistem pakar
  • sistem informasi geografis
  • sistem informasi global
  • sistem informasi manajemen
  • sistem informasi multimedia
  • sistem kontrol proses
  • sistem informasi sosial
  • mesin pencari
  • otomatisasi kantor.

Sistem informasi berbasis komputer pada dasarnya adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melaksanakan sebagian atau seluruh tugas-tugas yang telah direncanakan. Komponen dasar dari sistem informasi berbasis komputer adalah:

  • Perangkat keras adalah perangkat seperti monitor, prosesor, printer, dan keyboard, yang semuanya bekerja sama untuk menerima, memproses, menampilkan data, dan informasi.
  • Perangkat lunak adalah program-program yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  • Basis data adalah kumpulan file atau tabel terkait yang berisi data terkait.
  • Jaringan adalah sistem penghubung yang memungkinkan beragam komputer untuk mendistribusikan sumber daya.
  • Prosedur adalah perintah-perintah untuk menggabungkan komponen-komponen di atas untuk memproses informasi dan menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Empat komponen pertama (perangkat keras, perangkat lunak, basis data, dan jaringan) membentuk apa yang dikenal sebagai platform teknologi informasi. Para pekerja teknologi informasi kemudian dapat menggunakan komponen-komponen ini untuk membuat sistem informasi yang mengawasi langkah-langkah keamanan, risiko, dan pengelolaan data. Tindakan ini dikenal sebagai layanan teknologi informasi.

Sistem informasi tertentu mendukung sebagian organisasi, sistem informasi lainnya mendukung seluruh organisasi, dan sistem informasi lainnya lagi mendukung kelompok organisasi. Setiap departemen atau area fungsional dalam suatu organisasi memiliki koleksi program aplikasi atau sistem informasi sendiri. Sistem informasi area fungsional (FAIS) ini adalah pilar pendukung untuk IS yang lebih umum yaitu, sistem intelijen bisnis dan dasbor. Seperti namanya, setiap FAIS mendukung fungsi tertentu dalam organisasi, misalnya: IS akuntansi, IS keuangan, IS manajemen operasi produksi (POM), IS pemasaran, dan IS sumber daya manusia. Di bidang keuangan dan akuntansi, manajer menggunakan sistem TI untuk meramalkan pendapatan dan aktivitas bisnis, untuk menentukan sumber dan penggunaan dana terbaik, dan untuk melakukan audit guna memastikan bahwa organisasi secara fundamental sehat dan semua laporan dan dokumen keuangan akurat.

Jenis lain dari sistem informasi organisasi adalah FAIS, sistem pemrosesan transaksi, perencanaan sumber daya perusahaan, sistem otomasi kantor, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dasbor eksekutif, sistem manajemen rantai pasokan, dan sistem perdagangan elektronik. Dasbor adalah bentuk khusus dari IS yang mendukung semua manajer organisasi. Mereka menyediakan akses cepat ke informasi yang tepat waktu dan akses langsung ke informasi terstruktur dalam bentuk laporan. Sistem pakar berusaha menduplikasi pekerjaan para ahli manusia dengan menerapkan kemampuan penalaran, pengetahuan, dan keahlian dalam domain tertentu.

Pengembangan

Departemen teknologi informasi dalam organisasi yang lebih besar cenderung sangat mempengaruhi pengembangan, penggunaan, dan penerapan teknologi informasi dalam bisnis. Serangkaian metodologi dan proses dapat digunakan untuk mengembangkan dan menggunakan sistem informasi. Banyak pengembang menggunakan pendekatan rekayasa sistem seperti siklus hidup pengembangan sistem (SDLC), untuk mengembangkan sistem informasi secara sistematis secara bertahap. Tahapan siklus hidup pengembangan sistem adalah perencanaan, analisis sistem, dan persyaratan, desain sistem, pengembangan, integrasi dan pengujian, implementasi dan operasi, dan pemeliharaan. Penelitian terbaru bertujuan untuk memungkinkan dan mengukur pengembangan sistem yang sedang berlangsung dan kolektif dalam suatu organisasi oleh keseluruhan aktor manusia itu sendiri. Sistem informasi dapat dikembangkan secara internal (di dalam organisasi) atau dialihdayakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalihdayakan komponen tertentu atau keseluruhan sistem. Kasus yang spesifik adalah distribusi geografis dari tim pengembangan (offshoring, sistem informasi global).

Sistem informasi berbasis komputer, mengikuti definisi dari Langefors, adalah media yang diimplementasikan secara teknologi untuk merekam, menyimpan, dan menyebarluaskan ekspresi linguistik, serta untuk menarik kesimpulan dari ekspresi tersebut.

