Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
Liputan6.com, Bandung Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2021/2022. pada semester pertama tahun ajaran, kegiatan akademik dilakukan secara luring. Sebelum kegiatan perkuliahan berlangsung, seluruh civitas akademika ITB dilibatkan dari tahap awal untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan sejak dini.
"Situasi pandemi belum berakhir, fokus pada protokol kesehatan dengan melakukan kegiatan akademik secara luring. ,” kata Arief Hariyanto, Direktur Pendidikan ITB, Selasa (18 Mei 2021).
Arief mengatakan ITB secara sistematis dan cermat melakukan berbagai langkah untuk mempersiapkan kegiatan akademik luring. mulai semester depan.
"Siswa Saat Ini "Kami sedang dalam tahap persiapan. Perwakilan dari masing-masing perkumpulan mahasiswa berpartisipasi dalam pertemuan pendahuluan. Pembekalan yang berkesinambungan terhadap mahasiswa dan seluruh civitas akademika menjadi kunci sukses dan amannya kegiatan offline ITB,” ujarnya.
Sebelumnya ITB melakukan kegiatan akademik terbatas pada tahap percontohan yaitu studi pascasarjana, penelitian tesis, kerja lapangan .perkuliahan di kampus ITB Jatinangor, mata kuliah tingkat campuran di kampus ITB Jatinangor dan mengikuti ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak dua kali.
ITB sendiri saat ini sedang mengurus informasi mengenai mata kuliah yang diselenggarakan pada semester pertama tahun ajaran 2021/2022, dan diharapkan mahasiswa dapat diberitahu pada awal bulan Juni agar memiliki cukup waktu untuk persiapan.
"Jadwal disusun sedemikian rupa sehingga mahasiswa tidak bertemu dalam waktu yang bersamaan. Semua fakultas terlibat dalam penyusunan jadwal tersebut," kata Arief.
Praktik kesehatan unggulan
Kegiatan akademik eksternal, menurut Arief, fokus pada aktivitas. yang memerlukan pembelajaran tatap muka, seperti latihan, workshop, sanggar, kuliah lapangan, dan tugas-tugas besar.
"Partisipasi mahasiswa harus mematuhi protokol karantina mandiri selama 14 hari atau tes Covid-19," ujarnya.\ n\ nPraktik kesehatan yang ketat juga terus diterapkan di luar kegiatan akademik. “Seluruh fasilitas ITB, termasuk fasilitas tidur, dapat digunakan dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Arief.
Satgas Covid-19 yang dibentuk di setiap fakultas akan menjadi tulang punggung pengawasan pelaksanaannya. Selain itu, ITB juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten agar situasi Kota Bandung pada khususnya dan Jawa Barat pada umumnya tetap dalam keadaan baik.
Sumber: liputan6.com
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
Jakarta - 2021/2022. Jelang Perkuliahan Semester Ganjil Tahun 2018, mahasiswa ITB menyampaikan aspirasinya terhadap pembelajaran daring dan luring ke depannya dalam dialog virtual dengan pihak Pendidikan ITB.
Mahasiswa yang mewakili Atanayaka Gasal Adirajasa dari Fakultas Geografi dan Teknologi ITB menyampaikan bahwa mahasiswa harus memenuhi latihan, meminjam. mempelajari materi dan menghadiri kelas offline. Di masa pandemi, Ata dan mahasiswa ITB lainnya belajar secara daring.
Ata mengatakan latihan merupakan salah satu syarat penting yang masih harus dipenuhi agar mahasiswa dapat memahami materi dosennya. Ia menambahkan bahwa Himpunan Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika mengusulkan praktik yang konsisten, seperti seminggu sekali dan meminjam alat untuk menyelesaikan modul, seperti yang biasa dilakukan sebelum pandemi.
"Jika Anda tidak dapat menyelesaikan latihan, maka usulannya untuk memfasilitasi peminjaman dan pengenalan alat (magang) oleh pihak asosiasi di luar ITB,” kata Ata, Sabtu (5 Agustus 2021) pada Dialog Akademik ITB Episode 1 Perkuliahan Semester 2021/2022.