Sistem informasi geografis, sistem informasi pertanahan, dan sistem informasi kebencanaan merupakan contoh sistem informasi yang sedang berkembang, namun secara luas dapat dianggap sebagai sistem informasi spasial. Pengembangan sistem dilakukan secara bertahap yang meliputi:

  • Pengenalan dan spesifikasi masalah
  • Pengumpulan informasi
  • Spesifikasi kebutuhan untuk sistem baru
  • Desain sistem
  • Pembangunan sistem
  • Implementasi sistem
  • Peninjauan dan pemeliharaan
  • Sebagai sebuah disiplin akademis

Bidang studi yang disebut sistem informasi mencakup berbagai topik termasuk analisis dan desain sistem, jaringan komputer, keamanan informasi, manajemen basis data, dan sistem pendukung keputusan. Manajemen informasi berhubungan dengan masalah praktis dan teoritis dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi dalam area fungsi bisnis termasuk alat produktivitas bisnis, pemrograman dan implementasi aplikasi, perdagangan elektronik, produksi media digital, penggalian data, dan dukungan keputusan. Komunikasi dan jaringan berhubungan dengan teknologi telekomunikasi. Sistem informasi menjembatani bisnis dan ilmu komputer dengan menggunakan dasar-dasar teori informasi dan komputasi untuk mempelajari berbagai model bisnis dan proses algoritmik terkait dalam membangun sistem TI dalam disiplin ilmu komputer. Sistem informasi komputer (CIS) adalah bidang yang mempelajari komputer dan proses algoritmik, termasuk prinsip-prinsipnya, desain perangkat lunak dan perangkat kerasnya, aplikasinya, dan dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan IS lebih menekankan pada fungsionalitas daripada desain.

Beberapa ahli IS telah memperdebatkan sifat dan dasar-dasar sistem informasi yang berakar pada disiplin ilmu lain seperti ilmu komputer, teknik, matematika, ilmu manajemen, sibernetika, dan lain-lain. Sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat keras, perangkat lunak, data, orang, dan prosedur yang bekerja sama untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Istilah-istilah terkait

Serupa dengan ilmu komputer, disiplin ilmu lain dapat dilihat sebagai disiplin ilmu yang terkait dan menjadi fondasi IS. Domain studi IS melibatkan studi tentang teori dan praktik yang terkait dengan fenomena sosial dan teknologi, yang menentukan pengembangan, penggunaan, dan efek sistem informasi dalam organisasi dan masyarakat. Namun, meskipun mungkin ada tumpang tindih yang cukup besar dari disiplin ilmu pada batas-batasnya, disiplin ilmu masih dibedakan oleh fokus, tujuan, dan orientasi kegiatan mereka.

Dalam cakupan yang luas, sistem informasi adalah bidang studi ilmiah yang membahas berbagai kegiatan strategis, manajerial, dan operasional yang terlibat dalam pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pendistribusian, dan penggunaan informasi dan teknologi terkait dalam masyarakat dan organisasi. Istilah sistem informasi juga digunakan untuk menggambarkan fungsi organisasi yang menerapkan pengetahuan IS di industri, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba.

Sistem informasi sering kali mengacu pada interaksi antara proses algoritmik dan teknologi. Interaksi ini dapat terjadi di dalam atau melintasi batas-batas organisasi. Sistem informasi adalah teknologi yang digunakan organisasi dan juga cara organisasi berinteraksi dengan teknologi dan cara teknologi bekerja dengan proses bisnis organisasi. Sistem informasi berbeda dengan teknologi informasi (TI) karena sistem informasi memiliki komponen teknologi informasi yang berinteraksi dengan komponen proses.

Salah satu masalah dengan pendekatan tersebut adalah bahwa hal itu mencegah bidang IS untuk tertarik pada penggunaan TIK non-organisasi, seperti di jejaring sosial, permainan komputer, penggunaan pribadi mobile, dll. Cara yang berbeda untuk membedakan bidang IS dari bidang-bidang lainnya adalah dengan bertanya, “Aspek realitas mana yang paling berarti dalam bidang IS dan bidang lainnya?” Pendekatan ini, yang didasarkan pada filosofi, membantu mendefinisikan tidak hanya fokus, tujuan, dan orientasi, tetapi juga martabat, takdir, dan tanggung jawab bidang ini di antara bidang-bidang lainnya.

Informatika bisnis adalah disiplin ilmu terkait yang sudah mapan di beberapa negara, terutama di Eropa. Sementara sistem informasi dikatakan memiliki fokus “berorientasi pada penjelasan”, informatika bisnis memiliki fokus yang lebih “berorientasi pada solusi” dan mencakup elemen teknologi informasi serta elemen yang berorientasi pada konstruksi dan implementasi.