Ungkapnya mahasiswa tingkat akhir di ITB. . menghadapi birokrasi yang menyulitkan penggunaan alat pengolahan data. Namun, tidak semua mahasiswa tingkat akhir mempunyai alat. “Bagusnya kedepannya akan lebih mudah,” ucapnya.
Ata mengatakan, mahasiswa teknik survei dan geomatika memerlukan mata kuliah lapangan selain latihan praktik. “Di Godesia sendiri (survei lapangan) lebih sulit. Perlu proses, tapi ke depan (agar) pemberian izin bisa dipermudah dengan adanya pembatasan. Saya sendiri (jadi) tidak bisa bepergian,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa mahasiswa teknik geologi ITB juga memerlukan latihan praktek, kuliah sayang Karangsambung dan pemetaan mandiri.
Ata mengatakan bahwa Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) ITB "GEA" mendukung perkuliahan offline karena hakikat geologi sebagai ilmu lapangan . . HMTG "GEA" menyarankan untuk berangkat ke kampus dan magang secara bergantian.
"Mahasiswa dalam satu kelas berjumlah 80 orang, dapat dibagi menjadi delapan kelompok yang beranggotakan 10-11 orang. Dalam satu hari, dua kelompok berangkat ke kampus kampus dan dua modul praktis. Kedua kelompok menyelesaikan semua modul selama 2 hari berikutnya. Setelah modul selesai, dua kelompok berikutnya akan datang ke kampus. “Jadi kami bergantian ke kampus dan praktek,” kata Ata.
Sementara itu, mahasiswa program studi oseanografi ITB mengatakan latihan berbasis program pada perkuliahan daring tersebut efisien dan efektif. Ata mengatakan merekam latihan juga membantu. Siswa sains Mars untuk memahami materi. Perkuliahan online juga dianggap mudah beradaptasi dan efektif, meskipun materi komputasi dan terapan tidak dikomunikasikan dengan baik.
Di sisi lain, mahasiswa ilmu kelautan merasa tidak ada pengganti nyata untuk latihan lapangan. “Perasaannya berbeda dan pemahaman teorinya kurang,” jelas Ata.
Pelatihan menyelam oseanografi dibatasi satu minggu saja. “Tidak bisa memenuhi syarat keterampilan menyelam, sedangkan fasilitas saraga (Ganesha ITB Sports Gym) hanya dibuka untuk guru dan tidak untuk siswa. Usulannya, kolam saraga digunakan untuk peralatan latihan dan memperpanjang masa pelatihan.” ujar Ata.
\ Nia menambahkan, meski praktik eksperimental tidak memberikan wawasan, meski praktiknya dimodifikasi agar lebih mudah dilakukan di rumah. Oleh karena itu, semester depan Himpunan Mahasiswa Oseanografi mengusulkan agar latihan dengan software dilakukan secara daring, sedangkan latihan yang memerlukan eksperimen dan keterampilan dilakukan secara offline,” ujar Ata.
Di sisi lain, mahasiswa ITB yang mempelajari meteorologi juga merasakan, bahwa tugas lapangan mereka terhambat.Menurut mahasiswa meteorologi, kuliah online membantu mengarsipkan materi pelajaran dan mendengarkan materi kembali. Selain itu, perkuliahan juga dinilai lebih inovatif karena harus beradaptasi dengan situasi pandemi. “Bekerja full online mengadaptasi soft skill dan hard skill,” kata Ata.
Sementara itu, mahasiswa meteorologi ITB juga mengusulkan agar diskon Uniform Tuition Fee (UTF) bisa disesuaikan dengan kondisi perkuliahan online dan eksternal. Selain itu, mereka menyarankan pencatatan teknik perkuliahan berdasarkan persyaratan dan hasil kursus. Dengan demikian, mahasiswa dapat menyusun rencana perkuliahan secara online, offline, dan hybrid sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Ata mengatakan mahasiswa meteorologi ITB juga menekankan kepada para dosen untuk menyesuaikan perkuliahan dengan situasi. “Terlalu banyak tugas dan terlalu banyak kredit. Seolah-olah tanggal merah itu tidak ada,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa meteorologi menyarankan untuk menyeimbangkan bobot mata kuliah dan beban akademik. Selain itu, dosen dan staf melakukan pemetaan untuk menciptakan metode pengajaran yang lebih baik.” Semua dosen mempunyai kerangka yang seragam dalam perkuliahan, seperti bobot SKS dalam tugas, metode mengajar, dan lain-lain, kata Ata.
Ata mengatakan, teknik perkuliahan daring juga menyebabkan kelelahan mental dan fisik, sulit konsentrasi, seperti gangguan di rumah. dan masa menonton laptop yang lama, masalah kompatibilitas perangkat pembelajaran dan masalah kuota dosen serta kemahasiswaan online.
Bantuan online dengan WhatsApp dan Zoom tidak cocok untuk platform perkuliahan ITB yang menggunakan Microsoft Teams dan Edunext. kurang tepat,” kata Ata.
Ata mengatakan menurut Asosiasi Program Pendidikan, tidak perlu mengadakan kelas offline sepanjang minggu. Setidaknya kelas offline mengurangi kelelahan mental dan kelelahan fisik, seperti sakit pinggang, sakit mata dan bosan depan laptop tanpa interaksi langsung.
"Perkuliahan" offline lebih stabil dan akan dibutuhkan di kemudian hari juga," kata Ata.
Menurut Ata, mahasiswa meteorologi merekomendasikan hal ini. suatu kegiatan dengan aturan ketat tidak lebih dari 100 orang di dalam kampus. “Mudah-mudahan FITB bisa menyampaikan keinginannya dengan lebih baik dan tidak tiba-tiba, sehingga mahasiswa bisa mencari pesantren dan (kebutuhan) lainnya”, ungkap Ata.
Nah, itulah keinginan dan saran mahasiswa ITB untuk kuliah semester depan. di tahun. . Di mana kampusmu?
Sumber: detik.com
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
KOMPAS.com - Perkuliahan online kini menjadi solusi mendukung social distance untuk mencegah penyebaran Covid-19 di perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi sudah mengambil langkah perkuliahan daring, salah satunya Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sudah menyelenggarakan perkuliahan daring sejak pekan lalu (16 Maret 2020) dan akan terus berlanjut hingga pekan ini.
Walaupun perkuliahan daring dapat berlangsung di rumah atau di rumah mahasiswa, namun banyak mahasiswa yang sering mengeluhkan mengenai kuota akses atau download bahan ajar yang diberikan dosen. Untuk mencari solusi pembatasan kuota dan mendukung proses perkuliahan online, ITB bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi, termasuk PT. XL Axiata, tbk., PT. Indosat Ooredoo dan PT. Telkomsel memberikan mahasiswa ITB akses gratis modul perkuliahan e-learning.
Kolaborasi ini rencananya akan terus berlanjut selama perkuliahan tetap berjalan seperti biasa di ITB. G. Prasetyo Adhitama, Direktur Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, mengatakan ITB sangat puas dengan bantuan koneksi internet karena dapat menunjang proses perkuliahan online. “Dengan menggunakan kartu SIM penyedia mana pun, mahasiswa dapat mengakses e-learning ITB secara gratis,” kata Prasetyo kepada Departemen Humas ITB, Senin (23 Maret 2020) di situs resmi ITB. Semua mahasiswa yang memiliki kartu SIM dari penyedia yang bekerja sama dapat menikmati akses gratis ke modul perkuliahan online.
Setiap penyedia menawarkan program yang berbeda, ada yang menawarkan akses gratis selama 30 hari, ada pula yang hingga 60 hari. Meski kuota gratisnya masih terbatas pada platform e-learning ITB. “Saya berharap proses perkuliahan online ini memerlukan koneksi internet (paket data) bagi mahasiswa secara umum, tidak hanya untuk akses pembelajaran online ITB saja, karena perkuliahan dosen menggunakan beberapa platform lain seperti Google, Webex, dll. tambahnya. Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M. bahasa Inggris menyampaikan meskipun perkuliahan dilaksanakan secara daring, namun hasil pembelajaran tetap diutamakan. “Bahkan ada beberapa dosen yang sudah memberikan perkuliahan secara daring.