Jalur karier

Pekerja sistem informasi memasuki sejumlah karier yang berbeda:

  • Strategi sistem informasi
  • Sistem informasi manajemen - Sistem informasi manajemen (MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan, dan untuk koordinasi, kontrol, analisis, dan visualisasi informasi dalam suatu organisasi.
  • Manajemen proyek - Manajemen proyek adalah praktik menginisiasi, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan menutup pekerjaan sebuah tim untuk mencapai tujuan tertentu dan memenuhi kriteria keberhasilan tertentu pada waktu yang ditentukan.
  • Arsitektur perusahaan - Praktik yang terdefinisi dengan baik untuk melakukan analisis, desain, perencanaan, dan implementasi perusahaan, dengan menggunakan pendekatan yang komprehensif setiap saat, untuk pengembangan dan pelaksanaan strategi yang sukses.
  • Pengembangan IS
  • Organisasi IS
  • Konsultasi IS
  • Keamanan IS
  • Audit IS

Terdapat berbagai macam jalur karier dalam disiplin sistem informasi. “Pekerja dengan pengetahuan teknis khusus dan keterampilan komunikasi yang kuat akan memiliki prospek terbaik. Pekerja dengan keterampilan manajemen dan pemahaman tentang praktik dan prinsip bisnis akan memiliki peluang yang sangat baik, karena perusahaan semakin mengandalkan teknologi untuk meningkatkan pendapatan mereka.”

Teknologi informasi penting bagi operasi bisnis kontemporer, teknologi ini menawarkan banyak peluang kerja. Bidang sistem informasi mencakup orang-orang dalam organisasi yang merancang dan membangun sistem informasi, orang-orang yang menggunakan sistem tersebut, dan orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola sistem tersebut. Permintaan untuk staf TI tradisional seperti programmer, analis bisnis, analis sistem, dan perancang sangat signifikan. Banyak pekerjaan bergaji tinggi yang tersedia di bidang teknologi informasi. Di bagian atas daftar adalah chief information officer (CIO).

CIO adalah eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi IS. Di sebagian besar organisasi, CIO bekerja dengan chief executive officer (CEO), chief financial officer (CFO), dan eksekutif senior lainnya. Oleh karena itu, ia secara aktif berpartisipasi dalam proses perencanaan strategis organisasi.

Sarjana sistem informasi bisnis

Bagian ini merupakan kutipan dari program Sarjana Sistem Informasi Bisnis.

Bachelor of Business Information Systems (BBIS), juga Business Information Systems (BIS), adalah program sarjana yang berfokus pada teknologi informasi (TI) dan manajemen yang dirancang untuk lebih memahami kebutuhan teknologi yang berkembang pesat di sektor bisnis dan TI. Program ini merupakan program sarjana yang menggabungkan elemen-elemen administrasi bisnis dan ilmu komputer dengan jurusan sistem dan teknologi informasi, yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola dan memanfaatkan teknologi informasi secara efektif dalam industri bisnis dan TI.

Penelitian

Penelitian sistem informasi umumnya bersifat interdisipliner yang berkaitan dengan studi tentang efek sistem informasi pada perilaku individu, kelompok, dan organisasi.

Hevner dkk. (2004) mengkategorikan penelitian di bidang IS ke dalam dua paradigma keilmuan yaitu ilmu perilaku (behavioural science) yang mengembangkan dan memverifikasi teori-teori yang menjelaskan atau memprediksi perilaku manusia atau organisasi dan ilmu desain (design science) yang memperluas batas-batas kapabilitas manusia dan organisasi dengan menciptakan artefak-artefak yang baru dan inovatif.

Salvatore March dan Gerald Smith mengusulkan sebuah kerangka kerja untuk meneliti berbagai aspek teknologi informasi termasuk keluaran penelitian (keluaran penelitian) dan kegiatan untuk melaksanakan penelitian ini (kegiatan penelitian). Mereka mengidentifikasikan keluaran penelitian sebagai berikut:

  • Konstruk, yaitu konsep-konsep yang membentuk kosakata suatu domain. Konstruk merupakan konseptualisasi yang digunakan untuk mendeskripsikan masalah dalam domain dan menentukan solusinya.
  • Model yang merupakan seperangkat proposisi atau pernyataan yang mengekspresikan hubungan di antara konstruk.
  • Metode yang merupakan seperangkat langkah (algoritma atau pedoman) yang digunakan untuk melakukan suatu tugas. Metode didasarkan pada seperangkat konstruksi yang mendasari dan representasi (model) dari ruang solusi.
  • Instansiasi adalah realisasi dari sebuah artefak dalam lingkungannya.

Juga kegiatan penelitian termasuk:

  • Membangun sebuah artefak untuk melakukan tugas tertentu.
  • Mengevaluasi artefak untuk menentukan apakah ada kemajuan yang telah dicapai.
  • Dengan adanya artefak yang kinerjanya telah dievaluasi, penting untuk menentukan mengapa dan bagaimana artefak tersebut bekerja atau tidak bekerja di lingkungannya. Oleh karena itu, berteori dan menjustifikasi teori-teori tentang artefak TI.