Oleh karena itu penerapannya sebagian normal. “Sekarang karena terjadi secara masif, memberikan kreativitas kepada dosen untuk menyampaikan perkuliahan tanpa harus bertatap muka dengan teknologi apa pun yang ada. Yang penting capaian pembelajaran bisa tercapai,” tuturnya. Penerapan kebijakan perkuliahan daring ini berlandaskan prinsip bahwa mahasiswa harus tetap memperoleh hak pendidikannya dan proses akademik tidak boleh berhenti selama-lamanya meskipun di tengah situasi yang diperkirakan akan terjadi penyebaran Covid-19. \N.
Sumber: kompas.com
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana menggunakan menggunakan metode campuran daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) saat proses belajar mengajar. Rencananya, hal ini dilakukan mulai semester depan.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi ITB Naomi Sianturi Haswanto menjelaskan pada dasarnya metode pembelajaran campuran masih dalam tahap penyusunan. Sehingga, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah dan apa saja jadwal kuliah yang akan dipilih.
"Saat ini ITB sedang menyusun rencana kegiatan akademik di semester 1 2021/2022, dengan pola bauran dimana kuliah akan dilaksanakan melalui metoda daring dan luring," terang dia kepada detikEdu, seperti ditulis Rabu (21/4/2021).
"Namun rencana ini masih dalam proses penyusunan sehingga masih belum bisa memastikan jumlah dan jadwal kuliah yang akan dilibatkan," sambungnya.
Lebih lanjut, wanita yang juga lektor di Fakultas Seni Rupa dan Desain ini menjelaskan rencananya pembelajaran metode campuran dilakukan dengan porsi daring yang lebih besar. Sedangkan, porsi luring atau tatap muka akan dilakukan secara terbatas.
"Secara umum, kuliah semester depan masih akan dilaksanakan secara campuran/hybrid, dengan porsi sebagian besar dengan cara daring. Sedangkan kegiatan akademik lurinh masih akan sangat terbatas dan diutamakan pada kegiatan praktikum/studio/kuliah lapangan," imbuh Naomi.
Adapun, keputusan tersebut dilakukan, usai ITB melakukan percobaan melaksanakan luring secara terbatas. Kegiatan ini dilakukan untuk beberapa program studi pascasarjana di kampus Jatinangor.
"ITB tidak melakukan penelitian. ITB melakukan tes praktik offline kecil-kecilan untuk beberapa program studi pascasarjana di kampus Jatinangor. "I do", selesai.
Sumber : detik.com
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jelang Hari Guru Nasional (HGN) 2021, kehidupan guru-guru berkualitas di wilayah Banyumas menjadi fokus PGRI Banyumas. Saat ini ada 3.000 guru honorer atau guru wiyata yang berada di garda terdepan.
Sarno, Ketua Umum PGRI Banyumas menjelaskan, karena banyak guru di Banyumas yang sudah pensiun, guru honorer pun mengisi kekosongan tersebut. Saat ini pengangkatan guru honorer terakhir pada tahun 2018.
"Anggota PGRI Banyumas ada 8.351 orang, namun karena ada yang belum menjadi anggota, maka diperkirakan masih ada 10.000 lebih guru di Banyumas, khususnya di SD .dan 3000 SMP, gurunya sedikit, selama ini guru honorer,” kata Sarno kepada Republika, Rabu (24/11).
Sarno angkat bicara. Tahun ini HGN, PGRI berharap pemerintah Kabupaten Banyumas lebih memperhatikan guru dan pelatihan guru. Guru istana menjadi guru penuh waktu dan mengatasi kekurangan staf.
Dia mengatakan pandemi ini memberinya pelajaran: Satu pekerjaan tidak dapat digantikan oleh pekerjaan lain. Kursus online tersebut menunjukkan betapa sulitnya orang tua mendidik anaknya di rumah. “Jadi penyediaan guru merupakan kebutuhan yang besar saat ini,” ujarnya.
Selain itu, profesor honorer yang sebagian besar merupakan generasi muda menjadi garda terdepan dalam pembelajaran daring. “Guru-guru baru ini yang paling terdepan dalam pandemi ini, karena mereka sangat digital savvy, sangat membantu dalam pembelajaran daring,” guru-guru emeritus berdasarkan gajinya, tapi UMK (Minimum Kabupaten), tapi hanya ini saja bukan cukup . Oleh karena itu, PGRI Banyumas akan terus menjajaki Profesor Kehormatan untuk menjadi PPPK (Pegawai Negeri dan Kontrak Pelayanan Publik).
Sumber: republika.co.id
Oceanografi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025
Tentu telah banyak yang mengetahui fakta bahwa 70 persen permukaan bumi kita ini adalah lautan, yang secara nominal memiliki luas kira - kira 361 kilometer persegi. Ini merupakan angka yang sangat besar dimana bahkan melebihi dari setengah luas permukaan bumi. Dari lautan yang begitu luasnya, tentu kita sebagai manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan menyimpan banyak pertanyaan mengenai seluk beluk lautan. Karena keingintahuan manusia mengenai lautan inilah akhirnya muncul satu bidang studi yang kita ketahui sebagai Ilmu Oseanografi. Apa sih Ilmu Oseanografi itu? Ilmu Oseanografi sendiri adalah salah satu cabang ilmu kebumian yang berfokus untuk mempelajari tentang lautan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan laut dipelajari pada bidang ilmu oseanografi. Dimana Ilmu Oseanografi memiliki cakupan yang cukup luas yakni meliputi sifat fisis, kimiawi, dan biologis dari laut, termasuk sejarah kuno lautan, kondisinya saat ini, hingga prediksinya di masa depan.
Ilmu Oseanografi sendiri mulai berkembang pesat pada awal abad 20an antara tahun 1907 sampai 1911. Dimana seseorang bernama Otto Krümmel menerbitkan sebuah buku berjudul Handbuch der Ozeanographie yang pada saat itu cukup mempengaruhi minat masyarakat umum terhadap ilmu – ilmu dan pengetahuan akan kelautan. Ditambah lagi dengan dimulainya ekspedisi Atlantik Utara pada tahun 1910 yang berlangsung selama empat bulan dengan dipimpin Sir John Murray dan Johan Hjort menjadi sebuah proyek penelitian oseanografi dan zoologi laut paling besar pada masa itu. Ekspedisi ini lalu mendorong terbitnya buku klasik The Depths of the Ocean pada tahun 1912. Dari situlah Ilmu Oseanografi modern terus berkembang hingga saat ini.
Mungkin saat ini kita mulai bertanya tanya “Lalu apakah manfaat dari Ilmu Oseanografi?”, dan ya disini saya akan menjawab apa berbagai macam manfaat yang akan kita dapatkan saat kita mempelajari ilmu oseanografi lebih dalam lagi. Yang pertama adalah Untuk memenuhi rasa keingintahuan dan peratanyaan pertanyaan yang berhubungan dengan laut. Karena pada masa lampau saat ilmu pengetahuan belum semaju sekarang, banyak hal dan pertanyaan yang belum terungkap. Hal ini tentu menimbulkan rasa ingin tahu pada diri manusia terutama para ilmuan. Jadi Oseanografi pun dikembangkan sebagai suatu pendekatan untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut. Lalu yang kedua untuk memajukan ilmu pengetahuan. Mempelajari Oseanografi untuk kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kelautan telah banyak dilakukan dari dulu hingga sekarang. Namun berbeda untuk memenuhi rasa ingin tahu, mempelajarai ilmu oseanografi untuk kemajuan ilmu pengetahuan dilakukan dengan cara cara yang lebih sistematis dan ilmiah bedasarkan hasil penelitian dan pengetahuan yang sebelumnya. Kemudian hasil dari penelitian atau ekspedisi yang dilakukan ini akan dipublikasikan dalam bentuk jurnal atau majalah ilmiah. Lalu Ilmu Oseanografi juga berperan besar untuk pemanfaatan jenis jenis sumber daya alam hayati laut. Dimana dengan adanya Ilmu Oseanografi, kita bisa mempelajari tentang sumber daya hayati laut, serta berbagai jenis ikan dan biota laut yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan bahan obat – obatan. Ilmu Oseanografi juga berfungsi sebagai pengetahuan untuk mengetahui keberadaan sumber daya tersebut, mengetahui potensinya, cara memperolehnya dan cara mengolahnya, serta bagaimana cara membudidayakannya agar tidak cepat punah.