Meskipun Sistem Informasi sebagai sebuah disiplin ilmu telah berkembang selama lebih dari 30 tahun, fokus utama atau identitas penelitian IS masih menjadi perdebatan di antara para ahli. Ada dua pandangan utama seputar perdebatan ini: pandangan sempit yang berfokus pada artefak TI sebagai pokok bahasan utama penelitian IS, dan pandangan luas yang berfokus pada interaksi antara aspek sosial dan teknis TI yang tertanam ke dalam konteks yang terus berkembang secara dinamis. Pandangan ketiga menghimbau para akademisi IS untuk memberikan perhatian yang seimbang terhadap artefak TI dan konteksnya.

Karena studi sistem informasi adalah bidang terapan, praktisi industri mengharapkan penelitian sistem informasi untuk menghasilkan temuan yang dapat langsung diterapkan dalam praktik. Namun, hal ini tidak selalu terjadi, karena para peneliti sistem informasi sering kali mengeksplorasi isu-isu perilaku secara lebih mendalam daripada yang diharapkan oleh para praktisi. Hal ini dapat membuat hasil penelitian sistem informasi menjadi sulit untuk dipahami, dan menimbulkan kritik.

Dalam sepuluh tahun terakhir, tren bisnis diwakili oleh peningkatan yang cukup besar dalam peran Fungsi Sistem Informasi (ISF), terutama yang berkaitan dengan strategi perusahaan dan pendukung operasi. Hal ini menjadi faktor kunci untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung penciptaan nilai. Untuk mempelajari sistem informasi itu sendiri, dan bukan efeknya, digunakan model sistem informasi, seperti EATPUT.

Badan internasional peneliti Sistem Informasi, Association for Information Systems (AIS), dan Sub-komite Forum Cendekiawan Senior untuk Jurnal (202), mengajukan daftar 11 jurnal yang dianggap AIS sebagai 'sangat baik'. Menurut AIS, daftar jurnal ini mengakui keragaman topik, metodologi, dan geografis. Proses penelaahannya sangat ketat, anggota dewan editorialnya dihormati dan diakui secara luas, serta memiliki pembaca dan kontribusi internasional. Daftar ini (atau seharusnya) digunakan, bersama dengan yang lain, sebagai titik acuan untuk promosi dan masa jabatan dan, secara lebih umum, untuk mengevaluasi keunggulan keilmuan.

Sejumlah konferensi sistem informasi tahunan diselenggarakan di berbagai belahan dunia, yang sebagian besar ditinjau oleh rekan sejawat. AIS secara langsung menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang Sistem Informasi (ICIS) dan Konferensi Amerika tentang Sistem Informasi (AMCIS), sedangkan konferensi yang berafiliasi dengan AIS meliputi Konferensi Asia Pasifik tentang Sistem Informasi (PACIS), Konferensi Eropa tentang Sistem Informasi (ECIS), Konferensi Mediterania tentang Sistem Informasi (MCIS), Konferensi Internasional tentang Manajemen Sumber Daya Informasi (Conf-IRM), dan Konferensi Internasional tentang E-Bisnis (WHICEB) di Wuhan. Konferensi-konferensi cabang AIS meliputi Konferensi Sistem Informasi Australasia (ACIS), Konferensi Sistem Informasi Skandinavia (SCIS), Konferensi Internasional Sistem Informasi (ISICO), Konferensi AIS Cabang Italia (itAIS), Konferensi Tahunan AIS Barat Tengah (MWAIS), dan Konferensi Tahunan AIS Selatan (SAIS). EDSIG, yang merupakan kelompok minat khusus pada pendidikan AITP, menyelenggarakan Konferensi Sistem Informasi dan Pendidikan Komputasi dan Konferensi Penelitian Terapan Sistem Informasi yang keduanya diselenggarakan setiap tahun pada bulan November.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Mengenal Sistem Informasi

Teknik Elektro dan Informatika

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 30 Mei 2024


Teknologi informasi dan komunikasi (bahasa Inggris: Information and communication technology, disingkat ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Sejarah

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.

Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.

Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (Integrated Circuit) pada tahun 1957.

Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.

Penerapan TIK dalam pendidikan di Indonesia

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran.

Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital.

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar.

Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.

Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku elektronik

Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional.

Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekadar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD (compact disk) (kapasitas sekitar 700MB), DVD (digital versatile disk) (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun diska lepas (flash disk), diska keras (hard disk), dan penyimpanan awan (cloud storage). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.

E-learning

Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning.

Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet.

Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi.

Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Teknologi Informasi dan Komunikasi
« First Previous page 99 of 773 Next Last »