Tidak hanya itu saja, Ilmu Oseanografi sangat membantu manusia dalam pemaksimalan penggunaan sumber daya alam yang ada di lautan, namun dengan batasan tidak merusak keberlangungan ekosistem laut. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum mengerti seberapa pentingnya Ilmu Oseanografi itu sendiri. Padahal Ilmu Oseanografi adalah pendekatan paling mudah untuk mengetahui dan mengenal karakteristik lautan, yang harapannya dengan mengetahui karakreristik tersebut kita kebih mampu untuk mamaksimalkan segara sumber daya yang ada di lautan kita. Berikut adalah contoh pemaksimalan sumber daya alam yang ada di laut menggunakan ilmu oseanografi
• Menangkap ikan dan hubungannya dengan salinitas
Dalam mempelajari oseanografi, kita tidak dapat terlepas dari suhu dan salinitas (kadar garam) air laut. Yang mana pengetahuan mendalam mengenai suhu dan salinitas merupakan salah satu modal pokok untuk mempelajari segi-segi lain yang terdapat di laut. Seperti misalnya mengapa ikan tuna di Indonesia terutama hanya terdapat di Laut Banda dan tidak di Laut Jawa? ikan-ikan jenis tertentu senang pada suhu dan salinitas tertentu. Yang mana bila suhu dan salinitas di tempat semula berubah, maka ikan tersebut akan memiliki kecenderungan untuk bermigrasi ke daerah dengan suhu dan salinitas yang sesuai dengan habitat asalnya. Sehingga bagi nelayan yang ingin menangkap ikan tersebut, tidak bisa hanya asal menangkap di sembarang tempat. Melainkan para nelayan harus mengetahui terlebih dahulu suhu dan salinitas di suatu tempat dimana mereka melakukan usaha penangkapan. Bila tidak, usaha mereka akan sia-sia belaka karena di tempat itu tidak ditemui ikan yang mereka ingini. Dengan demikian, jelaslah bagaiman pentingnya untuk diketahui pengetahuan tentang suhu dan salnitas perairan.
• Keselamatan pelayaran dan hubungannya dengan arus laut
Pada ilmu oseanografi kita juga mempelajari mengenai arus laut. Dimana perubahan pola arus laut pada suatu perairan sangat penting untuk diketahui, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan kseselamatan kapal-kapal yang akan berlayar terutama untuk kapal-kapal kecil yang digerakkan oleh angin. Pasti saat ini timbul suatu pertanyaan yaitu bagaimanakah Marco Polo bisa berlayar dari Venice (Italia) ke Tiongkok pada zaman disaat belum ada kapal laut yang digerakan oleh mesin?
Hal ini tidak lain dikarenakan mereka pada zaman itu sudah mengetahui dengan baik kapan arus mengalir ke Asia dan kapankah arus laut itu mengalir kembali ke Eropa. Dengan pengetahuan itu mereka dapat berlayar kemanapun dengan berbekal pengetahuan dari arus laut.
• Aktifitas pertambangan dan hubungannya dengan gelombang
Pada kegiatan pertambangan minyak di lepas pantai, kita benar - benar harus memperhitungkan kekuatan gelombang yang menghempas pipa-pipa pemboran agar tidak terjadi kebocoran minyak di laut yang mengakibatkan pencemaran (polusi) di lingkungan sekitarnya. Selain itu hal ini juga penting untuk menjamin tingkat keamanan kerja dan meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan oleh tidak mampunya struktur menahan gara gaya dari luar (contohnya gelombang air dan angin)
Dari poin – poin yang telah disebutkan di atas, dapat kita ketahui bahwa Ilmu oseanografi sangat penting dan bermanfaat bila dapat diterapkan langsung dalam pemanfaatan sumber daya yang ada di lautan. Dengan begitu, diharapkan makin banyak masyarakat dan generasi muda yang makin tertarik untuk mempelajari Ilmu Oseanigrafi.
Sumber Artikel : Kumparan.com